Anda di halaman 1dari 41

N G

D U
A N
EVALUASI PPKM DAN B
ANTISIPASI LONJAKAN KASUS
M
Update Data: 3 Agustus 2020

COVID 19 K P
B B
SATUAN TUGAS PENANGANAN COVID-19
INDONESIA

1
N G
D U
A N
B
P M
B K
B
N G
D U
A N
B
P M
B K
B
SATUAN TUGAS PENANGANAN COVID-19
20
Perkembangan Kasus Positif COVID-19 Mingguan
4,244,358 12,318 0.29% 4,088,635 96.33% 143,405 3.38%

KUMULATIF KASUS KASUS AKTIF SEMBUH DARI TERKONFIRMASI MENINGGAL DARI TERKONFIRMASI

Pada level nasional, terjadi penurunan -17.5% pada pekan terakhir

N G 347,869

U
288,286
270,294

N D 225,349

189,727

2 14
30,108
B A
88,554
125,239

94,374
55,189
38,489
23,250
17,249
11,273
8,648
6,828
5,260
4,339
Update Data: 31 Oktober 2021

Top 5 Kenaikan Kasus Tertinggi:


1. Jawa Barat naik 19.6% (618 vs 739)

P M Top 5 Provinsi Jumlah Kasus Tertinggi:


1. DKI Jakarta (861,541)
Top 5 Provinsi Jumlah Kasus Terendah:
1. Gorontalo (11,829)

B K
2. DI Yogyakarta naik 17.8% (163 vs 192)

3. Gorontalo naik 2x lipat (18 vs 38)

4. Papua naik 28.6% (49 vs 63)


2. Jawa Barat (705,827)

3. Jawa Tengah (485,110)

4. Jawa Timur (398,261)


2. Maluku Utara (12,080)

3. Sulawesi Barat (12,322)

4. Maluku (14,570)

B
5. Maluku Utara naik 91.7% (12 vs 23) 5. Kalimantan Timur (157,935) 5. Sulawesi Tenggara (20,124)

*Grafik di atas dihitung secara mingguan berdasarkan data individual yang telah diverifikasi oleh PHEOC Kementerian Kesehatan per 31 Oktober 2021

SATUAN TUGAS PENANGANAN COVID-19


23
Grafik Penambahan Kasus Meninggal Mingguan dan
Angka Kematian Tertinggi pada Provinsi
Secara nasional, jumlah kematian pada kasus positif COVID-19 mengalami penurunan -20.5% pada pekan terakhir

N G 12,287

11,192
10,232

D U 8,748

A N 5,548

703
960
B 2,069
1,634
3,946

3,025
1,543
941
652
447
295
Update Data: 31 Oktober 2021

M
254 202
8 17

Kenaikan Kematian Tertinggi:


1. Lampung naik 2 kasus (7 vs 9)
K P Jumlah Kematian Kumulatif Terbanyak:
1. Jawa Tengah (30,131)
% Meninggal dari Positif Tertinggi:
1. Lampung (7.71%)
2.

3.

4.

5.
B
Kep. Bangka Belitung naik 2 kasus (9 vs 11)
Jawa Timur naik 2 kasus (37 vs 39)

B
Kepulauan Riau naik 1 kasus (0 vs 1)
DKI Jakarta naik 1 kasus (5 vs 6)
2.

3.

4.

5.
Jawa Timur (29,622)
Jawa Barat (14,696)
DKI Jakarta (13,582)
Kalimantan Timur (5,447)
2.

3.

4.

5.
Jawa Timur (7.44%)
Jawa Tengah (6.21%)
Aceh (5.37%)
Sumatera Selatan (5.12%)

*Grafik di atas dihitung secara mingguan berdasarkan data individual yang telah diverifikasi oleh PHEOC Kementerian Kesehatan per 31 Oktober 2021

SATUAN TUGAS PENANGANAN COVID-19


N G
D U
A N
B
P M
B K
B
6
SATUAN TUGAS PENANGANAN COVID-19
PETA ZONASI KEPATUHAN MENGGUNAKAN MASKER 7 HARI TERAKHIR
LEVEL KAB/KOTA, KECAMATAN, DAN KELURAHAN/DESA
• Selama satu pekan terakhir, terdapat
57 (16.43%) dari 347
kabupaten/kota yang memiliki

G
tingkat kepatuhan memakai masker
kurang dari 75%.

N
D U • Pada level kecamatan, terdapat 576
(23.60%) dari 2,441 kecamatan yang
memiliki tingkat kepatuhan memakai

A N •
masker <75%.
Pada level kelurahan/desa, terdapat

B *dihitung 7 hari terakhir


2,916 (24.06%) dari 12,119
kelurahan/desa yang memiliki tingkat
kepatuhan memakai masker <75%.

P M LEVEL KABUPATEN/KOTA
36 Kab/Kota (10.37%)

B K
21 Kab/Kota (6.05%) 100 Kab/Kota (28.82%) 190 Kab/Kota (54.76%)

LEVEL KECAMATAN
348 Kecamatan (14.26%)

1,969 Kel/Desa (16.25%)


B
228 Kecamatan (9.34%)

947 Kel/Desa (7.81%)


446 Kecamatan (18.27%)

1,456 Kel/Desa (12.01%)


1,419 Kecamatan (58.13%)

7,747 Kel/Desa (63.92%)


LEVEL KELURAHAN/DESA

Update Data: 06 November 2021


7
PETA ZONASI KEPATUHAN MENJAGA JARAK 7 HARI TERAKHIR
LEVEL KAB/KOTA, KECAMATAN, DAN KELURAHAN/DESA
• Selama satu pekan terakhir, terdapat
65 (18.73%) dari 347
kabupaten/kota yang memiliki

G
tingkat kepatuhan menjaga jarak
kurang dari 75%.

N
D U • Pada level kecamatan, terdapat 603
(24.70%) dari 2,441 kecamatan yang
memiliki tingkat kepatuhan menjaga

A N •
jarak <75%.
Pada level kelurahan/desa, terdapat

B*dihitung 7 hari terakhir


2,746 (22.66%) dari 12,119
kelurahan/desa yang memiliki tingkat
kepatuhan menjaga jarak <75%.

P M LEVEL KABUPATEN/KOTA
39 Kab/Kota (11.24%)

K
26 Kab/Kota (7.49%)

B
109 Kab/Kota (31.41%) 173 Kab/Kota (49.86%)

LEVEL KECAMATAN
382 Kecamatan (15.65%)

1,857 Kel/Desa (15.32%)


B
221 Kecamatan (9.05%)

889 Kel/Desa (7.34%)


420 Kecamatan (17.21%)

1,264 Kel/Desa (10.43%)


1,418 Kecamatan (58.09%)

8,109 Kel/Desa (66.91%)


LEVEL KELURAHAN/DESA

Update Data: 06 November 2021


8
CAPAIAN VAKSINASI DOSIS PERTAMA
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% 140% 160%
DKI Jakarta
Bali
Yogyakarta
Kepulauan Riau
Kepulauan Bangka Belitung
Jawa Timur
Kalimantan Timur

N G Sasaran
Vaksinasi
208.265.720
Jawa Tengah
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Utara
Banten

D U Dosis 1:
Sulawesi Utara
Jawa Barat
Nasional
Jambi
Kalimantan Tengah
62,16%

A N 129.461.839
62.16%
Lampung
Gorontalo
Sumatera Utara
Bengkulu
Sumatera Selatan
Nusa Tenggara Timur
B Dosis 2:
83.153.243
39.93%
Kalimantan Barat
Sumatera Barat
Sulawesi Selatan
Kalimantan Selatan

P M Dosis 3:
1.184.752

K
Riau
Sulawesi Barat
Sulawesi Tengah
80.66%
Maluku Utara
Papua Barat
Sulawesi Tenggara
Maluku
Aceh
Papua B B
• Sumber Data: KPCPEN. 12 November 2021 pukul 18.00 WIB
• Berdasarkan total target vaksinasi yaitu 100% dari jumlah penduduk usia ≥ 1
8tahun (kecuali ibu hamil dan kontraindikasi komorbid) dan 12-17 tahun
Peta Sebaran Sekuens SARS-CoV-2 Variant of DELTA
PER 11 NOVEMBER 2021/ JAM 18.00 WIB

N G
D U
A N
B
P M
B K
B
SATUAN TUGAS PENANGANAN COVID-19
DISTRIBUSI SAMPLING whole genome sequencing di indonesia
SAMPAI DENGAN 11 NOVEMBER 2021

G
Lampung
Sulawesi Tenggara • Jumlah koleksi sampel di setiap bulan maupun di setiap
Bengkulu
Gorontalo
Papua Barat
Maluku Utara
Maluku

U N
provinsi berbeda-beda sehingga interpretasi data harus
dilakukan dengan mempertimbangkan hal tersebut.

Data dapat berubah sewaktu-waktu seiring dengan

D
Kepulauan Bangka Belitung
Kalimantan Tengah pertambahan jumlah sekuens dan update sistem
Sulawesi Barat
Papua
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Nusa Tenggara Barat

A N
pengklasifikasian

B
Kalimantan Barat
Aceh Alfa (B.1.1.7)
Kalimantan Utara
Sumatera Selatan Beta (B.1.351, B.1.351.2, B.1.351.3)
Riau
DI Yogyakarta Delta (B.1.617.2,AY.16, AY.20, AY,23, AY.24, AY.26, AY.29, AY.3, AY.32, AY.33, ay.36, AY.39, AY.4, AY.4.4, AY.42, AY.43, AY.44, AY.45,
Kepulauan Riau
AY.46, AY.46.4, AY.46.6, AY.47, AY.5.2, AY.7.1)
Kalimantan Selatan
Nusa Tenggara Timur
Banten
Sulawesi Utara
Sumatera Barat

P M Lainnya

Jawa Timur
Sumatera Utara
Jawa Tengah
Kalimantan Timur

B K 570

B
Bali 593
Jambi
Jawa Barat 1336 2066
DKI Jakarta
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800 1900 2000 2100 2200

Diolah dari data GISAID 11 November 2021 18.00 WIB

SATUAN TUGAS PENANGANAN COVID-19


Sebaran Pembentukan Posko Desa/Kelurahan Tingkat Nasional 1
Aceh
4466/6509 posko Laporan Evaluasi Kinerja Posko Daerah dalam Pelaksanaan PPKM Mikro
PERKEMBANGAN JUMLAH
Kep. Riau (PER 06
KINERJA NOVEMBER
PPKM MIKRO2021)
MINGGUAN MARET-NOVEMBER 2021
92
11
(68,6%) 75/395 posko
Sumatera Utara
(19,0%) Kalimantan Utara Sulawesi Utara
661/6104 poskoRumah Ibadah Di Zona Oranye/Merah 0.002%
Menutup 6,000,000 16,000
Kalimantan Tengah 26/466 posko (5,6%) 401/1791 posko (22,4%)
(10,8%) 5,506,929
116/1540 posko 14,817
Riau
Menegur Kegiatan Kerumunan Atau Meniadakan Kegiatan Sosial (7,5%)
0.02% Kalimantan Timur Maluku Utara4,682,245
4,808,922 14,000
515/1876 posko
TOTAL
5,000,000 13,315 13,226 4,024,277 1/1155 4,267,121
posko (0,1%)
368/1002 posko (36,7%) 4,380,684 3,896,259
4,582,993
(27,5%) Kalimantan Barat

G
4,098,891 4,226,462
Melakukan Pelacakan Kontak Eratposko
/ Tracing 0.03% 4,188,274
Gorontalo 12,714 12,033 12,285
12,081 12,000
240/2073 3,970,700

118,891,639
4,200,543
143/722 posko (19,8%) 11,730 11,542 Papua
11,695 Barat
11,451 11,635

N
11,137 (11,6%) 3,932,283 11,266 11,233 11,284 3,839,881
3,843,819 3,597,781 165/1632 posko 10,891 10,707
4,000,000
Sumatera Barat 3,238,458 3,814,664 3,840,494
Pasang Spanduk/Baliho/Pamflet 0.03% 3,596,938 (10,1%) Papua 10,153

U
3,520,088 10,000
377/1160 posko 9,831 3,375,972
Kep. Babel
kegiatan
9,733
9,785 9,413 2,253,665 9,507 7/4866 posko
3,361,861
(32,5%) 186/366 posko

D
2,623,137 (0,1%)
8,575 Pembubaran Kerumunan2,059,009
2,943,225 0.13%
Jambi3,000,000 7,894 (50,8%) 7,964
8,057 7,917
7,806
8,161 Sulawesi Tengah 8,000
7,736
1442/1562 posko
(92,3%)
2,000,000
Bengkulu
7,176 7,245
Penyemprotan
2,226,398 Disinfektan

1,488,195
7,311

DKI Jam
7,097

Jakarta
0.15%

A N 10/1953
(0,5%)
posko

6,000

B
Pemberlakukan Pembatasan
1,295,953
Malam 0.17%
815/1515 posko 1,272,459 267/267 posko Kalimantan
1,246,765 4,000
(53,8%) 1,202,445 1,141,014
(100%) Sulawesi
Selatan Maluku
Sumatera
1,000,000 Selatan 891,427 Pengawasan Keluar Masuk Wilayah 0.29% Barat Sulawesi
995/1971 posko Sulawesi 18/1180 posko
656/3263 posko 308/639 posko Tenggara 2,000
(50,5%) Selatan (1,5%)
Update Data: 07 November 2021

(20,1%) Mendukung Program Vaksinasi 0.64% (48,2%) 379/2301 posko

M 1549/2975 posko
Update Data: 07 November 2021

(16,5%)
-Lampung (52,1%) -
801/2642 posko
(30,3%) Banten
505/1502 posko
Penegakan Disiplin

K
Pembagian Masker DIY P 1.71%

7.36% Bali NTT


Total Posko terbentuk =
(33,6%)
Jawa Barat

B
3742/5832 posko Jawa Tengah
(64,2%) B 307/414 posko
Lainnya(74,2%)
Jawa Timur
4523/8016 posko 3694/7863 posko
Edukasi Dan Sosialisasi
(56,4%) 3M (47,0%)
420/653 posko
(64,3%)
15.15%
NTB
Jumlah Kinerja 861/1063
Jumlah
(81,0%)
Kelurahan
posko
34/3202 posko
(1,1%) Posko Desa/Kel
(36.13% dari total target 80,470 se-Indonesia)
74.31%
29,073

Posko terbentuk di
Jumlah kinerjaPosko terbentuk di
posko mengalami Posko terbentuk
penurunan
0% di
-8.59%
10% 20% Posko terbentuk
dibandingkan di 40%
30% pekan Posko terbentuk
50%
sebelumnya. Jumlahdi kelurahan/desa
60% Posko
70% terbentuk
80% di
yang
Sumatera Jawa dan Bali Nusa Tenggara Kalimantan Sulawesi Maluku dan Papua
9994/25392 posko melapor13458/24547
mengalami kenaikan cukup
posko 895/4265signifikan
posko selama masaposko
1745/7052 PPKM Darurat (kenaikan
2790/10381 posko 6.79% - 55.85%)
191/8833 posko
*Catatan: Pelaporan di atas meliputi 34 Provinsi PPKM Mikro
(39.36%)
**Sumber: BLC (Bersatu Lawan COVID-19)(54.83%) (20.98%)
diakses pada tanggal 08 November 2021, Pukul 10.00 WIB (24.74%) (26.88%) (2.16%)

SATUAN TUGAS PENANGANAN COVID-19


Timeline Libur Panjang Indonesia dan Perkembangan Kasus Harian COVID-19
CATATAN:
1) Pelaksanaan libur panjang mengakibatkan kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia
2) Jeda waktu antara selesai libur panjang dengan kenaikan kasus berkisar 10-14 hari
3) Dampak kenaikan kasus terlihat minimal selama 3 pekan
4) Kenaikan kasus terjadi sangat tajam pasca Idul Fitri tahun 2021, diperparah karena adanya
sebaran varian delta

N G
D U
A N
B
P M
B K
B
13
Timeline Libur Panjang Indonesia dan Perkembangan Kematian Harian COVID-19

CATATAN:
1) Perkembangan angka kematian cenderung mengikuti jumlah penambahan kasus
2) Semakin tinggi penambahan jumlah kasus berisiko meningkatkan jumlah kematian
3) Jumlah kematian bulanan tertinggi terjadi di bulan Agustus 2021 saat terjadi
peningkatan kasus yang sangat signifikan

N G
D U
A N
B
P M
B K
B
14
Summary Dampak Libur Panjang Terhadap Perkembangan COVID-19 Indonesia

INDIKATOR
Kenaikan rata-rata
LIBUR IDUL FITRI LIBUR AGUSTUS LIBUR OKTOBER

37% - 95%
LIBUR NATARU

N
37% - 78%
G LIBUR IDUL FITRI 2021

jumlah kasus harian (%)

Penambahan kasus harian


68% - 93%

413 – 559
58% - 119%

1.153 – 2.370 1.157 – 2.980


D U 2.602 – 5.477
53% - 1237%

1.972 – 46.297
Jumlah kasus mingguan
2.889 – 3.917 8.070 – 16.551
A N
8.096 – 20.856 18.220 – 38.440 13.931 – 324.207
Kenaikan % kematian mingguan

