Anda di halaman 1dari 8

BAB II

SKENARIO BENCANA

Nama pemeran:
1. Kades :
2. Perawat 1 :
3. Perawat 2 :
4. Perawat 3 :
5. Perawat 4 :
6. Perawat 5 :
7. Audien tanya 1 :
8. Audien tanya 2 :
9. Audien tanya 3 :
10. Audien tanya 4 :
11. Audien tanya 5 :
12. Anggota TSBD 1 :
13. Anggota TSBD 2 :
14. Anggota TSBD 3 :

Ilustrasi Kasus:
Banjir merupakan salah satu bencana alam yang disebabkan oleh faktor alamiah dan
aktivitas manusia yang sangat umum terjadi di Indonesia dan termasuk peristiwa yang setiap
tahun menjadi topik pemberitaan. Pada musim hujan banyak kota di Indonesia mengalami banjir.
Usaha yang dilakukan pemerintah antara lain membuat bendungan, pembuatan kanal, dan
reboisasi hutan namun belum ada yang menyelesaikan masalah bahkan kelihatannya makin lama
semakin luas cakupannya, baik frekuensinya, luasannya, kedalamannya, maupun durasinya.
Saat ini selama 3 hari berturut-turut terjadi hujan lebat di desa Belanting. Tim siaga
bencana desa (TSBD) terus melakukan pengontrolan lokasi-lokasi yang dianggap rawan sehingga dari
kejadian tersebut diadakan pertemuan dengan warga dan tim terkait di balai desa untuk memberikan
penyuluhan dari tahap pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana jika terjadi banjir sewaktu waktu.

Dialog:

(setelah semua berkumpul di balai desa …)

Kades :"Assalamualaikum Wr. Wb. Bapak ibu sekalian saya selaku Kepala Desa Belanting
mengucapkan terimakasih banyak karena telah berkenan hadir pada acara pagi hari ini yaitu
penyuluhan mengenai bencana banjir. Penyuluhan ini perlu diadakan mengingat desa kita
termasuk desa yang cukup dekat dengan pantai sehingga berpotensi mengalami banjir.
Penyuluhan dilakukan oleh perawat dari RS. Saiful Anwar Malang dan ada juga dari perwakilan
tim siaga bencana desa (TSBD). Penyuluhan yang dilakukan akan menjelaskan mengenai
bencana banjir. Sepanjang penyuluhan akan ada sesi tanya jawab sehingga bapak ibu yang belum
mengerti/bingung dapat menanyakan ke pemateri yang bersangkutan. Apakah dapat dipahami
bapak ibu?”

Audien : “iyaa bisaa”

Kades : “baik untuk mempersingkat waktu langsung saja ke acara inti, kepada pemateri waktu
dan tempat saya persilahkan”

Perawat 1 :"Baik, terima kasih atas waktunya. Assalamualaikum wr.wb bapak ibu. Selamat pagi
semuanya"

Audien :" Waalaikumsalam wr.wb. selamat pagi"

Perawat 1 :"Bagaimana kabarnya hari ini sehat semua yaa?"

Audien :"Alhamdulillah, baik”

Perawat 1 :"Alhamdulillah, baik sesuai dengan penjelasan dari bapak kepala desa, kehadiran
kami disini adalah untuk menjelaskan mengenai bencana banjir kepada bapak ibu. Mulai dari
pengenalan apa itu banjir, dampak bila terjadi banjir, pencegahan/upaya penanggulangan banjir,
mitigasi/langkah-langkah mengurangi dampak bencana banjir, kesiapsiagaan apa yang harus kita
lakukan jika terjadi banjir. Baik akan saya mulai penyuluhan dengan materi pertama”
A. Pengenalan Banjir
a. definisi: Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan
merendam daratan
b. penyebab: penyebab terjadinya banjir meliputi adanya penebangan hutan liar,
membuang sambah sembarangan, pemukiman di bantaran dan aliran air, dataran
rendah, curah hujan yang tinggi, drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan
amdal, bendungan yang jebol, salah system kelola ruang, tsunami, tanah yang sudah
tidak dapat menyerap air
c. klasifikasi:
(1) banjir air
terjadi karena meluapnya air sungai, danau atau selokan yang meluber ke
jalanan dan merendam daratan. Umumnya banjir air terjadi karena hujan terus
menerus sehingga sungai atau danau tidak lagi menampung air
(2) banjir “cileunang”
(3) jenis banjir ini disebabkan karena hujan yang sangat deras dengan debit air
yang sangat banyak. Banjir ini juga disebut banjir dadakan yaitu banjir yang
langsung terjadi saat hujan tiba
(4) banjir bandang
banjir Bandang tidak hanya banjir dengan materi air, tetapi banjir yang satu
ini juga mengangkut mengangkut material air berupa lumpur. Banjir seperti
ini jelas lebih berbahaya daripada banjir air karena seseorang tidak akan
mampu berenang ditengah-tengah banjir untuk menyelamatkan diri. Banjir
bandang mampu menghanyutkan apapun, karena itu daya rusaknya sangat
tinggi. Banjir ini biasa terjadi di area dekat pegunungan, dimana tanah
pegunungan seolah longsor karena air hujan lalu ikut terbawa air ke daratan
yang lebih rendah. Biasanya banjir bandang ini akan menghanyutkan sejumlah
pohon-pohon hutan atau batu-batu berukuran besar. Material-material ini tentu
dapat merusak pemukiman warga yang berada di wilayah sekitar pegunungan
(5) banjir rob (laut pasang)
Banjir rob adalah banjir yang disebabkan oleh pasangnya air laut. Banjir
seperti ini kerap melanda kota Muara Baru di Jakarta. Air laut yang pasang ini
umumnya akan menahan air sungan yang sudah menumpuk, akhirnya mampu
menjebol tanggul dan menggenangi daratan.
(6) Banjir lahar dingin
Banjir jenis ini biasanya hanya terjadi ketika erupsi gunung berapi. Erupsi ini
kemudian mengeluarkan lahar dingin dari puncak gunung dan mengalir ke
daratan yang ada di bawahnya. Lahar dingin ini mengakibatkan pendangkalan
sungai, sehingga air sungai akan mudah meluap dan dapat meluber ke
pemukiman warga
(7) banjir lumpur
Banjir lumpur ini identik dengan peristiwa banjir Lapindo di daerah Sidoarjo.
Banjir ini mirip banjir bandang, tetapi lebih disebabkan oleh keluarnya lumpur
dari dalam bumi dan menggenangi daratan. Lumpur yang keluar dari dalam
bumi bukan merupakan lumpur biasa, tetapi juga mengandung bahan dan gas
kimia tertentu yang berbahaya. Sampai saat ini, peristiwa banjir lumpur panas
di Sidoarjo belum dapat diatasi dengan baik, malah semakin banyak titik-titik
semburan baru di sekitar titik semburan lumpur utama.

Perawat 1: “baik, itu tadi penjelasan dari saya mengenai pengenalan banjir, bagaimana
bapak ibu materinya masuk apa bikin ngantuk?”

Audien : “masukk”

Perawat 1 : “baiklah kalau begitu karena semangatnya masih luar biasa kita lanjut ke
pemateri kedua, kepada kakak yang bertugas silahkan”

Perawat 2 : “terimakasih kakak, nah bapak ibu sekarang materi mengenai dampak banjir
akan saya jelaskan yaa perkenalkan saya (menyebutkan nama) yang akan memandu penyuluhan
kali ini, sudah siap bapak ibu?”

Audien : “sudaah”

Perawat 2 : (menyampaikan materi ke 2 dampak banjir)

B. Dampak Banjir
(1) Primer
Kerusakan fisik: Mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan,
mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya, dan kanal. 
(2) Sekunder
a. Persediaan air: Kontaminasi air, air minum bersih mulai langka
b. Penyakit: Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan air.
c. Pertanian dan persediaan makanan: Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh
kegagalan panen. Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung kepada
endapan sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah setempat. 4)
d. Pepohonan: Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa
bernapas.
e. Transportasi: alur transportasi rusak, sulit mengirimkan bantuan darurat
kepada orang-orang yang membutuhkan
(3) Tersier
Ekonomi: Kesulitan ekonomi karena kerusakan pemukiman yang terjadi akibat
banjir; dalam sector pariwisata, menurunnya minat wiasatawan; biaya
pembangunan kembali; kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan harga,
dll.

Perawat 2 : “wahh sudah selesai nih bapak ibu materi yang saya berikan, cepat sekali ya
waktu berlalu, bagaimana bapak ibu ada yang perlu ditanyakan dari penjelasan saya?”

Audien tanya 1: “saya kak sayaa”

Perawat 2 : “iya ibu yang pake kerudung hitam silahkan memperkenalkan diri dan
menjelasakan pertanyaannya”

Audien tanya 1: “saya ibu nunung ingin bertanya tadi kan dampak yang disebutkan negative
semua yaa, ada gak sih dampak positifnya banjir?, udah itu aja terimakasih”

Perawat 2 : “iya ibu nunung terimakasih pertanyaannya bagus sekali, baik akan saya
jelaskan, seperti pepatah bilang setiap ujian pasti ada jalan begitu juga musibah. Nah banjir ini
selain banyak sekali dampak negatifnya seperti yang sudah saya jelaskan tadi, masih ada sisi
positif dari banjir yang terjadi untuk daerahpdaerah tertentu tentunya bukan dengan banjir yang
skala besar yaa.. banjir yang menguntungkan ini seperti banjir “cileunang” /skala kecil dengan
catatan banjir ini hanya terjadi sekali/dua kali (tidak langganan). Banjir yang terjadi karena hujan
yang besar dan dadakan ini dapat mengisi kembali air tanah, menyuburkan serta memberikan
nutrisi kepada tanah. Begitu ibu nunung apakah bisa dipahami?”

