Perhitungan Beton

PPIUG 1983
- Komponen Gedung
Adukan Semen 21 Kg/m2
Adukan Kapur, Semen Merah, Trass 17 Kg/m2
Aspal 14 Kg/m2
Dinding Bata Merah satu Bata 450 Kg/m2
Dinding Bata Merah setengah Bata 250 Kg/m2
Dinding Batako 20 cm 200 Kg/m2
Dinding Batako 10 cm 120 Kg/m2
Dinding Batako 15 cm Tanpa Lubang 300 Kg/m2
Dinding Batako 10 cm Tanpa Lubang 200 Kg/m2
Penutup atap genting dengan reng dan usuk 50 Kg/m2
Penutup atap sirap dengan reng dan usuk 40 Kg/m2
Penutup atap sirap seng gelombang 10 Kg/m2
- Hidup Fungsi Gedung

Rumah tinggal 200 Kg/m2
Rumah tinggal sederhana 125 Kg/m2
Sekolah, kuliah, toko, toserba, hotel, asrama, RS 250 Kg/m2
Olah raga 400 Kg/m2
Ruang dansa 500 Kg/m2
Balkon 400 Kg/m2
Balkon Menjorok Keluar 300 Kg/m2
Tangga dan Bordes 300 Kg/m2
Perpustakaan, Arsip, Toko buku, Ruang Mesin 400 Kg/m2
Parkir Bawah 800 Kg/m2
Parkir Lantai Lainnya 400 Kg/m2
- Beban Hidup Air Hujan

R = (40 - 0,8 α) α = 0
= 40 - 0.8 x 0
= 40 kg/m2
- Beban Angin 25 Kg/m2

Struktur Cerobong
P = (42,5 + 0,6 h) h = 1
= 42.5 + 0.6 x 1
= 43.1 kg/m2
SNI 1727 : 2018
- Hidup Fungsi Gedung
Ruang Kantor 240 Kg/m2
Ruang Komputer 479 Kg/m2
Gedung Persenjataan 718 Kg/m2
Lobby 479 Kg/m2
Panggung Pertemuan 479 Kg/m2
Lantai Podium 718 Kg/m2
Balkon Dek 479 Kg/m2
Akses Pemeliharaan 192 Kg/m2
Koridor 479 Kg/m2
Lantai Pertama 479 Kg/m2
Lantai Lain 479 Kg/m2
Restoran 479 Kg/m2
Garasi Parkir 192 Kg/m2
Helipad 287 Kg/m2
Ruang Operasi 287 Kg/m2
Ruang Pasien 192 Kg/m2
Koridor Lantai Pertama 383 Kg/m2
Ruang Baca 287 Kg/m2
Ruang Penyimpanan 718 Kg/m2
Koridor di atas lantai pertama 383 Kg/m2
Pabrik Ringan 600 Kg/m2
Pabrik Berat 1197 Kg/m2
Ruang Arsip 479 Kg/m2
Kantor 240 Kg/m2
Koridor di atas lantai pertama 383 Kg/m2
Blok Sel 192 Kg/m2
Tempat Bowling, Kolam Renang, 359 Kg/m2
Loteng tanpa gudang 48 Kg/m2
Loteng dengan gudang / Atap 96 Kg/m2
Loteng dengan ruang tidur 144 Kg/m2
Tangga Bordes 479 Kg/m2
Ruang Kelas 192 Kg/m2
Koridor Lantai Pertama 479 Kg/m2
Koridor Lantai Lainnya 383 Kg/m2
- Komponen Gedung
- Beban Atap
Plafond kalsi 3 8.6 Kg/m2
Penggantung plafond 10 Kg/m2
M/E 19 Kg/m2
Waterproofing 7 Kg/m2
- Beban Lantai
Keramik (19mm) + Spesi (25mm) 110 Kg/m2
Plafond kalsi 3 8.6 Kg/m2
Penggantung plafond 10 Kg/m2
M/E 19 Kg/m2
- Beban Lantai
Bata ringan citicon (600 kg/m3 x 0,1) 60 Kg/m2
Plester D200 ((20 kg/m2 / 10 mm) x 20 mm)
𝑅=0,0098(𝑑_𝑠+𝑑_ℎ) 40 Kg/m2
Acian NP S540 ((3 kg/m2 / 2 mm) x 5 mm) 7.5 Kg/m2
- Beban Air Hujan

(SNI 1727-2013 pasal 8)
ds = Kedalaman air pada atap yang tidak melendut
= 20 mm
dh = Tambahan kedalaman air pada atap yang tidak melendut
= 10 mm
R = 0.0098 x ( 20 + 10 )
= 0.294 kN/m2
= 29.4 kg/m2
Karena beban hidup atap > beban air hujan, maka beban air hujan dapat diabaikan
- Beban Angin
Kategori resiko bangunan II SNI 1727-2013
Faktor kepentingan Es-Angin
Iw = 1
Kecepatan angin dasar
(BMKG Jawa Timur, 05 Oktober 2016, http://meteo.bmkg.go.id/prakiraan/propinsi/16)
V = 35 km/jam Arah Angin = Timur
= 9.722222 m/s
Parameter beban angin
Kd = 0.85 Faktor Angin
Exposur = B Kategori Exposur
Kzt = 1 Faktor Topografi
G = 0.85 Faktor Efek Tiupan Angin
Gcpi = 0.18 + Koefisien Tekanan Internal
0.18 -
Koefisien exposur tekanan viskositas
Z = 36 m
α = 7
Zg = 365.76 m
2,01(𝑍/𝑍_𝑔 )^(2/𝛼)
Kh = 1.068
Interpolasi Z (m) Eksposur B
18 0.85
0,613 𝐾_𝑧 𝐾_𝑧𝑡 〖𝐾 _𝑒 𝐾 〗 _𝑑 𝑉^2
36 Kh
21.3 0.89
Kz =
= 1.036
Tekanan Velositas
qz =0,613 𝐾_ℎ 𝐾_𝑧𝑡 〖𝐾 _𝑒 𝐾 〗 _𝑑 𝑉^2
= 0.613 x 1.036 x 1 x 0.85 x 9.722222 ^2
= 51.04 N/m2
= 5.104 kg/m2
qh =
= 0.613 x 1.068 x 1 x 0.85 x 9.722222 ^2
= 52.61 N/m2
= 5.261 kg/m2
Koefisien Tekanan Eksternal

L = Dimensi horizontal bangunan gedung, diukur tegak lurus terhadap arah angin
= 48 m
B = Dimensi horizontal bangunan gedung, diukur sejajar terhadap arah angin
= 11 m
Koefisien Tekanan Dinding (Cp)
𝜌=𝑞𝐺𝐶_𝑝
Permukaan L/B Cp Digunakan dengan
Dinding di sisi angin datang 4.36 + 0.8 qz
Dinding di sisi angin pergi 4.36 - 0.5 qh
Dinding tepi 4.36 - 0.7 qh
Tekanan Angin (P)
Dinding di sisi angin datang

= 5.104 x 0.85 x 0.8 = 3.47 kg/m2
Dinding di sisi angin pergi
= 5.261 x 0.85 x 0.5 = 2.24 kg/m2
Dinding tepi
= 5.261 x 0.85 x 0.7 = 3.13 kg/m2
Permukaan Bentang Beban Angin (kg/m)

Dinding (m) Kolom Tepi Kolom Tengah
Dinding di sisi angin datang 2.25 3.90 7.81
Dinding di sisi angin datang 5.25 9.11 18.22
Dinding di sisi angin pergi 6 6.71 13.42
Dinding di sisi angin pergi 5.25 5.87 11.74
Dinding tepi 2.25 3.52 7.04
Dinding tepi 3 4.70 9.39
*Arah angin Surabaya dominan dari arah timur
- Beban Angin minimum
(PPIUG 1983) Daerah Pantai = 25 kg/m2
(PPIUG 1983) Jarak Kolom = 40 kg/m2
Jarak Kolom K1 = 6m
Jarak Kolom Tepi K2 = 3m
Jarak Rafter R1 = 6m
Jarak Rafter Tepi R2 = 3m
ɑ = 12 o
Koef Tekan = 0,02 x ɑ - 0,4
= -0.16
R1 x Koef Tekan x Beban Angin Rencana = -38.4 Angin Tarik ATAP
R2x Koef Tekan x Beban Angin Rencana = -19.2 Angin Tarik ATAP
Koef Tarik = -0.4
R1 x Koef Tarik x Beban Angin Rencana = -96 Angin Tarik ATAP
R2x Koef Tarik x Beban Angin Rencana = -48 Angin Tarik ATAP
Koef Tarik Pihak Angin = -0.9

K1 x Koef Tarik x Beban Angin Rencana = -216 Angin Tarik DINDING
K2x Koef Tarik x Beban Angin Rencana = -108 Angin Tarik DINDING
Koef Tarik Belakang Angin = -0.4

K1 x Koef Tarik x Beban Angin Rencana = -96 Angin Tarik DINDING
K2x Koef Tarik x Beban Angin Rencana = -48 Angin Tarik DINDING
ANALISA PERMODELAN
I
Permodelan Struktur dengan SRPM (Sistem Rangka Pemikul Momen)
Model undeformed shape struktur bangunan dengan SRPM ini dapat dilihat pada desain yang merupakan
permodelan yang dilakukan dengan program bantu SAP 2000 V.14.
Besaran Massa
Besaran massa elemen struktur, mass source adalah massa struktur pada program bantu SAP 2000 V.14 yang
digunakan pada perhitungan analisa modal "mass definition: from element and additional masses and loads"
yang dimana berat sendiri akan dihitung oleh struktur sedangkan beban beban tambahan dengan pembesaran
sesuai dengan jenis bebannya, misalnya sebagai berikut:
- Beban Superdead, Multiplier 1,0
- Beban Hidup, Multiplier 0,3
Peninjauan Terhadap Pengaruh Gempa

- Gempa arah x dengan komposisi 100 % Ex + 30 % Ey
Pendefinisian Modal Analisis dan Ragam Analisis

Analisa modal menggunakan SAP 2000 diambil sebanyak 5 kali dari jumlah lantai yang dimodelkan Mode
Shape untuk menjamin partisipasi massa struktur lebih dari 90 %. Dalam hal ini partisipasi massa dari struktur
diambil 99 % terhadap gaya lateral ke arah X dan ke arah Y
Faktor Skala Gaya Beban Gempa dengan Respons Spektrum SAP 2000 untuk SRPM
- Faktor pembebanan = Ie x g / R
Kontrol Periode Fundamental SRPM

- Ta = Ct x hn(x)
- hn = Ketinggian Struktur
- Ct = Parameter pendekatan tipe struktur
- x = Parameter pendekatan tipe struktur
Perbandingan nilai untuk periode fundamental struktur sebagai berikut: Ta ≤ T ≤ Cu.Ta

