Anda di halaman 1dari 10

EVIDENCE

BASED PRACTISE
PA D A PA S I E N
SEPSIS &SIRS

Kelompok 4
1. Lilis Suryaningsih 1903034
2. Ririn Ulfianti 1903050
3. Sindi Intrisilaras 1903056
Latar Belakang
Perawatan merupakan salah satu komponen pembangunan bidang kesehatan, dan
merupakan bagian integral dari sistem kesehatan Nasional. Perawat juga ikut menentukan
mutu pelayanan kesehatan. Tenaga secara keseluruhan mendominasi tenaga kesehatan
yang ada, dimana memberikan kontribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan kesehatan
sebagai satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif dan advokatif.Ketrampilan
tehnikal dan keterampilan interpersonal dan menggunakan etika profesi baik dalam
melaksanakan profesi maupun dalam kehidupan profesi. Untuk meningkatkan mutu dan citra
suatu rumah sakit, seorang perawat perlu adanya peningkatan komunikasi antar persona
khususnya dalam hubungan antar persona antara perawat dengan keluarga pasien.
Sehingga perawat harus dibekali dengan komunikasi yang baik. Evidence-Based Practice
(EBP), merupakan pendekatan yang dapat digunakan dalam praktik perawatan kesehatan,
yang berdasarkan bukti atau fakta. Selama ini, khususnya dalam 10 termasuk 2000 kritis,
sering kali praktik-praktik atau intervensi yang berdasarkan “biasanya juga”
Nama peneliti
Fidya Rizky Bardani, Yuni Andriani, Rahmadevi

Judul penelitian
Penggunaan Antibiotik Restriksi pada Pasien
Sepsis di Ruang ICU RSUD H. Abdul Manap
Kota Jambi Periode 2017-2019
Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan mengetahui persentase


penggunaan antibiotik restriksi pasien Sepsis di
Ruang ICU RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi
periode 2017-2019
Latar Belakang
Antibiotik merupakan obat yang mudah resistensi apabila dalam
penggunaannya tidak bijak dan tidak rasional. Kerasionalan penggunaan
antibiotik (antibiotic policy) ditandai dengan pembatasan penggunaan antibiotik
dan mengutamakan menggunakan antibiotik lini pertama. Restriksi antibiotik
merupakan suatu upaya pengendalian dengan cara membatasi penggunaan
antibiotik, banyaknya antibiotik yang sudah resisten tidak sebanding dengan
penemuan antibiotik jenis baru yang lebih peka, sehingga restriksi antibiotik
bertujuan untuk mencegah resistensi pada antibiotik yang telah ada. Pada
penelitian ini khususnya, ruang lingkup peneliti hanya melihat pembatasan
antibiotik lini ketiga, yaitu antibiotik temuan terbaru yang peresepannya dibatasi.
Resistensi antibiotik sendiri masih menjadi perhatian dalam pengobatan
penyakit infeksi.
Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat


deskriptif yaitu menggambarkan hasil dari persentase penggunaan
antibiotik restriksi pada pasien Sepsis di Ruang ICU RSUD H. Abdul
Manap Kota Jambi periode 2017-2019. Pengambilan data dilakukan
secara retrospektif, yaitu pengambilan data berdasarkan
pengamatan terhadap peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di bagian
rekam medik Sepsis di Ruang ICU RSUD H. Abdul Manap Kota
Jambi periode 2017-2019
Jenis dan desain penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan


pengambilan ICU, penggunaan antibiotik terbilang tinggi,
sehingga risiko resistensi antibiotik juga tinggi. Restriksi
antibiotik merupakan strategi di dunia kesehatan untuk
mengurangi kejadian resistensi antibiotik dengan cara
membatasi penggunaan antibiotik, antibiotik data
Secara retrospektif dan menggunakan teknik purposive
sampling
Hasil penelitian
Hasil penelitian antibiotik restriksi yang digunakan
pasien meliputi: meropenem 31 pasien (69%),
levofloxacin 7 pasien (15,6%), ciprofloxacin 2
pasien (4,5%), cipoferazon 1 pasien (2,2%) dan
ceftazidim 1 pasien (2,2%). Angka persentase
penggunaan antibiotik restriksi dari tahun 2017
2019 adalah 100%, 75% dan 76%
Simpulan
Nilai persentase penggunaan antibiotik restriksi pada pasien
Sepsis mengalami penurunan pada tahun ke-2 dan
cenderung menetap di tahun berikutnya. Nilai persentase
tertinggi yaitu ditahun 2017 sebesar 100% terendah ditahun
2018 sebesar 75%.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai