S DENGAN
POST OPERASI ORIF FRAKTUR FEMUR DEXTRA DI RUANG
BOUGENVIL
RSUD MAJENANG
1. Judul jurnal
Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap Perubahan Tingkat Nyeri Klien Post Operasi
Apendektomi di Rumah Sakit Baladhika Husada Kabupaten Jember
2. Peneliti
Rr. Caecilia Yudistika Pristahayuningtyas, Murtaqib, Siswoyo
3. Problem/population
Jumlah sampel pada penelitian ini ada 8 orang.
4. Intervention
Mobilisasi dini dilakukan 1x24 jam selama ± 45 menit, dalam 6-8 jam pertama
post operasi apendektomi yang terdiri dari dua langkah yakni langkah pertama
menggerakkan ekstremitas klien dengan menekuk dan meluruskannya, masing-
masing diulang 3 kali, setiap pengulangan 8 kali hitungan, kemudian langkah
kedua melakukan miring kanan dan miring kiri, masing-masing selama 15 menit.
5. Comparation
Penelitian ini menggunakan pre experimental design dengan metode pendekatan
one group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh klien post
operasi apendektomi pada Bulan Mei 2015 di Ruang Bedah Mawar Rumah Sakit
Baladhika Husada Kabupaten Jember. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah consecutive sampling.
6. Outcome
Hasil uji statistik dependent t-test, didapatkan hasil uji bivariat dependent t-test
atau paired t-test dengan p value = 0,000 yang artinya terdapat perbedaan
bermakna antara skala nyeri sebelum dilakukan mobilisasi dini dengan skala nyeri
setelah dilakukan mobilisasi dini. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, nilai
skala nyeri responden setelah dilakukan mobilisasi dini didapatkan hasil bahwa
100% responden mengalami penurunan nilai skala nyeri dan hasil rerata
penurunan skala nyeri klien sebelum dan setelah dilakukan mobilisasi dini adalah
dari rerata 7,75 yang termasuk kategori skala nyeri berat menjadi 5,62 yang
termasuk kategori skala nyeri sedang.
2
ANALISIS JURNAL 2 (PICO)
1. Judul jurnal
Efektivitas Seft Dan Mobilisasi Dini Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Pasca Bedah
Dengan General Anestesi Di Rs Panti Wilasa Citarum Semarang
2. Peneliti
Alex Sander Oky Ferdian, Sri Puguh K, Supriyadi
3. Problem/population
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 32 orang
4. Intervention :
Pengumpulan data yang digunakan yaitu skala nyeri Numeric Rating Scale (NRS), lembar
karakteristik responden, dan lembar observasi. Skala nyeri Numeric Rating Scale (NRS)
digunakan untuk mengukur intensitas nyeri, lembar karakteristik responden berisi
indentitas responden (nama inisial, usia, jenis kelamin,dan pendidikan), sedangkan lembar
observasi berisi skala nyeri yang terdiri dari skala pengukuran nyeri sebelum dan sesudah
diberikan intervensi.
5. Comparation
Penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling menggunakan metode
purposive sampling yaitu cara pengambilan sampel berdasarkan kriteria yang ditentukan
oleh peneliti untuk dapat dianggap mewakili karateristik populasinya (Supardi & Rustika,
2013, hlm.70).
6. Outcome
Hasil uji Wilcoxon pada pengaruh terapi SEFT terhadap intesitas nyeri menunjukkan
p=0,001, pengaruh mobilisasi dini terhadap intesitas nyeri menunjukkan p= 0,000. Hasil
independent t-test pada perbedaan pengaruh pemberian terapi SEFT dan mobilisasi dini
terhadap penurunan intensitas nyeri didapatkan hasil nilai p=0,004 maka dapat
disimpulkan bahwa terapi SEFT dan mobilisasi dini efektif dalam menurunkan intensitas
nyeri pada pasien pasca bedah dengan general anestesi di RS Panti Wilasa Citarum
Semarang..
3
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
a. Kesimpulan
Dari kedua jurnal diatas, dapat disimpulkan bahwa metode latihan mobilisasi
berpengaruh terhadap penurunan skala nyeri pasien post operasi
b. Implikasi
Peran perawat sebagai care giver dapat memberikan intervensi secara holistik dan
komprehensif dengan menerapkan komunikasi terapeutik. Perawat tidak hanya
menjalankan implementasi kolaboratif tetapi juga tindakan mandiri perawat. Perawat
dapat melakukan tindakan seperti metode latihan mobilisasi untuk membantu
meningkatkan kemadirian dan penurunan skala nyeri pada pasien post operasi. Yang
diperlukan disini adalah kemauan pasien untuk rutin melakukan tindakan tersebut.
4
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN STROKE NON HEMORAGIK
RSUD MAJENANG
A. PENGKAJIAN
Tanggal : Senin, 2 Desember 2021
Waktu : Pukul 08.30 WIB
I. Identitas
1. Identitas Klien :
a. Nama : Tn. S
b. Tempat/tanggal lahir : Majenang, 16/04/2004
c. Golongan darah :B
d. Pendidikan terakhir : SMK
e. Agama : Islam
f. Suku : Jawa, Indonesia
g. Status perkawinan : Belum Menikah
h. Pekerjaan : Belum Bekerja
i. Alamat : Cimanggu
j. Diagnosa medik : Post Operasi ORIF Fraktur Femur Dextra
5
II. Status Kesehatan
1. Status kesehatan saat ini
a. Alasan masuk rumah sakit/keluhan utama : Klien mengatakan nyeri luka
operasi di paha kanan
b. Faktor pencetus : Klien mengatakan mengalami kecelakaan lalu
lintas yang menyebabkan fraktur pada paha kanannya sehingga harus
dilakukan tindakan operasi
c. Lamanya keluhan : Klien mengatakan nyeri sudah dirasakan setelah
kecelakaan lalu lintas karena fraktur pada paha kanannya dan sekarang klien
mengeluh nyeri karena post operasi ORIF hari ke 1.
d. Timbulnya keluhan : ( ) bertahap () mendadak
e. Faktor yang memperberat : Tidak ada
2. Status kesehatan masa lalu
a. Penyakit yang pernah dialami (kaitkan dengan penyakit sekarang) : Klien
mengatakan sebelumnya belum pernah mengalami kecelakaan lalu lintas
b. Kecelakaan : Klien baru pertama kali mengalami kecelakaan lalu lintas
yang menyebabkan fraktur pada femur.
3. Pernah dirawat :
a. Penyakit : Tidak ada
b. Waktu : Tidak ada
c. Riwayat operasi : Tidak pernah
6
penyakitnya (perawatan luka)
c. Upaya yang biasa dilakukan dalam mempertahankan kesehatan
1) Kebiasaan diet yang adekuat, diet yang tidak sehat?
Klien mengatakan tidak memiliki kebiasaan diit yang tidak sehat.
2) Pemeriksaan kesehatan berkala, perawatan kebersihan diri, imunisasi.
Klien dan keluarga mengatakan jarang memeriksakan kesehatan secara
berkala
d. Kemampuan pasien untuk mengontrol kesehatan
1) Yang dilakukan bila sakit : Klien mengatakan bila sakit selalu pergi ke
pelayanan Kesehatan dan meminum obat sesuai resep dokter.
2) Kemana pasien biasa berobat bila sakit : Klien mengatakan bila sakit
pergi ke puskesmas, klinik atau rumah sakit terdekat.
3) Kebiasaan hidup (konsumsi jamu/rokok/alkohol/kopi/kebiasaan olah
raga)
Merokok : ½ Pak/Hari, Lama 2 Tahun
Alkohol : (-) tidak mengkonsumsi, (-) tidak pernah Lama (-) tidak pernah
Tahun
Kebiasaan olah raga, jenis : (-)
7
3) Nafsu/selera makan : Baik, Mual : Tidak, waktu : -
4) Muntah : () tidak ada ( ) ada, Jumlah : -
Karakteristik : -
5) Nyeri ulu hati : () tidak ada ( ) ada, Karakter/penyebab : -
6) Alergi makanan : ( ) tidak ada ( ) ada
7) Masalah mengunyah/menelan : ( ) tidak ada ( ) ada,
Jelaskan : -
8) Keluhan demam : ( ) tidak ada ( ) ada,
9) Pola minum/cairan : jumlah minum : Klien mengatakan minum ± 5
gelas/hari
Cairan yang biasa diminum : Air mineral
10) Penurunan BB dalam 6 bulan terakhir : ( ) tidak ada ( ) ada,
b. Tanda (obyektif)
1) Suhu tubuh : 36,6 OC
Diaphoresis : () tidak ada ( ) ada,
2) Berat badan : 60 kg
Tinggi badan : 160 cm
Turgor kulit : Baik
Tonus otot : Terdapat kelemahan pada ekstremitas kanan
bawah
3) Edema : () tidak ada ( ) ada,
Lokasi dan karakteristik : -
4) Ascites : () tidak ada ( ) ada,
5) Integritas kulit perut : Baik
Lingkar abdomen : ± 80 cm
6) Distensi vena jugularis : ( ) tidak ada ( ) ada,
7) Hernia/masa : () tidak ada ( ) ada,
Lokasi dan karakteristik :-
8) Bau mulut/halitosis : () tidak ada ( ) ada
9) Kondisi mulut/gigi/gusi/mukosa mulut dan lidah : Kondisi mulut bersih,
tidak memakai gigi palsu, tidak ada perdarahan gursi, mukosa mulut
8
lembab dan lidah bersih.
3. Pernafasan, aktivitas dan latihan pernafasan
a. Gejala subyektif :
1). Dispneu : ( ) tidak ada ( ) ada
2). Yang meningkatkan/mengurangi sesak : Tidak ada
3). Pemajanan terhadap udara berbahaya : Tidak ada
4). Penggunaan alat bantu : ( ) tidak ada ( ) ada,.
b. Tanda obyektif
1) Pernafasan : frekuensi 22x/menit Kedalaman : Normal
Simetris : Pergerakan dinding dada kanan-kiri simetris
2) Penggunaan alat bantu nafas : Tidak ada
Nafas cuping hidung : Tidak ada
3) Batuk : Tidak ada
Sputum : Tidak ada
4) Fremitus : Tidak ada
Bumyi nafas : Vesikuler, Tidak ada nafas tambahan
Egofoni : Tidak ada
Sianosis : Tidak ada
9
dibantu, klien terpasang selang kateter.
4) Keluhan sesak nafas setelah beraktivitas : ( ) tidak ada ( ) ada,
Jelaskan : -
5) Mudah merasa kelelahan : ( ) tidak ada ( ) ada
6) Toleransi terhadap aktivitas : () baik ( ) kurang,
Jelaskan : -
b. Tanda obyektif
1) Respon terhadap aktivitas yang teramati : Klien dan keluarga tampak
kooperatif saat pengkajian dan menjawab pertanyaan dengan antusias.
2) Status mental (misalnya menarik diri, letargi) : Klien tampak tidak ada
kelainan dalam status mentalnya.
3) Penampilan umum
a) Tampak lemah : ( ) tidak ( ) ya,
b) Kerapian berpakaian : Klien tampak rapih dalam berpakaian
4) Pengkajian neuromuskuler
Masa/tonus : Baik
Kekuatan otot :Terdapat kelemahan pada kaki kanan
karena nyeri luka operasi
Rentang gerak : Terbatas
Deformitas : Tidak ada
5) Bau badan : Tidak ada
Bau mulut : Tidak ada
Kondisi kulit kepala : Bersih
Kebersihan kuku : Bersih
5. Istirahat
a. Gejala subyektif
1) Kebiasaan tidur : Klien mengatakan sedikit terganggu
Lama tidur : Klien mengatakan tidur ± 5-6 jam/hari
2) Masalah berhubungan dengan tidur
Insomnia : ( ) tidak ada ( ) ada
Kurang puas/segar setelah bangun tidur : ( ) tidak ada ( ) ada
10
Jelaskan :-
Lain-lain, sebutkan : Tidak ada
b. Tanda obyektif
Tampak mengantuk/mata sayu : ( ) tidak ada ( ) ada
Mata merah : ( ) tidak ada ( ) ada
Sering menguap : ( ) tidak ada ( ) ada
Kurang konsentrasi : ( ) tidak ada ( ) ada
6. Sirkulasi
a. Gejala subyektif
1) Riwayat hipertensi dan masalah jantung : ( ) tidak ada ( ) ada
2) Riwayat edema kaki : ( ) tidak ada ( ) ada
3) Flebitis : Tidak ada, Penyembuhan lambat : -
4) Rasa kesemutan : Tidak ada
5) Palpitasi : Tidak ada
b. Tanda obyektif
1) Tekanan darah : 110/80 mmHg, N: 80x/mnt, RR:
22x/mnt
Mean Arteri Pressure (MAP) : 90
2) Nadi
a) Karotis : Teraba
b) Femoralis : Tidak terkaji
c) Popliteal : Tidak terkaji
d) Jugularis : Tidak terkaji
e) Radialis : 80x/menit
f) Dorsal pedis : Tidak terkaji
g) Bunyi jantung : S1 lup S2 dup
Frekuensi : 80x/ menit
Irama : Reguler
Kualitas : Detak jantung teratur
Murmur : Tidak ada
Gallop : Tidak ada
11
h) Pengisian kapiler : < 2 detik
Varises : Tidak ada
Phlebitis : Tidak ada
i) Warna membrane mukosa : Lembab
Bibir : Kering
Konjungtiva : Tidak anemis
Sklera : Non-ikterik
Punggung kuku : Normal
7. Eliminasi
a. Gejala subyektif :
1) Pola BAB
Frekuensi : 1x/hari
Konsistensi : Lembek
2) Perubahan dalam kebiasaan BAB (penggunaan alat tertentu, misal :
terpasang kolostomi/ileostomy) : Tidak ada
3) Kesulitan BAB : Tidak ada
Konstipasi : Tidak ada
4) Diare : Tidak ada
5) Penggunaan laksatif : ( ) tidak ada ( ) ada
6) Waktu BAB terakhir : Tadi pagi
7) Riwayat perdarahan : Tidak ada
Hemorrhoid : Tidak ada
8) Riwayat inkontinensia alvi : Tidak ada
9) Riwayat penggunaan alat-alat (misalnya kateter) : Terpasang kateter
10) Riwayat penggunaan diuretik : Tidak ada
11) Rasa nyeri/terbakar saat BAK : Tidak ada
12) Kesulitan BAK : Tidak ada
b. Tanda obyektif
1) Abdomen
Inspeksi : abdomen membuncit : tidak, Jelaskan : -
12
Auskultasi : bising usus 18x/ menit, Bunyi abnormal : ( ) tidak ada
Perkusi : Bunyi timpani ( ) tidak ada () ada
Kembung () tidak ada ( ) ada
Bunyi abnormal () tidak ada ( ) ada
Palpasi
Nyeri tekan : Tidak ada
Nyeri lepas : Tidak ada
Konsistensi : lunak
Massa : ( ) tidak ada ( ) ada,
Pola BAB : konsistensi : Lunak, warna : Kekuningan
Abnormal : ( ) tidak ada ( ) ada, Jelaskan : -
Pola BAK : Dorongan : Normal Frekuensi: 3-5x/hari
Retensi : Tidak ada
Distensi kandung kemih : ( ) tidak ada ( ) ada,
Jelaskan : -
Karakteristik urin : Jumlah ± 1000 ml
Bau : Amonia
Bila terpasang kolostomi/ileustomi : Tidak ada
13
S : Skala 6
T : Hilang timbul
2) Rasa ingin pingsan/pusing : ( ) tidak ada, ( ) ada, jelaskan : -
3) Sakit kepala : Tidak ada
4) Kesemutan/kebas/kelemahan : Tidak ada
5) Kejang : ( ) tidak ada ( ) ada
6) Mata : Penurunan penglihatan ( ) tidak ada ( ) ada,
7) Pendengaran : Penurunan pendengaran ( ) tidak ada ( ) ada,
8) Epistaksis : () tidak ada ( ) ada
b. Tanda obyektif
1) Status mental
Kesadaran : ( ) komposmentis ( )apatis ( ) somnolen ( ) sopor
( ) koma
Skala coma Glasgow (GCS) : 1 5 , E : 4 V : 5 M : 6
Terorientasi/disorientasi :
Waktu : Terorientasi waktu
Tempat : Terorientasi tempat
Orang : Terorientasi orang
2) Persepsi sensori :
Ilusi : Tidak ada
Halusinasi : Tidak ada
Delusi : Tidak ada
Afek : Tidak ada
3) Memori
Saat ini : Baik
Masa lalu : Baik
4) Alat bantu penglihatan/pendengan : ( ) tidak ada ( ) ada
5) Reaksi pupil terhadap cahaya : ka/ki : Normal
Ukuran pupil : Normal
Fascial drop : Tidak ada
Postur : Baik
14
Reflek : Baik
6) Penampilan umum tampak kesakitan : ( ) tidak ada ( ) ada
7) Respon emosional : Tidak ada
8) Penyempitan fokus : Tidak ada
9. Keamanan
a. Gejala subyektif :
1) Alergi (catatan agen dan reaksi spesifik) :
Obat-obatan : Tidak ada
Makanan : Tidak ada
2) Riwayat penyakit hubungan seksual : () tidak ada ( ) ada
3) Riwayat tranfusi darah : Tidak ada
4) Riwayat adanya reaksi tranfusi : Tidak ada
5) Riwayat cedera : () tidak ada ( ) ada, sebutkan
6) Riwayat kejang : () tidak ada ( ) ada, sebutkan
b. Tanda Obyektif :
1) Suhu tubuh : 36,6 OC
Diaforesis : Tidak ada
2) Integritas jaringan : Baik
3) Jaringan parut : () tidak ada ( ) ada, jelaskan: -
4) Kemerahan/pucat : () tidak ada ( ) ada, jelaskan: -
5) Adanya luka : Tidak ada luka
6) Ekimosis/tanda perdarahan lain : Tidak ada
7) Faktor resiko terpasang alat invasive : () tidak ada ( ) ada,jelaskan: -
8) Gangguan keseimbangan : ( ) tidak ada () ada,
Jelaskan: Terdapat kelemahan pada paha kanan karenanyeri post op
9) Kekuatan umum
Tonus otot : Terdapat kelemahan pada paha kanan karena nyeri post op
Parese/paralisa : Lemah
15
a. Gejala subyektif :
1). Pemahaman terhadap fungsi seksual : Tidak terkaji
2). Gangguan hubungan seksual karena berbagai kondisi (fertilitas, libido,
ereksi, menstruasi, kehamilan, pemakaian alat kontrasepsi atau kondisi
sakit) : Tidak terkaji
3). Permasalahan selama aktivitas seksual : () tidak ada ( ) ada,
4). Pengkajian pada laki-laki :
Raba pada penis : -
Gangguan prostat : -
5) Pengkajian pada perempuan
a) Gangguan menstruasi (keturunan/keluhan) : -
b) Riwayat kehamilan : -
c) Riwayat pemeriksaan ginekologi (pap smear) : -
b. Tanda obyektif :
1). Pemeriksaan payudara/penis/testis : Tidak terkaji
2). Kutil genital, lesi : Tidak terkaji
16
8) Konsep diri :
a) Citra diri : Klien mengatakan menerima dan ikhlas dengan keadaan
sakitnya saat ini
b) Ideal diri : Klien mengatakan ingin segera sembuh dan dapat berkumpul
dengan keluarga dirumah
c) Harga diri : Klien mengatakan tidak minder dan tampak kooperatif terhadap
perawat yang merawatnya.
d) Ada/tidak perasaan akan perubahan identitas : Tidak ada
e) Konflik dalam peran : Tidak ada
b. Tanda obyektif :
1) Status emosional : ( ) tenang, ( ) gelisah, ( ) marah, ( ) takut, ( )
mudah tersinggung
2) Respon fisiologi yang terobservasi
Perubahan tanda vital : TD normal (110/80)
Ekspresi wajah : Menyeringit karena nyeri post operasi
17
5). Komunikasi verbal/non verbal dengan keluarga/orang lain : Normal
6). Perilaku menarik diri : () tidak ada ( ) ada, Sebutkan : -
3. Pola nilai kepercayaan dan spiritual
a. Gejala subyektif :
1). Sumber kekuatan bagi klien : Allah SWT dan keluarga
2). Perasaan menyalahkan Tuhan : () tidak ada ( ) ada, Jelaskan : -
3). Bagaimana klien menjalankan kegiatan agamanya :
Macam : Shalat 5 waktu, berdoa dan menjalankan puasa
Masalah berkaitan dengan aktivitasnya tersebut selama dirawat : Klien
mengatakan kesulitan saat melaksanakan shalat
4). Pemecahan oleh klien : Klien mengatakan shalat dengan berbaring
5). Adakah keyakinan/kebudayaan yang dianut klien yang bertentangan
dengan kesehatan : ( ) tidak ada ( ) ada, Jelaskan : -
6). Pertentangan nilai/kebudayaan/keyakinan terhadap pengobatan yang dijalani :
( ) tidak ada ( ) ada, Jelaskan : -
b. Tanda obyektif :
1) Perubahan perilaku : Tidak ada
2) Menolak pengobatan : () tidak ada ( ) ada, Jelaskan : -
3) Berhenti menjalankan aktivitas agama : () tidak ada ( ) ada,
Jelaskan : -
4) Menunjukkan sikap permusuhan dengan tenaga kesehatan :
( ) tidak ada ( ) ada, Jelaskan : -
Data Penunjang
1. Laboratorium
Layanan Hasil Nilai rujukan
Leukosit 17,0 x 103/Ul L = 3,8-10,8 P = 3,6-11,0
Eritrosit 4,5 x 103/Ul L = 4,4-5,9 P = 3,8-5,2
Hemoglobin 14,2 gr/Dl L= 13,2-17,3 P = 11,7-15,5
Hematokrit 38,2 % L= 40-52 P =35-47
Trombosit 157 x 103/Ul 150-400
Golongan darah ABO B
Golodangan darah rhesus +
18
2. Radiolog
Rontgen : Terdapat fraktur femur dextra
3. Pemeriksaan lain : Tidak ada
4. Obat-obatan :
- Infus RL 20 tpm
- Injeksi clanexi 1gr (3x1)
- Injeksi Pumpisel 2 x 40 mg
- Injeksi Ketorolac 3 x 30 mg
19
ANALISA DATA
No SIGN PROBLEM ETIOLOGI
1. Ds : Nyeri Akut Agen Pencedera
- Klien mengatakan nyeri Fisik
pada luka post operasi di paha
kanan
- P : nyeri luka operasi
- Q : seperti tersayat-sayat
- R : nyeri pada paha kanan
- S : skala 6
- T: hilang timbul
Do :
- Klien tampak meringis
kesakitan
- Klien tampak gelisah
- Terdapat luka post op orif
fraktur femur dextra ± 10 cm
- TTV : TD : 110/80
N : 80 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,6oC
2. Ds: Gangguan Mobilitas Kerusakan Integritas
- Klien mengatakan Fisik Struktur Tulang
pergerakan terbatas
Do:
- Klien tampak dibantu
keluarga saat merubah posisi
atau beraktifitas
- Terdapat luka post op orif
fraktur femur dextra ± 10 cm
3. Ds : Risiko Infeksi Efek Prosedur
20
- Klien mengatakan nyeri Invasif
pada luka operasi
Do :
- Terdapat luka post op orif
fraktur femur dextra ± 10 cm
- Luka tampak kemerahan
- Leukosit 17,0
21
INTERVENSI KEPERAWATAN
Tgl/Jam No.Dx SLKI SIKI
2-12-2021 1 SLKI : Tingkat Nyeri SIKI : Manajemen Nyeri
Ekspektasi : Menurun Observasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, 1. Identifikasi lokasi, frekuensi, durasi dan
diharapkan masalah nyeri akut tertasi dengan kriteria hasil: kualitas serta intensitas nyeri
INDIKATOR IR ER 2. Identifikasi skala nyeri
Keluhan nyeri 3 5 3. Identifikasi respon nyeri non verbal
Meringis 3 5
Gelisah 3 5 Terapeutik
Ket: 1. Berikan teknik non farmakologi untuk
1: Meningkat mengurangi nyeri
2: Cukup meningkat Kolaborasi
3: Sedang 1. Kolaborasi pemberian analgetik
4: Cukup menurun
5: Menurun
2-12-2021 2 SLKI : Mobilitas Fisik SIKI : Dukungan Mobilisasi
Ekspektasi : Meningkat Observasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, 1. Identifikasi adanya nyeri / keluhan fisik
diharapkan masalah mobilitas fisik teratasi dengan kriteria hasil: lainnya
INDIKATOR IR ER 2. Monitor kondisi umum selama melakukan
22
Pergerakan ekstremitas 3 5 mobilisasi
Rentang gerak ROM 3 5 Terapeutik
Kekuatan otot 3 5
Gerakan terbatas 3 5 1. Libatkan keluarga untuk membantu pasien
Ket: dalam meningkatkan pergerakan
1: Menurun Edukasi
2: Cukup menurun 1. Anjurkan mobilisasi dini
3: Sedang
4: Cukup meningkat
5: Meningkat
2-12-2021 3 SLKI : Tingkat Infeksi SIKI : Pencegahan Infeksi
Ekspektasi : Menurun Observasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
diharapkan risiko infeksi menurun dengan kriteria hasil: sistemik
INDIKATOR IR ER Terapeutik
Nyeri 3 5 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
Kemerahan 3 5
Bengkak 3 5 dengan pasien dan lingkungan pasien
Ket: 2. Lakukan perawatan luka sesuai prosedur
1: Meningkat Edukasi
2: Cukup meningkat 1. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
3: Sedang Kolaborasi
23
4: Cukup menurun 1. Kolaborasi pemberian antibiotik
5: Menurun
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl/Jam No.DX IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
2-12-2021 1, 2, 3 Memonitor tanda tanda vital S:-
O : Klien tampak kooperatif
- TD : 110/80 N : 80x/menit
- RR : 22x/menit S : 36,6oC
15.00 1,2 Mengidentifikasi lokasi, frekuensi, durasi, skala dan S : Klien mengatakan
kualitas serta intensitas nyeri - P : nyeri luka operasi
- Q : seperti tersayat-sayat
- R : nyeri pada paha kanan
- S : skala 6
- T: hilang timbul
O : Terdapat luka post op orif fraktur femur
dextra ± 10 cm
24
15.00 1 Mengidentifikasi respon nyeri non verbal S : Klien mengatakan nyeri pada luka operasi
O : Klien tampak meringis
25
08.30 3 Memonitor tanda dan gejala infeksi S:-
O : Luka tampak kering dan sedikit kemerahan
10.00 2 Melibatkan keluarga untuk membantu klien dalam S : Keluarga klie mengatakan bersedia
meningkatkan pergerakan membantu klien
O: Terlihat keluarga membantu klien merubah
posisi (duduk)
10.00 2 Memonitor kondisi umum klien selama melakukan S : Klien mengatakan sdikit nyeri saat bergerak
mobilisasi O : KU Cukup
26
11.00 3 Melakukan pemberian antibiotik clanexi 1gr (3x1) S:-
O : Klien tampak kooperatif
3 Memonitor tanda dan gejala infeksi S : Klien mengatakan nyeri sedikit berkurang
O : - Luka tampak kering dan tidak ada
27
kemerahan
- Leukosit 12,0
2 Menganjurkan kembali mobilisasi dini untuk S : Klien mengatakan sudah bisa duduk
meningkatkan pergerakan O : Klien tampak duduk
EVALUASI KEPERAWATAN
Tgl/Jam Dx Keperawatan EVALUASI PARAF
2-12-2021 Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisik S : - Klien mengatakan nyeri pada luka operasi
- P : nyeri luka operasi
- Q : seperti tersayat-sayat
- R : nyeri pada paha kanan
- S : skala 3
- T: hilang timbul
O : - Terdapat luka post op orif fraktur femur dextra ± 10 cm
- Klien tampak meringis
- Klien tampak gelisah
- TD : 110/80 N : 80x/menit
- RR : 22x/menit S : 36,6oC
28
A : Masalah belum teratasi
INDIKATOR IR ER
Keluhan nyeri 3 5
Meringis 3 5
Gelisah 3 5
Keterangan :
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
P : Lanjutkan intervensi
1. Memonitor tanda tanda vital
2. Melakukan pemberian analgesik ketorolac 30mg (3x1)
Gangguan Mobilitas Fisik b.d S : Klien mengatakan pergerakan terbatas
Kerusakan Integritas Struktur Tulang O : - Klien tampak dibantu keluarga saat merubah posisi atau beraktifitas
- Terdapat luka post op orif fraktur femur dextra ± 10 cm
A : Masalah belum teratasi
INDIKATOR IR ER
Pergerakan ekstremitas 3 5
Rentang gerak ROM 3 5
Kekuatan otot 3 5
29
Gerakan terbatas 3 5
Ket:
1: Menurun
2: Cukup menurun
3: Sedang
4: Cukup meningkat
5: Meningkat
P : Lanjutkan Intervensi
1. Monitor tanda tanda vital
2. Menganjurkan dan melatih mobilisasi dini (miring kanan, kiri)
3. Melibatkan keluarga untuk membantu klien dalam meningkatkan
pergerakan
4. Memonitor kondisi umum klien selama melakukan mobilisasi
Risiko Infeksi b.d Efek Prosedur S : Klien mengatakan nyeri pada luka operasi
Invasif O : - Terdapat luka post op orif fraktur femur dextra ± 10 cm
- Luka tampak kemerahan
- Leukosit 17,0
A : Masalah belum teratasi
INDIKATOR IR ER
Nyeri 3 5
30
Kemerahan 3 5
Bengkak 3 5
Ket:
1: Meningkat
2: Cukup meningkat
3: Sedang
4: Cukup menurun
5: Menurun
P : Lanjutkan Intervensi
1. Memonitor tanda tanda vital
2. Melakukan perawatan luka sesuai prosedur
3. Memonitor tanda dan gejala infeksi
4. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien
5. Melakukan pemberian antibiotik clanexi 1gr (3x1)
3-12-2021 Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisik S : - Klien mengatakan masih merasa nyeri pada luka operasi
- Klien mengatakan nyeri seperti tersaya-sayat, skala nyeri 4, nyeri
hilang timbul
O : - Klien tampak meringis kesakitan
- Skala nyeri 4
31
- Klien sudah tampak tenang dan nyaman
A : Masalah teratasi sebagian
INDIKATOR IR ER
Keluhan nyeri 4 5