Jika nilai periode fundamental tidak memenuhi syarat, maka gunakan permodelan yang lainnya !
Tinjauan struktur Unracked dan periode struktur yang dimodelkan belum masuk kisaran periode struktur yang
diijinkan. Sehingga untuk mengecilkan periode struktur yang ada, maka harus dilakukan perkuatan dengan
menambah shearwall pada struktur.
II
Permodelan Struktur dengan Sistem Ganda (Dual System)
Model undeformed shape struktur bangunan dengan Dual System (SRPMK dan Shearwall) ini dapat dilihat
pada desain yang merupakan permodelan yang dilakukan dengan program bantu SAP 2000 V.14.
Untuk permodelan gedung pada salah satu arah yaitu Barat/Timur atau Utara/Selatan harus didesain
menggunakan salah satu dari sistem ganda. Jika pada arah Barat/Timur menggunakan sistem penahan gaya
seismik rangka beton bertulang khusus atau SRPMK, maka pada arah Utara/Selatan menggunakan sistem
penahan gaya seismik Dinding Geser bertulang khusus. Dan sebaliknya
Faktor Skala Gaya Beban Gempa dengan Respons Spektrum SAP 2000 untuk Sistem Ganda
- Faktor pembebanan SRPM = Ie x g / R
- Faktor pembebanan Shearwall = Ie x g / R
Kontrol Periode Fundamental SRPM

- Ta SRPM = Ct x hn(x)
- Ta Shearwall / Sistem Lainnya = Ct x hn(x)
1 Psf = 4.8824 kg/m2
1 lbt/ft3 = 16.0185 kg/m3
Input beban pada lantai bangunan (SDL)

Berat Beton = 144 lbt/ft3 2306.66 kg/m3
Dinding 1/2 Bata = 79 Psf 385.71 kg/m2
Keramik + Spesi Input sap2000 = 23 Psf 112.295 kg/m2
Penggantung Plafond/langit-langit Input sap2000 = 2 Psf 9.7648 kg/m2
Plafond Input sap2000 = 1 Psf 4.8824 kg/m2
ME Input sap2000 = 4 Psf 19.5296 kg/m2
Total = 30 Psf 146.472 kg/m2
Input beban pada lantai base (SDL)

Total = 23 Psf 112.295 kg/m2
Input beban pada tangga (SDL)

Total = 23 Psf 112.295 kg/m2
Input beban pada atap dak beton (SDL)

Penggantung Plafond/langit-langit Input sap2000 = 2 Psf 9.7648 kg/m2
Plafond Input sap2000 = 1 Psf 4.8824 kg/m2
ME Input sap2000 = 4 Psf 19.5296 kg/m2
Waterproofing Input sap2000 = 1 Psf 4.8824 kg/m2
Total = 8 Psf 39.0592 kg/m2
Input beban pada balok dan tie beam (SDL)

Dinding Bata Ringan (Citicon), 600 kg/m3 x 100 mm = 60 kg/m2
Plester (Drymix) D200, 20 kg/m2/10mm x 25mm = 50 kg/m2
Aci (Drymix) NPS450, 3kg/m2/2mm x 5mm = 7.5 kg/m2
Total = 117.5
Tinggi antar lantai = 4 m
Input sap2000 = 470 kg/m
Input beban pada lantai bangunan (LL)

Input sap2000 = 4.79 kN/m2 479 kg/m2
Input beban pada atap dak beton (Lr)

Input sap2000 = 0.96 kN/m2 96 kg/m2
Input beban pada lantai base (LL)
Input sap2000 = 4.79 kN/m2 479 kg/m2
Input beban pada tangga (LL)

Input sap2000 = 4.79 kN/m2 479 kg/m2
Input beban pada atap dak beton (R)

Input sap2000 = 0.294 kN/m2 29.4 kg/m2
Input beban pada kolom (WL)

Input sap2000 = 0.77 kN/m2 77 kg/m2
Jarak antar kolom = 6 m
Input sap2000 = 462 kg/m
Beban Gempa (E)

Ss = 1.5
S1 = 0.6
Kelas situs = D
600 600 = 360000

16 D 19 = 4534.16
12 D 22 = 4559.28 1 <
p = Ast / (bxd) = 1.25949 1 <
p = Ast / (bxd) = 1.26647
p min = 0.0035
p perlu = 0.007 tumpuan
p max = 0.025 tumpuan
b = 350
d = 475
As perlu = 1163.75 mm2
As pakai = 1416.93 mm3
5d 19
Clay brick wythes 8 in
Ceramic or quarry tile (3/4-in) on 1/2-in. Mortar bed
Suspended steel channel system
Acoustic fiber board
Mechanical duct allowance

Suspended steel channel system

Acoustic fiber board
Mechanical duct allowance
Waterproofing membranes liquid applied

Brosur
Brosur
Brosur
8
6
tumpuan 3 atas
tumpuan 3 bawah
1 Menentukan kelas situs tanah
Data Tanah DB-1
Lapisan Jenis Kedalaman Tebal Rata-rata d/N
Lapisan Antara (m) Lapisan (d) N SPT
Lapisan 1 Clay (CH) 0 - 9,5 9.5 3.2 2.969
Lapisan 2 Silt 9,5 - 19,5 10 23.4 0.427
Lapisan 3 Sand 19,5 - 25 5.5 29.5 0.186
Lapisan 4 Silt 25 - 30 5 29 0.172
Jumlah 30 3.755
N-SPT Rata-rata = 7.989
Data Tanah DB-2

Lapisan Jenis Kedalaman Tebal Rata-rata d/N
Lapisan Antara (m) Lapisan (d) N SPT
Lapisan 1 Clay (CH) 0 - 10 10 3 3.333
Lapisan 2 Silt Oct-21 11 20.6 0.534
Lapisan 3 Sand 21 - 25 4 47 0.085
Lapisan 4 Silt 25 - 30 5 32.66667 0.153
Jumlah 30 4.105
N-SPT Rata-rata = 7.307
2 Parameter percepatan gempa

S1 = 0.2
Ss = 0.5
3 Koefisien situs
Fa = 1.7
Fv = 3.2
4 Parameter percepatan desain spektral
SDS = 0.567
SD1 = 0.427
5 Analisa respon spektrum
T0 = 0.151
Ts = 0.753
6 Parameter Struktur
SRPM (K)
R = 8
Ω = 3
Cd = 5.5
Sistem Ganda
R = 7
Ω = 2.5
Cd = 5.5
Ie = 1.5
1 Model SRPM
- Kontrol periode fundamental SRPM
Ct = 0.0466
x = 0.9
h = 46.2 m
Ta = 1.46745 detik
Cu = 1.4
Cu . Ta = 2.05443
T = 2.4 detik NO OK
2 Model Sistem Ganda

- Faktor pembebanan
Arah x (SRPM) = 1.839 - 0.631
Arah y (Shearwall) = 2.102 - 0.552
- Periode fundamental struktur

untuk SRPM didapatkan
Ct = 0.0466
x = 0.9
h = 46.2 m
Ta = 1.46745 detik
untuk Shearwall didapatkan
Ct = 0.0488
x = 0.75
h = 46.2 m
Ta = 0.86477 detik
Batas atas SRPMK

Cu = 1.4
Cu . Ta = 2.0544 detik
Batas atas Shearwall
Cu = 1.4
Cu . Ta = 1.2107 detik
T mode 1 = 1.82 detik OK

T mode 2 = 1.14 detik OK
- Kontrol gaya gempa dasar dinamis struktur

Cs min = 0.037 > 0.01 OK
Cs SRPMK = 0.106
Cs Shearwall = 0.121
Cs max SRPMK = 0.044
Cs mas Shearwall = 0.080
W tot = 9279722.58 Kg
Untuk nilai arah X (SRPMK)
Vx = 407899.8936
0,85 Vx = 346714.9096
Untuk nilai arah X (Shearwall)
Vy = 705258.9161
0,85 Vy = 599470.0787
Didapatkan dari SAP 2000

Arah x = 326225.84 Kg NO OK
Arah y = 480393.43 Kg NO OK
PERHITUNGAN PLAT LANTAI
Kuat tekan beton fc' = 25 Mpa
Tegangan leleh tulangan lentur ulir fy = 400 Mpa
Tegangan leleh tulangan lentur polos fy = 240 Mpa
Faktor distribusi tegangan beton β₁ = 0.85
Faktor reduksi kekuatan lentur φ = 0.9
Faktor reduksi kekuatan geser/torsi φ = 0.75
Panjang plat lantai arah x Lx = 3m
Panjang plat lantai arah y Ly = 4.5 m
Tebal lantai h = 100 mm
Ditinjau plat selebar 1 m b = 1000 mm
Diameter tulangan lentur ɸl = 10 mm
Tebal selimut beton ts = 20 mm
Jarak tulangan ke sisi luar beton ds = 25 mm
Tebal efektif plat lantai d = 75 mm
Beban hidup (LL) = 1 x 96 = 96 Kg/m2
Pembebanan pada pelat lantai (DL)

- Berat sendiri pelat = 0.12 x 2400 = 288 Kg/m2
- Keramik + Spesi = = 112.2952 Kg/m2
- Penggantung Plafond/langit-langit = = 9.7648 Kg/m2
- Plafond = = 4.8824 Kg/m2
- ME = = 19.5296 Kg/m2
Total Beban Mati = 434.472 Kg/m2
Beban rencana terfaktor (Beban Kombinasi)
Qu = 1,2 x QD + 1,6 x QL = 674.9664 Kg/m2
Koefisien momen plat Ly / Lx = 1.5

Ly / Lx < 2 = DUA ARAH
Desain plat = TERJEPIT PADA BENTANG MEMENDEK
- Koefisien Tumpuan X Ctx = 0
- Koefisien Lapangan X Clx = 125
- Koefisien Tumpuan Y Cty = 125
- Koefisien Lapangan Y Cly = 25
- Momen Plat Akibat Beban Terfaktor

- Momen Tumpuan X Mtx = Ctx x 0,001 x QU x Lx^2 = 0 Kgm
- Momen Lapangan X Mlx = Clx x 0,001 x QU x Lx^2 = 759.3372 Kgm
- Momen Tumpuan Y Mty = Cty x 0,001 x QU x Lx^2 = 759.3372 Kgm
- Momen Lapangan Y Mly = Cly x 0,001 x QU x Lx^2 = 151.86744 Kgm
- Hasil Output SAP 2000

- Momen Tumpuan X (Output SAP 2000) = 1178.01 Kgm
- Momen Tumpuan Y (Output SAP 2000) = 1400.38 Kgm
- Momen Lapangan (Output SAP 2000) = 700 Kgm
- Penulangan Lentur Tumpuan X
- Momen Nominal (Mn) Mn = Mux / Ø = 13089000 Nmm

