Anda di halaman 1dari 64

B R

Model

JA
Pengelolaan Pemagangan Lembaga Kursus dan Pelatihan
Melalui Penyelarasan Kebutuhan DUDI
AS
M
IK
D
&

Lembar Pengesahan
D

Pakar,
AU
-P

Prof. Dr. Mustofa Kamil


PP

Kepala PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat,

Dr. Muhammad Hasbi, S.Sos., M.Pd


PP
-P
AU
D
&
D
IK
M
AS
JA
BR
B R
JA
AS
M
IK

Model
Pengelolaan Pemagangan Lembaga Kursus dan Pelatihan
D

Melalui Penyelarasan Kebutuhan DUDI


&

Penanggung Jawab
D

Dr. Muhammad Hasbi, S.Sos., M.Pd


AU

Pakar
-P

Prof. Dr. Mustofa Kamil


PP

Tim Pengembang
Liesna Dyah P.,ST., M.Pd
Apip Hermana, M.Pd
Asep Saepudin, S.Si

Kontributor:
LKP Budi Utomo
LKP Al - Hikmah
LPP Aryanti
LKP CSBI
LKP Bella Collage Mandiri
LPT Panghegar
LP2K Kania Indah
PP
-P
AU
D
&
D
IK
M
AS
JA
BR
ABSTRAK

B R
Angkatan Kerja Indonesia yang masih cukup tinggi memberikan peluang bagi

JA
LKP untuk menciptakan tenaga terampil. Namun diperlukan kerja keras bagi
LKP untuk membantu menciptakan tenaga terampil yang siap pakai di dunia
AS
kerja. Model Pengelolaan Pemagangan Lembaga Kursus dan Pelatihan melalui
penyelarasan kebutuhan dudi merupakan salah satu solusi bagi LKP dalam
M
menciptakan tenaga terampil. Pemagangan menjadi salah satu bagian dari
pelatihan kerja yang dirancang dari sejak peserta didik masuk LKP. Peserta
IK

didik memperoleh hak untuk memilih tempat magang. Hal ini bertujuan untuk
D

memberikan motivasi pada peserta didik agar giat berlatih sehingga mampu
mencapai kompetensi yang diperlukan. Hal ini memberikan konsekuensi bagi
&

LKP untuk menjalin kemitraan dan kerjasama dengan banyak lembaga DUDI.
D

Kerjasama antara LKP dan DUDI, terjalin dari pra pembelajaran. Standar
AU

Kompetensi Lulusan dirancang bersama antara LKP dan DUDI, sehingga


lulusan LKP mampu memenuhi persyaratan kerja DUDI. Program belajar
dirancang untuk dapat memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap
-P

sehingga peserta didik tidak hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan


PP

tetapi diharapkan mampu bersikap sebagia pekerja. Proses pembelajaran


dilaksanakan di dua lokasi, yaitu di LKP dan DUDI. Proses pembelajaran di
DUDI melalui kegiatan magang diharapkan mampu mengenalkan proses
produksi dan memberikan pengalaman bekerja bagi peserta didik.
Pembentukan sikap melalui Pendidikan karakter dirancang dalam kegiatan
keseharian peserta didik selama mengikuti pembelajaran di LKP. Model ini
dikembangkan melalui penelitian penelitian dan pengembangan. Pengujian
terbatas dilaksanakan di dua lokasi, yaitu Kota Banjar dan Kabupaten Ciamis.
Hasil yang diperoleh dari Penelitian ini adalah LKP pada dasarnya mampu
mengembangkan magang sebagai strategi pembelajaran dan mampu
memperluas jaringan kemitraan dan kerjasama. Melalui magang, diharapkan
mampu memberikan motivasi bagi para pengelola LKP untuk menjalin dan
memperluas kemitraan dan kerjasama dengan lembaga DUDI. Dan melalui
kemitraan dan kerjasama ini, LKP mampu merancang kegiatan pembelajaran
yang dapat menciptakan tenaga terampil yang sesuai dengan kebutuhan DUDI
dan mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja.

i
ii
PP
-P
AU
D
&
D
IK
M
AS
JA
BR
KATA PENGANTAR

B R
Lembaga Kursus dan pelatihan (LKP) merupakan salah satu lembaga yang

JA
dikelola oleh masyarakat yang melaksanakan layanan kursus dan pelatihan.
LKP memiliki peran yang penting dalam mendorong masyarakat untuk
AS
memiliki keterampilan baik untuk bekerja di sektor industri maupun
berwirausaha. Seiring perkembangan jaman dan tantangannya, kini menurut
M
berbagai data, salah satunya dari Rekap informasi LKP terbanyak lulusannya,
infokursus.net: 04 April 2016, menyatakan bahwa 40% lulusan LKP masih
IK

menganggur. Hal ini dapat disebabkan dari berbagai hal, diantaranya belum
D

selarasnya kompetensi yang dimiliki oleh lulusan LKP dengan permintaan


dunia kerja.
&

Lagi-lagi masalah klasik adalah rendahnya keterserapan lulusan oleh DUDI.


D

Model ini ingin menjembatani kesenjangan tersebut melalui sebuah pemikiran


AU

bahwa LKP bisa merencanakan sesuatu yang terbaik bagi lulusannya jika
bersama Dunia Usaha dan Dunia Industri) merancang pembelajaran sehingga
-P

lulusan LKP sesuai dengan kebutuhan DUDI.


PP

Merancang pembelajaran yang menghasilkan lulusan LKP yang sesuai dengan


kebutuhan DUDI tidak lah cukup jika peserta didik LKP tidak diberikan
pengalaman kerja untuk mengenalkan proses produksi dan lingkungan kerja
sesungguhnya. Sehingga diperlukan pembelajaran yang memberikan
pengalaman belajar bagi peserta didik LKP sehingga memiliki pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang sesuai dengan kebutuhan DUDI.

Lembang, Desember 2016


Kepala PP PAUD dan DIKMAS Jawa Barat

Dr. Muhammad Hasbi, S.Sos., M.Pd Tim Pengembang


NIP. 197306231993031001

iii
DAFTAR ISI

B R
JA
LEMBAR PENGESAHAN i
ABSTRAK ii
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
AS iii
iv
M
PENDAHULUAN 1
IK

Tujuan 3
D

Pengguna Model 3
LANDASAN TEORI 5
&

Kemitraan 5
D

Pemagangan 7
AU

PENGELOLAAN MAGANG LKP MELALUI PENYELARASAN DUDI 11


Pemetaan DUDI dan Kerjasama 15
-P

Pemetaan DUDI 15
Pemetaan Kompetensi Kebutuhan DUDI 16
PP

Proposal Kerjasama 17
Perjanjian Kerjasama 18
Evaluasi Kegiatan Pemetaan dan Kerjasama 19
Pembelajaran 21
Perencanaan Pembelajaran 22
Penyusunan dan Pengembangan SKL 22
Penyusunan SIlabus 24
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 28
Penyusunan Bahan Ajar 31
Penyusunan Media Belajar 31
Penyusunan Alat Penilaian 31
Proses Pembelajaran 34

iv
DAFTAR ISI

BR
JA
Pemagangan 37
Pengajuan Tempat Magang 38
Seleksi
Pembekalan
AS 39
42
Pelaskanaan Pemagangan 43
M
Pengendalian 45
IK

