Anda di halaman 1dari 3

KARAKTERISTIK DIRI

Untuk memenuhi tugas matakuliah


Pendidikan Karakter
yang dibina oleh Ibu Dr. Tri Anjaswarni, S.Kp., M.Kep

OLEH :

Tasya Safarida Santhi


P17211193032

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
APRIL 2021
1. Self-evaluation

a. Aspek fisik : saya memiliki pembawaan yang ceria, mudah tersenyum dan tampak

antusias. Cara tertawa saya merupakan ciri khas dari diri saya.

b. Aspek psikologis : dapat dikatakan saya adalah seorang yang cukup tenang dalam

menghadapi segala situasi dan kondisi juga tidak gegabah dalam mengambil

keputusan. Saya mampu menempatkan dan mengelola emosi saya dengan cukup

baik. Sisi negatifnya adalah terkadang saya kurang percaya diri dan sering merasa

rendah diri.

c. Aspek sosial : saya adalah orang yang cukup friendly di dalam lingkup

pertemanan dan mampu menjalin hubungan baik dengan siapa saja, mampu

memperlakukan dan menghargai orang lain dengan baik, serta memiliki empati

terhadap kondisi orang lain.

d. Aspek spiritual : saya menjalankan ibadah sesuai ajaran agama yang saya anut,

saya menjadikan ajaran agama sebagai landasan pertimbangan sebelum bertindak.

2. Karakter diri yang spesifik dan menonjol

Berkemauan kuat dan tidak mudah menyerah. Saat mempunyai tujuan dan memiliki

sesuatu yang ingin dicapai, akan selalu berusaha dengan sebaik baiknya agar dapat

menggapai tujuan tersebut. Serta di dalam prosesnya, dilakukan perencanaan yang

matang dan penyusunan strategi agar dapat mencapai target yang telah ditetapkan,

apabila pada kenyataan tidak sesuai dengan yang telah direncanakan atau menemui

hambatan di tengah perjalanan, maka akan digunakan “plan B” yang telah disiapkan

di awal dan mengevaluasi kegagalan “plan A” tanpa harus meyalahkan keadaan dan

tidak berlarut-larut pada masalah yang terjadi.


3. Karakteristik diri yang akan dikembangkan

Pekerja keras dan tekun. Menurut saya untuk menjadi perawat yang professional

dibutuhkan ketekunan dan sikap kerja keras agar dapat bertahan menghadapi segala

masalah yang mungkin muncul. Saat berperan menjadi care provider, kerja keras dan

ketekunan dibutuhkan agar pemberian asuhan keperawatan pada klien mendapatkan

output yang maksimal. Saat berperan menjadi educator, kerja keras dan ketekunan

dibutuhkan agar perawat tidak mudah menyerah memberikan edukasi kepada klien

dengan berbagai macam karakter klien yang berbeda-beda. Saat berperan menjadi

komunikator,kerja keras dan ketekunan dibutuhkan agar informasi atau segala sesuatu

yang disampaikan pada klien dapat diterima oleh klien dengan baik. Saat berperan

menjadi manager and leader, kerja keras dan ketekunan dibutuhkan karena seorang

leader harus mampu menghadapi kondisi dan situasi apapun dengan baik tanpa mudah

menyerah. Saat menjadi penggerak masyarakat, kerja keras dan ketekunan dibutuhkan

karena agar dapat menggerakkan suatu masyarakat perawat harus menjadi role model

yang baik bagi masyarakat tersebut dan memiliki kemampuan negosiasi yang baik,

hal-hal tersebut tidak terlepas dari ketekunan dan usaha yang harus dilakukan secara

kontinyu. Saat berperan menjadi researcher, kerja keras dan ketekunan dapat

mendorong kreativitas dan rasa ingin tahu dalam diri seseorang.

Anda mungkin juga menyukai