AJAR
MENGEVALUASI WEB SERVER
Legiyanto, S.Pd
SMKN 5 Bandung
Kegiatan Belajar 6
1. Capaian Pembelajaran
Memahami Administrasi Sistem Jaringan
2. Sub Capaian Pembelajaran
Mengevaluasi WebServer
3. Kompetensi Dasar dan Indikator
4. Tujuan Pembelajaran
Dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning dan Strategi berfikir
ilmiah dari mulai mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, serta
mengkomunikasikan yang dilengkapi dengan bahan ajar , diharapkan perserta didik
dapat:
a. Menjelaskan WebServer sesuai bahan ajar dengan proaktif dan penuh
percaya diri
b. Menerapkan cara installasi WebSever sesuai bahan ajar dengan cermat
dan teliti
c. Menerapkan cara konfigurasi WebSever sesuai bahan ajar dengan
cermat dan teliti
d. Mengevaluasi konfigurasi WebServer sesuai dengan bahan ajar dengan
cermat dan teliti
e. Melakukan instalasi WebSever sesuai bahan ajar dengan cermat dan
teliti
f. Menkonfigurasi WebServer sesuai bahan ajar dengan cermat dan teliti
1
Legiyanto, S.Pd
g. Menguji hasil instalasi sistem operasi jaringan sesuai bahan ajar dengan
cermat dan teliti
5. Pokok materi
a. Mengenal WebServer
b. Installasi WebServer
c. Konfigurasi WebServer
d. Pengujian WebServer
Pengertian
WebServer
Fungsi
WebServer
Mengenal
WebServer
Cara Kerja
WebServer
Contoh
WebServer
Installasi
WebServer
Apache Server
Installasi
WebServer Installasi
Module PHP
Konfigurasi
File HTML dan PHP
Konfigurasi Konfigurasi
WebServer Port WebServer
Konfigurasi
Document Root
Pengujian Pengujian
WebServer Konfigurasi WebServer
7. Uraian Materi
A. Mengenal WebServer
Di Era digital ini, internet seperti telah menjadi kebutuhan primer yang wajib
dipenuhi semua orang. semua orang. Setiap kali pengguna internet menggunakan
browser untuk menjelajahi internet, sebetulnya saat itu browser yang digunakan
berperan sebagai klien yang mengirimkan permintaan kepada web server. Namun
tahukah Anda, apa sebetulnya yang dimaksud dengan web server?
1. Pengertian WebServer
Secara singkat, pengertian web server adalah perangkat lunak yang
memberikan layanan atau service kepada client untuk menerima request HTTP
2
Legiyanto, S.Pd
maupun HTTPS dari client yang dikenal. Client yang dimaksud adalah web
browser (semisal: Internet Explorer, Google Chrome, Mozilla Firefox). Setelah
itu, web server akan mengirimkan request yang diminta oleh client dalam bentuk
halaman web, yang secara umum berbentuk dokumen HTML.
2. Fungsi WebServer
Fungsi utama dari sebuah web server adalah memproses berkas-berkas yang
diminta oleh klien dan kemudian memberikan respon berupa halaman website
yang terdiri dari teks, gambar, video, dokumen, dan sebagainya. Proses ini
dilakukan melalui sebuah protokol komunikasi yang telah ditentukan sedemikian
rupa.
Jadi ketika akan mengakses suatu website, saat itulah kita (sebagai klien)
melakukan sebuah permintaan, kemudian jika alamat IP atau domain website
benar, web server akan merespon permintaan tersebut dengan memberikan file
atau data yang tersimpan pada file storage atau database website tersebut.
3
Legiyanto, S.Pd
Dalam protokol HTTP, web server berperan sebagai pihak server, sementara
web browser berperan sebagai pihak klien. Saat seorang pengguna internet
memasukkan sebuah alamat website melalui browser tertentu (IE, Chrome, atau
Firefox), maka selanjutnya browser akan memproses permintaan tersebut dengan
mengirimkannya ke web server sesuai alamat yang diminta, kemudian menunggu
hasilnya untuk beberapa saat.
Jika ternyata yang diminta oleh pengguna adalah sebuah dokumen, maka web
server akan langsung mengirimkan dokumen tersebut ke browser yang digunakan.
Namun jika dokumen yang diminta mengandung program server side, selanjutnya
web server akan menjalankan program server side tersebut dan mengirimkan
hasilnya dalam bentuk HTML..
4. Contoh WebServer
Setelah memahami pengertian web server, fungsi dan cara kerjanya, kini kita
akan beranjak mengenal berbagai macam contoh web server yang yang paling
umum dan populer. Berikut merupakan di antaranya :
a. Apache
Apache merupakan salah satu jenis web server yang paling banyak
digunakan di internet. Awalnya, apache didesain untuk sistem operasi
UNIX. Apache sendiri memiliki beberapa macam dukungan seperti
kontrol akses, PHP, dan SSL. Kontrol akses apache dijalankan bergantung
dari nomor IP CGI (Common Gateway Interface) atau nama host. Apache
menempatkan kontrol akses sebagai modul, dan yang paling terkenal
adalah modul Perl (Practical Extraction and Report Language). Sementara
itu, PHP (Personal Home Page) merupakan sebuah program yang
menyerupai CGI, untuk memproses teks dan bekerja pada web server.
PHP pada apache web server ditempatkan sebagai salah satu modulnya
(mod_php) untuk membuat kinerja PHP lebih baik dan stabil. Apache
sendiri termasuk dalam kategori freeware, dengan proses instalasi yang
relatif mudah, dapat beroperasi pada berbagai variasi sistem operasi,
mudah pengaturan konfigurasinya hanya dengan empat file konfigurasi,
dan juga mudah menambahkan peripheral lain ke dalam platform web
servernya..
4
Legiyanto, S.Pd
b. Nginx
Nginx (dibaca engine x) merupakan salah satu web server open source
selain apache. Walaupun sebetulnya apache sudah begitu populer, terdapat
satu kekurangannya, yaitu tak dapat menangani kebutuhan web server
dengan traffic yang tinggi. Nginx kemudian tercipta untuk menjadi sebuah
solusi yang lebih mengedepankan performa, kemudahan, dan kecepatan.
Nginx sendiri memiliki beberapa kelebihan, di antaranya :
Arsitektur Event-Based. Berbeda dengan Apache yang
menggunakan process based, nginx menggunakan arsitektur event-
based sehingga mampu meminimilkan thread untuk memproses
sebuah permintaan dari klien, yang artinya memori yang terpakai
juga menjadi lebih kecil. Server ringan dan sangat responsif.
Performa Luar Biasa. Semakin banyak thread digunakan, maka
semakin banyak memori yang diperlukan. Dalam hal ini, nginx
telah didesain untuk menangani hingga sepuluh juta permintaan
klien tiap harinya, atau beberapa ratus permintaan per detik.
Fitur Mantap. Jika apache seperti toko serba ada yang menyediakan
produk dengan lengkap, nginx hanya menyediakan fitur-fitur yang
kebanyakan orang cari, seperti static file serving, virtual hosts,
reverse proxying, access control, URL rewriting, dsb.
5
Legiyanto, S.Pd
Gambar 2.3 NGINX Server
Sumber : https://www.assistanz.com
IIS sendiri sebetulnya dapat digunakan sebagai platform tempat
aplikasi web berjalan. IIS mendukung berbagai macam protokol seperti
HTTP, FTP, SMTP, NNTP, dan SSL. Kelebihannya, IIS merupakan web
server yang sangat kompatibel dengan Windows sebagai imbas dari
keluaran Microsoft, mendukung platform .NET yang hanya bisa dilakukan
dengan IIS. Walau begitu, IIS termasuk web server berbayar, cukup
mudah diserang oleh para cracker, serta keamanannya mudah ditembus.
d. Lighttpd
Lighttpd (dibaca : lightly) merupakan salah satu jenis web server open
source lainnya yang awalnya ditulis oleh programmer berkebangsaan
Jerman dalam bahasa pemrograman C.
Web server yang satu ini dapat beroperasi dalam komputer dengan
sistem operasi Linux atau keluarga Unix lainnya. Salah satu kelebihan
menggunakan Lighttpd adalah kemampuannya dalam mengatur CPU load
dengan efektif, juga beberapa fitur advance lainnya seperti SCGI, FastCGi,
Output-Compression dan URL-Writing.
B. Installasi WebServer
1. Installasi Apache Server
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya Web Server adalah sebuah perangkat
lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari client
6
Legiyanto, S.Pd
dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman website
umumnya yang berbentuk HTML atau PHP.
Web server bukanlah website, web server adalah perangkat lunak tempat
website berjalan, yang menangani permintaan para pengguna untuk mengakses
website, kemudian mengirimkan halaman website tersebut kepada para pengguna
untuk dibuka melalui HTTP client atau yang juga dikenal dengan web browser.
Karena itu, agar dapat memasang website pada sebuah server dibutuhkan
aplikasi web server. Ada banyak aplikasi web server yang tersedia, beberapa
aplikasi web server yang paling terkenal adalah Nginx, Lighttpd, Litespeed dan
Apache.
Web server menggunakan protokol HTTP dan HTTPS dalam melakukan
tugasnya menangani permintaan dari client, masing-masing protokol tersebut
secara default berjalan pada port 80 dan 443.
Meski ada banyak aplikasi web server yang bisa digunakan, pada
pembelajaran kali ini kita akan belajar bagaimana caranya menginstal dan
melakukan konfigurasi web server di Debian menggunakan web server yang
paling umum dan mudah digunakan, yaitu web server Apache. Adapun cara
installasi WebServer Apache di debian 8.6 adalah sebagai berikut :
Pastikan Linux Debian sudah terhubung dengan internet dan sudah
mengupdate repository baik menggunakan repository default debian
ataupun repository lokal (server indonesia).
Masuk Sebagai Super User dengan mengetik :
$ Su (enter)
Masukan Password root
7
Legiyanto, S.Pd
Lalu ketik
8
Legiyanto, S.Pd
Gambar 2.7 Langkah installasi Web Server apache
sumber : dokumentasi penulis
9
Legiyanto, S.Pd
Untuk membuat halaman web, sebenarnya PHP bukanlah bahasa
pemrograman yang wajib digunakan. Kita bisa saja membuat website hanya
menggunakan HTML saja. Web yang dihasilkan dengan HTML (dan CSS) ini
dikenal dengan website statis, dimana konten dan halaman web bersifat tetap.
Sebagai perbandingan, website dinamis yang bisa dibuat menggunakan PHP
adalah situs web yang bisa menyesuaikan tampilan konten tergantung situasi.
Website dinamis juga bisa menyimpan data ke dalam database, membuat halaman
yang berubah-ubah sesuai input dari user, memproses form, dll. Untuk pembuatan
web, kode PHP biasanya di sisipkan ke dalam dokumen HTML. Karena fitur
inilah PHP disebut juga sebagai Scripting Language atau bahasa pemrograman
script. Oleh sebab itu module PHP akan selalu bersandingan dengan WebServer,
setelah menginstall WebServer maka langkah selanjutnya adalah mengintall
module PHP. Jenis module PHP ini beraneka ragam dari mulai PHP 5.6, 7.0, 7.1,
7.2 sampai dengan 7.3. Namun adalam pembelajaran kali ini module PHP yang
akan diinstallkan adalah module PHP 5.6, maka untuk menginstall module PHP
5.6 kedalam WebServer apache langkahnya adalah sebagai berikut :
10
Legiyanto, S.Pd
Ketik Y (enter) untuk konfirmasi installasi
11
Legiyanto, S.Pd
Installasi sudah selesai
12
Legiyanto, S.Pd
C. Konfigurasi WebServer
1. Konfigurasi File HTML dan PHP
Web server merupakan perangkat lunak server yang berfungsi menerima
permintaan HTTP atau HTTPS dari clien yang dikenal dengan web browser dan
mengirimkan kembali dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya
berbentuk dokumen HTML. Untuk dapat menampilkan file HTML atau PHP yang
sudah dibuat dapat dikonfigurasi dengan memasukan file kedalam directory :
# /var/www/html
Langkah-langkah konfigurasi :
Buat file di dalam directory /var/www/html dengan cara berpindah
directoy terlebih dahulu
Untuk berpindah directoy ketikan cd /var/www/html (enter)
13
Legiyanto, S.Pd
Lalu ketik ls (enter) untuk mengecek isi directoy
14
Legiyanto, S.Pd
Isi file latihan HTML dengan mengetikan nano (spasi) latihan.html
15
Legiyanto, S.Pd
Save hasil konfigurasi dengan kombinasi tombol CTRL + X
16
Legiyanto, S.Pd
Untuk melihat isi file latihan.html bisa mengetikan cat (spasi) latihan.html
17
Legiyanto, S.Pd
Isi file latihan PHP dengan mengetikan nano (spasi) info.php
18
Legiyanto, S.Pd
Save hasil konfigurasi dengan kombinasi tombol CTRL + X
19
Legiyanto, S.Pd
Untuk melihat isi file latihan.html bisa mengetikan cat (spasi) latihan.html
20
Legiyanto, S.Pd
Gambar 2.27 Konfigurasi Port WebServer
sumber : dokumentasi penulis
Konfigurasi ports.conf
Ketik nano (spasi) ports.conf
21
Legiyanto, S.Pd
Ubah listen 80 menjadi 8080
22
Legiyanto, S.Pd
Ketik Y dan enter
23
Legiyanto, S.Pd
Rubah konfigurasi file 000-default.conf
Ketik nano (spasi) 000-default.conf (enter)
24
Legiyanto, S.Pd
Rubah <VirtualHost *:80> menjadi <VirtualHost *:8080>
25
Legiyanto, S.Pd
Ketik Y lalu enter
Secara default lokasi root folder web server apache di sistem operasi Debian
8.6 adalah di /var/www/html/
Secara default WebServer apache dapat membaca semua file berjenis HTML
dan PHP di dalam directory tersebut. Namun adakalanya tempat penyimpanan
root folder WebServer apache ini harus di konfigurasi agar mempermudah kinerja
administrator. Maka root folder ini bisa dirubah sesuai dengan kehendak
administrator. Pada contoh kali ini akan merubah dokumen root default
WebServer Apache /var/www/html akan di pindahkan ke directory /home/legi.
Maka konfigurasiya sebagai berikut :
26
Legiyanto, S.Pd
Rubah file 000-default.conf yang berada pada directoy /etc/apache2/sites-
available dengan cara
Pindah directory dengan cara cd (spasi) /etc/apache2/sites-available (enter)
Ketik “ls” untuk melihat isi directory
27
Legiyanto, S.Pd
Gambar 2.40 Konfigurasi Port WebServer
sumber : dokumentasi penulis
28
Legiyanto, S.Pd
Simpan konfigrasi CTRL + X
29
Legiyanto, S.Pd
Rubah file apache2.conf yang berada pada directoy /etc/apache2/ dengan
cara
Pindah directory dengan cara cd (spasi) /etc/apache2 (enter)
Ketik “ls” untuk melihat isi directory
30
Legiyanto, S.Pd
Gambar 2.46 Konfigurasi Port WebServer
sumber : dokumentasi penulis
31
Legiyanto, S.Pd
Simpan konfigrasi CTRL + X
32
Legiyanto, S.Pd
D. Pengujian Konfigurasi WebServer
Setelah melakukan konfigurasi dimulai dari konfigurasi file HTML dan PHP,
konfigurasi port WebServer dan konfigurasi document root WebServer Apache.
Maka pembelajaran selanjutnya adalah pengujian hasil konfigurasi yang telah
dilakukan sebelumnya.
1. Pengujian Konfigurasi File HTML dan PHP
Setelah melakukan konfigurasi file HTML dan PHP yang diletakan di dalam
folder /var/www/html yang berupa file latihan.html dan info.php maka selanjutnya
dilakukan pengujian hasil konfigurasi WebServer dengan membuka hasil
konfigurasinya di arah Client. Dengan sebelumnya sudah mensetting IP address
terlebih dahulu pada pembelajaran sebelumnya. Langkah-langkah pengujian
konfigurasi File HTML dan PHP
a) Konfigurasi File HTML
Buka WebBrowser seperti Mozilla Firefox, Google Chrome , Opera
Browser atau aplikasi sejenis.
Ketikan IP server pada kolom pencarian, pada contoh kali ini IP server
sudah di setting menjadi 10.10.10.2
Contoh : ketik 10.10.10.2/latihan.html pada kolom pencarian WebBrowser
33
Legiyanto, S.Pd
Gambar 2.51 Pengujian WebServer
sumber : dokumentasi penulis
Apabila berhasil maka akan muncul tampilan Website dengan format php
yang sudah dikonfigurasi sebelumnya
34
Legiyanto, S.Pd
Port HTTP berjalan pada port 80
Lalu ketik nmap (spasi) localhost kembali setelah melakukan konfigurasi
perubahan port
35
Legiyanto, S.Pd
Konfigurasi Port WebServer Apache sudah berhasil di konfigurasi
36
Legiyanto, S.Pd
Latihan Soal Aspek Pengetahuan
3.
Baris listen pada /etc/apache2/ports.conf tersebut menandakan?
a. Konfigurasi nama domain berjalan pada port 80
b. Konfigurasi SSL HTTPS berjalan pada port 80
c. Konfigurasi Module Apache2 berjalan pada port 80
d. Konfigurasi WebServer HTTP berjalan pada port 80
e. Konfigurasi root berjalan pada port 80
37
Legiyanto, S.Pd
4.
Baris “DocumentRoot /var/www/html” pada baris konfigurasi tersebut
merupakan?
a. Web Server berjalan pada port 80
b. Tanda baris konfigurasi dengan nama domain yang digunakan
c. Tanda konfigurasi lokasi penyimpanan file utama dari website pada WebServer
d. Penyimpanan Port HTTP dan Port HTTPS
e. Tanda web Server telah berhasil di installasi
5.
Bagaimana cara menampilkan hasil konfigurasi yang sesuai dengan gambar bila
diketahui IP server 10.10.10.1 dan IP gateway 10.10.10.2?
a. Pada Web Browser ketikan 10.10.10.1:8080
b. Pada Web Browser ketikan 10.10.10.1:80
c. Pada Web Browser ketikan 10.10.10.2:8080
d. Pada Web Browser ketikan 10.10.10.2:80
e. Pada Web Browser ketikan 10.10.10.1/8080
38
Legiyanto, S.Pd
Latihan Soal Aspek Keterampilan
39
Legiyanto, S.Pd
RANGKUMAN
1. Secara singkat, pengertian web server adalah perangkat lunak yang memberikan
layanan atau service kepada client untuk menerima request HTTP maupun HTTPS
dari client yang dikenal. Client yang dimaksud adalah web browser (semisal: Internet
Explorer, Google Chrome, Mozilla Firefox). Setelah itu, web server akan
mengirimkan request yang diminta oleh client dalam bentuk halaman web, yang
secara umum berbentuk dokumen HTML.
2. Setelah memahami pengertian web server, fungsi dan cara kerjanya, kini kita akan
beranjak mengenal berbagai macam contoh web server yang yang paling umum dan
populer. Diantaranya adalah apache, nginx, IIS (Internet Information Service, dan
Lighttpd.
3. Web server bukanlah website, web server adalah perangkat lunak tempat website
berjalan, yang menangani permintaan para pengguna untuk mengakses website,
kemudian mengirimkan halaman website tersebut kepada para pengguna untuk dibuka
melalui HTTP client atau yang juga dikenal dengan web browser.
4. PHP adalah bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk
pengembangan web. Selain itu, PHP juga bisa digunakan sebagai bahasa
pemrograman umum (wikipedia). PHP di kembangkan pada tahun 1995 oleh Rasmus
Lerdorf, dan sekarang dikelola oleh The PHP Group.
5. Dalam protokol jaringan TCP/IP, sebuah port adalah mekanisme yang mengizinkan
sebuah komputer untuk mendukung beberapa sesi koneksi dengan komputer lainnya
dan program di dalam jaringan. Port dapat mengidentifikasikan aplikasi dan layanan
yang menggunakan koneksi di dalam jaringan TCP/IP. Pada umumnya port yang
dapat dijalankan oleh WebServer adalah port HTTP dan HTTPS yang berjalan pada
port 80 (HTTP) dan 443 (HTTPS).
6. Secara default lokasi root folder web server apache di sistem operasi Debian 8.6
adalah di /var/www/html/
40
Legiyanto, S.Pd
DAFTAR PUSTAKA