PENUTUP 49
D

Rekomendasi 51
&

DAFTAR PUSTAKA 53
D
AU
-P
PP

v
PP
-P
AU
D
&
D
IK
M
AS
JA
BR
B R
JA
PENDAHULUAN M
AS
IK
D
&
D
AU
-P

Angkatan kerja indonesia pada Februari 2015 sebanyak 128.38 juta orang.
PP

Penduduk bekerja mencapai 114.82 juta dan angka pengangguran sebanyak


56 juta. Penduduk bekerja didominasi oleh penduduk yang berpendidikan
SLTP dan SLTA dengan angka mencapai 3.523.624 dibanding dengan
penduduk bekerja yang berpendidikan sarjana, 495.143 ribu orang (sumber:
data BPS, 2015). Angka lulusan SLTP dan SLTA yang tinggi menunjukkan
bahwa angkatan kerja saat ini masih belum memiliki keterampilan yang
memadai untuk bekerja. Data tren ketenagakerjaan dan sosial oleh ILO,
Agustus 2014, menyebutkan bahwa operator pabrik dan mesin serta perakit
55,5% tidak memenuhi persyaratan DUDI, demikian pula untuk pekerjaan
teknisi dan tenaga profesional perusahaan sebanyak 52.5% tidak memenuhi
persyaratan namun pekerjaan tenaga tata usaha di kantor 39,1% telah
memenuhi persyaratan DUDI.

1
2 Lulusan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) sebanyak 147.298 orang, telah
bekerja sebanyak 68.215 orang, mengembangkan usaha mandiri sebanyak
13.672 orang, sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan sebanyak 18.344
orang dan menganggur sebanyak 47.065 orang (sumber: Rekap informasi LKP
terbanyak lulusannya, infokursus.net: 04 April 2016). Data di atas,
menunjukkan bahwa 40% lulusan LKP masih menganggur. Hal ini dapat
disebabkan dari berbagai hal, diantaranya belum selarasnya kompetensi yang

B R
dimiliki oleh lulusan LKP dengan permintaan dunia kerja.

JA
Kondisi ini menjadi peluang bagi LKP untuk memberikan keterampilan bagi
AS
angkatan kerja yang sesuai dengan kebutuhan DUDI. Usaha yang perlu
M
dilakukan oleh LKP adalah merancang pembelajaran yang menghasilkan
IK

lulusan LKP sesuai dengan kebutuhan DUDI. Merancang pembelajaran yang


menghasilkan lulusan LKP yang sesuai dengan kebutuhan DUDI tidak lah cukup
D

jika peserta LKP tidak diberikan pengalaman kerja untuk mengenalkan proses
&

produksi dan lingkungan kerja sesungguhnya. Sehingga diperlukan


D

pembelajaran yang memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik LKP


AU

sehingga memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan


-P

kebutuhan DUDI. Pembelajaran diharapkan tidak hanya dilaksanakan di kelas


PP

tetapi di tempat kerja untuk memberikan pengalaman bagi peserta didik untuk
mengetahui proses produksi dan lingkungan kerja sehingga peserta didik akan
siap bekerja pada saatnya. Perancangan pembelajaran ini memerlukan
kerjasama LKP dengan DUDI.

Pengelolaan pemagangan LKP melalui penyelarasan kebutuhan DUDI


merupakan model yang memberikan acuan bagi LKP untuk merancang
pembelajaran sehingga peserta didik memperoleh pengetahuan, keterampilan
dan sikap untuk bisa bekerja.
3
Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai melalui model Pengelolaan


Pemagangan Lembaga Kursus dan Pelatihan melalui
penyelarasan kebutuhan DUDI ini, yaitu:
1. Memberikan acuan bagi LKP untuk melaksanakan kegiatan

R
magang dalam mengenalkan proses produksi dan

B
lingkungan kerja kepada peserta didik melalui kerjasama

JA
dengan DUDI dalam perancangan pembelajaran hingga
kegiatan magang; AS
2. Memberikan peningkatan kemampuan bagi pengelola
M
untuk menjalin kerjasama dengan pihak DUDI.
IK
D
&
D

Pengguna Model
AU

1. Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan


-P

2. Dinas Pendidikan tingkat Kabupaten/Kota


PP

3. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi tingkat Kabupaten/


Kota
4. Lembaga Kursus dan Pelatihan
5. DUDI
4
PP
-P
AU
D
&
D
IK
M
AS
JA
BR
B R
LANDASAN TEORI JA
AS
M
IK
D
&
D
AU

Kemitraan
-P

Kemitraan adalah upaya yang melibatkan berbagai sektor, kelompok


PP

masyarakat, lembaga pemerintah maupun bukan pemerintah, untuk


bekerjasama dalam mencapai suatu tujuan bersama berdasarkan kesepakatan
prinsip dan peran masing-masing, dengan demikian untuk membangun
kemitraan harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu persamaan perhatian,
saling percaya dan saling menghormati, harus saling menyadari pentingnya
kemitraan, harus ada kesepakatan misi, visi, tujuan dan nilai yang sama, harus
berpijak pada landasan yang sama, kesediaan berkorban.

Kemitraan pada esensinya adalah dikenal dengan gotong royong atau


kerjasama dari berbagai pihak, baik secara individual maupun kelompok .
menurut notoatmodjo (2003), kemitraan adalah suatu kerjasama formal antara
individu-individu, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi untuk
mencapai suatu tugas dan tujuan tertentu.
5
6
Dalam kemitraan LKP dengan DUDI bisa jadi mendapatkan apa
yang menjadi kebutuhannya. Sinergi antar LKP dan DUDI
menjadi kunci dalam menjalankan perannya masing-masing.
Membangun kemitraan harus didasari hal-hal sebagai berikut;
1. Kesamaan perhatian atau kepentingan;
2. Saling percaya dan saling menghormati;

B R
3. Mempunyai tujuan yang jelas dan terukur;

JA
4. Kesediaan berkorban baik dari segi waktu, tenaga, maupun
SDM;
5. Saling menguntungkan
AS
M
Membangun kemitraan dengan DUDI sangatlah penting untuk
IK

membuka akses menuju kemandirian LKP terutama dalam


D

program mengelola lulusan LKP. Disamping itu membangun


&

kemitraan merupakan salah satu tuga LKP untuk pengelolaan


lulusan LKP
D
AU
-P

Hal-hal yang harus dipahami dalam membangun kemitraan


PP

adalah:

• Memahami jaringan kemitraan

• Memiliki kesadaran akan pentingnya membangun

jaringan kemitraan.

