Anda di halaman 1dari 42

BAHAN

AJAR
MENGEVALUASI WEB SERVER

Legiyanto, S.Pd
SMKN 5 Bandung
Kegiatan Belajar 6

Administrasi Sistem Jaringan

1. Capaian Pembelajaran
Memahami Administrasi Sistem Jaringan
2. Sub Capaian Pembelajaran
Mengevaluasi WebServer
3. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar dan Indikator


No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1. 3.6 Mengevaluasi WebServer 3.6.1 Menjelaskan WebServer
3.6.2 Menerapkan cara installasi WebSever
3.6.3 Menerapkan cara konfigurasi WebSever
3.6.4 Mengevaluasi konfigurasi WebServer

2. 4.6 Mengkonfigurasi 4.6.1 Melakukan instalasi WebSever


WebServer 4.6.2 Menkonfigurasi WebServer
4.6.3 Menguji Konfigurasi WebServer

4. Tujuan Pembelajaran
Dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning dan Strategi berfikir
ilmiah dari mulai mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, serta
mengkomunikasikan yang dilengkapi dengan bahan ajar , diharapkan perserta didik
dapat:
a. Menjelaskan WebServer sesuai bahan ajar dengan proaktif dan penuh
percaya diri
b. Menerapkan cara installasi WebSever sesuai bahan ajar dengan cermat
dan teliti
c. Menerapkan cara konfigurasi WebSever sesuai bahan ajar dengan
cermat dan teliti
d. Mengevaluasi konfigurasi WebServer sesuai dengan bahan ajar dengan
cermat dan teliti
e. Melakukan instalasi WebSever sesuai bahan ajar dengan cermat dan
teliti
f. Menkonfigurasi WebServer sesuai bahan ajar dengan cermat dan teliti

1
Legiyanto, S.Pd
g. Menguji hasil instalasi sistem operasi jaringan sesuai bahan ajar dengan
cermat dan teliti
5. Pokok materi
a. Mengenal WebServer
b. Installasi WebServer
c. Konfigurasi WebServer
d. Pengujian WebServer

6. Mind Map Materi

Pengertian
WebServer

Fungsi
WebServer
Mengenal
WebServer
Cara Kerja
WebServer

Contoh
WebServer

Installasi
WebServer

Apache Server
Installasi
WebServer Installasi
Module PHP

Konfigurasi
File HTML dan PHP

Konfigurasi Konfigurasi
WebServer Port WebServer

Konfigurasi
Document Root

Pengujian Pengujian
WebServer Konfigurasi WebServer

7. Uraian Materi
A. Mengenal WebServer
Di Era digital ini, internet seperti telah menjadi kebutuhan primer yang wajib
dipenuhi semua orang. semua orang. Setiap kali pengguna internet menggunakan
browser untuk menjelajahi internet, sebetulnya saat itu browser yang digunakan
berperan sebagai klien yang mengirimkan permintaan kepada web server. Namun
tahukah Anda, apa sebetulnya yang dimaksud dengan web server?
1. Pengertian WebServer
Secara singkat, pengertian web server adalah perangkat lunak yang
memberikan layanan atau service kepada client untuk menerima request HTTP

2
Legiyanto, S.Pd
maupun HTTPS dari client yang dikenal. Client yang dimaksud adalah web
browser (semisal: Internet Explorer, Google Chrome, Mozilla Firefox). Setelah
itu, web server akan mengirimkan request yang diminta oleh client dalam bentuk
halaman web, yang secara umum berbentuk dokumen HTML.
2. Fungsi WebServer
Fungsi utama dari sebuah web server adalah memproses berkas-berkas yang
diminta oleh klien dan kemudian memberikan respon berupa halaman website
yang terdiri dari teks, gambar, video, dokumen, dan sebagainya. Proses ini
dilakukan melalui sebuah protokol komunikasi yang telah ditentukan sedemikian
rupa.
Jadi ketika akan mengakses suatu website, saat itulah kita (sebagai klien)
melakukan sebuah permintaan, kemudian jika alamat IP atau domain website
benar, web server akan merespon permintaan tersebut dengan memberikan file
atau data yang tersimpan pada file storage atau database website tersebut.

Gambar 2.1 Fungsi WebServer


Sumber : https://www.nesabamedia.com

3. Cara Kerja WebServer


Kita mungkin telah mengetahui bahwa semua protokol yang terdapat di
internet melibatkan satu pihak sebagai server dan pihak lainnya sebagai klien.
Begitu pula dengan HTTP (Hypertext Transfer Protocol), yang merupakan wadah
bagi aplikasi web yang dijalankan..

Gambar 2.2 Cara kerja WebServer


Sumber : https://www.nesabamedia.com

3
Legiyanto, S.Pd
Dalam protokol HTTP, web server berperan sebagai pihak server, sementara
web browser berperan sebagai pihak klien. Saat seorang pengguna internet
memasukkan sebuah alamat website melalui browser tertentu (IE, Chrome, atau
Firefox), maka selanjutnya browser akan memproses permintaan tersebut dengan
mengirimkannya ke web server sesuai alamat yang diminta, kemudian menunggu
hasilnya untuk beberapa saat.
Jika ternyata yang diminta oleh pengguna adalah sebuah dokumen, maka web
server akan langsung mengirimkan dokumen tersebut ke browser yang digunakan.
Namun jika dokumen yang diminta mengandung program server side, selanjutnya
web server akan menjalankan program server side tersebut dan mengirimkan
hasilnya dalam bentuk HTML..
4. Contoh WebServer
Setelah memahami pengertian web server, fungsi dan cara kerjanya, kini kita
akan beranjak mengenal berbagai macam contoh web server yang yang paling
umum dan populer. Berikut merupakan di antaranya :
a. Apache
Apache merupakan salah satu jenis web server yang paling banyak
digunakan di internet. Awalnya, apache didesain untuk sistem operasi
UNIX. Apache sendiri memiliki beberapa macam dukungan seperti
kontrol akses, PHP, dan SSL. Kontrol akses apache dijalankan bergantung
dari nomor IP CGI (Common Gateway Interface) atau nama host. Apache
menempatkan kontrol akses sebagai modul, dan yang paling terkenal
adalah modul Perl (Practical Extraction and Report Language). Sementara
itu, PHP (Personal Home Page) merupakan sebuah program yang
menyerupai CGI, untuk memproses teks dan bekerja pada web server.

Gambar 2.3 Apache Server


Sumber : http://xubuntuhowto.blogspot.com

PHP pada apache web server ditempatkan sebagai salah satu modulnya
(mod_php) untuk membuat kinerja PHP lebih baik dan stabil. Apache
sendiri termasuk dalam kategori freeware, dengan proses instalasi yang
relatif mudah, dapat beroperasi pada berbagai variasi sistem operasi,
mudah pengaturan konfigurasinya hanya dengan empat file konfigurasi,
dan juga mudah menambahkan peripheral lain ke dalam platform web
servernya..

4
Legiyanto, S.Pd
b. Nginx
Nginx (dibaca engine x) merupakan salah satu web server open source
selain apache. Walaupun sebetulnya apache sudah begitu populer, terdapat
satu kekurangannya, yaitu tak dapat menangani kebutuhan web server
dengan traffic yang tinggi. Nginx kemudian tercipta untuk menjadi sebuah
solusi yang lebih mengedepankan performa, kemudahan, dan kecepatan.
Nginx sendiri memiliki beberapa kelebihan, di antaranya :
 Arsitektur Event-Based. Berbeda dengan Apache yang
menggunakan process based, nginx menggunakan arsitektur event-
based sehingga mampu meminimilkan thread untuk memproses
sebuah permintaan dari klien, yang artinya memori yang terpakai
juga menjadi lebih kecil. Server ringan dan sangat responsif.
 Performa Luar Biasa. Semakin banyak thread digunakan, maka
semakin banyak memori yang diperlukan. Dalam hal ini, nginx
telah didesain untuk menangani hingga sepuluh juta permintaan
klien tiap harinya, atau beberapa ratus permintaan per detik.
 Fitur Mantap. Jika apache seperti toko serba ada yang menyediakan
produk dengan lengkap, nginx hanya menyediakan fitur-fitur yang
kebanyakan orang cari, seperti static file serving, virtual hosts,
reverse proxying, access control, URL rewriting, dsb.

Gambar 2.3 NGINX Server


Sumber : quiksite.com

c. IIS (Internet Information Services)


IIS merupakan web server yang digunakan dalam Windows, terutama
Windows 2000 dan Windows 2003. Web Server IIS didukung dengan
berbagai macam komponen pendukung seperti protokol karingan TCIP/IP,
DNS, dan software untuk membuat situs web.

5
Legiyanto, S.Pd
Gambar 2.3 NGINX Server
Sumber : https://www.assistanz.com
IIS sendiri sebetulnya dapat digunakan sebagai platform tempat
aplikasi web berjalan. IIS mendukung berbagai macam protokol seperti
HTTP, FTP, SMTP, NNTP, dan SSL. Kelebihannya, IIS merupakan web
server yang sangat kompatibel dengan Windows sebagai imbas dari
keluaran Microsoft, mendukung platform .NET yang hanya bisa dilakukan
dengan IIS. Walau begitu, IIS termasuk web server berbayar, cukup
mudah diserang oleh para cracker, serta keamanannya mudah ditembus.
d. Lighttpd
Lighttpd (dibaca : lightly) merupakan salah satu jenis web server open
source lainnya yang awalnya ditulis oleh programmer berkebangsaan
Jerman dalam bahasa pemrograman C.

Gambar 2.3 NGINX Server


Sumber : en.wikipedia.org

Web server yang satu ini dapat beroperasi dalam komputer dengan
sistem operasi Linux atau keluarga Unix lainnya. Salah satu kelebihan
menggunakan Lighttpd adalah kemampuannya dalam mengatur CPU load
dengan efektif, juga beberapa fitur advance lainnya seperti SCGI, FastCGi,
Output-Compression dan URL-Writing.

B. Installasi WebServer
1. Installasi Apache Server
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya Web Server adalah sebuah perangkat
lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari client

6
Legiyanto, S.Pd
dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman website
umumnya yang berbentuk HTML atau PHP.
Web server bukanlah website, web server adalah perangkat lunak tempat
website berjalan, yang menangani permintaan para pengguna untuk mengakses
website, kemudian mengirimkan halaman website tersebut kepada para pengguna
untuk dibuka melalui HTTP client atau yang juga dikenal dengan web browser.
Karena itu, agar dapat memasang website pada sebuah server dibutuhkan
aplikasi web server. Ada banyak aplikasi web server yang tersedia, beberapa
aplikasi web server yang paling terkenal adalah Nginx, Lighttpd, Litespeed dan
Apache.
Web server menggunakan protokol HTTP dan HTTPS dalam melakukan
tugasnya menangani permintaan dari client, masing-masing protokol tersebut
secara default berjalan pada port 80 dan 443.
Meski ada banyak aplikasi web server yang bisa digunakan, pada
pembelajaran kali ini kita akan belajar bagaimana caranya menginstal dan
melakukan konfigurasi web server di Debian menggunakan web server yang
paling umum dan mudah digunakan, yaitu web server Apache. Adapun cara
installasi WebServer Apache di debian 8.6 adalah sebagai berikut :
 Pastikan Linux Debian sudah terhubung dengan internet dan sudah
mengupdate repository baik menggunakan repository default debian
ataupun repository lokal (server indonesia).
 Masuk Sebagai Super User dengan mengetik :

$ Su (enter)
 Masukan Password root

Gambar 2.4 Langkah installasi Web Server apache


sumber : dokumentasi penulis

7
Legiyanto, S.Pd
 Lalu ketik

# apt-get install apache2 (enter)

Gambar 2.5 Langkah installasi Web Server apache


sumber : dokumentasi penulis

 Lalu ketik Y (enter) untuk konfirmasi installasi

Gambar 2.6 Langkah installasi Web Server apache


sumber : dokumentasi penulis

8
Legiyanto, S.Pd
Gambar 2.7 Langkah installasi Web Server apache
sumber : dokumentasi penulis

 WebServer Apache sudah terinstall

Gambar 2.8 Langkah installasi Web Server apache


sumber : dokumentasi penulis

2. Installasi Module PHP 5.6


PHP adalah bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk
pengembangan web. Selain itu, PHP juga bisa digunakan sebagai bahasa
pemrograman umum (wikipedia). PHP di kembangkan pada tahun 1995 oleh
Rasmus Lerdorf, dan sekarang dikelola oleh The PHP Group.
PHP disebut bahasa pemrograman server side karena PHP diproses pada
komputer server. Hal ini berbeda dibandingkan dengan bahasa pemrograman
client-side seperti JavaScript yang diproses pada web browser (client).

9
Legiyanto, S.Pd
Untuk membuat halaman web, sebenarnya PHP bukanlah bahasa
pemrograman yang wajib digunakan. Kita bisa saja membuat website hanya
menggunakan HTML saja. Web yang dihasilkan dengan HTML (dan CSS) ini
dikenal dengan website statis, dimana konten dan halaman web bersifat tetap.
Sebagai perbandingan, website dinamis yang bisa dibuat menggunakan PHP
adalah situs web yang bisa menyesuaikan tampilan konten tergantung situasi.
Website dinamis juga bisa menyimpan data ke dalam database, membuat halaman
yang berubah-ubah sesuai input dari user, memproses form, dll. Untuk pembuatan
web, kode PHP biasanya di sisipkan ke dalam dokumen HTML. Karena fitur
inilah PHP disebut juga sebagai Scripting Language atau bahasa pemrograman
script. Oleh sebab itu module PHP akan selalu bersandingan dengan WebServer,
setelah menginstall WebServer maka langkah selanjutnya adalah mengintall
module PHP. Jenis module PHP ini beraneka ragam dari mulai PHP 5.6, 7.0, 7.1,
7.2 sampai dengan 7.3. Namun adalam pembelajaran kali ini module PHP yang
akan diinstallkan adalah module PHP 5.6, maka untuk menginstall module PHP
5.6 kedalam WebServer apache langkahnya adalah sebagai berikut :