Audien tanya 1: “bisa bisa terimakasih”

Perawat 3 : “baik terimakasih antusias bapak ibu, sekarang kita lanjutkan ke materi
selanjutnya, kepada kakak yang bertugas dipersilahkan”

Perawat 4 : “wah senang sekali akhirnya giliran saya nih bapak ibu yang memberikan
materi, saya lihat dari tadi bapak ibu focus sekali ya mendengar penjelasannya. Oke saya
lanjutkan materi berikutnya mengenai pencegahan/upaya penanggulangan banjir” (perawat
mulai menjelaskan)

C. Pencegahan/ Upaya Penanggulangan Banjir


Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan itu antara lain:
(1) Membuat lubang-lubang serapan air
(2) Memperbanyak ruang terbuka hijau
(3) Mengubah perilaku masyarakat agar tidak lagi menjadikan sungai sebagai tempat
sampah raksasa.

Perawat 4 : “nah singkat sekali bukan bapak ibu materi saya, hehehe. Kesimpulannya adalah
Penanggulangan banjir dilakukan secara bertahap, dari pencegahan sebelum banjir penanganan saat
banjir, dan pemulihan setelah banjir. Tahapan tersebut berada dalam suatu siklus kegiatan
penanggulangan banjir yang  berkesinambungan, Kegiatan penanggulangan banjir mengikuti suatu siklus
(life cycle), yang dimulai dari banjir, kemudian mengkajinya sebagai masukan untuk pencegahan sebelum
bencana banjir terjadi kembali. Pencegahan dilakukan secara menyeluruh, berupa kegiatan fisik seperti
pembangunan pengendali banjir di wilayah tidak banjir sampai wilayah dataran banjir dan kegiatan non-
fisik seperti pengelolaan tata guna lahan sampai sistem  peringatan dini bencana banjir”

Perawat 4 : “baik bapak ibu ada yang masih belum jelas? Monggo waktu dan tempat dipersilakan
untuk bertanya”

Audien tanya 2: “permisi saya boleh bertanya?”


Perawat 4 : “boleh silakan ibu, memperkenalkan diri dahulu lalu pertanyaannya apa”

Audien tanya 2: “saya ibu wati, mau nanya ini kan tadi dijelaskan mengenai early warning itu
apa maksudnya ya?”

Perawat 4 : “early warning adalah peringatan dini bencana banjir dapat berupa
kentongan/sirine yang sudah disepakati bersama irama/ketukannnya, baagaimana ibu sudah
paham?”

Audien tanya 2: “oya baik sudah paham terimakasih”

Perawat 4 : “masih semangat yaa bapak ibu, sekarang kita lanjutkan ke materi selanjutnya
yaitu mitigasi bencana. Kepada kakak yang bertugas dipersilahkan”

Perawat 5 : “terimakasih atas kesempatannya, nah bapak ibu saya (memperkenalkan nama)
akan menjelaskan mengenai mitigasi bencana. Apasih mitigasi bencana itu? Mitigasi bencana
adalah langkah-langkah untuk mengurangi dampak bencana baik melalui pembangunan fisik
maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Lalu apa saja
sih langkah langkah mengurangi dampak bencana banjir?

D. Mitigasi/Langkah-Langkah Mengurangi dampak Banjir


(tolong lilik jelaskan ini td diatas sudah dibahas dampak banjirnya)

Nah mungkin bapak ibu baru menyadari bahwa yang kita lakukan saat ini (penyuluhan) adalah
termasuk bentuk mitigasi. Nah agar bapak ibu dapat lebih memahami tentang mitigasi bencana
banjir dan biar tidak ngantuk kita lakukan simulasi mitigasi bencana banjir. Bagaimana bapak
Ibu bersedia tidak?”

Audien : “bersediaa” (sangat kompak dalam menjawab)

Perawat 5 : “baiklah, silakan kepada kakak kakak yang bertugas bisa dipersiapkan”

Simulasi Mitigasi dimulai … (lilik tolong dibuat percapakan roleyplay antara audien dan
peran2 terkait)
E. Kesiapsiagaan Jika Terjadi Banjir
F. Early Warning/peringatan dini

Anda mungkin juga menyukai