Anda di halaman 1dari 18

Nama : Shania Salsabila Wirya

NIM : SR20214040
Kelas : B

Sejarah Keperawatan

Keperawatan sebagai suatu pekerjaan sudah ada sejak manusia ada di bumi ini, keperawatan terus
berkembang sesuai dengan kemajuan peradaban teknologi dan kebudayaan. Konsep keperawatan dari abad ke
abad terus berkembang, berikut adalah perkembangan keperawatan di dunia :

Keperawatan lahir sejak naluriah keperawatan lahir bersamaan dengan penciptaan manusia perkembangan
keperawatan dipengaruhi dengan semakin maju peradaban manusia maka semakin berkembang keperawatan.
Perkembangan dipengaruhi oleh : Perawatan dan pengobatan zaman purba.

Orang-orang pada zaman dahulu hidup dalam keadaan primitive. Namun demikian mereka sudah mampu
sedikit pengetahuan dan kecakapan dalam merawat atau mengobati. Pekerjaan “merawat” dikerjakan
berdasarkan naluri (instink) à naluri binatang à “mother instinct” (naluri keibuan) yang merupakan suatu
naluri dalam yang bersendi pada pemeliharaan jenis (melindungi anak, merawat orang lemah. Perawatan dan
pengobatan secara praktis telah dilakukan oleh orang-orang primitive, misalnya : Merawat dan mengobati
luka-luka, Menurunkan panas dengan memberikan air minum yang banyak atau perawatannya dengan
menggunakan air (kompres),  Membuka absoes dengan menggunakan batu-batu tajam, Menhentikan
pendarahan dengan menggunakan batu-batu panas, Pemakaian tumbuh-tumbuhan sebagai pengobatan
penyakit

Pengaruh kepercayaan terhadap perawatan dan pengobatan manusia zaman purba menganut
kepercayaan/agama “animisme” menghubungkan terjadinya penyakit dnegan kepercayaan animisme ini,
sehingga mereka beranggapan bahwa orang menderita sakit disebabkan karena kemasukan arwah-arwah (roh-
roh) itu. Orang-orang yang menaruh perhatian terhadap tanda-tanda penyakit à orang “ahli” dalam mengambil
tindakan pengobatan terhadap orang sakit. Orang ahli tersebut kemudiajn disebut ahli obat-obatan = dukun
dalam pengobatannya dukun antara lain memperhatikan aturan-aturan

Jelaskan maksud istilah di bawah ini:


1. Mother Instink
Mother Instink (Naluri Keibuan) yang merupakan suatu naluri dalam yang bersendi pada pemeliharaan jenis
(melindungi anak, merawat orang lemah).

2. Animisme
Animisme adalah manusia zaman purba menganut kepercayaan/agama yang menghubungkan terjadinya
penyakit dnegan kepercayaan animisme ini, sehingga mereka beranggapan bahwa orang menderita sakit
disebabkan karena kemasukan arwah-arwah (roh-roh) itu. Untuk mengupayakan penyembuhan atau perawatan
bagi manusia yang sakit maka roh jahat harus di usir, para dukun mengupayakan proses penyembuhan dengan
berusaha mencari pengetahuan tentang roh dari sesuatu yang mempengaruhi kesehatan orang yang sakit.
Setelah dirasa mendapatkan kemampuan, para dukun berupaya mengusir roh dengan menggunakan mantra-
mantra atau obat-obatan yang berasal dari alam.

3. Keperawatan penyakit akibat kemarahan para dewa


manusia sudah memiliki kepercayaan tentang adanya dewa-dewa, manusia yang sakit disebabkan oleh
kemarahan dewa. Untuk membantu penyembuhan orang yang sakit dilakukan pemujaan kepada para dewa di
tempat pemujaan (kuil), dengan demikian dapat dikatakan bahwa kuil adalah tempat pelayanan kesehatan.

BPKM/KDK II/Ners/Reg A/2021 Page 1


4. Ketabiban
Ilmu ketabiban terutama ilmu bedah telah dikenal oleh bangsa mesir zaman purba (± 4800 SM).

Dalam menjalankan tugasnya sebagai tabib ia menggunakan bidai (spalk), alat-alat pembalut, ia mempunyai
pengetahuan tentang anatomi, hygiene umum serta tentang obat-obatan. Didalam buku-buku tertulis dalam
kitab Papyrus didalamnya memuat kurang lebih 700 macam resep obat-obatan dari Mesir.

5. Diakones dan Philantrop


Berkembang sejak ± 400 SM, para diakones memberikan pelayanan perawatan yang diberikan dari rumah ke
rumah, tugas mereka adalah membantu pendeta memberikan pelayanan kepada masyarakat dan pada masa ini
merupakan cikal bakal berkembangnya ilmu keperawatan kesehatan masyarakat. Philantop adalah kelompok
yang mengasingkan diri dari keramaian dunia, dimana mereka merupakan tenaga inti yang memberikan
pelayanan di pusat pelayanan kesehatan (RS) pada masa itu.

Paraf Nilai

KOMPONEN PARADIGMA KEPERAWATAN

1. Konsep manusia

Komponen ini merupakan komponen pertama sebagai salah satu fokus dari pelayanan
keperawatan.manusia bertindak sebagai klien dalam konteks paradigma keperawatan ini bersifat
individu,kelompok dan masyarakat dalam suatu sistem.sistem tersebut dapat meliputi:

a.sistem terbuka,

Manusia dapat mempengaruhi dan di paengaruhi oleh lingkungan baik fisik,psikologis,sosial maupun
spiritual sehingga proses perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan
kebutuhan dasar.

b.sistem adaptif,

Manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada di lingkungannya yang akan selalu
menunjukkan perilaku adaptif dan maladaftif.

c.sistem personal,interpersonal dan social,

Manusia memiliki persepsi,pola kepribadian dan tumbuh kembang yang berbeda.

2. Konsep keperawatan

Konsep ini adalah suatu bentuk peleyanan kesehatan yang bersifat profesional dalam memenuhi
kebutuhan dasar manusia yang dapat ditunjukkan kepada individu,keluarga atau masyarakat dalam rentang
BPKM/KDK II/Ners/Reg A/2021 Page 2
sehat sakit.dengan demikian konsep ini memandang bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan
pada klien dalam bentuk pemberian asuhan keperawatan adalah dalam keadaan tidak mampu,tidak mau dan
tidak tahu dalam proses pemenuhan kebutuhan dasar.

3. Konsep sehat sakit

Komponen ini memandang bahwa keperawatan itu bahwa bentuk pelayanan yang diberikan pada
manusia dalam rentang sehat sakit.

a. Rentang sehat

rentang sehat sakit Sehat dalam suatu rentang adalah tingkat kesejahtera individu pada jangka waktu
tertentu, dimana individu berada dalam kondisi sejahtera yang optimal, dengan kualitas energi yang
paling maksimum, sampai pada kondisi kematian, yang menandakan habisnya energi individu.

Faktor pengaruh stasus kesehatan, antara lain:

Rentang sehat ini diawali dari status kesehatan normal, sehat sekali dan sejahtera. Dikatakan sehat
bukan berarti bebas dari penyakit, akan tetapi meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi
aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual.

b.Rentang sakit

Rentang sakit Suatu skala ukur secara relatif dalam mengukur keadaan sehat/kesehatan seseorang.
Kedudukannya pada tingkat skala ukur : dinamis dan bersifat individual. Jarak dalam skala ukur,
keadaan sehat secara optimal pada satu titik dan kematian pada titik lain.

4. Konsep lingkungan

Paradigma keperwatan dalam konsep lingkungan ini adalah memandang bahwa lingkunan
fisik,psikologis ,sosial, budaya dan spiritual dapat mempengaruhi kebutuhan dasar manusia selama
pemberian asuhan keperawatan dengan meminimalkan dampak atau pengaruh yang ditimbulkannya
sehingga tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai.

Paraf Nilai

BPKM/KDK II/Ners/Reg A/2021 Page 3


KONSEP TEORI KEPERAWATAN BETTY NEUMAN

Konsep utama yang terdapat pada model Neuman, meliputi: stresor, garis pertahanan dan
perlawanan, tingkatan pencegahan, lima variabel sistem klien, struktur dasar, intervensi dan rekonstitusi
(Fitzpatrick & Whall, 1989). Berikut ini akan diuraikan tentang masing-masing veriabel

1. Stressor
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk
menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut :
a. Stressor intrapersonal:
Stressor intrapersonal, terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan dengan lingkungan
internal. Misalnya : respons autoimmune
b. Stressor interpersonal:
Stressor interpersonal, yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang memiliki pengaruh
pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran
c. Stressor ekstrapersonal:
Stressor ekstrapersonal, juga terjadi diluar lingkup sistem atau individu/keluarga tetapi lebih jauh
jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik.

2. Garis pertahanan dan perlawanan


Garis pertahanan menurut Neuman’s terdiri dari garis pertahanan normal dan garis pertahanan
fleksibel. Garis pertahanan normal merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil
untuk individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut
wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness
untuk sistem klien.
3. Tingkatan pencegahan
Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang terdiri dari pencegahan
primer, sekunder dan tersier.
a. Pencegahan primer :
Terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor, meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan
kesehatan. Pencegahan primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of defense dengan cara
mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah
sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya mencakup : immunisasi, pendidikan
kesehatan, olah raga dan perubahan gaya hidup.
b. Pencegahan sekunder.
Meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala dari stressor. Pencegahan sekunder
mengutamakan pada penguatan internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan
faktor-faktor resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai
gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan memelihara energi.
Jika pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak dapat
mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa menyebabkan kematian
c.Pencegahan Tersier
Pencegahan ini dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-strategi pencegahan sekunder.
Pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan kembali ke arah stabilitas sistem klien secara optimal.
Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat resistansi terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul
kembali atau regresi, sehingga dapat mempertahankan energi. Pencegahan tersier cenderung untuk
kembali pada pencegahan primer.

4. Sistem klien
Model Sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka dan dinamis terhadap
klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu kesatuan fokus definisi masalah keperawatan dan
BPKM/KDK II/Ners/Reg A/2021 Page 4
pemahaman terbaik dari interaksi klien dengan lingkungannya. Elemen-elemen yang ada dalam sistem
terbuka mengalami pertukaran energi informasi dalam organisasi kompleksnya. Stress dan reaksi
terhadap stres merupakan komponen dasar dari sistem terbuka. Klien sebagai sistem bisa individu,
keluarga, kelompok, komunitas atau sosial issue (Tomey & Alligood, 1998). Klien sebagai suatu
sistem memberikan arti bahwa adanya keterkaitan antar aspek yang terdapat dalam sistem tersebut.

5. Struktur dasar
Struktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan hidup dasar yang biasa terdapat pada
manusia sesuai karakteristik individu yang unik. Variabel-variabel tersebut yaitu variabel sistem,
genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.
6. Intervensi
Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh, meningkatkan dan
memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tertier.
7. Rekonstitusi
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi yang terjadi berkaitan
dengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi dapat dimulai menyertai tindakan terhadap invasi
stressor..Rekonstitusi adalah suatu adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan internal dan eksternal.
Rekonstitusi bisa memperluas normal line defense ke tingkat sebelumnya, menstabilkan sistem pada
tingkat yang lebih rendah, dan mengembalikannya pada tingkat semula sebelum sakit. Yang termasuk
rekonstitusi adalah faktor-faktor interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal dan lingkungan yang
berkaitan dengan variabel fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
Model Sistem Neuman ini sangat sesuai untuk diterapkan pada pengkajian di masyarakat,
karena pendekatan yang dipergunakan adalah pada komunitas sebagai sistem klien.

Jelaskan Maksud Diagram Diatas :


Model keperawatan menurut Neuman ini disebut The Neuman Health Care System. Model Neuman
menggambarkan peran dan fungsi perawat yang bersifat menyeluruh dan saling ketergantungan
(interdependensi) dalam satu system yang terbuka yang merupakan rangkaian dari input, proses, dan output.

BPKM/KDK II/Ners/Reg A/2021 Page 5


Ini berarti bahwa system berfungsi sebagai penyaring untuk fungsi tertentu. Komponen dari system ini adalah
Stres dan Reaksi terhadap stress.
Pada tahun 1989 Betty Neuman berpendapat bahwa ”Stressor mempengaruhi keseimbangan homeostatis jika
keseimbangan ini terganggu maka energi dikeluarkan untuk mengatasinya”. Untuk membuat kehidupan
menjadi seimbang, maka rangkaian sistem tersebut harus menjadi interaksi antara sesama manusia. Interaksi
ini akan membuat seseorang meningkatkan ketahanan dalam kehidupannya.
Dalam kehidupan sehari-hari individu selalu berusaha mempertahankan dan memenuhi kebutuhan biologi,
psikologi dan sosial kultural. Adanya stress sebagai penyakit menyebabkan seseorang bereaksi untuk
mempertahankan kesehatannya melalui mekanisme pemecahan masalah atau koping tertentu. Penyebab
stressor dapat berasal dari diri sendiri, dari luar individu atau karena interaksi dengan prang lain. Pada
hubungan individu dengan stres, reaksinya atas stres, dan faktor-faktor pemulihan kembali yang dinamis
secara alamiah. Pemulihan kembali (rekonstitusi) adalah kondisi adptasi terhadap terhadap stressor. Model
keperawatan Betty Neuman yang diterima secara luas adalah komunitas keperawatan, secara nasional atau
internasional.

Paraf Nilai

BPKM/KDK II/Ners/Reg A/2021 Page 6


KONSEP TEORI KEPERAWATAN LEINENGER

Jelaskan Maksud Diagram Matahari Terbit yang di cetuskan oleh Leinenger di atas.
Sunrise Model dari teori Leininger dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Matahari terbit sebagai
lambang/ symbol perawatan. Suatu kekuatan untuk memulai pada puncak dari model ini dengan
pandangan dunia dan keistimewaan struktur sosial untuk mempertimbangkan arah yang membuka
pikiran yang mana ini dapat mempengaruhi kesehatan dan perawatan atau menjadi dasar untuk
menyelidiki berfokus pada keperawatan profesional dan sistem perawatan kesehatan secara umum.
Anak panah berarti mempengaruhi tetapi tidak menjadi penyebab atau garis hubungan. Garis putus-putus pada
model ini mengindikasikan sistem terbuka. Model ini menggambarkan bahwa tubuh
manusia tidak terpisahkan/tidak dapat dipisahkan dari budaya mereka.

Suatu hal yang perlu diketahui bahwa masalah dan intervensi keperawatan tidak tampak pada teori
dan model ini. Tujuan yang hendak dikemukakan oleh Leininger adalah agar seluruh terminologi
tersebut dapat diasosiasikan oleh perawatan profesional lainya. Intervensi keperawatan ini dipilih
tanpa menilai cara hidup klien atau nilai-nilai yang akan dipersepsikan sebagai suatu gangguan,

BPKM/KDK II/Ners/Reg A/2021 Page 7


demikian juga masalah keperawatan tidak selalu sesuai dengan apa yang menjadi pandangan klien.
Model ini merupakan suatu alat yang produktif untuk memberikan panduan dalam pengkajian dan
perawatan yang sejalan dengan kebudayan serta penelitian ilmiah.

Paraf Nilai

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT

Peran Perawat
Merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukan dalam
sistem, dimana dapat dipengartuhi oleh keadaan sosial baik dari profesi maupun diluar profesi keperawatan
yang bersifat konstan. Peran perawat menurut konsirsium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari :
a. Peran Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan
Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhann dasar manusia yang
dibutuhkan  melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga
dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai
dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya.
b. Peran Perawat sebagai advokat klien
Peran ini dilakukan oleh perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam menginterprestasikan
berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas
tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi
hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak
atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.
c.   Peran Perawat sebagai Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan,
gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah
dilakukan pendidikan kesehatan.
d.   Peran Perawat sebagai koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan
dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan
klien.
e.   Peran Perawat sebagai kolaborator
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis,
ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk
diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.

BPKM/KDK II/Ners/Reg A/2021 Page 8


f.    Peran Perawat sebagai Konsultan
Peran ini sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk
diberikan. Pertan ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan
keperawatan yang diberikan.
g.   Peran Perawat sebagai Pembaharuan
Peran ini dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan
terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.Selain peran perawat berdasarkan konsirsium
ilmu kesehatan, terdapat pembagian peran perawat menurut hasil lokakarya keperawatan tahun 1983, yang
membagi empat peran perawat:
a.   Peran Perawat sebagai Pelaksana Pelayanan Keperawatan
Peran ini dikenal dengan peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara langsung atau tidak
langsung kepada klien sebagai individu, keluarga, dan masyarakat, dengan metoda pendekatan pemecahan
masalah yang disebut proses keperawatan.
b.   Peran Perawat sebagai Pendidik dalam Keperawatan
Sebagai pendidik, perawat berperan dalam mendidik individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat serta
tenaga kesehatan yang berada di bawah tanggung jawabnya. Peran ini berupa penyuluhan kepada klien,
maupun bentuk desiminasi ilmu kepada peserta didik keperawatan.
c.   Peran Perawat sebagai Pengelola pelayanan Keperawatan
Dalam hal ini perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam mengelola pelayanan maupun pendidikan
keperawatan sesuai dengan manajemen keperawatan dalam kerangka paradigma keperawatan. Sebagai
pengelola, perawat melakukan pemantauan dan menjamin kualitas asuhan atau pelayanan keperawatan serta
mengorganisasikan dan mengendalikan sistem pelayanan keperawatan. Secara umum, pengetahuan perawat
tentang fungsi, posisi, lingkup kewenangan, dan tanggung jawab sebagai pelaksana belum maksimal.
d.   Peran Perawat sebagai Peneliti dan Pengembang pelayanan Keperawatan
Sebagai peneliti dan pengembangan di bidang keperawatan, perawat diharapkan mampu mengidentifikasi
masalah penelitian, menerapkan prinsip dan metode penelitian, serta memanfaatkan hasil penelitian untuk
meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan pendidikan keperawatan. Penelitian di dalam bidang
keperawatan berperan dalam mengurangi kesenjangan penguasaan teknologi di bidang kesehatan, karena
temuan penelitian lebih memungkinkan terjadinya transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, selain itu
penting dalam memperkokoh upaya menetapkan dan memajukan profesi keperawatan.

Fungsi Perawat
Fungsi Perawat Meliputi :
a.   Fungsi Independen
Dalam fungsi ini, tindakan perawat tidak memerlukan perintah dokter. Tindakan perawat bersifat
mandiri, berdasarkan pada ilmu keperawatan. Oleh karena itu, perawat bertanggung jawab terhadap akibat
yang timbul dari tindakan yang diambil. Contoh tindakan perawat dalam menjalankan fungsi independen
adalah:
1)   Pengkajian seluruh sejarah kesehatan pasien/keluarganya dan menguji secara fisik untuk menentukan
status kesehatan.
2)   Mengidentifikasi tindakan keperawatan yang mungkin dilakukan untuk memelihara atau memperbaiki
kesehatan.
3)   Membantu pasien dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
4)   Mendorong untuk berperilaku secara wajar.
b.   Fungsi Dependen
Perawat membantu dokter memberikan pelayanan pengobatan dan tindakan khusus yang menjadi
wewenang dokter dan seharusnya dilakukan dokter, seperti pemasangan infus, pemberian obat, dan
melakukan suntikan. Oleh karena itu, setiap kegagalan tindakan medis menjadi tanggung jawab dokter. Setiap
tindakan perawat yang berdasarkan perintah dokter, dengan menghormati hak pasien tidak termasuk dalam
tanggung jawab perawat.
c.   Fungsi Interdependen
BPKM/KDK II/Ners/Reg A/2021 Page 9
Tindakan perawat berdasar pada kerja sama dengan tim perawatan atau tim kesehatan. Fungsi ini
tampak ketika perawat bersama tenaga kesehatan lainnya berkolaborasi mengupayakan kesembuhan pasien.
Mereka biasanya tergabung dalam sebuah tim yang dipimpin oleh seorang dokter. Sebagai sesama tenaga
kesehatan, masing-masing tenaga kesehatan mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan kesehatan
kepada pasien sesuai dengan bidang ilmunya. Dalam kolaborasi ini, pasien menjadi fokus upaya pelayanan
kesehatan. Contohnya, untuk menangani ibu hamil yang menderita diabetes, perawat bersama tenaga gizi
berkolaborasi membuat rencana untuk menentukan kebutuhan makanan yang diperlukan bagi ibu dan
perkembangan janin. Ahli gizi memberikan kontribusi dalam perencanaan makanan dan perawat mengajarkan
pasien memilih makan sehari-hari. Dalam fungsi ini, perawat bertanggung jawab secara bersama-sama dengan
tenaga kesehatan lain terhadap kegagalan pelayanan kesehatan terutama untuk bidang keperawatannya.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN DOROTHEA OREM


Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan menolong
keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self Care Deficit of Nursing. Dari teori
ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu ;

1. Self Care
Teori ini mengungkapkan hubungan antara tindakan untuk merawat diri dengan perkembangan fungsi
individu. Self care adalah performance atau praktek kegiatan individu untuk berinisiatif dan
membentuk perilaku mereka dalam memelihara kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Bila self care
dibentuk dengan efektif maka hal tersebut akan membantu membentuk integritas struktur dan fungsi
manusia dan erat kaitannya dengan perkembangan.
2. Self Care Deficit
Teori ini mengungkapkan tentang ketidakmampuan klien dalam hal ini lansia dalam merawat diri.
Dalam teori ini keperawatan diberikan jika seorang dewasa (pada kasus ketergantungan) tidak mampu
atau terbatas dalam melakukan self care secara efektif. Asuhan keperawatan diberikan jika kemampuan
merawat berkurang atau tidak dapat terpenuhi atau adanya ketergantungan.
3. Nursing system
Nursing system dibuat oleh perawat didasarkan pada kebutuhan self care. Jika ada self care deficit, self
care agency, dan self therapeutic maka keperawatan akan diberikan. Orem mengidentifikasi tiga
klasifikasi dari nursing system yaitu:

a. Wholly Compensatory system: Situasi dimana individu tidak dapat melakukan tindakan self
care.
b. Partly compensatory nursing system: Perawat dan klien memiliki peran yang sama dalam
melakukan tindakan self care.
c. Supportive educative system: Pada sistem ini orang dapat membentuk atau dapat belajar
membentuk internal atau eksternal self care tetapi tidak dapat melakukannya tanpa bantuan.

BPKM/KDK II/Ners/Reg A/2021 Page 10


Paraf Nilai

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN IMOGENE KING

Lahir 18 November 1908, di Philadelphia, PA, putri dari Yusuf Fernandez (anorchestra pemimpin
dengan nama Joe Coca) dan Sadie (seorang aktris dan penari,nama gadis, Brady) Menikah Robert Burton
(aktor), tanggal 7 Januari 1935 (meninggal, 1955); menikah Raja Donovan (aktor), 1960 (meninggal, 1987);
anak tiri: dua anak, satu anak perempuan.
Imogene King meraih diploma dalam ilmu keperawatan dari st. John’s Hospital of Nursing di st. Louis
tahun 1945. menjadi perawat kantor, perawat sekolah, perawat karyawan, dan perawat pribadi. Tahun 1948
menerima Bachelor’s of Science in Nursing Education dari st. Louis University, meraih gelar Doctor of
Education bidang pendidikandari Teacher’s College, Universitas Columbia di New York tahun 1961. meraih
gelarPh.D, dari Southern Illinois University di tahun 1980.
Tahun 1961-1966, menjabat sebagai associate professor ilmu keperawatan di  Universitas Loyola, Chicago.
Dalam rentang waktu tersebut bukunya toward a theory :  general concepts of human behavior
dikonseptualisasikan. Antara 1966 dan 1968 menjabat sebagai asisten kepala penelitian Grants Branch, divisi
keperawatan dalam departemen kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan. Dari tahun 1968-1972 menjabat
ssebagai kepal sekolah keperawatan di TheOhio State University, Columbus.Manuskrip buku
pertamanya“Toward a Theory For Nursing: General Concepts of Human Behaivor” telah dikirimkan ke
penerbit dan di publikasikan 1972 menjabat pada tahun 1971.
Ia kembali ke Chicago tahun segai professor di program LoyolaUniversity. Tahun 1978-1980 menjabat
sebagai kooedinator penelitian klinik keperawatan di Loyola Medical Center, Departemen Keperawatan.
Tahun 1972-1975 menjadi anggota The Defense Advisory Committee on Women in the Services di

BPKM/KDK II/Ners/Reg A/2021 Page 11


departemen pertahanan. Tahun 1980 ia pindah ke Tampa, Florida. Manuskrip buku keduanya “A Theory For
Nursing: System, Cocepts, Process” dikirimkan ke penerbit bulan Juni 1980 dan di terbitkan tahun 1981.
            King menyatakan dalam bagian pendahuluan Toward a Theory for Nursing, tujuan dari buku tersebut
adalah "untuk mengajukan kerangka konseptual referensi bagi ilmu perawatan untuk digunakan oleh para
mahasiswa dan pengajar dan juga para peneliti dan praktisi untuk menghidentifikasi dan menganalisis
peristiwa-peristiwa dalam situasi-situasi keperawatan spesifik. Dalam buku pertamanya ia mengusulkan
mengenai sebuah pendekatan untuk memilih konsep-konsep yang dirasakan menjadi pondasi bagi praktek
keperawatan profesional dan menyajikan suatu proses bagi pengembangan konsep-konsep yang
melembangkan pengalaman-pengalaman dalam lingkungan fisik, psikologi, dan sosial dalam keperawatan.

PENGGUNAAN BUKTI - BUKTI EMPIRIS


            Berkaitan dengan "perception" King menguji penelitian F.H Allport, K.L Kelley dan K.R Hammond,
dan W.H Ittleson dan H. Cantril dan yang lainnya. Dalam pengembangan definisinya mengenai "space", R.
Sommer dan R. Ardrey's sering di gunakan dan penelitian B.B Minkley's telah dicatat. Untuk "time" Pekerjaan
D. Orem di akui. Dalam memeriksa "communication", teori-teori dan model-model P. Watzlawick, J.H Beavin
dan D.D Jackson, dan D. Krieger dicatat. Hasil penelitian oleh J.F Whiting, I. Orlando dan J.Bruner telah
diperiksa untuk informasi"interaction " Dan" transact ion". Teory pengetahuan J. Dewey, berkaitan
denganself- action,dan interaksi dalam mengetahui dan diketahui, dan penelitian A. Kuhn mengenai transaksi
juga digunakan.
Dia membangun kerangka kerja konseptual yang terdiri sistem tebuka yang meliputi tiga bagian
"kesadaran dinamis kompleks tingkah laku manusia dalam tingkah laku keperawatan yang membuat formulasi
kerangka kerja konseptual yang mencerminkan sistem personal, interpersonal, dan sosial sebagai domain
keperawatan. Masing-masing dari komponen tersebut menggunakan manusia sebagai elemen dasar karena
sebagai individu, manusia menukar materi, energi, dan informasi dengan individu lain dan lingkungan.
Individu-individu berada dalam sistem personal. Sistem-sistem intrepersonal, atau kelompok, dibentuk ketika
dua individu atau lebih berinteraksi. Sistem interaksi akhir berisi kelompok dengan kepentingan dan
kepedulian yang sama dalam masyarakat dan di sebut sebagai sistem sosial.

KONSEP UTAMA DAN DEFINISI-DEFINISI


Konsep-konsep utama dalam teori pencapaian tujuan adalah sebagai berikut :

BPKM/KDK II/Ners/Reg A/2021 Page 12


1.     Interaksi sebagai proses presepsi dan komunikasi antara orang dan lingkungan dan orang dengan orang, di
representasikan oleh perilaku verbal dan nonverbal yang di arahkan untuk mencapai tujuan.
2.     Persepsi sebagai representasi setiap orang tentang realitas.
3.     Komunikasi sebagai proses pemberian informasi dari satu orang ke orang berikutnya, baik secara langsung
atau tidak langsung.
4.     Transaksi sebagai maksud tujuan interaksi yang membawa kepada pencapaian tujuan.
5.     Peran sebagi seperangkat tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki posisi dalam system
sosial,peraturan-peraturan yang menjelaskan hak-hak dan kewajiban-kewajiban.
6.     Stres adalah tingkatan dinamis dala interaksi antara manusia dengan lingkungan.
7.     Pertumbuhan dan pengembangan sebagai perubahan terus-menerus dalam diri individu secara selular,
molekular, dan tingkat-tingkat aktivitas perilaku kondosif untuk menolong individu-individu bergerak menuju
kedewasaan.
BENTUK LOGIKA
            King mmenunjukan dalam The second Nurse Educatoris bulan Desember 1978, yang mana
pengembangan teori di tampilkan dengan menggunakan logika induksi dan deduksi.
     1.      Pribadi (Person)
Asumsi spesifik berhubungan dengan orang :
a.       individu-individu makhluk social
b.      individu-individu makhluk ber’sense’
c.       individu-individu makhluk rasional
d.      individu-individu makhluk perasa
e.       individu-individu makhluk pengontrol
f.      individu-individu makhluk bertujuan tertentu
g.      individu-individu makhluk berorientasi tindakan
h.      individu-individu makhluk berorientasi waktu
King menulis individu-individu memiliki hak mengetahui mengenai diri mereka,hak untuk
berpartisipasi dalam membuat keputusan yang mempengaruhi kehidupannya, kesehatan mereka dan pelayanan
masyarakat dan hak untuk menerim atau menolak perawatan kesehatan.
      2.      Kesehatan (Health)

BPKM/KDK II/Ners/Reg A/2021 Page 13


Kesehatan di pandang sebagai bagian dinamik dalam lingkaran kehidupan. Kesehatan mempengaruhi
pengadaptasian terus-menerus terhadap stres. Didalam lingkungan internal dan eksternal melalui kegunaan
optimum sumber-sumber manusia untuk meraih potensi maksimal bagi kehidupan keseharian.
Kesehatan merupakan fungsi bagi perawat, pasien, psikiater, keluarga dan interaksi-interaksi lain.
     3.      Lingkungan (Environment)
King menyatakan ”pemahaman mengenai tata cara manusia berinteraksi dengan lingkungan mereka
untuk mempertahankan kesehatan merupakan inti bagi perawat”. Pencocokan kehidupan dan kesehatan di
pengaruhi oleh interaksi individu dengan masyarakat, setiap manusia menerima dunia sebagai totalitas orang
dalam membuat transaksi dengan individu dan benda-benda di lingkungan.

 Kerangka Konsep Imogene M. King


King mengemukakan dalam. kerangka konsepnya, hampir setiap konsep yang dimiliki oleh perawat
dapat digunakan dalam asuhan keperawatan.
Sistem Personal
Menurut king setiap individu adalh sistem personal (sistem terbuka). Untuk sistem personal konsep
yang relevan adalah sebagai berikut :
1.      Persepsi
Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan kejadian kejadian. Persepsi berbeda dari satu
orang dan orang lain dan hal ini tergantung dengan pengalaman masa lalu, latar belakang, pengetauhan dan
status emosi. Karakteristik persepsi adalah universal atau dialami oleh semua, selektif untuk semua orang,
subjektif atau personal.
2.      Diri
Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan orang lain. Diri adalah individu atau bila
seseorang berkata "AKU". Karakteristik diri adalah individu yang dinamis, system terbuka dan orientasi pada
tujuan.
3.      Citra Tubuh
King mendefinisikan citra diri yaitu bagaimana orang merasakan tubuhnya dan reaksi-reaksi lain untuk
penampilanya.
4.      Waktu

BPKM/KDK II/Ners/Reg A/2021 Page 14


King mendefinisikan waktu sebagai lama antara satu kejadian dengan kejadian yang lain merupakan
pengalaman unik setiap orang dan hubungan antara satu kejadian dengan kejadian yang lainnya.
5.      Interaksi
Interaksi didefinisasikan sebagai tingkah laku yang dapat diobserfasi oleh dua orang atau lebih didalam
hubungan timbal balik.
6.      Komunikasi
King mendefinisikan komunikasi sebagai proses diman informasi yang diberikan dari satu orang keorang lain
baik langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui telpon, televisi atau tulisan kata. ciri-ciri komunikasi
adalah verbal.non verbal, situasional, perceptual, transaksional, tidak dapat diubah, bergerak maju dalam
waktu, personal, dan dinamis. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis dalam menyampaikan
ide- ide satu orang keorang lain. Aspek perilaku nonverbal yang sangat penting adalah sentuhan. Aspek lain
dari perilaku adalah jarak, postur, ekspresi wajah, penampilan fisik dan gerakan tubuh.
7.      Transaksi
Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu mempunyai realitas personal berdasarkan persepsi
mereka. Dimensi temporal-spatial, mereka mempunyai pengalaman atau rangkaian-rangkaian kejadian dalam
waktu.
8.      Peran
Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang pada suatu saat sebagai pemberi dan disat yang
lain sebagai penerima ada 3 elemen utama peran yaitu, peran berisi set perilaku yang di harapkan pada orang
yang menduduki posisi di social system, set prosedur atau aturan yang ditentukan oleh hak dan kewajiban
yang berhubungan dengan prosedur atau organisasi, dan hubungan antara 2 orang atau lebih berinteraksi untuk
tujuan pada situasi khusus.
9.      Stress
Definisi stress menurut King adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun manusia berinteraksi dengan
lingkungannya untuk memelihara keseimbangan pertumbuhan, perkembangan dan perbuatan yang melibatkan
pertukaran energi dan informsi antara seseorang dengan lingkungannya untuk mengatur stressor. Stress adalah
suatu yang dinamis sehubungan dengan system terbuka yang terus-menerus terjadi pertukaran dengan
lingkunagn, intensitasnya berfariasi, ada diemnsi yang temporal-spatial yang dipengaruhi oleh pengalaman
lalu, individual, personal, dan subjektif.
10.  Sistem Sosial

BPKM/KDK II/Ners/Reg A/2021 Page 15


King mendefinisikan sistem sosial sebagai sistem pembatas peran organisasi sosial, perilaku, dan praktik yang
dikembangkan untuk memelihara nilai-nilai dan mekanisme pengaturan antara praktek-praktek dan aturan
(George, 1995). Konsep yang relevan dengan sistem sosial adalah organisasi, otoritas, kekuasaan, dan status.
11.  Organisasi
Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang berhubungan dengan pengaturan
formal dan informal seseorang dan kelompok untuk mencapai tujuan personal atau organisasi.

12.  Otoritas
King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif, proses transaksi yang timbal balik
dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari pemegang mempengaruhi definisi, validasi dan penerimaan
posisi di dalam organisasi berhubungan dengan wewenang.
13.  Kekuasaan
Kekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan personal, esensial dalam organisasi, dibatasi
oleh sumber-sumber dalam suatu situasi, dinamis dan orientasi pada tujuan.
14.  Status
Status bercirikan situasional, posisi ketergantungan, dapat diubah. King mendefinisikan status sebagai posisi
seseorang didalam kelompok atau kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain di dalam organisasi
dan mengenali bahwa status berhubungan dengan hak-hak istimewa, tugas-tugas, dan kewajiban.

Paraf Nilai

MODEL ASUHAN KEPERAWATAN VIRGINIA HANDERSON

BPKM/KDK II/Ners/Reg A/2021 Page 16


Henderson menggabungkan prinsip-prinsip fisiologis dan psikologis dalam
konsepnya sendiri tentang nursing. Latar belakangnya dalam bidang ini berasal dari
persahabatannya dengan Stackpole dan Thorndike selama studi sarjananya di
Teacher’s College. Henderson mengenali teori-teori tepat yang didukung Throndike, hanya
karena semua itu melibatkan kebutuhan-kebutuhan mendasar manusia. Meski
Henderson tidak menyebut Maslow sebagai seorang yang mempengaruhinya, dia
menjelaskan teori motivasi manusianya (human motivation).

KONSEP-KONSEP UTAMA DAN DEFINISI-DEFINISI

NURSING
Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik apakah ia sakit atau sehat, dalam peran
tambahan atau peran pendukung. Tujuan dari keperawatan adalah untuk membantu individu memperoleh
kembali kemandiriannya sesegera mungkin. Namun demikian, keputusan Henderson untuk meningkatkan
kemandirian dan hanya melakukan sesuatu untuk pasien, jika ia tidak dapat melakukannya maka sendiri tidak
disetujui oleh profesi sebagai prinsip dasar asuhan keperawatan sebelum Henderson menjelaskan lebih lanjut.

HEALTH
Sehat adalah kualitas hidupyang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi kemanusiaan. Memperoleh
kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit. Untuk mencapai kondisi sehat, diperlukan kemandirian
dan saling ketergantungan. Individu akan meraih atau mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki
kekuatan, kehendak, serta pengetahuan yang cukup

Environment.
Henderson juga mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal dan kondisi yang mempengaruhi
kehidupan dan perkembangan manusia.
Henderson mengidentifikasi 14 kebutuhan dasar pasien, yang terdiri dari

1. Bernapas dengan normal


2. Makan dan minum secara adekuat
3. Eliminasi sisa metabolisme tubuh
4. Pindah dan mempertahankan postur tubuh
5. Tidur dan istirahat
6. Memilih pakaian yang cocok dan menanggalkan pakaian
7. Menjaga suhu tubuh dalam batas normal dengan menyesuaikan pakainan dan meodifikasi lingkungan
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi dan melindungi kulit
9. Hindari bahaya lingkungan dan hindari kecelakaan pada orang lain
10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan emosi, kebutuhan, ketakutan, atau pendapat
11. Beribadah sesuai keyakinan seseorang
12. Bekerja sedemikian rupa bahwa ada rasa prestasi
13. Bermain atau bserpartisipasi dalam berbagai rekreasi

BPKM/KDK II/Ners/Reg A/2021 Page 17


14. Belajar, menemukan, atau memuaskan rasa ingin tahu yang menarah pada perkembangan normal dan
kesehatan dan menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia.

BPKM/KDK II/Ners/Reg A/2021 Page 18

Anda mungkin juga menyukai