TUGAS INDIVIDU
Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penulisan Ilmiah dan Telaah
Jurnal 1
Dosen: NS. Lilis Lestari, M.Kep.
Oleh :
Restu Handoko
NIM: SR20214043
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas anugerah limpahan rahmat-
Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini disusun sebagai salah
satu tugas individu mata kuliah Penulisan Ilmiah dan Telaah Jurnal 1 semester 2 tahun
2021/2022. Terimakasih penulis ucapan kepada ibu Ns. Lilis Lestari, M.Kep yang telah
memberikan Kesempatan kepada penulis untuk menyusun literature review melalui tugas ini.
Penulis menyadari dalam rangkaian penyususnan makalah ini masih memiliki banyak
keterbatasan, oleh karena itu masukan dan saran khususnya dari dosen mata kuliah sangat
penulis harapkan.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi adalah faktor risiko ketiga terbesar yang menyebabkan kematian dini, terjadinya
gagal jantung serta penyakit gangguan otak. Hipertensi dikenal sebagai the killer disease dan the
heteregeneous group of disease. Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan
masyarakat di Indonesia dan beberapa negara di dunia. Diperkirakan ± 80% kenaikan kasus
hipertensi dari 639 juta pada tahun 2000 akan terjadi di negara berkembang pada tahun
2025.Hipertensi dapat menyerang siapa saja dari berbagai kelompok umur,sosial dan ekonomi.
Dengan bertambahnya umur, risiko terkena hipertensi menjadi lebih besar, hal tersebut disebabkan
oleh perubahan struktur pada pembuluh darah besar, sehingga lumen menjadi lebih sempit dan
dinding pembuluh darah menjadi lebih kaku, sebagai akibatnya tekanan darah sistolik
meningkat.Beberapa anjuran dalam upayapenurunan tekanan darah melalui modifikasigaya hidup
yaitu dengan penurunan berat badan,penerapan perencanaan makan dengan dietaryapproaches to
stop hypertension (DASH), pembatasan asupan garam NaCl, membatasi asupan alcohol dan olah
raga teratur mencakup berjalan, jogging, bersepeda, dan berenang setidaknya 30 menit per hari.
Tidak hanya itu, upaya pencegahan hipertensi dapat dilakukan dengan pemberian ASI oleh ibu
kepada anaknya, pemberian antihipertensi untuk mencegah prehipertensi menjadi hipertensi, dan
pemberian imunosupresif kepada para penderita autoimunitas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas Maka Permasalahan yang Timbul Adalah
“Pencegahan Hipertensi Pada Orang Dewasa”
C. Tujuan
Makalah ini Bertujuan untuk Mengetahui “Pencegahan Hipertensi Pada Orang Dewasa”
dengan melakukan Literatur Review jurnal terkait.
D. Manfaat
Memberikan gambaran mengenai Pencegahan Hipertensi Pada Orang Dewasa bagi mahasiswa
STIK Muhammadiyah Pontianak, khususnya bagi penulis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Keyword :
Prevalensi dan
Google Scholar 23 Juni 2021 Karakteristik Hipertensi 2 arcticles
Pada Usia Dewasa
Muda di Indonesia
Keyword :
Pendidikan kesehatan
Google Scholar 23 Juni 2021 pencegahan hipertensi 2 arcticles
Keyword :
Faktor-Faktor yang
Google Scholar 23 Juni 2021 Berhubungan dengan 3 arcticles
Dukungan Keluarga
dalam Pencegahan
Primer Hipertensi
Keyword :
Faktor-faktor yang
Google Scholar 23 Juni 2021 berhubungan dengan 3 articles
hipertensi pada lansia
diatas umur 65 tahun
Tabel 3. Literature Summary Table for Mengetahi Hipertensi
(Sri Agustina, Penelitian ini _ Sampel dalam Jenis penelitian _ Berdasarkan hasil _
2016)
bertujuan untuk penelitian ini ini adalah penelitian dapat
melihat apa saja berjumlah 87 penelitian dilihat bahwa
factor yang orang lansia kuantitatif lansia yang
dialami oleh yang dengan memiliki
lansia yang menderita rancangan cross hipertensi ringan
terkena hipertensi hipertensi yang sectional study. pada jenis
berobat di kelamin laki-laki
puskesmas sebanyak 33
Simpang Tiga orang (73,3%),
Pekanbaru sementara itu
lansia yang
memiliki
hipertensi ringan
pada jenis
kelamin
perempuan
sebanyak 28
orang (66,7%).
Berdasarkan uji
statistik diperoleh
nilai p = value>
0,05 yakni,
sebesar 0,497.
Hal ini berarti Ho
gagal ditolak
yaitu tidak ada
hubungan antara
jenis kelamin
dengan hipertensi.
B. Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah faktor risiko ketiga terbesar yang menyebabkan kematian dini,
penyebab terjadinya adalah gagal jantung serta penyakit gangguan otak. Penyakit ini dipengaruhi
oleh cara dan kebiasaan hidup seseorang, sering disebut sebagai the killer disease karena
merupakan penyakit pembunuh yang berbahaya, dimana penderita tidak mengetahui kalau
dirinya mengidap hipertensi, sehingga penderita datang berobat setelah timbul kelainan organ
akibat hipertensi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kegiatan Pendidikan Kesehatan Pencegahan Hipertensi akan terciptanya kesadaran warga
masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat.
2. Hipertensi adalah the killer diseases, penderita akan datang berobat setelah timbul kelainan
organ akibat hipertensi. Untuk mencegah terjadinya kelainan organ tersebut diperlukan
pencegahan. Ada berbagai hal yang dapat dilakukan dalam pencegahan hipertensi. Bentuk-
bentuk pencegahan tersebut masih ada yang pro dan kontra sehingga diperlukan penelitian
lebih lanjut mengenai pencegahannya.
3. Penderita hipertensi mulai mengalami pergeseran ke usia muda, namun faktor usia tetap
menjadi faktor yang paling mempengaruhi terjadinya hipertensi. Sehingga semakin
bertambahnya usia, risiko hipertensipun semakin meningkat. Faktor jenis kelamin juga
memiliki pengaruh yang cukup besar. Hipertensi.
4. Semua variabel bebas seperti tingkat pengetahuan, faktor spiritual, faktor emosional,
tingkat ekonomi, latar belakang budaya, dan praktik keluarga berhubungan dengan
dukungan keluarga dalam pencegahan primer hipertensi. Faktor yang paling dominan
berhubungan dengan dukungan keluarga dalam pencegahan primer hipertensi adalah faktor
praktik keluarga.
5. Umumnya lansia yang berumur 60 -74 tahun menderita hipertensi berasal
B. SARAN
1. Menjadikan masukan bagi Ilmu Keperawatan sebagai sumber bahan masukan keilmuan,
agar dapat diterapkan dalam asuhan keperawatan terutama hipertensi. Bagi pemuda dan
masyarakat, hasi penelitian ini menjadi masukan untuk mengetahui informasi tentang
pentingnya pengetahuan anak muda dengan upaya pencegahan hipertensi.
2. Disarankan kepada petugas kesehatan untuk melakukan promosi kesehatan atau
pencegahan hipertensi terkait lansia
3. Kegiatan Pendidikan Kesehatan Pencegahan Hipertensi dapat berjalan secara
rutin/berkala, ditambahkan dengan senam dan membuat program apotik hidup (tanaman-
tanaman herbal).
DAFTAR PUSTAKA
(Kodim, 2019)F, K. Ge. (1967). 済無No Title No Title No Title. Angewandte Chemie
International Edition, 6(11), 951–952., 172–181.
Firmansyah, R. S., Lukman, M., & Mambangsari, C. W. (2017). Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Dukungan Keluarga dalam Pencegahan Primer Hipertensi Analysis of
Factors Related to Support Families in Primary Prevention of Hypertension. Jkp, 5, 197–
213.
Guèze, M., & Napitupulu, L. (2016). Trailing forest uses among the Punan Tubu of North
Kalimantan, Indonesia. Hunter-Gatherers in a Changing World, 2(01), 41–58.
https://doi.org/10.1007/978-3-319-42271-8_3
Kodim, S. T. & N. (2019). Prevalensi dan Karakteristik Hipertensi Pada Usia Dewasa Muda di
Indonesia. Tarumanagara Medical Journal, 1(2), 395–402.
Lisiswanti, R., & Dananda, D. N. A. (2016). Upaya Pencegahan Hipertensi. Jurnal Majority,
5(No 3, September), 50–54. http://jukeunila.com/wp-content/uploads/2016/12/Dea-Nur-
Aulia-Dananda.pdf