Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN TERAPI KOMPLEMENTER

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Kewirausahaan
Dosen Pengampu : Idayanti, S.Pd., M.Kes

Disusun oleh :
Putri Azkia ( 032014401030)

TK. 2A

POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN RIAU


Jl. Melur No. 103, Harjosari, Kec. Sukajadi, Kota Pekanbaru, Riau
TERAPI KOMPLEMENTER

A. Pendahuluan

Pengobatan komplementer /alternatif: bagian penting dalam pelayanan


kesehatan di AS (Snyder & Lindquis, 2002).

Estimasi di AS:

- 627 juta orang : pengguna terapi

alternatif

- 386 juta orang :mengunjungi praktik

konvensional (Smith et al., 2004).

CINA

 64 % penderita kanker stadium lanjut menggunakan terapi alternatif.

INDONESIA

 Di Indonesia : terdapat ratusan sinse asing yang berkerja di klinik pengobatan


Cina (Idward, 2012).

 Penjualan obat-obatan Cina di Indonesia setiap tahun : > Rp 80 miliar.

 Pengobatan tradisional/ pengobatan komplementer-alternatif : digunakan 40%


penduduk Indonesia (Survey Sosial Ekonomi Nasional/(SUSENAS)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 38 TAHUN 2014


TENTANG KEPERAWATAN

Pasal 30 Ayat 2 butir m : Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi Asuhan


Keperawatan di bidang upaya kesehatan masyarakat, Perawat berwenang: melakukan
penatalaksanaan Keperawatan komplementer dan alternatif.
Alasan Masyarakat Memilih Terapi Komplementer

a. Filosofi holistik pada terapi komplementer: adanya harmoni dalam diri dan
promosi kesehatan

b. Klien ingin terlibat untuk pengambilan keputusan dalam pengobatan

c. Peningkatan kualitas hidup dibandingkan sebelumnya

d. 82% klien : melaporkan adanya reaksi efek samping dari pengobatan


konvensional  memilih terapi komplementer (Snyder & Lindquis, 2002).

B. Definisi Terapi Komplementer

Nama Lain : pengobatan holistik : terapi yang mempengaruhi individu secara


menyeluruh yaitu sebuah keharmonisan individu untuk mengintegrasikan pikiran,
badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi (Smith et al., 2004).
Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan
lain diluar pengobatan medis yang konvensional.  ( mis: akupunktur medik, terapi
herbal medik dll).
Terapi tradisional yang digabungkan dalam pengobatan modern.
Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke dalam pengobatan modern
(Andrews et al., 1999).
Terapi komplemeter ad. terapi tradisional dan ada yang diintegrasikan dengan
terapi modern yang mempengaruhi keharmonisan individu dari aspek biologis,
psikologis, dan spiritual.

C. Komplementer & Keperawatan


Keperawatan yang memandang manusia sebagai makhluk yang holistik (bio,
psiko, sosial, dan spiritual).
Teori keperawatan : dasar bagi perawat dalam mengembangkan terapi
komplementer misalnya teori transkultural yang dalam praktiknya mengaitkan ilmu
fisiologi, anatomi, patofisiologi, dan lain-lain.
 Florence Nightingale : menekankan pentingnya mengembangkan lingkungan
untuk penyembuhan dan pentingnya terapi seperti musik dalam proses
penyembuhan.
 Terapi komplementer : meningkatkan kesempatan perawat dalam
menunjukkan caring pada klien (Snyder & Lindquis, 2002).

D. Peran Perawat
Peran perawat tentang terapi komplementer :

- Konselor : konsultasi

- Pendidik kesehatan : Mhs

- Peneliti

- Koordinator
 Sebagai advokat : perawat berperan memenuhi permintaan kebutuhan
perawatan komplementer yang mungkin diberikan termasuk perawatan
alternatif (Smith et al.,2004).
 Pemberi pelayanan langsung : pelayanan kesehatan yang melakukan integrasi
terapi komplementer (Snyder & Lindquis, 2002).
 Perawat dapat mendiskusikan terapi komplementer dengan dokter yang
merawat dan unit manajer terkait.

E. Hasil Penelitian Terapi Komplementer


 Terapi sentuhan : meningkatkan relaksasi, menurunkan nyeri, mengurangi
kecemasan, mempercepat penyembuhan luka, dan memberi kontribusi positif
pada perubahan psikoimunologik (Hitchcock et al., 1999).
 Terapi pijat (massage) pada bayi yang lahir kurang bulan : meningkatkan
berat badan, memperpendek hari rawat, dan meningkatkan respons.
 Terapi pijat pada anak autis : meningkatkan perhatian dan belajar.
 Terapi pijat : meningkatkan pola makan, meningkatkan citra tubuh, dan
menurunkan kecemasan pada anak susah makan (Stanhope, 2004).

Aromaterapi
 Aromaterapi (minyak esensial) : berkhasiat mengatasi infeksi bakteri dan
jamur (Buckle, 2003).
 Minyak lemon thyme mampu membunuh bakteri streptokokus, stafilokokus
dan tuberkulosis (Smith et al., 2004).
 Tanaman lavender : mengontrol minyak kulit
 Teh : membersihkan jerawat (Key, 2008).
 Dr. Carl menemukan : penderita kanker lebih cepat sembuh dan berkurang
rasa nyerinya dengan meditasi dan imagery (Smith et al., 2004).
 Visual imagery
 Auditory imagery
 Olfactory imagery
 Gustatory imagery
 Tactile imagery

F. Alasan Masyarakat Menggunakan Terapi Komplementer


a) Meningkatkan kesehatan secara lebih menyeluruh
b) Lebih murah
c) Biaya membeli obat berkurang 200-300 dolar dalam beberapa bulan setelah
menggunakan terapi komplementer (Nezabudkin, 2007).
d) Pengobatan konvensional tidak menyembuhkan penyakitnya  mendengar
keberhasilan penyembuhan alternatif dari  orang yang baru dikenal , keluarga,
dan  teman yang sudah mengalami kesembuhan
e) Kekurangan fasilitas pelayanan kesehatan formal yang terjangkau oleh
masyarakat 
f) Pengobatan komplementer : memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat
g) Stereotypes di masyarakat : pengobatan alternatif – tradisional bersifat holistik
dan pengobatan modern hanya melihat penyakitnya saja
h) Adanya dikotomi penyakit ke dalam dua jenis :
1. Penyakit  yang dapat disembuhkan oleh dokter
2. Penyakit yang hanya dapat disembuhkan oleh pengobatan tradisional

G. Manfaat umum dari pengobatan alternatif – tradisional :


1) mengurangi stress dan kecemasan akibat ketidakpastian penyakit
2) biaya yang rendah
3) Menyenangkan, penguatan dan keterlibatan langsung pasien dalam
penanganan penyakitnya
4) Fungsi kontrol bila ada penyimpangan
5) Mengurangi trauma akibat perubahan kultural 
6) Mempromosikan identitas kebudayaan.

H. MACAM TERAPI KOMPLEMENTER menurut National Center for


Complementary/Alternative Medicine (NCCAM)
1. Mind-body therapy : intervensi dengan berbagai teknik untuk memfasilitasi
kapasitas berpikir yang mempengaruhi gejala fisik dan fungsi tubuh misalnya
perumpamaan (imagery), yoga, terapi musik, berdoa, biofeedback, humor, tai
chi, dan terapi seni). Biofeedback adalah teknik yang melatih orang untuk
meningkatkan kesehatan mereka dengan mengendalikan proses tubuh tertentu
yang biasanya terjadi tanpa sengaja, seperti detak jantung, tekanan darah,
ketegangan otot, dan suhu kulit dgn alat brainwaves, muscle tone, skin
conductance, heart rate dan pain perception
2. Pengobatan tradisional Cina, Ayurvedia, pengobatan asli Amerika,
homeopathy, naturopathy.
3. Terapi biologis, yaitu natural dan praktik biologis misalnya herbal, makanan
4. Terapi manipulatif dan sistem tubuh : manipulasi dan pergerakan tubuh
misalnya pijat, terapi cahaya dan warna, serta hidroterapi.
5. Terapi energi : fokusnya berasal dari energi dalam tubuh (biofields) atau
mendatangkan energi dari luar tubuh misalnya pengobatan sentuhan, reiki &
magnet.

I. Klasifikasi Lain Menurut Smith et al (2004) :


1. Gaya hidup (pengobatan holistik, nutrisi)
2. Botanikal (herbal, aromaterapi);
3. Manipulatif (akupresur & akupunktur, refleksi, massage)
4. Mind-body (meditasi, guided imagery, biofeedback, color healing,
hipnoterapi).
5. Terapi sentuhan : meningkatkan relaksasi, mengubah persepsi nyeri,
menurunkan kecemasan, mempercepat penyembuhan, dan meningkatkan
kenyamanan dalam proses kematian (Hitchcock et al., 1999).

Anda mungkin juga menyukai