Anda di halaman 1dari 15

PENCEGAHAN HIPERTENSI PADA ORANG DEWASA

TUGAS INDIVIDU

Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penulisan Ilmiah dan Telaah
Jurnal 1
Dosen: NS. Lilis Lestari, M.Kep.

Oleh :

Restu Handoko
NIM: SR20214043

PROGRAM STUDI S1 REGULER

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK


TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas anugerah limpahan rahmat-
Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini disusun sebagai salah
satu tugas individu mata kuliah Penulisan Ilmiah dan Telaah Jurnal 1 semester 2 tahun
2021/2022. Terimakasih penulis ucapan kepada ibu Ns. Lilis Lestari, M.Kep yang telah
memberikan Kesempatan kepada penulis untuk menyusun literature review melalui tugas ini.
Penulis menyadari dalam rangkaian penyususnan makalah ini masih memiliki banyak
keterbatasan, oleh karena itu masukan dan saran khususnya dari dosen mata kuliah sangat
penulis harapkan.

Penulis berharap semoga makalah ini memberikan gambaran mengenai Pencegahan


Tuberkulosis Paru dalam Keluarga yang dapat memberikan manfaat bagi pengembangan
profesi keperawatan dan bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.

Pontianak, 23 Juni 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................2


DAFTAR ISI ....................................................................................................................................3
BAB 1 ...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN .............................................................................................................................4
A. Latar Belakang ......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................4
C. Tujuan ...................................................................................................................................4
D. Manfaat .................................................................................................................................5
BAB II ..............................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................................................6
A. Proses Pencarian Literature ...................................................................................................6
B. Hipertensi.....................................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB III ........................................................................................................................................... 13
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 13
BAB IV ........................................................................................................................................... 14
PENUTUP ...................................................................................................................................... 14
A. Kesimpulan.......................................................................................................................... 14
B. SARAN ................................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 14
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi adalah faktor risiko ketiga terbesar yang menyebabkan kematian dini, terjadinya
gagal jantung serta penyakit gangguan otak. Hipertensi dikenal sebagai the killer disease dan the
heteregeneous group of disease. Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan
masyarakat di Indonesia dan beberapa negara di dunia. Diperkirakan ± 80% kenaikan kasus
hipertensi dari 639 juta pada tahun 2000 akan terjadi di negara berkembang pada tahun
2025.Hipertensi dapat menyerang siapa saja dari berbagai kelompok umur,sosial dan ekonomi.
Dengan bertambahnya umur, risiko terkena hipertensi menjadi lebih besar, hal tersebut disebabkan
oleh perubahan struktur pada pembuluh darah besar, sehingga lumen menjadi lebih sempit dan
dinding pembuluh darah menjadi lebih kaku, sebagai akibatnya tekanan darah sistolik
meningkat.Beberapa anjuran dalam upayapenurunan tekanan darah melalui modifikasigaya hidup
yaitu dengan penurunan berat badan,penerapan perencanaan makan dengan dietaryapproaches to
stop hypertension (DASH), pembatasan asupan garam NaCl, membatasi asupan alcohol dan olah
raga teratur mencakup berjalan, jogging, bersepeda, dan berenang setidaknya 30 menit per hari.
Tidak hanya itu, upaya pencegahan hipertensi dapat dilakukan dengan pemberian ASI oleh ibu
kepada anaknya, pemberian antihipertensi untuk mencegah prehipertensi menjadi hipertensi, dan
pemberian imunosupresif kepada para penderita autoimunitas.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas Maka Permasalahan yang Timbul Adalah
“Pencegahan Hipertensi Pada Orang Dewasa”

C. Tujuan
Makalah ini Bertujuan untuk Mengetahui “Pencegahan Hipertensi Pada Orang Dewasa”
dengan melakukan Literatur Review jurnal terkait.
D. Manfaat
Memberikan gambaran mengenai Pencegahan Hipertensi Pada Orang Dewasa bagi mahasiswa
STIK Muhammadiyah Pontianak, khususnya bagi penulis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Proses Pencarian Literature


Penulisan review literature ini penulis menggunakan beberapa jurnal penelitian
yang berkaitan dengan topik penelitian yang akan dilakukan peneliti. Review literature
akan menggunakan tabel atau daftar yang dirujuk dari Burns, et al 2014.
Penulis melakukan penelusuran literature melalui databased seperti Goggle
scholar. Penelusuran literature melalui Goggle scholar databased dengan mengakses
https://scholar.google.com/ Penelusuran ini dilakukan pada tanggal 23 Juni 2021.
Penulis tertarik mengambil topik mengenai Pencegahan Tuberkulosis Hipertensi
Pada Orang Dewasa setelah melakukan penelusuran literature yang dilakukan. PICO
yang digunakan sebagai berikut :

Tabel 1.1 PICO Literature Review

PICO Penjelasan Sinonim


P (Participant, Patient, Orang Dewasa -
Population)
I (Intervention) Pengetahuan -
C (Comparison) - -
O (Outcome) Pencegahan Hipertensi Pada
Orang Dewasa -
Pencarian literatur yang dilakukan disajikan dalam bentuk daftar atau tabel dengan
mengadopsi tabel dari Burns, et al (2014) yang dibagi menjadi dua tabel, tabel yang pertama
mengenai Written Search Record, kemudian tabel ke dua mengenai Literature Summary Table for
Mengetahi Pencegahan Hipertensi Pada Orang Dewasa .Tabel 2 berisi persentasi jurnal yang
didapat berdasarkan keyword dan database yang penulis gunakan. Tabel 3 berisi telaah yang lebih
detail mengenai isi literatur yang ditemukan, pada tabel ini khusus bagi penelitian yang dilakukan
dengan metode kuantitatif dan kualitatif.

Tabel 2: Written Search Record


Databased Date of Search Strategy Number of Percentage
Searched Search Articles of Articles
Found Relevant
Keyword :
Upaya Pencegahan
Hipertensi
Google Scholar 23 Juni 2021 2 articles

Keyword :
Prevalensi dan
Google Scholar 23 Juni 2021 Karakteristik Hipertensi 2 arcticles
Pada Usia Dewasa
Muda di Indonesia
Keyword :
Pendidikan kesehatan
Google Scholar 23 Juni 2021 pencegahan hipertensi 2 arcticles

Keyword :
Faktor-Faktor yang
Google Scholar 23 Juni 2021 Berhubungan dengan 3 arcticles
Dukungan Keluarga
dalam Pencegahan
Primer Hipertensi
Keyword :
Faktor-faktor yang
Google Scholar 23 Juni 2021 berhubungan dengan 3 articles
hipertensi pada lansia
diatas umur 65 tahun
Tabel 3. Literature Summary Table for Mengetahi Hipertensi

Author, Year Purpose Framewor Sample Measure Treatment Results Findings


k
(Rika Menginvestigasi _ 40 orang Penelitian ini _ penurunan berat _
Lisiswanti, beberapa factor dewasa menggunakan badan sebanyak
2016) mengenai 40-60 tahun Penelitian 3,7 kg dan
hipertensi yang keatas DASH yaitu penurunan
dialami orang dengan tekanan darah
yang lebih tua penurunan berat 11,7/9,3 mmHg
badan, pada subjek
penerapan prahipertensi
perencanaan yang kegemukan.
makan dengan Pasien
Dietary prahipertensi
Approaches to disarankan untuk
Stop menerapkan dan
Hypertension mendapatkan
(DASH), konseling DASH
pembatasan diet. memberikan
asupan garam bukti kuat bahwa
NaCl, dan heat shock protein
membatasi 70 merupakan
asupan alkohol. antigen penting
DASH yang
dianjurkan oleh mengakibatkan
JNHC 7 (2004) aktivasi sistem
dan AHA kekebalan adaptif
(2006) untuk dan memberikan
pencegahan dan kontribusi untuk
manajemen pengembangan
hipertensi hipertensi garam-
dengan prinsip sensitif. Secara
banyak keseluruhan, data
mengkonsumsi ini menunjukkan
buah dan bahwa aktivasi
sayuran, susu sistem kekebalan
rendahlemak tubuh
dan hasil humoral dapat
olahnya serta mengakibatkan
kacang- patogenesis
kacangan. hipertensi baik
melalui aktivasi
antibodi spesifik
atau antibodi
penyakit
autoimun
sistemik.
(Aris Bertujuan untuk _ 20 orang Penelitian ini Mengurangi Dari 20 peserta, _
Widiyanto, menurunkan diberikan melalui mengkonsum 17 orang mampu
2016) angka kejadian ceramah untuk Pemeriksaan si asupan menjawab dengan
hipertensi di untuk tekanan darah garam, baik pertanyaan
Indonesia memantau menggunakan menciptakan yang
tekanan sfigmomanomet keadaan yang disampaikan, 17
hipertensi er dan stetoskop rileks, orang tersebut
melakukan antusias yang
olahraga tinggi untuk pola
yang teratur hidup lebih baik
agar mengurangi
angka hipertensi
di Indonesia
( Silviana Menginvestigasi _ 168 remaja Penelitian ini - Remaja yang _.
Tirtasari, 2019) beberapa factor yang memiliki menggunakan berumur 18-25
apa saja yang usia 18-30 desain penelitian tahun peningkatan
menyebabkan tahun deskriptif. lemak viseral
terkenanya Dengan abdominal dan
hipertensi yang memakai data resistansi insulin
dialami remaja sekunder yang yang lebih tinggi
diambil dari pada tingkat IMT
Indonesia yang sama
Family Life
Survey (IFLS)
(Ronny Suhada Penelitian ini _ 132 orang dari penelitian ini _ hasil dari variabel --
Firmansyah, bertujuan untuk 4 kelurahan adalah dukungan bahwa
2017) menganalisis penelitian lebih dari separuh
faktor-faktor kuantitatif jumlah responden
yang anilitik merasakan
berhubungan korelasional dukungan
dengan dukungan dengan keluarga dalam
keluarga dalam menggunakan pencegahan
pencegahan regresi liniear primer. Tiga
primer hipertensi multivariat. bentuk dukungan
di Wilayah Kerja keluarga yang
Puskesmas dirasakan
Windusengkahan responden dengan
nilai tertinggi
adalah keluarga
mengingatkan
responden untuk
menjaga tekanan
darahnya,
keluarga
menganjurkan
untuk makan
sayur dan buah
setiap hari, dan
keluarga menjaga
kedekatan dan
kehangatan untuk
memotivasi
responden
menjaga tekanan
darahnya.

(Sri Agustina, Penelitian ini _ Sampel dalam Jenis penelitian _ Berdasarkan hasil _
2016)
bertujuan untuk penelitian ini ini adalah penelitian dapat
melihat apa saja berjumlah 87 penelitian dilihat bahwa
factor yang orang lansia kuantitatif lansia yang
dialami oleh yang dengan memiliki
lansia yang menderita rancangan cross hipertensi ringan
terkena hipertensi hipertensi yang sectional study. pada jenis
berobat di kelamin laki-laki
puskesmas sebanyak 33
Simpang Tiga orang (73,3%),
Pekanbaru sementara itu
lansia yang
memiliki
hipertensi ringan
pada jenis
kelamin
perempuan
sebanyak 28
orang (66,7%).
Berdasarkan uji
statistik diperoleh
nilai p = value>
0,05 yakni,
sebesar 0,497.
Hal ini berarti Ho
gagal ditolak
yaitu tidak ada
hubungan antara
jenis kelamin
dengan hipertensi.
B. Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi

Hipertensi adalah faktor risiko ketiga terbesar yang menyebabkan kematian dini,
penyebab terjadinya adalah gagal jantung serta penyakit gangguan otak. Penyakit ini dipengaruhi
oleh cara dan kebiasaan hidup seseorang, sering disebut sebagai the killer disease karena
merupakan penyakit pembunuh yang berbahaya, dimana penderita tidak mengetahui kalau
dirinya mengidap hipertensi, sehingga penderita datang berobat setelah timbul kelainan organ
akibat hipertensi.

Hipertensi juga dikenal sebagai heterogeneousgroup of disease karena dapat menyerang


siapa saja dari berbagai kelompok umur, sosial, dan ekonomi. Kecenderungan berubahnya gaya
hidup akibat urbanisasi, modernisasi, dan globalisasi memunculkan sejumlah faktor risiko yang
dapat meningkatkan angka kesakitan hipertensi.

2. Pencegahan Tuberkulosis paru


a. Upaya Pencegahan
 Mengurangi konsumsi garam (jangan melebihi 1 sendok teh per hari)
 Melakukan aktivitas fisik teratur
 Tidak merokok dan menghindari asap rokok
 Diet dengan Gizi Seimbang
 Mempertahankan berat badan ideal
 Menghindari minum alkohol
BAB III
PEMBAHASAN
Pengetahuan merupakan langkah awal untuk merubah perilaku seseorang, terutama dalam
bidang kesehatan. Jika individu tidak mengetahui apa yang harus dilakukan untuk menjaga
kesehatannya, maka perubahan perilaku sulit untuk dilaksanakan (Rasmussen, 2018). Pengetahuan
juga merupakan strategi kesehatan untuk mengubah keyakinan individu tentang suatu hal atau
merubah perilaku (Gross, 2012).
Pengetahuan saja tidak cukup untuk mengubah perilaku seseirang secara permanen,
diperlukan beberapa komponen lain untuk merubah perilaku misalnya dukungan sosial di sekitar
individu (Rasmussen, 2018). Namun bagaimanapun pengetahuan sangat penting diberikan kepada
masyarakat. Sangat penting untuk menjelaskan kepada masyarakat mengapa mengubah perilaku
itu penting untuk dilakukan. Misalnya memahami risiko kesehatan terkait dengan hipertensi untuk
membuat keputusan mengkonsumsi makanan yang sehat dan rutin memeriksakan kesehtaan jika
ada tanda gejala hipertensi (Arlinghaus & Johnston, 2018).
Terdapat beberapa jenis pengetahuan, antara lain; pengetahuan atau informasi umum,
pengetahuan untuk meningkatkan kesadaran, dan pengetahuan untuk meningkatkan keterampilan.
Misalnya, kebanyakan orang tahu bahwa penting untuk mematuhi rekomendasi pengobatan
hipertensi. Terdapat beberapa orang yang membuat keputusan tentang pentingnya terus minum
obat. Setelah mengkonsumsi beberapa obat, suatu saat mungkin merasa lebih baik dan tidak lagi
menganggap penting untuk terus mengkonsumsi obat-obatan hipertensi. Orang tersebut saat itu
tidak memiliki keterampilan untuk mematuhi aturan tersebut dalam jangka pan- jang. Misalnya,
mereka mungkin lupa minum obat secara teratur. Bagi individu-in- dividu ini, pengetahuan lebih
diperlukan untuk meningkatkan kesadaran tentang pen- tingnya dan untuk memberikan pelatihan
tentang bagaimana melakukannya dengan sukses. Setelah gejala mereda, pengetahuan umum
bahwa mereka harus terus minum obat sesuai anjuran tidak cukup. Tingkat kesadaran yang lebih
tinggi tentang mengapa melakukan rekomendasi untuk meningkatkan kesehatan secara pribadi
penting bagi individu itu untuk melanjutkan. Mereka yang berulang kali lupa minum obat mungkin
perlu dilatih tentang cara mengembangkan sistem untuk membantu mereka mengingat minum
obat. Masyarakat perlu memahami sepenuhnya menga- pa perubahan perlu dilakukan dan
bagaimana melakukan perubahan itu (Arlinghaus & Johnston, 2018).
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kegiatan Pendidikan Kesehatan Pencegahan Hipertensi akan terciptanya kesadaran warga
masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat.
2. Hipertensi adalah the killer diseases, penderita akan datang berobat setelah timbul kelainan
organ akibat hipertensi. Untuk mencegah terjadinya kelainan organ tersebut diperlukan
pencegahan. Ada berbagai hal yang dapat dilakukan dalam pencegahan hipertensi. Bentuk-
bentuk pencegahan tersebut masih ada yang pro dan kontra sehingga diperlukan penelitian
lebih lanjut mengenai pencegahannya.
3. Penderita hipertensi mulai mengalami pergeseran ke usia muda, namun faktor usia tetap
menjadi faktor yang paling mempengaruhi terjadinya hipertensi. Sehingga semakin
bertambahnya usia, risiko hipertensipun semakin meningkat. Faktor jenis kelamin juga
memiliki pengaruh yang cukup besar. Hipertensi.
4. Semua variabel bebas seperti tingkat pengetahuan, faktor spiritual, faktor emosional,
tingkat ekonomi, latar belakang budaya, dan praktik keluarga berhubungan dengan
dukungan keluarga dalam pencegahan primer hipertensi. Faktor yang paling dominan
berhubungan dengan dukungan keluarga dalam pencegahan primer hipertensi adalah faktor
praktik keluarga.
5. Umumnya lansia yang berumur 60 -74 tahun menderita hipertensi berasal

B. SARAN
1. Menjadikan masukan bagi Ilmu Keperawatan sebagai sumber bahan masukan keilmuan,
agar dapat diterapkan dalam asuhan keperawatan terutama hipertensi. Bagi pemuda dan
masyarakat, hasi penelitian ini menjadi masukan untuk mengetahui informasi tentang
pentingnya pengetahuan anak muda dengan upaya pencegahan hipertensi.
2. Disarankan kepada petugas kesehatan untuk melakukan promosi kesehatan atau
pencegahan hipertensi terkait lansia
3. Kegiatan Pendidikan Kesehatan Pencegahan Hipertensi dapat berjalan secara
rutin/berkala, ditambahkan dengan senam dan membuat program apotik hidup (tanaman-
tanaman herbal).
DAFTAR PUSTAKA

(Kodim, 2019)F, K. Ge. (1967). 済無No Title No Title No Title. Angewandte Chemie
International Edition, 6(11), 951–952., 172–181.
Firmansyah, R. S., Lukman, M., & Mambangsari, C. W. (2017). Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Dukungan Keluarga dalam Pencegahan Primer Hipertensi Analysis of
Factors Related to Support Families in Primary Prevention of Hypertension. Jkp, 5, 197–
213.
Guèze, M., & Napitupulu, L. (2016). Trailing forest uses among the Punan Tubu of North
Kalimantan, Indonesia. Hunter-Gatherers in a Changing World, 2(01), 41–58.
https://doi.org/10.1007/978-3-319-42271-8_3
Kodim, S. T. & N. (2019). Prevalensi dan Karakteristik Hipertensi Pada Usia Dewasa Muda di
Indonesia. Tarumanagara Medical Journal, 1(2), 395–402.
Lisiswanti, R., & Dananda, D. N. A. (2016). Upaya Pencegahan Hipertensi. Jurnal Majority,
5(No 3, September), 50–54. http://jukeunila.com/wp-content/uploads/2016/12/Dea-Nur-
Aulia-Dananda.pdf

Anda mungkin juga menyukai