Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF

PENGALAMAN REMAJA DENGAN PCOS


Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu : Ns. Achmad Syaifudin, M.Kep.

Disusun Oleh:

Kelompok 6:
1. ANGGI CANIA (1903012)
2. NIKE SUSILOWATI (1903040)
3. NOVIA LIDYA SARI (1903044)
4. SANDRA YUSTIANA P (1903056)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS KARYA HUSADA
SEMARANG
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................3
2.1 Fokus Masalah.......................................................................................................................4
3.1 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
4.1 Tujuan....................................................................................................................................4
5.1 Manfaat..................................................................................................................................4
6.1 Originalitas Penelitian............................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................................5
1.2 Tinjauan Teori.......................................................................................................................5
2.2 Kerangka Teori......................................................................................................................6
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................................................7
1.3 Jenis dan Desain Penelitian....................................................................................................7
2.3 Tempat dan Waktu Penelitian................................................................................................7
3.3 Definisi Istilah.......................................................................................................................7
4.3 Partisipan...............................................................................................................................7
5.3 Instrumen Penelitian..............................................................................................................8
6.3 Uji Keabsahan Data...............................................................................................................8
7.3 Teknik Pengumpulan Data.....................................................................................................8
8.3 Analisa Data..........................................................................................................................9
9.3 Etika Penelitian......................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Infertilitas adalah masalah yang mempengaruhi antara 8 hingga 12 persen
pasangan usia reproduksi di seluruh dunia. Sebagian besar kasus infertilitas pada
wanita disebabkan oleh masalah ovulasi hal ini ditandai dengan tidak teraturnya pola
menstruasi pada wanita. Selain itu masalah ovulasi juga sering disebabkan oleh
Polycystic Ovary Syndrome(PCOS) yang merupakan penyebab infertilitas paling
umum pada wanita usia subur (Arenofsky, 2018).
Penyebab infertilitas wanita bisa sulit didiagnosis. Ada banyak perawatan
yang tersedia, yang akan tergantung pada penyebab infertilitas. Banyak pasangan
infertil yang akan melahirkan anak tanpa perawatan. Setelah berusaha hamil selama
dua tahun, sekitar 95% pasangan belum berhasil hamil (Mayoclinic, 2019). Dari total
237 juta penduduk Indonesia, terdapat kurang lebih 39,8 juta wanita usia subur,
namun 10–15 persen diantaranya infertil (Badan Pusat Statistik, 2011).PCOS
merupakan sebuah salah satu gangguan hormonal yang terjadi pada wanita usia subur.
Wanita yang mengidap PCOS memiliki banyak kista kecil yang terletak di
sepanjang tepi ovarium, hal ini dapat menyebabkan tidak terjadinya ovulasi sehingga
akan menyulitkan wanita untuk mendapatkan keturunan. Gejala PCOS pada
umumnya muncul setelah seorangwanita pertama kali menstruasi atau menarche,
tanda dan gejala PCOS biasanya bermacam-macam pada wanita baik dari jenis dan
tingkat keparahannya (Irsyad, 2018).
PCOS adalah kumpulan kondisi pada seorang wanita pada saat kelenjar anak
ginjal lebih banyak menghasilkan hormon pria dari pada hormone wanita sebagai
akibat adanya retensi insulin. Sampai saat ini belum diketahui apa penyebab langsung
dari PCOS ada beberapa faktor yang berhubungan yaitu resisten insulin yang
mengakibakan tidak seimbangnya kadar gula penderita serta meningkatnya hormone
androgen atau hormone pria.
PCOS merupakan masalah kesehatan yang umumnya disebabkan oleh ketidak
seimbangan hormone reproduksi yang kemudian menjadikan masalah dalam ovarium.
Ovum pada wanita dengan PCOS tidak bisa berkembang dengan baik sebagaimana
mestinya (Ayustawati, 2013).
Berdasarkan peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Reproduksi menyatakan pelayanan kesehatan reproduksi tidak hanya menjadi
tanggung jawab pemerintah, melainkan juga pemerintah daerah, baik pemerintah
provinsi maupun kabupaten/kota. Deteksi dini PCOS bisa dilakukan jika perempuan
mengetahui tanda gejala PCOS sehingga salah satu upaya yang bisa dilakukan supaya
perempuan usia subur bisa mengakses deteksi dini ini adalah dengan memberikan
informasi kepada remaja putri mengenai gejala PCOS.
2.1 Fokus Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka fokus masalah dari penelitian
yang dilakukan yaitu :
1. Pengetahuan tentang PCOS
2. Perilaku pasien PCOS
3. Perubahan fisik pasien PCOS
4. Perubahan psikologis pasien PCOS
5. Dukungan keluarga pada pasien PCOS

3.1 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan suatu pokok
permasalahan dari penelitian yang dilakukan yaitu :
1. Apakah remaja mengetahuai pengetahuan tentang PCOS?
2. Bagaimana perilaku pasien dengan PCOS?
3. Apa saja perubahan fisik pasien dengan PCOS?
4. Apa saja perubahan psikologi pada pasien dengan PCOS?
5. Bagaimana dukungan keluarga pada pasien PCOS?

