Disusun Dalam Rangka Menyelesaikan Program Studi DIII Keperawatan
Disusun Dalam Rangka Menyelesaikan Program Studi DIII Keperawatan
R dengan Prioritas
Masalah Gangguan Volume Cairan Kurang dari
Kebutuhan Tubuh pada Pasien Pendarahan Saluran
Makan Bagian Atas (PSMBA) di Ruang Mawar 1 Plus B
RSUD Dr. Pirngadi Medan
OLEH
132500106
Puji Syukur penulis ucapkan atas berkat karunia Tuhan Yang Maha Esa
yang dilimpahkan-Nya bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini dengan baik dan lancar.
Adapun judul Karya TulisI lmiah adalah “Asuhan Keperawatan pada Ny.
R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Kebutuhan Cairan
Kurang dari Kebutuhan Tubuh pada Pasien Perdarahan Saluran Makan Bagian
Atas (PSMBA) di Ruangan Mawar B Plus RSUD Dr. Pirngadi Medan”. Karya
Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi
DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Sebagai manusia penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Harapan penulis, semoga Karya Tulis
Ilmiah ini dapat memberi manfaat dan menambah pengetahuan bagi kita semua.
Penulis
Marta SandoraSinaga
NIM.132500106
LembarPengesahan ................................................................................................................ i
Kata Pengantar ..................................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Tujuan ......................................................................................................................... 3
C. Manfaat ....................................................................................................................... 3
BAB II PENGELOLAAN KASUS ...................................................................................... 5
A. KonsepDasarAsuhanKeperawatan dengan Masalah Gangguan
Volume
Cairan Kurang dari Kebutuhan Tubuh ................................................................ 16
1. Pengkajian ............................................................................................................ 16
2. Analisa Data ......................................................................................................... 18
3. Rumusan Masalah ................................................................................................ 18
4. Perencanaan.......................................................................................................... 19
B. AsuhanKeperawatanKasus ..................................................................................... 21
1. Pengkajian ............................................................................................................ 21
2. Analisa Data ......................................................................................................... 32
3. Rumusan Masalah ................................................................................................ 33
4. Intervensi .............................................................................................................. 33
5. Implementasi ........................................................................................................ 35
6. Evaluasi ................................................................................................................ 41
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 42
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 42
B. Saran........................................................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 44
Lampiran
A. LATAR BELAKANG
Setiap manusia mempunyai karateristik yang unik, namun mereka
memiliki kebutuhan dasar yang sama. Hierarki kebutuhan Maslow merupakan
teori interdisiplin yang berguna untuk membuat prioritas asuhan keperawatan.
Hierarki kebutuhan dasar manusia termasuk lima tingkat prioritas. Dasar paling
bawah atau tingkat pertama, termasuk kebutuhan fisiologis, seperti udara, air, dan
makanan.Tingkat kedua yaitu kebutuhan keamanan dan perlindungan, termasuk
juga keamanan fisik dan psikologis. Tingkat ketiga berisi kebutuhan akan cinta
dan memiliki, termasuk didalamnya hubungan pertemanan, hubungan social, dan
hubungan cinta. Tingkat keempat yaitu kebutuhan penghargaan dan penghargaan
diri, termasuk juga kepercayaan diri, pendayagunaan, penghargaan dan nilai
diri.Tingkat terakhir merupakan kebutuhan untuk aktualisasi diri, keadaan
pencapaian potensi, dan mempunyai kemampuan dalam menyelesaikan masalah
dan beradaptasi dengan kehidupan (Potter dan Perry, 2010).
Kebutuhan yang paling utama dalam teori Maslow adalah udara, air, dan
makanan. Tubuh manusia terdiri dari 2/3 cairan, sehingga diperlukan pemenuhan
cairan yang adekuat untuk pemenuhan proses metabolisme di dalam tubuh.
Cairan merupakan komponen terbesar didalam tubuh; 60% dari berat
badan orang dewasa terdiri atas cairan.Proporsi cairan rendah pada wanita, orang
obesitas, dan orang tua, tetapi tinggi pada anak-anak (Daidhizar et al., 2004 dalam
Potter dan Perry, 2010).
Cairan tubuh terdiri atas cairan dan berbagai substansi yang larut
(larutan).Volume cairan, komposisi elektrolit, dan pH di rongga intraseluler dan
ekstraseluler harus tetap konstan dalam kisaran yang relative pendek untuk
mempertahankan kesehatan dan kehidupan.Perubahan dalam distribusi normal
dan komposisi caairan tubuh sering kali terjadi dalam merespon sakit dan
trauma.Perubahan tersebut mempengaruhi keseimbangan cairan dalam
kompartemen intraseluler dan ekstraseluler.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk memberikan asuhan
keperawatan pada Ny. R dengan prioritas masalah gangguan volume cairan
kurang dari kebutuhan tubuh di Ruangan Mawar B Plus RSUD DR. Pirngadi
Medan.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah :
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian keperawatan pada Ny. R dengan
prioritas masalah gangguan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh.
b. Mahasiswa mampu melakukan perumusan diagnosa keperawatan pada Ny. R
dengan prioritas masalah gangguan volume cairan kurang dari kebutuhan
tubuh..
c. Mahasiswa mampu melakukan intervensi keperawatan pada Ny. R dengan
prioritas masalah gangguan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh..
d. Mahasiswa mampu melakukan implementasi keperawatan pada Ny. R dengan
prioritas masalah gangguan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh.
e. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi tindakan keperawatan dengan
prioritas masalah gangguan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh.
C. MANFAAT
1. Manfaat bagi Mahasiswa
Dengan adanya penulisan karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa sebagai bahan untuk bacaan sehingga menambah wawasan tentang
asuhan keperawatan tentang kebutuhan cairan dan elektrolit pada pasian
pendarahan saluran makan bagian atas (PSMBA).
2. Manfaat bagi Institusi
1. Defenisi Cairan
Cairan merupakan komponen terbesar yang membentuk tubuh; 60 % dari
berat badan orang dewasa tersiri atas cairan.Proporsi cairan rendah pada wanita,
orang dewasa, dan orang tua, tetapi tinggi pada anak-anak (Davidhizar et al., 2004
dalam Potter dan Perry, 2010).
Total 2500
5. Fungsi Cairan
Cairan merupakan essential bagi keberlangsungan hidup manusia. Adapun
yang menjadi fungsi cairan didalam tubuh adalah sebagai berikut:
a. Media bagi semua reaksi kimia tubuh.
b. Berperan dalam pengaturan distribusi kimia dan biolistrik dalam sel.
c. Alat transport hormone dan nutrient (gizi).
d. Membawa O2 dari paru-paru ke sel tubuh.
e. Membawa CO2 dari sel ke paru-paru.
f. Mengencerkan zat toksik dan waste product serta membaanya ke ginjal dan
hati.
g. Mendistribusikan panas ke seluruh tubuh
7. Tekanan cairan
a. Tekanan osmotic.
Tekanan osmotic merupakan tekanan dengan kekuatan untuk menarik air dan
kekuatan ini bergantung pada jumlah molekul di dalam larutan.Kekuatan larutan
untuk menarik air melewati membran dikenal dengan tekanan osmotic larutan.
Komposisi cairan interstisial dan plasma intravaskuler secara esensial sama
kecuali untuk konsentrasi protein yang lebih tinggi dalam plasma. Larutan
isotonic memiliki konsentrasi yang sama dari larutan sebagai plasma.Normal
saline (larutan NaCl 0,9%) adalah contoh larutan isotonik. Larutan hipertonik
memiliki konsentrasi larutan yang lebih besar dibanding plasma.Larutan NaCl 3%
bersifat hipertonik.
Tekanan osmotic darah dipengaruhi oleh protein plasma, khususnya albumin,
suatu protein serum yang di produksi alami oleh tuuh.Albumin menghasilkan
osmotic koloid atau tekanan onkotik, yang cenderung menjaga cairan tetap berada
di dalam kompartemen intravascular.
b. Tekanan Hidrostatik
Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang dihasilkan oleh suatu liquid di dalam
sebuah ruangan. Darah dan cairan arteri akan memasuki kapiler jika tekanan
hidrostatik lebih tinggi dari tekanan interstitial, sehingga cairan dan solut
berpindah dari kapiler menuju sel.
8. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko ketidakseimbangan cairan
dan elektrolit
Banyak hal yng dapat mempengaruhi keseimbangan atau homeostatis
setiap individu.Seorang perawat harus peka dalam mengidentifikasi faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi homeostatis setiap kliennya, hal ini disebabkan karena
setiap individu mengalami pertumbuhan yang berbeda sehingga kebutuhan cairan
dan elektrolit pun berbeda-beda.
1. Pengkajian
a. Riwayat keperawatan
Pengkajian keperawatan pada masalah kebutuhan cairan dan elektrolit
meliputi jumlah asupan cairan yang dapat diukur melalui jumlah pemasukan
secara oral, parenteral, atau enteral. Menurut Tarwoto dan Wartonah (2010)
pengkajian keperawatan pada pasien dengan gangguan volume cairan adalah:
1) Pemasukan dan pengeluaran cairan dan makanan (oral, parenteral).
2) Tanda umum masalah elektrolit.
3) Tanda kekurangan dan kelebihan cairan.
3. Rumusan Masalah
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan:
a. Pengeluaran urine secara berlebihan akibat penyakit gastrointestinal.
b. Peningkatan permiabilitas kapiler dan hilangnya evaporasi pada pasien
luka bakar atau meningkatnya kecepatan metabolisme.
c. Pengeluaran cairan secara berlebihan.
d. Asupan cairan yang tidak adekuat.
e. Perdarahan.
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan:
4. Perencanaan
Hidayat, 2006 intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
Tujuan:
Mempertahankan volume cairan dalam keadaan seimbang.
Rencana tindakan:
a. Monitor jumlah asupan dan pengeluaran cairan serta perubahan status
keseimbangan cairan.
b. Pertahankan keseimbangan cairan.
c. Lakukan mobilisasi melalui pengaturan posisi.
d. Anjurkan cara mempertahankan keseimbangan cairan
Bila kekurangan volume cairan lakukan:
1) Rehidrasi oral atau parenteral sesuai dengan kebutuhan.
2) Monitor kadar elektrolit darah seperti urea nitrogen darah, urine, serum,
osmolaritas, kreatinin, hematokrit, dan Hb.
3) Hilangkan faktor penyebab kekurangan volume cairan, seperti muntah, dengan
cara memberikan minuman secara sedikit demi sedikit tapi sering atau dengan
memberikan teh.
Bila kelebihan volume cairan, lakukan:
1) Pengurangan asupan garam.
2) Hilangkan faktor penyebab kelebihan volume cairan dengan cara melihat
kondisi penyakit pasien terlebih dahulu. Apabila akibat bendungan aliran
pembuluh darah, maka anjurkan pasien untuk istirahat dengan posisi telentang,
posisi kaki ditinggikan, atau tinggikan ekstremitas yang mengalami edema diatas
posisi jantung, kecuali ada kontraindikasi.
3) Kurangi konstriksi pembuluh darah seperti pada penggunaan kaos kaki yang
ketat.
C. Pernah dirawat/dioperasi
Ny. R mengatakan pernah dirawat di RS dan pernah dioperasi.
Hidung
- Tulang hidung : posisi septum nasi berada ditengah
- Lubang hidung : simetris antara dextra dan sinistra
dan tidak ada terpasang NGT dan nasal kanul O2
b. Endoskopi
Hasil endoskopi yang dilakukan mencapai duodenum terdapat healing ulcer yang
menyebabkan perdarahan aktif yang ditandai dengan muntah darah dan feses
berwarna ter atau hitam kopi.
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 01-05 Juni 2016
dan data-data yang diperoleh dilakukan analisa data yang dikelompokkan menjadi
data subjek, data objek, penyebab, dan masalah keperawatan adalah sebagai
berikut:
bercampur darah
Kekurangan volume
DO:
cairan
- TD: 100/80 mmHg
- RR: 20 x/menit
- HR: 82 x/menit
- Suhu: 370C
- Hb: 7,3gr/dl
- jumlah perdarahan:
±100cc
2 DS: Mual dan muntah Gangguan nutrisi
-pasien mengatakan kurang dari kebutuhan
mual dan muntah Intake in adekuat tubuh
DO:
-BB menurun drastis Gangguan kebutuhan
nutrisi
(BB sebelum sakit 60
kg, BB setelah sakit 56
Nutrisi tubuh kurang
kg)
dari kebutuhan
- pasien hanya
3. RUMUSAN MASALAH
Masalah keperawatan yang dapat disimpulkan dari data diatas adalah:
a. Kekurangan volume cairan
b. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Diagnosa keperawatan (Prioritas):
a. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan
secara aktif ditandai dengan perdarahan (muntah bercampur darah dan
feses bercampur darah), turgor kulit kembali >2 detik, mukosa bibir
kering, pasien merasa haus dan berat badan menurun selama sakit.
b. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan berat badan, mual dan muntah ditandai dengan penurunan nafsu
makan.
4. INTERVENSI
Hari/ No Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional
Tangg . hasil keperawatan
al Dx
Kamis 1. Tujuan: - Monitor - Menghindari
02 Meningkatkan perdarahan yang terjadinya
Juni keseimbangan volume terjadi syok
2016 cairan hipovolemik
Kriteria hasil: kerena
- Membrane mukosa perdarahan
lembab - Monitor status - Meningkatkan
- Turgor kulit baik cairan, intake dan keseimbangan
- Pengeluaran urine output cairan dan
5. IMPLEMENTASI
Pada tabel.4.1 Implementasi keperawatan ini dilakukan selama 2 hari
Hari/ No. Implementasi keperawatan Evaluasi
Tanggal Dx (SOAP)
Kamis, 1. - memantau keadaan umum S: pasien mengatakan sering
02 Juni pasien merasa haus dan ingin
2016 - memonitor tanda-tanda minum
vital pasien O:
- mengkaji kelembapan kulit - TD: 120/70 mmHg
dan elastisitas kulit, - HR: 82 x/menit
kelembaban mukosa, serta - RR: 20 x/menit
keluhan rasa haus - Temp: 37oC
- menganjurkan pada pasien - HB: 8 gr/dl
dan keluarga untuk - Turgor kulit kembali
meningkatkan asupan lambat
cairan sebanyak 2-3 liter - Membrane mukosa
dalam 24 jam kering
- memberikan cairan - Tampak perdarahan
intravena sesuai terapi: pada muntahan
OMZ fls/12 jam (40 mg), - Balance cairan = -
Amino fluid 500 ml/hari, 1.225cc
Ceftriaxone 1gr/12 jam A: masalah belum teratasi
dilarutkan dengan NaCl dengan tanda:
0,9% 5 ml - Turgor kulit kembali
6. EVALUASI
Setelah penulis membahas Asuhan Keperawatan pada pasien perdarahan
saluran makan bagian atas (PSMBA) dengan prioritas masalah kekurangan cairan
kurang dari kebutuhan tubuh, terdapat tanda dan gejala yang sama pada panduan
kasus kegawatdaruratan gastrointestinal atas maka penulis akan melakukan
tindakan keperawatan yang meliputi pengkajian, analisa data, rumusan masalah,
intervensi serta implementasinya kepada pasien Ny. R.
Berdasarkan analisa data dan rumusan masalah maka penulis mendapatkan
diagnosa yang sama dengan peta konsep penyakit yaitu kekurangan volume cairan
kurang dari kebutuhan tubuh dan penulis juga menemukan masalah yang perlu
diperhatikan untuk ditangani secara bersamaan yaitu kebutuhan nutrisi yang tidak
adekuat diakibatkan oleh tukak pada usus dua belas jari (duodenum) yang
menyebabkan perdarahan , nyeri perut, serta rasa perih setelah mengkonsumsi
makanan dengan selang waktu 1 jam.
B. SARAN
1. Bagi Pendidikan Keperawatan
Dengan adanya Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat menjadi informasi
baru tentang kebutuhan volume cairan di dalam tubuh.
2. Bagi Praktik Keperawatan
Dalam praktik keperawatan, perawat tidak hanya memberikan perawatan
terhadap pasien dengan kebutuhan cairan namun, perawat diharapkan mampu
memberikan informasi yang tepat tentang pentingnya dalam menjaga
keseimbangan cairan di dalam tubuh.
Dalam pemenuhan cairan di dalam tubuh perawat perlu memperhatikan fakto-
faktor yang mempengaruhi homeostatis di dalam tubuh sehingga, asuhan
keperawatan yang dilakukan tepat sasaran sehingga, mampu meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan.
Black, Joyce M dan Hawks, Jane Hokanson. 2014. Keperawatan Medikal Bedah:
Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan, Edisi 8 Buku 1.
Singapore:Elsevier.
Bulechek, Gloria M., dkk. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC), 6t
Indonesian Edition. Singapore: Elsivier.
Emmanuel, A dan Inns, Stephen. 2014. Lacture Notes: Gastroenterologi dan
Hepatologi. Jakarta: Erlangga.
Hidayat, A. Azis Alimul. 2006.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi
Konsep danProses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Lemone, Priscilla., dkk. 2016. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Ed. 5,
Vol. 1.
Jakarta: EGC.
Potter dan Perry. 2010. Fundamental Keperawatan, Edisi 7 Buku 3. Jakarta:
Salemba
Medika.
Tarwoto dan Wartonah. 2010.Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan
Jilid 4. Jakarta: PT. Salemba Medika.