Hakikat Syiah, Agar Tidak Terpedaya
Hakikat Syiah, Agar Tidak Terpedaya
HAKI
Ag* Anda Tidak Teperdaya
,-a Pa itu Syi'ah? Bagaimana akidahnya?
( I H Siapa tokoh-tokoh ulamanya? Buku
apa saja yarrg menjadi rujukan orang-
orang Syi'ah dan apa isinya? Bagaimana
kedudukan Abu Bakar As-Shiddiq, Umar bin Al-
Khaththab, dan shahabat lainnya di mata mereka?
Dan bagaimana pula kedudukan imam empat
mazhab dalam pandangan Syi'ah?
|ililn]lllilililililt
,llill
i.;1i',,]lr:=
DAFItrB' ISI
PASAL I
PASAL !I
AKIDAH.AKIDAH SYI'AH IERHADAP ISLAil DAN
KAUM iIUSLIMIN 37
Pembahasan Pertama
KAFIR HUKUMNYA ORANG YANG TIDAK PERCAYA KEPADA
KEKUASMN PARA lltlAM ITSlt,lAASYAR ..................37
Pembahasm Ke&u
AN-NAWASHIB (PARA PEMBANGKANG) DAN AL-MUKHALIF
(PARA PENENTANG) MENURUT KEYAKIMN SYF'AH
ADALAH KAUMAHLISUNMH WALJAMA'AH ..........50
Pembahasan Kesebelas
MENURUT SYI'AH, AGAMAYANG BENAR IAI.AH YANG
,I15
BERTENTANGAN DENGAN YANG DIPEGANG AHLI SUNNAH...
Pembahasan Kedua Belas
BOLEH MENGUCAPKAN SUMPAH PALSU DEMITAQIYAH
UNTUK MENIPU KAUM AHLI SUNNAH.........................................121
P emb ahasan Ketiga Belas
TUDUHAN KEJITERHADAP KAUM MUSLIM]N .......123
A. Tuduhan Keji tefiadap Aisyah Radhiyallahu Anha............ .........125
B. Tuduhan Kejiterhadap Umar Radhiyallahu Anhu......................-. 128
C. Tuduhan Keji terfiadap Utsman bin Afian Radhiyallahu Anhu.....129
Pembahasm Keempat Belas
ORANGOMNG SYI'A'H MENCACI-IriAK!, DAI{ MENGA}IGGAP
KAFIR PARA SI{AI{ABAT MDHIYALLAHU AI|HUM..................... 130
A. PemyahaFPemyataan yang Mengarygap lGfir
dan Merghujat Shahabat ................137
B. Kutukan terfiadapAbu BakarAstrShiddiq, UmarAl-Fann,
dan Para Pemiqfn Umat........... ....142
C. Rujukan-Rujukan tlhma Syr'ah Yarg ilemhtrakan Doa
Tadi (Kutukan)................. ................146
D. Suka Cita Syi'ah atas Kematian Umar Radt*yallahu Anhu
dan Merieka lllenganggap Hari Kemtiannya sebagai
Hari Raya Mereka......... ........-..........155
P embahasan Kelima Belos
KECAMAN SYPAH TERHADAP EMPAT litlAM itlAZllAB
AHL| SUNMH ..................1@
Pembahasan Keenmt Belas
PANDANGAN SYTAH YANG BERLEBIHAN TER}IADAP
PARA lirA[,|. .....................169
Pertama:
Keubmaan Pana lmam lbnaAsFarAlas Para
NabiAlaihimussalam ........169
Kedua:
Menurut Syi'ah, Para lrmm ltu lUla'shum. ......-..-.........178
Ketiga:
Pandangan yang Bedebihan OrangOrang Sy'ah tentang
Proses Penciptaan Para lmam ..............180
Keempat:
BerlebihandalamMensihtiParalmam... ...................187
Kelima:
Sikap Berlebihan Kaum Syi'ah dahm Mengubrnakan
Menziarahi Kubur Pana lmam........... .....194
Daltar lsi ir
I
I
PASAL III
HAKIKAT{{AKIKAT SYTAH LAINNYA
Pembahosan Pertarna
PENGAKUAN MEREKAADANYA t.lASH ATAS
KEKHII.AFAHAN ALI RADHIYALI.AHU ANHU ..........253
Pembalwsan Kedua
MELIBATKAN DAN MENJERUMUSIGN ORANG.OMNG
AWAM .........258
Pembahasan Ketiga
ISNAD DAN RIWAYAT DIIGI.ANGAN SYTAH SELALU
SALING BERTENTANGAN SATU SAtrrA tAlN .............................. 265
PASAL IV
RISALAH KEPADA IKI{UYANUL ilt'SUTIN... ..........288
Pembahasan Pertona
IKHWANUL MUSLIMIN DAN TAQIYAH ORANG
oRANG SYrAH......... .......288
Pembahasan Ke&n
SYAIKH MU}IAMi'AD AL.GHAZATI MHIMAHULIIH
DAN SYt',Alt .....................291
Pembalusot Keligo
ORANGOMNG YN{G MENENTANG UPAYA IGRUKUMN...... ilX
Penbahosan Keenpat
TARGET SYTAH DI MIIK SERUAiI KERUKUMN....................... 317
PENUruP
SERUAN KEPADA PARA PENDUKUNG,
DAN STMPATTSAN SYt',AH ....................323
Daltar lai xi
PENGAT{TAB
CETAKAI{ I(E)UA PTJUJH
AMullahAl-Mushili
Pengantar xv
t
I
Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan meng-
amptmi bagimu dosa4osamu. Dan barangsiapa mentaati
Allah serta Rasul-Nya, maka sesunggubrya ia telah men-
dapat kemenangan yang besar. " (Al-Ahzab:70-7l)
Amma ba'du. Sesungguhnya ucapan yang paling benar
ialah Kitab Nlah Azzn u;a Jalla, dan sebaik-baik petunjuk
ialah petunjuk Muhammad Rasulullah Shalllallahu Alaihi
wa Sallam. Seburuk-buruk perkara ialah yang diada-
adakan. Setiap yang diada-adakan adalah bid'ah, setiap
bid'ah adalah sesat, dan setiap kesesatan ada di neraka.
Allah Taba ralr.n wa Ta' ala berfirman,
"Pada hori ini telah Aht sempurnakon tmt* lamu
agamamu dan telah Afu cukapkon kepadamu nikmat-Ku,
dan telah Afu ridhai Islon itu jadi agoma bagimu. " (Al-
Maa-idah:3)
Allah Tahla mengabarkan suatu keyakinan untuk ke-
sempurnaan agama-Nya dan kecukupan nilonat-Nya, yakni
kesaksian dari Tuhan TabarakawaTa'ala unhrk Rasul-Nya
Shalllallahu Alaihi wa Sallam karena beliau telah melak-
sanakan tugas dalamh serta memberi keterangan yang
dibebankan oleh Allah kepadanya. Kesaksian ini sekaligus
mengandung kesaksian para shahabat Rasulullah Shollal-
lahu Alaihi u.ro Sallom. Merekalah orang-orang yang me-
nerima berbagai ajaran Islam dari beliau, baik secara teori
maupun praktek. Kemudian mereka membawa amanat dak-
wah dan disampaikan kepada umat manusia.
Sesungguhnya Nlah Tahlatelah meridhai Islam sebagai
agama dan manhaj, speff yang dipahami dan dipraktekkan
oleh para shahabat yang memegangnya dengan teguh,
penuh kepercayaan, dan jujur terhadap apa yang diberikan
oleh Allah kepada mereka. Bahkan mereka rela mengor-
Pengantar XVii
nya, dan menghentikan kejahatan serta pengrusakan me-
reka terhadap Islam, para pemimpinnya, dan para pengl-
kutnya. Semenjak tiga belas abad lamanya mereka selalu
menyerang Islam dan kaum Muslimin dengan menggu-
nakan cara-cara makar yang sangatjahat, tipu daya, kebo-
hongan, kecurangan, dan pemutarbalikan fakta. Seandainya
Allah tidak berjanji akan selalu menjaga agama-Nya dan
melindungi pemeluknya, niscaya nasib Islam akan sama se-
perti nasib agama-agama terdahulu.
Kendatipun mereka banyak berbuat kejahatan, mem-
buat kerusakan, dan kuatnya tipu daya, tetapi beberapa
tokoh dari umat Islam yang diberkahi ini berhasil mem-
pertahankan agama, syariat Allah, serta Islam dan para
pemimpin umat yang pertama.