4.1 Tujuan
A. Tujuan Umum
Mengeksplorasikan faktor yang melatarbelakangi PCOS pada remaja
B. Tujuan Khusus
1. Mengeksplorasikan pengetahuan remaja tentang PCOS.
2. Mengeksplorasikan perilaku pasien PCOS
3. Mengeksplorasikan perubahan fisik pada pasien PCOS.
4. Mengeksplorasikan perubahan psikologi pada pasien PCOS.
5. Mengeksplorasikan dukungan keluarga pada pasien PCOS.

5.1 Manfaat
1. Bagi Institusi.
Hasil penelitian ini dapat digunanakan untuk mengembangkan ilmu tentang
gambaran bentuk pemahaman tentang PCOS pada Remaja.
2. Bagi peneliti.
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang gambaran bentuk
pemahaman tentang PCOS pada Remaja.
3. Bagi masyarakat.
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan/pemahaman baru
bagi masyarakat tentang pentingnya pemahaman tentang PCOS pada Remaja.

6.1 Originalitas Penelitian


Penelitian lain yang membahas pengetahuan remaja serta self efficacy mengenai
PCOS juga dilakukan oleh Lin et al tahun (2017) dilakukan pada 475 responden di
dapatkan hasil bahwa Sebagian besar wanita dengan PCOS memiliki pemahaman
dasar tentang gizi (96%), tetapi tidak memiliki pengetahuan yang baik mengenai
kriteria diagnostik untuk PCOS (≥86%).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.2 Tinjauan Teori


Faktor yang mempengaruhi
1. Pengetahuan
Polycystic ovary syndrome atau PCOS adalah kelainaan hormonal yang sering
terjadipada remaja putri. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala berupa gangguan
menstruasi di masa pubertas. Jika tidak diobati PCOS pada remaja dapat
menyebabkan gangguan kesuburan dan beragam penyakit. Penelitian yang
dilakukan dengan tujuan Sebuah studi dilakukan untuk menilai dan mengevaluasi
efektivitas Structured Teaching Programme (STP) dalam hal pengetahuan remaja
tentang Polycystic Ovary Syndrome. Di dapatkan hasil Disimpulkan dari
penelitian bahwa STP mengenai PCOS dan pencegahan komplikasinya efektif
dalam meningkatkan pengetahuan remaja. Analisis data menggunakan statistik
deskriptif dan inferensial. Penelitian yang dilakukan oleh Salama (2019) pada 175
responden menunjukkan bahwa sebagian besar remaja mahasiswa (89,7) tidak
memiliki informasi tentang PCOS sedangkan minoritas mereka mendapatkan
informasi masing-masing dari tim kesehatan, media massa, keluarga dan teman.
Hasilnya 6,3% remaja putri memiliki pengetahuan yang memadai sebelum
pemberian module meningkat menjadi 90,3% pasca pemberian module. Selain itu
mayoritas remaja siswa merasa puas dengan penerapan modul pembelajaran
mandiri.
2. Paritas
Penyebab infertilitas wanita bisa sulit didiagnosis. Ada banyak perawatan yang
tersedia, yang akan tergantung pada penyebab infertilitas. Banyak pasangan
infertil yang akan melahirkan anak tanpa perawatan. Setelah berusaha hamil
selama dua tahun, sekitar 95% pasangan belum berhasil hamil (Mayoclinic, 2019).
Dari total 237 juta penduduk Indonesia, terdapat kurang lebih 39,8 juta wanita
usia subur, namun 10–15 persen diantaranya infertile. PCOS merupakan sebuah
salah satu gangguan hormonal yang terjadi pada wanita usia subur. Wanita yang
mengidap PCOS memiliki banyak kista kecil yang terletak di sepanjang tepi
ovarium, hal ini dapat menyebabkan tidak terjadinya ovulasi sehingga akan
menyulitkan wanita untuk mendapatkan keturunan.
3. Umur
Masa remaja adalah masa yang sangat penting bagi perkembangan manusia, baik
secara fisik maupun psikis. Remaja merupakan masa peralihan antara anak-anak
menuju dewasa. Oleh karena itu, anak pada rentang usia tersebut seringkali
dianggap rawan sebab secara psikologis masih labil dan masih dalam proses
pencarian jati diri. Selain itu pada masa ini remaja juga sangat membutuhkan
informasi berupa pendidikan kesehatan yang benar terutama mengenai alat
reproduksi.
4. Dukungan
Mengingat jumlah perempuan yang hidup dengan PCOS banyak dianjurkan para
pria untuk terus memberikan dukungan bagi pasangannnya. Pada dasarnya
diagnosis PCOS dapat mengganggu pikiran wanita dan membuat mereka merasa
kawatir serta pesimis. Tapi dengan kesadaran,dukungan dan penanganan yang
tepat, PCOS tidak akan menjadi momok yang menakutkan.
Umunya proses reproduksi dikontrol oleh hormone yang terdapat dalam tubuh
wanita, mulai dari menstruasi hingga menyusui conception. Polikistik ovarium
sindrom sendiri merupakan suatu kondisi yang mempengaruhi kadar hormone
wanita yang melibatkan produksi androgen.
Sebagai pasangan yang baik harus meyadari tanda-tanda PCOS biasanya akan
jelas terlihat menjelang akhir masa remaja hingga wanita memasuki usia 20-an.
Tapi bukan berarti usia diatas prediksi itu bebas dari ancaman PCOS, karena
sindrom tersebut dapat mempengaruhi perempuan dari segala jenis. Hal lain yang
dapat anda lakukan untuk mendukung pasangan uang mengidap PCOS adalah
dengan meningkatkan kesadaran dan kepedulian.

2.2 Kerangka Teori

Faktor yang mempengaruhi


:
Pemahaman pengetahuan
1. Pengetahuan
remaja tentang PCOS
2. Paritas
3. Umur
4. Dukungan keluarga
BAB III
METODE PENELITIAN

1.3 Jenis dan Desain Penelitian


Jenis penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi
kasus karena penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam tentang latar
belakang pemahaman pengetahuan remaja yang berhubungan dengan PCOS.

2.3 Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat penelitian dilakukan di Ds. Ngilen, Kec. Kunduran, Kab. Blora, Prov.
Jateng pada kegiatan rutin posyandu remaja. Tempat ini kami pilih untuk penelitian
karena menurut kami pengetahuan remaja di Ds. Ngilen tentang gangguan pada
wanita terutama PCOS masih rendah.

Waktu penelitian dilakukan pada kegiatan rutin posyandu setiap bulan,


dilakukan penelitian dari bulan Mei – Oktober 2021.

3.3 Definisi Istilah


Berdasarkan focus dan rumusan masalah, maka uraian definisi istilah pada
penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. PCOS adalah masalah kesehatan yang umumnya disebabkan oleh


ketidakseimbangan hormone reproduksi yang kemudian menjadikan masalah
dalam ovarium.
2. Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh
seseorang.
3. Perilaku adalah serangkaian tindakan yang dibuat oleh individu, organisme,
sistem, atau entitas buatan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri atau
lingkungannya, yang mencakup sistem atau organisme lain di sekitarnya serta
lingkungan fisik.
4. Remaja adalah seseorang yang berada dalam masa peralihan dari anak-anak
menuju dewasa.
5. Perubahan fisik dan psikis adalah perubahan yang menunjukkan cara seseorang
dalam bertingkah laku dan berinteraksi dengan lingkungannya.

4.3 Partisipan
1. Partisipan pada penelitian ini adalah remaja yang menderita PCOS dengan
kriteria :
a. Inklusi :
1) Remaja usia 12-18 tahun
2) Memiliki gangguan siklus menstruasi
3) Berdomisili di Ds. Ngilen, Kec. Kunduran, Kab. Blora, Pro. Jateng
4) Bersedia menjadi informan
b. Eksklusi :
1) Tidak memiliki gangguan siklus menstruasi
2. Jumlah partisipan pada penelitian ini yaitu 30 remaja.
3. Teknik yang digunakan yaitu purposive sampling.

5.3 Instrumen Penelitian


Instrument pada penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan bantuan alat recorder
(HP) dan alat tulis.

6.3 Uji Keabsahan Data


1. Triagulasi Sumber
Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah
diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang diperoleh dianalisis oleh peneliti
sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan
dengan tiga sumber data
2. Triagulasi Teknik
Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya untuk mengecek data
bisa melalui wawancara, observasi, dokumentasi. Bila dengan teknik pengujian
kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti
melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan untuk
memastikan data mana yang dianggap benar

7.3 Teknik Pengumpulan Data


1. Indept interview (wawancara mendalam )
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan kepada narasumber atau informan terkait topik penelitian secara
langsung. Wawancara digunakan ketika peneliti ingin mengetahui pengalaman
atau pendapat informan mengenai sesuatu secara mendalam. Wawancara juga
bisa dipakai untuk membuktikan informasi atau keterangan yang telah diperoleh
sebelumnya. Tahap yang harus dilakukan, yaitu memperkenalkan diri,
menjelaskan tujuan, menjelaskan materi wawancara, baru mengajukan
pertanyaan.
2. Observasi
Observasi adalah teknik yang dipakai untuk mengumpulkan data penelitian lewat
pengamatan dan pengindraan. Peneliti kemudian membuat laporan berdasarkan
apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan selama observasi. Peneliti dapat
mengamati komunitas tertentu untuk memahami kebiasaan atau cara kerja
mereka. Observasi dapat berupa observasi partisipasi, tidak terstruktur, dan
kelompok. Observasi tidak terstruktur adalah pengamatan yang dilakukan tanpa
pedoman dan penulis secara bebas mengembangkannya berdasarkan kondisi di
lapangan.

Pengumpulan data diperoleh dengan memberikan surat persetujuan dilakukannya


penelitian dari partisipan. Setelah memperoleh persetujuan, peneliti melakukan tahap
wawancara dengan partisipan. Selain wawancara peneliti juga menilai
(mengobservasi) respon dan perilaku partisipan.

8.3 Analisa Data


1. Membuat transkip data
Dengan cara mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisis. Langkah ini
melibatkan transkipsi wawancara, men-scanning materi, mengetik data lapangan,
atau memilah-milah dan menyusun data tersebut ke dalam jenis-jenis yang
berbeda tergantung pada sumber informasi.
2. Membaca berulang-ulang
Langkah pertama adalah membangun general sense atas informasi yang diperoleh
dan merefleksikan maknanya secara keseluruhan. Dalam prose ini yang perlu
diperhatikan adalah gagasan umum apa yang terkandung dalam perkataan
partisipan, bagaimana nada gagasan-gagasan tersebut, dabn bagaimana kesan dari
partisipan. Pada tahap ini, para peneliti kualitatif terkadang menulis catatan-
catatan khusus atau gagasan umun tentang data yang diperoleh.
3. Membuat koding dan kata kunci
Koding merupakan proses mengolah materi atau informasi menjadi segmen-
segmen tulisan sebelum memaknainya . Dalam penelitian kualitatif, data coding
atau pengodean data memegang peranan penting dalam proses analisis data, dan
menentukan kualitas abstraksi data hasil penelitian. Ketika peneliti melakukan
analisis, yang dikodekan adalah makna pernyataan, perilaku, peristiwa, perasaan,
tindakan dari informan, dan lain-lain tergantung apa yang terkandung dalam
segmen data yang dihadapi.
4. Membuat kategori
Terapkan proses coding untuk mendeskripsikan setting, orang-orang, kategori-
kategori, dan tema-tema yang akan dianalisis. Peneliti dapat membuat kode-kode
untuk mendeskripsikan semua informasi ini, lalu menganilisnya untuk proyek
studi kasus, etnografi, atau penelitian naratif.
5. Membuat tema
Penerapan proses coding untuk membuat sejumlah kecil tema atau kategori, dapat
menghasilkan lima hingga tujuh kategori. Tema-tema inilah yang biasanya
menjadi hasil utama dalam penelitian kualitatif dan sering kali digunakan untuk
membuat judul dalam bagian hasil penelitian.

9.3 Etika Penelitian


Penelitian ini dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dan ijin dengan
mempertimbangkan prinsip-prinsip etika penelitian, yaitu :
1. Self Determination : partisipan memiliki hak untuk menerima dan menolak
melakukan penelitian.
2. Privacy Dan Dignity : partisipan berhak mengetahui apa saja yang akan dilakukan
dalam penelitian danpenelitian harus dilakukan dengan persetujuan partisipan.
3. Anonimity Dan Confidentiatity : penelitian bersifat rahasia dengan tidak
mencantumkan atau mempubliskan nama partisipan.
4. Justice : semua penelitian dilakukan secara adil dan sama kepada semua
partisipan.
5. Non Malficence : partisipan berhak menerima perlindungan dari
ketidaknyamanan atau kerugian dari kegiatan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai