Anda di halaman 1dari 5

 2. Pencegahan/Preventif.

Mengantisipasi berbagai masalah


yang dapat terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, agar
tidak dialami oleh peserta didik.
 Perbaikan. Memperbaiki kekeliruan peserta didik dalam
berpikir, berperasaan, dan bertindak dengan melakukan
intervensi (memberi perlakuan) agar pola pikir peserta didik
menjadi sehat, rasional dan perasaan yang tepat kepada
tindakan yang produktif dan normatif.
 Penyembuhan/Kuratif. Pemberian bantuan kepada peserta
didik yang telah mengalami masalah pribadi, sosial, belajar,
maupun karier.
 Pemeliharaan. Membantu peserta didik agar dapat menjaga
dan mempertahankan situasi kondusi yang telah tercipta dalam
dirinya agar terhindar dari penurunan produktivitas diri.
 Pengembangan. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
dengan memfasilitasi perkembangan peserta didik. Untuk itu,
program bimbingan harus sistematis dan berkesinambungan
dalam upaya membantu peserta didik mencapai tugas-tugas
perkembangannya.

1.Layanan informasi adalah layanan bimbingan konseling yang memungkinkan siswa (konseli)


menerima dan memahami berbagai informasi (seperti informasi pendidikan
dan informasi jabatan) yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan
keputusan untuk kepentingan siswa (konseli) (Prayitno, 2012).

2. Konseling Perorangan (KP) merupakan layanan konseling yang diselenggarakan oleh seorang
konselor terhadap seorang klien dalam rangka pengentasan masalah pribadi klien. Dalam
suasana tatap muka dilaksanakan interaksi langsung antara klien dan Konselor, membahas
berbagai hal tentang masalah yang dialami klien.

3. Layanan Bimbingan Kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling yang membantu
konseli dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar,
karier/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika
kelompok.

4. Layanan konseling kelompok merupakan upaya bantuan untuk dapat memecahkan masalah
siswa dengan memanfaatkan dinamika kelompok.3 Layanan konseling kelompok
memungkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh kesempatan bagi pembahasan dan
pengentasan masalah melalui dinamika kelompok dalam konseling kelompok

1.  Aplikasi instrumentasi


Aplikasi Instrumentasi adalah  upaya pegungkapan melalui pengukuran dengan
memakai alat ukur atau instrument tertentu. Hasil aplikasi ditafsirkan, disikapi dan
digunakan untuk memberikan perlakuan terhadap klien dalam  bentuk layanan
konseling agar diperoleh data tentang kondisi tertentu atas dirt klien (siswa). Data
tersebut kemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penyelenggaraan 
bimbingan  dan konseling.
2. Himpunan data
Merupakan suatu upaya penghimpunan, penggolongan-penggolongan, dan
pengemasan data dalam bentuk tertentu. Bertujuan untuk memperoleh pengertian yang
lebih luas, lebih lengkap dan lebih mendalam tentang masing-masing peserta didik
dan membatu siswa memperoleh pemahaman diri sendiri.
3. Konferensi kasus
Merupakan forum lerbatas yang dilakukan oleh pembimbing atau konselor guna
membahas suatu permasalahan dan arah pemecahannya Bertujuan untuk
mengumpulkan data secara lebih luas dan akurat serta menggalang komitmen pihak-
pihak yang terkait dengan kasus yang terkait dengan kasus dalam rangka pemecahan
masalah.
4. Kunjungan rumah
Merupakan upaya mendeteksi kondisi keluarga dalam kaitannya dengan
permasalahan-permasalahan individu atau siswa yang menjadi tanggung jawab
pembimbing atau konselor dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Kunjungan
dilakukan apabila data siswa untuk kepentingan layanan BK belum atau tidak
diperoleh melalui wawancara dan angket. Tujuannya untuk memperoleh data yang
lebih lengkap dan akurat serta bertujuan untuk menggalang komitmen antara orang tua
dan anggota keluarga lainnya dengan pihak sekolah yang berkenaan dengan
pemecahan masalah siswa
5. Alih tangan kasus
Merupakan upaya mengalihkan atau memindahkan tanggung jawab memecahkan masalah atau
kasus-kasus tertentu yang dialami siswa kepada orang lain yang lebih mengetahui dan berwenang.  
Bertujuan untuk mem- peroleh pelayanan yang optimal dan pemecahan masalah klien secara lebih
tuntas.

5. Layanan bimbingan karir diberikan untuk membantu peserta didik mengenal diri dan dunia
kerja yang dicita-citakan. John C. Worzbyt, dkk.2 mengemukakan bahwa, pada abad 21 sekolah
dasar diharapkan mampu mengajarkan kepada peserta didik tentang bagaimana mereka hidup,
belajar, dan bekerja atau berkarir. Perencanaan karir yang matang saat sekolah bisa membantu
seseorang untuk lebih mengenal dan memahami bakat dan minat yang dimiliki.Kemampuan
merencanakan karir perlu dimiliki oleh setiap individu termasuk siswa di sekolah. ... Bidang
layanan dalam bimbingan konseling terdri dari bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir.

6.

CLOSE

 KARYA ILMIAH
 CONTOH MOTTO
 MAKALAH
 PARAGRAF

HOME / BK

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN BIMBINGAN KONSELING


KELOMPOK
By Syamsul Hadi  12 Dec, 2014  1 comment
Assalamualaikum wr.wb
Salam maju bersama

Bimbingan dan konseling adalah suatu program yang diberikan oleh seorang konselor di
sekolah maupun yang membuka praktek di luar sekolah. Salah satu layanannya adalah
bimbingan konseling dan konseling kelompok. Tentu saja secara pelaksanaan melalui suatu
kelompok yang dibentuk sedemikian rupa agar pelaksanaan layanan ini mendapatkan hasil
yang maksimal. Untuk penjelasan tentang bimbingan kelompok dan konseling kelompok
silahkan klik disini. Sekarang kita akan membahasa tentang persamaan dan perbedaan
konseling kelompok.

Perbedaan dan Persamaan Bimbingan Kelompok dengan Konseling Kelompok


ASPEK BIMBINGAN KONSELING KELOMPOK
KELOMPOK

Tujuan Pembahasan topik-topik Pembahasan dan pemecahan


Khusus umum secara luas dan masalah pribadi yang dialami
mendalam yang bermanfaat oleh masing-masing anggota
bagi para anggota kelompok. kelompok.

Jumlah Dibatasi 10-15 orang Dibatasi sampai sekitar 10


Anggota orang

Fungsi Pemahaman dan Pengentasan dan advokasi


Layanan pengembangan

Azaz Menekankan pada asas Menekankan pada asas


kesukarelaan kerahasiaan

Materi Topik Bahasan Masalah pribadi anggota


Layanan kelompok

Format Kelompok kecil dengan Kelompok kecil dengan


Kegiatan empat tahap kegiatan empat tahap kegiatan

Pengaruh Memanfaatkan dinamika Memanfaatkan dinamika


Layanan kelompok kelompok

Kriteria Homogen Homogen


Anggota
Kelompok

Peranan Aktif membahas Aktif membahas


Anggota permaslahan atau topik permasalahan tertentu
Kelompok umum tertentu yang hasil (masalah pribadi) dalam
pembahsannya itu berguna membantu memecahkan
bagi para anggota masalah kawan sekelompok:
kelompok : 1. Berpartisipasi aktif dalam
1. Berpartisipasi aktif dalam dinamika interaksi social
dinamika interaksi social 2. Menyumbang bagi
2. Menyumbang bagi pemecahan masalah pribadi
pembahasan masalah kawan sekelompok
3. Menyerap berbagai 3. Menyerap berbagai
informasi untuk diri sendiri informasi, saran, dan
berbagai alternatif un tuk
memecahkan masalahnya
sendiri

Sifat isi 1. Sosial /Umum 1. Pribadi


pembahasan 2. Tidak rahasia
2. Rahasia

Lama dan Sesuai dengan kontrak Sesuai dengan kontrak waktu


frekuensi waktu pelaksanaan layanan pelaksanaan layanan
kegiatan

Evaluasi 1. Evaluasi proses : 1. Evaluasi proses:


keterlibatan anggota keterlibatan anggota
2. Evaluasi isi: kedalaman 2. Evaluasi isi: kedalaman
pembahasan dan ketuntasan pembahasan
3. Evaluasi dampak: 3. Evaluasi dampak: sejauh
pemahaman dan dampak mana anggota yang masalah
kegiatan terhadap anggota pribadinya dibahas merasa
mendapatkan alternatif
pemecahan masalahnya.

Pelaksana Konselor Konselor

Warna Merah -----> Perbedaan
Warna Biru --------> Persamaan

7. Peran Guru Mata Pelajaran dalam bimbingan konseling

Di sekolah, memang tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan kegiatan
pembelajaran siswa. Walaupun begitu, bukan berarti seorang guru mata pelajaran lepas
tangan dengan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi guru mata
pelajaran tetap sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan
Bimbingan dan Konseling di sekolah. 

Bahkan dalam batas-batas tertentu guru pun dapat bertindak sebagai konselor bagi siswanya.
Bukan hanya itu bahkan guru mata pelajaran juga mempunyai sumbangsih yang sangat besar
dalam kegiatan bimbingan konsleing. disini Prayitno (2003) mengungkapkan peran, tugas
dan tanggung jawab guru-guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling adalah :

 Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa


 Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan
layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut.
 Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru
pembimbing/konselor
 Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu siswa yang menuntut guru
pembimbing/konselor memerlukan pelayanan pengajar /latihan khusus (seperti pengajaran/
latihan perbaikan, program pengayaan).

Anda mungkin juga menyukai