Penggunaan Turunan
Penggunaan Turunan
1
Teorema A
(Teorema Eksistensi Maks-Min). Jika f kontinu pada selang tertutup [a,b],
maka f mencapai nilai maksimum dan minimum.
Jadi, nilai maksimum dan minimum akan ditemukan pada fungsif yang
kontinu dan daerah asal f harus berupa selang tertutup.
Dalam teori maksimum dan minimum, terdapat titik-titik kunci atau yang
biasa disebut sebagai titik kritis. Titik-titik tersebut tentunya sebarang titik
dalam daerah asal suatu fungsi f, yaitu:
Teorema B
(Teorema Titik Kritis). Jika f didefinisikan pada selang I yang memuat
titik c, dan jika f(c) adalah titik ekstrim, maka c haruslah suatu titik kritis;
yaitu c harus berupa salah satu dari:
(i) Titik ujung dari f
(ii)Titik stasioner dari f(f’(c)=0)
(iii)Titik singular dari f(f’(c)=tidak ada)
Contoh Soal:
Sebuah SMA di cilegon berencana membangun sebuah pagar yang
mengelilingi sekolah tersebut. Pada bagian pojok sekolah tersebut, terdapat
tembok siku-siku sepanjang 20 meter dan lebar 10 meter yang tidak perlu
dipagari. Jika sekolah tersebut hanya mempunyai 40 meter pagar, tentukan
luas maksimum yang dapat dipagari. Dan dengan pagar sepanjang 40 meter
tersebut, berapakah luas minimum kebun yang dapat dipagari?
Jawab:
Misal: Ukuran kebun adalah x x y seperti diperlihatkan pada gambar, maka
panjang pagarnya adalah:
x+ y + ( x -10) + ( y – 20) meter.
Karena sekolah hanya mempunyai 40 meter pagar, maka
x+ y + ( x -10) + ( y – 20) = 40
x + y = 35 atau y = 35 – x
Ukuran terkecil dari x yang diperbolehkan adalah 10 meter,
sehingga x ≥ 10
Ukuran terkecil dari y yang diperbolehkan adalah 20 meter,
sehingga y ≥ 20.
35 – x ≥ 20
x ≥ 15
maka 10 ≤ x ≤ 15
Luas sekolah L = xy,
=>L (x) = x (35 – x), 10 ≤ x ≤ 15
L’ (x) =35 – 2x, 10 ≤ x ≤ 15
Titik Ujung [10,15]
Titik Stasioner L’(x) = 0
1
35 – 2x =0
2x = 35
x =35/2 (Tidak memenuhi syarat 10 ≤ x ≤ 15)
Pengujian :
L(10) = 10 (35 – 10) = 250 m2
L(15) = 15(35 – 15) = 300 m2
Maka luas sekolah maksimum yang dapat dipagari adalah 300 m2 , dan luas
minimum yang dapat dipagari adalah 250 m2.
Definisi Fungsi Monoton
Grafik fungsi f(x) dikatakan naik pada selang I bila f (x1) > f(x2) untuk
x1> x2 ; x1, x2 ÎI .
Sedangkan f(x) dikatakan turun pada selang I bila
f (x1) < f (x2) untuk x1> x2 ; x1, x2 ÎI .
Fungsi naik atau turun disebut fungsi monoton.
Dalam menentukan selang fungsi monoton naik atau turun digunakan
pengertian berikut. Gradien dari suatu garis didefinisikan sebagai tangen
sudut ( a ) yang dibentuk oleh garis tersebut dengan sumbu X positif, m =
tan a . Bila sudut lancip (a < ½ p ) maka m > 0 dan m < 0 untuk a > ½ p.
Karena gradien garis singgung suatu kurva y = f(x) di titik ( x,y ) diberikan
dengan m = f ‘ ( x ) dan selang fungsi naik atau turun berturut-turut
ditentukan dari nilai gradiennya, maka selang atau selang dimana fungsi
monoton diberikan berikut :
Definisi Kecekungan Fungsi
Fungsi f(x) dikatakan cekung ke atas pada selang I bila f ‘ (x)naik pada
selang I, sedang f(x) dikatakan cekung ke bawah bila f ‘ (x) turun pada
selang I. Oleh karena itu dapat disimpulkan :
1. Bila f “(x) > 0 , x ÎI maka f(x) cekung ke atas pada I dan
2. Bila f “(x) < 0 , x ÎI maka f(x) cekung ke bawah pada I.
Contoh Soal:
Tentukan selang fungsi naik dan fungsi turun dari
fungsi f (x) =x4 + 2x3 + x2 - 5
Jawab :
Turunan pertama, f ‘(x) = 4x3 + 6x2 + 2x .
Untuk f ‘(x) = 4x3 + 6x2 + 2x > 0 , maka fungsi naik pada –1 < x < –½
atau x > 0 dan fungsi turun pada x < -1 atau – ½ < x < 0.
Secara geometris, grafik fungsi y = f(x) cekung ke bawah di suatu titik bila
kurva terletak di bawah garis singgung kurva di titik tersebut. Sedangkan
garfik fungsi y = f ( x ) cekung ke atas di suatu titik bila kurva terletak di
atas garis singgung yang melalui titik tersebut.
1
Maksimum dan Minimum Lokal
Definisi
(i) f(c) nilai maksimum lokal f jika terdapat selang (a, b) yang memuat c
sedemikian sehingga f(c) adalah nilai maksimum f pada (a, b) ∩ S;
(ii) f(c) nilai minimum lokal f jika terdapat selang (a, b) yang
memuat c sedemikian sehingga f(c) adalah nilai minimum f pada
(a, b) ∩ S;
(iii) f(c) nilai ekstrim lokal f jika ia berupa nilai maksimum lokal
atau nilai minimum lokal.
Teorema A
(Uji Turunan Pertama) Andaikan f kontinu pada selang buka (a,b) yang
memuat titik kritis c.
Jika f’(x) > 0 untuk semua x dalam (a,c) dan f’(x) <>f (c)
adalah nilai maksimum lokal f.
Jika f’(x) < 0 untuk semua x dalam (c,b) maka f (c) adalah nilai
minimum lokal f.
Teorema B
(Uji Turunan Kedua) Andaikan f’ dan f” ada pada setiap titik selang buka
(a,b) yang memuat c, dan andaikan f’(c) = 0
Jika f” (c) < f (c) adalah nilai maksimum lokal f.
Jika f” (c) > 0, f (c) adalah nilai minimum lokal f.
Contoh Soal:
Carilah nilai ekstrim lokal dari fungsi f (x) = x3– 12x – 5 pada (-∞,∞) !
Jawab:
”(x)=3x2– 12 = 3(x2 – 4)
3(x – 2) (x + 2)
Titik Kritis: 2 dan -2
Pengujian terhadap titik -3, 0, dan 3
(x – 2) (x + 2) > 0 pada (-∞,-2) dan (2, ∞)
(x – 2) (x + 2) < 0 pada (-2, 2)
1
Menurut uji turunan, dapat disimpulkan bahwa f(-2) = 11 adalah nilai
maksimum lokal dan f(2) = -21 adalah nilai minimum lokal.
Contoh soal:
Carilah nilai maksimum dan minimum dari fungsi f(x) = 3 – │x – 2│pada
interval [1,4]
Jawab:
Jika x ≤ 2 maka x – 2 ≤ 0, sehingga
f(x) = 3 – (2- x) = x + 1
Jika x ≥ 2 maka x – 2 ≥ 0, sehingga
f(x) = 3 – (x – 2) = 5 – x
Titik kritis dari f [1,4] terjadi hanya di x = 2, sebab nilai f’(x) adalah
1 dan -1 (dan tidak pernah 0) untuk setiap x dalam interval itu, sehingga
f’(2) tidak ada.
f(1) = 2
f(2) = 3 (maksimum mutlak)
f(4) = 1 (minimum mutlak)
Penerapan Ekonomi
Hal mendasar yang membedakan masalah ekonomi dengan fisika adalah
masalah-masalah diskrit. Seorang produsen sepatu misalnya, tidak mungkin
menjual 321,65 pasang sepatu. Oleh sebab itu, permasalahan ekonomi
cendeung menggunakan satuan-satuan diskrit. Jadi fungsi yang digunakan
pada umumnya didefinisikan hana untuk x = 0,1,2,3,….dst. dan sebagai
akibatnya, grafikna terdiri dari titik-titik diskrit.
1
Agar kita dapat mempergunakannya dalam kalkulus, titik ini dihubungkan
satu sama lain sehingga membentuk kurva, sehingga fungsi-fungsi yag
digunakan dapat terdiferensialkan. Hal ini menggambarkan salah satu aspek
dari model matematika yang hamper selalu diperlukan, terutama dalam ilmu
ekonomi. Untuk membuat model ini, diperlukan penyederhanaan asumsi.
Hal inilah yang menyebabkan jawaban yang kita peroleh hanya merupakan
pendekatan.
Contoh soal:
Seorang produsen sepatu lokal dalam seminggu maksimum dapat menjual
300 pasang sepatu. Jika produsen itu dapat membuat sebanya x pasang
sepatu, dapat menetapkan biaya p(x) = 300 – 0,3x (ribu) rupiah per
pasangnya dan akan mempunyai total biaya perminggu C(x) = 5000 + 12x-
(0,012)x2 (ribu rupiah).
Berapa tingkat produksi yang memaksimumkan total laba perbulan?
Jawab:
R(x) = x p(x) = x (300 – 0,3x) = 300x – 0,3×2
Sehingga P(x) = 300x – 0,3x2 – (5000 + 12x- 0,012x2)
= -5000 + 288x – 0,298x2
P’(x) = 288 – 0,576x
Titik stasioner ; x = 500.
Tetapi 500 tidak memenuhi, karena maksimum penjualan perminggu adalah
300 pasang Titik ujung : 0 dan 300 Jadi, maksimumnya terjadi jika ia
mampu menjual 300 pasang, P(300) = 54.580 (ribu rupiah)Keuntungan
maksimum : Rp.54.580.000.
Definisi
(Limit bila x → ∞). Andaikan f terdefinisi pada [c, ∞) untuk suatu bilangan
c. kita katakan bahwa lim f(x) = L jika untuk masing-masing ε > 0, terdapat
x→∞
bilangan M yang berpadanan sedemikian sehingga
x > M → │f(x) – L │ < ε
Definisi
(Limit bila x → – ∞). Andaikan f terdefinisi pada (– ∞, c] untuk suatu
bilangan c. kita katakan bahwa lim f(x) = L jika untuk masing-masing ε > 0,
terdapat
x→–∞
bilangan M yang berpadanan sedemikian sehingga
x < M → │f(x) – L │ < ε
Definisi
(Limit-limit tak-terhingga). Kita katakan bahwa lim f(x) = ∞ jika untuk tiap
x → c+
bilangan positif M, berpadanan suatu δ > 0 sedemikian sehingga
0< x – c < │f(x) – L │ < ε
1
Untuk menelesaikan masalah pembuatan grafik dan penyelesaian soal-soal
terapan turunan, tekadang diperlukan beberapa tahap yang sistematis untuk
mempermudah dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Langkah1 Buat analisis pendahuluan sebagai berikut:
a) Periksa daerah asal dan daerah hasil fungsi untuk melihat apakah ada
daerah dibidanga yang dikecualikan.
b) Uji kesimetrian terhadap sumbu y dan titik asal. (apakah fungsi genap
atau ganjil?)
c) Cari perpotongan dengan sumbu-sumbu kordinat.
d) Gunakan turunan pertama untuk mencari titik-titik kritis dan untuk
mengetahui tempat-tempat grafik naik dan turun.
e) Uji titik-titk kritis untuk maksimum dan minimum lokal.
f) Gunakan turunan kedua untuk mengetahui tempat-tempat grafik
cekung keatas dan cekung kebawah untuk melokasikan titik-titik balik.
g) Cari Asimot-asimtot
Teorema A
Teorema B
Jika F’ (x) dan G’ (x) untuk semua x dalam (a,b), maka terdapat konstanta
C sedemikian rupa sehingga F (x) = G (x) + C untuk semua x dalam (a,b)
Contoh soal:
Carilah bilangan c yang memenuhi kesimpulan teorema rata-rata pada
fungsi x2 +2x pada selang [-2,2]
Jawab:
f’(x) = 2x + 2
(f(2) – f(-2))/2 – (-2) = 4/4=1
Selanjutnya, kita selesaikan 2c + 2 = 1
2c + 1 = 0
c = -1/2
c = -1/2 berada pada selang [-1,2]
1
1
Penerapan fungsi turunan dalam kehidupan
Turunan waktu