Benar. Sesungguhnya Allah Ta'ala telah menampilkan
beberapa orang beriman sebagai ulama yang mau beramal.
Allah mengulurkan pertolongan kepada mereka dalam
pergumulan melawan kuatnya kejahatan dan kerusakan.
Sepanjang zaman mereka datang silih berganti unhrk mem-
bela agama yang benar. Mereka mengungkapkan kepalsuan
yang disembunyikan oleh orang-orang yang suka berbuat
kebatilan, dan yang ditekuni oleh orang-orang yang gemar
berbuat kejahatan. Demi tugas yang sangat penting ini
mereka telah banyak mengorbankan wa}fir, harta, bahkan
jiwa mereka. Semua itu mereka persembahkan semata-mata
karenaAllahTa'ala, sehingga Islam bisa sampai kepada kita.
Dan ini jelas merupakan karunia nihnat yang sangat besar.
Lihat, karya-karya tulis mereka memenuhi rak-rak per-
pustakaan sebagai wujud khidmat kepada Allah dan kepada
agama-Nya. Semoga Allah meridhai mereka dan membuat
mereka pun ridha demi mewujudkan janji Allah Tabaraka
waTa'ala.
Pengantar xiX
Khulafa'ur Rasyidin, dan tidak setuju dengan ; Syi'ah
yang mempercayai imamah para imam mereka yang
berjumlah dua belas. Sebab bagi kaum Syi'ah, mhsalah
imamah adalah salah satu ruliun agama yang paling penting.
Artinya, tidak ada iman sama sekali bagi orang 1ang tidak
mengenal imam-imam dua belas. Dan juga tidak ada iman
sama sekali bagr orang yang tidak memperrcayai mereka
berikut hak-hak mereka. Bagi kaum Syt'ah, imamah adalah
pangkat ketuhanan ),ang dipilihkan oleh Allah buat
makhluk-Nya yang Dia kehendaki, sebagaimana Allah me-
milih di antara hamba-Nya unhrk menerima nubuwah dan
risalah.
Imamah adalah kelangzungan bagi nubuwah dan seka-
ligus merupakan kelembutan dari Allah. Dalam setiap
zaman harus ada seorang imam yang menggantikan nabi
untuk meneruskan hrgas-tugasnya yang sangat besar. Para
imam adalah huiiah-hujiah Allah atas makhluk-Nya. Seba-
gaimana halnya nabi-nabi, para imam juga memiliki hak
tasyri'. Mereka ma'shum dari hal-hal yang nista, baik secara
lahir maupun batin. Mereka ma'shum dari lalai, salah,lupa,
dan bodoh semenjak kecil sampai mati. Mereka menjadi
berbeda dari yang lain, karena mereka memiliki sifat-sifat
dan kekhususan-kekhususan yang diberikan oleh Allah
kepadamereka.
Tetapi dalam hal ini kaum Syi'ah terlalu berlebih-
lebihan, karena memberikan sifat-sifat uluhiyah (ketu-
hanan) dan rububiyah kepada para imam yang dianggap
kuasa mengahr dunia, dan yang dipatuhi oleh benda-benda
mati, binatang-binatang, serta segala sesuatu di dunia ini.
Kunci-}unci perbendaharaan bumi ada di tangan mereka.
Mereka sanggup meliputi segala sesuatu. Mereka mengeta-
hui segala yang tampak maupun yang tidak tampak Mereka
I
.. . Deqriklan yang dikatakan oteh At-Khomeini datam kitabnya AI-
Hukumat Al-lslamiyat, hal. ?rZ.
Pengantar XXi
I
Dr.Abdullahbinlsmail
Pengantar XXill
PENGANTtrR
CEf,AKAT{ PERTAMA
Pembahasan Pertama
TAQTYAIT PADA ORANGORANG SA'Alr,
DAI{ MEREI(A ENGGAN MENYATAKAN SECARA
TERBI,JKA KETAISNAT{.KETAISNANNYA
12 Mengungftaptlaktratsg'afi
imam kaum Syi'ah, adalah taqiyah yang menganjurkan
mereka untuk menjaga diri jangan sampai mazhab dan
kebohongan yang mereka sembunyikan tersiar di kalangan
orang-orang Ahli Sunnah.
