Anda di halaman 1dari 3

Pelibatan Keluarga Pada

Penyelenggaraan Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
30 Tahun 2017 Tentang Pelibatan Keluarga Pada Penyelenggaraan
Pendidikan. 

Peraturan ini ditetapkan pada tanggal 27 September 2017  lalu, berisikan atas 4 Bab dan 18 Pasal.
Menimbang dari pada hasil riset yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia, menunjukan bahwa keluarga memiliki peran yang strategis dalam mendukung
penyelenggaraan dengan pelibatan sinergi antara satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat
untuk mencapai tujuan pendidikan.

Pelibatan keluarga adalah proses dan/atau cara keluarga untuk berperan serta dalam
penyelenggaraan pendidikan guna mencapai tujuan nasional. Sasaran dari pelibatan keluarga
dalam penyelenggaran pendidikan ini terdiri atas satuan pendidikan, komite sekolah, keluarga dan
masyarakat. Bentuk pelibatan keluarga dilakukan dengan cara membina, mengawasi, dan/atau
melaporkan kepada pihak satuan pendidikan atau pihak berwajib serta dilakukan sesuai dengan
norma yang berlaku, sumber daya/potensi, dan kearifan lokal. Hal ini dilakukan berkoordinasi
dengan komite sekolah secara individu dan paguyuban orangtua/wali.
Tujuan dari dibuatnya peraturan ini yaitu mewujudkan kerjasama keselarasan program pendidikan
di sekolah, keluarga, dan masyarakat sebagai tri sentra pendidikan dalam membangun ekosistem
pendidikan yang menumbuhkan karakter dan budaya berprestasi peserta didik. 

Hal ini dilakukan dengan prinsip :

1. Persamaan hak
2. Semangat kebersamaan dengan berasaskan gotong-royong
3. Saling asah, asih dan asuh
4. Mempertimbangkan kebutuhan dan aspirasi anak

Proses pelibatan keluarga dilaksanakan untuk mewujudkan kerjasama dalam penyelenggaraan


pendidikan pada satuan pendidikan. Kerja sama ini meliputi program dan kegiatan, serta
pembagian peran dan tanggung jawab. 

Program yang diusung dari peraturan ini, antara lain :

Menghadiri pertemuan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan


Mengikuti kelas orangtua/wali (parenting)
Menjadi narasumber dalam kegiatan di satuan pendidikan
Berperan aktif dalam kegiatan pentas kelas akhir tahun pembelajaran
Berpartisipasi dalam kegiatan kokurikuler (kegiatan yang menguatkan kegiatan
intrakurikuler, seperti kunjungan ke museum atau tempat edukasi lainnya), ekstrakurikuler
(kegiatan yang lebih bersifat ke minat siswa dan pengembangan diri, misalnya olahraga,
seni, atau kegiatan keagamaan), dan kegiatan lain untuk pengembangan diri anak.
Bersedia menjadi anggota komite sekolah
Berperan aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh komite sekolah
Menjadi anggota tim pencegahan kekerasan di satuan pendidikan
Berperan aktif dalam kegiatan pencegahan pornografi, pornoaksi dan penyalahgunaan
NAPZA
Memfasilitasi dan berperan dalam kegiatan penguatan pendidikan karakter anak di satuan
pendidikan

Sedangkan, peran dan tanggung jawabnya, terbagi atas :

1. Satuan pendidikan, meliputi :

Melaksanakan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh Kementerian
Mendukung program, memprakarsai pelaksanaan dan memfasilitasi pelaksanaan  pelibatan
keluarga di satuan pendidikan

1. Komite sekolah, meliputi :

Mendorong, mendukung dan mengkoordinasikan pelaksanaan pelibatan keluarga di satuan


pendidikan
1. Pemerintah Daerah dan Kementerian, meliputi :

Menyusun kebijakan pelibatan keluarga berdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteria
yang ditetapkan oleh Kementerian
Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan pelibatan keluarga di satuan pendidikan dan
masyarakat
Memfasilitasi kesatuan pendidikan, komite sekolah dan masyarakat dalam pelaksanaan
pelibatan keluarga
Melaksanakan bimbingan teknis untuk mendukung kegiatan pelibatan keluarga di satuan
pendidikan
Melaksanakan supervisi, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan pelibatan keluarga di satuan
pendidikan

Pembiayaan kegiatan ini bersumber dari APBN, APBD, sumbangan, bantuan dan sumber
pembiayaan lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Peraturan lebih lanjut mengenai hal ini diatur dalam petunjuk teknis yang ditetapkan
oleh direktur jenderal yang menyelenggarakan fungsi pembinaan pendidikan keluarga.

Dampak dari pelibatan keluarga, yaitu :

1. Meningkatkan kehadiran anak di sekolah


2. Meningkatkan sikap dan perilaku positif anak
3. Meningkatkan kebiasaan belajar dan prestasi akademik anak
4. Meningkatkan keinginan anak untuk melanjutkan sekolah
5. Meningkatkan komunikasi dan harapan antara orangtua dan anak
6. Orangtua merasa turut berhasil
7. Meningkatkan kepuasan orangtua terhadap sekolah
8. Meningkatkan semangat kerja guru
9. Mendukung iklim sekolah yang lebih baik
10. Mendukung kemajuan sekolah secara keseluruhan

Sumber :
https://jdih.kemdikbud.go.id/arsip/Permendikbud_Tahun2017_Nomor030.pdf
https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/uploads/Dokumen/5348_2017-11-
15/PAPARAN%20DIREKTUR-SOLO%208-10%20OKT.pdf
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/06/tiga-kegiatan-dalam-sekolah-lima-hari-
intrakurikuler-kokurikuler-dan-
ekstrakurikuler#:~:text=Kemudian%20kokurikuler%20adalah%20kegiatan%20yang,%2C%20seni%2C%

Revision #2
Created Tue, Sep 22, 2020 5:57 AM by Helmi Ayu Restiana

Updated Thu, Oct 15, 2020 2:53 AM by Helmi Ayu Restiana

Anda mungkin juga menyukai