Anda di halaman 1dari 11

TUGAS TUTON ( SESI 7)

TUGAS III

MATA KULIAH : METODE PENELITIAN


JURUSAN : PGSD
NAMA : FAUZIAH EKA PUTRI RUSTAM
NIM : 859425816

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
2023
1. Artikel yang menggunakan metode analisis data kuantitatif
a) Judul Jurnal
“FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRESS AKADEMIK MAHASISWA
PENDIDIKAN TATA RIAS UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA”
Jawaban :
a. Hasil analisis data
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis faktor, dengan uji prasyarat
analisis berupa uji normalitas menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov dengan taraf
signifikansi 0,05. Kemudian melakukan analisis faktor, dengan pengujian yang harus dilakukan
yaitu: (1) Barlett’s Test of Spericity, dipakai untuk menguji bahwa variabel-variabel dalam
sampel berkorelasi; (2) Uji Kaiser Meyer Olkin (KMO).

Hasil uji KMO diperoleh nilai 0,730, dimana angka tersebut berada diatas 0,5. nilai
signifikansi < 0,05 sehingga matrik korelasi yang diuji bukan merupakan matrik identitas.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan uji KMO dan Bartlett’s Test
variabel-variabel dalam penelitian ini dapat diproses lebih lanjut. Langkah selanjutnya adalah
pengujian Measure of Sampling Adequacy (MSA), yaitu setiap variabel dianalisis untuk
mengetahui variabel mana yang dapat diproses lebih lanjut dan yang harus dikeluarkan. Untuk
dapat diproses lebih lanjut, variabel harus memiliki nilai MSA > 0,5.

Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa variabel-variabel dalam penelitian ini


memiliki nilai MSA > 0,5 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel dapat dianalisis lebih
lanjut. Nilai Total Variance Explained digunakan untuk mengetahui jumlah faktor yang
terbentuk. Penentuan jumlah faktor menggunakan nilai eigen value dengan kriteria nilai eigen
value > 1. Faktor-faktor ini menentukan stres pada mahasiswa Pendidikan Tata Rias Universitas
Negeri Jakarta angkatan 2017. Faktor yang mempengaruhi stres akademik pada mahasiswa
Pendidikan Tata Rias Universitas Negeri Jakarta dapat dilihat pada Tabel 3.

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa dari 10 variabel yang dimasukkan untuk
analisis faktor, hanya terdapat 2 faktor yang terbentuk, karena hanya 2 faktor yang memiliki nilai
eigen value > 1. Faktor 1 memiliki nilai eigen value sebesar 4,676, dengan percentage of
variance sebesar 46,757% dan faktor 2 memiliki nilai eigen value sebesar 1,455, dengan
percentage of variance sebesar 14,551%. Faktor 1 terdiri dari pola pikir, persaingan teman
sebaya, karakter, perubahan suasana kehidupan, kesulitan mengelola kehidupan, dan faktor fisik,
sedangkan faktor 2 terdiri dari manajemen waktu yang buruk, penugasan berlebih, masalah
manajemen keuangan, dan lingkungan.

b) Judul Jurnal
“PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA
AUDIO-VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS”
Jawaban :
a) Hasil Analisis Data
Kelompok eksperimen dalam penelitian ini adalah kelas IV SD No 1 Sibangkaja yang
berjumlah 34 orang siswa. Setelah diberikan pre-test dilanjutkan dengan pemberian perlakuan
dengan model pembelajaran Mind Mapping berbantuan media Audio-visual sebanyak 6 kali
pada kelompok eksperimen, di akhir penelitian siswa diberikan posttest untuk memperoleh data
kompetensi pengetahuan IPS siswa. Setelah memperoleh skor posttest kemudian dicari gain
skor yang dinormalisasikan dari hasil pre-test dan post-test. Tabel di bawah ini. Deskripsi Data
Gain Skor Kompetensi Pengetahuan IPS Siswa Kelas IV SD No 1 Sibangkaja Pada Kelompok
Eksperimen
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, pengelompokkan distribusi frekuensi untuk
kompetensi pengetahuan IPS pada kelompok eksperimen diperoleh rata-rata gain skor adalah
0,53. Kelompok kontrol dalam penelitian ini adalah kelas IV SD No 4 Sibangkaja yang bejumlah
33 orang siswa. Setelah diberikan pretest dilanjutkan dengan pemberian perlakuan dengan
pembelajaran konvensional sebanyak 6 kali pada kelompok kontrol, di akhir penelitian siswa
diberikan post-test untuk memperoleh data kompetensi pengetahuan IPS siswa. Setelah
memperoleh skor post-test kemudian dicari gain skor yang dinormalisasikan dari hasil pre-test
dan post-test.
Tabel berikut. Deskripsi Data Gain Skor Kompetensi Pengetahuan IPS Siswa Kelas IV SD No 4
Sibangkaja Pada Kelompok Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, pengelompokkan distribusi frekuensi untuk


kompetensi pengetahuan IPS pada kelompok kontrol diperoleh nilai rata-rata gain skor yaitu
0,45. Uji homogenitas varian dilakukan berdasarkan data kompetensi pengetahuan IPS yang
menggunakan data gain skor kelompok yang dibelajarkan melalui model pembelajaran Mind
Mapping berbantuan media audio-visual dan kelompok yang dibelajarkan melalui pembelajaran
konvensional. Jumlah masing-masing kelompok analisis adalah 34 untuk kelompok eksperimen
dan 33 untuk kelompok kontrol. Untuk menentukan homogenitas variansnya menggunakan uji F.
Dari hasil perhitungan, diperoleh Fhitung = 1,17 sedangkan Ftabel pada taraf signifikansi 5%
dengan dk (33,32) adalah 1,80. Ini berarti Fhitung = 1,17 < Ftabel (α=0,05) = 1,80 maka data
Homogen.
Berdasarkan hasil uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas varians diperoleh data
kedua kelompok berdistribusi normal dan varians kedua kelompok homogen, maka uji statistik
yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t dengan rumus polled varians. Dengan kriteria
pengujian adalah Ho ditolak jika tabel thitung> ttabel dihitung dengan dk = n1 + n2 -2, dk = 34 +
33 -2 = 65 pada taraf signifikansi 5%. Adapun rekapitulasi hasil uji hipotesis pada tabel sebagai
berikut.
Tabel. Hasil Uji Hipotesis

Hasil analisis uji-t diperoleh thitung = 3,333. Harga tersebut kemudian dibandingkan dengan
harga ttabel dengan dk = 34+33– 2 = 65 dan taraf signifikansi 5% sehingga diperoleh ttabel =
2,000 karena thitung = 3,333 > ttabel = 2,000 maka Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat
perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPS antara kelompok yang dibelajarkan
melalui model pembelajaran Mind Mapping berbantuan media audio-visual dengan kelompok
yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada siswa kelas IV SD Gugus VIII
Kecamatan Abiansemal tahun ajaran 2018/2019.
Rata-rata gain skor kompetensi pengetahuan IPS kelompok yang dibelajarkan melalui
model pembelajaran Mind Mapping berbantuan media audio-visual yaitu 0,53. Rata-rata gain
skor kompetensi pengetahuan IPA kelompok yang dibelajarkan melalui pembelajaran
konvensional yaitu 0,45.Namun dilihat dari rata-rata gain skor yang diperoleh bahwa kelompok
eksperimen memiliki rata-rata lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Hal ini berarti kelompok
yang dibelajarkan melalui model pembelajaran Mind Mapping berbantuan media audio-visual
berpengaruh terhadap kompetensi pengetahuan IPS pada siswa kelas IV SD Gugus VIII
Kecamatan Abiansemal tahun ajaran 2018/2019.

3. Artikel yang menggunakan metode analisis data kualitatif.


a) Judul Jurnal
“MENUMBUHKAN KESADARAN DAN KETERLIBATAN SOSIAL MAHASISWA: BEST
PRACTICE DALAM PERKULIAHAN MATA KULIAH FILANTROPI PENDIDIKAN”
Jawaban :
1) Hasil Analisis Data
Berdasarkan kegiatan mini research yang telah dilaksanakan mahasiswa di lembaga
filantropi pendidikan dapat dipahami dalam Tabel 2. Beasiswa tahfidz merupakan program
pemberian beasiswa berupa uang yang diberikan kepada siswa SD dan SMP khususnya dari
lembaga pendidikan MA’arif NU karena memiliki hubungan kerja sama dengan NU
Care-LazisNU DIY. Adapun yang mendapatkan beasiswa ditujukan untuk peserta didik yang
mempunyai hafalan Al-Qur’an. Pihak NU Care Laziz-NU DIY sendiri tidak memberikan batas
minimal hafalan yang harus dimiliki karena bagi NU Care�LazizNU DIY siswa yang mau
menghafalkan Al-Qur’an saja sudah bagus namun rata-rata siswa yang mendapatkan beasiswa
ini memiliki hafalan 1 juz yaitu juz 30 dan berpotensi untuk terus melanjutkan hafalannya.
Santunan Biaya Pendidikan Mahasiswa merupakan program yang pemberian biaya pendidikan
untuk mahasiswa yang sudah bekerja sama dengan lembaga NU Care-LazizNU DIY dan
mahasiswa yang mengajukan beasiswa. Untuk mahasiswa penerima bantuan ini akan diminta
untuk mengabdi dilembaga NU Care�LazizNU terdekat seperti mahasiswa STAINU Gunung
Kidul. Program santunan SPP dan
biaya pendidikan Lainnya merupakan program pemberian santunan biaya pendidikan bagi
masyarakat yang kurang mampu yang memiliki tunggakan pembayaran seperti di lembaga
pendidikan tempat mereka belajar. Program ini dilaksanakan berdasarkan adanya pengajuan dari
masyarakat.
Beasiswa tahfidz merupakan program pemberian beasiswa berupa uang yang diberikan
kepada siswa SD dan SMP khususnya dari lembaga pendidikan MA’arif NU karena memiliki
hubungan kerja sama dengan NU Care-LazisNU DIY. Adapun yang mendapatkan beasiswa
ditujukan untuk peserta didik yang mempunyai hafalan Al�Qur’an. Pihak NU Care Laziz-NU
DIY sendiri tidak memberikan batas minimal hafalan yang harus dimiliki karena bagi NU
Care-LazizNU DIY siswa yang mau menghafalkan Al�Qur’an saja sudah bagus namun rata-rata
siswa yang mendapatkan beasiswa ini memiliki hafalan 1 juz yaitu juz 30 dan berpotensi untuk
terus melanjutkan hafalannya. Santunan Biaya Pendidikan Mahasiswa merupakan program yang
pemberian biaya pendidikan untuk mahasiswa yang sudah bekerja sama dengan lembaga NU
Care-LazizNU DIY dan mahasiswa yang mengajukan beasiswa. Untuk mahasiswa penerima
bantuan ini akan diminta untuk mengabdi di lembaga NU Care-LazizNU terdekat seperti
mahasiswa STAINU Gunung Kidul. Program santunan SPP dan biaya pendidikan Lainnya
merupakan program pemberian santunan biaya pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu
yang memiliki tunggakan pembayaran seperti di lembaga pendidikan tempat mereka belajar.
Program ini dilaksanakan berdasarkan adanya pengajuan dari masyarakat. Madrasah diniyyah
difabel merupakan program pemberian bantuan dana kepada Yayasan atau Lembaga Pendidikan
Islam seperti TPQ di mana para peserta didiknya Jurnal Pendidikan, Vol. 24, No. 2, 2023 67
berasal dari kalangan anak-anak difabel atau berkebutuhan khusus. Program ini telah
dilaksanakan di Taman Pendidikan Al-Qur’an Luar Biasa (TPQLB) Yayasan Spirit Dakwah
Indonesia yang memang pada awal berdirinya sudah bersinergi dengan NU Care-LAZISNU DI
Yogyakarta dan GP Ansor Gamping. Program bagimu guru honorer merupakan program
pemberian insentif kepada guru honorer di Lembaga pendidikan khususnya LP Ma’arif.
Biasanya NU Care-LazisNU DIY akan meminta orang-orang yang memiliki kredibilitas
mengajar seperti kyai kampung kemudian NU Care-LazisNU DIY membantu memberikan
insentif atau bisyarah kepada mereka. Tidak hanya bantuan berupa uang, NU Care LazizNU DIY
juga mempunyai program bantuan berupa barang. Bantuan barang seperti halnya material
renovasi bangunan dan bantuan perlengkapan belajar. Program material renovasi gedung ini
merupakan program pemberian bantuan berupa material bangunan untuk renovasi gedung
madrasah, pesantren, sekolah dan masjid yang sudah tidak layak pakai sehingga membutuhkan
renovasi. Program bantuan perlengkapan belajar ini berupa pemberian perlengkapan belajar
seperti alat tulis untuk para peserta didik, mushaf Al-Qur’an untuk pesantren, dan lain
sebagainya.
Mata Kuliah filantropi pendidikan yang ada di prodi MPI kelas A, B dan C sudah
menerapkan sistem pembelajaran dengan baik. Dibuktikan dengan mahasiswa diarahkan untuk
melakukan mini research di lembaga filantropi pendidikan yang ada di sekitarnya, mereka
dituntut untuk dapat menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan oleh dosen pengampu mata
kuliah filantropi pendidikan. Setelah penelitian dilakukan dan membuat laporan, mahasiswa
diberikan kesempatan untuk menjelaskan hasil dari penelitian mereka tentang lembaga filantropi
pendidikan yang mereka teliti (Tohari & Machali, 2022). Setelah melakukan presentasi didepan
teman-teman kelas, mahasiswa serta dosen memberikan kritik dan masukan untuk pemateri dan
melakukan revisi atau perbaikan terhadap laporan yang telah ditulis.
Proses pembelajaran juga harus memperhatikan lingkungan belajar. Salah satu faktor
pendukung dalam kegiatan pembelajaran yaitu lingkungan belajar (Damanik, 2019). Lingkungan
belajar yang baik juga akan berdampak baik pada mahasiswa. Lingkungan belajar merupakan
tempat untuk melakukan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran
(Noviati et al., 2019). Lingkungan belajar yang ada di kelas A, B dan C prodi Manajemen
Pendidikan Islam (MPI) sudah sangat kondusif dan didukung oleh sarana dan prasarana yang
memadai. Lingkungan belajar yang baik akan menciptakan suasana kelas yang kondusif. Strategi
pembelajaran didefinisikan sebagai metode yang digunakan dalam kegiatan mengajar. Naufal
Ahmad mengatakan bahwa 68 Jurnal Pendidikan, Vol. 24, No. 2, 2023 strategi pembelajaran
adalah kegiatan perencanaan yang disusun oleh guru untuk mengefektifkan dan mengoptimalkan
diskusi antara guru dan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Adapun rencana
pembelajaran dalam mata kuliah filantropi pendidikan kelas A, B dan C prodi manajemen
pendidikan islam mengacu pada RPS yang telah dibuat oleh dosen pengampu.
b) Judul Jurnal
“TANTANGAN PEMBELAJARAN TEMATIK DARING DENGAN MODEL WEBSITE
BERBASIS YOUTUBE DI SEKOLAH DASAR”
Jawaban :
1) Hasil Analisis Data
Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber data untuk menguji kredibilitas dari data
yang didapat. Penelitian ini dilakukan pada semester genap 2021/2022. Lokasi penelitian ini
yaitu di SD IT Baitul Muslim Way Jepara. Penelitian ini mendeskripsikan tentang tantangan
model website melalui youtube di kelas IV SD IT Baitul Muslim Way Jepara. Subjek pada
penelitian ini adalah pendidik kelas IV serta peserta didik kelas IV SD IT Baitul Muslim Way
Jepara. Observasi dan wawancara menjadi teknik penelitian yang digunakan oleh peneliti.
Informan yang diwawancarai yaitu Bapak F.A, Bapak A.M dan Ibu A.S dengan 20 pertanyaan
dengan durasi wawancara masing-masing informan 30 menit. Untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan ada beberapa tahap yang harus dilakukan yaitu dengan cara memaparkan informasi
yang didapat, mengurangi data yang tidak perlu, serta membuat kesimpulan sesuai dengan data
atau informasi yang diterima.

Peneliti menggunakan triangulasi sumber data untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan.
Terdapat beberapa aspek yang dinilai penting untuk mendapatkan data hasil wawancara sehingga
data yang dikumpulkan dapat terukur serta tidak keluar dari jalur dari apa yang ingin peneliti cari
dan buktikan. Peneliti menggunakan aspek yang digunakan oleh peneliti sebelumnya.
Kegiatan belajar berbasis web yang diterapkan pada SD IT Baitul Muslim Way Jepara
menghadapi beberapa tantangan, tantangan tersebut dapat dikelompokan menjadi dua yaitu
tantangan dari guru dan siswa.
a. Tantangan yang Dialami Pendidik
Berdasarkan hasil wawancara yang sudah dipaparkan dapat disimpulkan bahwasanya tantangan
yang dialami oleh pendidik itu berupa yang pertama adalah sinyal, sinyal ini menjadi salah satu
faktor yang sangat menghambat Dalam proses pelaksanaan model website melalui YouTube di
SD IT Baitul muslim Way Jepara. Yang kedua tantangan yang dirasakan oleh pendidik yaitu
sarana prasarana yang belum maksimal SDIT Baitul muslim Way Jepara seperti ada beberapa
guru yang belum memiliki HP/laptop yang memadai pembelajaran sehingga guru kesulitan
dalam mendesain video untuk melaksanakan model website melalui YouTube. Tantangan yang
ketiga yaitu adalah biaya kuota yang cukup mahal untuk mendapatkan sinyal Yang baik, Hal ini
sangat menghambat. Dalam proses pembelajaran model website melalui YouTube. Tantangan
yang keempat yaitu sulitnya pemantauan pembelajaran peserta didik dikarenakan pendidik tidak
langsung melihat bagaimana pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik, kurang
maksimalnya pemantauan saat pembelajaran menggunakan youtube, Pembelajaran tidak efektif
jika pendidik tidak memiliki kendali atas kelangsungan proses pembelajaran, apalagi jika
pembelajaran dilakukan secara online.
b. Tantangan yang Dialami Peserta Didik
Proses pembelajaran dengan sistem online model website melalui youtube di SD IT Baitul
Muslim Way Jepara khususnya kelas IV dan guru-guru yang menjadi subyek penelitian ini
tentunya akan menemui beberapa permasalahan yang telah disebutkan diatas, yang menjadi
tantangan untuk pelaksanaan belajar mengajar, masalah yang dialami murid pada kegiatan
belajar online, seperti masih adanya murid yang tidak mempunyai smartphone, jaringan yang
tidak baik, keterbatasan kuota untuk mengakses youtube, lokasi sekolah yang terletak di daerah
pedesaan. Untuk mengetahui informasi secara komprehensif, data dipaparkan pada Gambar 1.

Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui beberapa tantangan dalam pembelajaran dengan


menggunakan model website melalui youtube, di SD IT Baitul Muslim Way Jepara mulai dari
jaringan internet yang tidak stabil ada 78% yang mengalami hal tersebut, ada juga siswa yang
mengelukan kuota yang terbatas dan biaya pembelian kuotanya yaitu 60%, tantangan ketika
terjadi pemadaman listrik yaitu 61%, dan tantangan fasilitas kurang mendukung sebanyak 57%
Tantangan terbesar yang pertama kali ditemui siswa adalah Internet yang tidak terlalu kuat
dikarenakan sekolah terletak di pedesaan.
Tantangan kedua yang dialami siswa adalah kuota internet yang terbatas. 83% murid
mengalami tantangan tersebut yang berakibat sebagian murid tidak dapat mengikuti proses
pembelajaran, karena tantangan yang ada tersebut menghambat murid untuk memperoleh materi
dari guru yang menggunakan youtube dalam kegiatan belajar, tentu hal ini menjadi tantangan
dalam menguasai ilmu pengetahuan yang disampaikan pengajar kepada murid. Tantangan ketiga
yang dirasakan oleh peserta didik adalah masih seringnya pemadaman listrik bergilir di Way
Jepara. Listrik sangat berpengaruh dalam teknologi manusia sekarang, utamanya di ranah
pendidikan dimana seluruh bagian baik pendidik dan peserta didik dituntut untuk memiliki
smartphone/laptop sedangkan smartphone/laptop memerlukan listrik untuk menghidupkannya,
dan karena tantangan
listrik ini, sinyal provider juga ikut terganggu. Kemudian tantangan yang terakhir dirasakan oleh
peserta didik adalah fasilitas yang kurang mendukung. Karena tidak seluruh peserta didik
memiliki perangkat yang mendukung, murid yang belum memiliki perangkat yang mendukung
dihimbau untuk bergabung dengan teman yang sudah memiliki perangkat yang mendukung,
selain itu peserta didik memiliki tantangan pada kegiatan belajar dikarenakan belum terbiasa
dalam belajar dengan menerapkan model website melalui youtube, lalu dengan adanya tantangan
jaringan yang tidak stabil yang dipengaruhi oleh lokasi tempat tinggal yang berada di pedesaan,
serta tantangan yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai