Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

CA MAMAE DI RUANG BEDAH

RSUD PRINGSEWU

OLEH :
CAHYANAULI HARAHAP
142012017056

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
TAHUN 2021
LAPORAN PENDAHULUAN CA MAMAE

A. Definisi Ca Mamae
Ca Mamae adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus
tumbuh  berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara.
Jika benjolan kanker tidak terkontrol, maka sel-sel kanker bisa bermetastase pada
bagian-bagian tubuh yang lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening
ketiak ataupun diatas tulang  belikat. Selain itu, sel-sel kanker bisa bersarang ditulang,
paru, hati kulit dan bawah kulit. (Erik T, 2005)
Ca Mamae merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal
dari epitel ductus maupun lobulusnya. (Kemenkes, 2017)
Ca Mamae biasanya terdeteksi pada saat dilakukan pemeriksaan, sebelum
gejala  berkembang, atau setelah wanita memperhatikan benjolan. Sebagian besar
massa terlihat saat terjadi benjolan di payudara dimana awalnya bersifat jinak dan
terus berkembang dan menyebar sehingga tidak terkendali. Analisi mikroskopis
payudara diperlukan untuk diagnosis definitis dan untuk mengetahui tingkat
penyebaran (in situ atau invasif) dan ciri  jenis penyakitnya. Analisis mikroskopis
jaringan didapat melalui biopsi jarum atau bedah. Biopsi didasarkan pada klinis
pasien individu faktor, ketersediaan perangkat biopsi, dan sumber daya tertentu
(American Cancer Soxiety, 2015)

B. Etiologi
Ada beberapa penyebab dari Ca Mamae antara lain :
1. Usia
Sekitar 60% terjadi pada usia diatas 60 tahun. Resiko terbesar ditemukan pada
wanita  berusia 75 tahun
2. Pernah Ca Mamae
Wanita yang pernah menderita kanker in situ atau kanker invasif memiliki resiko
tertinggi menderita Ca Mamae. Setelah payudara yang terkena diangkat, maka
resiko terjadinya karsinoma pada payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5-
1%/tahun
3. Riwayat Keluarga Menderita Kanker Payudara
Wanita yang ibu, saudara perempuan atau anaknya menderita kanker, memiliki
resiko 3 kali lebih besar untuk menderita Ca Mamae
4. Faktor Genetik dan Hormonal
Telah ditemukan 2 varian gen yang tampaknya berperan terjadinya kanker
payudara, yaitu BRCA1 dan BRCA2. Jika seorang wanita memiliki salah satu dari
gen tersebut, maka kemungkinan menderita kanker payudara sangat besar
5. Menarche (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause setelah usia 55
tahun, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah hamil.
Semakin dini menarche, semakin besar resiko ca mamae. Resiko menderita ca
mamae adalah 2-4 kali lebih besar pada wanita yang mengalami menarche
sebelum usia 12 tahun.
6. Pemakaian pil KB atau terapi sulih esterogen Pil KB bisa sedikit meningkatkan
resiko terjadinya Ca mammae, yang tergantung kepada usia, lamanya pemakaian
dan faktor lainnya. Belum diketahui berapa lama efek  pil akan tetap ada setelah
pemakaian pil dihentikan. Terapi sulih estrogen yang dijalani selama lebih dari 5
tahun tampaknya juga sedikit meningkatkan resiko Ca mammae dan resikonya
meningkat jika pemakaiannya lebih lama.
7. Obesitas Pasca Menopause
Obesitas sebagai faktor resiko ca mammae masih diperdebatkan. Beberapa
penelitian menyebutkan obesitas sebagai faktor resiko Ca mammae kemungkinan
karena tingginya kadar estrogen pada wanita yang obes.
8. Pemakaian Alkohol
Pemakaian alkoloh lebih dari 1-2 gelas/hari bisa meningkatkan resiko terjadinya
Ca mammae
9. Bahan kimia Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia
yang
menyerupai estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industry
lainnya) mungkin meningkatkan resiko terjadinya Ca Mamae
10. DES (dietstilbestrol) Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah
keguguran memiliki resiko tinggi menderita Ca Mamae
11. Penyinaran Pemaparan terhadap penyinaran (terutama penyinaran pada dada),
pada
masa kanak-kanak bisa meningkatkan resiko terjadinya Ca Mamae
12. Faktor resiko lainnya Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kanker Rahim,
ovarium dan kanker usus besar serta adanya riwayat kanker dalam keluarga bisa
meningkatkan resiko terjadinya Ca  Mamae (Buku Saku Dokter, 2014)

C. Pemeriksaan Penunjang
1. Scan (mis, MRI, CR, gallium) dan ultrasound. Dilakukan untuk diagnostic,
identifikasi metastatik dan evaluasi
2. Biopsi untuk mendiagnosis adanya BRCA1 dan BRCA 2
3. Penanda tumor
4. Mammografi
5. Sinar X dada

D. Penatalaksanaan
Ada beberapa penanganan kanker payudara yang tergantung pada stadium klinik
penyakitnya, yaitu :
1. Mastektomi
Masterktomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada tiga jenis mastektomi
yaitu :
a. Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara,
jaringan payu dara ditulang belakang, tulang selangka, dan tulang iga, serta
benjolan di sekitar ketiak.
Total (Simple) Mastectomy, yaitu pengangkatan diselutruh payudara saja,
tetapi bukan kelenjar ketiak
b. Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara.
Biasanya disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada bagian yang
mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara.
1. Radiasi
2. Kemoterapi
3. Lintasan Metabolisme
Asam bifosfonat merupakan senyawa penghambat aktivitas osteoklas dan
resorpsi tulang yang sering digunakan untuk melawan osteoporosis yang
diinduksi oleh overian suppression, hiperkalsemia dan kelainan
metabolismetulang, menunjukkan efektivitas untuk menurunkan metastasis
sel kanker payudara menuju tulang. Walaupun penggunaan dalam jangka
panjang dapat menimbulkan efek samping serta osteonecrosis dan
turunnya fungsi ginjal
E. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis pada klien dengan Ca mamae adalah :
a. Teraba adanya massa atau benjolan pada payudara  
b. Payudara tidak simetris/mengalami perubahan bentuk dan ukuran karena mulai
timbul  pembengkakan
c. Adanya perubahan kulit : penebalan, cekungan, kulit pucat disekitar putting susu,
mengkerut seperti jeruk perut dan adanya ulkus pada payudara
d. Adanya perubahan suhu pada kulit hangat, kemerahan, panas
e. Ada cairan yang keluar dari puting susu, putting eritema, mengeras, asimetik,
inversi, nyeri tulang, berat badan menurun
f. Ada pembengkakan di daerah lengan
g. Adanya rasa nyeri atau sakit di daerah payudara

F. Patofisiologi Ca Mamae
Proses terjadinya kanker payudara dan masing-masing etiologi antara lain obesitas,
radiasi, hyperplasia, optik, riwayat keluarga dengan mengkonsumsi zat-zat karsinogen
sehingga merangsang pertumbuhan epitel payudara dan dapat menyebabkan kanker
payudara. Karsinoma mamae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi di
sistem duktal, mula-mula terjadi hyperplasia sel-sel dengan perkembangan sel-sel
atipik. Sel-sel ini akan berlanjut menjadi carcinoma insitu dan menginvasi stroma.
Carsinoma membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal sampai
menjadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba (kira-kira berdiameter 1 cm).
Pada ukuran itu kira-kira seperempat dari carcinoma mamae telah bermetastasis.
Carsinoma mamae bermetastasis dengan penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya
dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah (Indonesian Cancer Foundation, 2012)
Ca Mamae tersebut menimbulkan metastase dapat ke organ yang dekat maupun yang
jauh antara lain limfogen yang menjalar ke kelenjar limfe aksilaris dan terjadi benjola,
dari sel epidermis penting mnejadi invasi timbul krusta pada organ pulmo
mengakibatkan ekspansi paru tidak optimal (Mansjoer, 2000)
G. Komplikasi
1. Metase ke jaringan sekitar melalui saluran lmfe ke paru,pleura, tulang dan hati
2. Gangguan neuro varkuler
3. Faktor patologi
4. Fibrosis pyudara
5. Kematian

H. Pathway Ca Mamae
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan RI. (2017) Panduan Penatalaksanaan Kanker Payudara Kementerian


Kesehatan RI: Jakarta
Erik, T. (2005) Kanker, Antioksidan dan Terapi Komplementer Jakarta: Gramedia.
American Cancer Society. 2015 Breast cancer facts and figure 2015-2016 Atlanta: American
Cancer Society
Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction

Anda mungkin juga menyukai