Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PROYEK AKHIR

MATA KULIAH TEKNOLOGI DIGITAL

KESIAPAN INDUSTRI 4.0 PADA PERUSAHAAN DJOEN LEATHER

Disusun Oleh: Kelompok III

Mazza’ Muharnifah (2002092)

Mutiara Husein Febrianti (2002095)

Nailatul Nurun Karimah (2002097)

Syaifun Najaa’ (2002099)

Shinta Zain Puspitasari (2002112)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN PRODUK KULIT (TPPK)

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI

POLITEKNIK ATK YOGYAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Dengan Mengucapakan Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
kehendak-Nya saya dapat menyelesaikan laporan ini. Meskipun banyak sekali kekurangan
dan kesalahan didalamnya, namun saya berharap bisa memberikan sedikit pengetahuan
tentang hal yang saya tulis ini.

Laporan ini disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah Teknologi Digital di
Politeknik ATK Yogyakarta. Selain itu, penulis juga berharap agar laporan ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada:

1. Ibu Nunik Purwaningsih, S.T., M.T.


2. CV Djoen Leather
3. Seluruh teman-teman kelas TPPK D

Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Besar
harapan penulis bahwa laporan ini dapat bernilai baik, dan dapat digunakan dengan
sebaikbaiknya. Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, dengan kerendahan hati, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan laporan ini.

Yogyakarta, 4 Januari 2022

Penulis

II
DAFTAR ISI

III
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Industri 4.0 dari tahun ke tahun terus mangalami peningkatan kemajuan secara
pesat. Hal ini menjadi salah satu pendorong bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia
untuk mengikuti perkembangan zaman agar tetap bisa bersaing dan tidak tertinggal.
INDI 4.0 (Indonesia Industry 4.0 Readiness Index) merupakan standar acuan untuk
megukur tingkat kesiapan perusahaan untuk bertransformasi ke era Industri 4.0. INDI
4.0 ini diinisiasi oleh tim dari Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI)
Kementrian Perindustrian, yang melibatkan para ahli, pelaku industri, akademisi, dan
konsultan. Pengukuran dengan INDI 4.0 merupakan program lanjutan untuk
mendukung program Making Indonesia 4.0.
Penerapan Industri 4.0 di industri Indonesia akan meningkatkan kualitas produk,
meningkatkan produktivitas, dan mengefisiensikan proses produksi. Sehingga akan
meningkatkan daya saing industri yang dihrapkan dapat meningkatkan PDB dan
menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Untuk mendorong industri yang
bertransisi ke Industri 4.0, Kementrian Perindustrian meyakini bahwa diperlukan
indeks yang dapat digunakan untuk mengukur kesiapan industri di Indonesia. Oleh
karena itu, disusunlah Indonesia Industry 4.0 Readiness Index atau biasa disebut INDI
4.0.
Langkah pertama transisi industri menuju industri 4.0 adalah melalui pemetaan
tingkat kesiapan industri di Indonesia. Hal ini diperlukan sebuah standar indeks yang
berlaku secara nasional. Hasil indeks ini nantinya akan digunakan pemerintah sebagai
dasar penentuan arah strategis untuk mendorong industri khususnya di lima bidang
prioritas yang menjadikan Indonesia 4.0 menjadi Smart Factory.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kesiapan UMKM DJOEN LEATHER dalam menghadapi INDI
4.0?
2. Bagaimana penerapan mesin canggih pada UMKM DJOEN LEATHER?

IV
C. Tujuan
1. Mengetahui kesiapan UMKM DJOEN LEATHER dalam menghadapi INDI 4.0

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

B. INDI 4.0

V
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

B. Teknik Pengumpulan Data

VI
BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan
Pada tahun 2008 Bapak Harjuno menjalankan sebuah usaha kerajinan tas
bersama  bersama seorang seorang temannya temannya dengan nama perusahaan
perusahaan Gasbe. Usahanya tersebut  berhasil  berhasil mendapat mendapat
pembeli pembeli dari Amerika, Amerika, namun pada tahun 2008 pula  perusahaan
yang  perusahaan yang baru dimulai baru dimulai tersebut mengalami tersebut
mengalami gulung tikar. gulung tikar.

Kemudian beliau mengajar di Politeknik ATK yang saat itu masih bernama
Akademi Teknologi Kulit hingga tahun 2011. Beberapa tahun kemudian beliau
berhenti mengajar dan kembali mendirikan sebuah perusahaan bersama temannya
dengan nama  Best  Artisan Group hingga tahun 2015.

Pada tahun 2015 Bapak Harjuno memutuskan untuk mendirikan perusahaan


sendiri sendiri tanpa bantuan bantuan temannya temannya dengan nama perusahaan
perusahaan CV. Djoen Leather yang masih berjalan hingga sekarang. Dengan
modal awal sebesar Rp 4.300.000,- dan karyawan berjumlah 3 orang (dengan
pembagian kerja 1 orang menjahit dan 2 orang pekerja tangan), kini perusahaan
tersebut telah berkembang dengan penambahan jumlah karyawan menjadi 22 orang
dan mampu memproduksi tas hingga 700 buah setiap bulannya.

B. Sistem Produksi
CV. Djoen Leather menerapkan sistem produksi  Make To Order  (MTO)
yang berarti perusahaan hanya akan melakukan proses produksi apabila
perusahaan  perusahaan menerima menerima order (pesanan) dari customer .
Biasanya perusahaan akan memproduksi dalam jumlah yang sangat banyak dan
dibatasi oleh due date. Tak  jarang  jarang perusahaan perusahaan menerapkan
menerapkan sistem lembur untuk para pekerja pekerja apabila apabila target
produksi untuk pesanan customer belum terpenuhi.

VII
CV. Djoen Leather juga menerapkan sistem produksi Make To Stoc  Make
To Stock  (MTS) yang kemudian akan dimasukkan ke dalam sistem persediaan.
Dengan kata lain, selain memproduksi untuk memenuhi pesanan customer , CV.
Djoen Leather juga memproduksi produk untuk dijual secara langsung kepada
pelanggan yang  berkunjung  berkunjung ke perusahaan, perusahaan, walaupun
walaupun jumlah yang dihasilkan dihasilkan jauh lebih sedikit sedikit
dibandingkan dengan jumlah produk yang sengaja diproduksi untuk memenuhi
pesanan dari customer.

Adapun urutan proses pembuatan produk yang dilakukan di CV. Djoen Leather
adalah sebagai berikut:

1. Marking pola

2. Pemotongan

3. Penyesetan

4. Pengeleman dan penjahitan

5. Perakitan

6. Finishing

C. Produk Yang Dihasilkan


Berikut ini adalah produk yang dihasilkan oleh CV. Djoen Leather:

1. Tas
2. Dompet Kulit
3. Gantungan Kunci
4. Sandal

VIII
BAB V

PEMBAHASAN

A. Kesiapan Djoen Leather Menghadapi INDI 4.0

B. Analisis Data

C. Alternatif Solusi

D. Pemecahan Masalah

IX
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

X
DAFTAR PUSTAKA

XI
DOKUMENTASI

XII

Anda mungkin juga menyukai