553 105058 1 10 20190410
553 105058 1 10 20190410
Corry Permatasari Suhendra¹), I Wayan Rai Widarta²), Anak Agung Istri Sri Wiadnyani²)
1)Mahasiswa Program Studi Imu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Unud
2)Dosen Program Studi Imu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Unud
ABSTRACT
This research porpose to determine the appropiate concentration of ethanol to obtain the highest
antioxidant activity of cogon grass rhizome (Imperata cylindrica (Linn.) Beuv.) extract using ultrasonic wave.
This research used a completely randomized design method with the treatment of concentration ethanol which
consisted of six levels : 40, 50, 60,70, 80 and 90%. The whole treatment was repeated three times to obtain 18
units of the experiment. The data were analyzed by ANOVA, if the treatment showed the influenced then it
continued by Duncan test. The result showed that the best treatment is using ethanol 70% with characteristic
extract : yield was 14.13%, total phenolic was 129.57 mgGAE (Gallic Acid Equivalent)/g extract, total flavonoid
was 90.91 mgQE (Quercetin Equivalent)/g extract and antioxidant activity was 56.03% with the IC50 value
0.098 mg/ml
Keywords : cogon grass rhizome, concentration ethanol , antioxidant activity, ultrasonic wave
*Korespondensi Penulis:
Email: corrypermata@gmail.com1
27
Suhendra, dkk. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan
Ekstraksi pada rimpang ilalang telah glikosida yang menyebabkan senyawa ini
dilakukan oleh Wong et al., (2012) yang mudah larut dalam pelarut polar (Hanani,
menggunakan metode remaserasi selama 2 x 2016). Dengan demikian, selama proses
24 jam dengan pelarut etanol 90% ekstraksi flavonoid akan terlarut dalam larutan
mengandung total fenol 3,05 mg GAE/g dan penyari yang sesuai dengan kepolarannya.
total flavonoid sebesar 1,02 mg QE/g. Kelarutan suatu zat ke dalam suatu pelarut
Penelitian lain yang dilakukan oleh sangat ditentukan oleh kecocokan sifat atau
Dhianawanty dan Ruslin (2015) melaporkan struktur kimia antara zat terlarut dengan
bahwa ektraksi rimpang ilalang menggunakan pelarut, yaitu like disolves like (Hismath et al.,
metode maserasi dengan pelarut metanol (2011) dalam Widarta dan Arnata, 2017).
memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai Pelarut etanol adalah pelarut polar sehingga
IC50 sebesar 0,32 mg/mL dan total polifenol pelarut ini sering digunakan untuk
sebesar 1,53% EAG (Ekivalen Asam Galat). mengindentifikasi senyawa flavonoid (Arifin
Senyawa fenolik dan flavonoid pada rimpag et al., 2006).
ilalang dapat diperoleh dengan cara ekstraksi. Selain jenis pelarut perbedaan konsentrasi
Metode ekstraksi dapat dilakukan dengan juga mempengaruhi hasil ekstraksi. Perbedaan
berbagai cara diantaranya ialah : maserasi, konsentrasi etanol dapat mengakibatkan
perkolasi dan sokletasi. Proes ekstraksi perubahan polaritas pelarut sehingga
rimpang ilalang pada penelitian ini mempengaruhi kelarutan senyawa bioaktif
menggunakan bantuan gelombang ultrasonik. salah satunya ialah flavonoid (Zhang et al.,
2009). Berikut beberapa hasil penelitian
Metode ini merupakan metode maserasi yang
menggunakan metode ekstraksi maserasi
dimodifikasi dengan menggunakan bantuan
berbantu gelombang ultrasonik dengan
gelombang ultrasonik yaitu gelombang menghasilkan konsentrasi pelarut terbaik
akuistik dengan frekuensi lebih dari 16 kHz. terhadap parameter uji dari masing-masing
Keuntungan metode ekstraksi maserasi dengan ekstrak : Penelitian yang dilakukan Huang et
bantuan gelombang ultrasonik adalah dapat al., (2009) melaporkan bahwa ekstraksi
