Anda di halaman 1dari 5

KESELAMATAN PASIEN KESELAMATAN KERJA

TUGAS MANDIRI

Disusun oleh :

Shania Salsabila W SR20214040

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH

PONTIANAK

2021
Tugas Mandiri

PATIENT SAFETY
1. Tujuan patient safety
Tujuan utama patient safety adalah terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah
sakit, meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat,
menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit, dan terlaksananya
program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak
diharapkan.

2. Peran perawat dalam keselamatan pasien di RS


Peran perawat dalam keselamatan pasien di RS diantaranya sebagai pemberi pelayanan
keperawatan, perawat mematuhi SOP keselamatan pasien, penerapan prinsip etik dalam
memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit, memberikan pendidikan edukasi
kepada pasien dan keluarga tentang asuhan yang diberikan, menerapkan kinerja tim yang
handal dalam memberikan pelayanan, menerapkan komunikasi yang efektif kepada
pasien dan kekuarga, mendokumentasikan dengan benar asuhan keperawatan, dan
melaporkan kejadian dalam item keselamatan pasien sesuai dengan standar operasional
prosedur di Rumah Sakit. Kesimpulan Peran perawat dalam menerapkan keselamatan
pasien merupakan sebagai ujung tombak pemberi pelayanan kesehatan hal yang penting
untuk dikaji dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan.

3. Evidence Based Practice (EBP) untuk meningkatkan keselamatan pasien


Hirarki untuk tingkatan evidence yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Penelitian dan
Kualitas (AHRQ), sering digunakan dalam keperawatan (Titler, 2010). Adapun level of
evidence tersebut adalah sebagai berikut :
a. Level 1 : Evidence berasal dari systematic review atau meta-analysis dari RCT yang
sesuai.
b. Level 2 : Evidence berasal dari suatu penelitian RCT dengan randomisasi.
c. Level 3 : Evidence berasal dari suatu penelitian RCT tanpa randomisasi.
d. Level 4 : Evidence berasal dari suatu penelitian dengan desain case control dan
kohort.
e. Level 5 : Evidence berasal dari systematic reviews dari penelitian descriptive dan
qualitative.
f. Level 6 : Evidence berasal dari suatu penelitian descriptive atau qualitative.
g. Level 7 : Evidence berasal dari suatu opini dan atau laporan dari para ahli.

Resiko dan Hazard Keselamatan Pasien dan Keselamatan Kerja

1. Jelaskan ruang lingkup Keselamatan Pasien dan Keselamatan Kerja dalam keperawatan
Peningkatan kesehatan dan pencegahan gangguan kesehatan serta pencegahan
kecelakaan yang dapat mengakibatkan kecelakaan personil dan cidera, kehilangan
kesempatan berproduksi, kerusakan peralatan dan kerusakan/gangguan lingkungan

2. Kebijakan Keselamatan Pasien dan Keselamatan Kerja yang berkaitan dengan


keperawatan di Indonesia
Kebijakan K3 yang berkaitan dengan keperawatan di indonesiaRelevansi kebijakan K3
Nasional dengan tugas perawat : 
1. Pemberi asuhan keperawatan
2. Penyuluh dan konselor bagi klien
3. Pengelola pelayanan keperawatan 
4. Peneliti keperawatan
5. Pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang
6. Pelaksanaan tugas dalam keterbatasan tertentu

Asuhan Keperawatan

1. Jelasakan resiko & hazard dalam pengkajian asuhan keperawatan


Pola pengambilan resiko menunjukan sikap yang berbeda terhadap pengambilan resiko.
Menurut Prayitno, ddk (2017) resiko melekat dari tindakan pelayanan kesehatan dalam hal
ini pada saat melakukan pengkajian asuhan keperawatan adalah bahwa dalam kegiatan ini
yang diukur adalah upaya yang dilakukan. Pada proses pengkajian data, hal hal yang dapat
terjadi seperti ini:
Kurangnya informasi atau data yang diberikan keluarga/pasien tersebut (menyembunyikan
suatu hal) sehingga dalam proses pengkajian kurang lengkap. Akibatnya perawat akan
salah dalam pemberian perawatan sehingga berbahaya bagi pasien.

2. Jelasakan resiko & hazard dalam perencanaan asuhan keperawatan


Risiko dan hazard dalam perencanaan asuhan keperawatan kesalahan saat merencanakan
pengkajian. Misalnya jika perawat salah dalammengkaji, maka perawat akan salah
dalam memberikan proses perawatan/pengobatan yang pada akhirnya akan
mengakibatnya kesehatan pasien malah semakin terganggu. Hal lainnya yang dapat terjadi
yaitu jika perawat salah dalam merencanakan tindakan keperawatan maka perawatnya
juga akan mendapatkan bahaya seperti misalnya tertularnya penyakit dari pasien karena
kurangnya perlindungan diri terhadap perawatnya. Contoh kasus resiko dan hazard saat
melakukan perawatan: Pada tanggal 27 maret 2016, di rumah sakit di Singapora terjadi
kasus nyata kekerasan fisik dan verbal pada saat perawat melakukan pengkajian.Perawat
tersebut pada saat melakukan pengkajian kepada pasien, mendapatkan kekerasan fisik
sekaligus verbal dari pasien yang dikaji.

3. Jelasakan resiko & hazard dalam implementasi asuhan keperawatan


Kesalahan saat melakukan implementasi atau tindakan asuhan keperawatan adalah salah
satu hal yang sangat fatal. Dan mengakibatkan kecelakaan pada pasien ataupun perawat.
Contohnya pada kesalahan pemberian obat kepada pasien oleh perawat dikarenakan
perawat lupa membaca instruktur atau catatan atau dokumen rekam medik pada pasien

4. Risiko & hazard dalam evaluasi asuhan keperawatan


Kesalahan pada saat melakukan evaluasi dalam pelaksaan asuhan keperawatan akan
mengakibatkan pendokumentasian dalam asuhan keperawatan kurang data yang sudah
dilakukan oleh perawat. Terkadang perawat lupa mengkonfirmasikan kedalam catatan atau
dokumentasi dalam asuhan keperawatan sehingga dokumen yang tertulis atau yang tadi
dilaksanakan oleh perawat kepada pasien tidak ada dokumentasi asuhan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai