Anda di halaman 1dari 5

KISI - KISI

Sosioteknologi
Perkembangan innovasi dalam sains dan teknologi sangat luar biasa, seperti
peningkatan dramatis dalam daya komputasi. Hal ini berkontribusi pada
peningkatan bisnis dan masyarakat. Pada saat yang sama, dunia menghadapi
tantangan berskala global seperti menipisnya sumber daya alam, rusaknya
lingkungan, pemanasan global, pembunuhan, perampokan, pencurian, penipuan,
penggelapan, prostitusi online, perjudian online, tumbuhnya kesenjangan
ekonomi, korupsi dan terorisme. Kita hidup di zaman yang penuh ketidakpastian,
dengan kompleksitas tumbuh di semua tingkatan. Dampak dari ini semua akan
terjadi gangguan kejahatan terutama kejahatan dalam bidang dunia maya. Oleh
karena itu, faktor keamanan perlu diperhatikan.
Tugas saudara sebagai Penegak Hukum di wilayah akan menghadapi
permasalahan cukup besar. Untuk itu tugas saudara adalah:
1. Implementasikan Social Mapping dari problema social yang pernah anda
ketahui.
2. Audit social terhadap problema yang ada pada Social Mapping yang anda
lakukan.
1. Objek Analisis

Fenomena Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Indonesia semakin hari


semakin menunjukkan hal-hal yang lebih distruktif dan meresahkan kehidupan
masyarakat baik dalam lingkup kecil maupun luas.

2. Data dan informasi penunjang

Komisi Nasional Antikekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan)


mencatat, selama 17 tahun, yaitu sepanjang 2004-2021 ada 544.452 kasus
kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) atau ranah personal. Sementara itu, secara
khusus selama lima tahun terakhir, terdapat 36.367 kasus KDRT dan 10.669 kasus
ranah personal. kekerasan terhadap istri selalu menempati urutan pertama dari
keseluruhan kasus KDRT/RP dan selalu berada di atas angka 70 persen.

3. Identifikasi dan analisis masalah


Faktor ekonomi :
Perempuan yang berasal dari rumahtangga dengan tingkat kesejahteraan yang
semakin rendah cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami
kekerasan fisik dan/atau seksual oleh pasangan. Aspek ekonomi merupakan aspek
yang lebih dominan menjadi faktor kekerasan pada perempuan dibandingkan
dengan aspek pendidikan. Hal ini paling tidak diindikasikan oleh pekerjaan pelaku
yang sebagian besar adalah buruh, dimana kita tahu bahwa tingkat upah buruh di
Indonesia masih tergolong rendah dan hal ini berdampak pada tingkat
kesejahteraan rumahtangga.
Faktor Sosial Budaya :
Timbulnya rasa khawatir akan bahaya kejahatan yang mengancam. Faktor keluarga
yang tinggal didaerah perkotaan memiliki resiko lebih besar daripada yang tinggal
di daerah pedesaan.
Faktor Pasangan :
Perselingkuhan menyebabkan KDRT akan beresiko lebih besar, baik itu suami atau
istri yang berselingkuh. Disamping itu, penggangguran atau tidak mempunyai
pekerjaan, dan konsumsi miras dan narkoba juga menjadi faktor penting penyebab
adanya KDRT.
4. Pengembangan Persepsi
Dari sekian banyak faktor yang memicu terjadinya KDRT, perlu kita pahami
bahwa pentingnya konsep kesetaraan dalam keluarga adalah kunci dalam
menghentikan tindak KDRT. Dalam keluarga terbagi peran-peran yang dijalankan
oleh laki-laki dan perempuan dimana peranan ini menentukan berbagai
pengambilan keputusan, serta nilai-nilai luhur termasuk nilai kesetaraan dan
keadilan gender yang ditanamkan. Nilai-nilai ini semestinya bisa dikomunikasikan
di awal pembentukan keluarga yakni pada jenjang pernikahan. Perlu adanya
komitmen yang kuat yang terbangun baik dalam pribadi laki-laki maupun
perempuan, untuk mengemban semua konsekuensi yang hadir ketika formasi
keluarga telah terbentuk. Komitmen yang telah terbentuk tersebut diharapkan
mampu membangun komunikasi dua arah di antara suami dan istri yang
berimplikasi pada keutuhan keluarga, sehingga kasus KDRT pun dapat
tereliminasi.

5. Kesimpulan
Hubungan suami istri, bukanlah hubungan “ Atasan dengan Bawahan” atau
“Majikan dan Buruh” ataupun “Orang Nomor satu dan orang belakang”, namun
merupakan hubungan pribadi-pribadi yang “demokratis”, pribadi-pribadi yang
menyatu kedalam satu wadah kesatuan yang utuh yang dilandasi oleh saling
membutuhkan, saling melindungi, saling melengkapi dan saling menyayangi satu
dengan yang lain untuk sama-sama bertanggungjawab di lingkungan masyarakat
dan dihadapan Tuhan Yang Maha Esa.
Tahapan Audit Sosial
1. Identifikasi Lingkup Audit
a. Identifikasi Program Instansi
b. Periode Program (Rentang waktu)
2. Memahami Manajemen Program
a. Pelajari Model Program
b. Bentuk Pelaksanaan
c. Jumlah Dana
d. Tahap Pelaksanaan
3. Memperoleh Informasi tentang Program
a. Identifikasi Dokumen
4. Menyusun Informasi
a. Memilah informasi penting
b. Penyajian informasi yang menarik
5. Penyebaran Informasi
a. Media Massa
b. Undang Masyarakat
6. Gelar Pendapat Publik
7. Tindak Lanjut atas Gelar pendapat
8. Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai