Anda di halaman 1dari 3

RESUME KE-4

MATA KULIAH
BAHASA ARAB

A. Penjelasan Ayat (‫)الحمد هلل رب العلمين‬


a. Perincian (‫)الحمد هلل‬

Seperti yang kita ketahui pada pembahasan sebelumnya yakni perihal kajian I’rob al-
qur’an. Dalam hal ini kita akan membahas lanjutan materi kemarin. Setelah
sebelumnya kita tahu bahwa (‫د هلل رب العلمين‬00‫ )الحم‬berfungsi sebagai al-jinisiyah al-
istighraqiyah dimana (‫ )الحمد‬merupakan mubtada’ dan (‫ )هلل‬merupakan (‫)متم الفائدة‬. Baik
di sini kita akan membahas tentang lafadz (‫ )هلل‬kenapa lafadz tersebut bisa dibaca jer
bukan rofa’ karena lebih disebabkan pada substansinya perubahan ‘irab tidak selalu
berupa tanda ‘irab melainkan sesuatu yang disikronkan dengan jumlah. Misal:

Khobar : 1. Mufrad (‫)مستقر‬


2. Jumlah (‫)استقر‬

Jadi dapat disimpulkan pada lafadz (‫ )هلل‬merupakan dhorof yang sejatinya merupakan
muta’alaq. Dalam contoh lain misalnya (‫ام الفصل‬00‫تاذ ام‬00‫ )االس‬karena subtansinya kita
sesuaikan dengan jumlah maka bisa dua kemungkinan diantaranya bisa kita ubah
menjadi (‫ )االستاذ مستقرالفصل‬atau (‫ )االستاذ استقرالفصل‬. jumlah terbagi menjadi dua yakni
jumlah ismiyah yaitu tidak dibatasi oleh waktu (‫ )ثبوت و استمرار‬dan jumlah fi’liyah
yang dibatasi oleh waktu. Waktu sendiri terbagi menjadi 3 yakni: madhi, hal, dan
istiqbal.jadi dapat kita klaim bahwa (‫ )الحمد‬merupakan substansial muta’alaq dari (‫ )هلل‬.

b. Perincian (‫)رب‬

Kata (‫ )رب‬mungkin sudah tidak asing lagi terdengar oleh kita semua tapi apakah
kata tersebut maknanya selalu Tuhan jika tidak apa sebabnya? mungkin
penjelasan ini akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut mengapa bisa
demikian?, perlu kita ketahui Bersama kata rabbi merujuk terhadap 2
kemungkinan bisa jadi menjadi na’at ( yang berupa isim sifat) dan badal (-‫يرب‬-‫رب‬
‫)ربا‬. Dalam konteks Bahasa Arab khusus untuk Al qur’an dan Hadist banyak
sighot-sighot yang bergeser dari artinya contoh: (‫ية‬0‫ )في عيشة راض‬kita tidak bisa
mengklaim bahwa (‫ )راضية‬memiliki makna meridhoi bisa jadi yang dimaksudkan
adalah yang di ridhoi. Begitu juga dengan rabbi yang tidak selalu mengartikan
tuhan akan tetapi juga bisa memiliki makna yang dituhankan. Rabbi
memungkinkan badal tanpa takwil dan memungkinkan na’at dengan takwil.
Kesimpulannya rabbi ketika menjadi na’at pasti menjadi na’at begitu juga dengan
sebaliknya, na’at sendiri ditentukan oleh isim ma’rifat.

c. Perincian (‫)العلمين‬

Perlu kita semua tahu bahwa kalimah (‫ )العلمين‬merupakan jama’ mudzakar salim,
mungkin sebagian berpendapat tanda dari jama’ mudzakar salim adalah memiliki
ciri berakhiran ‫ )ي ن‬dan (‫ ون‬padahal perlu kita ingat kembali tanda kedua dari
jama’ mudzakar salim adalah ketika kalimah tersebut memiliki spesifik dapat
berpikir (‫)عاقل‬.

B. Pembahasan ayat (‫)الرحمن الرحيم‬

Beberapa argumentasi mengatakan bahwa terjadi permasalahan pada ayat ini sehingga
terjadi perbedaan dikalangan ulama’ pada masa itu ada yang mengatakan seharusnya
apabila sudah ada ayat ketiga tersebut kalimat bismillahirrahmanirrahim tidak
diperlukan lagi akan tetapi perihal itu dijelaskan lebih lanjut dan para ulama’ sepakat
bahwa mengapa kata tersebut (‫ )الرحمن الرحيم‬diulang dua kali, ini menunjukan bahwa
substansi dari kata tersebut bahwa Allah memiliki sifat yang tidak siapapun makhluk
yang dapat menyamainya.

C. Pembahasan ayat (‫)ملك يوم الدين‬

Dalam Bahasa Arab ketika tulisan tersebut berbeda maka konsekuensi pengartiannya
juga berbeda dan juga terdapat satu kata akan tetapi dalam segi pengartiannya bisa
bervariasi. Contoh:

1. Tulisan berbeda arti juga beda


(‫ )مالك‬bisa jadi (‫)ملك‬

2. Satu kata dengan bervariasi maknanya

(‫ )الدين‬secara umum memang kata tersebut mengkonotasikan agama akan tetapi


perlu kita tahu bahwa penjelasan harus relevan sama jumlahnya atau kalimatnya
sehingga kata tersebut bukan berarti agama akan tetapi al-jaza’ ataupun al-hisab
sehingga dapat kita simpulkan bahwa (‫ )ملك يوم الدين‬memiliki makna Satu Hakim
yang maha adil pada hari pembalasan.

Nasehat dari ust Haris., s. Ag., M.ag :

“Belajar Bahasa arab memang sulit namun bukan berarti sesuatu yang sulit
tidak bisa ditakklukkan, jika yang lain mengapa saya sendiri tidak bisa.”

“Teruslah berusaha sekalipun itu dalam fase yang sangat sulit, karena orang
yang usahanya biasa-biasa saja maka hasilnya juga akan biasa begitu juga
sebaliknya orang yang berusaha luar biasa maka hasilnya juga akan
memuaskan.”

Anda mungkin juga menyukai