Anda di halaman 1dari 2

Ujian Yulia Pramusinta dengan Judul Kecukupan Pembelajaran Topik Integratif Bergantung

Pada Berbagai Wawasan dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Tumbuhan dan Makhluk Hidup.
Konsekuensi dari spekulasi menyatakan bahwa pembelajaran topikal memiliki dampak positif
dan kritis pada banyak wawasan, dengan alasan bahwa tingkat kepentingan yang ditunjukkan
adalah 0,30. Apabila dilihat dari pengujian t-hitung dengan t-tabel, maka pada saat itu t-hitung
adalah 2,207 > dari t-tabel (1,666). Akibat dari spekulasi selanjutnya menyatakan bahwa
pembelajaran topikal memiliki dampak positif dan kritis terhadap pembelajaran siswa, karena
nilai kepentingan menunjukkan nilai 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Jika dilihat dari nilai
thitung sebesar 4,120, nilai ini lebih menonjol dibandingkan dengan nilai ttabel (1,666). Hasil
dari teori ketiga menyatakan bahwa variabel banyak wawasan berpengaruh signifikan terhadap
hasil belajar siswa - 39%. Nilai thitung menunjukkan angka 3,770 dengan arti 0,000. Selanjutnya
thitung > dari ttabel (1,666), dan kepentingannya < 0,05. Mengingat efek samping dari
penyelidikan tiga faktor, dilacak bahwa nilai sig (0,000) < dari 0,005. Nilai F tabel (2,73) < harga
F angka-angka (7,573). Sangat baik dapat disimpulkan dalam ulasan ini bahwa ada dampak
penting antara pembelajaran topikal integratif dan banyak wawasan dalam mengembangkan
lebih lanjut hasil belajar siswa.

Ujian oleh Mutia Handayani dan Suwarjo dengan Judul Kecukupan Sistem Banyak Wawasan
Terhadap Kemampuan Berpikir Angka Menyalin Siswa. Dilihat dari hasil pengujian teori dengan
menggunakan uji-t contoh bebas, nilai thitungnya adalah 3,351 (ttabel 2,032) dengan nilai
kepentingan 0,002. Selain itu, pada salah satu contoh uji spekulasi uji-t, nilai t-esteem adalah
7,880 (ttabel 2,110) dengan arti 0,000. Mengingat akibat dari tes teori yang telah digambarkan,
cenderung diduga bahwa ada perbedaan besar dalam kemampuan berpikir numerik meniru siswa
kelas 4 antara siswa yang belajar dengan mendapatkan perlakuan sebagai sistem Banyak
Wawasan dan orang-orang yang menerapkan teknik tradisional. Selain itu, sistem MI juga
dianggap lebih kuat daripada teknik biasa, terutama untuk memajukan pemikiran numerik
peniruan siswa.

Eksplorasi oleh Maaratus Solikhah dengan Judul Pengaruh Pembelajaran Gabungan Wawasan yang
Berbeda Terhadap Hasil Belajar Aritmatika Siswa Kelas III SDN Brayublandong Mojokerto. Contoh yang
digunakan adalah seluruh siswa kelas III SDN Brayubladong yang dipilih secara sembarangan. Informasi
instrumen tes diperiksa dengan tes faktual. Konsekuensi normal dari uji peningkatan standar adalah 0,72
dengan klasifikasi tinggi, efek samping dari uji jaminan memiliki dampak sebesar 63% dan investigasi uji-
t menunjukkan bahwa thitung adalah 6,008 > ttabel adalah 2,080, menyiratkan bahwa ada pengaruh
antara Berbagai Wawasan mengumpulkan pembelajaran berkenaan dengan hasil belajar IPA siswa kelas
3 SDN Brayublandong. Kecukupan pembelajaran berbasis Wawasan dilihat dari hasil belajar siswa
normal 81,04 > KKM, gerak guru normal = 3,88 dengan model umumnya sangat baik, tindakan siswa
normal = 3,58 dengan langkah-langkah mengagumkan, dan normal reaksi siswa positif normal = 97,39%
dengan standar yang sangat luar biasa.

Eksplorasi oleh Imeylia Khabibah dan Sri Hariani dengan Judul Dampak Pemanfaatan Berbagai Sistem
Penguasaan Wawasan Terhadap Penggambaran Kemampuan Menulis Siswa Kelas IV SDN Gugus 01
Wilayah Gedangan, Sidoarjo. Konsekuensi dari review adalah untuk menguji teori, review ini
menggunakan t-test dengan tingkat kepentingan 5%. Akibat uji-t diperoleh hasil 5,602, bila dibandingkan
dan ttabel pada taraf kepentingan 5% (2,014) maka pada saat itu thitung > ttabel (5,602 > 2,014)
sehingga dapat beralasan bahwa pemanfaatan Banyaknya prosedur pembelajaran pengetahuan
berdampak pada kemampuan menulis siswa kelas 4 SDN Bunch 01 Kawasan Gedangan, Sidoarjo.

Anda mungkin juga menyukai