mempercepat proses ekstraksi. Hal itu Folium eucommiae terbaik menggunakan
dikarenakan pengunaan gelombang ultrasonik pelarut etanol 40% menghasilkan total
dapat menimbulkan efek kavitasi yang dapat flavonoid tertinggi sebesar 17,2%. Wang et al.,
memecah dinding sel bahan sehingga (2012) melaporkan bahwa ekstraksi rimpang
komponen bioaktif keluar dengan mudah dan Sparganii selama 29,4 menit dengan pelarut
didapatkan hasil ekstrak yang maksimal etanol 53,62% menghasilkan total flavonoid
dengan proses yang lebih singkat. Keuntungan tertinggi sebesar 94,62%. Sementara itu,
Sungthong et al., (2014) melaporkan bahwa
lain dari ekstraksi maserasi menggunakan
ekstraksi daun murbey menggunakan pelarut
bantuan gelombang ultrasonik ialah etanol 60% menghasilkan aktivitas antioksidan
meningkatkan rendemen ekstrak dibandingkan tertinggi yaitu sebesar 89,88%. Yuswi (2017)
dengan metode ekstraksi konvensional seperti melaporkan bahwa ekstraksi bawang dayak
maserasi (Kuldiloke, 2002). dengan etanol 96% selama 30 menit
Faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi menghasilkan total flavonoid dan total fenolik
adalah tipe ekstraksi, persiapan sampel, waktu tertinggi masing-masing 106,03 mg QE/g,
ekstraksi, jumlah sampel, suhu, dan jenis 240,62 mg GAE/g serta nilai IC50 sebesar
pelarut (Utami, 2009). Umumnya flavonoid 52,38 ppm. Belum ditemukan data tentang
ditemukan berikatan dengan gula membentuk konsentrasi pelarut etanol yang tepat untuk
28
Vol.8, No.1, Maret 2019. Pengaruh Konsentrasi Etanol Terhadap Aktivitas …
ekstraksi pada rimpang ilalang dengan yaitu : 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, dan 90%.
maserasi menggunakan gelombang ultrasonik. Perlakuan ini diulang sebanyak tiga kali
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian sehingga diperoleh 18 unit percobaan. Data
terkait pengaruh konsentrasi pelarut etanol yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik
aktivitas antioksidan ekstrak rimpang ilalang ragam dan apabila terdapat pengaruh
menggunakan gelombang ultrasonik. perlakuan terhadap variabel yang diamati
dilanjutkan dengan uji Duncan (Steel and
METODE PENELITIAN Torrie, 1993).
29
Suhendra, dkk. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan
2016), aktivitas penghabatan radikal DPPH Nilai rata-rata rendemen, total fenol, total
dan IC50 (Shah dan Modi, 2015). flavonoid dan aktivitas penghambat radikal
DPPH ekstrak rimpang ilalang pada perlakuan
HASIL DAN PEMBAHASAN konsentrasi pelarut etanol dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 1. Nilai rata- rata rendemen, total fenol, total flavonoid dan aktivitas aktivitas penghambat
radikal DPPH ekstrak rimpang ilalang pada perlakuan konsentrasi pelarut etanol.
Konsentras Rendemen Total Fenolik (mg Total Flavonoid Aktivitas Pengahambatan
i Etanol Ekstrak (%) GAE/g ekstrak) (mg QE/g ekstrak) Radikal DPPH (%)
(%)
40 10,17 ± 0,37 d 50,41 ± 0,74 f 41,74 ± 0,68 f 19,09 ± 0,69 f
50 11,46 ± 0,72 c 56,58 ± 0,69 d 47,62 ± 0,38 e 24,69 ± 0,41 e
60 11,74 ± 0,79 bc 98,28 ± 0,70 b 62,55 ± 0,50 c 30,71 ± 0,43 c
70 14,13 ± 0,68 a 129,57 ± 1,58 a 90,91 ± 0,78 a 56,03 ± 0,90 a
80 12,85 ± 0,47 b 75,80 ± 0,75 c 71,15 ± 0,67 b 39,51 ± 0,76 b
90 11,09 ± 0,73 cd 54,41 ± 0,22 e 49,59 ± 0,41 d 28,09 ± 0,49 d
Keterangan : Notasi yang sama pada kolom yang sama menunjukan perlakuan berbeda tidak nyata (P > 0,05)
30
Vol.8, No.1, Maret 2019. Pengaruh Konsentrasi Etanol Terhadap Aktivitas …
sehingga senyawa bioaktif lebih mudah keluar etanol dengan konsentrasi diatas 70%
dari sel tanaman. Etanol memiliki gugus mengakibatkan penurunan total flavonoid.
hidroksil yang dapat berikatan dengan gugus Pelarut etanol diatas 70% kurang efektif untuk
hidrogen dari gugus hidroksil senyawa fenolik melarutkan senyawa flavonoid yang memiliki
yang menyebabkan peningkatan kelarutan berat molekul rendah. Hal serupa juga
senyawa fenolik dalam etanol. Perbedaan dilaporkan pada ekstrak Centella asiatica yang
konsetrasi etanol dapat mempengaruhi mengalami penurunan total flavonoid dengan
kelarutan senyawa fenolik didalam pelarut perlakuan konsentrasi diatas 70% (Chew et al.,
(Prayitno et al., 2016). Semakin tinggi 2011).
konsentrasi etanol maka semakin rendah
tingkat kepolaran pelarutnya (Shadmani, Aktivitas Penghambatan Radikal DPPH
2004). Suatu zat akan terlarut dan terekstrak dan IC50
dengan baik apabila pelarut yang digunakan Hasil analisis sidik ragam menunjukkan
memilik tingkat kepolaran yang sama (Sax dan bahwa perlakuan konsentrasi pelarut etanol
Lewis, (1998) dalam Yuswi, 2017). berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap
aktivitas penghambatan radikal DPPH ekstrak
Total Flavonoid rimpang ilalang. Aktivitas penghambatan
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan radikal DPPH menunjukkan aktivitas
bahwa perlakuan konsentrasi pelarut etanol antioksidan pada ekstrak rimpang ilalang.
berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap Tabel 1 menunjukkan bahwa aktivitas
total flavonoid ekstrak rimpang ilalang. Tabel antioksidan akan semakin meningkat sampai
1. menunjukkan bahwa kadar total flavonoid pada perlakuan menggunakan pelarut etanol
akan semakin meningkat hingga konsentrasi dengan konsentrasi 70 % yaitu sebesar
etanol 70 % yaitu sebesar 90,91 mgQE/g 56,03%, namun setelah konsentrasi pelarut
ekstrak. Penggunaan konsentrasi etanol yang etanol 70% aktivitas antioksidan mengalami
lebih tinggi hingga 90% mengakibatkan total penurunan. Nilai aktivitas antioksidan akan
flavonoid ekstrak yang diperoleh mengalami meningkat sesuai dengan meningkatnya
penurunan. Zhang et al., (2009) menyatakan kandungan total fenolik dan flavonoid yang
bahwa pelarut etanol 70 % merupakan pelarut terdapat dalam ekstrak, namun setelah
yang cocok untuk melarutkan senyawa konsentrasi pelarut optimum aktivitas
flavonoid dari daun lotus karena menghasilkan antioksidan akan berkurang sesuai dengan
flavonoid optimum dibandingkan dengan penurunan total fenolik dan flavonoid yang
etanol 65 % dan 75 %. terdapat pada ekstrak. Total fenolik dan
Pelarut campuran antara alkohol dan air flavonoid ekstrak rimpang ilalang memiliki
merupakan pelarut pengekstrak terbaik untuk kolerasi positif dengan aktivitas antioksidan.
hampir semua senyawa yang memiliki berat Senyawa fenol dan flavonoid pada rimpang
molekul rendah seperti flavonoid (Wijesekera, ilalang dapat dimanfaatkan sebagai sumber
(1991) dalam Arifianti et al., 2014). Total antioksidan (Dhianawaty dan Ruslin, 2015;
flavonoid pada rimpang ilalang mengalami Sari, 2014). Senyawa fenolik termasuk
peningkatan dari konsentrasi pelarut etanol flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan
40% hingga konsentrasi etanol 70%. Hal ini karena mengandung gugus hidroksil yang
dikarenakan, perbedaan konsentrasi etanol terikat pada karbon cincin aromatik sehingga
dapat mengakibatkan perubahan polaritas dapat menangkap radikal bebas (Saxena et al.,
pelarut sehingga mempengaruhi kelarutan 2013). Senyawa fenolik dapat bereaksi dengan
senyawa bioaktif salah satunya ialah flavonoid radikal bebas karena memiliki kemampuan
(Zhang et al., 2009). Penggunaan pelarut mendonorkan elektron (reduktor) sehingga
31
Suhendra, dkk. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan
menghasilkan produk yang lebih stabil serta sehingga diuji lanjut untuk menentukan nilai
menghambat reaksi berantai radikal bebas IC50. Hasil pengujian aktivitas antioksidan
(Plaza et al., 2014). ekstrak rimpang ilalang dengan pelarut etanol
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 70% dalam beberapa konsentrasi dapat dilihat
ekstraksi rimpang ilalang menggunakan etanol pada Gambar 3.
70% memiliki aktivitas antioksidan tertinggi
Gambar 3. Grafik hubungan antara aktivitas antioksidan dan konsetrasi ekstrak rimpang ilalang
32
Vol.8, No.1, Maret 2019. Pengaruh Konsentrasi Etanol Terhadap Aktivitas …
33
Suhendra, dkk. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan
Plaza, C.M., L.E Diaz de Torres, R.K. Lucking, Steel, R.G.D dan J.H. Torrie. 1993. Prinsip dan
M. Vizcaya dan G.E. Medina. 2014. Prosedur Statistik Suatu Pendekatan
Antioxidant activity, total phenols and Biometric. Penerjemah Bambang
flavonoids of lichens from venezuelan Sumantri. PT. Gramedia Pustaka Utama,
andes. Journal of Pharmacy and Jakarta.
Pharmacognosy Research 2:138-147.
Sungthong,B., C. Butimna dan K. Jitsaeng. 2014.
Prayitno, S.A., J. Kusnadi, E.S. Murtini. 2016. Optimized ultrasonic-assted axtraction of
Antioxidant activity of red betel leaves antioxidant from murbey (Morus alba L)
extract (Piper crocatum Ruiz and Pav.) leaves using multiple linier regression
by different concentration of solvents. analysis. Journal of Pharmacy and
Journal of Pharmaceutical, Biological Pharmaceutical Sciences 6 (2):914-917.
and Chemical Science 7(5):1836-1843.
Utami. 2009. Potensi daun alpukat (Persea
Sari, Y.M. 2014. Efek Rimpang Alang-alang Americana Mill.) sebagai sumber
(Imperata cylindrica (L.) P. Beauv) antioksidan alami. Jurnal Teknik Kimia
terhadap penurunan tekanan darah. 2(1):56-64.
Skripsi S1. Tidak dipublikasikan.
Fakultas Kedokteran UKM, Bandung. Wang, X., Q. Wu, Y. Wu, G. Chen, W. Yue dan
Q. Liang. 2012. Response optimized
Saxena, M., J. Saxena, D. Singh dan A. Gupta. ultrasonic- assisted extraction of
2013. Phytochemistry of medicinal flavonoid from Sparganii rhizome and
plants. Journal of Pharmacognosy and evaluation of their in Vitro antioxidant
Phytochemistry 1(6):168-182. activities. Journal Molecules 17:6769-
6783.
Senevirathne, M., S. Kim, N. Siriwardhana, J. Ha,
K. Lee dan Y. Jeon. 2006. Antioxidant Widarta, I.W.R dan I.W Arnata. 2017. Ekstraksi
potential of Ecklonia cava on reactive komponen bioaktif daun alpukat dengan
oxygen species scavenging, metal bantuan ultrasonik pada berbagai jenis
chelating, reducing power and dan konsentrasi pelarut. Jurnal
peroxidation inhibiton. Journal of Food AGRITECH 37(2):148-157.
Science and Technology International
12:27-38. Wong, F.C., T.T. Chai dan Y.W. Hoo. 2012.
Antioxidant and cytotoxic activities of
Shadmani, A., I. Azhar, F. Mazhar, M.M. Hassan, selected medical herbs used in Malaysia.
S.W. Ahmed, I. Ahmad, K. Usmanghani Journal of Medicine Plants Research
dan S. Shamim. 2004. Kinetic studies on 6(16):3169-3175.
Zingiber offcinale. Journal of
Pharmaceutical Sciences 17(1):47-54. Yuswi, N.C.R. 2017. Ekstraksi antioksidan
bawang dayak (Eleutherine bawang
Shah dan Modi.2015. Comparative study of dayak (Eleutherine palmifolia) dengan
DPPH, ABTS and FRAP assay for metode Ultrasonic bath (kajian jenis
determination antioxidant activity. pelarut dan lama ekstraksi). Jurnal
International Journal for Reasearch in Pangan dan Agroindustri 5(1):71-79.
Applied Scince and Engineering
Technology (IJRATES) 3(4):636-641. Zhang, L., Y. Shan, K. Tang, R. Putheti. 2009.
Ultrasound-assited extraction flavonoid
34
Vol.8, No.1, Maret 2019. Pengaruh Konsentrasi Etanol Terhadap Aktivitas …
35