Model
JA
Pengelolaan Pemagangan Lembaga Kursus dan Pelatihan
Melalui Penyelarasan Kebutuhan DUDI
AS
M
IK
D
&
Lembar Pengesahan
D
Pakar,
AU
-P
Model
Pengelolaan Pemagangan Lembaga Kursus dan Pelatihan
D
Penanggung Jawab
D
Pakar
-P
Tim Pengembang
Liesna Dyah P.,ST., M.Pd
Apip Hermana, M.Pd
Asep Saepudin, S.Si
Kontributor:
LKP Budi Utomo
LKP Al - Hikmah
LPP Aryanti
LKP CSBI
LKP Bella Collage Mandiri
LPT Panghegar
LP2K Kania Indah
PP
-P
AU
D
&
D
IK
M
AS
JA
BR
ABSTRAK
B R
Angkatan Kerja Indonesia yang masih cukup tinggi memberikan peluang bagi
JA
LKP untuk menciptakan tenaga terampil. Namun diperlukan kerja keras bagi
LKP untuk membantu menciptakan tenaga terampil yang siap pakai di dunia
AS
kerja. Model Pengelolaan Pemagangan Lembaga Kursus dan Pelatihan melalui
penyelarasan kebutuhan dudi merupakan salah satu solusi bagi LKP dalam
M
menciptakan tenaga terampil. Pemagangan menjadi salah satu bagian dari
pelatihan kerja yang dirancang dari sejak peserta didik masuk LKP. Peserta
IK
didik memperoleh hak untuk memilih tempat magang. Hal ini bertujuan untuk
D
memberikan motivasi pada peserta didik agar giat berlatih sehingga mampu
mencapai kompetensi yang diperlukan. Hal ini memberikan konsekuensi bagi
&
LKP untuk menjalin kemitraan dan kerjasama dengan banyak lembaga DUDI.
D
Kerjasama antara LKP dan DUDI, terjalin dari pra pembelajaran. Standar
AU
i
ii
PP
-P
AU
D
&
D
IK
M
AS
JA
BR
KATA PENGANTAR
B R
Lembaga Kursus dan pelatihan (LKP) merupakan salah satu lembaga yang
JA
dikelola oleh masyarakat yang melaksanakan layanan kursus dan pelatihan.
LKP memiliki peran yang penting dalam mendorong masyarakat untuk
AS
memiliki keterampilan baik untuk bekerja di sektor industri maupun
berwirausaha. Seiring perkembangan jaman dan tantangannya, kini menurut
M
berbagai data, salah satunya dari Rekap informasi LKP terbanyak lulusannya,
infokursus.net: 04 April 2016, menyatakan bahwa 40% lulusan LKP masih
IK
menganggur. Hal ini dapat disebabkan dari berbagai hal, diantaranya belum
D
bahwa LKP bisa merencanakan sesuatu yang terbaik bagi lulusannya jika
bersama Dunia Usaha dan Dunia Industri) merancang pembelajaran sehingga
-P
iii
DAFTAR ISI
B R
JA
LEMBAR PENGESAHAN i
ABSTRAK ii
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
AS iii
iv
M
PENDAHULUAN 1
IK
Tujuan 3
D
Pengguna Model 3
LANDASAN TEORI 5
&
Kemitraan 5
D
Pemagangan 7
AU
Pemetaan DUDI 15
Pemetaan Kompetensi Kebutuhan DUDI 16
PP
Proposal Kerjasama 17
Perjanjian Kerjasama 18
Evaluasi Kegiatan Pemetaan dan Kerjasama 19
Pembelajaran 21
Perencanaan Pembelajaran 22
Penyusunan dan Pengembangan SKL 22
Penyusunan SIlabus 24
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 28
Penyusunan Bahan Ajar 31
Penyusunan Media Belajar 31
Penyusunan Alat Penilaian 31
Proses Pembelajaran 34
iv
DAFTAR ISI
BR
JA
Pemagangan 37
Pengajuan Tempat Magang 38
Seleksi
Pembekalan
AS 39
42
Pelaskanaan Pemagangan 43
M
Pengendalian 45
IK
PENUTUP 49
D
Rekomendasi 51
&
DAFTAR PUSTAKA 53
D
AU
-P
PP
v
PP
-P
AU
D
&
D
IK
M
AS
JA
BR
B R
JA
PENDAHULUAN M
AS
IK
D
&
D
AU
-P
Angkatan kerja indonesia pada Februari 2015 sebanyak 128.38 juta orang.
PP
1
2 Lulusan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) sebanyak 147.298 orang, telah
bekerja sebanyak 68.215 orang, mengembangkan usaha mandiri sebanyak
13.672 orang, sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan sebanyak 18.344
orang dan menganggur sebanyak 47.065 orang (sumber: Rekap informasi LKP
terbanyak lulusannya, infokursus.net: 04 April 2016). Data di atas,
menunjukkan bahwa 40% lulusan LKP masih menganggur. Hal ini dapat
disebabkan dari berbagai hal, diantaranya belum selarasnya kompetensi yang
B R
dimiliki oleh lulusan LKP dengan permintaan dunia kerja.
JA
Kondisi ini menjadi peluang bagi LKP untuk memberikan keterampilan bagi
AS
angkatan kerja yang sesuai dengan kebutuhan DUDI. Usaha yang perlu
M
dilakukan oleh LKP adalah merancang pembelajaran yang menghasilkan
IK
jika peserta LKP tidak diberikan pengalaman kerja untuk mengenalkan proses
&
tetapi di tempat kerja untuk memberikan pengalaman bagi peserta didik untuk
mengetahui proses produksi dan lingkungan kerja sehingga peserta didik akan
siap bekerja pada saatnya. Perancangan pembelajaran ini memerlukan
kerjasama LKP dengan DUDI.
R
magang dalam mengenalkan proses produksi dan
B
lingkungan kerja kepada peserta didik melalui kerjasama
JA
dengan DUDI dalam perancangan pembelajaran hingga
kegiatan magang; AS
2. Memberikan peningkatan kemampuan bagi pengelola
M
untuk menjalin kerjasama dengan pihak DUDI.
IK
D
&
D
Pengguna Model
AU
Kemitraan
-P
B R
3. Mempunyai tujuan yang jelas dan terukur;
JA
4. Kesediaan berkorban baik dari segi waktu, tenaga, maupun
SDM;
5. Saling menguntungkan
AS
M
Membangun kemitraan dengan DUDI sangatlah penting untuk
IK
adalah:
jaringan kemitraan.
kemitraan
R
pemagangan diartikan sebagai bagian dari sistem pelatihan kerja yang
B
diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan
JA
bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau
pekerja yang lebih berpengalaman dalam proses produksi barang dan/atau jasa
di perusahaan.
AS
M
Magang merupakan suatu sarana bagi peserta didik untuk menambah ilmu
IK
peserta didik magang kerja seharusnya wajib dilaksanakan oleh peserta didik,
D
supaya lulusan lembaga kursus dan pelatihan mempunyai kualitas yang tinggi,
AU
Harapan setelah magang peserta didik dapat memiliki tanggung jawab yang
-P
tinggi terhadap diri sendiri maupun orang lain, mampu menguasai emosi
PP
ilmu yang didapat selama di LKP ke dunia kerja dan mendapatkan ilmu
R
dan Pelatihan, DU/DI, adapun manfaat magang kerja tersebut antara lain:
B
JA
Bagi Peserta didik
- Menambah pengalaman kerja, dimana peserta didik tidak mendapatkan
AS
selama kursus
M
- Melatih kedisiplinan dan bertanggungjawab dalam dunia kerja
IK
langsung ke DUDI
&
Bagi LKP
- Visi Misi LKP menciptakan peserta didik yang memiliki kompetensi yang
-P
B R
PENYELARASAN
JA
KEBUTUHAN DUDI AS
M
IK
D
&
D
AU
-P
11
PP 12
-P
AU
D
&
D
IK
M
AS
JA
BR
13
R
mitra yang akan mengembangkan pembelajaran termasuk
B
pelaksanaan pemagangan.
JA
AS
Pemetaan DUDI dan Kerjasama, merupakan tahap dimana
M
LKP mendata dan menjalin kerjasama dengan DUDI baik di
IK
LKP.
D
AU
-P
Langkah-Langkah
Pengelolaan Magang
14
B R
JA
AS
1. Pemetaan Dudi dan Kerjasama
M
IK
D
&
D
AU
-P
Pemetaan DUDI
PP
Pemetaan DUDI adalah memotret potensi DUDI di wilayah LKP yang dapat
dijadikan sebagai mitra kerja dalam pemagangan dan penempatan kerja.
Pemetaan ini dilakukan dengan identifikasi DUDI dengan melihat bidang
usaha yang dijalankan, kebutuhan karyawan per tahun. Berikut format
Pemetaan DUDI.
15
16
Pemetaan Kebutuhan Kompetensi DUDI
R
kebutuhan ini dicatat dengan menggunakan format sebagai berikut.
B
JA
Tabel 2. Format Hasil Kebutuhan Kompetensi DUDI
AS
Nama Pekerjaan Keahlian yang Spesifikasi Spesifikasi
M
Perusahaan dibutuhkan Kebutuhan Kebutuhan
DUDI DUDI
IK
D
&
D
AU
-P
PP
R
kerjasama yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun
B
proposal kerjasama
JA
AS
Tabel 3. Sistematika Proposal Kerjasama
M
IK
R
penyelewengan, pelanggaran, perubahan aturan dan lain sebagainya
B
yang terjadi saat masih dalam masa kontrak perjanjian. Maka dari itu
JA
diperlukannya surat perjanjian yang masing-masing dipegang oleh
kedua belah pihak sebagai pegangan hukum.
AS
Format umum surat perjanjian yang terdiri dari Judul, Pembukaan,
M
Nama Kedua Belah Pihak, Latar Belakang, Isi Perjanjian dan
IK
- Jangka waktu
- Jumlah peserta magang
-P
- Pembiayaan
PP
19
Evaluasi Kegiatan Pemetaan dan Kerjasama DUDI
R
jaringan kemitraan dan kerjasama.
B
Berikut contoh format evaluasi kegiatan pemetaan dan kerjasama DUDI.
JA
AS
Tabel 4. Evaluasi Kegiatan Pemetaan dan Kerjasama DUDI
M
Langkah Kegiatan Kendala yang Pemecahan Keterangan
IK
ditemui
Masalah
D
&
Pemetaan DUDI
D
AU
Pemetaan Kebutuhan
-P
Potensi DUDI
PP
Proposal Kerjasama
Perjanjian Kerjasama
Evaluasi Kegiatan
20
PP
-P
AU
D
&
D
IK
M
AS
JA
BR
B R
JA
M
AS 2. Pembelajaran
IK
D
&
D
AU
-P
PP
21
22
Work Based Learning,
Belajar tentang bekerja dan belajar melalui bekerja
R
Belajar tentang bekerja, Belajar melalui kerja,
B
menumbukan kesadaran akan menerapkan belajar melalui
JA
bekerja dan menggali minat pengalaman praktik dan bekerja
untuk bekerja pada bidang yang dapat mengembangkan
keahlian tertentu AS
pengetahuan dan keterampilan.
M
IK
D
Perecanaan Pembelajaran
&
D
AU
R
menyelesaikan suatu pekerjaan dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan
B
dan diturunkan dari capaian pembelajaran khusus pada level KKNI yang
JA
sesuai.
AS
SKL disusun dan dikembangkan oleh LKP
M
bertujuan untuk menentukan standar
IK
R
dan Sumber Belajar
B
atau
JA
Unit Kompetensi, elemen Kompetensi, Indikator Kelulusan, Materi
AS
Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Penilaian, Alokasi Waktu dan
Sumber Belajar
M
IK
D
R
penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat
B
pada peserta didik
JA
AS
Pengalaman belajar untuk memberikan kesadaran tentang pilihan karier
dan pekerjaan yang tersedia dirancang melalui pengalaman belajar
M
dengan menggunakan metode tur kerja, mendatangkan tamu pekerja,
IK
R
peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan
B
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
JA
keputusan.
AS
Penilaian dilakukan dengan menggunakan alat tes dan non tes. Penilaian
M
pembelajaran di LKP dapat dilakukan dengan alat tes dan non tes. Alat tes
IK
R
digunakan untuk kegiatan pembelajaran dan kursus , yang berupa narasumber,
B
serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya, media cetak dan elektronik.
JA
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi/unit
kompetensi, dan kompetensi dasar/elemen kompetensi serta materi pokok /
AS
materi latih , kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi/
M
indikator kelulusan.
IK
D
R
dalam pembelajaran baik oleh pengajar maupun peserta didik untuk
B
mencapai suatu kompetensi yang sudah ditetapkan.
JA
AS
Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 tahun 2013
M
tentang perubahan Peraturan Pemerintah RI
Nomor 19 tahun 2005 pasal 20 dinyatakan bahwa
IK
Dalam RPP harus jelas kompetensi dasar /unit kompetensi yang akan dicapai
-P
oleh peserta didik, apa yang harus dilakukan, apa yang harus dipelajari, dan
bagaimana mempelajarinya, serta bagaimana instruktur mengetahui bahwa
PP
RPP terdiri dari komponen program kegiatan belajar dan proses pelaksanaan
program. Komponen program mencakup standar kompotensi/Unit
kompetensi, kompetensi dasar/kompetensi dasar/elemen kompetensi, materi
standar, metode pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, dan
waktu belajar.
Dengan demikian, RPP pada hakekatnya merupakan suatu sistem yang terdiri
dari komponen-komponen yang saling berhubungan serta berinteraksi satu
dengan lainnya, dan memuat langkah-langkah pelaksanaannya untuk
mencapai tujuan yaitu membentuk kompentensi yang sudah ditetapkan
sebelumnya.
29
Identitas LKP, meliputi: Nama Satuan Pendidikan, Jenis Kursus, Mata
Latih, Level, Jumlah Pertemuan.
R
Tujuan Pembelajaran, menggambarkan proses dan hasil belajar yang
B
diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi inti. Tujuan
JA
pembelajaran dirancang untuk menentukan hal yang ingin dicapai dalam
AS
pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan hari itu. Bila pembelajaran
dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada baiknya tujuan pembelajaran juga
M
dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga tiap pertemuan dapat
IK
memberikan hasil.
D
Materi Ajar, memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan ditulus
&
kompetensi.
AU
B R
4. Proses pembelajaran di tempat kerja diarahkan pada learning project;
JA
AS
M
IK
waktu pembelajaran.
-P
R
pembelajarannya. Konten atau isi bahan ajar terdiri dari dua dan atau tiga
B
kompetensi inti/elemen kompetensi hal ini untuk menghindari bahan ajar yang
JA
terlalu tebal.
AS
Bila bahan ajar sudah ada bisa menggunakan bahan yang sudah tersedia,
asalkan memenuhi SK/UK, KD/EK nya.
M
IK
R
hasil magang dilakukan oleh pembimbing. Berikut contoh penilaian hasil
B
magang.
JA
AS
M
IK
D
&
D
AU
-P
PP
Tabel 5. Penilaian Kegiatan Magang 33
Nama :
Nama LKP :
Bidang Keahlian :
Waktu :
R
Petunjuk Pengisian: Beri nilai setiap komponen penilaian dengan angka 1 sampai
B
dengan 10 untuk menunjukkan capaian kompetensi peserta magang kerja.
JA
No Aspek Penilaian Nilai
Mentalitas
AS
M
1. Tanggung Jawab
IK
2. Loyalitas
3. Kesopanan
D
4. Keramahan
5. Daya tahan terhadap masalah yang dihadapi
&
D
Keahlian
AU
1. Insiatif
2. komunikasi
-P
3. kerjasama
4. Kualitas kerja
PP
Pengetahuan
1. Kehadiran
2. Penampilan
Catatan lain.
Tanggal Pembimbing
34
Proses Pembelajaran
Pembelajaran dalam WBL terbagi menjadi dua tahap, yaitu pra pembelajaran
dan pembelajaran. Pra pembelajaran, merupakan tahap membangun
kesadaran peserta didik akan ketersediaan berbagai pekerjaan dan karier serta
membantu peserta didik untuk menggali minat terhadap suatu pekerjaan.Pada
R
pra pembelajaran biasanya dilakukan beberapa kegiatan, diantaranya:
B
JA
informal interview, tur kerja, mendatangkan tamu pekerja, dan bursa kerja.
Kelanjutan dari kegiatan ini adalah tawaran untuk menerima pekerjaan atau
D
peserta didik dapat membayangkan apa yang akan dilakukan pada saat bekerja
PP
nanti.
Bursa Kerja, memberikan wawasan bagi peserta didik bahwa dunia kerja
memiliki memiliki ragam pekerjaan dan bidang keahlian. Melalui bursa kerja
diharapkan mampu memberikan motivasi bagi peserta didik untuk giat
mencapai kompetensi karena harus mampu bersaing.
Bantu Peserta didik untuk menemukan minat pada suatu pekerjaan dan bantu
untuk mengembangkan kesadaran terhadap pekerjaannya yang akan
dicapainya. Pendidik dapat menggunakan metode simulasi atau bermain
peran.
35
Proses pembelajaran pada WBL dirancang untuk memberikan pengetahuan,
keterampilan dan sikap sebagai pekerja sehingga pada saat terjun di dunia kerja
peserta didik siap baik dalam kemampuan bekerja maupun dalam bersikap.
Proses Pembelajaran disampaikan melalui teori dan praktek. Pendidik
memiliki peran penting pada saat pembelajaran di kelas, karena pendidik
diharapkan dapat membantu peserta didik untuk menemukan hubungan
B R
antara standar akademik dan keterampilan praktis dengan menghubungkan
JA
tujuan belajar untuk peluang kerja, sebelum dan setelah pengalaman
pembelajaran berbasis kerja.
AS
Pengalaman belajar yang diperoleh dari kelas dapat membantu peserta didik
M
memperoleh lebih banyak pengalaman pada saat nanti belajar bekerja.
IK
D
&
37
38
Pengajuan Tempat Magang
Tahap pertama dari pemagangan ini adalah peserta didik mengajukan Tempat
Magang. Tahap ini bertujuan untuk melihat minat dan kebutuhan peserta didik
terhadap perusahaan tempat magang. Namun demikian penunjukkan tempat
R
magang tidak hanya berdasarkan minat dan kebutuhan tetapi kompetensi yang
B
dimiliki peserta didik dibuktikan dengan nilai hasil belajar.
JA
AS Untuk memberikan pilihan tempat magang
pada peserta didik, maka LKP dituntut
M
bekerjasama dengan DUDI lebih dari satu.
IK
D
Tempat/Tanggal Lahir :
-P
Pilihan Tempat :
Magang
PP
Pekerjaan/Bidang :
Keahalian
Alasan Memilih :
R
kebutuhan perusahaan/lembaga calon tempat magang. Alasan pemilihan yang
B
dituliskan oleh peserta didik menjadi pertimbangan non teknis. Berikut Format
JA
seleksi.
AS
M
IK
D
&
D
AU
-P
PP
Tabel 7. Seleksi Pengajuan Tempat Magang
R B
JA
AS
M
IK
D
&
D
AU
-P
40 PP
41
Jika rekomendasi tempat magang untuk peserta didik telah disepakati, maka
peserta didik diharuskan mengisi pernyataan kesanggupan mengikuti program
magang. Berikut contoh Format kesanggupan Mengikuti Program Magang.
R
Nama Peserta Didik :
B
JA
Tempat/Tanggal Lahir :
Perusahaan/Lembaga : AS
Pekerjaan/Bidang :
M
Keahalian
IK
D
R
mencakup:
B
- karakateristik budaya kerja di perusahaan/lembaga
JA
- Tata kerama
- penyusunan jurnal
- pembuatan laporan
AS
M
- Penilaian program magang
IK
- Tata Kerama
- Penilaian Program Magang
43
Pelaksanaan Pemagangan
B R
Tabel 9. Jurnal Kegiatan Magang
JA
Nama Peserta Didik :
Perusahaan/Lembaga :
AS
M
Pekerjaan/Bidang :
IK
Keahalian
D
Nama Pembimbing :
&
D
Waktu Magang :
AU
Perusahaan/Lembaga :
R
Pekerjaan/Bidang :
Keahalian
B
JA
Nama Pembimbing :
Periode Magang :
AS
M
Hari, Tanggal Jam Masuk Jam Pulang Paraf
IK
D
&
D
AU
-P
PP
Tanggal Pembimbing
45
Pengendalian
B R
keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan perusahaan dipenuhi.
JA
Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Pengukuran kepuasan
AS
perusaaan atas lulusan yang dikirim oleh lembaga merupakan elemen
M
penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan
IK
lebih efektif.
D
Perusahaan/Lembaga :
Pengalaman Kerja :
Jumlah Bimbingan :
R
Petunjuk Pengisian: Beri tanda check list (v) untuk menunjukkan kepuasan anda
B
terhadap peserta magang
JA
Aspek Penilaian ya tidak
AS
Peserta magang dapat menyelesaikan tugas/pekerjaan
dengan baik
M
IK
menjalankan tugas
D
ditetapkan DUDI
-P
Tanggal Pembimbing
47
Tabel 12. Kepuasan Peserta Terhadap Kegiatan Magang
Nama :
Tempat,Tanggal lahir :
Nama Perusahaan :
B R
Petunjuk Pengisian: Beri tanda check list (v) untuk menunjukkan kepuasan anda
terhadap kegiatan Magang
JA
Aspek Penilaian ya tidak
AS
Pelaksanaan kegiatan magang sesuai dengan harapan
M
peserta
IK
Tanggal Pembimbing
48
PP
-P
AU
D
&
D
IK
M
AS
JA
BR
B R
JA
Penutup
AS
M
IK
D
&
D
AU
-P
Permasalahan tenaga kerja baik yang belum memiliki pekerjaan maupun yang
telah bekerja masih menjadi tantangan bagi kita semua. Data yang tersedia saat
PP
ini menunjukkan bahwa beberapa sektor pekerjaan diisi oleh pekerja yang
tidak memenuhi persyaratan. Hal ini merupakan peluang bagi LKP untuk
menyediakan pekerja terampil yang sesuai dengan persyaratan/kebutuhan
DUDI. Dan Sistem Magang menjadi salah satu solusi untuk menutupi
kesenjangan kebutuhan tenaga terampil.
49
50
R
beradaptasi dengan lingkungan bekerja. Tidak cukup dengan memberikan
B
pengalaman bekerja pada saat belajar, maka magang menjadi salah satu
JA
kegiatan belajar yang mengenalkan proses produksi pada peserta didik dan
AS
mengenalkan lingkungan bekerja sebenarnya.
B R
JA
AS
M
IK
Rekomendasi
D
&
D
didiknya.
Bagi Pengembang model lainnya, model ini dapat digunakan sebagai acuan
mengembangkan strategi pengelolaan kegiatan magang bagi LKP sehingga
akan menjadi lebih beragam.
52
PP
-P
AU
D
&
D
IK
M
AS
JA
BR
DAFTAR PUSTAKA
B R
JA
AS
Boud, D., & Solomon, N., Work-based Learning: A New Higher Education.
Great Britain; Marston Book Services Limited, Oxford; 2003
M
Fink, K. F., Rokkjaer, O., & Schrey, K., Work based learning and facilitated
IK
53