Anda di halaman 1dari 70

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat sekarang semakin menyadari akan
betapa berharganya kesehatan. Sehingga perhatian masyarakat maupun pemerintah
terhadap kesehatan makin besar. Oleh sebab itu, pembangunan di bidang kesehatan perlu
ditingkatkan, salah satunya melalui peningkatan kuantitas dan kualitas sarana- sarana
kesehatan. Salah satu sarana kesehatan yang telah dibangun oleh pemerintah, dan
jumlahnya cukup merata di seluruh Nusantara, serta dapat dijangkau oleh semua lapisan
masyarakat adalah Puskesmas.

Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Kesehatan Kabupaten
atau Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah. Sebagai Unit Pelaksana Teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota,
Puskesmas sebagai sarana kesehatan pertama yang memiliki peran strategis dalamv
mewujudkan derajat kesehatan yang baik sehingga akhirnya dapat membentuk generasi
yang sehat dan mampu menjalankan pembangunan dengan baik.

Salah satu jajaran kesehatan adalah Puskesmas yang merupakan satuan organisasi
fungsional kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat
menyeluruh, terpadu, merata dan dapat diterima serta terjangkau oleh masyarakat dengan
menggunakan hasil pembangunan ilmu dan pengetahuan tepat guna dengan biaya yang
dapat dipikul oleh pemerintah, swasta dan masyarakat. Oleh karena itu Puskesmas
mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat
dalam wilayah kerjanya.

Puskesmas merupakan perangkat Pemda Tingkat II sehingga wilayah kerja Puskesmas


ditetapkan oleh Bupati/Walikota kepada Daerah Tingakt II dengan saran teknis, dari
Kepala Kantor Departemen Kesehatan Propinsi. Pelayanan kesehatan yang diberikan di
Puskesmas meliputi promotif, preventif(pencegahan kesehatan),kuratif (Pengobatan),
dan rehabilitative (pemilihan kesehatan).

Sebagai dasar dalam perencanaan kegiatan di Puskesmas pada masa yang akan datang
maka sangat penting bagi kami untuk menyususn Laporan Kinerja Puskesmas ini.

Page 69
1.2. Pengertian
Penilaian Kinerja Puskemas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaia hasil
kerja/prestasi. Laporan kinerja yang telah dibuat merupakan gambaran dari situasi dan
kondisi yang ada di Puskesmas, baik dari segi sarana prasarana dan sumber daya manusia
yang ada, sehingga dari hasil yang didapat dinilai kinerja dari Puskesmas itu sendiri.
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas diri
karena setiap puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian
Dinas Kesehatann Kabupaten/ Kota melakukan verifikasi hasilnya.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas


a. Tujuan
1). Tujuan Umum
Untuk mengetahui pencapaian kinerja UPT Puskesmas Rawat Inap Penengahan
Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan selama tahun 2020 optimal
dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan Kabupaten / kota.
2). Tujuan khusus
a) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan
serta manajemen puskesmas pada akhir tahun.
b) Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan puskesmas dan Dinas Kesehatan
Kabupaten/kota untuk tahun yang akan datang.
b. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas
1) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan
serta manajemen puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
2) Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan
peringkatKategori kelompok puskesmas.
3) Mendapat informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusuna Rencana kegiatan puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten/ kota
untuk tahun yang akan datang.

1.4. Ruang Lingkup


Ruang lingkup penilaian Kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil
pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan. Secara

Page 69
garis besar lingkup Penilaian kinerja Puskesmas tersebut berdasarkan pada upaya- upaya
Puskesmas dalam menyelenggarakan :
a. Pelayanan Kesehatan :
1) Upaya Kesehatan Essensial
2) Upaya Kesehatan Pengembangan.
b. Pelaksanaan manajemen Puskesmas dalam penyelenggaraan kegiatan meliputi :
1) Manajemen Operasional yg terdiri dari Perencanaan puskesmas sistem pencatatan
dan pelaporan tepat waktu, membuat SOP untuk tiap ruangan, Lokakarya mini,
Penilaian Kinerja.
2) Manajemen sumber daya yang terdiri dari sumber daya peralatan(Medis/ non
medis), manajemen obat dan bahan habis pakai, manajemen keuangan,
sertamanajemen tenaga di puskesmas.
3) Manajemen pengembangan mutu pelayanan PKD yang terdiri dari kualitas.
c. Mutu Pelayanan :
1) Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang ditetapkan.
2) Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat kepatuhannya terhadap standar
Pelayanan yang telah ditetapkan.
3) Penilaian output pelayanan berdasarkan upaya kesehatan yang
diselenggarakan,dimana masing–masing program kesehatan mempunyai indikator
mutu tersendiri.
4) Penilaian outcomepelayanan antara lain melalui pengukuran tingkat kepuasan
pengguna jasa pelayanan Puskesmas.

Page 69
BAB II

PROFILE PUSKESMAS

2.1. Identitas Puskesmas

Visi:
“Masyarakat Penengahan Yang Sehat Mandiri Dan Terjamin”

Misi :
a. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif.
b. Memberi pelayanan kesehatan yang terjangkau untuk seluruh lapisan masyarakat
tanpa membedakan ras, agama dan sosial ekonomi.
c. Meningkatkan kualitas Sumber daya manusia melalui peningkatan pengetahuan dan
keterampilan dan kesejahteraan pegawai.
d. Meningkatkan kualitas pelayanan dan program sesuai setandar mutu.
e. Meningkatkan kemandirian, pengetahuan dan peran serta masyarakat dibidang
kesehatan melalui konsep desa siaga.

Tata nilai :“ PRIMA “


a. Propesional : memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik.
b. Ramah : Memiliki sikap sopan dan santun kepada seluruh masyarakat dan rekan
kerja.
c. Inovatif dan inisiatif : Memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri dengan ide-ide
keriatif serta memberi terobosan bagi peningkatan pelayanan kesehatan
d. Mutu terjamin : Selalu menjaga kualitas pelayanan secara kontinyu dengan cara
Mengutamakan klien
e. Akuntabel : Memberi pelayanan kesehatan sesuai dengan pedoman dan standar
Pelayanan yang di teteapkan dapat diukur dan dipertanggung jawabkan.

Motto :
” Kesehatan Anda Menjadi Tantangan Bagi Kami Untuk Mewujudkannya”

Page 69
2.2. Wilayah Kerja, Geografi, dan Demografi

UPT Puskesmas Rawat Inap Penengahan adalah Puskesmas induk di Kecamatan


Penengahan yang terletak di Jln. Lintas Sumatera Km.69, Desa Pasuruan Kecamatan
Penengahan Lampung Selatan. Puskesmas Rawat Inap Penengahan Kecamatan
Penengahan merupakaan salah satu Puskesmas dari 26 Puskesmas yang ada di
Kabupaten Lampung Selatan.

Puskesmas Rawat Inap Penengahan dengan luas wilayah 97,590 km2terdiri dari dataran
rendah, hanya beberapa desa saja yang mempunyai dataran tinggi, salah satu nya Desa
Way Kalam dan Desa Padan.Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap
Penengahan dengan batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Berbatasan dengan wilayah Kecamatan Palas
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan wilayah Kecamatan Bakauheni
Sebelah Barat : Berbatasan dengan wilayah Kecamatan Kalianda
Sebelah Timur: Berbatasan dengan wilayah Kecamatan Ketapang

Gambar 2.1. Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Penengahan

Gandri

.’

Page 69
Wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Penengahan terdiri dari 22 Desa, yaitu Desa
Pasuruan, Desa Sukabaru, Desa Kelaten, Desa Kuripan, Desa Kekiling, Desa Rawi, Desa
Padan, Desa Penengahan, Desa Banjarmasin, Desa Gayam, Desa Tetaan, Desa Tanjung
Heran, Desa Blambangan, Desa Kelau, Desa Ruang Tengah, Desa Gedung Harta, Desa
Way Kalam, Desa Gandri, Desa Taman Baru, Desa Pisang, Desa Sukajaya, Desa
Kampung Baru.

Tabel 2.1. Jumlah RT dan RW tahun 2020

NO DESA RT RW
1. Pasuruan 20 8
2. Suka Baru 16 4
3. Kelaten 15 7
4. Kuripan 6 5
5. Kekiling. 18 5
6. Rawi 11 5
7. Padan 12 5
8. Penengahan 14 6
9. Banjar Masin 13 4
10. Gayam 7 5
11. Tetaan 7 6
12. Tanjung Heran 9 3
13. Blambangan 6 3
14. Kelau 6 3
15. Ruang Tengah 6 4
16. Gedung Harta 5 3
17. Way Kalam 8 4
18. Gandri 8 4
19. Taman Baru 6 3
20. Pisang 8 4
21. Suka Jaya 15 4
22. Kampung Baru 4 2
JUMLAH 214 97

Hubungan dengan seluruh wilayah Kelurahan dapat dicapai dengan roda 4 maupun roda
2, untuk pedukuhan dusun Merambung (Padan), Gunung Botol (desa Penengahan), Cinta
Jaya (desa Kelau) dan dusun Selapan (desa Rawi) saat ini sudah dapat ditempuh
menggunakanroda empat. Jarak tempuh dari Kecamatan Penengahan ke Ibukota

Page 69
Kabupaten Lampung Selatan (Kalianda) ± 12 km dan ke Ibukota Provinsi berjarak ± 80
km.

Jumlah penduduk wilayah Kecamatan Penengahan menurut pendataankeluarga di akhir


tahun 2018adalah 38.622jiwadengan persentase komposisi usia produktif yaitu, 15-54
tahun sebesar 66% dan sisanya usia ketergantungan, yaitu usia 0-9 tahun sebesar 20%,
usia 10-14 tahun sebesar 9%, dan usia 55 tahun ke atas sebesar 10%.

Grafik 2.1.Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkatan Usia di Kecamatan


Penengahan Kab.Lampung Selatan Tahun 2020

10% 20%

0-9 tahun
13% 10 - 14 tahun
38% 15-24 tahun
25-54 tahun
> 55 tahun
18%

* Sumber ; rekapitulasi hasil pendataan keluarga tingkat kecamatan Tahun 2020

Komposisi penduduk menurut jenis kelamin di Kecamatan Penengahan Kabupaten


Lampung Selatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini dengan rasio jenis kelamin antara
penduduk laki-laki dan penduduk perempuan hampir seimbang namun (penduduk laki-
laki melebihi 14% banyak dari jumlah penduduk perempuan).

Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umurdi Wilayah
Kerja UPT Puskesmas Penengahan Tahun 2020
NO JUMLAH PENDUDUK
KELOMPOK JUMLAH
UMUR (TAHUN) LAKI- PEREMPUAN
LAKI
1 0-4 2.008 1.888 3.896
2 5-9 2.004 1.581 3.585
3 10-14 2.081 1.952 5.033
4 15-19 1.837 1.639 3.476

Page 69
5 20-24 1.625 1.558 3.183
6 25-29 1.792 1.736 2.436
7 30-34 1.746 1.644 3.390
8 35-39 1.195 1.426 2.621
9 40-44 1.294 1.224 2.518
10 45-49 1.084 1.057 2.141
11 50-54 664 807 1.222
12 55-59 664 558 1.222
13 60-64 432 446 878
14 65-69 346 343 689
15 70-74 257 278 535
16 75+ 232 354 586

JUMLAH 19.830 18.792 38,622

Sumber ; rekapitulasi hasil pendataan keluarga tingkat kecamatan Tahun 2020

Komposisi penduduk ditinjau dengan melihat luas wilayah dan jumlah penduduk yang
menempati wilayah Kecamatan Penengahan, diketahui bahwa kepadatan penduduk/ km2
di wilayah Kecamatan Penengahan adalah 10.270 Penduduk/ km2. Tingkat kepadatan
penduduk terbesar berada di desa Rawi, yaitu sebesar 1.205 Penduduk/ km 2 dan tingkat
kepadatan penduduk terendah berada di desa Ruang Tengah, yaitu 214,14 Penduduk/
km2. Desa Pasuruan, dimana terdapat pusat pemerintahan Kecamatan Penengahan
memiliki kepadatan penduduk sebesar 935,87 penduduk/ km2. Data lebih lengkap terkait
korelasi antara jumlah penduduk dan luas wilayah dari setiap desa di Kecamatan
Penengahan, dapat dilihat pada tabeldibawah ini :

Tabel2.3.Data Kepadatan Penduduk Wilayah KerjaPuskesmas Rawat Inap Penengahan


Tahun 2020

DESA JUMLAH LUAS WILAYAH KEPADATAN


PENDUDUK (KM 2) PENDUDUK/KM2
Pasuruan 3.923 4.600 0,92
Suka Baru 2.943 6.000 0,49
Kelaten 2.617 75.000 0,04
Kuripan 2.615 5.600 0,47
Kekiling 1.915 5.250 0,44
Rawi 1.915 2.200 0,94
Padan 1.821 4.460 0,44
Penengahan 2.335 9.280 0,23
Banjar Masin 2.055 6.200 0,37
Gayam 1.961 3.200 0,62
Tetaan 2.008 4.480 0,39

Page 69
Tanjung Heran 1.354 5.200 0,30
Blambangan 1.307 4.850 0,33
Kelau 1.120 3.250 0,45
Ruang Tengah 1.167 5.800 0,20
Gedong Harta 1.401 3.200 0,47
Way kalam 981 4.300 0,25
Gandri 934 2.450 0,63
Taman Baru 981 3.500 0,25
Pisang 1.167 3.100 0,32
Suka Jaya 888 1.650 0,47
Kampung Baru 1.214 1.520 0,53
Jumlah total 38.622 165.090
*Sumber: rekapitulasi hasil pendataan keluarga tingkat kecamatan Tahun 2020

Dari total penduduk sebesar 38.622 Jiwa, jumlah penduduk yang terdaftar sebagai
peserta Jamkesmas sebesar 19.001 jiwa atau sebesar 46,82% (merujuk pada data
Jamkesmas tahun 2008. Data terbaru desa yang memperoleh Jamkesmas terbesar adalah
desa Tetaan, yaitu sebesar 79,43 % (1.382 jiwa) dari total penduduk sebesar 1.740 jiwa.
Setelah desa Tetaan, desa yang memperoleh Jamkesmas terbesar kedua dan ketiga adalah
Desa Pisang 76,07% yaitu 696 jiwa dari total penduduk sebesar 915 jiwa dan desa Kelau
75,64% yaitu sebesar 941 jiwa dari total penduduk 1.244 jiwa.

Desa Rawi yang memiliki tingkat kepadatan penduduk terbesar di wilayah kerja
Kecamatan Penengahan hanya 35,46% penduduknya yang memiliki Jamkesmas yaitu
sebesar 940 jiwa dari total penduduk yang ada sebesar 2.651 jiwa. Data lebih terperinci
terkait jumlah penduduk Jamkesmas dari tiap desa di Kecamatan Penengahan dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel2.4.Jumlah Penduduk MiskinKecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan


Tahun 2020
PENDUDUK JAMKESMAS
No. DESA JUMLAH JUMLAH %
PENDUDUK
1 Kekiling 3.923 739 2951,29
2 Belambangan 2.943 962 1435,55
3 Rawi 2.617 940 2820,21
4 Padan 2.615 1264 1769,78
5 Kuripan 1.915 1203 2097,26
6 Taman baru 1.915 648 1208,33
7 Kelau 1.821 941 1357,07

Page 69
8 Ruang tengah 2.335 603 1799,34
9 Pasuruan 2.055 750 5253,33
10 Kelaten 1.961 520 4978,85
11 Kampung baru 2.008 211 3914,69
12 Banjarmasin 1.354 732 2965,85
13 Way kalam 1.307 721 1664,36
14 Gedong harta 1.120 765 1836,60
15 Gayam 1.167 765 2433,99
16 Penengahan 1.401 1460 1432,88
17 Sukajaya 981 644 1173,91
18 Tetaan 934 1382 1261,94
19 Sukabaru 981 1727 1685,00
20 Pisang 1.167 696 1330,46
21 Tanjung heran 888 1035 1445,41
22 Gandri 1.214 293 3634,81
JUMLAH 38.622 19001 2035,00

Tingkat pengetahuan/pendidikan penduduk di wilayah Kecamatan Penengahan yaitu


penduduk usia lebih dari 10 tahun yang melek huruf sebesar 28.293 jiwa (73,61%)
dengan pendidikan tertinggi adalah Strata 1 (S1).

Tabel 2.5. Proporsi Penduduk Menurut Tingkat Kelulusannya Tahun 2020

NO PENDIDIKAN JUMLAH %
1 Tamat SD 9.076 37.7
2 Tamat SMP 9.123 37.9
3 Tamat SMA 5.394 22.4
4 Tamat Diploma / PT 506 2.1

Sumber Data : UPT Diknas Kecamatan Penengahan

Prosentase terbesar penduduk wilayah Puskesmas Rawat Inap Penengahan adalah SMP.
Menurut banyak penelitian tingkat pendidikan berpengaruh pada prilaku hidup sehat dan
dukungan terhadap program kesehatan bagi keluarga dan masyarakat. Petugas kesehatan
harus lebih bekerja keras dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang masalah
dan program kesehatan untuk meningkatkan dukungan masyarakat terhadap kesehatan.

Menurut hasil penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku kesehatan seseorang


diantaranya adalah pekerjaan dan pendidikan. Pekerjaan sebagai pedagang membutuhkan
waktu yang panjang, yang mempengaruhi ketersediaan waktu bagi orang tua untuk
mengakses pelayanan kesehatan bagi anggota keluarganya. Di Indonesia pedagang masih
masuk dalam kategori penduduk berpenghasilan tidak tetap.

Page 69
Tabel 2.6. Proporsi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tahun 2020

NO MATA PENCAHARIAN %
1 Pedagang 3.5
2 Buruh 10.71
3 Petani 78.62
4 Lain-lain 1.27
Sumber : Data Statistik Kecamatan Penengahan Tahun 2020

Untuk mengetahui potensi ekonomi suatu wilayah dapat dilihatdasi aspek sumber daya
alam, sumber daya manusia, tekhnolog, infra struktur, kelembapan dan keragaman
perekonomian daerah. Kinerja perekonomian daerah antara laindapat dilihatpada struktur
perekonomian. Untuk mengukur kemampuan perekonomian digunakan. Angka Produk
Domestik Bruto (PDRB), dimana di Kecamatan Penengahan perhitungannya mengikuti
Perhitungan Kabupaten Lampung Selatan yaitu Rp. 13.819.169,-/ tahun.

Keadaan geografis di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Penengahan Kecamatan


Penengahan sebagian besar adalah areal pertanian dan berkebun, maka sektor pertanian
merupakan sektor yang memberikan andik terbesar dalam struktur perekonomian
penduduk, oleh karena itu mayoritas mata pencaharian penduduk sebagai petani.

Rasio beban tanggungan adalah pendapatan yang diperoleh oleh golongan penduduk
yang produktif yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan golongan yang tidak
produktif. Di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Penengahan Kecamatan Penengahan
pada tahun 2018 angka rasio beban tanggungan artinya bahwa sebanyak penduduk usia
non produktif di tanggung oleh penduduk usia produktif dengan rasio jenis kelamin
106,6 sebanyak 106,6 penduduk laki-laki terhadap 100 penduduk perempuan.

2.3. Sumber Daya Puskesmas

2.3.1. Ketenagaan
Menurut UUNo.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mendefinisikan bahwa tenaga
kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan dibidag

Page 69
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan ntuk melakukan
upaya kesehatan.

Keadaan tenaga kesehatan Puskesmas Rawat Inap Penengahan terdiri dari dokter,
perawat, bidan, sarjana kesehatan masyarakat dan sarjana keperawatan semuanya
berjumlah 82 orang terdiri dari PNS, THLS dan TKS.

Tabel 2.7. Sumber Daya Tenaga Kesehatan UPT Puskesmas Rawat Inap
Penengahan tahun 2020

No. Jenis Jumlah Standart Kesenjangan


Tenaaga PEERMENKES
75/2014
PNS PTT THLS TKS
1. Dokter 0 - 2 - 1 -
umum
2. Dokter Gigi - - 1 - 1 -
3. Perawat 9 - 4 3 5 -
4. Bidan 15 12 4
5. Tenaga 4 2
Kesmas
6. Tenaga 1 - - - 1 -
Kesling
7. Ahli teknik 1 - - 1 1 -
laboratorium
medic
8. Tenaga Gizi 1 1
9. Tenaga 2 - - 2 1 -
Kefarmasian
10. Tenaga 1 1 3 -
Administrasi
11. Perkarya 1 - - 2 2 -

2.3.2.Peralatan Pelayanan Puskesmas


Peralatan kesehatan yang ada belum mencukupi kebutuhan dan ada yang rusak,
sehingga kurang memadai untuk melakukan pelayanan kesehatan. Data peralatan
kesehatan ada pada tabel berikut ini,

Tabel 2.8. Data Peralatan Kesehatan Puskesmas Rawat Inap Penengahan


Tahun 2020

Page 69
JUMLAH JUMLAH JUMLAH LAYAK
No NAMA SATU YANG YANG YANG PAKAI
ALAT AN ADA DIBUTUH KEKURA LAYA TIDA
KAN N K K
GAN LAYA
K
1 Mikroskop Buah 1 2 1 1 0
Listrik
2 Mikroskop Buah 1 2 1 1 0
Monoker
3 Centrifuge Buah 3 3 0 3 0
Listrik
4 Hb Elektrik Buah 1 1 0 1 0
5 Haemometer Buah 4 5 2 3 1
6 Urino Meter Buah 5 3 0 5 0
7 Kulkas Buah 2 4 2 2 0
8 THT set Set 1 2 1 1 0
9 Bed Tindakan Buah 2 3 1 2 0
10 Brankar Buah 1 2 1 1 0
11 Suction Buah 2 2 2 0 2
12 Tabung Buah 2 3 1 2 0
Oxygen Besar
13 Sterilisator Buah 2 1 0 1
14 Tromol Buah 3 1 2 0
Sedang
15 Tromol Kecil Buah 3 1 2 0
16 Korentang + Buah 3 3 0 2
Tempat
17 Bak Buah 5 0 5 0
Instrument +
tutup (sedang)
18 Lampu Buah 4 3 1 3
gynecologi
19 Ambubag Buah 4 2 2 0
20 Kursi roda Buah 2 1 1 0
21 Vacum Set 2 0 2 0
22 USG Set 1 0 1 0
23 Forcep Set 3 0 3 0
24 Curettage Set 3 0 2 0
25 Respirator Set 5 0 5 0
Rate
26 Diagnostic set Set 3 3 0 2
27 Bed Buah 3 2 1 1
Gynecologi
28 EKG Set 1 0 1 0
29 Nebullaizer Set 1 0 1 0
30 Tensimeter Set 7 2 5 0
31 Midline Buah 4 3 1 0
32 Timbangan Buah 25 2 1 0
33 Partus set Set 3 1 1 0
34 Dental chair Set 2 3 1 0
35 Stetoschope Set 6 6 3 0

Page 69
36 Tiang Infus Buah 11 3 5 0
37 Hecting set Set 5 0 2 0
38 Bed Periksa Buah 2 1 2 0
Neonatal
39 Infant Buah 4 1 3 1
Incubator
40 Baby scale Buah 2 2 1 1
41 Doppler Buah 2 2 0 2
42 Bed Pasien Buah 10 0 8 0
43 Troli (Meja Buah 2 1 1 0
Instrument)
44 Kacamata Buah 3 3 0 3
Google
45 Tounge spatel Buah 30 0 30 0
46 Tabung O2 Buah 5 0 5 0
Kecil

Permasalahan yang timbul adalah jumlah peralatan yang ada tidak sesuai dengan
tingkat keahlian tenaga kerja untuk mengoperasikannya.Umumnya tenaga kerja
Puskesmas Rawat Inap Penengahan yang ada kurang mampu untuk
mengoperasikan peralatan tersebut. Sehingga dibutuhkan berbagai pelatihan
pengoprasionalan alat-alat yang ada agar dapat dimanfaatkan. Selain itu juga
sedikitnya kunjungan pasien yang membutuhkan peralatan-peralatan tersebut.

2.3.4. Anggaran
Tabel 2.9. Pembiayaan Kesehatan UPT Puskesmas Rawat Inap Penengahan
Tahun 2020

No. Sumber Dana Anggaran 2020


1. JAMPERSAL Rp. 28.330.000
2. OPERASIONAL Rp 10.000.000
3. RETRIBUSI JEMKESDA -

Page 69
4. BOK Rp 833.731.000
5. KAPITASI JKN Rp 1.510.488.975
6. KLAIM PERSALINAN /RAWAT Rp 235.029.445
INAP/PRARUJUKAN
JUMLAH Rp 2.617.629.420
ANGGARAN KESEHATAN PER-KAPITA Rp 69.337,50

Dari segi pembiayaan sektor Kesehatan yang diterima oleh Puskesmas Rawat
Inap Penengahan pada tahun 2020 pada prinsipnya relative telah mencukupi
untuk memenuhi seluruh kegiatan yang telah direncanakan Puskesmas. Dana total
seluruhnya Rp 2.617.629.420.Selain danadi atas, Puskesmas Rawat Inap
Penengahan juga memiliki jumlah tenaga yang cukup, sarana dan prasarana yang
lengkap yang telah disediakan oleh pemerintah.

2.3.5. Sarana dan Prasarana Kesehatan


Peningkatan sarana kesehatan yang memadai memang sangat di perlukan sebagai
salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakar.
Sarana kesehatan berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau upaya
kesehatan rujukan dan upaya kesehatan penunjang.

Jumlah sarana Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Rawat Inap Penengahan


dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.10. Data Sarana Dan Prasarana Puskesmas Rawat Inap Penengahan
Tahun 2020

Jumlah
Kekura
Jumlah Yang Ada Yang Di
ngan
N butuhkan
Nama Alat
O Tidak Layak Pakai
Jumla Layak
h Pakai Keterang
Jumlah
an
1 Gedung 1 unit 1 unit ˉ ˉ 1 unit ˉ

Page 69
Puskesmas
Rawat Inap
2 1 unit 1 unit ˉ ˉ 1 unit ˉ
Puskesmas
Gedung
3 Puskesmas 3 unit 3 unit - - ˉ ˉ
pembantu
4 Gudang obat 1 unit 1 unit ˉ ˉ 1 unit ˉ
rusak
5 Rumah dinas 4 unit 2 unit 2 unit 2 unit
berat
6 Polindes 2 unit 2 unit ˉ ˉ ˉ ˉ
Kendaraan roda
8 2 unit 2 unit ˉ ˉ - -
4
Kendaraan roda rusak
9 6 unit 3 unit 3 unit 8 unit 6 unit
2 berat
Komputer rusak
10 5 unit 3 unit 2 unit 8 unit 3 unit
PC/PC Unit berat
rusak
11 Laptop 6 unit 5 unit 1 unit 11 unit 5 unit
berat
rusak
12 Printer 5 unit 3 unit 2 unit 11 unit 6 unit
berat
13 Komputer 1 unit 1 unit ˉ ˉ 2 unit 1 unit
rusak
14 Meja kantor 27 unit 10 unit 17 unit 47 unit 20 unit
sedang
15 Kursi plastik 45 unit 45 unit ˉ ˉ 150 unit 105 unit
rusak
16 Almari kayu 10 unit 4 unit 6 unit 25 unit 15 unit
sedang
Almari rusak
17 7 unit 4 unit 3 unit 15 unit 8 unit
alumunium sedang
18 Rak kayu 2 unit 2 unit ˉ ˉ 7 unit 5 unit
Vaksin
19 1 unit 1 unit ˉ ˉ 2 unit 1 unit
refregirator
20 Vaksin careier 18 unit 18 unit ˉ ˉ 20 unit 2 unit
21 Bed pasien 8 unit 8 unit ˉ ˉ 10 unit 2 unit
rusak
22 Bed periksa 4 unit 2 unit 2 unit 8 unit 4 unit
berat
23 Bed genekolog 1 unit 1 unit ˉ ˉ 2 unit 1 unit
rusak
24 Proyektor 2 unit 1 unit 1 unit 5 unit 3 unit
berat
Megaphone/TO rusak
25 1 unit ˉ 1 unit 1 unit -
A berat
rusak
26 Wireless 1 unit ˉ 1 unit 1 unit -
berat
27 Televisi 2 unit 2 unit ˉ ˉ 4 unit 2 unit
28 Bangku tunggu 2 unit 2 unit ˉ ˉ 6 unit 4 unit
29 Kursi roda 1 unit 1 unit ˉ ˉ 2 unit 1 unit
30 Tiang infus 4 unit 4 unit ˉ ˉ 6 unit 2 unit
Tabung oksigen
31 2 unit 2 unit ˉ ˉ 2 unit -
besar
Tabung oksigen
32 2 unit 2 unit ˉ ˉ 2 unit -
kecil
33 Brankar 1 unit 1 unit ˉ ˉ 2 unit 1 unit

Page 69
rusak
34 Meja instrumen 3 unit 3 unit ˉ 4 unit 1 unit
ringan
Set kursi gigi
35 1 unit 1 unit ˉ ˉ 1 unit -
elektrik
Sumber : Inventaris tahun 2020

2.4. JejaringPuskesmas,LintasSektor,DanPotensiSumberDayaLain

Tabel 2.11. JejaringPuskesmas,LintasSektor,DanPotensiSumberDayaLain

PEMILIKAN/ PENGELOLA
NO UNIT KERJA PEMKA TNI/
KEME PEMPR B/ POL BUMN SWASTA JUMLAH
NKES OV KOTA RI
1 Rumah Sakit Umum - - - - - - 0
2 Rumah sakit Jiwa - - - - - - 0
3 Rumah Sakit - - - - - - 0
Bersalin
4 Rumah Sakit - - - - - - 0
Khusus lainnya
5 Puskesmas - - 1 - - - 1
Perawatan
6 Puskesmas Non- - - - - - - 0
Perawatan
7 Puskesmas Keliling - - 2 - - - 2
8 Puskesmas - - 3 - - - 3
Pembantu
9 Rumah Bersalin - - - - - 5 5
10 Balai Pengobatan - - - - - 1 1
Klinik
11 Praktek Dokter - - - - - - 0
Bersama
12 Praktek Dokter - - 2 - - - 2
Perorangan
13 Praktek Pengobatan - - - - - - 0
Tradisional
14 Poskesdes - - 8 - - - 8
15 Posyandu - - 43 - - - 43
16 Apotek - - 0 - - 3 1
17 Toko Obat - - - - - 2 2
18 GFK - - - - - -
19 Industri Obat - - - - - 0 0
Tradisional
20 Industri Kecil Obat - - - - - 1 1
Tradisional

2.5. Peran Serta Masyarakat/UKBM

Page 69
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) yang paling dikenal masyarakat untuk mendekatkan pelayanan kesehatan pada
masyarakat melalui wadah keterpaduan lintas sektor dan masyarakat. Posyandu
menyelenggarakan minimal 5 program prioritas kesehatan yaitu kesehatan ibu–anak, KB,
perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare.
Di Puskesmas Rawat Inap Penengahan pada tahun 2020 terdapat 43 posyandu balita dan
23 posyandu usila sama dengan tahun 2018. Posyandu dikelompokkan menjadi 4 strata,
dimulai dari strata yang paling rendah yaitu Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri.

Tabel 2.12. Jumlah Posyandu Menurut Strata Puskesmas Rawat Inap Penengahan Tahun
2020

N0 Jumlah Posyandu
DESA Jumlah
Pratama Madya Purnama Mandiri
1 Pasuruan 0 5 0 0 5
2 Suka baru 0 2 0 0 2
3 Klaten 0 3 0 0 3
4 Kuripan 0 3 0 0 3
5 Kekiling 0 2 0 0 2
6 Rawi 0 3 0 0 3
7 Padan 0 2 0 0 2
8 Penengahan 0 3 0 0 3
9 Banjar 0 2 0 0 2
Masin
10 Gayam 0 1 0 0 1
11 Tetaan 0 1 0 0 1
12 Tj Heran 0 2 0 0 2
13 Blambangan 0 2 0 0 2
14 Kelau 0 2 0 0 2
15 Ruang 0 3 0 0 3
Tengah
16 Gadong 0 1 0 0 1
Harta
17 Way Kalam 0 1 0 0 1
18 Gandri 0 1 0 0 1
19 Taman Baru 0 1 0 0 1
20 Pisang 0 1 0 0 1
21 Suka Jaya 0 1 0 0 1
22 Kampung 0 1 0 0 1
Baru
Jumlah 0 43 0 0 43

Page 69
Keberhasilan Upaya Kesehatan di Puskesmas tidak terlepas dari peran serta masyarakat,
di KecamatanPenengahan telahmemiliki sarana kesehatan yang berbasis masyarakat
(UKBM), dilihat pada tabel 7 dibawah :

Tabel 2.13. Data UKBM Puskesmas Rawat Inap Penengahan Tahun 2018

No Jenis Fasilitas Jumlah Keterangan


1 Posyandu Balita 43 pos
2 Posyandu Usila 23 pos
3 Poskesdes 8 pos -
4 Polindes 4 pos -
5 Posbindu 22 pos -
6 Kader Posyandu 215 orang
7 Kader Kesling 16 orang
8 Kader surveilens 16 orang
9 Kader Poskesdes 32 orang
10 Kader Posbindu 17 orang
11 Sarana Pengobatan Tradisional 97orang
12 Dukun Bayi 26 orang
13 Tokoh Masyarakat 22 orang
14 Tokoh agama 22 orang
Sumber: Program Promosi Kesehatan Tahun 2018

BAB III

PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA

Page 69
Penilaian kinerja UPT Puskesmas Rawat Inap Penengahan terdiri dari (1) Komponen hasil
Pelaksanaan pelayanan kesehatan Puskesmas, (2) Komponen Manajemen Puskesmas dan, (3)
Komponen Mutu Pelayanan Puskesmas.

Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan pelayanan
kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan, sedangkan dalam pelaksanaannya
mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil/masalah sampai dengan
penyususnan laporan berpedoman pada buku pedoman penilaian Kinerja Puskesamas dari
Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan tahun 2006.

Tekhnis pelaksanaan penilaian kinerja UPT Puskesmas Rawat Inap Penengahan tahun 2020
sebagai berikut :

3.1. Pengumpulan Data


a. Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan Puskesmas
tahun 2020 ( Januari sd Desember 2020 ) dengan variabel dan sub variabel yang
terdapat dalam formulir penilaian kinerja Puskesmas tahun 2020. Pelaksanaan
pengumpulan data melalui Lokakarya mini bulanan dan masukan – masukan dari
lintas sektoral terkait. Data dikumpulkan antara lain :
a) Data dalam pencatatan dan pelaporan Puskesmas.
b) Pemeriksaan dan pengecekan catatan rapat dan notulen
c) Melalui survei.
b. Jenis Data
Jenis data yang direkap adalah data sekunder, yakni hasil kegiatan Puskesmas dan
jaringannya dan data pendukung lain dari lintas sektoral terkait.

c. Sumber Data
Sumber data utama dalam penilaian kinerja adalah catatan hasil keiatan Puskesmas
sesuai dengan sistem Pencatatan dan pelaporan yang ada di SP2TP dan hasil kegiatan
lainnya baik kegiatan program inovatif ataupun hasil pengumpulan data lainnya.
d. Variabel Data

Page 69
Meliputi 3 komponen :
1) Pelayanan Kesehatan meliputi :
Upaya Kesehatan Masyarakat Upaya Kesehatan Masyarakat Upaya Kesehatan
(UKM) Esensial (UKM) Pengembangan Perorangan (UKP)
 Pelayanan Promosi  Upaya Kesehatan Jiwa.  Unit Dawat Darurat
Kesehatan  Upaya Kesehatan Indra  Rawat Inap
 Pelayanan Kesehatan  Bina Kesehatan  Rawat Jalan
Lingkungan Tradisional  Apotek
 Pelayanan Gizi  UKS  Laboratorium
 Pelayanan KIA - KB  UKGS  Pendaftaran
 Pelayanan Pencegahan dan
 PKPR
pengendalian penyakit.
 Keselamatan Kesehatan
 Upaya Kesehatan Usia
Kerja (K3)
lanjut
 Kes. Olahraga
 Perawatan Kesehatan
Masyarakat

2) Manajemen Puskesmas meliputi :


a) Manajemen Opersional yang terdiri dari Perencanaan puskesmas, sistem
pencatatan dan pelaporan tepat waktu, membuat SOP untuk tiap ruangan,
Lokakarya Mini, penilaian kinerja
b) Manajemen sumber daya yang terdiri dari Sumber Daya peralatan (Medis/non
medis) manajemen obat dan bahan habis pakai, manajemen keuangan, serta
manajemen tenagadi Puskesmas.
c) Manajemen pengembangan mutu pelayanan PKD yang terdiri dari kualitas
pelayanandengan indikator dan kualitas out put.

3) Mutu Pelayanan Puskesmas meliputi :


a) Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang ditetapkan.
b) Penilaan proses pelayanan dengan menilai tingkat kepatuhannya terhadap
standar pelayanan yang telah ditetapkan.
c) Penilaian output pelayanan berdasarkan upaya kesehatan yang diselenggarakan.
d) Masing-masing program kesehatan mempunyai indikator mutu tersendiri.

Page 69
e) Penilaian out come pelayanan antara lain melalui pengukuran tingkat kepuasan
pengguna jasa pelayanan Puskesmas.

3.2. Pengolahan Data


Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan penghitungan sebagaimana
berikut di bawah ini :
a. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan
1). Menghitung cakupan Sub Variabel ( SV)
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dengan
target sasaran (T) dikalikan 100 atau SV (%).

SV (%)=H/T x 100%

Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel
(ESV) kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau

ESV (%)= ESV/n

Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata perjenis kegiatan.
Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
Kelompok I ( Kinerja Baik ) : Tingkat Pencapaian hasil >91 %
Kelompok II ( Kinerja Cukup ) : Tingkat Pencapaian hasil 81- 90 %
Kelompok III ( Kinerja Kurang ) : Tingkat Pencapaian hasil < 80%

b. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas


Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dikelompokkan menjadi empat kelompok:
 Manajemen Operasional Puskesmas
 Manajemen Alat dan Obat
 Manajemen Keuangan
 Manajemen Ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala nilai sebagai
berikut
 Skala 1 Nilai 4
 Skala 2 Nilai 7
 Skala 3 Nilai 10

Page 69
Nilai masing – masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan masing –
masing kelompok manajemen.
Cara Penilaian :
1) Nilai manajemen dihitung sesuai hasil pencapaian Puskesmas dan dimasukkan ke
dalam kolom yang sesuai
2) Hasil nilai skala dimasukkan ke dalam kolom nilai akhir setiap variabel
3) Hasil rata – rata dari penjumlah nilai variabel dalam manajemen merupakan Nilai
akhir manajemen.
4) Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :
Baik : Nilai Rata-rata > 8,5
Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
Kurang : Nilai < 5

c. Penilaian Mutu Pelayanan


Cara Penilaian :
Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan dimasukkan ke
dalam kolom yang sesuai.
Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai tiap variable.
Hasil rata-rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai akhir mutu
Nilai mutu dikelompok menjadi :
Baik : Nilai Rata-rata > 8,5
Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
Kurang : Nilai < 5

BAB IV

TARGET KINERJA TAHUNAN

3.1. Target Kinerja Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM)


No. Upaya Indikator Target (%)
2020 SEMESTER 2
TAHUN 2020

Page 69
UKM ESSENSIAL
1. KIA K1 100 49,8
K4 95 49,8
Bumil Resti 80 39,6
Persalinan oleh NAKES 90 49,8
KF 1 95 49,8
KF 2 95 49,8
KF 3 95 49,8
KN 1 95 49,8
KN 2 95 49,8
KN 3 95 49,8
Neo Resti 70 39,6
kematian neonatus  
kematian ibu  
2. GIZI Cakupan Balita Di Timbang (
86
D/S) 85
Cakupan Balita Gizi Buruk
100
Mendpt perawatan 100
Cakupan Bayi Usia 6 Bln
46%
mendpt ASI Ekslusif 50
Cakupan Rumah Tangga
Mengkonsumsi Garam 100
Beryodium 100
Cakupan Balita 6-59 Bulan
90
mendpt Kapsul Vit A 90
Cakupan Ibu Hamil
Mendapat TTD Minimal 90 95
Tablet Selama kehamilan 95
Cakipan Ibu Hamil KEK
50
Mendapat PMT 50
Cakupan Balita Kurus
50
Mendapat PMT 50
Cakupan Remaja Putri
30
Mendapat TTD 25
Cakupan Ibu Nifas Mendapat
94
Kapsul vitamin A 94
Cakupan Bayi Baru Lahir
Mendapat IMD (Inisiasi 40
Menyusu Dini) 40
Cakupan BBLR 8,2 8,2
Cakupan Balita Yang
94
Memiliki Buku KIA/KMS 94
Cakupan Balita Ditimbang
yang Naik Berat Badannya 90
(N/D) 90
Cakupan Balita yang 2,5 2,5
ditimbang yang tidak Naik
Berat Badannya 2x Berturut-

Page 69
turut (2T)
Presentasi Balita ditimbang
yang tidak Naik Berat 5
Badannya (T) 5
Presentase Balita di bawah
1,2
Garis Merah (BGM) 1,2
Cakupan Ibu Hamil Anemia 28 28
Prevalensi Kekurangan Gizi
(Underweight) pada anak 16,8
balita 16,8
Prevalensi wasting (Sangat
7
Kurus) anak Balita 7
Prevalensi Stunting (Pendek
dan sangat Pendek ) anak 37,7
baduta 37,7
Prevalensi Gizi Lebih pada
21,4
anak Balita 21,4
4. KESLING Inspeksi Rumah sehat 95 96
Inspeksi Akses Sarana Air
80
Bersih 80
Inspeksi Akses Jamban Sehat 100 100
pengawasan SPAL 60 55
Inspeksi Tempat-tempat
60
Umum yg memenuhi syarat 54
Inspeksi tempat pengolahan
makanan (TPM) yg 38
memenuhi syarat 20
Kegiatan Klinik Sanitasi 40 49
Kegiatan Sosialisasi
95
Desa/Kelurahan STBM 100
Jumlah Desa STBM 100 100
5. P2P
A. IMUNISASI HB 0   47,5
BCG   47,5
Polio I   47,5
DPTHIB I   47,5
POLIO II   47,5
DPTHB II   47,5
POLIO III   47,5
DPTHIB III   47,5
POLIO IV   47,5
IVP   47,5
MR   47,5
IMUNISASI LENGKAP   47,5
DPTHIB BADUTA   47,5
MR BADUTA   47,5
TD 2+ BUMIL   42,5
B. TB PARU CNR   58,3
TB Paru BTA (+)   58,3

Page 69
TB Paru BTA(-) Rontgen (+)  
TB Anak  
Kambuh  
Ekstra TB Paru  
CNR  
Angka Konversi  
Sucses Rate (Kesembuhan)  
Pengobatan Lengkap (PL)  
C.DBD Cakupan DBD yang
ditangani 100  100
IR Kasus DBD Per 1000.000
penduduk  49 49
ABJ  95 95
D. ISPA Penemuan kasus balita
pneumonia  85 85
E.HEPATITIS/ Cakupan ibu hamil yang
diperiksa DDHB, HIV dan
HIV/SYPILIS SYPHILIS saat ANC  100 100
F, DIARE Tatalaksana kasus diare  100 100
G. (PTM) POSBINDU 5.973
HIPERTENSI 3.423
DETEKSI DINI CANCER
SERVIKS DAN CA
PAYUDARA 5.557
DIABETES MELITUS 315
KTR 51 Sekolah 51 Sekolah
H. KECACINGAN Semua anak usia 1 sd 12  100 100
tahun mendapatkan obat
cacing sesuai dosis setiap
bulan April dan oktober
I. SURVEYLENS Ketepatan laporan 90  90
Kelengkapan laporan  90 90
Cakupan desa yang
mengalami KLB dilakukan
PE < 24 jam  90 100
5. LANSIA Cakupan pelayanan
kesehatan lansia 80 80
Cakupan Pembinaan 10
Kelompok Lansia  10
6. PROMMKES Jumlah kebujakan publik 3(50%)
berwawasan kesehatan  50
Presentasi Desa 50%
memanfaatkan desa 10%
untuk UKBM  50
Jumlah dunia usaha yang 20%
memanfaatkan CSR untuk
program kesehatan  20
Jumlah organisasi  15 15
kemasyarakatan yg

Page 69
memanfaatkan
sumberdayanya untuk
mendukung kesehatan
5 Tema Kampanye 100%
GEERMAS/tahun  100
Jumlah Posyandu Aktif  100 100%
UKM PENGEMBANGAN
1. UKS Penjaringan kesehatan murid 100 100
kelas I SD/MI
Penjaringan kesehatan murid 100 100
kelas VII SMP/MTS dan
kelas X SMA/MA
2. Kes-Olahraga Pemeriksaan kebugaran 100 100
calon Jamaah Haji
instansi Pemerintah yang 20 20
malaksanakan kebugaran
Kes.Kebugaran Anak 50 50
Sekolah
3. Pengobatan Cakupan pembinaan upaya 7 7
Tradisional kesehatan tradisional
(Kestrad)
Cakupan pengobatan 0 0
tradisional terdaftar/berijin
Cakupan pembinaan 100(22 desa) 100(22 desa)
Kelompok Taman Obat
Keluarga (TOGA)
4. UKGS Pembinaan Sikat Gigi di TK?
PAUD 70 70
Pemeriksaan Gigi Pada Sswa
TK?PAUD 70 70
Pemeriksaan Gigi anak
SD/MI 100 100
Pembinaan Sikat Ggi massal
di SD/MI 100 100
Pembinaan Kesehatan Gigi di
Masyarakat 60 60
 
5. Kesehatan Jiwa Setiap ODGJ berat mendapat 100 100
pelayanan kesehatan sesuai
standar
UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
1. Kunjungan Rata2 Kunjungan perbulan
Puskesmas
2. Kesehatan Gigi Dan Pelayanan Kesehatan gigi
Mulut dan mulut
3. Pemeriksaan Pemeriksaan hemoglobin
Laboratorium pada ibu hamil
Pemeriksaan darah lengkap

Page 69
Pemeriksaan darah malaria
Pemeriksaan test kehamilan
Pemeriksaan sputum TB
Pemeriksaan urine protein
pada ibu hamil
4. Rawat Inap BOR (dgn 10 tt x 365 hr)

Hari rawat rata-rata ( ALOS )


di pusksemas

3.4. Target Kinerja Manajemen Puskesmas


No Jenis Indikator Target Target Tahun
Kegiatan/Pelayanan Tahun 2020
2020 SEMESTER 2
1. Manajemen Perencanaan dan penganggaran
a. Perencanaan Tingkat Dokumen Perencanaan Tingkat 1 dok 1 dok
Puskesmas (PTP) Puskesmas (PTP)
b. Lokmin Bulanan Dokumen Lokmin Bulanan 12 dok 6 dok
c. Lokmin Triwulan Dokumen Lokmin Triwulan 4 dok 2 dok
d. Penilaian Kinerja Dokumen Penilaian Kinerja 2 dok 1 dok
Puskesmas (PKP) Puskesmas (PKP)
e. Rencana strategis Dokumen Rencana Strategis 1 dok 1 dok
bisnis Bisnis
f. Rencana Bisnis Rencana Bisnis Anggaran 1 dok 1 dok
Anggaran
g. Laporan Keuangan Dokumen Laporan Keuangan 1 dok dok
2. Manajemen Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana Dokumen ASPAK 1 dok 1 dok
Aset puskesmas Dokumen Aset 1 dok 1 dok
3. Manajemen Sumber
Daya Manusia (SDM)
a. Analisis Jabatan Dokumen Analisis Jabatan 1 dok 1 dok
b. Analisis Beban Kerja Dokumen Analisis Beban Kerja 1 dok dok
4. Pelaporan
a. SP2TP Dokumen Pelaporan SP2TP 12 dok 6 dok
b. SIKDA Cakupan Puskesmas yang 100% 50%
menggunakan SIKDA

Page 69
Page 69
BAB V

HASIL KINERJA TAHUNAN

5.1. Hasil Kinerja UKM dan UKP


TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN
SUB-
NO JENIS KEGIATAN Satuan
% Abs % (H) VARIABEL VARIABEL (n)
(T) (H/T) X 100 (ΣH/Σn) X 100
UKM ESSENSIAL

              86,32
1. GIZI           114,25%  
  Cakupan Balita Di Timbang ( D/S) Balita 86 2958 62,2 3210
Cakupan Balita Gizi Buruk Mendpt
100 6 6
perawatan Balita 100
Cakupan Bayi Usia 6 Bln mendpt
46 20
ASI Ekslusif Bayi 81 235
Cakupan Rumah Tangga
100 38
Mengkonsumsi Garam Beryodium RT 100 781
Cakupan Balita 6-59 Bulan mendpt
90 2864 96,3 3022
Kapsul Vit A Balita
Cakupan Ibu Hamil Mendapat TTD
95 5670 51 367
Minimal 90 Tablet Selama kehamilan Bumil
Cakipan Ibu Hamil KEK Mendapat
50 16 94,4 34
PMT Bumil KEK
Cakupan Balita Kurus Mendapat
50 42 100 85
PMT Balita
Cakupan Remaja Putri Mendapat
30 271 100 427
TTD Remaja
Cakupan Ibu Nifas Mendapat Kapsul Bufas 94 3152 100 375
vitamin A

Page 69
Cakupan Bayi Baru Lahir Mendapat
40 172 90 630
IMD (Inisiasi Menyusu Dini) BBL
Cakupan BBLR BBLR 8,2 59 3,2 13,76
Cakupan Balita Yang Memiliki Buku
94 114313 82,5 4258
KIA/KMS Balita
Cakupan Balita Ditimbang yang Naik
90 3096 87,4 2798
Berat Badannya (N/D) Balita
Cakupan Balita yang ditimbang yang
tidak Naik Berat Badannya 2x 2,5 86 6,4 192
Berturut-turut (2T) Balita
Presentasi Balita ditimbang yang
5 172 18,3 550
tidak Naik Berat Badannya (T) Balita
Presentase Balita di bawah Garis
1,2 41 1,3 42
Merah (BGM) Balita
Cakupan Ibu Hamil Anemia Bumil 28 211 3,4 26
Prevalensi Kekurangan Gizi
16,8 6,1
(Underweight) pada anak balita Balita 578 46
Prevalensi wasting (Sangat Kurus)
7
anak Balita Balita 241 3,9 135
Prevalensi Stunting (Pendek dan
37,7 1297 2,4 84
sangat Pendek ) anak baduta Baduta
Prevalensi Gizi Lebih pada anak
21 736
Balita Balita 58,0 58
2. KESEHATAN IBU DAN ANAK   92,00
  K1 Ibu Hamil Ibu Hamil 100 764 105,2 804
  K4 Ibu hamil 95 725 94 718
Cakupan Bumil Resti ditemukan /
  dirujuk Bumil Resti 80 123 67,6 104
Pelayanan persalinan oleh tenaga
  kesehatan Bulin 95 693 95,6 697
  KF1 Bufas 95 693 95,6 697
  KF 2 Bufas 95 693 95,6 697
  KF 3 Bufas 95 692 93,7 683

Page 69
  KN1 Neonatus 95 662 99,7 695
  KN2 Neonatus 95 662 98,3 685
  KN3 Neonatus 95 662 97 676
  Neo Resti Neonatus 95 99 27,9 29
     
2. KESLING   92,42
Inspeksi Rumah sehat Sarana 96 77
Inspeksi Akses Sarana Air Bersih Sarana 80 89
Inspeksi Akses Jamban Sehat Sarana 100 97
pengawasan SPAL Sarana 55 61
Inspeksi Tempat-tempat Umum yg
Sarana 60 77
memenuhi syarat
Inspeksi tempat pengolahan makanan
Sarana 38 88
(TPM) yg memenuhi syarat
Kegiatan Klinik Sanitasi Sarana 49 25
Kegiatan Sosialisasi Desa/Kelurahan
Sarana 95 100
STBM
  Jumlah Desa STBM Sarana 100 22 0 0
     
3. P2P   47,95
DBD   84,14
Cakupan DBD yang ditangani orang 100 50
IR Kasus DBD Per 1000.000
penduduk  Kasus 49 63,3
  ABJ   95 92
     
  ISPA   27,35
Penemuan kasus balita pneumonia  Kasus 85 86 23,25
     
  TB PARU  

Page 69
Suspect TB Paru  Orang 58,3 780 6,5 51
TB Paru BTA (+)  Orang 58,3 78 10,25 8
TB Paru BTA(-) Rontgen (+)  Orang 13
TB Anak  Orang 2
Kambuh  orang 1
Ekstra TB Paru  orang 3
CNR  orang 29
Angka Konversi  orang 14
Sucses Rate (Kesembuhan)  orang 3
Pengobatan Lengkap (PL)  orang 4
     
IMUNISASI   41,23
HB 0  bayi 95 100
BCG  Bayi 95 100
Polio I  Bayi 95 100
DPTHIB I  bayi 95 100
POLIO II  Bayi 95 100
DPTHB II  Bayi 95 100
POLIO III  Bayi 95 100
DPTHIB III  Bayi 95 100
POLIO IV  Bayi 95 100
IVP  Bayi 95 24,1
MR  Bayi 95 100
IMUNISASI LENGKAP  Bayi 95 100
DPTHIB BADUTA  Baduta 95 99,8
MR BADUTA  Baduta 95 91,5
  TD 2+ BUMIL  Bumil 85 80
     
PTM   30,96
  POSBINDU  orang 5973 3207

Page 69
HIPERTENSI   orang 3423 1257
DETEKSI DINI CA.SERVIS DAN
CA PAYUDARA   orang 5557 1807
DIABETES MELITUS   orang 315 394
KTR  sekolah 51 96
     
DBD   84,14
Cakupan DBD yang ditangani  Kasus 100 50
IR Kasus DBD Per 1000.000
penduduk  kasus 49 63,3
  ABJ   95 92
     
ISPA/PNEUMONIA   27,35
  Penemuan kasus balita pneumonia  Kasus 85 53
     
DIARE   12,5
Tatalaksana kasus diare  Kasus 100 47
  Surveilans di sekolah  Sekolah 100 79 15,2 12
     
HEPATITIS/HIV/SYPILIS   36,2
Cakupan ibu hamil yang diperiksa
DDHB, HIV dan SYPHILIS saat
  ANC  Bumil 100 36,2
     
  KECACINGAN   100
Semua anak usia 1 sd 12 tahun
mendapatkan obat cacing sesuai dosis
  setiap bulan April dan oktober  orang 100 100
     
SURVEYLENS   35,71
  Ketepatan laporan   90 90

Page 69
Kelengkapan laporan   90 90
Cakupan desa yang mengalami KLB
 Desa
dilakukan PE < 24 jam 100 100
     
4. PROMKES   44,78
Jumlah kebujakan publik
berwawasan kesehatan  Kebujakan 100 2 0 0
Presentasi Desa memanfaatkan desa
10% untuk UKBM  Desa 10 4,3
Jumlah dunia usaha yang
memanfaatkan CSR untuk program
kesehatan  CSR 100 2 0 0
Jumlah organisasi kemasyarakatan yg
memanfaatkan sumberdayanya untuk
mendukung kesehatan  Organisasi 100 2 0
5 Tema Kampanye GEERMAS/tahun   100 5 100 5
  Jumlah Posyandu Aktif  Posyandu 100 43 100 43
     
5. LANSIA   40,22
Cakupan pelayanan kesehatan lansia  Orang 80 29
Cakupan Pembinaan Kelompok
  Lansia  Kelompok lansia 10 16
     
UKM PENGEMBANGAN 49,71
1. UKS   0
Penjaringan kesehatan murid kelas I  Murid kelas I
SD/MI SD/MI 100 0
Penjaringan kesehatan murid kelas
VII SMP/MTS dan kelas X  Murid kelas VII
  SMA/MA SMP/MTS 100 0
     
2. UKGS   29,93

Page 69
Pembinaan Sikat Gigi di TK?PAUD  TK/PAUD 70 100
Pemeriksaan Gigi Pada Sswa TK?
PAUD  Siswa TK/PAUD 70 19,7
Pemeriksaan Gigi anak SD/MI  Anak SD/MI 100 0
Pembinaan Sikat Ggi massal di
SD/MI  SD/MI 100 0
Pembinaan Kesehatan Gigi di
  Masyarakat  Orang 60 0
     
3. Kesehatan Jiwa   100
Setiap ODGJ berat mendapat
  pelayanan kesehatan sesuai standar  ODGJ 100 100
     
4. Kes-Olahraga   60
Pemeriksaan kebugaran calon Jamaah
Haji  Orang 100 100
instansi Pemerintah yang
malaksanakan kebugaran  Instansi 20 2
  Kes.Kebugaran Anak Sekolah  Sekolah 50 0
     
5. Pengobatan Tradisional   58,62
Cakupan pembinaan upaya
kesehatan tradisional (Kestrad)   7 7
Cakupan pengobatan tradisional
terdaftar/berijin   0 0
Cakupan pembinaan Kelompok
  Taman Obat Keluarga (TOGA)   22 22
     
UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP) 41,5
1. KUNJUNGAN PUSKESMAS   19
  Rata2 Kunjungan perbulan kunjungan 40 19 10070
     

Page 69
KESEHATAN GIGI DAN
2. MULUT   20
  Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut pasien 40 20 574
     
PEMERIKSAAN
3. LABORATORIUM   46
Pemeriksaan hemoglobin pada ibu
spesimen 59,3
hamil 50
Pemeriksaan darah lengkap spesimen 80 30,7
Pemeriksaan darah malaria spesimen 80 28,2
Pemeriksaan test kehamilan spesimen 60 2,3
Pemeriksaan sputum TB spesimen 100 10,9
Pemeriksaan urine protein pada ibu
spesimen 59,3
  hamil 60
     
4. RAWAT INAP   81
BOR (dgn 10 tt x 365 hr) % 40 13
Hari rawat rata-rata ( ALOS ) di
  pusksemas hari 100 100
     
                 
Keterangan :
 Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau
H
SV ( % )= × 100 %
T
 Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel (∑ SV) kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau
∑ SV
V ( % )=
n
Berdasarkan hasil penilaian kinerjanya, Puskesmas dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu :

Page 69
1. Kelompok I : Puskesmas dengan tingkat kinerja baik :
Tingkat pencapaian hasil ≥ 91%
2. Kelompok II : Puskesmas dengan tingkat kinerja cukup :
Tingkat pencapaian hasil 81-90%
3. Kelompok III : Puskesmas dengan tingkat kinerja kurang :
Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %

5.2. Hasil Kinerja Manajemen


NO VARIABEL SKALA 1 SKALA 2 SKALA 3 NILAI
NILAI = 4 NILAI = 7 NILAI = 10 HASIL
1. MANAJEMEN PUSKESMAS
A Manajemen Operasional Puskesmas 9,1

1 Menyusun Rencana

a. Membuat data pencapaian cakupan/kegiatan pokok tahun Semuanya 10


lalu 81%-100%

b. Menyusun PTP melalui analisa dan perumusan masalah Ya, 10


berdasarkan prioritas seluruhnya
ada analisa
perumusan

c. Menyusun RUK dan RPK secara terperinci dan lengkap Ya, terinci 10
semuanya

Page 69
2 Memantau proses pelaksanaan dan hasil kegiatan
puskesmas
a. Membuat dan mengirimkan Laporan Bulanan SP2TP (LB1, 6-8 kali/tahun 7
LB2, LB3, LB4) ke Kabupaten tepat waktu
b. Membuat dan mengirimkan Laporan Tahunan (LT1, LT2, Ya, 10
LT3) ke Kabupaten tepat waktu seluruhnya
tepat waktu

c. Melaksanakan minilokakarya bulanan 5-8 kali/tahun 7

d. Melaksanakan minilokakarya tribulanan 2-3 kali/tahun 7

e. Melakukan pemantauan proses dan hasil kegiatan dengan Semuanya 10


PWS 81%-100%

f. Pemantauan Trend peningkatan hasil kegiatan Semuanya 10


81%-100%

g. Membuat dan mengirimkan data 10 Besar Penyakit setiap 6-8 kali/tahun 7


bulan ke Kabupaten
h. Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) di setiap Semuanya 10
pelayanan 81%-100%

i. Pengiriman laporan khususnya SP2TP menggunakan email ya, 5-8 7


setiap bulan kali/tahun

3 Evaluasi Akhir Tahun

a. Mengevaluasi pencapian hasil kegiatan tahunan Semuanya 10


81%-100%

b. Melakukan analisis hasil dan proses serta replaning Semuanya 10

Page 69
81%-100%

c. Evaluasi kegiatan yang mencapai target Semuanya 10


81%-100%

d. Penyusunan profil puskesmas Ya, terinci 10


semuanya

B Manajemen Sumber Daya

1 Manajemen Peralatan (Medik/Non Medik) 9,6

a. KIR di ruangan Semuanya, 10


81%-100%

b. Mengupdate daftar inventaris alat (A1) 3 kali/tahun 10

c. Membuat laporan inventaris alat sekaligus permintaan alat Ya, seluruh 10


(A2) item

d. Membuat daftar mutasi alat puskesmas Ya, seluruh 10


item

e. Jenis dan jumlah alat memenuhi standar sesuai kebutuhan Semuanya, 10


81%-100%

f. Alat terpelihara, tertata dan tersimpan baik Semuanya, 10


81%-100%

g. Alat berfungsi baik/tidak hilang Sebagian 7


50%-80%

2 Manajemen Obat/Bahan di Puskesmas 10

Page 69
a. Mencatat penerimaan dan pengeluaran obat bahan di semua Ya, 10
ruangan/unit pelayanan termasuk monitoring penulisan seluruhnya
resep
b. Membuat kartu stock untuk semua bahan di gudang Ya, 10
seluruhnya

c. Stock-out obat/bahan VE dalam waktu > 1 bulan Ya, 10


seluruhnya

d. Mencatat obat/bahan kadaluarsa/hilang/rusak Ya, 10


seluruhnya

Total Manajemen Alat dan Obat 9,8


3 Manjaemen Keuangan di Puskesmas 10

a. Membukukan bulanan penerimaan dan pengeluaran uang, Ya, setiap 10


menurut asal/sumber, alokasi dan bukti-buktinya bulan

b. Membukukan kebenaran pengelolaan (pembukuan dan Ya, 10


uangnya) seluruhnya
sesuai

c. Membukukan ketepatan penggunaan uang sesuai dengan Ya, 10


rencana/alokasi seluruhnya
sesuai

d. Membukukan pertanggungjawaban keuangan sesuai dengan Ya, 10


ketentuan yang berlaku seluruhnya
sesuai

e. Pemeriksaan langsung oleh atasan langsung secara berkala Ya, setiap 10


bulan

Page 69
4 Manajemen Tenaga di Puskesmas 9,4

a. Membuat daftar urut kepangkatan Ya, ada bukti 10


fisik dan
sesuai juknis

b. Membuat uraian tugas pegawai Semuanya 10


81%-100%

c. Rencana kerja bulanan petugas sesuai dengan uraian tugas Sebagian 7


nya 50%-80%

d. Laporan kegiatan bulanan petugas puskesmas Semuanya 10


81%-100%

e. Penilaian kinerja tahuanan petugas yang obyektif Semuanya 10


81%-100%

C Manajemen Pengembangan Mutu PKD 10

1 Kualitas proses pelayanan dengan indicator

a. Petugas dengan tingkat kepatuhan terhadap standar Semuanya 10


pelayanan 81%-100%

2 Kualitas Out Put

a. Pengetahuan pasien untuk jenis pelayanan yang diterima Semuanya 10


81%-100%

b. Kepuasan pasien untuk jenis pelayanan yang diterima Semuanya 10


81%-100%

Keterangan :

Page 69
 Hasil akhir adalah rata-rata dari penjumlahan seluruh variabel penilaian.
 Hasil akhir dikelompokkan menjadi :
a. Baik : nilai rata-rata (> 8,5)
b. Sedang : nilai rata-rata (5,5 - 8,4)
c. Kurang : nilai rata-rata (< 5,5)

5.3. Hasil Kinerja Mutu


SKAL
SKALA 2 SKALA 1
A3
No JENIS KEGIATAN NILAI HASIL
NILAI
NILAI = 7 NILAI = 4
= 10
1 Persalinan oleh Nakes 58,82%     10
2 Penanganan komplikasi obstetri/resiko tinggi 54,25% 10
   
3 Error rate pemeriksaan BTA 0%
    10
4 Error rate pemeriksaan darah malaria 0%
    10

Page 69
5 Kepatuhan terhadap standar ANC 90,98%     10
6 Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB Paru 96,25%
    10
7 Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan puskesmas 96,56% 10
8 Kepatuhan terhadap standar imunisasi 90%
    10
9 Kepatuhan terhadap standar diare 91,25%
    10
10 Kepatuhan terhadap standar ISPA 94%
    10
11 Kepatuhan terhadap standar penyeliaan 100%
    10
Keterangan :
Hasil akhir dikelompokkan menjadi :
a. Baik : nilai rata-rata (> 8,5)
b. Sedang : nilai rata-rata (5,5 - 8,4)
c. Kurang : nilai rata-rata (< 5,5)

Page 69
5.4. Interpretasi Hasil Kinerja

Tabel 5.1. Interpretasi Hasil KInerja UKM Essensial Puskesmas Rawat Inap
Penengahan Semester II (Januari-Juni) Tahun 2020
No Upaya Pencapaian Tingkat Keterangan (Kinerja 1
. Kesehatan Target (%) Kinerja semester)
1. PROMKES 44,78 Cukup Tingkat Kinerja :
2. KESLING 92,42 Baik Baik : ≥ 45,5%
3. KIA & KB 92 Baik
Cukup : ≥ 40,5-45%
4. GIZI 114,25 Baik
5. P2P 48,95 Kurang Kurang : ≤ 40%
Rata-rata Kinerja 86,32 Baik

Tabel 5.2.Interpretasi Hasil KInerja UKM Pengembangan Puskesmas Rawat Inap


Penengahan Semester II (Januari-Juni) Tahun 2020
No. Upaya Pencapaian Tingkat Keterangan (Kinerja 1
Kesehatan Target (%) Kinerja semester)
1. UKS 0 Kurang Tingkat Kinerja :
2. UKGS 29,93 Kurang
Baik : ≥ 45,5%
3. Kesehatan Jiwa 100 Baik
4. Kes-Olahraga 60 baik Cukup : ≥ 40,5-45%
5. Pengobatan 58,62 Baik Kurang : ≤ 40%
Tradisional
Rata-rata Kinerja 49,71 Baik

Tabel 5.3. Interpretasi Hasil KInerja UKP Puskesmas Rawat Inap Penengahan
Semester II (Januari-Juni) Tahun 2020
No Upaya Pencapaian Tingkat Keterangan (Kinerja 1
. Kesehatan Target (%) Kinerja semester)
1. Kunjungan 19 Kurang Tingkat Kinerja :
Puskes Baik : ≥ 45,5%
2. Kesehatan gigi 20 Kurang
Cukup : ≥ 40,5-45%
dan mulut
Kurang : ≤ 40%
3. Laboratorium 46 Baik
4. Rawat Inap 81 Baik
Rata-rata Kinerja 41,5 Cukup

Page 69
Nilai Cakupan Kinerja Pelayanan Kesehatan adalah rata-rata nilai Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) Esensial, Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan
danUpaya Kesehatan Perorangan (UKP) , atau dengan kata lain Nilai Pencapaian Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial, Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Pengembangan dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dibagi tiga.

Jadi, Nilai Kinerja Cakupan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Rawat Inap Penengahan
Semester II Tahun 2020 adalah 54,3% (Termasuk Kinerja : Baik).

Tabel 5.4. Interpretasi Hasil KInerja Manajemen Puskesmas Rawat Inap


Penengahan Semester II (Januari-Juni) Tahun 2020
No. Jenis Manajemen Pencapaian Tingkat Keterangan
Kinerja
1. Manajemen 9,1 Baik Tingkat Kinerja :
Operasional Baik : ≥ 8,5
2. Manajemen Alat & 9,8 Baik
Cukup : ≥ 5,5-8,4
Obat
Kurang : < 5,5
3. Manajemen Keuangan 10 Baik
4. Manajemen 9,4 Baik Baik
Ketenagaan
Rata-rata Kinerja Kegiatan 9,6 Baik
Manajemen

Jadi, Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas Rawat Inap Penengahan Semester II
Tahun 2020 adalah 9,6 (Termasuk Kinerja : Baik).

Tabel 5.5. Interpretasi Hasil KInerja Mutu Puskesmas Rawat Inap Penengahan
Semester II (Januari-Juni) Tahun 2020
No. Jenis Kegiatan Pencapa Nilai Tingkat Ket.
ian (%) Kinerja Kinerja
1. Persalinan oleh Nakes 58,8% 10 Baik Tingkat
2. Penanganan 54,3% 10 Baik
Kinerja :
komplikasi
obstetri/resiko tinggi Baik : ≥ 8,5
3. Error rate 0% 10 Baik Cukup : ≥ 5,5-
pemeriksaan BTA
4. Error rate 0% 10 Baik 8,4

Page 69
pemeriksaan darah Kurang : < 5,5
malaria
5. Kepatuhan terhadap 91,0% 10 Baik
standar ANC
6. Kepatuhan terhadap 96,3% 10 Baik
standar pemeriksaan
TB Paru
7. Tingkat kepuasan 96,6% 10 Baik
pasien terhadap
pelayanan puskesmas
8. Kepatuhan terhadap 90,0% 10 Baik
standar imunisasi
9. Kepatuhan terhadap 91,3% 10 Baik
standar diare
10. Kepatuhan terhadap 94,0% 10 Baik
standar ISPA
11. Kepatuhan terhadap 100% 10 Baik
standar penyeliaan
Rata-rata 70,2% 10 Baik

Dengan melihat tabel di atas Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Puskesmas Rawat
Inap Penengahan Semester II Tahun 2020 adalah 10 (Termasuk Kinerja : Baik).

Hasil Kinerja UPT Puskesmas Rawat Inap Penengahan Semester II Tahun 2020 adalah
sebagai berikut :

No Komponen Pencapaian Tingkat Kinerja Ket.


. Penilaian
1. Cakupan Yankes 54,3 Baik
2. Manajemen 9,6 Baik
Puskesmas
3. Mutu Yankes 10 Baik

Page 69
Dengan melihat tabel di atas, Hasil Kinerja Puskesmas Rawat Inap Penengahan Semester
II Tahun 2020 termasuk Puskesmas dengan Tingkat Kinerja Baik.

BAB VI

ANALISISCAPAIANKINERJAPUSKESMAS

6.1. Identifikasi Masalah

6.1.1. Pelayanan KIA-KB

Tabel 6.1. Identifikasi Masalah pelayanan KIA-KB


Capaian 2020 (%)

Page 69
INDIKATOR Target (%) (Januari-Juni) KESENJANGAN ANALISIS
2020 Semester 2
K1 49,8 53,7 3,9 Tercapai

K4 49,8 46,1 -3,7 belum


tercapai
Bumil Resti 39,6 41,6 2 Tercapai

Persalinan oleh 49,8 46,9 -2,9 tidak tercapai


NAKES
KF 1 49,8 46,9 -2,9 tidak tercapai

KF 2 49,8 46,6 -3,2 tidak tercapai

KF 3 49,8 44,7 -5,1 tidak tercapai

KN 1 49,8 49,2 -0,6 tidak tercapai

KN 2 49,8 48,8 -1 tidak tercapai

KN 3 49,8 47,3 -2,5 tidak tercapai

Neo Resti 39,6 20,2 -19,4 tidak tercapai

kematian   1 bayi    
neonatus
kematian ibu        

Garfik Cakupan Pelayanan KIA/KBPuskesmas Rawat InapPenengahan


6.1.
Semester II Tahun 2020

Page 69
PASURUAN
SUKAJAYA SUKABARU K1
KAMPUNG BARU KLATEN K4
160 BUMIL RESTI
PISANG KURIPAN
120 PERSALINAN NASKES
TAMAN BARU KEKILING KF1
80
KF2
GANDRI 40 RAWI KF3
0 KN1
WAY KALAM PENENGAHAN KN2
KN3
GEDONG HARTA PADAN NEO RESTI

RUANG TENGAH BANJARMASIN


KELAU GAYAM
BLAMBANGAN TETAAN
TANJUNG HERAN

Sumber: KIA Puskesmas Rawat Inap Penengahan Tahun 2020 Semester II

6.1.2. Pelayanan Imunisasi

Tabel 6.2. Identifikasi Masalah Pelayanan Imunisasi


INDIKATOR Target (%) 2020 Capaian (%) Kesenjangan Analisis
2020
Semester 2 Semester 2
HB 0 47,5 51,9 4,4 Tercapai
BCG 47,5 50,2 2,7 Tercapai
Polio I 47,5 49,8 2,3 Tercapai
DPTHIB I 47,5 37,5 -10,0 Belum tercapai
POLIO II 47,5 34,2 -13,3 Belum tercapai

Page 69
DPTHB II 47,5 39,3 -8,2 Belum tercapai
POLIO III 47,5 37,5 -10,0 Belum tercapai
DPTHIB III 47,5 38,0 -9,5 Belum tercapai
POLIO IV 47,5 34,1 -13,4 Belum tercapai
IVP 47,5 0,0 -47,5 Belum tercapai
MR 47,5 54,1 6,6 Tercapai
IMUNISASI 47,5 54,7 7,2 Tercapai
LENGKAP
DPTHIB 47,5 41,6 -5,9 Belum tercapai
BADUTA
MR BADUTA 47,5 38,8 -8,7 Belum tercapai
TD 2+ BUMIL 42,5 21,8 -20,7 Belum tercapai
Grafik 6.2. Cakupan Imunisasi Puskesmas Rawat Inap Penengahan Semester 2
Tahun 2020

Tanjung Heran
Gandri Pisang
Kekiling 400.0 Sukabaru Hb0
BCG
Belambangan Tetaan
Polio 1
Rawi Sukajaya DPT/Hib I
200.0 Poliio II
DPT/Hib II
Kuripan Penengahan Polio III
0.0 DPT/Hib III
Taman Baru Gayam Polio IV
IVP
MR
Kelau Gedungharta Imunisasi Lengkap
DPT/Hib Baduta
Ruang Tengah Way Kalam
MR Baduta
Pasuruan Padan TD 2+ Bumil
Klaten Kampung
Banjarmasin baru

Sumber: Imunisasi Puskesmas Rawat Inap Penengahan Tahun 2020 Semester II

6.1.3. Pelayanan GIZI

Tabel 6.3. Identifikasi Masalah Pelayanan GIZI


INDIKATOR Target (%) 2020 Capaian (%) 2020 Kesenjangan Analisis
Semester 2 Semester 2
Cakupan Balita Di 86 72,6 -13,4 Belum
Timbang ( D/S) Tercapai

Cakupan Balita 100 100 0,0 Tercapai


Gizi Buruk Mendpt
perawatan

Page 69
Cakupan Bayi Usia 46% 83,7 83,2 Tercapai
6 Bln mendpt ASI
Ekslusif

Cakupan Rumah 100 0 -100,0 Belum


Tangga Tercapai
Mengkonsumsi
Garam Beryodium

Cakupan Balita 6- 90 95 5,3 Tercapai


59 Bulan mendpt
Kapsul Vit A

Cakupan Ibu Hamil 95 100,0 5,0 Tercapai


Mendapat TTD
Minimal 90 Tablet
Selama kehamilan

Cakipan Ibu Hamil 50 81 31,0 Tercapai


KEK Mendapat
PMT
Cakupan Balita 50 100 50,0 Tercapai
Kurus Mendapat
PMT
Cakupan Remaja 30 44 14,0 Tercapai
Putri Mendapat
TTD

Cakupan Ibu Nifas 94 100 6,0 Tercapai


Mendapat Kapsul
vitamin A

Cakupan Bayi Baru 40 89 49,0 Tercapai


Lahir Mendapat
IMD (Inisiasi
Menyusu Dini)
Cakupan BBLR 8,2 3,2 -5,0 Belum
Tercapai
Cakupan Balita 94 96.6 2,4 Tercapai
Yang Memiliki
Buku KIA/KMS
Cakupan Balita 90 90.2 0,2 Tercapai
Ditimbang yang
Naik Berat
Badannya (N/D)

Cakupan Balita 2,5 5,2 2,7 Melebihi


yang ditimbang target
yang tidak Naik
Berat Badannya 2x
Berturut-turut (2T)

Page 69
Presentasi Balita 5 14,0 9,0 Melebihi
ditimbang yang target
tidak Naik Berat
Badannya (T)

Presentase Balita di 1,2 1,8 0,6 Melebihi


bawah Garis Merah target
(BGM)

Cakupan Ibu Hamil 28 3,4 -24,6 Belum


Anemia Tercapai
Prevalensi 16,8 3,0 -13,8 Belum
Kekurangan Gizi Tercapai
(Underweight) pada
anak balita

Prevalensi wasting 7 3,5 -3,5 Belum


(Sangat Kurus) Tercapai
anak Balita
Prevalensi Stunting 37,7 3,9 -33,8 Belum
(Pendek dan sangat Tercapai
Pendek ) anak (terdapat 71
baduta Balita dengan
Stunting)
Prevalensi Gizi 21,4 58,0 36,6 Tercapai
Lebih pada anak
Balita

Grafik 6.3. Cakupan Pelayanan Gizi Masyarakat Puskesmas rawat Inap


Penengahan Semester II Tahun 2020

Page 69
Pasuruan
Sukajaya Sukabaru
Kampung Baru 200 Klaten

Pisang Kuripan
( D/S)
Taman Baru 100 Kekiling

Cakupan Balita Gizi Buruk


Mendpt perawatan
Gandri Rawi

0
(N)
Way Kalam Penengahan

(T)

Gedong Harta Padan

2T
Ruang Tengah Banjarmasin

Kelau Gayam BGM


Blambangan Tetaan
Tanjung Heran

Sumber: Gizi Masyarakat Puskesmas Rawat Inap Penengahan Tahun 2020 Semester II

6.1.4. Pelayanan Promosi Kesehatan (PROMKES)

Tabel 6.4. Identifikasi Masalah Pelayanan PROMKES


INDIKATOR Target (%) Capaian (%) Kesenjangan Analisis
2020 2020
Semester 2 Semester 2
Jumlah kebujakan 50 17 -33 Belum Tercapai
publik berwawasan
kesehatan

Presentasi Desa 50 30 -20 Belum Tercapai


memanfaatkan desa
10% untuk UKBM

Jumlah dunia usaha 20 0 -20 Belum Tercapai


yang memanfaatkan
CSR untuk program
kesehatan

Page 69
Jumlah organisasi 15 3 -12 Belum Tercapai
kemasyarakatan yg
memanfaatkan
sumberdayanya untuk
mendukung kesehatan

5 Tema Kampanye 100 0 -100 Belum Tercapai


GEERMAS/tahun

Jumlah Posyandu Aktif 100 100 0 Tercapai

Grafik 6.4. Cakupan Pelayanan PROMKES Puskesmas Rawat Inap Penengahan


Semester II tahun 2020

Page 69
Gandri kekiling
blambangan
Tetaan rawi
5
Tanjung heran padan

Pisang Kuripan

Sukabaru taman Baru Advokasi


Kemitraan Dunia Usaha
0
Pembinaan UKBM
Sukajaya Kelau Penyuluhan Kelompok

Penengahan ruang Tengah

Gayam Pasuruan
Gedung Harta Kelaten
Way Kalam Kampungbaru
Banjarmasin

Sumber: PROMKES Puskesmas Rawat Iinap Penengahan Tahun 2020 Semester II

6.1.5. Pelayanan Kesehatan Lingkungan

Tabel 6.5. Identifikasi Masalah Pelayanan Kesehatan Lingkungan


INDIKATOR Target (%) Capaian (%) Kesenjangan Analisis
2020 2020
Semester 2 Semester 2
Inspeksi Rumah sehat 96 77 -19,0 Kegiatan IS Rumah
sehat belum
mencapai target
Inspeksi Akses Sarana 80 89 9,0 tercapai
Air Bersih
Inspeksi Akses Jamban 100 97 -3,0 Akses Jamban
Sehat Sehat belum
mencapai target
Pengawasan SPAL 55 61 6,0 Tercapai
Inspeksi Tempat-tempat 60 91 31,0 Tercapai
Umum yg memenuhi
syarat
Inspeksi tempat 38 82 44,0 Tercapai
pengolahan makanan
(TPM) yg memenuhi
syarat
Kegiatan Klinik Sanitasi 49 25 -24,0 belum di lakukan
Kegiatan Klinik
Sanitasi

Page 69
Kegiatan Sosialisasi 95 100 5,0 Tercapai
Desa/Kelurahan STBM
Jumlah Desa STBM 100 0 -100,0 Baru tahap pilar 1

6.1.6. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)

Tabel 6.6. Identifikasi Masalah Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


(P2P)
INDIKATOR Target (%) Capaian (%) Kesenjangan Analisis
2020 2020
Semester 2 Semester 2
TB Paru 
 
Suspect TB Paru 58,3 6,5 -51,8 Belum Tercapai,
penemuan suspect
belum maksimal
(51 pasien )
TB Paru BTA (+) 58,3 10,25 -48,05 Belum Tercapai, 8
orang BTA (+)
TB Paru BTA(-) Rontgen   13 orang   Belum Tercapai
(+)
TB Anak   2 orang   Belum Tercapai
Kambuh   1 Orang   Belum Tercapai
Ekstra TB Paru   3 Orang   Belum Tercapai
CNR   29Orang   Belum Tercapai
Angka Konversi   14   Belum Tercapai
Sucses Rate (Kesembuhan)   3 orang   Belum Tercapai
Pengobatan Lengkap (PL)   4 orang   Belum Tercapai
DBD
Cakupan DBD yang 100 50 -50 Belum Tercapai
ditangani
IR Kasus DBD Per 49 63,3 14,3 Tercapai
1000.000 penduduk
ABJ 95 92 -3 Belum Tercapai
ISPA/PNEUMONIA
Penemuan kasus balita 85 23,25 -61,75 Belum Tercapai
pneumonia
HEPATITIS/HIV/SYPILIS
Cakupan ibu hamil yang 100 36,2 -63,8 BELUM
diperiksa DDHB, HIV dan TERCAPAI
SYPHILIS saat ANC
DIARE
Tatalaksana kasus diare 100 25 -75 belum tercapai
Surveilans di sekolah 100 0 -100 belum tercapai
PTM
POSBINDU 5973 1752,0 -4221,0 Belum tercapai
HIPERTENSI 3423 857,0 -2566,0 Belum tercapai

Page 69
DETEKSI DINI 5557 1807,0 -3750,0 Belum tercapai
CA.SERVIS DAN CA
PAYUDARA
DIABETES MELITUS 315 276,0 -39,0 Belum tercapai
KTR 51 50,0 -1,0 Belum tercapai
KECACINGAN
Semua anak usia 1 sd 12 100 0,0 -100 Belum Tercapai
tahun mendapatkan obat
cacing sesuai dosis setiap
bulan April dan oktober
SURVEYLENS
Ketepatan laporan 90 0 -90 Belum Tercapai
Kelengkapan laporan 90 0 -90 Belum Tercapai
Cakupan desa yang 100 100 0 Belum Tercapai
mengalami KLB dilakukan
PE < 24 jam

6.1.7. Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia (LANSIA)

Tabel 6.7. Identifikasi Masalah Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia (LANSIA)


INDIKATOR Target (%) Capaian (%) Kesenjangan Analisis
2020 2020
Semester 2 Semester 2
Cakupan pelayanan 80 24,2 -55,8 Belum Tercapai
kesehatan lansia
Cakupan Pembinaan 10 12 2 Belum Tercapai
Kelompok Lansia

6.1.8. Pelayanan Kesehatan Jiwa

Tabel 6.8. Identifikasi Masalah Pelayanan Kesehatan Jiwa


INDIKATOR Target (%) Capaian (%) Kesenjangan Analisis
2020 2020
Semester 2 Semester 2
Setiap ODGJ berat 100 100 0 tercapai
mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standar

6.1.9. Pelayanan Pengobatan Tradisional

Tabel 6.9. Identifikasi Masalah Pelayanan Pengobatan Tradisional


INDIKATOR Target (%) Capaian (%) Kesenjangan Analisis
2020 2020

Page 69
Semester 2 Semester 2
Cakupan pembinaan 7 7 0 tercapai
upaya kesehatan
tradisional (Kestrad)
Cakupan pengobatan 0 0 0 tercapai
tradisional
terdaftar/berijin
Cakupan pembinaan 22 10 -12 belum tercapai
Kelompok Taman Obat
Keluarga (TOGA)

6.2. Urutan Prioritas Masalah

Setelah diperoleh identifikasi masalahnya, kami tim penyusun PKP Puskesmas Rawat
Inap Penengahan Semester II Tahun 2020 mempunyai kesepakatan mengurutkan
prioritas masalah yang ada di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Penengahan
Semester II Tahun 2020dengan data sebagai berikut :

Table 6.10. Urutan Prioritas Masalah Puskesmas Rawat Inap Penengahan Semester
II Tahun 2020

Kriteria
No Urgensi Keseriusa Perkembanga
Masalah Total
. (U) n n
(S) (G)
1. Cakupan kinerja K4 belum
tercapai
2. Tingkat persalinan oleh
NAKES belum tercapai
3. Capaian kinerja KF1-KF3
belum tercapai
4. Capaian kinerja KN1-KN3
belum tercapai
5. Cakupan penanganan Neo-
Resti masih kurang
6. Cakupan kinerja DPTHib I,
Polio II, DPTHib II, Polio III,
DPTHib III, Polio IV, IVP,
DPTHib Baduta, MR Baduta,
TD2+ Bumil belum tercapai
7. Cakupan Balita Ditimbang
(D/S) masih kurang
8. Cakupan rumah Tangga
mengkonsumsi garam
beryodium masih 0%

Page 69
9. Cakupan BBLR masih 3,2%
10. Cakupan ibu hamil dengan
anemia masih 3,4%
11. Prevalensi Kekurangan gizi
pada balita masih 3% (target
16,8%)
12. Prevalensi sangat kurus pada
balita masih kurang 3,5%
(target 7%)
13. Terdapat 71 anak dengan
stunting
14. Jumlah kebijakan public
berwawasan kesehatan masih
belum maksimal
15. Presentase desa
memanfaatkan desa 10%
untuk UKBM belum
masksimal (capaian 30%,
target 50%)
16. Jumlah organisasi
kemasyarakatan yang
memanfaatkan sumbrdaya
untuk mendukung kesehatan
masih kurang (Target 15%,
capaian 3%)
17. 5 Tema Kampanye GERMAS
masih belum terlaksana
18. Kegiatan iinspeksi rumah
sehat belum mencapai target
19. Inspeksi akses jamban sehat
belum mencapai target (target
100%, tercapai 97%)
20. Kegiatan Klinik sanitasi
belum terlaksana secara
maksimal
21. Jumlah Desa STBM baru
mencapai tahap pilar 1
22. Terdapat 51 pasien susupect 4 4 4 12
TB Paru dan ditemukan 8
pasien BTA (+)
23. Jumlah pasien TB Anak
berjumlah 2 anak
24.
1.
2. 4 4 3 11
3. Pelayanan kesehatan 4 3 3 10
penderita Hipertensi
4. Pelayanan kesehatan 3 3 3 9
POSBINDU

Page 69
6.3. Merumuskan Masalah

Setelah diperoleh Urutan Prioritas Masalahnya, Kami Tim Penyusun PKP (Penilaian
Kinerja Puskesmas) Puskesmas Rawat Inap Penengahan dapat merumuskan masalah
sebagai berikut :

1. Masih rendahnya cakupan penemuan pasien baru TB BTA+ sebesar 6,5%.

2. Tingginya angka balita dengan stunting sebesar 71 balita yang tersebar di seluruh
wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Penengahan (22 Desa).

3. Masih rendahnya cakupan pelayanan kesehatan penderita Hipertensi (target 3.423


orang pencapaian hanya 857 orang).

4. Masih rendahnya cakupan pelayanan kesehatan POSBINDU (target 5.974 orang,


capaian (29%) ).

Page 69
6.4. Akar Penyebab Masalah

Setelah mengetahui prioritas masalah maka langkah selanjutnya adalah membuat analisis penyebab dari permasalahan yang akan
ditanggulangi, dengan menggunakan Diagram Ishikawa (Fishbone) sebagai berikut :

1. Masih rendahnya cakupan penemuan pasien baru TB BTA+ sebesar 6,5%.


Pemantauan ke fasilitas
MANUSIA METODE ke faskes di sekitar luar
wilayah kerja Puskes
Penjaringan pasien kasus belum optimal
TB kurang maksimal

Kurangnya tenaga dokter untuk Petugas TB masih kurang Pemantauan ke jaringan


standby di poli TB fokus karena memegang Survei kontak kurang
dan jejaring masih kurang
lebih dari satu program maksimal
Jumlah kader TB terlatih Rendahnya Cakupan Penemuan Pasien Baru TB
terbatas

Pemanfaatan poli TB
yang belum maksimal
Tingkat Pendidikan
Tidak ada pemisah masyarakat Rendah
antara ruang tunggu TB
dan pasien lainnya
Tingkat Ekonomi
masyarakatRendah

SARANA DANA LINGKUNGAN

Page 69
2. Tingginya angka balita dengan stunting sebesar 71 balita yang tersebar di seluruh wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap
Penengahan (22 Desa).

MANUSIA LINGKUNGAN Kurangnya lintas


sektoral
Cakupan ASI Ekslusif Kurangnya dukungan
yang Rendah Kurangnya Penyuluhan keluarga (pola asuh)
NAKES

Ekonomi keluarga
PHBS Kurang MCK kurang higiene kurang
Kurangnya dukungan
diterapkan keluarga dalam Pola Asuh

Tingginya angka balita stunting.

Pemantauan balita
stunting belum optimal
Ketersediaan sarana
pengukuran Pembinaan keluarga
antropometri belum Media konseling gizi dengan balita stunting
maksimal kurang optimal belum optimal
Penyuluhan tentang Gizi
masih kurang

SARANA DANA METODE

Page 69
3. Masih rendahnya cakupan pelayanan kesehatan penderita Hipertensi (target 3.423 orang pencapaian hanya 857 orang)

MANUSIA METODE

Kecenderungan berobat Pencatatan dan


ke tenaga non medis atau pelaporan Kurang Baik
memilih membeli obat
yang dijual bebas di PJ dan bidan desa belum
apotek mengikuti utk PTM

Penyuluhan Kurang
Kurangnya kesadaran Rendahnya Cakupan Pelayanan Penderita
masyarakat untuk mengikuti Hipertensi
kegiatan Posbindu di desa

Sarana Penyuluhan Kurang

Sarana Pemeriksaan Kurang Terbatasnya dana untuk Tingkat Pendidikan Rendah


membeli perlengkapan
penunjang pemeriksaan
Tingkat Ekonomi Rendah

SARANA
DANA LINGKUNGAN

Page 69
4. Masih rendahnya cakupan pelayanan kesehatan POSBINDU (target 5.974 orang, capaian 29%)

LINGKUNGAN SARANA METODE

asyarakat tentang Penyakit Tidak Menular Belum ada tehnis Pelaksanaan posbindu di puskesmas yang efisien
Kurangnya
arakat masih belum paham tentang manfaat alat PTM
Posbindu pemeriksaan media penyuluhan
( leaplet, baner, foster, alat Gds, Kurangnya penyuluhan terhadap masyarakat Tentang PTM
UA, Cholesterol
 

Keterlibatan Kurangnya Rendahnya Cakupan Pelayanan Posbindu PTM


lintas sektoral pengetahuan
masih belum masyarakat
optimal

Biaya transport buat kelapangan kurang


 

PJ PTM dan Bidan desa belum mengikuti pelatihan Posbindu PTM

DANA MANUSIA

Page 69
6.5. Pemecahan Masalah

No. Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah


1. Masih rendahnya cakupan  Penemuan suspect belum maksimal  Meningkatkan penemuan kasus  Pengadaan tenaga analis
penemuan pasien baru TB  Penemuan kasus TB baru (+) TB Paru Klinis dan TB Paru kesehatan
BTA+ sebesar 6,5%. belum mencapai target BTA +  Opersionalkan laboratorium
 Masih ada terduga TB tidak mau  Meningkatkan mutu  Penyegaran petugas pemberi dan
periksa sputum pelaksanaan PAL dan MTBS pengelola program
 Kurangnya tenaga puskesmas yang  Meningkatkan Kwalitas pemberantasan penyakit TB Paru.
terlatih pelayanan TB Paru (QA)  Pelaksanaan Pengawasan Minum
 Jumlah kader TB terlatih terbatas  Meningkatkan mutu dan Obat (PMO) oleh keluarga.
 Survei kontak kurang maksimal akurasi kegaiatan survei  Pemeriksaan BTA di
kontak TB paru laboratorium puskesmas.
 Penemuan Kasus bersifat pasif.
 Meningkatkan pemantauan  Meminta laporan /rujukan
 Informasi dan promosi
minum Obat pengobatan TB tersangka TB Paru dari pelayanan
penanggulangan TB rendah
Paru (PMO). kesehatan swata.
Jangkauan Yankes jauh
 Meningkatkan cakupan rumah  Promosi dan penyuluhan
 Rendahnya sosial ekonomi tangga sehat. kesehatan tentang penyakit TB
penduduk  Meningkatkan kwalitas Paru, penanganan dan
 Peran serta masyarakat kurang kegiatan PHN penalakasanaan TB Paru.
 Lintas program & Lintas Sektor  Pelaporan susfect TB dari  Pelacakan TB Paru mangkir
kurang. Yankes swasta.  Memberikan perawatan lanjutan
 Pengetahuan masyarakat tentang  Promosi dan penyuluhan pada pasien TB Paru dirumah
TB Paru kurang kesehatan tentang penyakit TB (PHN)
Paru, penanganan dan  Melaksanakan survey kontak
penalakasanaan TB Paru. serumah penderita TB Paru.
 Pelacakan TB Mangkir (Case  Membuat SOP penatalaksanaan
Finding. penyakit TB Paru.
 Follow up kasus TB Paru  Pelacakan TB Paru dari rumah ke
(PHN) rumah (Knocking door)

Page 69
 Pelacakan TB Paru dari rumah  Optimalkan opersionalkan
ke rumah (Knocking door) laboratorium puskesmas.
 Mengopersionalkan
laboratorium

2. Tingginya angka balita  Adanya factor keturunan  Advokasi dengan aparat desa  Advokasi dengan aparat desa
dengan stunting sebesar  Ekonomi keluarga kurang untuk melakukan bantuan gizi untuk melakukan bantuan gizi
71 balita yang tersebar di  Jarang mengikuti posyandu balita ataupun dalam tunai ataupun dalam tunai
seluruh wilayah kerja  Ketika hamil ibu balita tidak  Pembinaan dalam peningkatan  Pembinaan dalam peningkatan
Puskesmas Rawat Inap terdaftar di K1 status gizi status gizi
Penengahan (22 Desa).  Ibu balita KEK ketika hamil  Pembinaan dalam pengetahuan  Pembinaan dalam pengetahuan
 Ketika hamil ibu balita tidak gizi masyarakat gizi masyarakat
meminum tablet tambah darah  Pembinaan pencegahan  Pembinaan pencegahan stunting
stunting  Peningkatan surveilans gizi
 Peningkatan surveilans gizi  Penguatan makanan tambahan
 Penguatan makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil Kurang
(PMT) bagi ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK)
Energi Kronis (KEK)  Penyediaan makanan tambahan
 Penyediaan makanan bagi balita kurang gizi
tambahan bagi balita kurang
gizi

3. Masih rendahnya cakupan  Kecenderungan berobat ke tenaga  Mengubah mindset masyarakat  Penyuluhan dan pendidikan
pelayanan kesehatan non medis atau memilih membeli  Penyuluhan dan pendidikan kesehatan
penderita Hipertensi obat yang dijual bebas di apotek. kesehatan  Refreshing kader PTM
(target 3.423 orang  Kurangnya kesadaran masyarakat  Refreshing kader PTM  Perbaikan pencatatan dan
pencapaian hanya 857 untuk mengikuti kegiatan Posbindu  Perbaikan pencatatan dan pelaporan
orang). di desa. pelaporan  Meningkatkan penyuluhan di
 Pencatatan dan pelaporan kurang  Meningkatkan penyuluhan di Posbindu
baik Posbindu  Pengadaan sarana penyuluhan
 Penyuluhan kurang  Pengadaan sarana penyuluhan  Pengadaan sarana pemeriksaan
 Sarana penyuluhan dan  Pengadaan sarana pemeriksaan

Page 69
pemeriksaan kurang
 Tingkat pendidikan dan ekonomi
rendah

4. Masih rendahnya cakupan  Kecenderungan berobat ke tenaga  Mengubah mindset masyarakat  Penyuluhan dan pendidikan
pelayanan kesehatan non medis atau memilih membeli  Penyuluhan dan pendidikan kesehatan
POSBINDU (target 5.974 obat yang dijual bebas di apotek. kesehatan  Refreshing kader PTM
orang, capaian (29%) ).  Kurangnya kesadaran masyarakat  Refreshing kader PTM  Perbaikan pencatatan dan
untuk mengikuti kegiatan Posbindu  Perbaikan pencatatan dan pelaporan
di desa. pelaporan  Meningkatkan penyuluhan di
 Pencatatan dan pelaporan kurang  Meningkatkan penyuluhan di Posbindu
baik Posbindu  Pengadaan sarana penyuluhan
 Penyuluhan kurang  Pengadaan sarana penyuluhan  Pengadaan sarana pemeriksaan
 Sarana penyuluhan dan  Pengadaan sarana pemeriksaan
pemeriksaan kurang
 Tingkat pendidikan dan ekonomi
rendah

Page 69
BAB VII

PENUTUP

 Puskesmas Rawat Inap Penengahan telah melaksanakan penilaian kinerja tahun 2020
Semester II denganhasilsebagai berikut:

1. Kinerja UKM Esensial dengan nilai 86,32 kategori baik

2. Kinerja UKM Pengembangan dengan nila i49, 71 kategori baik

3. Kinerja UKP dengan nilai 41,5 kategori cukup

4. Kinerja manajemen puskesmas dengan nilai 9,6 kategori baik

5. Kinerja mutu dengan nilai 70,2 kategori baik

 Hasil Kinerja Puskesmas Rawat Inap Penengahan Semester II Tahun 2020 termasuk
Puskesmas dengan Tingkat Kinerja Baik.
 Sesuaidengangambarandiatas,makahasilkinerjaPuskesmasRawat Inap
Penengahantahun2020 semester IIdapat dikategorikan perjenis kegiatan sebagai
berikut :

1. Kategori Baik

 Pelayanan Kesehatan Lingkungan


 Pelayanan KIA/KB
 Pelayanan Gizi Masyarakat
 Pelayanan Kesehatan Jiwa
 Pelayanan Kesehatan Olahraga
 Pelayanan pengobatan Tradisional
 Laboratorium
 Rawat Inap

2. Kategori Cukup

Pelayanan Promosi Kesehatan (PROMKES)

3. Kategori Kurang

 Pengendalian dan Pencegahan Penyakit


 UKS
 UKGSs

Page 69
 Kunjungan Puskesmas
 Kesehatan Gigi dan Mulut (UKP)

4. Kinerja Manajemen dan Mutu Puskesmas masuk dalam kategori baik.

 Rumusan prioritas masalah yaittu:


1. Masih rendahnya cakupan penemuan pasien baru TB BTA+ sebesar 6,5%.
2. Tingginya angka balita dengan stunting sebesar 71 balita yang tersebar di seluruh
wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Penengahan (22 Desa).
3. Masih rendahnya cakupan pelayanan kesehatan penderita Hipertensi (target 3.423
orang pencapaian hanya 857 orang).
4. Masih rendahnya cakupan pelayanan kesehatan POSBINDU (target 5.974 orang,
capaian (29%) ).

Page 69

Anda mungkin juga menyukai