 Ketik apt-get install php5

Gambar 2.9 Langkah installasi module PHP 5.6


sumber : dokumentasi penulis

10
Legiyanto, S.Pd
 Ketik Y (enter) untuk konfirmasi installasi

Gambar 2.10 Langkah installasi module PHP 5.6


sumber : dokumentasi penulis
 Tunggu sedang proses installasi

Gambar 2.11 Langkah installasi module PHP 5.6


sumber : dokumentasi penulis

11
Legiyanto, S.Pd
 Installasi sudah selesai

Gambar 2.12 Langkah installasi module PHP 5.6


sumber : dokumentasi penulis

 Cek versi php dengan mengetik : php –v (enter)

Gambar 2.12 Langkah installasi module PHP 5.6


sumber : dokumentasi penulis

12
Legiyanto, S.Pd
C. Konfigurasi WebServer
1. Konfigurasi File HTML dan PHP
Web server merupakan perangkat lunak server yang berfungsi menerima
permintaan HTTP atau HTTPS dari clien yang dikenal dengan web browser dan
mengirimkan kembali dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya
berbentuk dokumen HTML. Untuk dapat menampilkan file HTML atau PHP yang
sudah dibuat dapat dikonfigurasi dengan memasukan file kedalam directory :

# /var/www/html

 Langkah-langkah konfigurasi :
 Buat file di dalam directory /var/www/html dengan cara berpindah
directoy terlebih dahulu
 Untuk berpindah directoy ketikan cd /var/www/html (enter)

Gambar 2.13 Konfigurasi file HTML dan PHP


sumber : dokumentasi penulis

13
Legiyanto, S.Pd
 Lalu ketik ls (enter) untuk mengecek isi directoy

Gambar 2.14 Konfigurasi file HTML dan PHP


sumber : dokumentasi penulis

 Buat file HTML dengan format latihan.html


 Dengan cara mengetikan touch latihan.html (enter)
 Ketik ls (enter) untuk melihat isi directory dan memastikan file
latihan.html sudah dibuat

Gambar 2.15 Konfigurasi file HTML dan PHP


sumber : dokumentasi penulis

14
Legiyanto, S.Pd
 Isi file latihan HTML dengan mengetikan nano (spasi) latihan.html

Gambar 2.16 Konfigurasi file HTML dan PHP


sumber : dokumentasi penulis

 Isi file latihan.html seperti berikut

Gambar 2.17 Konfigurasi file HTML dan PHP


sumber : dokumentasi penulis

15
Legiyanto, S.Pd
 Save hasil konfigurasi dengan kombinasi tombol CTRL + X

Gambar 2.18 Konfigurasi file HTML dan PHP


sumber : dokumentasi penulis

 Lalu ketik Y (enter)

Gambar 2.19 Konfigurasi file HTML dan PHP


sumber : dokumentasi penulis

16
Legiyanto, S.Pd
 Untuk melihat isi file latihan.html bisa mengetikan cat (spasi) latihan.html

Gambar 2.20 Konfigurasi file HTML dan PHP


sumber : dokumentasi penulis

 Konfigurasi file dengan format HTML sudah di buat


 Untuk konfigurasi file dengan format PHP
 Bisa dengan cara membuat file PHP dengan format info.php
 Dengan cara mengetikan touch info.php (enter)
 Ketik ls (enter) untuk melihat isi directory dan memastikan file info.php
sudah dibuat

Gambar 2.21 Konfigurasi file HTML dan PHP


sumber : dokumentasi penulis

17
Legiyanto, S.Pd
 Isi file latihan PHP dengan mengetikan nano (spasi) info.php

Gambar 2.22 Konfigurasi file HTML dan PHP


sumber : dokumentasi penulis

 Isi file info.php seperti berikut

Gambar 2.23 Konfigurasi file HTML dan PHP


sumber : dokumentasi penulis

18
Legiyanto, S.Pd
 Save hasil konfigurasi dengan kombinasi tombol CTRL + X

Gambar 2.24 Konfigurasi file HTML dan PHP


sumber : dokumentasi penulis

 Lalu ketik Y (enter)