Meringis 3 5
Gelisah 4 5
Keterangan :
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
P : Lanjutkan intervensi
1. Memonitor tanda tanda vital
2. Mengidentifikasi lokasi, frekuensi, durasi, skala dan kualitas serta
intensitas nyeri
Gangguan Mobilitas Fisik b.d S : - Klien mengatakan pergerakan terbatas
Kerusakan Integritas Struktur Tulang - Klien mengatakan masih di bantu keluarga setiap beraktifitas
O : - Klien tampak dibantu keluarga saat merubah posisi atau beraktifitas
- Terdapat luka post op orif fraktur femur dextra ± 10 cm
A : Masalah teratasi sebagian
32
INDIKATOR IR ER
Pergerakan ekstremitas 3 5
Rentang gerak ROM 4 5
Kekuatan otot 4 5
Gerakan terbatas 3 5
Ket:
1: Menurun
2: Cukup menurun
3: Sedang
4: Cukup meningkat
5: Meningkat
P : Lanjutkan Intervensi
1. Monitor tanda tanda vital
2. Menganjurkan dan melatih mobilisasi dini (miring kanan, kiri)
Risiko Infeksi b.d Efek Prosedur S : Klien mengatakan masih terasa nyeri pada luka operasi
Invasif O : - Terdapat luka post op orif fraktur femur dextra ± 10 cm
- Luka tampak kemerahan berkurang
- Leukosit 15,0
A : Masalah teratasi sebagian
INDIKATOR IR ER
Nyeri 4 5
Kemerahan 4 5
33
Bengkak 4 5
Ket:
1: Meningkat
2: Cukup meningkat
3: Sedang
4: Cukup menurun
5: Menurun
P : Lanjutkan Intervensi
1. Memonitor tanda tanda vital
2. Memonitor tanda dan gejala infeksi
3. Melakukan pemberian antibiotik clanexi 1gr (3x1)
4-12-2021 Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisik S : - Klien mengatakan masih terasa nyeri pada luka operasi
- Klien mengatakan nyeri sudah jauh berkurang dari hari sebelumnya
- Klien mengatakan nyeri seperti tersaya-sayat, skala nyeri 4, nyeri
hilang timbul
O : - Skala nyeri 3
- Klien sudah tampak tenang dan nyaman
A : Masalah teratasi sebagian
INDIKATOR IR ER
Keluhan nyeri 4 5
34
Meringis 4 5
Gelisah 4 5
Keterangan :
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun\
5. Menurun
P : Lanjutkan intervensi
1. Memonitor tanda tanda vital
2. Mengidentifikasi lokasi, frekuensi, durasi, skala dan kualitas serta
intensitas nyeri
Gangguan Mobilitas Fisik b.d S : - Klien mengatakan sudah bisa duduk
Kerusakan Integritas Struktur Tulang - Klien mengatakan masih di bantu keluarga setiap beraktifitas
O : - Klien tampak dibantu keluarga saat merubah posisi atau beraktifitas
- Klien tampak duduk
- Terdapat luka post op orif fraktur femur dextra ± 10 cm
A : Masalah teratasi sebagian
INDIKATOR IR ER
Pergerakan ekstremitas 4 5
Rentang gerak ROM 4 5
35
Kekuatan otot 4 5
Gerakan terbatas 3 5
Ket:
1. Menurun
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat
5. Meningkat
P : Lanjutkan Intervensi
1. Monitor tanda tanda vital
Risiko Infeksi b.d Efek Prosedur S : - Klien mengatakan masih sedikit terasa nyeri pada luka operasi
Invasif - Klien mengatakan sudah nyaman
O : - Terdapat luka post op orif fraktur femur dextra ± 10 cm
- Luka kring dan tidak tampak kemerahan
- Leukosit 12,0
A : Masalah teratasi sebagian
INDIKATOR IR ER
Nyeri 4 5
Kemerahan 5 5
Bengkak 5 5
36
Ket:
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
P : Lanjutkan Intervensi
1. Memonitor tanda tanda vital
2. Melakukan pemberian antibiotik clanexi 1gr (3x1)
37