Anda di halaman 1dari 70

PELAKSANAAN VAKSINASI

COVID-19

Substansi Imunisasi
Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan
Ditjen P2P – Kementerian Kesehatan

Disampaikan pada Workshop Vaksinasi COVID-19


Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Umum :


Setelah mengikuti kegiatan ini peserta dapat mengetahui, memahami dan
melaksanakan pelayanan vaksinasi COVID-19

Tujuan Pembelajaran Khusus :


Setelah mengikuti kegiatan ini peserta dapat:
1. Mengetahui dan memahami prinsip pengelolaan rantai dingin
vaksinasi COVID-19
2. Mengetahui dan memahami prinsip pelaksanaan vaksinasi COVID-19
3. Mengetahui, memahami standar pelayanan dalam pelaksanaan
vaksinasi COVID-
19
4. Mengetahui, memahami dan melakukan manajemen limbah pelaksanaan
POKOK BAHASAN
Rantai Dingin 2 Prinsip dan Standar
1
Vaksin Pelayanan

3 Pencatatan dan 4 Manajemen


Pelaporan Limbah
1
Rantai Dingin
Vaksin
SOP Distribusi Vaksin dan Logistik

• Pendistribusian vaksin, peralatan pendukung dan logistik lainnya harus dilakukan dan dikelola sesuai dengan prosedur yang ditetapkan untuk
menjamin kualitas yang baik agar mampu memberikan kekebalan yang optimal kepada sasaran.
• Distribusi harus disertai dengan dokumen pengiriman berupa Surat Bukti Barang Keluar (SBBK), Vaccine Arrival Report (VAR) serta Packing
Slip.

1. Distribusi vaksin wajib menggunakan cold box, vaccine carrier disertai dengan cool pack atau alat
transportasi lainnya yang sesuai dengan jenis vaksin COVID-19. Untuk peralatan pendukung
dan logistik lainnya menggunakan sarana pembawa lain yang standar, sesuai dengan
ketentuan;
2. Pada setiap cold box, vaccine carrier atau alat transportasi vaksin lainnya disertai dengan alat
pemantau suhu;
3. Lakukan tindakan disinfeksi pada permukaan cold box, vaccine carrier atau alat transportasi
lainnya dengan menggunakan cairan disinfektan yang sesuai standar;
4. Menggunakan masker bedah/masker medis dan apabila diperlukan memakai sarung tangan
pada saat melakukan penataan vaksin di vaccine refrigerator atau tempat penyimpanan vaksin
lainnya;
5. Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer sebelum dan
Distribusi Vaksin Program
ALOKASI
VAKSIN DARI
SI SATU
DATA VC19

DINKES KAB/KOTA,
TNI/POLRI,
PT.
PBF FASYANKES, UPT DAN
BIOFARMA
POS PELAYANAN
VAKSINASI

DINKES
PROVINSI
Suhu Penyimpanan Vaksin

2-8 °C -25 s.d -15 °C -80 s.d -60°C


(Sinovac, AZ, (Moderna) (Pfizer)
Sinopharm)
Penyimpanan
Vaksin
Suhu 2-8 °C
Penyimpanan Vaksin Suhu 2-8 °C
1. Ruang penyimpanan harus terhindar dari paparan sinar
matahari langsung.
2. Penyimpanan vaksin COVID-19 diatur sedemikian rupa untuk
menghindari kesalahan pengambilan, perlu disimpan secara
terpisah dalam rak atau keranjang vaksin yang berbeda agar tidak
tertukar dengan vaksin rutin. Apabila memungkinkan, vaksin
COVID-19 disimpan dalam vaccine refrigerator yang berbeda,
dipisahkan dengan vaksin rutin.
3. Penyimpanan vaksin bagi fasilitas pelayanan kesehatan yang belum
memiliki vaccine refrigerator standar (buka atas sesuai Pre-Kualifikasi
WHO), masih dapat memanfaatkan lemari es domestik/ rumah
tangga, dimana penataan vaksin dilakukan berdasarkan
penggolongan sensitivitas terhadap suhu dan sesuai manajemen
vaksin yang efektif.
4. Vaksin tidak boleh diletakkan dekat dengan evaporator
Penyimpanan Vaksin Suhu 2-8 °C

Penyimpanan vaksin COVID-19 Penyimpanan vaksin bagi


diatur sedemikian rupa untuk fasilitas pelayanan kesehatan
Ruang menghindari kesalahan yang belum memiliki vaccine Vaksin tidak
penyimpanan harus pengambilan, perlu disimpan refrigerator standar, masih dapat
secara terpisah dalam rak atau memanfaatkan lemari es boleh diletakkan
terhindar dari keranjang vaksin yang berbeda domestik/ rumah tangga, dimana dekat dengan
paparan sinar agar tidak tertukar dengan penataan vaksin dilakukan
vaksin rutin. evaporator
matahari langsung berdasarkan penggolongan
sensitivitas terhadap suhu dan
Apabila memungkinkan, vaksin COVID- sesuai manajemen vaksin yang
19 disimpan dalam vaccine refrigerator efektif
yang berbeda, dipisahkan dengan vaksin
rutin.
Penyimpanan Vaksin Suhu 2-8 °C

IPV C
DT O
COVID
IPV
VI
D
COVID
Jangan
COVID
menyimpan
Td
vaksin di
pintu

Vaksin disimpan
dan senantiasa dipantau sesuai prosedur
Jangan gunakan kotak dingin beku atau ice
pack pada vaccine carrier krn vaksin akan
cepat rusak
Penyimpanan Vaksin
Moderna
Suhu -25 s.d -15 °C
Penyimpanan & Pengelolaan Vaksin Moderna (11 - 15 dosis)

Suhu Beku/cair sudah terbuka/tertutup Lama


Lokasi
Penyimpanan

Beku
Tertutup sampai dengan Dinas Kesehatan
tanggal kadaluarsa Provinsi /Kako
-25 s/d -15°C
Freezer

Faskes/
Cair Tertutup hingga 30 hari Puskesma
2 s/d 8°C s
Kulkas

hingga 30 hari
Cair Tertutup Apabila vaksin carrier terstandar
2 s/d 8°C dapat dikembalikan pada
Vaksin Carrier Terstandar kulkas Pos
vaksinasi

Suhu ruangan Cair Terbuka hingga 6 jam


hingga 25°C*
Sumber: US FDA. 2021. MODERNA FACT SHEET FOR HEALTHCARE PROVIDERS ADMINISTERING VACCINE (VACCINATION PROVIDERS)
Pencairan Vaksin Sebelum Penggunaan
Vaksin dalam freezer Vaksin dalam Vaccine Refrigerator

1 jam 15 menit
Suhu ruangan Suhu ruangan
15-25°C 15-25°C

Pencairan vaksin dilakukan Pencairan vaksin dilakukan


dengan cara meletakkan dengan cara meletakkan
vaksin selama 1 jam pada vaksin selama 15 menit
suhu ruangan 15-25°C pada suhu ruangan 15-25°C
sebelum dimasukkan ke sebelum dimasukkan ke
dalam vaccine carrier dalam vaccine carrier
Catatan Penyimpanan

Vaksin & ruang penyimpanan Vaksin pada keadaan cair dan Vaksin yang telah dicairkan, tidak
harus terhindar dari paparan tertutup boleh disimpan dalam boleh dibekukan kembali !
cahaya langsung dan sinar suhu 2-8°C selama 30 hari.
UV dengan disimpan pada Serta tidak boleh disimpan dekat
wadah/kotak aslinya. dengan evaporator dan wadah
pasif berinsulasi dengan dry ice
atau dengan suhu sangat rendah
(dibawah 0°C).

Sumber: US FDA. 2021. MODERNA FACT SHEET FOR HEALTHCARE PROVIDERS ADMINISTERING VACCINE (VACCINATION PROVIDERS)
A. Distribusi dan Pelaksanaan
A. Sebelum Penyimpanan Vaksin
Vaksinasi
(dari kedatangan vaksin awal hingga ke Faskes/Puskesmas)
PENGIRIMAN

Kedatangan Vaksin Dinas Kesehatan Provinsi atau Kako Faskes/Puskesmas

Vaksin diterima dalam bentuk beku di Vaksin diterima Puskesmas


Vaksin diterima dan Dinas Kesehatan Provinsi /KaKo maka dan langsung dimasukkan
dikirim ke Dinas disimpan dalam suhu -25 s/d -15°C dan kedalam kulkas dengan
Provinsi/ Kako dalam bertahan sampai masa kadaluarsa. suhu 2 s/d 8°C dengan
bentuk beku (suhu - masa penyimpanan 30 hari
25°C-15°C) (Vial beku menjadi cair)
Setelah melakukan pengecekan alokasi
sesuai kebutuhan, Vaksin dikirim ke
Faskes/Puskesmas dalam bentuk beku
(suhu -25°C-15°C)
suhu -25 s/d -15°C

Sumber: US FDA. 2021. MODERNA FACT SHEET FOR HEALTHCARE PROVIDERS ADMINISTERING VACCINE (VACCINATION PROVIDERS)
B. Distribusi Vaksin yang sudah dicairkan
(dari puskesmas ke lokasi sentra pelayanan vaksinasi)

Sentra Vaksinasi
Mobil Transportasi Vaksin

Pengiriman dilakukan dalam suhu dingin


(2-8 °C) pada vial yang sudah dicairkan.

dengan tetap mempertahankan kondisi :

MINIMAL GUNCANGAN !
*Rekomendasi :

Diberikan penyangga berupa busa atau bubble wrap SOPIR harus PERLAHAN saat membawa kendaraan
serta vaksin dalam karton original vaksin dan dalam bermuatan vaksin, terutama saat melewati jalanan yang
keadaan tegak saat pendistribusian vaksin jelek (contoh: berlubang) dan tidak rem mendadak

Vaksin carrier di simpan di kursi penumpang (Tidak


diletakkan pada bagasi) dan dipegang selama perjalanan.

Sumber: US FDA. 2021. MODERNA FACT SHEET FOR HEALTHCARE PROVIDERS ADMINISTERING VACCINE (VACCINATION PROVIDERS)
C. Vaksin CVaakrsriineCraurnei tur k Distribusi dan Penunjang Pelaksanaan
Vaksinasi

Pelayanan vaksinasi hanya boleh dilakukan apabila


memiliki vaksin carrier terstandar*(4 gambar diatas)
vaksin carrier yang tidak
standar
vaksin carrier terstandar dapat menjamin suhu stabil pada
rentang 2-8°C sehingga vaksin yang tidak digunakan dapat
dikembalikan ke kulkas suhu 2-8°C

*Cool box yang biasa digunakan untuk minuman dan seafood tidak
dapat menjamin suhu rentang 2-8°C sehingga vaksin Moderna tidak
bisa dikembalikan ke kulkas.

Sumber: US FDA. 2021. MODERNA FACT SHEET FOR HEALTHCARE PROVIDERS ADMINISTERING VACCINE (VACCINATION PROVIDERS)
Penyimpanan Vaksin
Pfizer
Suhu -80 s.d -60°C
• Penyimpanan jenis vaksin COVID-19 ini membutuhkan sarana Ultra Cold Chain (UCC).
Ruang penyimpanan harus terhindar dari paparan sinar matahari langsung.

• Sarana UCC yang dimaksud adalah:


 Freezer dengan suhu sangat rendah (Ultra Low Temperature/ULT), pada suhu -80 s.d -60 °C
 Thermal shipper disertai dengan dry ice yang berfungsi mempertahankan suhu dingin, sebagai
alat penyimpanan sementara, pada suhu -90 s.d -60 °C

Masa simpan vaksin:


 Pada suhu -90 s.d -60 °C : sampai dengan tanggal kadaluwarsa, penyimpanan pada
thermal shipper selama 30 hari
 Pada suhu -25 s.d -15 °C : 2 minggu
 Pada suhu 2-8 °C : 1 bulan

Akan ada pelatihan/sosialisasi khusus terkait


pengelolaan vaksin dan rantai vaksin Pfizer
Pemantauan Suhu
1. Pemantauan suhu sebaiknya
Suhu dalam penyimpanan dilakukan lebih sering, lebih
vaksin harus terjaga sesuai dari 2 kali dalam sehari,
dengan yang direkomendasikan pastikan suhu tetap 2-8 0C.
MEKANISME 2. Catat hasil monitoring suhu
Perlu dilakukan pemantauan
suhu menggunakan alat pada grafik pemantauan suhu
pemantau suhu 3. Apabila menggunakan alat
pemantau dan perekam suhu
terus menerus secara jarak
jauh yang sudah terhubung
Jenis Alat Pemantau
Suhu dengan aplikasi SMILE, maka
petugas dapat memantau suhu
1. Alat pemantau suhu (termometer, termometer muller,
dari jarak jauh melalui aplikasi.
dll);
2. Alat pemantau dan perekam suhu terus menerus;
4. Alat penyimpanan vaksin
3. Alat pemantau dan perekam suhu dengan teknologi UCC harus dilengkapi
Internet of Things (IoT) terus menerus secara jarak dengan datalogger.
jauh
Pengelolaan Vaksin pada saat Pelayanan

Pengelola program imunisasi atau koordinator imunisasi


(korim) menyiapkan vaksin untuk dibawa ke ruang
vaksinasi atau tempat pelayanan. Vaksin dibawa
menggunakan kontainer pasif yaitu vaccine carrier

Saat pelayanan, vaccine carrier jangan terpapar sinar


matahari langsung. Pastikan vaccine carrier dalam
keadaan bersih sebelum digunakan. Vaksin yang sudah
dipakai/dibuka ditempatkan pada spons atau busa
penutup vaccine carrier.
Pengelolaan Vaksin pada saat Pelayanan

Vaksin yang akan dipakai harus dipantau kualitasnya


dengan memperhatikan: belum kadaluarsa, disimpan
dalam suhu yang direkomendasikan, label masih ada, dan
tidak terendam air.

Vaksin yang belum terbuka diberi tanda dan dibawa kembali ke


ruang penyimpanan untuk disimpan di dalam vaccine
refrigerator. Vaksin tersebut didahulukan penggunaannya pada
pelayanan berikutnya. Vaksin yang masih tersisa dalam vial
yang sudah dibuka, tidak boleh digunakan lagi.
Pengelolaan Vaksin pada saat Pelayanan

Untuk vaksin dengan kemasan multidosis, penting


untuk mencantumkan tanggal dan waktu pertama kali
vaksin dibuka.
• Untuk pelayanan dalam gedung atau di fasilitas pelayanan
kesehatan maka vaksin yang sudah dibuka dapat bertahan selama
6 jam dalam vaccine carrier.
• Untuk pelayanan luar gedung, vaksin yang sudah dibuka dapat
bertahan selama 6 jam dalam vaccine carrier yang digunakan, namun
apabila sesi pelayanan selesai dalam waktu kurang dari 6 jam maka
vaksin yang sudah dibuka harus dibuang, tidak boleh disimpan
kembali di vaccine refrigerator.
Pengelolaan Vaksin pada saat Pelayanan

Vaccine carrier disimpan kembali di ruang penyimpanan di


puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan, sedangkan
coolpack dapat dimasukkan ke dalam vaccine refrigerator
untuk digunakan pada hari berikutnya.

Safety Box yang telah terisi disimpan di ruangan/tempat khusus


untuk menyimpan sementara limbah medis sebelum
dikelola/dimusnahkan, jauh dari jangkauan pengunjung terutama
anak-anak. Jangan menyimpan kembali vaksin yang sudah
dibuka/dilarutkan dalam tempat penyimpanan vaksin.
Penyimpanan Logistik Lainnya

Perhatikan kadaluwarsa setiap


Selain vaksin, pelaksanaan barang. Khusus untuk ADS,
vaksinasi COVID-19 juga Dalam penyimpanan pengiriman atau
membutuhkan logistik logistik ini harus pemakaiannya harus
lainnya yang meliputi ADS, dipastikan kondisi fisik mengikuti prinsip EEFO (Early
afety box, dan alcohol swab dan keamanan barang Expired First Out), dimana
s dimana juga memerlukan barang yang akan
tata kelola yg baik. Selain dan kemasannya, di kadaluwarsa, diutamakan
manajemen yang baik juga semua tingkat fasilitas untuk dikirim/dipakai terlebih
diperlukan gudang penyimpanan, hingga dahulu. ADS yang sudah
enyimpanan yang memadai digunakan. kadaluwarsa tidak boleh
p didistribusikan atau digunakan
2
Prinsip
dan Standar pelayanan
 Pemberian vaksinasi COVID-19 dilakukan oleh dokter, perawat atau bidan yang
memiliki kompetensi, dibuktikan dengan kepemilikan Surat Tanda Registrasi
(STR)

 Pelaksanaan pelayanan Vaksinasi COVID-19 tidak menganggu


pelayanan
imunisasi rutin dan pelayanan kesehatan lainnya;

 Melakukan skrining/penapisan terhadap status kesehatan sasaran LEBIH AWAL


sebelum dilakukan pemberian vaksinasi

 Menerapkan protokol kesehatan; serta

 Mengintegrasikan dengan kegiatan surveilans COVID-19 terutama dalam


mendeteksi kasus dan analisa dampak
Standar Pelayanan

Ketentuan Ruang
dan Alur

Ketentuan
Waktu

Dosis dan Cara


Pemberian
Ketentuan Ruang/Tempat Pelayanan

Menggunakan ruang/tempat yang cukup luas dengan sirkulasi udara


1 yang baik

Ruang/tempat pelayanan dibersihkan dengan cairan


2 disinfektan sebelum dan sesudah pelayanan

Tersedia fasilitas mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir/ hand
3 sanitizer

Atur meja pelayanan antar petugas agar menjaga jarak aman minimal
4 1-2 meter
Ketentuan Ruang/Tempat Pelayanan

5 Ruang/ tempat pelayanan vaksinasi hanya untuk melayani orang sehat

Sediakan tempat duduk bagi sasaran untuk menunggu sebelum dan


6 15 menit sesudah vaksinasi dengan jarak aman antar tempat duduk
minimal 1-2 meter.

Atur agar tempat/ruang tunggu sasaran yang sudah dan


belum vaksinasi terpisah. Jika memungkinkan tempat untuk
menunggu 15 menit sesudah vaksinasi di tempat terbuka
Alur Pelayanan Vaksinasi
Ruang Tunggu - Petugas Mobile Meja 1 Meja 2
Penerima Sasaran yang Datang Skrining - Vaksinasi Pencatatan & Observasi

• Melakukan • Terdiri dari petugas kesehatan


• Melakukan entry data
minimal 2 orang (petugas
pengecekan sasaran skrining dan vaksinator) dari kertas kendali ke
melalui • Melakukan skrining terhadap
sasaran meliputi: tanda vital dalam Pcare.
pedulilindungi.id dan pertanyaan skrining sesuai • Waktu observasi 15
Juknis
(terdaftar/ belum) • Peserta yang sudah lolos menit
• Membagikan kertas skrining dapat langsung • Kartu vaksinasi yang
diberikan vaksin di meja
kendali untuk diisi tersebut juga.
sudah dicetak lebih
oleh sasaran. • Petugas mengisi hasil dahulu diisi dengan
skrining dan vaksinasi pada ditulis tangan
kertas kendali.
CONTOH DENAH ALUR PELAYANAN VAKSINASI
KEBUTUHAN LOGISTIK
DENGAN ALUR 2
HandphoneMEJA
untuk petugas mobile pengecekan di
1.
melakukan pedulilindungi.id

Kebutuhan laptop per tim dapat dikurangi dari 4 menjadi 1-2 per
2.
tim untuk di meja 2

3. Fotokopi kertas kendali manual

Printer bersifat opsional, dibutuhkan lagi apabila kartu


4.
tidak
vaksinasi sudah tersedia
PENGECEKAN MELALUI PEDULI LINDUNGI OLEH
PETUGAS MOBILE DI RUANG TUNGGU

 Isi dengan nama


lengkap dan NIK
sasaran. Apabila sudah
terdaftar dalam PCare,
akan muncul tulisan
siap divaksin.
 Apabila sasaran belum
terdaftar, maka dapat
dilakukan pendaftaran
on the spot pada saat di
meja. Petugas mobile
memberi tanda pada
kertas kendali sasaran.
KERTAS
KENDALI,
SEKALIGUS
PERTANYAAN
SKRINING

Sasaran akan
diperiksa
kondisi
kesehatannya
terlebih dahulu
sebelum
Pertanyaan skrining bagi anak&remaja serta ibu vaksinasi
hamil sedang disusun bersama para ahli
Ketentuan Waktu Pelayanan

Pelayanan di puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan


lainnya tidak mengganggu jadwal pelayanan imunisasi rutin.
1
Tentukan jadwal hari atau jam pelayanan khusus vaksinasi
COVID-19.