Gambar 2.25 Konfigurasi file HTML dan PHP


sumber : dokumentasi penulis

19
Legiyanto, S.Pd
 Untuk melihat isi file latihan.html bisa mengetikan cat (spasi) latihan.html

Gambar 2.26 Konfigurasi file HTML dan PHP


sumber : dokumentasi penulis

 Konfigurasi file dengan format php sudah di buat

2. Konfigurasi Port WebServer


Dalam protokol jaringan TCP/IP, sebuah port adalah mekanisme yang
mengizinkan sebuah komputer untuk mendukung beberapa sesi koneksi dengan
komputer lainnya dan program di dalam jaringan. Port dapat mengidentifikasikan
aplikasi dan layanan yang menggunakan koneksi di dalam jaringan TCP/IP. Pada
umumnya port yang dapat dijalankan oleh WebServer adalah port HTTP dan
HTTPS yang berjalan pada port 80 (HTTP) dan 443 (HTTPS). Pada pembelajaran
ini akan mengkonfigurasi port default WebServer 80 (HTTP) yang akan dirubah
sesuai dengan kehendak administrator. Contoh pada pembelajaran kali ini akan
merubah port default HTTP (80) menjadi port 8080. Langkah untuk merubah
konfigurasi port WebServer adalah sebagai berikut :
 Pindah directory kedalam directory /etc/apache2
 Dengan mengetik cd (spasi) /etc/apache2 (enter)
 Lalu ketik “ls” untuk melihat isi directory

20
Legiyanto, S.Pd
Gambar 2.27 Konfigurasi Port WebServer
sumber : dokumentasi penulis
 Konfigurasi ports.conf
 Ketik nano (spasi) ports.conf

Gambar 2.28 Konfigurasi Port WebServer


sumber : dokumentasi penulis

21
Legiyanto, S.Pd
 Ubah listen 80 menjadi 8080

Gambar 2.29 Konfigurasi Port WebServer


sumber : dokumentasi penulis

 Save dengan cara CTRL + X

Gambar 2.30 Konfigurasi Port WebServer


sumber : dokumentasi penulis

22
Legiyanto, S.Pd
 Ketik Y dan enter

Gambar 2.31 Konfigurasi Port WebServer


sumber : dokumentasi penulis
 Rubah file 000-default.conf yang berada pada directoy /etc/apache2/sites-
available dengan cara
 Pindah directory dengan cara cd (spasi) /etc/apache2/sites-available (enter)
 Ketik “ls” untuk melihat isi directory

Gambar 2.32 Konfigurasi Port WebServer


sumber : dokumentasi penulis

23
Legiyanto, S.Pd
 Rubah konfigurasi file 000-default.conf
 Ketik nano (spasi) 000-default.conf (enter)

Gambar 2.33 Konfigurasi Port WebServer


sumber : dokumentasi penulis

Gambar 2.34 Konfigurasi Port WebServer


sumber : dokumentasi penulis

24
Legiyanto, S.Pd
 Rubah <VirtualHost *:80> menjadi <VirtualHost *:8080>

Gambar 2.35 Konfigurasi Port WebServer


sumber : dokumentasi penulis

 Simpan konfigrasi CTRL + X

Gambar 2.36 Konfigurasi Port WebServer


sumber : dokumentasi penulis

25
Legiyanto, S.Pd
 Ketik Y lalu enter

Gambar 2.37 Konfigurasi Port WebServer


sumber : dokumentasi penulis

 Restart service apache


 Ketik /etc/init.d/apache2 (spasi) restart
 Konfigurasi Port WebServer Apache sudah selesai.

3. Konfigurasi Document Root


Dalam pembelajaran kali ini akan di bahasa apa itu root folder web server
apache. Berbeda dengan root folder system yang berlokasi di " / " , root folder
web server apache adalah lokasi folder yang digunakan web server apache untuk
melayani klien ketika mengakses web server apache via browser. Jadi semua file
dan folder yang dapat diakses lewat browser bermuara disana (kecuali directory
virtual host). Perlu anda ketahui juga bahwa lokasi root folder web server apache
juga berada di bawah root folder system. Untuk lebih jelasnya bisa membaca
penjelasan berikut:

Secara default lokasi root folder web server apache di sistem operasi Debian
8.6 adalah di /var/www/html/

Secara default WebServer apache dapat membaca semua file berjenis HTML
dan PHP di dalam directory tersebut. Namun adakalanya tempat penyimpanan
root folder WebServer apache ini harus di konfigurasi agar mempermudah kinerja
administrator. Maka root folder ini bisa dirubah sesuai dengan kehendak
administrator. Pada contoh kali ini akan merubah dokumen root default
WebServer Apache /var/www/html akan di pindahkan ke directory /home/legi.
Maka konfigurasiya sebagai berikut :

26
Legiyanto, S.Pd
 Rubah file 000-default.conf yang berada pada directoy /etc/apache2/sites-
available dengan cara
 Pindah directory dengan cara cd (spasi) /etc/apache2/sites-available (enter)
 Ketik “ls” untuk melihat isi directory

Gambar 2.38 Konfigurasi Port WebServer


sumber : dokumentasi penulis

 Rubah konfigurasi file 000-default.conf


 Ketik nano (spasi) 000-default.conf (enter)

Gambar 2.39 Konfigurasi Port WebServer


sumber : dokumentasi penulis

27
Legiyanto, S.Pd
Gambar 2.40 Konfigurasi Port WebServer
sumber : dokumentasi penulis

 Rubah DocumentRoot /var/www/html menjadi DocumentRoot /home/legi

Gambar 2.41 Konfigurasi Port WebServer


sumber : dokumentasi penulis

28
Legiyanto, S.Pd
 Simpan konfigrasi CTRL + X

Gambar 2.42 Konfigurasi Port WebServer


sumber : dokumentasi penulis

 Ketik Y lalu enter

Gambar 2.43 Konfigurasi Port WebServer


sumber : dokumentasi penulis

29
Legiyanto, S.Pd
 Rubah file apache2.conf yang berada pada directoy /etc/apache2/ dengan
cara
 Pindah directory dengan cara cd (spasi) /etc/apache2 (enter)
 Ketik “ls” untuk melihat isi directory

Gambar 2.44 Konfigurasi Port WebServer


sumber : dokumentasi penulis

 Rubah konfigurasi file apache2.conf


 Ketik nano (spasi) apache2.conf (enter)

Gambar 2.45 Konfigurasi Port WebServer


sumber : dokumentasi penulis

30
Legiyanto, S.Pd
Gambar 2.46 Konfigurasi Port WebServer
sumber : dokumentasi penulis

 Rubah <Directory /var/www/> menjadi <Directory /home/legi/>

Gambar 2.47 Konfigurasi Port WebServer


sumber : dokumentasi penulis

31
Legiyanto, S.Pd
 Simpan konfigrasi CTRL + X

Gambar 2.48 Konfigurasi Port WebServer


sumber : dokumentasi penulis

 Ketik Y lalu enter

Gambar 2.49 Konfigurasi Port WebServer


sumber : dokumentasi penulis

 Konfigurasi Document Root Apache sudah selesai.


 Restart service apache
 Ketik /etc/init.d/apache2 (spasi) restart

32
Legiyanto, S.Pd
D. Pengujian Konfigurasi WebServer
Setelah melakukan konfigurasi dimulai dari konfigurasi file HTML dan PHP,
konfigurasi port WebServer dan konfigurasi document root WebServer Apache.
Maka pembelajaran selanjutnya adalah pengujian hasil konfigurasi yang telah
dilakukan sebelumnya.
1. Pengujian Konfigurasi File HTML dan PHP
Setelah melakukan konfigurasi file HTML dan PHP yang diletakan di dalam
folder /var/www/html yang berupa file latihan.html dan info.php maka selanjutnya
dilakukan pengujian hasil konfigurasi WebServer dengan membuka hasil
konfigurasinya di arah Client. Dengan sebelumnya sudah mensetting IP address
terlebih dahulu pada pembelajaran sebelumnya. Langkah-langkah pengujian
konfigurasi File HTML dan PHP
a) Konfigurasi File HTML
 Buka WebBrowser seperti Mozilla Firefox, Google Chrome , Opera
Browser atau aplikasi sejenis.
 Ketikan IP server pada kolom pencarian, pada contoh kali ini IP server
sudah di setting menjadi 10.10.10.2
 Contoh : ketik 10.10.10.2/latihan.html pada kolom pencarian WebBrowser

Gambar 2.50 Pengujian WebServer


sumber : dokumentasi penulis

 Apabila berhasil maka akan muncul tampilan Website yang sudah


dikonfigurasi sebelumnya
b) Konfigurasi File PHP
 Buka WebBrowser seperti Mozilla Firefox, Google Chrome , Opera
Browser atau aplikasi sejenis.
 Ketikan IP server pada kolom pencarian, pada contoh kali ini IP server
sudah di setting menjadi 10.10.10.2
 Contoh : ketik 10.10.10.2/info.php pada kolom pencarian WebBrowser

33
Legiyanto, S.Pd
Gambar 2.51 Pengujian WebServer
sumber : dokumentasi penulis

 Apabila berhasil maka akan muncul tampilan Website dengan format php
yang sudah dikonfigurasi sebelumnya

2. Pengujian Konfigurasi Port WebServer


Setelah melakukan perubahan default port WebServer apache port 80 HTTP
menjadi port 8080 HTTP maka selanjutnya melakukan pengujian. Langkah-
langkah pengujian konfigurasi port WebServer adalah sebagai berikut :
 Cek port yang berjalan dalam server debian sebelum melakukan
konfigurasi
 Installasi terlebih dahulu service nmap di debian server
 Ketik apt-get (spasi) install (spasi) nmap
 Ketik nmap (spasi) lokalhost

Gambar 2.52 Pengujian WebServer


sumber : dokumentasi penulis

34
Legiyanto, S.Pd
 Port HTTP berjalan pada port 80
 Lalu ketik nmap (spasi) localhost kembali setelah melakukan konfigurasi
perubahan port

Gambar 2.53 Pengujian WebServer


sumber : dokumentasi penulis
 Maka terlihat port HTTP berjalan di port 8080
 Atau bisa juga bisa membuka web browser
 Ketikan 10.10.10.2:8080 (diakhiri dengan port yang sudah di rubah)

Gambar 2.54 Pengujian WebServer


sumber : dokumentasi penulis

35
Legiyanto, S.Pd
 Konfigurasi Port WebServer Apache sudah berhasil di konfigurasi

3. Pengujian Konfigurasi Document Root WebServer


Tempat penyimpanan root folder default WebServer Apache adalah di dalam
folder /var/www/html. Pada saat pembelajaran sebelumnya sudah dilakukan
konfigurasi perubahan document root dimana docoment root defaultnya dirubah
menjadi /home/legi. Langkah selanjutnya adalah menguji hasil konfigurasi
document root tersebut. Langkah-langkah pengujian :
 Buat file dengan format HTML di dalam directory /home/legi
 Contoh : touch (spasi) /home/legi/pindahroot.html
 Isi file HTML menjadi
<html> PINDAH DOKUMEN ROOT <html>
 Save file
 Buka web browser
 ketikan 10.10.10.2:8080/pindahroot.html

Gambar 2.55 Pengujian WebServer


sumber : dokumentasi penulis

 Apabila konfigurasi berhasil baka akan muncul Website yang di simpan


dalam directory /home/legi/pindahroot.html

36
Legiyanto, S.Pd
Latihan Soal Aspek Pengetahuan

1. Apache merupakan sebuah aplikasi WebServer yang dapat menyimpan konfigurasi


file sebuah situs yang dapat ditampilkan melalui WebBrowser. Yang dimaksud
WebServer dalam pernyataan diatas adalah?
a. Perangkat lunak yang memberikan layanan atau service kepada client untuk
menerima request HTTP maupun HTTPS
b. Perangkat lunak yang memberikan layanan atau service kepada client untuk
menerima request TCP dan UDP
c. Perangkat lunak yang memberikan layanan atau service kepada client untuk
menerima request File Transfer Protokol (FTP)
d. Perangkat lunak yang memberikan layanan atau service kepada client untuk
menerima request Domain Name System (DNS)
e. Perangkat lunak yang memberikan layanan atau service kepada client untuk
menerima request Dynamic Host Configuration Protocol
2. Apache merupakan sebuah aplikasi WebServer yang sangat terkenal dan mudah
diaplikasikan untuk membuat WebServer. Bagaimana cara installasi WebServer
Apache di debian 8.6?
a. # install apache
b. # get install apache2
c. # apt-get install apache2
d. # install apt-get apache2
e. # install apache2

3.
Baris listen pada /etc/apache2/ports.conf tersebut menandakan?
a. Konfigurasi nama domain berjalan pada port 80
b. Konfigurasi SSL HTTPS berjalan pada port 80
c. Konfigurasi Module Apache2 berjalan pada port 80
d. Konfigurasi WebServer HTTP berjalan pada port 80
e. Konfigurasi root berjalan pada port 80

37
Legiyanto, S.Pd
4.
Baris “DocumentRoot /var/www/html” pada baris konfigurasi tersebut
merupakan?
a. Web Server berjalan pada port 80
b. Tanda baris konfigurasi dengan nama domain yang digunakan
c. Tanda konfigurasi lokasi penyimpanan file utama dari website pada WebServer
d. Penyimpanan Port HTTP dan Port HTTPS
e. Tanda web Server telah berhasil di installasi

5.
Bagaimana cara menampilkan hasil konfigurasi yang sesuai dengan gambar bila
diketahui IP server 10.10.10.1 dan IP gateway 10.10.10.2?
a. Pada Web Browser ketikan 10.10.10.1:8080
b. Pada Web Browser ketikan 10.10.10.1:80
c. Pada Web Browser ketikan 10.10.10.2:8080
d. Pada Web Browser ketikan 10.10.10.2:80
e. Pada Web Browser ketikan 10.10.10.1/8080

38
Legiyanto, S.Pd
Latihan Soal Aspek Keterampilan

Setelah melakukan konfigurasi dan melakukan pengujian terhadap konfigurasi


WebServer. Untuk menguji komptensi maka selanjutnya kerjakan tugas berikut ini
TUGAS :

a. Bentuklah kelompok kelasmu menjadi 6 kelompok. Siapkan alat dan


bahan yang diperlukan dalam melakukan installasi WebServer apache
di Debian 8.6 mode text pada komputer virtual (aplikasi virtual box)
b. Jika semua bahan dan peralatan sudah siap, maka mulailah praktik
installasi WebServer di Debian 8.6 mode text pada komputer virtual
(aplikasi virtual box)
c. Buatlah sebuah WebServer dengan ketentuan
 IP Server : 192.168.1.1
 File HTML dengan nama file SMKN5.html (isi bebas)
 Port WebServer : HTTP port 9999
 Document Root : Rubah docoment root menjadi /home/smkn5
d. Setelah melakukan praktik , selanjutnya dokumentasikan dan buatlah
laporan hasil praktikum untuk disampaikan di depan kelas

39
Legiyanto, S.Pd
RANGKUMAN

1. Secara singkat, pengertian web server adalah perangkat lunak yang memberikan
layanan atau service kepada client untuk menerima request HTTP maupun HTTPS
dari client yang dikenal. Client yang dimaksud adalah web browser (semisal: Internet
Explorer, Google Chrome, Mozilla Firefox). Setelah itu, web server akan
mengirimkan request yang diminta oleh client dalam bentuk halaman web, yang
secara umum berbentuk dokumen HTML.
2. Setelah memahami pengertian web server, fungsi dan cara kerjanya, kini kita akan
beranjak mengenal berbagai macam contoh web server yang yang paling umum dan
populer. Diantaranya adalah apache, nginx, IIS (Internet Information Service, dan
Lighttpd.
3. Web server bukanlah website, web server adalah perangkat lunak tempat website
berjalan, yang menangani permintaan para pengguna untuk mengakses website,
kemudian mengirimkan halaman website tersebut kepada para pengguna untuk dibuka
melalui HTTP client atau yang juga dikenal dengan web browser.
4. PHP adalah bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk
pengembangan web. Selain itu, PHP juga bisa digunakan sebagai bahasa
pemrograman umum (wikipedia). PHP di kembangkan pada tahun 1995 oleh Rasmus
Lerdorf, dan sekarang dikelola oleh The PHP Group.
5. Dalam protokol jaringan TCP/IP, sebuah port adalah mekanisme yang mengizinkan
sebuah komputer untuk mendukung beberapa sesi koneksi dengan komputer lainnya
dan program di dalam jaringan. Port dapat mengidentifikasikan aplikasi dan layanan
yang menggunakan koneksi di dalam jaringan TCP/IP. Pada umumnya port yang
dapat dijalankan oleh WebServer adalah port HTTP dan HTTPS yang berjalan pada
port 80 (HTTP) dan 443 (HTTPS).
6. Secara default lokasi root folder web server apache di sistem operasi Debian 8.6
adalah di /var/www/html/

40
Legiyanto, S.Pd
DAFTAR PUSTAKA

Setiawan, Rudi. 2018. Administrasi Sistem Jaringan. Surakarta : Mediatama.


Patwiyanto, Sri dan Sumari. 2018. Administrasi Sistem Jaringan. Yogyakarta : Andi.
Susilo, A.D. Administrasi Server. 2013. Jakarta : Direktorat Jenderal Peningkatan
Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan.
Munif, Abdul. Sistem Operasi. 2013. Jakarta : Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu
Pendidik & Tenaga Kependidikan.
Rahman, Rizal. Mahir Administrasi Server dan Router dengan Linux Ubuntu Server
12.04 LTS. Bekasi.
Afandi. A.Y. Installasi Debian. 2017. Ujug Pandang.
https://www.duniailkom.com/pengertian-dan-fungsi-php-dalam-pemograman-web/
https://blog.cilsy.id/2015/04/repository-lokal-debian-8-jessie.html
https://www.akangerik.com/cara-merubah-port-apache-debian-dan-ubuntu/
https://servernesia.com/670/cara-mengganti-port-apache/
https://my-trip-and-adventure.blogspot.com/2016/01/cara-merubah-port-apache-debian-
dan.html
https://www.pintar-network.com/2017/11/mengubah-port-ssh-dan-telnet-debian-8.html
https://servernesia.com/1835/cara-membuat-phpinfo/
https://waroungtkj.blogspot.com/2017/11/cara-konfigurasi-web-server-di-debian-8_9.html
http://www.newbienote.com/2016/10/apa-itu-root-folder-web-server-apache.html
http://feverocto.blogspot.com/2015/09/konfigurasi-web-server-debian-8.html
https://www.sudoway.id/2017/10/install-dan-konfigurasi-web-server-di-debian.html
http://zeeeblogi.blogspot.com/2017/08/cara-install-dan-konfigurasi-web-server.html
https://yuliantisafitri.wordpress.com/macam-macam-port/
https://www.academia.edu/18405761/DAFTAR_PORT_BESERTA_FUNGSINYA
http://www.sibro21.org/2016/04/install-apache-dan-php5-di-debian.html
https://ihsan-tutorial.blogspot.com/2018/10/konfigurasi-secure-web-server-https-di-linux-
debian.html

Anda mungkin juga menyukai