Kim dan Moon (1998), menyatakan bahwa e-commerce adalah proses untuk mengantarkan
informasi, produk, layanan, dan proses pembayaran melalui kabel telepon, koneksi internet, dan
akses digital lainnya.
Baourakis, Kourgiantakis, dan Migdalas (2002) menyatakan bahwa e-commerce merupakan bentuk
perdagangan barang dan informasi melalui jaringan internet.
Chaffey (2007) menyempurnakan definisi mengenai e-commerce sebagai semua bentuk proses
pertukaran informasi antara organisasi dan stakeholder berbasiskan media elektronik yang
terhubung melalui jaringan internet.
Menurut Pratama (2015), terdapat alur kegiatan yang umum berjalan di dalam ecommerce.
konsumen yang sama-sama terhubung ke server layanan dan aplikasi e-commerce melalui
koneksi jaringan komputer dan menggunakan aplikasi perantara misalkan aplikasi web browser.
pembeli melakukan login ke dalam sistem atau melakukan pendaftaran terlebih dahulu. Sistem di
dalam e-commerce akan melakukan penyimpanan data pendaftaran dan verifikasi pendaftaran.
Setelah informasi mengenai pembeli diperoleh oleh sistem kemudian pembeli melakukan proses
pencarian barang atau produk yang diinginkannya pada katalog online yang disediakan oleh toko
online
Selanjutnya, proses pembayaran secara elektronik oleh pembeli ke sistem yang menangani
masalah pembayaran pada website ecommerce
Setelah pembayaran selesai dilakukan, maka proses berbelanja online dapat dikatakan selesai.
Pembeli cukup menunggu barang pesanan sampai di alamat tujuan.
E-commerce kurang lebih hampir sama dengan pasar fisik yang ada di seluruh dunia. Namun yang
membedakan antara e-commerce dan pasar fisik adalah kegiatan yang dilaksanakan secara online.
Sistem kerja e-commerce adalah adanya proses bisnis yang menangani kelima fungsi di atas ke
dalam sebuah aplikasi. Dimulai dari konsumen toko online mengakses website toko online melalui
web browser pada komputer atau perangkat mobile. Selanjutnya e-commerce memanfaatkan
database untuk menyediakan informasi kepada konsumen mengenai produk-produk yang
ditawarkan. E-commerce juga menyediakan fitur menu pembayaran dan pengiriman barang.
E-Commerce Business to Business (B2B) merupakan bentuk interaksi antara produsen dengan
distributor dan pengecer. Peran distributor atau pengecer adalah menyalurkan produk ke konsumen
masing-masing. Bentuk interaksi ini bersifat umum dan tidak langsung berinteraksi ke konsumen
akhir. Di dalam proses B2B, terjadi kegiatan yang mencakup supply chain, pertukaran informasi,
manajemen operasional, dan lain-lain.
E-commerce Customer to Business (C2B) adalah model bisnis perdagangan elektronik di mana
konsumen menawarkan produk dan layanan kepada perusahaan, dan perusahaan membayar
konsumen. Model bisnis ini merupakan kebalikan dari model bisnis tradisional di mana perusahaan
menawarkan barang dan jasa kepada konsumen.
Contoh : jika Anda adalah software developer, maka Anda dapat menunjukkan demo software atau
keterampilan yang Anda miliki di situs-situs seperti freelancer, upwork, dan lainnya. Jika perusahaan
tertarik dengan software atau keterampilan Anda, maka perusahaan akan membeli software ke
Anda, atau mempekerjakan Anda.
E-commerce Customer to Customer (C2C) adalah model bisnis di mana customer dapat melakukan
proses transaksi jual beli dengan customer lainnya melalui platform online yang ada.
Contoh : Anda sebagai pelanggan dapat mendaftarkan diri untuk menjadi penjual di salah satu e-
commerce, lalu memperjualbelikan dagangan Anda kepada pelanggan lainnya. Misal seperti
Tokopedia, Bukalapak, OLX
E-commerce Business to Government adalah model bisnis di mana pemerintah bekerja sama dengan
pihak bisnis (perusahaan swasta) dalam bentuk penyediaan regulasi, penyediaan media untuk
aplikasi bagi pemerintah dan dunia bisnis, serta pemberian akreditasi bagi website e-commerce yang
digunakan oleh pihak perusahaan swasta untuk kegiatan e-commerce business to government
(B2G).
Contoh :
E-commerce Government to Business (G2B) adalah model bisnis yang di mana institusi pemerintah
berinteraksi dengan perusahaan/institusi bisnis. Bentuk interaksi tersebut melibatkan transaksi
penjualan barang, jasa, maupun keduanya, dalam skala kecil, skala menengah, hingga skala besar.
Perantara untuk menghubungkan antara pemerintah dengan pihak swasta adalah melalui website.
Contoh : SIUP online, pelaporan pajak online, lelang yang diadakan pemerintah seperti aset
pemerintahan (peralatan kantor, gedung, tanah, barang sitaan) untuk swasta secara online.
Contoh : : sistem pajak online, penerbitan dokumen pribadi (KTP, Akta, KK, dan lainnya), layanan
kesehatan, lowongan pekerjaan melalui Dinas Tenaga Kerja, dan lain sebagainya
Pada umumnya sangatlah sulit untuk memenangkan persaingan harga bagi para pengecer E-
Commerce, dengan kemunculan harga yang begitu kompetitif. Namun sebenarnya dibalik itu semua
ada beberapa cara dari penyediaan harga yang kompetitif dengan pengembangan strategi harga dari
E-Commerce.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa E-Commerce tidak hanya karena pengandalan
produk semata, namun ke-profesionalan harus diutamakan pula. Dengan adanya para tim
manajemen yang handal, pengiriman tepat waktu, pelayanan bagus, struktur organisasi tepat,
keamanan, pendesain-an sebuah situs web untuk menarik peminat mengunjunginya.
Perlunya penyediaan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas untuk menghindari
perasangka konsumen akan ketidak-yakinan pada informasi tersebut, bahkan membatalkan
pemesanan hanya karena pemasangan iklan yng tidak jelas.
Hal-hal tersebut merupakan faktor yang banyak menarik pelanggan. Dengan demikian hal ini
bertujuan demi membuka pintu bagi pengupayaan pemasaran lebih lanjut, dimana nilai dari akuisisi
pelanggan melebihi dari nilai transaksi.
Mempermudah kegiatan perdagangan yang dimaksud disini ialah pelanggan tidak perlu meluangkan
waktunya yang padat untuk terjun ke lapangan secara langsung untuk mentransaksi produk yang
diinginkan.