Jumlah sasaran dan jam layanan per hari diatur oleh masing-
masing fasilitas pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
2 jadwal layanan kesehatan lainnya, pengaturan ruang dan alur
pelayanan serta tetap memperhatikan protokol kesehatan
dengan ketat.
Dosis dan Cara Pemberian Vaksin COVID-19
Interval
Jumlah Minimal
Platform Pengembang Vaksin Cara Pemberian
Dosis Pemberian
Antar Dosis

2 (0,5 ml
Sinovac Research and Development
Inactivated virus per 28 hari Intramuskular
Co., Ltd
dosis)
2 (0,5 ml
Sinopharm + Beijing Institute of
Inactivated virus per 21 hari Intramuskular
Biological Products
dosis)
2 (0,5 ml
Viral vector (Non-
AstraZeneca + University of Oxford per 8-12 minggu Intramuskular
replicating)
dosis)
2 (0,5 ml
Protein subunit Novavax per 21 hari Intramuskular
dosis)
Vaksin COVID-19 diberikan
Moderna + National Institute of 2 (0,5 ml melalui suntikan
RNA-based vaccine Allergy and Infectious Diseases per 28 hari Intramuskular intramuskular di bagian
(NIAID) dosis)
2 (0,3 ml
lengan kiri atas.
RNA-based vaccine Pfizer Inc. + BioNTech per 21-28 hari Intramuskular Dosis dan cara pemberian
dosis)
1 (0,5 ml harus sesuai dengan
Viral vector (Non- Cansino Biological Inc./Beijing
replicating) Institute of Biotechnology
per - Intramuskular yang direkomendasikan
dosis)
The Gamaleya National Center of
untuk setiap jenis vaksin
2 (0,5 ml
Viral vector (Non- Epidemiology and Microbiology per 21 hari Intramuskular COVID- 19.
replicating) dosis)
(Sputnik V)
Langkah dan Prosedur Penyuntikan Vaksin COVID-19

Pengambilan vaksin dengan cara


memasukkan jarum ke dalam vial
Bersihkan kulit tempat pemberian
vaksin dan memastikan ujung jarum
suntikan dengan alkohol swab dan
selalu berada di bawah permukaan
tunggu hingga kering
larutan vaksin sehingga tidak ada
udara yang masuk ke dalam spuit

Tarik torak perlahan-lahan agar larutan


Untuk penyuntikan intramuskular tidak
vaksin masuk ke dalam spuit dan
perlu dilakukan aspirasi terlebih dahulu
keluarkan udara yang tersisa dengan
cara mengetuk alat suntik dan
mendorong torak sampai pada skala 0.5
ml atau sesuai dosis yg
direkomendasikan, kemudian cabut
jarum dari vial
Langkah dan Prosedur Penyuntikan Vaksin COVID-19

Setelah vaksin disuntikkan secara IM,


jarum ditarik keluar, kemudian ambil
alcohol swab baru lalu tekan pada
bekas suntikan. Jika terjadi Untuk mengantisipasi terjadinya kasus
perdarahan, kapas tetap ditekan pada KIPI yang serius maka sasaran dan
lokasi suntikan hingga darah berhenti pengantar diminta untuk tetap tinggal di
tempat pelayanan selama 15 menit
sesudah vaksinasi dan petugas harus
tetap berada di pos minimal 15 menit
setelah sasaran terakhir divaksinasi.
Buang alat suntik habis pakai ke dalam
safety box tanpa menutup kembali
jarum (no recapping)
Prosedur Penyuntikan Moderna
DCGA (DIAMKAN – CATAT – GOYANG – AMATI)

DIAMKAN CATAT GOYANG AMATI

1 2
4
3

Ambil vial vaksin cair dari Catat tanggal dan Goyang vial secara Amati kesesuaian fisik
suhu 2 - 8°C lalu didiamkan waktu penggunaan perlahan setiap cairan dalam vial, yakni
di suhu ruangan selama 15 pertama pada label vial mengambil vaksin dan warna putih dan terkadang
menit sebelum digunakan. Vaksin Moderna JANGAN terdapat partikel terkait
COVID-19. DIKOCOK ! produk yang berwarna
putih

CATATAN :
Vial yang sudah terkocok tidak dapat digunakan
kembali

Sumber: US FDA. 2021. MODERNA FACT SHEET FOR HEALTHCARE PROVIDERS ADMINISTERING VACCINE (VACCINATION PROVIDERS)
Prosedur Penyuntikan Moderna

55 6 7
4

Lakukan pengelapan swab Ambil dosis pada vial vaksin 0,5 ml Injeksikan pada Intramuskular otot deltoid
alcohol pada tutup vial dan
tunggu sampai kering setiap CATATAN :
pengambilan dosis pada Jika ada gelembung besar, kembalikan
vial vaksin. vaksin secara perlahan ke vial sampai
gelembung menghilang & lakukan
tarikan ulang.

JANGAN DISENTIL
(apabila gelembung kecil tidak perlu
dikembalikan)

Sumber: US FDA. 2021. MODERNA FACT SHEET FOR HEALTHCARE PROVIDERS ADMINISTERING VACCINE (VACCINATION PROVIDERS)
Prosedur Penyuntikan Moderna
CATATAN PENTING

1 vial berisi 13-15 dosis, apabila Apabila sesi vaksinasi Vial vaksin yang belum digunakan
dosis terakhir kurang dari 0.5 sudah melewati 6 jam, harus disimpan pada vaccine carrier
maka buang sisa vaksin dengan termonitor suhu 2-8 °C.
cc jangan digunakan dan buang
vial tersebut. yang sudah terbuka.
Sementara vial vaksin yang sudah
terbuka, yaitu telah diambil dosis
pertama, dapat disimpan pada suhu
ruangan dan harus digunakan dalam
6 jam.

Sumber: US FDA. 2021. MODERNA FACT SHEET FOR HEALTHCARE PROVIDERS ADMINISTERING VACCINE (VACCINATION PROVIDERS)
Prosedur Penyuntikan Pfizer (Proses Pencairan)

1 Biarkan vial mencair di 2 Vaksin harus mencapai 3 Bolak-balikkan botol


lemari es pada suhu 2-8ºC. suhu kamar sebelum vaksin dengan hati-hati
Satu karton bisa pengencera3n dilakukan sebanyak 10 kali
menghabiskan waktu hingga (jangan dikocok), lalu
dan harus segera
3 jam untuk mencair (vial periksa cairan di
diencerkan dalam
yang sudah dicairkan dapat dalam vial. Cairan
waktu 2 jam
disimpan di lemari es hingga tersebut berupa
lima hari) atau diamkan vial suspensi putih atau
pada suhu kamar (hingga putih pudar dan
25ºC) selama 30 menit mungkin mengandung
partikel amorf putih
atau putih pudar.
Jangan gunakan jika
cairan berubah warna
atau jika partikel lain
terlihat.
Sumber: US FDA. 2021. MODERNA FACT SHEET FOR HEALTHCARE PROVIDERS ADMINISTERING VACCINE (VACCINATION PROVIDERS)
Prosedur Penyuntikan Pfizer (Proses Pengenceran/Pelarutan)

1 Gunakan Natrium Klorida 2 Bersihkan tutup vial 3 Bolak-balikkan botol


0,9% USP steril untuk vaksin dengan usap vaksin dengan hati-hati
melakukan pengenceran. antiseptik se3kali sebanyak 10 kali
Dengan menggunakan teknik (jangan dikocok), lalu
pakai. Tambahkan
aseptik, tarik 1,8 ml periksa cairan di
1,8 ml
pengencer ke dalam spuit dalam vial. Cairan
Natrium Klorida
pengencer tersebut berupa
0,9%, USP ke dalam
vial vaksin. suspensi putih atau
Setarakan tekanan putih pudar dan
vial sebelum mungkin mengandung
mengeluarkan jarum partikel amorf putih
dari vial dengan atau putih pudar.
menarik 1,8 ml udara Jangan gunakan jika
ke dalam spuit cairan berubah warna
pengencer yang atau jika partikel lain
kosong. terlihat. Catat tanggal
dan
Sumber: US FDA. 2021. MODERNA FACT SHEET FOR HEALTHCARE PROVIDERS ADMINISTERING VACCINE (VACCINATION jam pengenceran.
PROVIDERS)
DO (YANG HARUS DILAKUKAN)
DON’T (TIDAK BOLEH DILAKUKAN)
Prosedur Observasi (Meja II)

R.Observasi harus memiliki Lama observasi

Kit anafilaksis beserta pengamatan pasca-vaksinasi


peralatan pendukungnya terhadap anafilaksis
dengan tersedia jumlah
yang mencukupi
15 MENIT

SDM yang memiliki keterampilan


mengenali dan memberikan Pada kelompok ada riwayat
pertolonganan anafilaksis anafilaksis

30 MENIT

Sumber: US FDA. 2021. MODERNA FACT SHEET FOR HEALTHCARE PROVIDERS ADMINISTERING VACCINE (VACCINATION PROVIDERS)
Penting untuk diperhatikan
Apabila dosis kedua belum dapat diberikan sesuai
interval minimal tersebut maka direkomendasikan bagi
sasaran untuk sesegera mungkin, pada kesempatan
pertama, datang ke tempat pelayanan vaksinasi
COVID-19 untuk mendapatkan dosis kedua

Penyintas COVID-19 dapat divaksinasi 3 bulan setelah


sembuh. Apabila setelah dosis pertama sasaran
terinfeksi COVID-19 maka dosis pertama vaksinasi tidak
perlu diulang, tetap diberikan dosis kedua dengan interval
yang sama yaitu 3 bulan sejak dinyatakan sembuh
INGAT!!
PEMBERIAN vaksin dosis pertama dan dosis kedua harus dengan jenis
VAKSIN YANG SAMA
Vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua DAPAT DILAKUKAN di fasilitas
pelayanan kesehatan/pos pelayanan vaksinasi yang berbeda
PASTIKAN tidak salah dalam mengambil vaksin
MASUKKAN alat suntik yang sudah di pakai dalam safety box
JANGAN menyentuh dan menutup kembali jarum setelah penyuntikan
Pastikan!!

Pastikan petugas kesehatan dalam kondisi sehat (tidak demam, batuk, pilek, dan
lain-lain)

Membawa vaksin, ADS, Safety Box, perlengkapan anafilaktik, dan logistik


vaksinasi lainnya, seperlunya, dengan memperhatikan jumlah sasaran yang
telah terdata

Petugas kesehatan menerapkan protokol kesehatan selama pelayanan berlangsung


dengan mengacu pada Petunjuk Teknis Pelayanan Vaksinasi Pada Masa Pandemi
COVID-19.
METODE PELAKSANAAN VAKSINASI
DALAM RANGKA PERCEPATAN

Berbasis Faskes (pemerintah dan swasta)

Berbasis Institusi (TNI, POLRI,


perkantoran, dst)

Vaksinasi massal di tempat

Vaksinasi massal bergerak

Pelaksanaan vaksinasi massal di Jakarta, Bandung dan Manado


29/07/2021
Materi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Vaksinasi COVID-19

Untuk
Masyarakat

53
29/07/2021
Materi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Vaksinasi COVID-19

Untuk Petugas Kesehatan


54
3
Pencatatan
dan Pelaporan
PENCATATAN DAN PELAPORAN

HASIL VAKSIN DAN


PELAYANAN LOGISTIK

Pencatatan dan pelaporan secara elektronik


menggunakan aplikasi Primary Care (PCare) Pencatatan dan pelaporan vaksin dan logistik
pelaksanaan vaksinasi program menggunakan
sistem monitoring logistik elektronik yaitu
Setiap tempat pelayanan, baik vaksinasi SMILE (Sistem Monitoring Imunisasi dan
program maupun VGR, diharuskan mencatat Logistik secara Elektronik), sedangkan untuk
dan melaporkan hasil pelayanan vaksinasi VGR menggunakan SI Biofarma dan SMILE.
COVID-19 menggunakan PCare
Penggunaan Aplikasi Pcare Pada Alur 2 Meja
URL PCare Vaksinasi : https://pcare.bpjs-
Kesehatan.go.id/vaksin

Hanya petugas Meja 2 yang mengakses Pcare, melaksanakan fungsi input:


● Pra –Registrasi :
○ Pendaftaran sasaran on the spot atau go-show
● Pencatatan dan observasi:
○ Registrasi
○ Skrining
○ Hasil layanan vaksinasi
○ Hasil observasi
● Pemberian kartu vaksinasi (disarankan, untuk meminimalisasi
penggunaan printer agar disiapkan kartu vaksinasi manual)
Tampilan PCare Vaksinasi Alur 2 Meja
Pencatatan dan Observasi
Pra-Registrasi (Registrasi-skrining-hasil layanan
vaksinasi)
Perubahan Mekanisme Pemilihan Jenis Vaksin
(Untuk Meminimalisasi Kesalahan Input)

Dalam PCare Vaksinasi dikenal Vaksin : CoronaVac,


Vaksin COVID-19, Astra Zeneca, Moderna, Sinopharm,
Pfizer
INPUT DATA HASIL OBSERVASI
15 MENIT PASCA VAKSINASI

ADA KELUHAN TANPA KELUHAN

Input reaksi/gejala/keluhan sbb, sesuai kondisi sasaran:


1. Tanda-tanda syok anafilaktik (sesak nafas/berdebar/dada tidak
nyaman/nyeri ulu hati/padangan kabur, mual/muntah, penurunan
kesadaran)
2. Demam TINDAK
3. Peningkatan tekanan darah (≥140/90) LANJUT:
4. Urtikaria (kemerahan/ruam/gatal tersebar)
5. Lethargia (lemas, mengantuk) DAPAT
6. Kemerahan, gatal di sekitar lokasi suntikan DITANGANI
7. Bengkak, nyeri, pegal di lokasi suntikan
8. Batuk/pilek, sakit kepala, pusing
ATAU DIRUJUK
9. Gangguan kecemasan, syncope
10. Lain-lain: (dapat diisi oleh petugas)

Reaksi/keluhan/gejala (KIPI) yang dialami selama observasi kemudian ditindaklanjuti dengan


tata laksana serta pencatatan dan pelaporan KIPI melalui website keamanan vaksin
PENCATATAN DAN PELAPORAN HASIL PELAYANAN VAKSINASI COVID-19
DENGAN PCARE VAKSINASI SECARA MANUAL

Apabila tidak memungkinkan menginput data hasil


layanan secara daring (online) pada saat pelayanan
berlangsung, pencatatan dilakukan secara manual.
Data kemudian diinput ke dalam sistem PCare apabila
sudah tersedia jaringan internet

Input data satu per satu dengan Menu


Pencatatan Pelaksanaan Vaksin Manual pada
PCare Vaksinasi (backdate 120 hari)
29/62
07/2021

Dashboard yang dapat


diakses oleh pengambil
kebijakan serta
petugas

Dashboard yang dapat


diakses oleh publik:
https://vaksin.kemkes.
go.id/
#/vaccines
29/07/2021

SEMUA KELUHAN ATAU REAKSI PASCA VAKSINASI


ATAU KIPI, BAIK VAKSINASI PROGRAM MAUPUN
GOTONG ROYONG, HARUS DILAPORKAN KE PETUGAS,
PETUGAS AKAN MEMANTAU DAN MEMERIKSA LEBIH
LANJUT SERTA MELAPORKAN SECARA BERJENJANG KE
KEMENTERIAN KESEHATAN DAN KOMNAS PP KIPI

63
PELAPORAN DAN KAJIAN KIPI
(KEJADIAN IKUTAN PASCA VAKSINASI)

Pengobatan dan perawatan KIPI:


• Peserta JKN aktif, ditanggung melalui mekanisme
Jaminan Kesehatan Nasional
• Peserta JKN nonaktif dan selain peserta JKN
didanai melalui pendanaan yg bersumber pd
anggaran kemenkes, diberikan setara dengan
pelayanan kesehatan kelas III program JKN
FORM KIPI

Formulir KIPI, KIPI Serius &


Investigasi dapat diunduh di :
https://bit.ly/formkipi
atau di: www.keamananvaksin.k
emkes.go.i d

Tatacara pelaporan melalui web Form KIPI Non Serius


keamanan vaksin dapat dilihat
pada Buku Pedoman: Form KIPI Serius Form Investigasi
https://bit.ly/jukniswebkipi
Cara Pencatatan dan Pelaporan KIPI dapat dilakukan melalui:

E-mail: Website:
komnasppkipi@gmail keamananvaksin.kemkes.go.id
.com
4
Manajemen
Limbah
BAGAN ALIR PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS KEGIATAN VAKSINASI COVID-19

TEMPAT PELAYANAN
VAKSINASI COVID-19

PERLU
PUSKESMAS/ PETUGAS
RUMAH SAKIT FASYANKES LAIN/KKP
POS VAKSINASI PENGELOLA
LIMBAH

JENIS LIMBAH

VIAL VAKSIN, ALCOHOL SWAB, MASKER, SPUIT DAN JARUM


SARUNG TANGAN DAN APD LAIN

SAFETY BOX
PLASTIK KUNING/PLASTIK LAIN

TPS LIMBAH B3
DAERAH TDK TERJANGKAU FASILITAS

PERUSAHAAN PENGOLAH LIMBAH INCINERATOR AUTOCLAVE/MICROWAVE


B3 BERIZIN PENGUBURAN
FASYANKES
Manajemen Limbah
Menyiapkan Melapisi tempat
Masukkan spuit
kantong plastik sampah dengan
dan jarum ke safety
plastik kuning atau
kuning, safety plastik lain
box. Bila safety
box dan tempat box telah terisi ¾
dengan label/logo
(tiga per empat)
sampah tertutup limbah
penuh segera
medis/infeksius
diganti
Masukkan limbah berupa Menempatkan limbah
botol/ampul/vial vaksin, medis/infeksius yang ada di Pengangkutan
alkohol swab, masker, sarung Fasyankes dan seluruh pos limbah
tangan, APD lainnya ke pelayanan vaksinasi di
medis/infeksius ke
dalam plastik kuning atau Tempat Penyimpanan
Sementara (TPS) Limbah B3 TPSLB3 dilakukan
plastik lain dengan label/logo
yang dilengkapi dengan secara hati-hati
limbah medis infeksius. Bila
lemari pendingin (suhu < sehingga tidak
kantong plastik kuning sudah
0°C) bila menyimpan lebih terjadi tumpahan
¾ penuh segera diikat dan
dari 48 jam atau ceceran
diganti dengan yang baru
Alternatif Pengolahan Limbah Medis
Vaksinasi COVID-19

Mengolah limbah medis dapat Untuk daerah yang tidak


juga menggunakan insinerator, terjangkau perusahaan
Mengolah limbah atau autoclave atau microwave pengangkut dan pengolah
medis vaksinasi yang dilengkapi pencacah. Abu limbah B3, dapat
insinerator, atau residu
bekerja sama dilakukan penguburan
autoclave atau microwave
dengan konstruksi pada
dapat dikelola dengan
dengan enkapsulasi/inertisasi PermenLHK P.56/2015
perusahaan (solidifikasi), kemudian (ukuran minimal 1 meter
disimpan di lokasi yang telah kubik) dan berkoordinasi
pengolah berizin disepakati dengan DLH/pihak dengan DLH/ pihak
berwenang setempat berwenang setempat
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai