BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengajarkan sopan santun kepada anak tidak kalah pentingnya dengan
pelajaran akademik. Sopan santun pada anak sebaiknya sudah diajarkan sedini
mungkin sehingga bisa menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan secara otomatis,
baik di rumah maupun di luar rumah.
Sopan santun adalah bentuk dari kesadaran atau kepekaan kita terhadap perasaan
orang lain. Sopan santun bukan merupakan kemampuan atau bakat yang dibawa
anak sejak lahir, melainkan hal yang perlu diajarkan dan ditanamkan oleh orang
tua, juga tentunya oleh para pendidik disekolah. Apalagi jika itu lembaga
pendidikan berbasis agama, seperti pesantren, selain pelajaran akademik, nilai –
nilai moral, adab sopan santun tentu menjadi hal pokok dan utama.
Sopan santun juga bukan peraturan tertulis, tetapi sangat diperlukan dalam
hubungan sosial dan bermasyarakat. Sopan santun ini akan menjadi bekal bagi
anak, agar anak mampu hidup berdampingan dengan orang lain di masa depan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu adab sopan santun ?
2. Bagaimana mengajarkan sopan santun sejak dini ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui adab sopan santun
2. Untuk mengetahui cara mengajarkan adab sopan santun sejak dini
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Adab
Dari segi etimologi kata, arti kata adab merupakan sebuah akhlak yang mulia
dimana berbentuk dalam tingkah laku, tabiat maupun aturan yang didasari
oleh norma maupun agama. Kata adab sendiri berasal dari bahasa Arab yang
berarti pendidikan atau mendidik. Namun arti adab dalam bahasa Yunani
adalah kebiasaan atau etika.
Jadi substansi kata adab adalah perilaku yang menunjukkan kehalusan maupun
kebaikan budi pekerti baik itu kesopanan maupun akhlak untuk mendidik diri
sendiri sehingga menjadi orang yang paham akan aturan dan bertanggung
jawab dalam segala hal.
a) Al-Jurjani
Menurut Al-Jurjani adab adalah proses memperoleh ilmu pengetahuan yang
dipelajari guna mencegah pelajar dari bentuk kesalahan.
b) Ibrahim Anis
Menurut Ibrahim Anis adab adalah ilmu yang objeknya membahas nilai-nilai
yang berkaitan dengan perbuatan manusia.
3
c) Soegarda Poerbakawatja
Menurut Soegarda Poerbakawatja adab adalah budi pekerti, watak,
kesusilaan, yaitu kelakukan baik yang merupakan akibat dari sikap jiwa yang
benar terhadap khaliknya dan terhadap sesama manusia.
d) Hamzah Ya’qub
Menurut Hamzah Ya’qub adab adalah ilmu yang menentukan batas antara
baik dan buruk, antara terpuji dan tercela, tentang perkataan atau perbuatan
manusia lahir dan batin. Dan ilmu pengetahuan yang memberikan pengertian
tentang baik dan buruk, ilmu yang mengajarkan pergaulan manusia dan
menyatakan tujuan mereka yang terakhir dari seluruh usaha dan pekerjaan
mereka.
Apabila dilihat dari asal katanya, sopan santun berarti peraturan hidup yang
timbul dari hasil pergaulan sekelompok manusia di dalam masyarakat dan
dianggap sebagai tuntutan pergaulan sehari–hari masyarakat tersebut.
Sopan santun ialah suatu tingkah laku yang amat natural. Sopan santun itu
adalah sikap seseorang terhadap apa yang ia lihat, ia rasakan, dan dalam situasi,
kondisi apapun. Sikap santun yaitu baik, hormat, tersenyum, dan taat kepada suatu
peraturan. Sikap sopan santun yang benar ialah lebih menonjolkan pribadi yang
baik dan menghormati siapa saja, dari tutur bicara pun orang bisa melihat
kesopanan kita.
Menanamkan adab baik kepada anak sebaiknya dilakukan sejak dini. Dan
inilah yang menjadi kewajiban kita sebagai orang tua.
Penanaman adab dan sopan-santun pada anak merupakan hal yang sangat
penting dalam Islam karena merupakan bagian dari hukum syara. Adab dan
sopan-santun merupakan bagian dari akhlak Islam yang diperintahkan Rasulullah
saw.
5
Berperilaku santun adalah bentuk sikap yang mesti diajarkan kepada anak
sejak usia dini. Sopan santun adalah salah satu kunci penting dalam kehidupan dan
juga merupakan tanda kepekaan seseorang terhadap lingkungan sekitar. Tidak hanya
itu, sopan santun juga dianggap sebagai bentuk kesadaran dan sensitivitas terhadap
perasaan orang lain. Anak yang semakin aktif dalam berbicara dan bersikap perlu
untuk dilatih agar memiliki sikap yang sopan dan santun. Terlebih kepada yang
berusia lebih tua. Ia akan masuk ke sekolah, bertemu dengan lebih banyak orang dan
berinteraksi. Sopan santun adalah modal sikap di mana ia menjadi pribadi yang
menyenangkan.
Ada baiknya untuk melatih anak mulai bersikap sopan dan santun dengan
mengajarkan kata “minta tolong” dan “terima kasih”. Kedua kata tersebut harus
menjadi bekal dan anak harus tahu kapan waktu menggunakannya. Ajarkan untuk
meminta tolong dengan baik ketika ia membutuhkan bantuan dan berterima kasih
setelahnya. Hal lainnya adalah ajari anak untuk sopan saat berbicara. Ia akan mulai
berinteraksi dengan banyak orang dan saat itu lah ia harus tahu bagaimana untuk
memanggil saudara-saudaranya dan teman-teman sebayanya.
Cara Melatih Anak Berperilaku Santun dan Sopan Sage Child Care
merekomendasikan tujuh cara untuk melatih sikap sopan dan santun kepada anak
seperti sebagai berikut:
1. Memperkenalkan kata-kata yang sopan sejak dini Anak-anak semuda dua dapat
belajar mengatakan "tolong" dan "terima kasih". Meskipun tidak sepenuhnya
6
memahami implikasi dari penggunaan kata-kata ini, anak-anak dapat belajar sejak
usia dini bahwa "tolong" harus terikat pada hal-hal yang diminta, dan "terima kasih"
selalu datang di akhir transaksi atau interaksi. Seiring perkembangan anak, mereka
akan memahami bahwa kata-kata ini membuat orang lain merasa senang membantu
saat membantunya.
2. Rasa hormat dan sensitivitas Perilaku yang baik akan timbul dari rasa hormat
terhadap orang lain, dan jalan menuju rasa hormat pada dasarnya adalah kepekaan.
Jika para orang tua dapat mengajari seorang anak nilai kepekaan, Anda memberi
mereka hadiah yang luar biasa yaitu jalan mudah menuju sikap sopan santun.
Seorang anak yang penuh hormat secara alami menjadi individu yang santun. Sikap
yang baik menjadi logis bagi mereka dan bukan sesuatu yang harus mereka pelajari
secara artifisial.
3. Kuasai lima kata ajaib Bersamaan dengan "tolong" dan "terima kasih", pastikan
bahwa anak-anak memahami bahwa "permisi", "Bolehkah saya ..." dan "tidak, terima
kasih" juga diperlukan dalam kehidupan sehari-hari dan harus dikuasai.
4. Beri contoh perilaku yang sopan Anak akan selalu meniru apa yang dilakukan
oeh para orang tuanya. Pastikan ibu atau ayah selalu menyertakan banyak "tolong"
dan "terima kasih" dan kata ajaib lainnya saat berinteraksi dengan orang lain.
5. Mengakui anak di tempat umum Ketika keluar dan sekitar, termasuk anak dalam
kegiatan dan percakapan membantu mereka merasa diakui, dan mengurangi
keinginan untuk cari perhatian. Mengakui dan berinteraksi dengan anak, terutama
jika ada beberapa anak lain yang hadir, juga membuka peluang untuk mendidik
mereka tentang perilaku sosial yang tepat. Pastikan bahwa pendidikan tentang tingkat
kebisingan, bertemu orang baru, menghormati properti, privasi, dan ruang pribadi
adalah bagian besar dari kegiatan yang menyenangkan bersama si kecil di depan
umum.
6. Koreksi dengan tepat Belajar dari kesalahan adalah hal yang baik. Jika anak
melakukan kesalahan, koreksi mereka sehingga mereka bisa mendapatkan apresiasi
yang lebih dalam tentang perilaku dan cara menerapkannya. Contoh adalah ketika
Anda sedang melakukan percakapan dan anak menyela Anda, tunjukkan dengan
lembut bahwa ini adalah perilaku yang tidak pantas.
7
7. Koreksi anak dengan sopan Berhati-hatilah dengan cara mengoreksi anak karena
mengoreksi anak secara agresif atau di depan orang lain. Hal ini secara tidak
langsung dapat melukai hati si anak. Pertimbangkan situasi, dan jika perlu,
pindahkan anak ke tempat yang lebih pribadi untuk menjelaskan koreksi Anda.
Kiat untuk mengajarkan sopan santun kepada anak-anak adalah dengan tidak
membiasakan diri berteriak kepada anak jika mereka melakukan sesuatu yang salah.
Alih-alih, pastikan para orang tua dekat dengan anaknya dan saat mengkoreksi sebisa
mungkin menyetarakan diri dengannya. Untuk melakukannya, para orang tua dapat
menekuk atau jongkok ke posisi mereka untuk mendapatkan kontak mata, dan
berbicara dengan suara rendah dan santai. Berkomunikasi dengan cara ini
menunjukkan kepada anak bahwa Anda memperlakukannya dengan bermartabat,
hormat, dan Anda benar-benar ingin mereka meningkat. Semoga anak akan
melakukan perilaku ini dan tumbuh untuk melakukan hal yang sama kepada orang
lain.
Anak usia dini lekat dengan sifat peniru ulung, oleh karena itu pendidikan yang
paling tepat dilakukan oleh guru maupun orang tua dalam hal menanamkan dan
menerapkan adab sopan santun, yaitu dengan cara memberi contoh nyata dalam
kehidupan seari – hari. Maka mereka akan merekam, mengingat dan
mempraktekkannya.
Pendidikan anak merupakan tanggungjawab bersama antara orang tua dan
sekolah. Orang tua tidak dapat sepenuhnya membebankan proses pendidikan
anaknya pada sekolah. Oleh karena itu kerjasama antara sekolah dan orang tua di
rumah bahkan masyarakat lingkungan dimana anak tinggal dalam mendidikan anak
agar berkembang dan membentuk karakter siswa yang kuat.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sopan santun berarti peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan
sekelompok manusia di dalam masyarakat dan dianggap sebagai tuntutan
pergaulan sehari–hari masyarakat tersebut.
Sopan santun ialah suatu tingkah laku yang amat natural. Sopan santun itu
adalah sikap seseorang terhadap apa yang ia lihat, ia rasakan, dan dalam situasi,
kondisi apapun. Sikap santun yaitu baik, hormat, tersenyum, dan taat kepada suatu
peraturan. Sikap sopan santun yang benar ialah lebih menonjolkan pribadi yang
baik dan menghormati siapa saja, dari tutur bicara pun orang bisa melihat
kesopanan kita.
Untuk menerapkan adab sopan santun terhadap anak usia dini, yang perlu
dilakukan oleh orangbtua mauapun pendidik adalah yang terutama sekali,
memberikan contoh dalam perbuautan sehari – hari, menyampaikan kisah – kisah
sahabat dan orang – orang sholeh, sebagai teladan bagi anak – anak muslim untuk
bersikap dan berperilaku.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://https://tirto.id/7-cara-mengajari-perilaku-sopan-dan-santun-pada-anak-
sejak-dini-evSr .(Diakses 15.15/ 9.12.2021)
http://id.wikipedia.org/wiki/Norma_sopan_santun)