Rn = Mn / (b x d^2) = 2.32693333333
m = fy / (0,85 x fc') = 11.2941176471
ρ perlu = 1/m x (1 - √1 - (2m x Rn) / fy)) = 0.0103
ρ min = 1,4 / fy = 0.0058
ρ min = SNI 2847 = 0.0025
ρ balance = (0,85 x fc' x β₁ / fy) x (600 /(600 + fy)) = 0.0538
ρ max = 0,75 x ρbalance = 0.0403
- Faktor tahanan momen maksimum (Rmax)
0,75 x ρb x fy x ((1 - 0,5 x 0,75 x ρb x fy / (0,85 x fc') = 7.47324418048
Rn < Rmax = OKE
- Syarat
Jika ρ min < ρ perlu < ρ max, maka pakai ρ perlu
Jika ρ perlu < ρ min < ρ max, maka pakai ρ min
ρ min < ρ perlu < ρ max = ρ perlu
0.0025 < 0.0103 < 0.0403
- Luasan Tulangan Perlu As perlu = ρ x b x d = 772.046117599 mm2

- Jarak Tulangan Perlu S = 3,14 / 4 x ɸl^2 x b / As = 101.67786381 mm
- Jarak Tulangan Maksimum Smax= 2 x h = 200 mm
- Jarak Tulangan Maksimum Smax = 200 mm
- Jarak Tulangan Pakai Spakai = 120 mm
- Digunakan Tulangan ɸ 10 - 120
- Luasan Tulangan Pakai, As pakai = 3,14 / 4 x ɸl^2 x b / S = 654.166666667 mm2
As pakai > As perlu = TIDAK OKE
- Penulangan Lentur Lapangan X
- Momen Nominal (Mn) Mn = Mux / Ø = 7777777.77778 Nmm

Rn = Mn / (b x d^2) = 1.38271604938
m = fy / (0,85 x fc') = 11.2941176471
ρ perlu = 1/m x (1 - √1 - (2m x Rn) / fy)) = 0.00596204727
ρ min = 1,4 / fy = 0.0058
ρ min = SNI 2847 = 0.0025
Rn < Rmax = OKE
- Syarat
0.0025 < 0.0060 < 0.0403

- Jarak Tulangan Pakai Spakai = 175.554909167 mm
- Digunakan Tulangan ɸ 10 - 175.5549
- Penulangan Lentur Tumpuan Y

Rn = Mn / (b x d^2) = 2.48956444444
m = fy / (0,85 x fc') = 11.2941176471
ρ perlu = 1/m x (1 - √1 - (2m x Rn) / fy)) = 0.01106451825
ρ min = 1,4 / fy = 0.0058
ρ min = SNI 2847 = 0.0025
Rn < Rmax = OKE
- Syarat
0.0025 < 0.0111 < 0.0403

- Penulangan Lentur Lapangan Y

Rn = Mn / (b x d^2) = 1.24444444444
m = fy / (0,85 x fc') = 11.2941176471
ρ perlu = 1/m x (1 - √1 - (2m x Rn) / fy)) = 0.00534661357
ρ min = 1,4 / fy = 0.0058
ρ min = SNI 2847 = 0.0025
Rn < Rmax = OKE
- Syarat
0.0025 < 0.0053 < 0.0403

- Jarak Tulangan Pakai Spakai = 195.76254254 mm
- Digunakan Tulangan ɸ 10 - 195.7625
- Kontrol Lendutan Plat
- Modulus Elastisitas Beton Ec = 4700 x √fc' = 23500 Mpa

- Modulus Elastisitas Baja Es = 200000 Mpa
- Beban Merata (Unfactored) pada plat Q = DL + LL = 530.472 Kg/m
= 5.30472 N/mm
- Panjang Bentang Plat Lx = 3000 mm
- Batas Lendutan Maksimum yang Diijinkan Lx / 240 = 12.5 mm
- Momen Inersia Bruto Plat Ig = 1/12 x b x h^ 3 = 83333333.3333 mm4
- Modulus Keruntuhan Lentur Beton Fr = 0,7 x √fc' = 3.5 Mpa
- Nilai Perbandingan Modulus Elastisitas n = Es / Ec = 8.51063829787
- Jarak Garis Netral ke Sisi Atas Beton c = n x As / b = 5.56737588652 mm
- Momen Inersia Penampang Retak yang Ditransformasikan ke Beton:
Icr = 1/3 x b x c^3 + n x As x (d - c)^2 = 26897224.3151 mm4
Yt =h / 2 = 50 mm
- Momen Retak : Mcr = Fr x Ig / Yt = 5833333.33333 Nmm
- Momen (Unfactored) pada plat Ma = 1/8 x Q x Lx^2 = 596.781 Kgm
= 5967810 Nmm
- Inersia Efektif untuk Perhitungan Lendutan
Ie = (Mcr / Ma)^3 x Ig + (1-(Mcr/Ma)^3) x Icr = 79603518.5412 mm4
- Lendutan Elastis Akibat Beban Unfactored
de = 5 / 384 x Q x Lx4 / ( Ec x = 2.99079149965 mm
- Rasio Tulangan Slab Lantai ρ = As / ( b xIed)) = 0.00872222222
- Faktor Ketergantungan Waktu untuk Beban Mati > 5 Tahun, nilai
z = 2
λ = z / ( 1 + 50 x ρ ) = 1.39264990329 mm
- Lendutan Jangka Panjang Akibat Rangkak dan Susut =
dg = λ * 5 / 384 * Q * Lx4 / ( Ec * Ie ) = 4.16512549275 mm
dtot = de + dg = 7.1559169924 mm
- Syarat: dtot ≤ Lx / 240

7.155917 < 12.5 = OKE
Panjang plat lantai arah y Ly = 5m

- Plafond = = 4.8824 Kg/m2
- ME = = 19.5296 Kg/m2
- Waterproofing = = 4.8824 Kg/m2
Qu = 1,2 x QD + 1,6 x QL = 1158.87104 Kg/m2

Ly / Lx < 2 = SATU ARAH


- Momen Lapangan (Output SAP 2000) = 714.575 Kgm

Rn = Mn / (b x d^2) = 1.61570944906
m = fy / (0,85 x fc') = 18.8235294118
ρ perlu = 1/m x (1 - √1 - (2m x Rn) / fy)) = 0.0042
ρ min = 1,4 / fy = 0.0035
ρ min = SNI 2847 = 0.0025
Rn < Rmax = OKE
- Syarat
0.0025 < 0.0042 < 0.0203

As pakai > As perlu = OKE

Rn = Mn / (b x d^2) = 0.87974761465
m = fy / (0,85 x fc') = 11.2941176471
ρ perlu = 1/m x (1 - √1 - (2m x Rn) / fy)) = 0.00222738549
ρ min = 1,4 / fy = 0.0058
ρ min = SNI 2847 = 0.0025
Rn < Rmax = OKE
- Syarat
ρ min < ρ perlu < ρ max = ρ min
0.0025 < 0.0022 < 0.0203


Rn = Mn / (b x d^2) = 1.58354570637
m = fy / (0,85 x fc') = 0.70588235294
ρ perlu = 1/m x (1 - √1 - (2m x Rn) / fy)) = 0.00396441129
ρ min = 1,4 / fy = 0.0035
ρ min = SNI 2847 = 0.0025
Rn < Rmax = OKE
- Syarat
0.0025 < 0.0040 < 0.0203


Rn = Mn / (b x d^2) = 0.79177285319
m = fy / (0,85 x fc') = 18.8235294118
ρ perlu = 1/m x (1 - √1 - (2m x Rn) / fy)) = 0.00201775041
ρ min = 1,4 / fy = 0.0035
ρ min = SNI 2847 = 0.0025
Rn < Rmax = OKE
- Syarat
0.0025 < 0.0020 < 0.0203


= 8.060592 N/mm
- Momen Inersia Bruto Plat Ig = 1/12 x b x h^ 3 = 144000000 mm4
Yt =h / 2 = 60 mm
- Momen Retak : Mcr = Fr x Ig / Yt = 8400000 Nmm
= 4030296 Nmm
de = 5 / 384 x Q x Lx4 / ( Ec x Ie ) = 0.07079292169 mm
- Rasio Tulangan Slab Lantai ρ = As / ( b x d) = 0.00550877193
z = 2
λ = z / ( 1 + 50 x ρ ) = 1.56808803301 mm
dg = λ * 5 / 384 * Q * Lx4 / ( Ec * Ie ) = 0.11100953333 mm
dtot = de + dg = 0.18180245503 mm

0.181802 < 8.333333 = OKE
Panjang plat lantai arah y Ly = 5m

- Plafond = = 4.8824 Kg/m2
- ME = = 19.5296 Kg/m2
- Waterproofing = = 4.8824 Kg/m2
Qu = 1,2 x QD + 1,6 x QL = 546.07104 Kg/m2

Ly / Lx < 2 = SATU ARAH


- Momen Lapangan (Output SAP 2000) = 272.455 Kgm

Rn = Mn / (b x d^2) = 1.04822637735
m = fy / (0,85 x fc') = 18.8235294118
ρ perlu = 1/m x (1 - √1 - (2m x Rn) / fy)) = 0.0027
ρ min = 1,4 / fy = 0.0035
ρ min = SNI 2847 = 0.0025
Rn < Rmax = OKE
- Syarat
0.0025 < 0.0027 < 0.0203


Rn = Mn / (b x d^2) = 0.52411318867
m = fy / (0,85 x fc') = 11.2941176471
ρ perlu = 1/m x (1 - √1 - (2m x Rn) / fy)) = 0.00132012426
ρ min = 1,4 / fy = 0.0058
ρ min = SNI 2847 = 0.0025
Rn < Rmax = OKE
- Syarat
0.0025 < 0.0013 < 0.0203
- Luasan Tulangan Perlu As perlu = ρ x b x d = 190 mm2


Rn = Mn / (b x d^2) = 0.93999307479
m = fy / (0,85 x fc') = 0.70588235294
ρ perlu = 1/m x (1 - √1 - (2m x Rn) / fy)) = 0.00235193502
ρ min = 1,4 / fy = 0.0035
ρ min = SNI 2847 = 0.0025
Rn < Rmax = OKE
- Syarat
0.0025 < 0.0024 < 0.0203


Rn = Mn / (b x d^2) = 0.47170186981
m = fy / (0,85 x fc') = 18.8235294118
ρ perlu = 1/m x (1 - √1 - (2m x Rn) / fy)) = 0.00119264192
ρ min = 1,4 / fy = 0.0035
ρ min = SNI 2847 = 0.0025
Rn < Rmax = OKE
- Syarat
0.0025 < 0.0012 < 0.0203


= 4.230592 N/mm
- Momen Inersia Bruto Plat Ig = 1/12 x b x h^ 3 = 83333333.3333 mm4
Yt =h / 2 = 50 mm
- Momen Retak : Mcr = Fr x Ig / Yt = 5833333.33333 Nmm
= 2115296 Nmm
de = 5 / 384 x Q x Lx4 / ( Ec x Ie ) = 0.02599335337 mm
- Rasio Tulangan Slab Lantai ρ = As / ( b x d) = 0.00440701754
z = 2
λ = z / ( 1 + 50 x ρ ) = 1.63887291547 mm
dg = λ * 5 / 384 * Q * Lx4 / ( Ec * Ie ) = 0.04259980281 mm
dtot = de + dg = 0.06859315618 mm

0.068593 < 8.333333 = OKE
PERHITUNGAN BALOK
Tegangan leleh tulangan lentur fy = 400 Mpa
Tegangan leleh tulangan geser fy = 240 Mpa
Panjang balok L = 5m
Lebar balok b = 350 mm
Tinggi balok h = 550 mm
Lebar kolom b = 600 mm
Panjang kolom h = 600 mm
Tebal pelat = 120 mm
Diameter tulangan lentur ɸb = 22 mm
Diameter tulangan geser ɸs = 10 mm
Diameter tulangan torsi ɸt = 16 mm
Tinggi efektif balok d = 489 mm
d' = 61 mm
- Momen Tumpuan Negatif (Output SAP 2000) Mu = -158.3 kN.m
- Momen Tumpuan Positif (Output SAP 2000) Mu = 33 kN.m
- Momen Lapangan (Output SAP 2000) Mu = 42 kN.m
- Momen Puntir/Torsi (Output SAP 2000) Tu = 12.55 kN.m
- Geser (Output SAP 2000) Vu = 139 kN
- Aksial (Output SAP 2000) Pu = 2 kN
- Syarat Dimensi Penampang
- Syarat 1 Ln ≥ 4d Ln = 4400
4d = 1956
Ln ≥ 4d = OKE
- Syarat 2 bw ≥ 0,3h atau 250 mm
250 mm = 250 mm
0,3h = 165 mm
bw ≥ 250 mm = OKE
bw ≥ 0,3h = OKE
- Syarat 3 bw ≤ b.kol + 2 x min (b.kol ; 3/4 x h.kol)
b.kol + 2 x min (b.kol ; 3/4 x h.kol) = 1500
= OKE
- Penulangan Lentur Tumpuan Positif (Tekan/Bawah)

- Momen Tumpuan = 33,000,000.00 N.mm
- Momen Nominal Mn = Mux / Ø = 36,666,666.67 N.mm
- Garis Netral Balance Xb = (600/(600+fy)) x d = 293.40 mm
- Garis Netral Maks Xmax = 0,75 x Xb = 220.05 mm
X min = d' = 61.00 mm
- Garis Netral Rencana Xr Asumsi = 200.00 mm
- Luas Tulangan Tarik Asc = (0,85 x fc' x β₁ x b x Xr) / fy = 3,160.94 mm2
- Momen Nominal Tekan Mnc = Asc x fy x (d-(β₁ x Xr)/2) = 510,807,500.00 N.mm
= 510.81 kN.m
- Cek apakah perlu tulangan tekan
Mns = Mn - Mnc = - 474,140,833.33
Tulangan Tunggal
- Tulangan Tunggal
Rn = Mn / (b x d^2) = 438,112.524
m = fy / (0,85 x fc') = 18.8235294117647
ρ perlu = 1/m x (1 - √1 - (2m x Rn) / fy)) = Err:502
ρ min = 1,4 / fy = 0.0035
ρ max = 0,75 x ρbalance = 0.0203203125
ρ max = SNI 03-2847 = 0.025
- Syarat
ρ min < ρ perlu < ρ max = Err:502
0.0035 < Err:502 < 0.025 mm2
buah
- Luasan tulangan tarik perlu As perlu = ρ perlu x b x d = Err:502
- Jumlah Tul. Tarik perlu n = As perlu / (Luasan D Lentur) = Err:502 = Err:502
- Kontrol mm2
- Pasang tulangan tarik = Err:502 D 22
As = Err:502
= Err:502 mm
- Kontrol spasi jarak tulangan tekan
(b - (2 x ts) - (2 x ɸs) - (n x ɸb) / (n - 1) = Err:502
- Syarat
Smaks ≥ Ssejajar = 25 mm, susun 1 lapis
Smaks ≤ Ssejajar = 25 mm, susun lebih dari 1 lapis mm
S < 25 mm = 2 Lapis mm
d aktual= 40
d'
= 489 Nmm
a = (As x fy) / (0,85 x fc' x b)= Err:502 kN.m
Mn = 0,85 x fc' x a x b x (d akt - a/2) = Err:502 kN.m
= Err:502
Mn = Mux / Ø = 33,000,000.00
Mn pakai > Mn perlu = Err:502
- Penulangan Lentur Tumpuan Negatif (Tarik/Atas) kN.m
- Momen Tumpuan = - kN.m
- Momen Nominal Mn = Mux / Ø = - mm
X min = d' = 61.00 mm
- Garis Netral Rencana Xr Asumsi = 200.00 mm2
- Luas Tulangan Tarik Asc = (0,85 x fc' x β₁ x b x Xr) / fy = 3,160.94 N.mm
- Momen Nominal Tekan Mnc = Asc x fy x (d-(β₁ x Xr)/2) = 510,807,500.00 kN.m
= 510.81
Mns = Mn - Mnc = - 510.81
Mns = Mn - Mnc < 510.81
Tulangan Tunggal
- Tulangan Tunggal
Rn = Mn / (b x d^2) = 3.506
m = fy / (0,85 x fc') = 18.8235294117647
ρ perlu = 1/m x (1 - √1 - (2m x Rn) / fy)) = 0.00964
ρ min = 1,4 / fy = 0.0035
ρ max = 0,75 x ρbalance = 0.0203203125
ρ max = SNI 03-2847 = 0.025
- Syarat mm2
Jika ρ min < ρ perlu < ρ max, maka pakai ρ perlu buah
0.0035 < 0.00964 < 0.025 mm2
- Luasan tulangan tarik perlu As perlu = ρ perlu x b x d = 1649.6504459491

- Jumlah Tul. Tarik perlu n = As perlu / (Luasan D Lentur) = 4.33966979911652 = 5
- Kontrol
- Pasang tulangan tarik = 5 D 22
As = 1900.66
= OKE
- Kontrol spasi jarak tulangan tarik mm
(b - (2 x ts) - (2 x ɸt) - (n x ɸb) / (n - 1) = 35 mm mm
- Syarat Smaks ≥ Ssejajar = 25 mm, susun 1 lapis
Smaks ≤ Ssejajar = 25 mm, susun lebih dari 1 lapis Nmm
S > 25 mm = 1 Lapis kN.m
d aktual
= 489 kN.m
d'
= 61
a = (As x fy) / (0,85 x fc' x b)
= 102.220560963863
Mn = 0,85 x fc' x a x b x (d akt - a/2) = 332,912,412.47
= 332.91 kN.m
Mn = Mux / Ø = 293.40 kN.m
Mn pakai > Mn perlu = OKE mm
mm
- Penulangan Lentur Lapangan mm
- Momen Tumpuan = 42.00 mm
- Momen Nominal Mn = Mux / Ø = 46.67 mm2
- Garis Netral Balance Xb = (600/(600+fy)) x d = 293.40 N.mm
- Garis Netral Maks Xmax = 0,75 x Xb = 220.05 kN.m
X min = d' = 61.00
- Garis Netral Rencana Xr Asumsi = 200.00
- Luas Tulangan Tarik Asc = (0,85 x fc' x β₁ x b x Xr) / fy = 3,160.94
- Momen Nominal Tekan Mnc = Asc x fy x (d-(β₁ x Xr)/2) = 510,807,500.00
= 510.81
Mns = Mn - Mnc = - 464.14
Mns = Mn - Mnc < 464.14
Tulangan Tunggal
- Tulangan Tunggal
Rn = Mn / (b x d^2) = 0.5576
m = fy / (0,85 x fc') = 18.8235
ρ perlu = 1/m x (1 - √1 - (2m x Rn) / fy)) = 0.0014
ρ min = 1,4 / fy = 0.0035 mm2
ρ balance = (0,85 x fc' x β₁ / fy) x (600 /(600 + fy)) = 0.0271 buah
ρ max = SNI 03-2847 = 0.0250
- Syarat mm2
0.0035 < 0.00141 < 0.025
- Luasan tulangan tarik perlu As perlu = ρ perlu x b x d = 599.025

- Jumlah Tul. Tarik perlu n = As perlu / (Luasan D Lentur) = 1.57583123612599 = 2
- Kontrol mm
- Pasang tulangan tarik = 2 D 22 mm
As = 759.88
= OKE Nmm
- Kontrol spasi jarak tulangan tarik kN.m
(b - (2 x ts) - (2 x ɸt) - (n x ɸb) / (n - 1) = 206 mm kN.m
- Syarat Smaks ≥ Ssejajar = 25 mm, susun 1 lapis
Smaks ≤ Ssejajar = 25 mm, susun lebih dari 1 lapis
S > 25 mm = 1 Lapis
d aktual= 489.00
d'
= 61.00
a = (As x fy) / (0,85 x fc' x b)= 40.87
Mn = 0,85 x fc' x a x b x (d akt - a/2) = 142,421,649.46
= 142.42
Mn = Mux / Ø = 46.67
Mn pakai > Mn perlu = OKE
Mn+ki > 1/2Mn-ki = OKE mm

Mn+ atau Mn- > 1/4 Mn terbesar = OKE N.mm
Konfigurasi : kN.m
Kiri Lap Kanan
Atas 5 2 5 mm
Bawah Err:502 2 Err:502 N.mm
- Penulangan Geser Tumpuan kN.m
- Tulangan Atas 5 D 22
ɑ = As x 1,25 fy / (0,85 x fc' x b) = 127.78 kN.m
Mpr = As x 1,25 fy x (d - ɑ/2) = 403,997,584.66 kN.m
= 404.00
- Tulangan Bawah Err:502 D 22 kN.m
ɑ = As x 1,25 fy / (0,85 x fc' x b) = Err:502 kN.m
Mpr = As x 1,25 fy x (d - ɑ/2) = Err:502 kN
= Err:502 kN
kN
kN
kN
- Goyangan ke kiri kN
Tumpuan kiri negatif Mpr- = 404.00
Tumpuan kanan positif Mpr+ = Err:502 10
- Goyangan ke kanan mm
Tumpuan kiri positif Mpr+ = Err:502 mm
Tumpuan kanan negatif Mpr- = 404.00 mm
Vu ki = (Mpr- + Mpr+ / Ln) + (Vu / 2) = Err:502 mm
Vu ka = (Mpr+ + Mpr- / Ln) - (Vu / 2) = Err:502 mm
- Gaya geser akibat beban gempa (Mpr- + Mpr+ / Ln) = Err:502 mm
50% gaya geser 0,5 x Vu = Err:502 mm
Vc = Err:502
Vu = ɸVs + ɸVc = Vu = ɸVs + 0
Vs = Vu / ɸ = Err:502 kN
0,66 x √(fc') x b x d = 564.80 kN/m
0,66 x √(fc') x b x d > Vs = Vu / ɸ = Err:502 kN
- Dicoba menggunakan sengkang = 2 D kN
s = As x fy x d / Vs = Err:502 kN
Syarat 1 d/4 = 122.25 kN
Syarat 2 6db = 132 kN
Syarat 3 150 = 150
- Jarak maksimum sengkang tertutup 2h = 1200 mm
s pakai = 120 mm
= OKE mm
mm
- Penulangan Geser Lapangan mm
Vu = Err:502 mm
Wu = V gravitasi x 2 / Ln = 63.18
Vu = Vu - Wu x 2h = Err:502
Vc = 0,17 x λ x √(fc') x b x d = 145.48 mm
Vs = Vu / ɸ - Vc = Err:502 mm
0,33 x √(fc') x b x d = 282.40 mm2
Vs = Vu / ɸ - Vc < 0,33 x √(fc') x b x d = Err:502 mm
- Dicoba menggunakan sengkang mm2
Syarat 1 s1 = Av x fy x d / Vs = Err:502 mm
Syarat 2 s2 = d/2 = 244.50
Syarat 3 s3 = Av x fy / 0,35 x bw = 512.91 Nmm
Syarat 4 s4 = 600 mm = 600.00 N
s pakai = 150 Nmm
= OKE Nmm
Nmm
- Penulangan Puntir Balok N
bh = b - 2 x ts - ɸs = 260.00
hh = h - 2 x ts - ɸs = 460.00
Acp = (b balok) x h (balok) = 192,500.00
Pcp = 2 x (b + h) = 1,800.00
Aoh = (b balok - 2 x ts - ɸs) x (h balok - 2 x ts - ɸs) = 119,600.00 Mpa
Ph = 2 x ((b balok - 2 x ts - ɸs) + (h balok - 2 x ts - ɸs)) = 1,440.00 Mpa
mm2
Momen ultimate (Tu) = 12,550,000.00

Geser ultimate (Vu) = 139,000.00 mm2/mm
Tu min = Ø x 0,083 x λ x √fc' x (Acp^2 / Pcp) = 6,407,643.23
Tu max = Ø x 0,33 x λ x √fc' x (Acp^2 / Pcp) = 25,476,171.88 mm2/mm
Momen puntir Nominal (Tn) = Tu / ɸ = 33,968,229.17 mm2/mm
Vc = 1/6 x √fc' x bw x d = 142,625.00 10
Jika Tu > Tu min, maka perlu penulangan puntir = Perlu Puntir

Jika Tu < Tu min, maka tidak perlu penulangan puntir =
- Cek kecukupan menahan momen puntir, sebagai berikut mm2/mm
√ ((Vu / Bw x d)^2 + (Tu x Ph/ 1,7 x Aoh)^2) ≤ 1.10 mm2/mm
Ø ((0,16 x √fc' x bw x d) / (bw x d) + (0,66 x √fc')) 3.10 10
OKE
- Kontrol Tulangan Geser setelah Puntir
Ao = 0,85 x Aoh = 101,660.00
Ø = 45.00 mm2
Tn = (2 x Ao x At x fyt / s) x (Cot x Ø) mm2
Tu/ɸ = (2 x Ao x At x fyt / s) x (Cot x Ø)
At/s = Tn / (2 x Ao x fyt x Cot Ø) = 0.42
- Daerah Tumpuan buah
Av/s = Vs / (fy x d) = Err:502
Avt/s = Av/s + 2 x At/s = Err:502
- Dicoba menggunakan sengkang 3D
D 10 100 Av pakai / s = 2.36
Av pakai / s > Avt / s = Err:502
- Daerah Lapangan
Av/s = Vs / (fy x d) = Err:502
Avt/s = Av/s + 2 x At/s = Err:502
- Dicoba menggunakan sengkang 2D
D 10 150 Av pakai / s = 1.05
Av pakai / s > Avt / s = Err:502
- Kebutuhan Tulangan Puntir
Al = At / s x Ph x (fyv / fyt) x Cot^2 x Ø = 360.87
Al min = (0,42 x √fc' x Acp / fyt) - ((At / s) x (Ph x fyv / fyt)) = 649.76
Jika Al min > Al perlu, maka gunakan Al min = Al min
jika Al perlu > Al min, maka gunakan Al perlu
- Jumlah Tul. Puntir perlu n = As perlu / (Luasan D Lentur) = 3.23163370263515 = 4
- Jumlah Tul. Puntir pakai As pakai = = 804.247719318987
PERHITUNGAN KOLOM
Tinggi kolom L = 1.35 m
D tulangan lentur KOLOM ɸb = 22 mm
D tulangan geser KOLOM ɸs = 13 mm
Panjang efektif kolom d = 536 mm
d' = 64 mm
D tulangan lentur BALOK ɸk = 22 mm
D tulangan geser BALOK ɸs = 10 mm
D tulangan torsi BALOK ɸt = 16 mm
d' = 61 mm

- Pu Atas (Output SAP 2000) = 3,795.82 kN
- Pu Bawah (Output SAP 2000) = 3,809.82 kN
- Mu Atas (Output SAP 2000) = 65.09 kNm
- Mu Bawah (Output SAP 2000) = 99.23 kNm
- Vu (Output SAP 2000) = 118.46 kN
- Cek syarat komponen struktur penahan gempa

- Gaya aksial terfaktor Pu > Ag x Fc' x 0,3 = 3,780,000.00 N
= 3,780.00 kN
Pu = 3,795.82 kN
- Gaya aksial terfaktor > Ag x Fc' x 0,3 = OKE
- Sisi terpendek tidak kurang dari 300 mm b = 600 mm
= OKE
- Rasio penampang tidak kurang dari 0,4 b/h = 1
= OKE
- Menentukan tulangan menggunakan PCACOL

- ρ min (SNI 03-2847) = 0.01
- ρ max (SNI 03-2847) = 0.06
- Digunakan tulangan lentur / memanjang = 12 D 22
= 4,561.59 mm2
- ρg = 0.013
- ρ pakai (Output PCACOL) = 0.013
OKE
- Cek syarat strong coloumn weak beam
- Menentukan nilai Mnb
- Lebar balok = 350 mm
- Tinggi balok = 550 mm
- Tebal plat lantai = 120 mm
- be 1 bw + 8 x hf = 1,310 mm
- be 2 bw + 2 x hw = 1,450 mm
- be pakai = 1,310 mm
- Menentukan tinggi efektif

- As tulangan lentur atas/tarik 5D 22 = 1,900.66 mm2
- As tulangan lentur bawah/tekan Err:502 D 22 = Err:502 mm2
- Menentukan Mnb- dan Mnb+

- a- As x fy / (0,85 x fc' x b) = 73.01 mm
- Mnb- As x fy x (d - a / 2) = 344,014,520.75 Nmm
= 344.01 kNm
- a+ As x fy / (0,85 x fc' x b) = Err:502 mm

- Mnb+ As x fy x (d - a / 2) = Err:502 Nmm
= Err:502 kNm
- ∑Mnb Mnb- + Mnb+ = Err:502 kNm
- 1,2 x ∑Mnb 1,2 x ∑Mnb = Err:502 kNm
- Menentukan Mnc dari PCACOL

- Pmaks atas dari SAP2000 input ke SPColumn/PCAColumn = 3,795.82 kN
- Pmaks bawah dari SAP2000 input ke SPColumn/PCAColumn = 3,809.82 kN
- Hasil output dari PCACOL, sebagai berikut:
- Mnc kolom atas = 1,044.31 kNm
- Mnc kolom bawah = 1,043.23 kNm
- ∑Mnc ∑Mnc = 2,087.54 kNm
∑Mnc ≥ 1,2 x ∑Mnb = Err:502
- Jika OKE, maka syarat strong coloumn weak beam "Telah Terpenuhi"
- Perhitungan tulangan transversal sebagai Confinement

- Menentukan daerah pemasangan tulangan sengkang persegi (hoop)
- Tinggi komponen struktur pada muka joint h = 600.00 mm
- Bentang bersih komponen struktur 1/6 x Ln = 133.33 mm
- = 450.00 mm
- Maka digunakan yang paling besar, yaitu L0 = 600.00 mm
- Menentukan spasi maksimum tulangan (hoop)

- 1/4 x h = 150.00 mm
- 6 x Db = 132.00 mm
- hx hx = nilai xi terbesar = 157.33 mm
- S0 S0 = 100 + (350 - hx) / 3 = 164.22 mm
- Nilai S0 tidak perlu diambil kurang dari 100 mm, sehingga S0 = 164.22 mm
- S maks tulangan transversal = 100.00 mm
- Menentukan luas tulangan confinement

- bc bw - 2 x ts = 520.00 mm
- Ach bc x bc = 270,400.00 mm2
- Ag bw x h = 360,000.00 mm2
- xi hx = (h - (2 x ts) - (2 x ɸs) - ɸs)/3 = 157.33 mm
- Pers 1 0,3 x (Ag / Ach - 1) x fc' / fyt = 0.008698
- Pers 2 0,09 x fc' / fyt = 0.007875
- Pers 3 kf = fc' / 175 + 0,6 = 1.00
kn = nl / (nl - 2) = 1.20
0,2 x kf x kn x (Pu / (fyt x Ach)) = 0.00842
diambil nilai pers yang tertinggi = 0.00870
- Ash Ash / (s x bc) = 4.52 mm2/mm
Ash = 452.31 mm2
- Digunakan sengkang (hoop) 4 kaki D13 - 100 di sepanjang L0
- Ash = 530.93 mm2
Ash pakai > Ash perlu = OKE
- syarat spasi minimum hoops
- 6 x db 6 x db = 132.00 mm
- = 150.00 mm
- Maka dipakai yang terkecil yakni S = 150.00 mm
- Sehingga digunakan spasi 4D13 - 150 untuk daerah di luar L0
- Perhitungan Gaya Geser Desain, Ve

- Mprc atas (dari PCACOL) = 1,044.31 kNm
- Mprc bawah (dari PCACOL) = 1,043.23 kNm
- Mpr1 - = 404.00 kNm
- Mpr2 + = Err:502 kNm
- DF atas = 0.50
- DF bawah = 0.50
- Ve Ve = (Mprc bawah + Mprc atas) / Lu = 1,546.32 kN
- Ve Vsway = (∑Mprb x DF atas + ∑Mprb x DF bawah) / Lu = Err:502 kN
- Vu output dari SAP 2000 = 118.46 kN
- Kontrol
- Nilai Ve tidak perlu lebih besar dari Vsway, sehingga digunakan nilai Ve yaitu:
= Err:502 kN
- Nilai Ve harus lebih besar dari Vu akibat gaya geser terfaktor hasil analisis struktur dimana
Err:502 > 118.46 = Err:502
- Cek kontribusi beton dalam menahan gaya geser Vc

- Nu diambil nilai gaya aksial terfaktor terkecil pada kolom = 2,221.00 kN
- Vs Vs = Ve / Ѳ = Err:502 kN
- Vc Vc = 0,17 x (1 + Nu / (14 x Ag)) x λ x √fc' x bw x d = 465.98 kN
- 6 x db 6 x db = 132.00 mm
- = 150.00 mm
- Desain Hubungan Balok - Kolom (HBK)

- Cek syarat panjang joint
Dimensi kolom yang sejajar dengan tulangan balok tidak boleh kurang dari 20 kali diameter tulangan
longitudinal terbesar berdasarkan (SNI 03-2847-2013 Pasal 21.7.2.3)
b=h = 600.00 mm
20 x db = 440.00 mm
440.00 < 600.00 = OKE
- Tentukan luas efektif joint Aj
Aj merupakan perkalian tinggi joint dengan lebar joint efektif berdasarkan (SNI 03-2847-2013 Pasal
21.7.4.1)
- Lebar balok b = 350.00 mm
- Tinggi kolom h = 600.00 mm
-x (h kolom - b balok) / 2 = 125.00 mm
- Tinggi joint = tinggi keseluruhan kolom h = 600.00 mm
- Lebar joint efektif merupakan nilai yang terkecil dari
b+h = 950.00 mm
b + 2x = 600.00 mm
- Maka Aj = tinggi joint x lebar efektif joint = 360,000.00 mm2
- Hitung tulangan transversal untuk confinement

Untuk joint interior, jumlah tulangan confinement setidaknya setengah dari tulangan confinement yang
dibutuhkan di ujung-ujung kolom. Berdasarkan SNI 03-2847-2013 Pasal 21.7.3.2, spasi vertikal tulangan
confinement diijinkan untuk diperbesar hingga 150 mm
- Ash / s 0,5 x Ash kolom / s = 2.26 mm2/mm
- Ash 150 = 339.23 mm2
- Dipasang 3 kaki D13 - 150 = 398.20 mm2
= OKE
- Tulangan Atas (Mpr+)
ɑ = As x 1,25 fy / (0,85 x fc' x b) = 127.78 mm
Mpr = As x 1,25 fy x (d - ɑ/2) = 403,997,584.66 N.mm
= 404.00 kN.m
- Tulangan Bawah (Mpr-)
ɑ = As x 1,25 fy / (0,85 x fc' x b) = Err:502 mm
Mpr = As x 1,25 fy x (d - ɑ/2) = Err:502 N.mm
= Err:502 kN.m
- Mc (Kanan/Kiri) 0,5 x (Mpr+ + Mpr-) = Err:502 kN.m
- V sway (goyangan) V sway = Mc / L kolom = Err:502 kN.m
- Luas Tulangan Atas (As) = 1,900.66 mm2

T1 = 1,25 x As x fy = 950,331.78 N
T1 = C1 = 950.33 kN
- Luas Tulangan Bawah (As) = Err:502 mm2
T2 = 1,25 x As x fy = Err:502 N
T2 = C2 = Err:502 kN
- Vj 1 Vj = T1 + C2 - V sway = Err:502 kN
- Vj 2 Vj = T2 + C1 - V sway = Err:502 kN
- Vn Vn = 1,7 x √fc' x Aj = 3,620,640.83 N
= 3,620.64 kN
- ɸVn ɸVn = 0,85 x Vn = 3,077.54 kN
ɸVn > Vj = Err:502 kN
PERHITUNGAN DINDING GESER
Panjang dinding lw = 4m
Tebal dinding tw = 250 mm
Tinggi dinding hw = 4m
Dimensi SBE b = 500 mm
h = 500 mm
Selimut beton ts = 40 mm
D tulangan lentur Dinding ɸb = 19 mm
D tulangan geser Dinding ɸs = 19 mm
D tulangan confinement ɸc = 13 mm

- Pu (Output SAP 2000) = 6,677.53 kN
- Mu (Output SAP 2000) = 15,026.60 kNm
- Vu (Output SAP 2000) = 800.37 kN
- Kontrol ketebalan terhadap geser

- Acw Acw = 0,8 x tw x lw = 800,000.00 mm2
0,83 x Acw x √f'c = 3,928,276.98 N
= 3,928.28 kN
0,83 x Acw x √f'c > Vu SAP2000 = OKE
- Kebutuhan tulangan minimum

- Rasio tulangan minimum
Acv = tw x lw = 1,000,000.00 mm2
0,083 x Acv x λ x √f'c = 491,034.62 N
= 491.03 kN
0,083 x Acv x λ x √f'c < Vu SAP2000 = OKE
ρ min = 0,0025
- Cek kebutuhan tulangan lapis

0,17 x Acv x λ x √f'c = 1,005,733.56 N
= 1,005.73 kN
0,17 x Acv x λ x √f'c < Vu SAP2000 = 1 LAPIS
- Perhitungan tulangan longitudinal dan transversal

Luas per meter panjang = ρ min x As = #VALUE! mm2/m
Coba dipasang tulangan 2 D 19 = 567 mm2

s hitung = #VALUE! mm
s pakai = #VALUE! mm
- Kontrol kuat geser dari dinding

hw / lw = 1.000
αc = 0.25
ρt = As / (s pakai x tw) = #VALUE!
Vn = Acv x (αc x λ x √f'c + ρt x fy) = #VALUE! N
ɸVn = 0,75 x Vn = #VALUE! N
= #VALUE! kN
ɸVn > Vu = #VALUE!
- Kebutuhan special boundary element

- Syarat komponen batas khusus (Special Boundary Element)
Pu = 6,677.53 kN
Mu = 15,026.60 kNm
Ag = tw x lw + 2 x b x h = 1,500,000.00 mm2
= 1.50 m2
Ig = 1/12 x tw x lw^3 = 1,333,333,333,333.33 mm4
= 1.33 m4
y = 0,5 x lw = 2,000.00 mm
= 2.00 m
Pu / Ag + Mu x y / Ig = 26,991.58 kN/m2
= 26.99 Mpa
0,2 x fc' = 7.00 Mpa
Pu / Ag + Mu x y / Ig > 0,2 x fc' = PERLU BOUNDARY
ELEMENT
- Penentuan panjang special boundary element

P dari PCA
Column = 19090 kNm
c dari PCA
Column = 2910 mm
P dari PCA
Column = 0 kNm
c dari PCA
Column = 304 mm
Pu = 6677.53 kNm
c = 1215.56 mm
x = lw - c = 2784.44 mm
c - 0,1 x lw = 815.56 mm
c/2 = 607.78 mm
maka dipakai nilai maksimum = 815.56 mm
Sehingga dipakai panjang special boundary ialah = 1000 mm
- Tulangan Confinement untuk Dinding Struktural

- Tulangan longitudinal pada special boundary element
Jumlah tulangan
20 D 19 = ρ = 0.015113866666667
Syarat rasio tidak boleh kurang dari = 0.005
= OKE
- Tulangan confinement pada special boundary element

Spasi maksimum hoop berbentuk persegi
S max1 = 1/4 x Sisi terpendek dinding (tw) = 62.5 mm
S max2 = 6db kolom = 132 mm
hx = tw - 2 x ts - 2 x ɸb = 132.000000 mm
S0 = 100 + (350 - 0,5 hx / 3) = 194.666667 mm
diambil nilai terkecil tapi tidak kurang dari 100 mm = 194.67 mm
S max = 100.00 mm
bc (dimensi inti core diukur dari sumbu ke sumbu hoop)
bc = tw - 2 x ts - 2 x ɸc / 2 = 407.000000 mm
Ash = 0,09 x s x bc x fc' / fyt = 320.51 mm2
Digunakan confinement dengan jumlah kaki = 3.00
3 D 13 As = 398.00 mm2
= OKE
- Tulangan confinement pada badan dinding struktural

S max1 = 1/4 x Sisi terpendek dinding (tw) = 62.5 mm
S max2 = 6db ɸc = 78 mm
hx = h - 2 x ts - 2 x ɸc = 144.000000 mm
S0 = 100 + (350 - 0,5 hx / 3) = 192.666667 mm
diambil nilai terkecil tapi tidak kurang dari 100 mm = 192.67 mm
S max = 100.00 mm
bc (confinement sejajar dinding struktural)
bc = tw - 2 x ts - 2 x ɸc / 2 = 157.000000 mm
2 D 13 As = 265.33 mm2
= OKE
bc (confinement sejajar dinding struktural)
bc = tw - 2 x ɸc / 2 = 237.000000 mm
2 D 13 As = 265.33 mm2
= OKE
PERHITUNGAN BALOK
Diameter tulangan lentur ɸb = 22 mm
Diameter tulangan geser ɸs = 10 mm
Diameter tulangan torsi ɸt = 16 mm
Tinggi efektif balok d = 489 mm
d' = 61 mm

- Momen Tumpuan (Output SAP 2000) = 218,013,100 Nmm
- Momen Lapangan (Output SAP 2000) = 131,339,100 Nmm
- Momen Puntir/Torsi (Output SAP 2000) = 47,566,300 Nmm
- Geser Tumpuan (Output SAP 2000) = 144,502 N
- Geser Lapangan (Output SAP 2000) = 105,645 N
- Penulangan Lentur Tumpuan

- Momen Tumpuan = 218,013,100 Nmm
- Momen Nominal Mn = Mux / Ø = 242,236,778 Nmm
X min = d' = 61 mm
- Garis Netral Rencana Xr Asumsi = 100 mm
- Luas Tulangan Tarik Asc = (0,85 x fc' x β₁ x b x Xr) / fy = 1896.5625
- Momen Nominal Tekan Mnc = Asc x fy x (d-(β₁ x Xr)/2) = 338,726,063
Mns = Mn - Mnc = - 96,489,285
Mns = Mn - Mnc < 0
Tulangan Tunggal
- Tulangan Tunggal
Rn = Mn / (b x d^2) = 2.8943718007414
m = fy / (0,85 x fc') = 15.686274509804
ρ perlu = 1/m x (1 - √1 - (2m x Rn) / fy)) = 0.0077010795063
ρ min = 1,4 / fy = 0.0035
ρ balance = (0,85 x fc' x β₁) / fy x (600 /(600 + fy)) = 0.0325125
ρ max = 0,75 x ρbalance = 0.024384375
ρ max = SNI 03-2847 = 0.025
- Syarat
0.0035 < 0.007701 < 0.025
- Luasan tulangan tarik perlu As perlu = ρ perlu x b x d = 1,318.04 mm2
- Luasan tulangan tekan perlu As' perlu = 35% x As Perlu = 461.31 mm2
- Jumlah Tul. Tarik perlu n = As perlu / (Luasan D Lentur) = 3.4673147536723 = 4 buah
- Jumlah Tul. Tekan perlu n = As' perlu / (Luasan D Lentur) = 1.2135601637853 = 2 buah
- Kontrol
- Pasang tulangan tekan = 2 D 22
As = 1519.76 mm2
As' = 759.88 mm2
- Kontrol spasi jarak tulangan tarik
(b - (2 x ts) - (2 x ɸs) - (n x ɸb) / (n - 1) = 54 mm
- Syarat
S > 25 mm = 1 Lapis
d aktual = 489 mm
d' = 61 mm
a = (As x fy) / (0,85 x fc x b) = 68.112492997199
Mn = 0,85 x fc' x a x b x (d akt - a/2) = 276,562,127.53 Nmm
Mn = Mux / Ø = 242,236,777.78 Nmm
- Penulangan Lentur Lapangan

- Momen Tumpuan = 131,339,100 Nmm
- Momen Nominal Mn = Mux / Ø = 145,932,333 Nmm
X min = d' = 61 mm
- Garis Netral Rencana Xr Asumsi = 100 mm
- Luas Tulangan Tarik Asc = (0,85 x fc' x β₁ x b x Xr) / fy = 1896.5625
- Momen Nominal Tekan Mnc = Asc x fy x (d-(β₁ x Xr)/2) = 338,726,063
Mns = Mn - Mnc = - 192,793,729
Mns = Mn - Mnc < 0
Tulangan Tunggal
- Tulangan Tunggal
Rn = Mn / (b x d^2) = 1.743675895507
m = fy / (0,85 x fc') = 15.686274509804
ρ perlu = 1/m x (1 - √1 - (2m x Rn) / fy)) = 0.0045193845355
ρ min = 1,4 / fy = 0.0035
ρ balance = (0,85 x fc' x β₁) / fy x (600 /(600 + fy)) = 0.0325125
ρ max = 0,75 x ρbalance = 0.024384375
ρ max = SNI 03-2847 = 0.025
- Syarat
0.0035 < 0.004519 < 0.025
- Luasan tulangan tarik perlu As perlu = ρ perlu x b x d = 773.49 mm2
- Luasan tulangan tekan perlu As' perlu = 35% x As Perlu = 270.72 mm2
- Jumlah Tul. Tarik perlu n = As perlu / (Luasan D Lentur) = 2.0347963768733 = 3 buah
- Jumlah Tul. Tekan perlu n = As' perlu / (Luasan D Lentur) = 0.7121787319057 = 2 buah
- Kontrol
- Pasang tulangan tekan = 2 D 22
As = 1139.82 mm2
As' = 759.88 mm2
- Kontrol spasi jarak tulangan tarik
(b - (2 x ts) - (2 x ɸs) - (n x ɸb) / (n - 1) = 92 mm
- Syarat
S > 25 mm = 1 Lapis
d aktual = 489 mm
d' = 61 mm
a = (As x fy) / (0,85 x fc x b) = 51.084369747899
Mn = 0,85 x fc' x a x b x (d akt - a/2) = 211,303,394.73 Nmm
Mn = Mux / Ø = 145,932,333.33 Nmm
- Penulangan Geser Tumpuan

Vut = 144,502 N
Vu1 = ((Mnr +Mnl) / Ln) + Vu = 225,248 N
Vc = 0,17 x λ x √(fc') x b x d = 159,363 N
Vs min = 0,33 x b x d = 56,480 N
Vs max = 0,33 x √(fc') x b x d = 309,351 N
2 Vs max = 0,66 x √(fc') x b x d = 618,702 N
- Geser kondisi 1 0,5 x φ x Vc = 59,761 TDK PERLU TUL GSR

- Geser kondisi 2 φ x Vc = 119,522 TDK PERLU TUL GSR
- Geser kondisi 3 φ x (Vc + Vs min) = 161,882 TDK PERLU TUL GSR
- Geser kondisi 4 φ x (Vc + Vs max) = 351,535 PERLU TUL GESER
- Geser kondisi 5 φ x (Vc + 2 Vs max) = 583,548 TDK PERLU TUL GSR
Maka penulangan geser balok diambil pada kondisi = kondisi 4

Vs = Vu / φ - Vc = 140,968 N
Direncanakan tulangan geser dan sengkang 2 kaki
Av perlu = (0,25 x ∏ x Ø^2) x nkaki = 157 mm2
S = (Av x fy x d) / Vs = 130.70756819344 mm
S Pakai = 100 mm
- Syarat: S maks ≤ d / 2 dan S maks ≤ 600 mm
Syarat 1 < 176
Syarat 2 < 240
Syarat 3 < 300
Syarat 4 < 122.25
Syarat 5 < 600
Vs = (Av x fy x d) / S = 184255.2 N
Vn = 0,75 x (Vs + Vc) = 257,713 N
Vn > Vu = OKE
- Penulangan Geser Lapangan

Vut = 105,645 N
Vu2 = Vu1 x (0,5 x ln - 2 x h) / (0,5 x Ln) = 142,657 N
Vc = 0,17 x λ x √(fc') x b x d = 159,363 N
Vs min = 0,33 x b x d = 56,480 N
Vs max = 0,33 x √(fc') x b x d = 309,351 N
2 Vs max = 0,66 x √(fc') x b x d = 618,702 N
- Geser kondisi 1 0,5 x φ x Vc = 59,761 TDK PERLU TUL GSR

- Geser kondisi 2 φ x Vc = 119,522 TDK PERLU TUL GSR
- Geser kondisi 3 φ x (Vc + Vs min) = 161,882 PERLU TUL GESER
- Geser kondisi 4 φ x (Vc + Vs max) = 351,535 TDK PERLU TUL GSR
- Geser kondisi 5 φ x (Vc + 2 Vs max) = 583,548 TDK PERLU TUL GSR
Maka penulangan geser balok diambil pada kondisi = kondisi 4

Vs = Vu / φ - Vc = 30,846 N
Direncanakan tulangan geser dan sengkang 2 kaki
Av perlu = (0,25 x ∏ x Ø^2) x nkaki = 157 mm2
S = (Av x fy x d) / Vs = 597.33010276365 mm
S Pakai = 150 mm
- Syarat: S maks ≤ d / 2 dan S maks ≤ 600 mm
Syarat 1 < 176
Syarat 2 < 240
Syarat 3 < 300
Syarat 4 < 122.25
Syarat 5 < 600
Vs = (Av x fy x d) / S = 122836.8 N
Vn = 0,75 x (Vs + Vc) = 211,650 N
Vn > Vu = OKE
- Penulangan Puntir Balok

bh = b - 2 x ts - ɸs = 260.00 mm
hh = h - 2 x ts - ɸs = 460.00 mm
Acp = (b balok) x h (balok) = 192,500.00 mm2
Pcp = 2 x (b + h) = 1,800.00 mm
Aoh = (b balok - 2 x ts - ɸs) x (h balok - 2 x ts - ɸs) = 119,600.00 mm2
Ph = 2 x ((b balok - 2 x ts - ɸs) + (h balok - 2 x ts - ɸs)) = 1,440.00 mm
Momen ultimate (Tu) = 47,566,300.00 Nmm

Geser ultimate (Vu) = 144,502.00 N
Tu min = Ø x 0,083 x λ x √fc' x (Acp^2 / Pcp) = 7,019,221.47 Nmm
Tu max = Ø x 0,33 x λ x √fc' x (Acp^2 / Pcp) = 27,907,748.03 Nmm
Momen puntir Nominal (Tn) = Tu / ɸ = 37,210,330.71 Nmm
Vc = 1/6 x √fc' x bw x d = 156,237.86 N
Jika Tu > Tu min, maka perlu penulangan puntir =

Perlu Puntir
Jika Tu < Tu min, maka tidak perlu penulangan puntir =
- Cek kecukupan menahan momen puntir, sebagai berikut
√ ((Vu / Bw x d)^2 + (Tu x Ph/ 1,7 x Aoh)^2) 2.94 Mpa
≤
Ø ((0,16 x √fc' x bw x d) / (bw x d) + (0,66 x √fc')) 3.40 Mpa
OKE
- Kontrol Tulangan Geser setelah Puntir
Ao = 0,85 x Aoh = 101,660.00 mm2
Ø = 45.00
Tn = (2 x Ao x At x fyt / s) x (Cot x Ø)
Tu/ɸ = (2 x Ao x At x fyt / s) x (Cot x Ø)
At/s = Tn / (2 x Ao x fyt x Cot Ø) = 0.46 mm2/mm
- Daerah Tumpuan
Av/s = Vs / (fy x d) = 1 mm2/mm
Avt/s = Av/s + 2 x At/s = 1.64 mm2/mm
- Dicoba menggunakan sengkang 3D 10
D 10 100 Av pakai / s = 2.36
Av pakai / s > Avt / s = OKE
- Daerah Lapangan
Av/s = Vs / (fy x d) = 0.16 mm2/mm
Avt/s = Av/s + 2 x At/s = 1.07 mm2/mm
- Dicoba menggunakan sengkang 3D 10
D 10 150 Av pakai / s = 1.57
Av pakai / s > Avt / s = OKE
- Kebutuhan Tulangan Puntir
Al = At / s x Ph x (fyv / fyt) x Cot^2 x Ø = 395.31 mm2
Al min = (0,42 x √fc' x Acp / fyt) - ((At / s) x (Ph x fyv / fyt)) 711.77 mm2
Jika Al min > Al perlu, maka gunakan Al min
= Al min
jika Al perlu > Al min, maka gunakan Al perlu
- Jumlah Tul. Puntir perlu n = As perlu / (Luasan D Lentur) = 3.5400773530544 = 4 buah
- Jumlah Tul. Puntir pakai As pakai = = 804.24771931899
PERHITUNGAN KOLOM
Tinggi kolom L = 3.5 m
D tulangan lentur KOLOM ɸb = 25 mm
D tulangan geser KOLOM ɸs = 13 mm
D tulangan torsi KOLOM ɸt = 16 mm
Panjang efektif kolom d = 534.5 mm
d' = 65.5 mm
D tulangan lentur BALOK ɸk = 22 mm
D tulangan geser BALOK ɸs = 10 mm
D tulangan torsi BALOK ɸt = 16 mm
d' = 61 mm

- Pu Atas (Output SAP 2000) = 4,076.00 kN
- Pu Bawah (Output SAP 2000) = 4,424.00 kN
- Mu Atas (Output SAP 2000) = 267.16 kNm
- Mu Bawah (Output SAP 2000) = 287.16 kNm
- Vu (Output SAP 2000) = 175.00 kN
- Cek syarat komponen struktur penahan gempa

- Gaya aksial terfaktor Pu > Ag x Fc' x 0,3 = 2,700,000.00 N
= 2,700.00 kN
Pu = 4,076.00 kN
- Gaya aksial terfaktor > Ag . Fc' / 10 = OKE
- Sisi terpendek tidak kurang dari 300 mm b = 600 mm
= OKE
- Rasio penampang tidak kurang dari 0,4 b/h = 1
= OKE
- Menentukan tulangan menggunakan PCACOL

- ρ min (SNI 03-2847) = 0.01
- ρ max (SNI 03-2847) = 0.06
- Digunakan tulangan lentur / memanjang = 12 D 25
= 5,890.49 mm2
- ρg = 0.016
- ρ pakai (Output PCACOL) = 0.022
OKE
- Cek syarat strong coloumn weak beam
- Menentukan nilai Mnb
- Lebar balok = 350 mm
- Tinggi balok = 550 mm
- Tebal plat lantai = 120 mm
- be 1 bw + 8 x hf = 1,310 mm
- be 2 bw + 2 x hw = 1,450 mm
- be pakai = 1,310 mm
- Menentukan tinggi efektif

- As tulangan lentur atas/tarik 5D 22 = 1,900.66 mm2
- As tulangan lentur bawah/tekan Err:502 D 22 = Err:502 mm2
- Menentukan Mnb- dan Mnb+

- a- As x fy / (0,85 x fc' x b) = 102.22 mm
- Mnb- 1,25 x As x fy x (d - a / 2) = 332,912,412.47 Nmm
= 332.91 kNm
- a+ As x fy / (0,85 x fc' x b) = Err:502 mm

- Mnb+ 1,25 x As x fy x (d - a / 2) = Err:502 Nmm
= Err:502 kNm
- ∑Mnb Mnb- + Mnb+ = Err:502 kNm
- 1,2 x ∑Mnb 1,2 x ∑Mnb = Err:502 kNm
- Menentukan Mnc dari PCACOL

- Pmaks atas dari SAP2000 input ke SPColumn/PCAColumn = 3,704.00 kN
- Pmaks bawah dari SAP2000 input ke SPColumn/PCAColumn = 4,424.00 kN
- Hasil output dari PCACOL, sebagai berikut:
- Mnc kolom atas = 792.31 kNm
- Mnc kolom bawah = 660.00 kNm
- ∑Mnc ∑Mnc = 1,452.31 kNm
∑Mnc ≥ 1,2 x ∑Mnb = Err:502
- Jika OKE, maka syarat strong coloumn weak beam "Telah Terpenuhi"
- Perhitungan tulangan transversal sebagai Confinement

- Menentukan daerah pemasangan tulangan sengkang persegi (hoop)
- Tinggi komponen struktur pada muka joint h = 600.00 mm
- Bentang bersih komponen struktur 1/6 x Ln = 491.67 mm
- = 450.00 mm
- Maka digunakan yang paling besar, yaitu L0 = 600.00 mm
- Menentukan spasi maksimum tulangan (hoop)

- 1/4 x h = 150.00 mm
- 6 x Db = 150.00 mm
- hx hx = h - (2 x ts) - (2 x tul. Lentur) = 470.00 mm
- S0 S0 = 100 + (350 - 0,5 x hx) / 3 = 138.33 mm
- Nilai S0 tidak perlu diambil kurang dari 100 mm, sehingga S0 = 138.33 mm
- Smax = 100.00 mm
- Menentukan luas tulangan confinement

- bc bw -2 x (ts + 0,5 x ɸs) = 507.00 mm
- Ach (bw - 2 x ts) x (bw - 2 x ts) = 270,400.00 mm2
- Ash1 0,3 x (s x bc x fc' / fyt) x (Ag / Ach -1) = 315.00 mm2
- Ash2 0,09 x s x bc x fc' / fyt = 285.19 mm2
- Maka yang dipakai adalah Ash maksimum = 315.00 mm2
- Digunakan sengkang (hoop) 3 kaki D13 - 100 di sepanjang L0
- Ash = 398.20 mm2
Ash pakai > Ash perlu = OKE
- 6 x db 6 x db = 150.00 mm
- = 150.00 mm
- Perhitungan Gaya Geser Desain, Ve

- Mprc bawah (dari PCACOL) = 1,444.50 kNm
- Mprc atas (dari PCACOL) = 1,471.40 kNm
- Mpr1 + = 1,036.73 kNm
- Mpr2 - = 583.40 kNm
- DF atas = 0.50
- DF bawah = 0.50
- Lu = 2.90 m
- Ve Ve = (Mprc bawah + Mprc atas) / Lu = 1,005.48 kN
- Vu Vsway = Mpr1 + Mpr2 / Ln = 238.25 kN
- Vu output dari SAP 2000 = 5,260.65 Kg
= 52.61 kN
- Kontrol
- Nilai Ve tidak perlu lebih besar dari Vsway, sehingga digunakan nilai Ve yaitu:
= 238.25 kN
- Nilai Ve harus lebih besar dari Vu akibat gaya geser terfaktor hasil analisis struktur dimana
238.25 > 52.61 = OKE
- Cek kontribusi beton dalam menahan gaya geser Vc
- Apabila nilai Ve > 1/2 Vu 238.25 > 26.30
- Apabila Pu > Ag x fc' / 10 Pu > Ag x fc' / 10 = 900,000.00 N
= 900.00 kN
- Dari SAP 2000 didapatkan nilai Pu = 4,424.00 Kg
44.24 kN
44.24 > 900.00 = TIDAK OKE
- Karena kedua nilai tersebut terpenuhi, maka kontribusi Vc dapat diperhitungkan, sehingga:
- d' Kolom h - ts - tul. Geser - tul. Lentur/2 = 534.50 mm
- Vc Vc = 1/6 x √fc' x bw x d = 267,250.00 N
= 267.25 kN
- Vs Vs = Ve / Ѳ -Vc = 50.42 kN
- Sehingga tulangan transversal penahan geser tidak perlu diperhitungkan dan digunakan hasil
- perhitungan tulangan transversal sebagai confinement yaitu, 3D16 - 100
- Desain Hubungan Balok - Kolom (HBK)

- Cek syarat panjang joint
Dimensi kolom yang sejajar dengan tulangan balok tidak boleh kurang dari 20 kali diameter tulangan
longitudinal terbesar berdasarkan (SNI 03-2847-2013 Pasal 21.7.2.3)
b=h = 600.00 mm
20 x db = 500.00 mm
500.00 < 600.00 = OKE
- Tentukan luas efektif joint Aj
Aj merupakan perkalian tinggi joint dengan lebar joint efektif berdasarkan (SNI 03-2847-2013 Pasal
21.7.4.1)
- Lebar balok b = 350.00 mm
- Tinggi kolom h = 600.00 mm
-x (h kolom - b balok) / 2 = 125.00 mm
- Tinggi joint = tinggi keseluruhan kolom h = 600.00 mm
- Lebar joint efektif merupakan nilai yang terkecil dari
b+h = 950.00 mm
b + 2x = 600.00 mm
- Maka Aj = tinggi joint x lebar efektif joint = 360,000.00 mm2
- Hitung tulangan transversal untuk confinement

Untuk joint interior, jumlah tulangan confinement setidaknya setengah dari tulangan confinement yang
dibutuhkan di ujung-ujung kolom. Berdasarkan SNI 03-2847-2013 Pasal 21.7.3.2, spasi vertikal tulangan
confinement diijinkan untuk diperbesar hingga 150 mm
- Ash / s x joint 0,5 x Ash kolom / s = 1.58 mm2/mm
- Ash 150 = 236.25 mm2

Perhitungan Beton

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Perhitungan Beton

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PPIUG 1983

- Hidup Fungsi Gedung

- Beban Hidup Air Hujan

- Beban Angin 25 Kg/m2

- Beban Air Hujan

Koefisien Tekanan Eksternal

Tekanan Angin (P)

Dinding di sisi angin datang

Permukaan Bentang Beban Angin (kg/m)

Koef Tarik Pihak Angin = -0.9

Koef Tarik Belakang Angin = -0.4

Peninjauan Terhadap Pengaruh Gempa

Pendefinisian Modal Analisis dan Ragam Analisis

Kontrol Periode Fundamental SRPM

Perbandingan nilai untuk periode fundamental struktur sebagai berikut: Ta ≤ T ≤ Cu.Ta

Kontrol Periode Fundamental SRPM

Input beban pada lantai bangunan (SDL)

Input beban pada lantai base (SDL)

Input beban pada tangga (SDL)

Input beban pada atap dak beton (SDL)

Input beban pada balok dan tie beam (SDL)

Input beban pada lantai bangunan (LL)

Input beban pada atap dak beton (Lr)

Input beban pada tangga (LL)

Input beban pada atap dak beton (R)

Input beban pada kolom (WL)

Beban Gempa (E)

600 600 = 360000

Clay brick wythes 8 in

Ceramic or quarry tile (3/4-in) on 1/2-in. Mortar bed

Suspended steel channel system

Clay brick wythes 8 in

N-SPT Rata-rata = 7.989

Data Tanah DB-2

N-SPT Rata-rata = 7.307

2 Parameter percepatan gempa

2 Model Sistem Ganda

- Periode fundamental struktur

Batas atas SRPMK

T mode 1 = 1.82 detik OK

- Kontrol gaya gempa dasar dinamis struktur

Didapatkan dari SAP 2000

Beban hidup (LL) = 1 x 96 = 96 Kg/m2

Pembebanan pada pelat lantai (DL)

Koefisien momen plat Ly / Lx = 1.5

- Momen Plat Akibat Beban Terfaktor

- Hasil Output SAP 2000

- Penulangan Lentur Tumpuan X

- Momen Nominal (Mn) Mn = Mux / Ø = 13089000 Nmm

- Luasan Tulangan Perlu As perlu = ρ x b x d = 772.046117599 mm2

- Penulangan Lentur Lapangan X

- Momen Nominal (Mn) Mn = Mux / Ø = 7777777.77778 Nmm

- Luasan Tulangan Perlu As perlu = ρ x b x d = 447.153545135 mm2

- Momen Nominal (Mn) Mn = Mux / Ø = 14003800 Nmm

- Luasan Tulangan Perlu As perlu = ρ x b x d = 829.838869013 mm2

- Penulangan Lentur Lapangan Y

- Momen Nominal (Mn) Mn = Mux / Ø = 7000000 Nmm

- Luasan Tulangan Perlu As perlu = ρ x b x d = 400.996017835 mm2

- Kontrol Lendutan Plat

- Modulus Elastisitas Beton Ec = 4700 x √fc' = 23500 Mpa

- Syarat: dtot ≤ Lx / 240

Beban hidup (LL) = 1 x 479 = 479 Kg/m2

Pembebanan pada pelat lantai (DL)