Analisis Semiotika Film Pendek Selangkah Ke Seberang Karya Ravacana Film
Analisis Semiotika Film Pendek Selangkah Ke Seberang Karya Ravacana Film
Abstract. Ravacana Film is a youtube channel that contains short films from
Indonesia. Selangkah Ke Seberang is one of the short films from Ravacana Film,
this film tells the story of a female runner athlete who gets her death mark. She
always tries to avoid her death but she still seems to be getting closer to her
destiny.
Keywords: Film, Analysis, Semiotics, Ravacana
PENDAHULUAN
Selangkah Ke Seberang merupakan salah satu karya film tahun 2021 dari
Ravacana Film yang ada di media sosial youtube. Film yang disutradarai oleh
Ludy Oji Prastama memiliki durasi 14 menit 16 detik, film ini mengisahkan
seorang atlet pelari putri yang terbangun dari mimpi buruknya yang mengisahkan
bahwa dia akan meninggal. Setiap harinya dipenuhi keanehan di mana setiap
petunjuk dari mimpi buruknya itu selalu bermunculan satu persatu dan selalu
berulang. Nurul mencoba untuk mencegah hal tersebut agar dia tidak meninggal,
tetapi dia selalu seolah semakin dekat menuju takdir kematiannya.
Semiotika adalah sebuah disiplin ilmu dan metode analisis yang dapat
mengkaji tanda-tanda yang terdapat pada suatu objek untuk diketahui makna yang
terkandung dalam objek tersebut. Semiotika berasal dari bahasa Yunani
“Semeion”, yang berarti tanda. Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tanda
(sign). “Tanda” pada masa itu masih bermakna sesuatu hal yang merujuk pada
adanya hal lain, contohnya asap menandai adanya api (Sobur, 2009: 17). Analisis
semiotika berupaya menemukan tanda termasuk hal-hal yang tersembunyi di balik
sebuah tanda. Karena sistem tanda sifatnya amat kontekstual dan bergantung pada
pengguna tanda tersebut (Kriyantono, 2006: 265). Dalam berperilaku dan
berkomunikasi tanda merupakan unsur yang terpenting karena bisa memunculkan
berbagai makna sehingga pesan dapat dimengerti. Tradisi ini sangat berpengaruh
dalam membantu kita bagaimana tanda dan simbol digunakan. Penelitian yang
melihat pada pengaturan simbol dalam sebuah pesan didasarkan pada pemikiran
semiotik (Little john, 2011: 408).
Semiotika adalah sebuah disiplin ilmu dan metode analisis yang dapat
mengkaji tanda-tanda yang terdapat pada suatu objek untuk diketahui makna yang
terkandung dalam objek tersebut. Semiotika pada dasarnya mempelajari
bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (thing) memaknai (to
sinify) dalam hal ini dicampur adukkan dalam mengkomunikasikan (to
communicate) (Sobur, 2006:15)
Nurul pun terbangun dari tidurnya, dia kerap kali selalu mendapatkan
tanda-tanda kematiannya yang muncul satu persatu. Dia sering kali bertemu
dengan pacarnya, dan pacarnya selalu memberikan isyarat bahwa Nurul akan
bertemu malaikat mautnya setelah kematiannya.
Scene 1 “00.00.01”
Tabel 1a
Keterangan Scene 1
“Nurul yang sedang berlari sambil bersedih melalui gang kecil”
Tabel 1b
Sistem Tanda Pada Scene 1
Scene 2 “00.00.28”
Tabel 2a
Keterangan Scene 2
“Nurul sedang melihat buku yasin yang terpasang foto dirinya”
Tabel 2b
Sistem Tanda Pada Scene 2
Scene 3 “00.01.08”
Tabel 3a
Keterangan Scene 3
“Nurul terbangun dari tidurnya”
Scene 4 “00.06.42”
Tabel 4a
Keterangan Scene 4
“Nurul terbangun berpindah alam”
Tabel 4b
Sistem Tanda Pada Scene 4
Scene 5 “00.13.14”
Tabel 5a
Keterangan Scene 5
“Nurul berlari melewati pita merah yang terpasang dan bertemu dengan
orang kampung”
Tabel 5b
Sistem Tanda Pada Scene 5
Dalam pembahasan ini peneliti akan menguraikan hasil dari analisis lima
scene dari sebuah film Selangkah Ke Seberang karya Ravacana Film di atas,
pembahasan yang di lakukan adalah tentang analisis makna sebuah tanda yang ada
di film Selangkah Ke Seberang. Film Selangkah Ke Seberang dipilih karena di
dalam film ini banyak megandung makna yang dapat di analisa.
Pada scene 1 menjelaskan bahwa Nurul tengah berlari di tengah gang kecil
sambil menangis dan mengatakan dia tidak mau mati. Terlihat bahwa Nurul
adalah seseorang yang akan meninggal. Pada scene 2 menjelaskan bahwa Nurul
pulang ke rumahnya dan mendapati foto dirinya di buku yasin. Hal ini terlihat
buku yasin yang di pegang oleh Nurul adalah foto dirinya dan dia sempat bertanya
kepada mamanya tentang buku yasin itu.
Pada scene 3 menjelaskan bahwa Nurul baru saja terbangun dari tidurnya
karena kucing yang menindih tubuhnya. Suasana kamarnya yang dipenuhi dengan
foto atlet pelari nasional dan internasional, selain itu terlihat juga medali-medali
yang telah diraih oleh Nurul dalam ajang perlombaan. Hal ini menandakan bahwa
Nurul adalah seorang atlet pelari putri. Pada scene 4 menjelaskan bahwa
berpindah ke sauatu ruangan yang gelap dan panas, terlihat Nurul sedang
menangis karena dia takut akan kematiannya. Ini menandakan bahwa tanda-tanda
kematiannya semakin nyata. Pada scene 5 menjelaskan bahwa Nurul telah
melewati pita merah dan disambut oleh warga dengan teriakan dan karangan
bunga. Hal ini menandakan bahwa tanda-tanda kematiannya sudah mencapai
batas akhir.
SIMPULAN
Setiap harinya Nurul selalu menjalani hari-hari yang sangat aneh, seolah-
olah Nurul tidak bisa lepas dari takdirnya. Di mulai dari menemukan berita
kematiannya, pacarnya yang selalu mengatakan bahwa dia akan diculik oleh
malaikat, hingga tanda akhirnya dia seolah memenangkan lomba lari dan
mendapatkan karangan bunga dari warga.
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Little John, Stephen W dan Karen A. Foss. 2011. Teori Komunikasi. Jakarta:
Salemba Humanika.
Sobur, Alex. 2006. Analisis Teks Media Suatu pengantar Untuk Analisis Wacana,
Analsis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.