Penambahan kematian mingguan


28% - 66%
61 - 143
10% - 57%
52 - 303
B 13% - 75%
84 - 477
6% - 46%
90 - 667
12% - 558%

Angka positivity rate 2.56%-5,62%


P M
1.50%-3,90% 0.39%-3,87% 4.21%-8,44%
127 – 6.023

4.93% - 17,73%
Kenaikan % Angka

B K DKI Jakarta: kenaikan hingga 34,12% (max 87,82%)


Jawa Barat: kenaikan hingga 26,27% (max 83,97%)
kenaikan hingga 46,87% (max 94,54%)
kenaikan hingga 50,23% (max 91,73%)
Keterpakaian TT
di RS Rujukan
B Jawa Tengah: kenaikan hingga 28,77% (max 82,80%)
Jawa Timur: kenaikan hingga 43,65% (max 80,25%)
kenaikan hingga 52,60% (max 89,97%)
kenaikan hingga 58,18% (max 85,32%)

15
Forecasting Kenaikan Kasus Menuju Libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022
Forecasting Number of COVID-19 Active Cases in Indonesia
700.000

600.000

500.000

400.000

300.000

N G
200.000

100.000

D U
0

A N
B
Jumlah Kasus Aktif Most likely estimate

M Best estimate Most likely estimate with 50% more infectious


• Adanya libur panjang pada saat natal dan tahun baru 2022 masih berpotensi mengakibatkan lonjakan kasus COVID-
19
P
Most likely estimate with 80% more infectious

B K
• Menggunakan pemodelan berdasarkan data nasional yang ada, kemungkinan terbesar akan mulai terjadi kenaikan
kasus pada pertengahan/akhir November dengan puncak kasus berada pada awal/pertengahan Januari 2021.

wilayah Indonesia B
Namun jumlah kasus aktif diperkirakan hanya berkisar 70,000 an dengan asumsi cakupan vaksinasi sudah >70% di

• Perlu dipahami bahwa jumlah kasus akan bergantung pada mobilitas, aktivitas masyarakat, kepatuhan dan cakupan
vaksinasi
• Skenario
*Dampak lainberdasarkan
minimal dan maksimal dengan adanya
pengalaman peningkatan infektivitas virus atau cakupan vaksinasi yang rendah, maka jumlah kasus
4 libur panjang
16
aktif dapat meningkat mencapai 260,000 hingga 408,000
Antisipasi Kenaikan Kasus Pasca Libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022

N G
D U
A N
B
P M
B K
B
17
Sumber: Kominfo RI dan KPC PEN
Penerbitan Surat Edaran
Pengaturan Hari Libur Panjang

N G
D U
A N
B
P M
B K
B
18
Penguatan 3T Sebagai Strategi Mitigasi Gelombang Ketiga

Testing
N G Treatment
Daerah menyiapkan min 1 atau 2 lab PCR
di tiap Kab/Kota
D U Membangun isolasi terpusat dengan
memanfaatkan bangunan pemda, asrama,
dan sebagainya

A N Penguatan puskesmas: instalasi, SDM,

B obat-obatan

Minimal memiliki 1 RS Rujukan COVID-


19 untuk setiap kab/kota

Tracing
P M Penguatan alkes, nakes, dan obat-obatan

Daerah memiliki tenaga swabber dan

B
tracer yang cukup untuk mencapai targetK Memiliki instalasi oksigen
untuk setiap kab/kota
generator
1:15
B
19
Upaya Pencegahan Penularan
SKRINING BERLAPIS BAGI

penularan antar negara


PELAKU PERJALANAN INTERNASIONAL

Upaya pencegahan
SE Satgas No. 20 Tahun 2021 beserta addendumnya

Pencegahan Berlapis Skrining &


Karantina

N G
SK Satgas No. 14 Tahun 2021

Pengendalian
Covid-19 D U
PEMBATASAN MOBILITAS

N
PELAKU PERJALANAN DALAM NEGERI

A
Skrining
B SE Satgas No. 22 Tahun 2021

penularan antar daerah


Upaya pencegahan
PPKM LEVELLING KAB/KOTA
Pembatasan
Mobilitas P M InMendagri No 57 Tahun 2021 PPKM Level 3, 2 dan 1
Jawa-Bali

B K Pembatasan
operasional
InMendagri No. 56 Tahun 2021

PPKM MIKRO
PPKM Level 3, 2, dan
1 Luar Jawa-Bali

B kegiatan
masyarakat InMendagri No. 17 Tahun 2021

Skenario pengendalian
tingkat komunitas
PPKM Mikro

3M + 3T + Vaksinasi 20
Surat Edaran Kasatgas No. 20 Tahun
2021 beserta addendumnya
Protokol kedatangan perjalanan internasional

N G
D U
A N
B
P M
B K
B
21
Ketentuan Umum Protokol Kesehatan dalam Perjalanan Internasional
(SE Satgas No. 20 tahun 2021 beserta addendumnya tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional Pada Masa Pandemi COVID-19)

KETENTUAN / PERSYARATAN TERKAIT PERIZINAN MASUK KE INDONESIA


Pelaku Perjalanan Internasional
Pelaku Perjalanan Internasional berstatus WNA
berstatus WNI

Seluruh WNI diperbolehkan masuk dengan


N G
1. WNA dilarang masuk, kecuali sesuai dengan:
a.Ketentuan Permenkumham No. 34 Tahun 2021 tentang Pembatasan Orang
mengikuti protokol kesehatan ketat

D U
Asing Masuk ke Wilayah Indonesia dalam Masa Pemberlakuan PPKM Darurat
b.Skema Travel Corridor Arrangement (TCA); dan/atau
c. Pertimbangan/izin khusus secara tertulis dari Kementerian/Lembaga

KETENTUAN / PERSYARATAN TERKAIT VAKSINASI COVID-19 & KARANTINA


A N
Pelaku Perjalanan Internasional
berstatus WNI
B Pelaku Perjalanan Internasional berstatus WNA

1. Wajib menunjukkan kartu atau sertifikat


telah menerima vaksin COVID-19 dosis
P M 1. Wajib menunjukkan kartu atau sertifikat telah
menerima vaksin COVID-19 dosis lengkap
(min.14 hari sebelum keberangkatan)
3. Pengecualian menunjukkan kartu/sertifikat vaksinasi
COVID-19 bagi WNA:
a. Pemegang visa diplomatik dan visa dinas untuk
lengkap (min.14 hari sebelum
keberangkatan)

B K 2. WNA yang sudah berada di Indonesia dan akan


melakukan perjalanan domestik/Internasional
wajib melakukan vaksinasi COVID-19 dengan
keperluan kunjungan resmi setingkat menteri
keatas
b. Melalui skema Travel Corridor Arrangement (TCA)

B
1. Bagi WNI yang belum mendapat vaksin
COVID-19 dari luar negeri akan
divaksinasi di tempat karantina setibanya
di Indonesia setelah dilakukan tes RT-PCR
kedua dengan hasil negatif
skema gotong royong
3. WNA bisa mendapatkan vaksinasi di tempat
karantina setibanya di Indonesia setelah
dilakukan RT-PCR kedua dengan hasil negatif
dengan kriteria:
c. WNA yang hendak transit menunggu penerbangan
internasional selanjutnya dengan tidak keluar dari
bandara
d. Usia dibawah 18 tahun
e. Memiliki kondisi kesehatan khusus / penyakit
a. Usia 12-17 tahun komorbid dengan menunjukkan suket dokter dari
b. Pemegang visa diplomatik dan visa dinas RS Pemerintah negara keberangkatan
c. Pemegang KITAS dan KITAP
22
Protokol Kesehatan Kedatangan Internasional di Indonesia
Berdasarkan SE Satgas No. 20 Tahun 2021 beserta addendumnya
1 Pemeriksaan Persyaratan di Pintu Kedatangan
(1)Pemeriksaan suhu tubuh (4) Hasil tes RT-PCR negatif yang sampelnya diambil maks. (5) Kartu/sertifikat (fisik maupun digital) vaksinasi
(2)e-HAC Internasional Indonesia 3x24 jam sebelum jam keberangkatan COVID-19 dosis lengkap (divaksin minimal H-14
(3)Aplikasi Peduli Lindungi

G
sebelum keberangkatan)

N
2 Tes Ulang RT-PCR Pertama Hasil positif :

U
Perawatan lanjutan di
Wisma Isolasi/RSD/RS Rujukan

D
WNI biaya ditanggung pemerintah
WNA biaya mandiri/pihak sponsor

3 Karantina* 3x24 / 5x24 jam


Hasil negatif :

N
Karantina 3 x 24 jam (vaksinasi dosis lengkap)
Karantina 5 x 24 jam (vaksinasi dosis 1)

A
WNI khusus WNI non-khusus dan WNA :

di fasilitas karantina terpusat & biaya ditanggung pemerintah B


(PMI, pelajar/mahasiswa, pegawai pemerintah): karantina di hotel yang lulus CHSE & biaya
ditanggung mandiri
WNA kepala perwakilan asing WNA Visa Diplomatik/Dinas, Pejabat
termasuk keluarga : Asing Setingkat Menteri, melalui TRA:
karantina mandiri di kediaman pribadi Dikecualikan dari karantina 5x24 jam

M Perawatan lanjutan di WNI biaya ditanggung pemerintah


Hasil positif :
4 Tes Ulang RT-PCR Kedua Wisma Isolasi/RSD/RS Rujukan WNA biaya mandiri/pihak sponsor
(Hari ke-4 bag i karantina 5x24 jam
Hari ke-3 bag i karantina 3x24 jam)

K P Hasil negatif :
bagi yang belum mendapatkan vaksin, dapat divaksinasi dengan skema gotong royong
bagi yang sudah divaksin, melanjutkan ke protokol selanjutnya

Jakarta)
B B
Dapat dimintakan pembanding tes RT-PCR dengan :
1. Mengisi formulir dari KKP/Kementerian yang membidangi kesehatan
2. Dilakukan di RSCM, RSPAD, atau RS Polri (wilayah Jakarta) atau Faskes RS/Puskesmas/Lab milik Pemerintah (luar wilayah

3. Dilakukan secara bersamaan atau simultan oleh KKP/Lab yang bekerjasama dengan tempat karantina

5 Dianjurkan Karantina 14 Hari di 6


Melanjutkan Mobilitas
Kediaman Pribadi
23
Protokol Kesehatan Kedatangan Internasional (Khusus Wisman) Di Indonesia
Berdasarkan SE Satgas No. 20 Tahun 2021 beserta addendumnya
1 Pemeriksaan Persyaratan di Pintu Kedatangan (Bali dan Kep. Riau)
1. Pemeriksaan suhu tubuh 5. Kartu/sertifikat (fisik maupun digital) vaksinasi 7. Bukti kepemilikan asuransi Kesehatan (minimal
2. e-HAC Internasional Indonesia dosis lengkap (divaksin minimal H-14 sebelum 100.000 USD dan mencakup pembiayaan penanganan
3.
4.
Aplikasi Peduli Lindungi
Hasil tes RT-PCR negatif maks. 3x24 jam
keberangkatan)
6. Visa kunjungan singkat/izin masuk
COVID-19)

G
8. Bukti konfirmasi pemesanan dan pembayaran

N
tempat akomodasi selama di Indonesia

2 Tes Ulang RT-PCR Pertama Hasil positif :


D U
Perawatan lanjutan di Biaya secara mandiri. Bila tidak mampu membiayai
maka pihak sponsor., K/L yang memberi izin dapat

3 Karantina* 3 x 24 jam
Hasil negatif :

A N
Wisma Isolasi/RSD/RS Rujukan

Karantina 3 x 24 jam
dimintakan pertanggungjawaban

Karantina di Hotel, Kapal, atau Villa yang telah


dipesan dengan pembiayaan mandiri
B
4 Tes Ulang RT-PCR Kedua
P M Hasil positif :
Perawatan lanjutan di
Wisma Isolasi/RSD/RS Rujukan
Biaya secara mandiri. Bila tidak mampu membiayai
maka pihak sponsor., K/L yang memberi izin dapat
dimintakan pertanggungjawaban

(hari ke-3 karantina)

B K
Dapat dimintakan pembanding tes RT-PCR dengan :
Hasil negatif :
bagi yang belum mendapatkan vaksin, dapat divaksinasi melalui skema gotong royong
bagi yang sudah divaksin, melanjutkan ke protokol selanjutnya

5
Jakarta) B
1. Mengisi formulir dari KKP/Kementerian yang membidangi kesehatan
2. Dilakukan di RSCM, RSPAD, atau RS Polri (wilayah Jakarta) atau Faskes RS/Puskesmas/Lab milik Pemerintah (luar wilayah

3. Dilakukan secara bersamaan atau simultan oleh KKP/Lab yang bekerjasama dengan tempat karantina

6
Dianjurkan Karantina 14 Hari di
Melanjutkan Mobilitas
Kediaman Pribadi
24
Surat Keputusan Kasatgas No. 14 Tahun 2021

Entry Point & Ketentuan Karantina Bagi Pelaku


Perjalanan Internasional

N G
D U
A N
B
P M
B K
B
25
Perubahan Kebijakan Pintu Masuk WNI/WNA
: 2 Tempat Pemeriksaan Imigrasi Bandara
Surat Keputusan Ketua Satgas COVID-19 Nomor 14 Tahun 2021
: 3 Tempat Pemeriksaan Imigrasi Pelabuhan Laut
Rekapitulasi Pelintas Batas Negara di Pintu Masuk Kedatangan : 2 Perbatasan Darat

28 Desember 2020 – 07 November 2021


Pelabuhan Nunukan
Kedatangan: 1.408

N G
Pelabuhan Batam
Kedatangan: 37.029
PLBN Aruk
Kedatangan: 15.440
Positif : 20
Bandara

D
Sam RatulangiU
Positif : 2.230 Positif : 1.023

N
Kedatangan: 14.496

A
Positif : 69

B
P M
Pelabuhan
Tanjung Pinang
Kedatangan : 945
B KPLBN Entikong

Positif : 66

Bandara
Soekarno-Hatta
B Kedatangan: 28.530
Positif : 901

Kedatangan: 451.047
Positif : 9.352
26
Entry Point & Ketentuan Karantina Bagi Pelaku Perjalanan Internasional
Berdasarkan SK Kasatgas No.14 Tahun 2021

ENTRY POINT KE WILAYAH INDONESIA BAGI WNI PELAKU PERJALANAN INTERNASIONAL

Bandar Udara
● Soekarno Hatta, Banten
Pelabuhan Laut
● Batam, Kep. Riau
N G Pos Batas Negara

● Samratulangi, Sulut ● Tanjung Pinang, Kep. Riau


● Nunukan, Kaltara
D U ● Aruk, Kalbar
● Entikong, Kalbar

A N
Durasi Karantina
KARANTINA
B Tempat Karantina

P M
● 5x24 Jam dari negara asal dengan eskalasi kasus positif rendah
● Wisma Pamedangan sebagai tempat karantina WNI yang masuk
melalui bandara Soekarno Hatta.

B K
● 14x24 Jam dari negara asal dengan eskalasi kasus positif tinggi
● Untuk entry point lain, tempat karantina ditentukan oleh ketua
Satgas COVID-19 daerah

B Karantina Terpusat berlaku untuk :


● PMI yang kembali ke Indonesia untuk menetap (min.14 hari)
● Pelajar/Mahasiswa
Pegawai pemerintah yang tidak bersedia karantina di lokasi yang
telah ditetapkan wajib karantina di hotel karantina terpusat yang
● Pegawai pemerintah setelah dinas ke luar negeri telah ditetapkan Satgas COVID-19 dengan biaya mandiri atau
sumber pembiayaan lain yang sah
27
Surat Keputusan Kasatgas No. 15 Tahun 2021

19 Negara Asing yang Warga Negaranya di Izinkan


Masuk ke Indonesia

N G
D U
A N
B
P M
B K
B
28
Perkembangan Kasus COVID-19 di 19 Negara yang Diperbolehkan Memasuki Indonesia

N G 11 dari 19 Negara yang


diperbolehkan memasuki Indonesia

D U mengalami tren kenaikan konfirmasi

A N kasus COVID-19, terutama negara-

B negara Eropa

P M 11 dari 19 negara tersebut meliputi


Qatar, Selandia Baru, Korea Selatan,

B K Spanyol, Italia, Portugal, Perancis,


Norwegia, Polandia, Liechtenstein, dan

B Hungaria

29
AKUMULASI KEDATANGAN DI PINTU MASUK NEGARA
: 5 Tempat Pemeriksaan Imigrasi Bandara
(BANDARA/PELABUHAN/PLBDN)`1
Bandara Kualanamu 1 Januari 2021-10 November 2021 : 9 Tempat Pemeriksaan Imigrasi Pelabuhan Laut
Pelabuhan PLBN Aruk
Pelabuhan Nunukan
Kedatangan: 20.895 Batam Kedatangan : 15.690
PCR 1 : 20.611 Kedatangan: 1.408
PCR 1 : 14.440 PLBN Entikong : 8 Perbatasan Darat
PCR 2 : 10.805 PCR 1 :1.406

G
PDR 2 : 2.705
Positif : 991 Positif : 1.033 Kedatangan: 28.851 PCR 2 : 1.211 Bandara
Kedatangan: 37.794 PCR 1 : 11.140 Positif : 37 Sam Ratulangi
PCR 1
PCR 2
Positif
:37,794
: 27.422
:2.230
PCR 2
Positif
: 10.347
: 915

U PCR 1
PCR 2
N
Kedatangan: 14.577
: 14.577
: 12.200
PLBN
Skouw

N D Positif : 70
Pelabuhan Bitung
Kedatangan: 254
Kedatangan: 6.726
PCR 1
PCR 2
: 84
: 81

Pelabuhan Dumai

Kedatangan: 99
PCR 1 : 99
PELABUHAN TJ
PLBN Jagoi Babang
PERAK
Kedatangan: 351
B
PLBN Badau
A
Kedatangan: 146
PCR 1
PCR 2
: 93
: 31
PCR 1
PCR 2
Positif
: 247
: 215
:0
Positif : 16

PCR 2 : 85 Kedatangan: 107


PCR 1 :339 Positif :3 Pelabuhan Laut PLBN Mindiptana

M
Positif :0 Antigen 1 : 104 Bandara I Gusti Ngurah Rai
Antigen 2 : 0 PCR 2 : 324 Benoa & Celukan
Pelabuhan Positif :6 Kedatangan: 96 Kedatangan:341

P
Positif :0
Tanjung Pinang PCR 1 : 96 PCR 1 :0
Kedatangan: 952 Kedatangan: 327
PCR 2 : 96 PCR 2 :0
PCR 1
PCR 2
Positif
: 717
: 372
: 66

B K Bandara
Soekarno-Hatta
Bandara
Positif :7

PLBN Motaain
PCR 1
PCR 2
Positif
: 300
: 243
:8
Positif :0

PCR 1
PCR 2
Positif
: 20
:3
: 21
Pelabuhan

Kedatangan: 1.085
B
Tanjung Priok
Pelabuhan
Merak & Anyer
Kedatangan: 459.669
PCR 1
PCR 2
Positif

Kedatangan: 406
PCR 1 : 379
: 4559.669
: 452.665
: 9.448
Juanda

Kedatangan: 71.281
PCR 1
PCR 2
Positif
: 71.281
: 6.236
: 3.614
Kedatangan : 2.085
Antigen 1 : 1.632
Antigen 2 : 1.084
Positif :0
PLBN
Sota Merauke

Kedatangan: 4.525
PCR 1 :0
PCR 2 : 15 PCR 2 :0
Positif :3 Positif :0
Pintu Masuk Bandara Soekarno-Hatta
Data Repatriasi ( 28 Des 2020 – 07 Nov 2021) %positif pada swab ke-1: 1,24%
%positif pada swab ke-2: 0,83%
Data Positif Tgl 28 Des 2020 – 07 Nov 2021
Jumlah Spesimen 448.553
Total Positif 9.352
G
Exit test (swab kedua) penting dilakukan untuk memastikan

N
repatrian sudah benar-benar bebas dari Covid-19

Positif Swab Ke-1


Positif Swab Ke-2
5.606
3.746
D U
10 Negara Kedatangan dengan Kasus Positif Terbanyak
(28 Des 2020 – 7 Nov 2021)
Persentase 2,1%
10000

A N WNA WNI

120
Kasus Positif WNA berdasarkan Kewarganegaraan
(28 Des 2020 – 07 Nov 2021) B
1000
3.018
1.535 1.176

71
606

101
240 227
157 150 178 145

100
100

P M 100

10
10
18
52 53 47
32

80 71
60

B K59 1
1

B
60 53

JEPANG

MESIR
UNI EMIRAT ARAB

TURKI

QATAR

TAIWAN
MALAYSIA
ARAB SAUDI

SINGAPURA

KOREA SELATAN
40

20

0
QATAR UNI EMIRAT ARAB INDIA CHINA SINGAPURA
31
Hasil Positif Swab 1 dan 2 PMI/WNI Data Tes Repatriasi
di Pintu Masuk
Pelabuhan Batam
20 Agt – 5 Nov 2021

N G
D U Meskipun sudah membawa hasil
negatif Covid-19, tapi masih

A N banyak yang positif saat entry test

B
Jumlah kasus positif ditemukan lebih banyak pada saat exit test (swab kedua) dan
banyak repatrian yang tidak terdeteksi Covid-19 pada saat swab pertama
1
Pentingnya exit test untuk

P M
Hasil Positif Swab 1 dan 2 WNA mengantisipasi tidak terdeteksinya
kasus positif saat entry test akibat

B K masa inkubasi virus

B 2
Pentingnya karantina untuk
mengantisipasi penyebaran virus
sebelum repatrian dinyatakan
bebas Covid-19
32
Sumber: Satgassus PMI Kepri
Dukungan Penguatan 3T No Provinsi Tracer
PIC, Data

Digital Tracer Manager, Admin

Digital tracer dikerahkan ke PPKM Kel/Desa di Jawa – Bali 1 Jawa Timur 507 38
dan 4 provinsi luar Jawa – Bali

Tracer akan dilatih dan melakukan pelacakan kontak erat


2 Kalimantan Selatan

N G 69 6

dengan aplikasi SILACAK 3

4
Bali

DIY
D U 231

163
27

14

5
A N DKI Jakarta 320 22

B
6 Jawa Tengah 213 50

P M 7

8
Banten

Jawa Barat
36

244
30

38

B K 9 Sumut 146 10

B 10 Jambi

11 Papua
124

64
4

Surat rekrutmen Tracer Covid-19 Satgas Desa/Kelurahan 2.117 245


TOTAL 33
Data Keterisian Isoter Jawa-Bali

DKI Jakarta Jawa Tengah


Jawa-Bali
Kapasitas : 38.822 Kapasitas : 10.288 Kapasitas : 78.984
BOR : 11% BOR : 0%

N G BOR : 6,08%

D U Jawa Timur
Kapasitas : 21.743

A N BOR : 1%

B
P M
Banten
Kapasitas : 404
BOR : 0%

B K
B Jawa Barat
Kapasitas : 2.714
BOR : 1%
DIY
Kapasitas : 3.645
BOR : 0% Bali
Kapasitas : 1.368
BOR : 11%
34
Update : 8 November 2021
Dukungan BNPB Mitigasi Gelombang Ketiga Covid-19
Gerakan Mobil Masker untuk Masyarakat

Diselenggarakan sebagai implementasi dari strategi edukasi,

N G
sosialisasi, dan mitigasi untuk penegakan disiplin protokol
D U
kesehatan di masyarakat, utamanya MEMAKAI MASKER
A N
Tempat
Sasaran :
Kegiatan Pertama :
JAKARTA
B Peresmian Gerakan Mobil Masker oleh Kepala BNPB


Pasar tradisional
PKL
P MPeluncuran 12 Agustus 2021
● Terminal

B K


Stasiun
Tempat ibadah. B 2.508 Laporan pembagian masker
(13-19 Agustus 2021)

Pembagian masker di Jakarta

35
Konsep Pengendalian Pandemi Menjadi Endemi Covid-19

N G
3M
yang patuh +
3T
yang tinggi +
Coverage
U
D =
Vaksinasi tinggi
Pengendalian
Pandemi

A N
B
P M
K
Pada akhirnya, kita dapat merubah PANDEMI menjadi ENDEMI
B
B
sehingga kita dapat hidup berdampingan dengan Covid-19 dan
masyarakat menjadi produktif aman COVID-19.

36
Pengendalian Pandemi Menjadi Endemi Covid-19

3M Transmisi Komunitas: Tingkat 1


1
yang patuh
Menurunkan
Laju Penularan Indikator
o

o
Kasus Konfirmasi
Perawatan RS
N G
: < 20 kasus/100.000 penduduk/minggu
: < 5 orang/100.000 penduduk/minggu

(Defensif) Coverage
o

o
D U
Kematian
Vaksin dosis 1
: < 1 kasus/100.000 penduduk/minggu
: Minimal 70% + dosis lansia min. 60%

Vaksinasi tinggi
A N o Prokes 3M : Kepatuhan >90%

2
B
Meningkatkan

P
3TM o
Kapasitas Respon: Memadai
Positivity Rate : < 5%
Kapasitas Respon
(Ofensif)
B K yang tinggi
Indikator
o
o
Kontak Erat per Kasus Konfirmasi : 1:15 🡪
BOR RS : <60%
WHO (1:30)

B
Transmisi Komunitas Tingkat 1 + Kapasitas Respon Memadai = LEVEL 1
37
Sumber: WHO dan Kemenkes RI
Implementasi Strategi Pengendalian Pandemi Menjadi Endemi

3M
yang patuh +
3T
yang tinggi + N G Coverage
Vaksinasi tinggi

D U
o Pemakaian masker menjadi Deteksi
A N Terapeutik o Alokasi vaksin 60% daerah
kebiasaan baru
o Posko PPKM dan Satgas
o Meningkatkan tes
epidemiolog
B
o Konversi TT RS 30 –
40%
kasus dan mobilitas tinggi
o Sentra vaksinasi di
Prokes di fasilitas publik
P M
o Meningkatkan capaian o Kerahkan tenaga berbagai tempat
o Pemanfaatan teknologi
digital dalam implementasi
B K tracing
o Surveilans genomik
cadangan
o Pengetatan syarat
o Syarat kartu vaksinasi
o Percepatan vaksinasi
prokes (PeduliLindungi) B daerah potensi lonjakan masuk RS kelompok rentan

38
Strategi Hidup Bersama Covid-19

Strategi Pemenuhan
3 Target Acuan

1
N G
Cakupan vaksinasi tinggi (minimal 70% dosis
Angka Kasus Berat yang Rendah

U
2) dengan prioritas pada risiko tinggi (lansia)

D
2 Angka Perawatan di RS yang Rendah

A N Peningkatan 3T + Isoter

3 Tingkat Kematian yang Rendah B Protokol Kesehatan: 3M dan PeduliLindungi

P M
K
Saat ini, Indonesia sudah melakukan relaksasi meskipun capaian vaksinasi masih < 70%, oleh karenanya perlu:

B
B
Peningkatan 3T (termasuk
isoter), 3M, dan PeduliLindungi
Meningkatkan cakupan vaksinasi
terutama pada kelompok rentan
Tetap menerapkan
PPKM

39
Transisi Pandemi Menuju Endemi
Poin Penting yang Harus Disiapkan
Treatment
Prokes 3M Membangun isolasi terpusat dengan

Edukasi, sosialisasi, mitigasi kepada


masyarakat untuk perubahan perilaku
N G
memanfaatkan bangunan pemda, asrama,
dan sebagainya

Pembentukan posko PPKM sebagai basis


D U
Penguatan puskesmas: instalasi, SDM,
obat-obatan

pengendalian di tingkat mikro

A N Minimal memiliki 1 RS Rujukan COVID-


19 untuk setiap kab/kota

Pembentukan Satgas prokes di fasilitas


publik B Penguatan alkes, nakes, dan obat-obatan

Vaksinasi P M Memiliki instalasi oksigen


untuk setiap kab/kota
generator

B K Tracing
B
Edukasi dan sosialisasi ke seluruh lapisan
masyarakat yang ditunjang oleh kesiapan
sarana dan prasarana untuk mendukung
upaya percepatan vaksinasi di daerah
Testing Daerah memiliki tenaga swabber dan
tracer yang cukup untuk mencapai target
1:15
Daerah menyiapkan min 1 atau 2 lab PCR
di tiap Kab/Kota
40
N G
D U
A N
B
P M Illustrations by Stories Freepik

B K
BERSATU LAWAN COVID-19
B Satuan Tugas Penanganan COVID-19
PAKAI MASKER • JAGA JARAK • CUCI TANGAN
34

Anda mungkin juga menyukai