• Mengidentifikasi/ memetakan posisi jaringan kemitraan

• Memahami prisip dalam membangun kemitraan.

• Menerapkan strategi dalam membangun jaringan

kemitraan

• Mengusai pola-pola jaringan kemitraan


7
Pemagangan

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 22/Men/IX/2009


tentang penyelenggaraan pemagangan di dalam negeri, menyebutkan

R
pemagangan diartikan sebagai bagian dari sistem pelatihan kerja yang

B
diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan

JA
bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau
pekerja yang lebih berpengalaman dalam proses produksi barang dan/atau jasa
di perusahaan.
AS
M
Magang merupakan suatu sarana bagi peserta didik untuk menambah ilmu
IK

pengetahuan dan mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat di lembaga kursus


D

dan pelatihan dengan cara menerapkan secara langsung ke DU/DI. Bagi


&

peserta didik magang kerja seharusnya wajib dilaksanakan oleh peserta didik,
D

supaya lulusan lembaga kursus dan pelatihan mempunyai kualitas yang tinggi,
AU

sehingga mampu menerapkan hasil kursus ke dunia kerja nyata.

Harapan setelah magang peserta didik dapat memiliki tanggung jawab yang
-P

tinggi terhadap diri sendiri maupun orang lain, mampu menguasai emosi
PP

dalam menjalankan kehidupan dengan lingkungan umum dan dapat dijadikan


sebagai tolak ukur apakah setelah lulus kursus mampu terjun langsung ke dunia
kerja nyata.

TUJUAN MAGANG KERJA

Melalui kegiatan magang, diharapkan peserta didik mampu menerapkan

ilmu yang didapat selama di LKP ke dunia kerja dan mendapatkan ilmu

serta pengalaman baru di dunia kerja.


PP 8
-P
AU
D
&
D
IK
M
AS
JA
BR
9

MANFAAT MAGANG KERJA

Magang kerja sangat bermanfaat bagi peserta didik, Lembaga Kursus

R
dan Pelatihan, DU/DI, adapun manfaat magang kerja tersebut antara lain:

B
JA
Bagi Peserta didik
- Menambah pengalaman kerja, dimana peserta didik tidak mendapatkan
AS
selama kursus
M
- Melatih kedisiplinan dan bertanggungjawab dalam dunia kerja
IK

- Mengetahui sistem kerja yang ada di DU/DI dengan cara terjun


D

langsung ke DUDI
&

- Bertambah ilmu pengetahuan tentang teknologi.


D
AU

Bagi LKP
- Visi Misi LKP menciptakan peserta didik yang memiliki kompetensi yang
-P

siap bersaing di dunia kerja;


PP

- Mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik dalam menerapkan


ilmu yang sudah didapat dan dijadikan evaluasi di LKP untuk
mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan;
- Memberikan image pada masyarakat luas bahwa LKP benar-benar
lembaga yang berkualitas.
10
PP
-P
AU
D
&
D
IK
M
AS
JA
BR
PENGELOLAAN
PEMAGANGAN LKP
MELALUI

B R
PENYELARASAN
JA
KEBUTUHAN DUDI AS
M
IK
D
&
D
AU
-P

Model Pemagangan Lembaga Kursus dan Pelatihan melalui Penyelarasan


PP

Kebutuhan DUDI merupakan model yang diharapkan menjadi acuan bagi


penyelenggara LKP untuk melaksanakan pemagangan bagi peserta
didiknya. Pemagangan merupakan bagian dari strategi pembelajaran yang
dapat menciptakan lulusan LKP siap bekerja. Pemagangan yang dimaksud
tidak hanya memberikan tempat bagi peserta didik untuk belajar bekerja
tetapi peserta didik dibekali pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai
dengan kebutuhan DUDI. Berikut kerangka model konseptual pengelolaan
magang lembaga kursus dan pelatihan melalui penyelarasan kebutuhan
DUDI yang dikembangkan.

11
PP 12
-P
AU
D
&
D
IK
M
AS
JA
BR
13

Pengelolaan pemagangan yang dilakukan oleh LKP dibagi


menjadi 2 tahap, yaitu tahap 1) Pemetaan Dudi dan
Kerjasama, dan 2) Pembelajaran. Model ini menuntut LKP
untuk mampu menjalin kerjasama dengan DUDI sebagai

R
mitra yang akan mengembangkan pembelajaran termasuk

B
pelaksanaan pemagangan.

JA
AS
Pemetaan DUDI dan Kerjasama, merupakan tahap dimana
M
LKP mendata dan menjalin kerjasama dengan DUDI baik di
IK

wilayah LKP tersebut ada maupun lintas wilayah. Kerjasama


ini bertujuan untuk memberikan layanan pada peserta didik
D

pada kegiatan magang maupun pada penempatan lulusan


&

LKP.
D
AU
-P

Pembelajaran, dikembangkan oleh LKP dan DUDI diawali


PP

dari mengembangkan Standar Kompetensi Lulusan yang


diharapkan oleh DUDI. Perlu dipahami bahwa pemerintah
telah mengembangkan Standar Kompetensi Lulusan,
sehingga diperlukan penelaahan terhadap Standar
Kompetensi Lulusan yang telah ada. Pengembangkan
strategi pembelajaran yang tepat merupakan pekerjaan yang
tidak mudah dilakukan. Bagaimana mengembangkan
pembelajaran yang menyenangkan tapi mampu
memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
diperlukan untuk mampu bekerja dan beradaptasi di
lingkungan kerja.
BR
JA
AS
M
IK
D
&
D
AU
-P
PP

Langkah-Langkah
Pengelolaan Magang

14
B R
JA
AS
1. Pemetaan Dudi dan Kerjasama
M
IK
D
&
D
AU
-P

Pemetaan DUDI
PP

Pemetaan DUDI adalah memotret potensi DUDI di wilayah LKP yang dapat
dijadikan sebagai mitra kerja dalam pemagangan dan penempatan kerja.
Pemetaan ini dilakukan dengan identifikasi DUDI dengan melihat bidang
usaha yang dijalankan, kebutuhan karyawan per tahun. Berikut format
Pemetaan DUDI.

Tabel 1. Format Pemetaan DUDI

Nama Alamat Bidang Usaha Kebutuhan Kebutuhan


Perusahaan Perusahaan Karyawan per Pemagangan
Tahun per Tahun

15
16
Pemetaan Kebutuhan Kompetensi DUDI

Hasil Pemetaan DUDI, selanjutnya dilakukan identifikasi kebutuhan


kompetensi DUDI melalui wawancara terhadap DUDI. Hasil
identifikasi kebutuhan kompetensi DUDI merupakan dasar bagi LKP
untuk membuka peluang kerja sama dengan DUDI. Hasil Identifikasi

R
kebutuhan ini dicatat dengan menggunakan format sebagai berikut.

B
JA
Tabel 2. Format Hasil Kebutuhan Kompetensi DUDI
AS
Nama Pekerjaan Keahlian yang Spesifikasi Spesifikasi
M
Perusahaan dibutuhkan Kebutuhan Kebutuhan
DUDI DUDI
IK
D
&
D
AU
-P
PP

Keahlian yang dibutuhkan oleh DUDI


menjadi dasar bagi LKP untuk
mengembangkan Standar Kompetensi
Lulusan
17
Proposal Kerjasama

Kegiatan magang merupakan kegiatan kerjasama antara LKP dengan


DUDI, sehingga diperlukan kerjasama. Hasil pemetaan kebutuhan
kompetensi DUDI menjadi salah satu dasar, LKP mengajukan
permohonan kerjasama. Berikut contoh sistematika proposal

R
kerjasama yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun

B
proposal kerjasama

JA
AS
Tabel 3. Sistematika Proposal Kerjasama
M
IK

Sampul dibuat semenarik mungkin


D
&

Judul Singkat dan Spesifik


D
AU

Latar Belakang Menjelaskan alasan LKP berkeinginan untuk


melaksanakan program Magang. Uraikan
-P

secara kuantitatif potret, profil, dan kondisi


DUDI yang akan dijadikan mitra. Uraikan
PP

kondisi dan potensi dari segi jenis usaha,


fasilitas/sarana, SDM dan keuangan.

Tujuan Rumuskan tujuan yang akan dicapai secara


spesifik dan merupakan kondisi baru yang
diharapkan terwujud setelah program selesai
dilaksanakan. Rumusan tujuan harus jelas
dan dapat diukur.

Profil Lembaga gambarkan LKP dan profil lulusan

Penutup Menegaskan kembali program magang yang


akan dilaksanakan oleh LKP dan tindak
lanjut yang akan dilakukan apabila proposal
ini disetujui
18
Perjanjian Kerjasama

Surat perjanjian kerja sama sangat penting karena berguna untuk


menjadi landasan jika terjadi sesuatu yang timbul dari kerjasama
antara kedua belah pihak. seperti munculnya masalah baru,

R
penyelewengan, pelanggaran, perubahan aturan dan lain sebagainya

B
yang terjadi saat masih dalam masa kontrak perjanjian. Maka dari itu

JA
diperlukannya surat perjanjian yang masing-masing dipegang oleh
kedua belah pihak sebagai pegangan hukum.
AS
Format umum surat perjanjian yang terdiri dari Judul, Pembukaan,
M
Nama Kedua Belah Pihak, Latar Belakang, Isi Perjanjian dan
IK

Pengesahan serta saksi-saksi.


D

Isi Perjanjian dalam kegiatan magang sekurang-kurangnya memuat


&

- Ketentuan umum yang menyebutkan program kerjasama


D

- Hak dan Kewajiban


AU

- Jangka waktu
- Jumlah peserta magang
-P

- Pembiayaan
PP
19
Evaluasi Kegiatan Pemetaan dan Kerjasama DUDI

Evaluasi kegiatan pemetaan dan kerjasama bertujuan untuk mengetahui


kendala yang muncul dari kegiatan pemetaan DUDI dan kerjasama yang
selanjutnya untuk dilakukan perbaikan sehingga LKP dapat memperluas

R
jaringan kemitraan dan kerjasama.

B
Berikut contoh format evaluasi kegiatan pemetaan dan kerjasama DUDI.

JA
AS
Tabel 4. Evaluasi Kegiatan Pemetaan dan Kerjasama DUDI
M
Langkah Kegiatan Kendala yang Pemecahan Keterangan
IK

ditemui
Masalah
D
&

Pemetaan DUDI
D
AU

Pemetaan Kebutuhan
-P

Potensi DUDI
PP

Proposal Kerjasama

Perjanjian Kerjasama

Evaluasi Kegiatan
20
PP
-P
AU
D
&
D
IK
M
AS
JA
BR
B R
JA
M
AS 2. Pembelajaran
IK
D
&
D
AU
-P
PP

Pembelajaran dalam model ini menggunakan strategi pembelajaran work


based learning (WBL) untuk mempersiapkan peserta didik untuk bekerja. WBL
memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik untuk mengembangkan
suatu keterampilan dan memperluas wawasan kerja. WBL secara sederhana
adalah pembelajaran yang dirancang untuk membangun kesadaran untuk
bekerja, menggali minat untuk bekerja di salah satu bidang keahlian tertentu
dan memberikan pengalaman belajar untuk bekerja.

21
22
Work Based Learning,
Belajar tentang bekerja dan belajar melalui bekerja

R
Belajar tentang bekerja, Belajar melalui kerja,

B
menumbukan kesadaran akan menerapkan belajar melalui

JA
bekerja dan menggali minat pengalaman praktik dan bekerja
untuk bekerja pada bidang yang dapat mengembangkan
keahlian tertentu AS
pengetahuan dan keterampilan.
M
IK
D

Perecanaan Pembelajaran
&
D
AU

WBL terjadi jika terjadi hubungan


-P

antara LKP dan DUDI untuk


PP

membangun dan membantu


pembelajaran. Hubungan ini
diperlukan untuk membangun PP Nomor 19 tahun 2005 tentang
infrastruktur dalam membantu Penyusunan suatu SKL.
pengembangan pembelajaran. Salah
Permendiknas Nomor 47 tahun
satu infrastruktur yang penting dalam 2010 tentang SKL Kursus dan
mencapai keselarasan mutu dan Pelatihan
perjenjangan kualifikasi antara
lulusan LKP dan deskripsi kompetensi
kerja yang diharapkan oleh pengguna SKL kursus dan Pelatihan tersedia
lulusan adalah Standar Kompetensi online: www.infokursus.net
Lulusan (SKL).
23
Penyusunan dan Pengembangan SKL

SKL berbasis KKNI adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk


melaksanakan pekerjaan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan
yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam

R
menyelesaikan suatu pekerjaan dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan

B
dan diturunkan dari capaian pembelajaran khusus pada level KKNI yang

JA
sesuai.
AS
SKL disusun dan dikembangkan oleh LKP
M
bertujuan untuk menentukan standar
IK

kompetensi yang harus dicapai oleh peserta


D

didik di akhir pembelajarannya. Berikut cara


&

menyusun dan mengembangkan SKL


D

Telaah SKL, yaitu kegiatan menelaah SKL


AU

sesuai dengan jenis kompetensi yang telah


-P

disusun oleh Pemerintah. Kondisi ini dilakukan


PP

jika Keterampilan yang akan disampaikan


telah memiliki SKL yang disusun oleh
pemerintah.

Bandingkan dengan Hasil Kebutuhan


SKL berbasis KKNI dinyatakan oleh
Kompetensi DUDI.
3 paramater, yaitu Unit
Jika SKL telah sesuai dengan hasil kebutuhan
Kompetensi, elemen kompetensi
kompetensi DUDI, maka langkah selanjutnya
(pernyataan kompetensi yang lebih
adalah menjabarkannya dalam silabus.
rinci dan indikator kelulusan (unsur
Jika SKL tidak sesuai dengan hasil kebutuhan yang menjadi tolak ukur
kompetensi DUDI, maka susun kembali SKL keberhasilan yang menyatakan
yang sesuai dengan kebutuhan. Dan Jabarkan seorang kompeten atau tidak
dalam silabus.
24
Penyusunan Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu materi tertentu yang


mencakup: Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator,
Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Penilaian, Alokasi Waktu

R
dan Sumber Belajar

B
atau

JA
Unit Kompetensi, elemen Kompetensi, Indikator Kelulusan, Materi
AS
Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Penilaian, Alokasi Waktu dan
Sumber Belajar
M
IK
D

Untuk menyusun silabus, maka lakukan:


&

Kaji Kompetensi Inti/Unit Kompetensi dan Kompetensi Dasar/Elemen


D

Kompetensi dalam SKL..


AU

Identifikasi materi pokok/pembelajaran/materi pokok keterampilan


-P

yang akan diajarkan.


PP

Merumuskan indikator Kelulusan. Indikator Kelulusan telah tercantum


dalam SKL, pindahkan pada format silabus.

Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran/materi pokok


keterampilan yang akan diajarkan

Perhatikan pada saat mengidentifikasi materi


potensi peserta didik; relevansi dengan karakteristik dudi dan daerah;
tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosial, sosial, dan spiritual
peserta didik; kebermanfaatan bagi peserta didik; aktualitas, kedalaman
dan keluasan materi pembelajaran; relevansi dengan kebutuhan peserta
didik dan tuntutaan dudi; dan alokasi waktu.
25

Kegiatan Pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman


belajar melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan
pendidik, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam mencapai
kompetensi. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui

R
penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat

B
pada peserta didik

JA
AS
Pengalaman belajar untuk memberikan kesadaran tentang pilihan karier
dan pekerjaan yang tersedia dirancang melalui pengalaman belajar
M
dengan menggunakan metode tur kerja, mendatangkan tamu pekerja,
IK

career fair dan kunjungan lapangan.


D

Menggali pilihan karir dan kerja peserta didik merupakan pengalaman


&

belajar yang diberikan pada peserta didik, diantaranya melalui metode


D

wawancara, konsultasi karir, dan memberikan keterampilan yang


AU

dibutuhkan untuk WBL.


-P

Memberikan pengalaman kerja bagi peserta didik diberikan melalui


PP

metode magang, praktik kerja (praktikum), dan kunjungan lapangan.

Pengalaman belajar dalam WBL dirancang untuk memberikan kesadaran


tentang berbagai pilihan kerja dan karir , mampu menentukan pilihan kerja
dan karir serta memberikan pengalaman kerja pada peserta didik
26 Penentuan jenis penilaian. Pencapaian kompetensi peserta didik
dilakukan berdasarkan indikator kelulusan. Salah satu cara untuk melihat
peserta didik telah menguasai kompetensi maka dilakukan penilaian.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,


menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar

R
peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan

B
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan

JA
keputusan.
AS
Penilaian dilakukan dengan menggunakan alat tes dan non tes. Penilaian
M
pembelajaran di LKP dapat dilakukan dengan alat tes dan non tes. Alat tes
IK

diantaranya berbentuk essay, pilihan ganda, menjodohkan. Sedangkan


alat non tes dapat berupa pengamatan kinerja, pengukuran sikap,
D

penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofolio


&

dan penilaian diri.


D
AU

Hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian:


-P

1. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi;


PP

2. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu penilaian berdasarkan apa


yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran;
3. Hasil penilaian akan dianalisis untuk melihat kompetensi yang sudah
tercapai atau belum dan kesulitan peserta didik serta untuk
menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses
pembelajaran, remedial bagi peserta didik dibawah kriteria ketuntasan
dan pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria
ketuntasan
4. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang
ditempuh dalam proses pembelajaran. Contoh: untuk menilai
penguasaan penggunaan alat dapat digunakan penilaian unjuk kerja
Menentukan Alokasi Waktu, alokasi waktu yang dicantumkan dalam 27
silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi
dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.Penentuan
alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah
minggu efektif

Menentukan Sumber Belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang

R
digunakan untuk kegiatan pembelajaran dan kursus , yang berupa narasumber,

B
serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya, media cetak dan elektronik.

JA
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi/unit
kompetensi, dan kompetensi dasar/elemen kompetensi serta materi pokok /
AS
materi latih , kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi/
M
indikator kelulusan.
IK
D

Hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menentukan alokasi waktu,


&

yaitu: jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan


D

dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.


AU
-P
PP

Contoh silabus terlampir.


28
Penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana jangka


pendek untuk memperkirakan tindakan apakah yang akan dilakukan

R
dalam pembelajaran baik oleh pengajar maupun peserta didik untuk

B
mencapai suatu kompetensi yang sudah ditetapkan.

JA
AS
Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 tahun 2013
M
tentang perubahan Peraturan Pemerintah RI
Nomor 19 tahun 2005 pasal 20 dinyatakan bahwa
IK

perencanaan pembelajaran merupakan


D

penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran


&

untuk setiap muatan pembelajaran.


D
AU

Dalam RPP harus jelas kompetensi dasar /unit kompetensi yang akan dicapai
-P

oleh peserta didik, apa yang harus dilakukan, apa yang harus dipelajari, dan
bagaimana mempelajarinya, serta bagaimana instruktur mengetahui bahwa
PP

peserta didik telah menguasai kompetensi tertentu.

RPP terdiri dari komponen program kegiatan belajar dan proses pelaksanaan
program. Komponen program mencakup standar kompotensi/Unit
kompetensi, kompetensi dasar/kompetensi dasar/elemen kompetensi, materi
standar, metode pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, dan
waktu belajar.

Dengan demikian, RPP pada hakekatnya merupakan suatu sistem yang terdiri
dari komponen-komponen yang saling berhubungan serta berinteraksi satu
dengan lainnya, dan memuat langkah-langkah pelaksanaannya untuk
mencapai tujuan yaitu membentuk kompentensi yang sudah ditetapkan
sebelumnya.
29
Identitas LKP, meliputi: Nama Satuan Pendidikan, Jenis Kursus, Mata
Latih, Level, Jumlah Pertemuan.

Kompetensi inti/unit kompetensi dan Kompetensi Dasar/Eleman


Kompetensi dan indikator, mengutip dari silabus.

R
Tujuan Pembelajaran, menggambarkan proses dan hasil belajar yang

B
diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi inti. Tujuan

JA
pembelajaran dirancang untuk menentukan hal yang ingin dicapai dalam
AS
pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan hari itu. Bila pembelajaran
dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada baiknya tujuan pembelajaran juga
M
dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga tiap pertemuan dapat
IK

memberikan hasil.
D

Materi Ajar, memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan ditulus
&

dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian


D

kompetensi.
AU

Alokasi waktu, ditentukan dan disesuaikan dengan keperluan untuk


-P

pencapaian kompetensi dasar dan beban belajar.


PP

Metode Pembelajaran, pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan


situasi dan kondisi peserta didik serta karakteristik dari setiap indikator dan
kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.

Kegiatan Pembelajaran, agar peserta didik mencapai kompetensi dasar sesuai


dengan indikator kelulusan, maka pendidik harus mendesain kegiatan
pembelajaran menggunakan metode dalam WBL. Selain itu lingkungan
pembelajaran diharuskan mendukung kegiatan pembelajaran. Minimal
membawa suasana kerja di dalam lingkungan LKP, misal peserta didik
berpakaian seperti seorang pekerja (pakaian disesuaikan dengan jenis
keterampilan).
30
WBL dirancang untuk memberikan keterampilan kepada peserta didik
dan siap kerja. Perlu diperhatikan dalam menyusun kegiatan
pembelajaran:
1. Proses belajar berupa belajar teori dan praktek;
2. Peserta didik dilibatkan sebagai pekerja;
3. Program dalam WBL, mengikuti apa yang dibutuhkan di perusahaan
dan apa yang dibutuhkan oleh peserta didik;

B R
4. Proses pembelajaran di tempat kerja diarahkan pada learning project;

JA
AS
M
IK

Untuk merancang kegiatan


D

pembelajaran dalam WBL, LKP dan


&

DUDI perlu menyepakati jangka waktu


pembelajaran dan diuraikan dalam
D

jadwal kalender akademik sebagai acuan


AU

waktu pembelajaran.
-P

Selama proses pembelajaran di


perusahaan, peserta didik menuliskan
PP

kegiatannya dalam jurnal kegiatan.

RPP harus mampu memastikan apa yang


akan peserta didik dipelajari dan akan
melakukan apa selama magang.

RPP akan berfungsi sebagai panduan bagi


peserta didik dan pembimbing selama
magang serta menjadi alat evaluasi untuk
mengukur apa yang telah dicapai oleh
peserta didik
31
Penyusunan Bahan Ajar

Bahan ajar digunakan untuk memperkuat materi yang disampaikan oleh


instruktur dan sekaligus sebagai pegangan bagi peserta didik dalam proses

R
pembelajarannya. Konten atau isi bahan ajar terdiri dari dua dan atau tiga

B
kompetensi inti/elemen kompetensi hal ini untuk menghindari bahan ajar yang

JA
terlalu tebal.

AS
Bila bahan ajar sudah ada bisa menggunakan bahan yang sudah tersedia,
asalkan memenuhi SK/UK, KD/EK nya.
M
IK

Penyusunan Media Pembelajaran


D
&

Media pembelajaran pada intinya sebagai alat bantu pembelajaran. Media


D
AU

pembelajaran ada yang bersifat menguatkan pengetahuan, sikap dan


keterampilan. Media pembelajaran di setting untuk mendukung terciptanya
-P

suasana seperti dalam sebuah tempat kerja. Misalnya poster K3.


PP

Penyusunan Alat Penilaian

Penilaian adalah adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk


mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar
peserta didik selama melaksanakan program ini dilakukan secara menyeluruh
mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian dalam
model ini dikembangkan menjadi 2 penilaian, yaitu: penilaian hasil
pembelajaran dan penilaian hasil proses magang.
32
Penilaian hasil pembelajaran, mengukur pengetahuan, keterampilan dan sikap
selama pembelajaran di LKP. Penilaian pengetahuan dan keterampilan dapat
digunakan penilaian unjuk kerja, produk, proyek dan portofolio.

Dan Penilaian hasil proses magang, mengukur kemampuan peserta didik


selama melaksanakan kegiatan magang di perusahaan/lembaga. Penilaian

R
hasil magang dilakukan oleh pembimbing. Berikut contoh penilaian hasil

B
magang.

JA
AS
M
IK
D
&
D
AU
-P
PP
Tabel 5. Penilaian Kegiatan Magang 33
Nama :

Nama LKP :

Bidang Keahlian :

Waktu :

R
Petunjuk Pengisian: Beri nilai setiap komponen penilaian dengan angka 1 sampai

B
dengan 10 untuk menunjukkan capaian kompetensi peserta magang kerja.

JA
No Aspek Penilaian Nilai

Mentalitas
AS
M
1. Tanggung Jawab
IK

2. Loyalitas
3. Kesopanan
D

4. Keramahan
5. Daya tahan terhadap masalah yang dihadapi
&
D

Keahlian
AU

1. Insiatif
2. komunikasi
-P

3. kerjasama
4. Kualitas kerja
PP

Pengetahuan

1. Pengetahuan mengenai bidang tugas


2. wawasan umum
3. Kemampuan menjabarkan tugas
Disiplin

1. Kehadiran
2. Penampilan

Catatan lain.

Tanggal Pembimbing
34
Proses Pembelajaran

Pembelajaran dalam WBL terbagi menjadi dua tahap, yaitu pra pembelajaran
dan pembelajaran. Pra pembelajaran, merupakan tahap membangun
kesadaran peserta didik akan ketersediaan berbagai pekerjaan dan karier serta
membantu peserta didik untuk menggali minat terhadap suatu pekerjaan.Pada

R
pra pembelajaran biasanya dilakukan beberapa kegiatan, diantaranya:

B
JA
informal interview, tur kerja, mendatangkan tamu pekerja, dan bursa kerja.

Informal interview dilakukan untuk menggali minat peserta didik terhadap


AS
suatu pekerjaan atau bidang keahlian tertentu. Informal interview dapat
M
dilakuan dalam bentuk wawancara informal oleh LKP atau perusahaan.
IK

Kelanjutan dari kegiatan ini adalah tawaran untuk menerima pekerjaan atau
D

bidang keahlian tertentu sesuai atau menentukan kesepakatan lain.


&

Tur kerja merupakan kunjungan kerja ke perusahaan agar peserta didik


memiliki wawasan terhadap suatu pekerjaan atau bidang keahlian tertentu
D
AU

dengan melihat, mengamati dan merasakan sebuah proses produksi


diselesaikan oleh seorang pekerja. Tur Kerja diharapkan mampu membuat
-P

peserta didik dapat membayangkan apa yang akan dilakukan pada saat bekerja
PP

nanti.

Mendatangkan tamu pekerja, merupakan usaha LKP untuk memberikan


wawasan tentang berbagai macam pekerjaan dan bidang keahlian melalui
pelaku kerja.

Bursa Kerja, memberikan wawasan bagi peserta didik bahwa dunia kerja
memiliki memiliki ragam pekerjaan dan bidang keahlian. Melalui bursa kerja
diharapkan mampu memberikan motivasi bagi peserta didik untuk giat
mencapai kompetensi karena harus mampu bersaing.

Bantu Peserta didik untuk menemukan minat pada suatu pekerjaan dan bantu
untuk mengembangkan kesadaran terhadap pekerjaannya yang akan
dicapainya. Pendidik dapat menggunakan metode simulasi atau bermain
peran.
35
Proses pembelajaran pada WBL dirancang untuk memberikan pengetahuan,
keterampilan dan sikap sebagai pekerja sehingga pada saat terjun di dunia kerja
peserta didik siap baik dalam kemampuan bekerja maupun dalam bersikap.
Proses Pembelajaran disampaikan melalui teori dan praktek. Pendidik
memiliki peran penting pada saat pembelajaran di kelas, karena pendidik
diharapkan dapat membantu peserta didik untuk menemukan hubungan

B R
antara standar akademik dan keterampilan praktis dengan menghubungkan

JA
tujuan belajar untuk peluang kerja, sebelum dan setelah pengalaman
pembelajaran berbasis kerja.
AS
Pengalaman belajar yang diperoleh dari kelas dapat membantu peserta didik
M
memperoleh lebih banyak pengalaman pada saat nanti belajar bekerja.
IK
D
&

Contoh proses pembelajaran. Berilah


D

penugasan untuk melakukan mencari


AU

informasi tentang bidang kerja yang akan


peserta didik pilih berkenaan: apa yang
-P

harus dipelajari, resiko yang akan


PP

ditemui, gajih yang diperoleh.

Pembentukan dan pengembangan sikap


peserta didik dikembangkan melalui
pembiasaan sikap positif keseharian
peserta didik selama mengikuti kegiatan
pembelajaran di LKP.
36
PP
-P
AU
D
&
D
IK
M
AS
JA
BR
B R
JA
AS 3. Pemagangan
M
IK
D
&
D
AU
-P
PP

Magang dalam model ini merupakan bagian dari pembelajaran.


Pelaksanaannya diselenggarakan terpadu antara pembelajaran di LKP dengan
bekerja secara langsung dibawah bimbingan dan pengawasan di perusahaan
dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu. Magang
dirancang sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik. Peserta didik
diberikan hak untuk memilih perusahaan untuk menjadi tempat magang.
Namun hak tersebut dibatasi dengan kompetensi yang dikuasai menjelang
pelaksanan magang yang dibuktikan nilai hasil belajar yang diperoleh.
Berikut tahapan pelaksanaan magang.

37
38
Pengajuan Tempat Magang

Tahap pertama dari pemagangan ini adalah peserta didik mengajukan Tempat
Magang. Tahap ini bertujuan untuk melihat minat dan kebutuhan peserta didik
terhadap perusahaan tempat magang. Namun demikian penunjukkan tempat

R
magang tidak hanya berdasarkan minat dan kebutuhan tetapi kompetensi yang

B
dimiliki peserta didik dibuktikan dengan nilai hasil belajar.

JA
AS Untuk memberikan pilihan tempat magang
pada peserta didik, maka LKP dituntut
M
bekerjasama dengan DUDI lebih dari satu.
IK
D

Tabel 6. Format Pengajuan Tempat Magang


&
D

Nama Peserta Didik :


AU

Tempat/Tanggal Lahir :
-P

Pilihan Tempat :
Magang
PP

Pekerjaan/Bidang :
Keahalian

Alasan Memilih :

Tanggal Peserta calon Magang


39
Seleksi

Seleksi dilakukan untuk melihat kesesuaian kemampuan/kompetensi peserta


didik dengan kebutuhan perusahaan/lembaga calon tempat magang. Seleksi
dilakukan dengan membandingkan nilai hasil pembelajaran dengan

R
kebutuhan perusahaan/lembaga calon tempat magang. Alasan pemilihan yang

B
dituliskan oleh peserta didik menjadi pertimbangan non teknis. Berikut Format

JA
seleksi.

AS
M
IK
D
&
D
AU
-P
PP
Tabel 7. Seleksi Pengajuan Tempat Magang
R B
JA
AS
M
IK
D
&
D
AU
-P
40 PP
41
Jika rekomendasi tempat magang untuk peserta didik telah disepakati, maka
peserta didik diharuskan mengisi pernyataan kesanggupan mengikuti program
magang. Berikut contoh Format kesanggupan Mengikuti Program Magang.

Tabel 8. Pernyataaan Kesanggupan Mengikuti Program Magang

R
Nama Peserta Didik :

B
JA
Tempat/Tanggal Lahir :

Perusahaan/Lembaga : AS
Pekerjaan/Bidang :
M
Keahalian
IK
D

Menyatakan bersedia dan sanggup mengikuti kegiatan program magang dan


sanggup mematuhi ketentuan sebagai berikut
&

1. Bersedia mengikuti seluruh tahapan kegiatan magang dengan penuh


D

disiplin, tertib sampai selesai kegiatan;


2. mematuhi setiap peraturan yang telah ditetapkan oleh LKP dan Perusahaan/
AU

Lembaga tempat magang;


3. Mengikuti evaluasi akhir untuk memperoleh sertifikat magang;
-P

4. Menghormati dan menjaga nama baik perusahaan/lembaga tempat magang;


5. Bertindak jujur dan sopan dalam setiap tingkah laku, baik dalam
PP

melaksanakan kegiatan magang maupun setelah magang


6. Berpakaian sopan, menjaga sikap dan perilaku selama mengikuti kegiatan
magang.

Tanggal Peserta calon Magang


42
Pembekalan

Pembekalan peserta magang dilakukan bertujuan untuk memberikan


pemahaman tentang kegiatan belajar yang harus dilakukan di perusahaan/
lembaga. Materi Pembekalan untuk peserta program magang, menimal

R
mencakup:

B
- karakateristik budaya kerja di perusahaan/lembaga

JA
- Tata kerama
- penyusunan jurnal
- pembuatan laporan
AS
M
- Penilaian program magang
IK

Orang tua/keluarga menjadi pendukung dalam program magang ini,


D

maka diperlukan pemberian informasi bagi orang tua mengenai program


&

mangan. Informasi yang disampaikan berkenaan dengan:


D

- Maksud dan Tujuan Program Magang


AU

- Pembiayaan operasional peserta didik (akomodasi, konsumsi dan


transportasi selama melaksanakan program magang)
-P

- Budaya Kerja di perusahaan/lembaga


PP

- Tata Kerama
- Penilaian Program Magang
43
Pelaksanaan Pemagangan

Selama melakukan kegiatan pembelajaran di institusi pasangan/industri.


peserta didik wajib menyusun jurnal kegiatan magang dan dan daftar hadir.
berikut format jurnal dan format daftar hadir.

B R
Tabel 9. Jurnal Kegiatan Magang

JA
Nama Peserta Didik :

Perusahaan/Lembaga :
AS
M
Pekerjaan/Bidang :
IK

Keahalian
D

Nama Pembimbing :
&
D

Waktu Magang :
AU

Hari, Tanggal Pekerjaan/Kegiatan Keterangan


-P
PP

Tanggal Peserta Magang


44
Tabel 10. Daftar Hadir Peserta Magang

Nama Peserta Didik :

Perusahaan/Lembaga :

R
Pekerjaan/Bidang :
Keahalian

B
JA
Nama Pembimbing :

Periode Magang :
AS
M
Hari, Tanggal Jam Masuk Jam Pulang Paraf
IK
D
&
D
AU
-P
PP

Tanggal Pembimbing
45
Pengendalian

Pengendalian pengelolaan magang dilakukan untuk melihat keterpakaian


lulusan di tempat bekerja. Masukan dari pelanggan/pengguna lulusan
dalam hal ini perusahaan merupakan sesuatu yang berharga untuk
meningkatkan kualitas lulusan lembaga. Kepuasan perusahaan adalah suatu

B R
keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan perusahaan dipenuhi.

JA
Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Pengukuran kepuasan
AS
perusaaan atas lulusan yang dikirim oleh lembaga merupakan elemen
M
penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan
IK

lebih efektif.
D

Terdapat beberapa cara untuk mengukur kepuasan pelanggan, diantaranya:


&

tingkat kepentingan pelayanan yang diberikan dan kinerja pemberi


D

pelayanan di dalam memberikan pelayanannya. Berikut contoh format


AU
-P
PP
46
Tabel 11. Kepuasan DUDI

Perusahaan/Lembaga :

Pengalaman Kerja :

Jumlah Bimbingan :

R
Petunjuk Pengisian: Beri tanda check list (v) untuk menunjukkan kepuasan anda

B
terhadap peserta magang

JA
Aspek Penilaian ya tidak
AS
Peserta magang dapat menyelesaikan tugas/pekerjaan
dengan baik
M
IK

Peserta magang dapat merawat tempat kerja dan alat-


alat yang digunakan
D

Peserta magang memiliki inovasi dan kreatifitas dalam


&

menjalankan tugas
D

Peserta magang mentaati ketentuan-ketentuan yang


AU

ditetapkan DUDI
-P

Peserta magang mampu berkomunikasi dengan baik


PP

Peserta magang mampu bekerjasama dengan tim


dengan baik

Saran dan Rekomendasi

Tanggal Pembimbing
47
Tabel 12. Kepuasan Peserta Terhadap Kegiatan Magang

Nama :

Tempat,Tanggal lahir :

Nama Perusahaan :

B R
Petunjuk Pengisian: Beri tanda check list (v) untuk menunjukkan kepuasan anda
terhadap kegiatan Magang

JA
Aspek Penilaian ya tidak
AS
Pelaksanaan kegiatan magang sesuai dengan harapan
M
peserta
IK

Selama kegiatan magang, mendapat pengetahuan baru


D
&

Selama kegiatan magang, mendapat keterampilan baru


D

Selama kegiatan magang, mendapat wawasan baru


AU

tentang lingkungan kerja


-P

Selama kegiatan magang, mendapat bimbingan dari


DUDI
PP

Tempat magang memiliki sarana prasarana memadai

Saran dan Rekomendasi

Tanggal Pembimbing
48
PP
-P
AU
D
&
D
IK
M
AS
JA
BR
B R
JA
Penutup
AS
M
IK
D
&
D
AU
-P

Permasalahan tenaga kerja baik yang belum memiliki pekerjaan maupun yang
telah bekerja masih menjadi tantangan bagi kita semua. Data yang tersedia saat
PP

ini menunjukkan bahwa beberapa sektor pekerjaan diisi oleh pekerja yang
tidak memenuhi persyaratan. Hal ini merupakan peluang bagi LKP untuk
menyediakan pekerja terampil yang sesuai dengan persyaratan/kebutuhan
DUDI. Dan Sistem Magang menjadi salah satu solusi untuk menutupi
kesenjangan kebutuhan tenaga terampil.

Tidak menjadi berhasil ketika LKP melaksanakan magang namun tidak


memiliki daftar kebutuhan DUDI. Kerjasama antara LKP dan DUDI merupakan
kunci dari keberhasilan dari magang. Kerjasama diharapkan mampu menggali
informasi mengenai tenaga terampil yang dibutuhkan oleh DUDI. Selanjutnya,
LKP dan DUDI duduk bersama untuk merancang pembelajaran yang mampu
menghasilkan tenaga terampil dan siap bekerja.

49
50

Work based learning merupakan salah satu strategi pembelajaran yang


didalamnya bertujuan untuk memberikan pengalaman bekerja pada saat
belajar, sehingga pada saat peserta didik bekerja mampu bekerja dan

R
beradaptasi dengan lingkungan bekerja. Tidak cukup dengan memberikan

B
pengalaman bekerja pada saat belajar, maka magang menjadi salah satu

JA
kegiatan belajar yang mengenalkan proses produksi pada peserta didik dan
AS
mengenalkan lingkungan bekerja sebenarnya.

Model Pengelolaan Pemagangan Lembaga Kursus dan Pelatihan melalui


M

Penyelarasan Kebutuhan DUDI, diharapkan menjadi acuan bagi pengelola


IK

LKP untuk menyelenggarakan kegiatan magang yang dirancang sejak awal


D

sehingga kompetensi peserta didik sesuai dengan kebutuhan DUDI.


&
D
AU
-P
PP
51

B R
JA
AS
M
IK

Rekomendasi
D
&
D

Bagi pemegang kebijakan di bidang pendidikan nonformal dan informal di


AU

Indonesia, baik tingkat pusat maupun daerah dapat memanfaatkan model


pengelolaan pemagangan ini sebagai acuan untuk melaksanakan
-P

pembinaan bagi LKP dalam melaksanakan kegiatan magang bagi peserta


PP

didiknya.

Bagi Lembaga maupun asossiasi yang bergerak di bidang Pendidikan Kursus


dan pelatihan dapat menggunakan model ini sebagai acuan untuk
melaksanakan kegiatan magang bagi peserta didiknya.

Bagi Pengembang model lainnya, model ini dapat digunakan sebagai acuan
mengembangkan strategi pengelolaan kegiatan magang bagi LKP sehingga
akan menjadi lebih beragam.
52
PP
-P
AU
D
&
D
IK
M
AS
JA
BR
DAFTAR PUSTAKA

B R
JA
AS
Boud, D., & Solomon, N., Work-based Learning: A New Higher Education.
Great Britain; Marston Book Services Limited, Oxford; 2003
M
Fink, K. F., Rokkjaer, O., & Schrey, K., Work based learning and facilitated
IK

work based learning. Aalborg: TREE (Teaching and Research in


Engineering in Europe); 2007
D
&

_________, Penilaian Lapangan – Pemagangan di Indonesia; Organisasi


Perburuhan Internasional dan Asosiasi Pengusaha Indonesia; 2015
D
AU

_________, Tren Ketenagakerjaan dan Sosial di Indonesia 2014 – 2015; Kantor


ILO untuk Indonesia; 2015
-P

_________Work Based Learning in Linked Learning: Definitions, Outcomes


PP

and Quality Criteria; Linked Learning Alliance's Work; 2012

_________,Work Based Learning Implementation Guide; Tennessee


Departement of Education; 2016

53

Anda mungkin juga menyukai