Syaikh Muhammad Al-Ghazali Rahimahullch dengan
gigih membela fatwa Syaihtr Syaltut tentang diperboleh-
kannya beribadah berdasarkan mazhab Syi'ah Itsna Asyar-
Kami sangat yakin bahwa Al-Ghazali dan Syaltut Rahima-
humallah tidak memahami ucapan-ucapan yang sangat
berbahaya dan riwayat-riwayat yang menganggap kafir
kaum Ahli Sunnah tersebut.
l* Seorang ulama Syi'ah terkemuka bernama
Syahrastani dalam catatan pinggrr halaman r38 kitab
Awa'il Al-Maqalat, ymB terbit di Beirut tahun r4o3
Hijriyah, surat edaran Maktabah At-Turats Al-Islami,
mengatakan sebagai berikut,'Oleh karena itulah, golongan
para imam dari Alul Bait seringkali merasa sangat perlu
untuk menyembunyikan tradisi, atau akidah, atau fatwa,
atau tulisan, dan lain sebagainya yang hanya khusus bagi
mereka. Demi tujuan yang sakral inilah orang-orang Syl'ah
memanfaatkan taqiyah untuk melakukan penyesuaian-
penyesuaian secara lahiriah' dengan kelompok lain, karena
mereka mengikuti jejak langkah para imam dari keluarga
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam serta keputusan-
keputusan penting mereka sekitar kewajiban melalcukan
taqiyah, berdasarkan prinsip salah seorang ulama terke-
muka Syr'ah, Taqiyah adalah agamaku dan agama nenek
' Uhat, bagaimana Allah membuat orang aliran Rafidhah ini ber-
bicara dengan terus terang bahwa pergaulan orang-orang Syi'ah
dengan kita selama ini hanya sekedar basa-basi sala, bukan yang
sebenamya. Apakah orang-orang Ahli Sunnah wal Jama'ah menya-
dari halitu?
i
tampil dengan mazhab Imam Abu Hanifah misalnya di
depan orang-orang penganut mazhab Maliki. Yang penting,
jangan sampai terbongkar kalau ia adalah orang Syi'ah.
Al-Khau'i dalam kitab Al-fonqih Syarah Al-Urutah AI-
Wut sqa (tV/ggz), mengatakan,
"Seseorang yang mengamalkan taqiyah di depan
orang-orang bermazhab Hanafi, tetapi ia melakukan
amal sesuai dengan ajaran mazhab Hanbali, atau
Maliki, atau Syaf i, maka hal itu tidak ada masalah
sama sekali."
* Ayatullah Al-Khau'i dalam kitab Al-fanqih Syarah
Al-Urwah Al-Wutsqa G\r/zgz) mengatakan, 'Contoh lain
ialah melalarkan wuquf di Arafah pada hari kedelapan
Dzulhijiah. Soalnya para imam Alaihimussclcm hampir
setiap tahun selalu menunaikan ibadah haji. Sementara
murid-murid dan para pengikut mereka juga biasa menu-
naikan ibadah haji bersama orang-orang Ahli Sunnah."
Perhatikan, bagaimana terkadang mereka menyebut
kaum Ahli Sunnah dengan sebutan Al-Ammah, dan ter-
kadang pula mereka menyebutnya dengan sebutan orang-
orang yang menentang atau para pembangkang. Al-I(hau'i
dalam kitab Al-Tanqih Syarah Al-Urwah Al-Wutsqa
(fV/Sy) mengatakan,
"Adapun taqiyah dalam arti yang lrhusus ialah
taqiyah terhadap Al-Ammah. Hal ini secara prinsip
hukumnya wajib, berdasarkan beberapa riwayat
hadits yang menunjukkal atas kewajibannya. Bah-
kan secara global mengaku beberapa hadits ada yang
mutawatir."
Perhatikan, bagaimana taqiyah yang dilakukan terhadap
Al-Ammah alias orang-orang Ahli Sunnah wal Jama'ah,
E
l
Pembahasan Kedua :
SAMPAI I(APAT{ OMNGORANG SII'AH
AI(AN MENINGGAIKAI{ TAQTYAII?
30 MengungkapHaldkatsyi'ah
penafsiran Ali bin Ibrahim Al-Qummi tentang firman Allah
Ta'ala surat Ath Thariq ayat t7 , u Karena itu furi tanggathlah
orang-orang kafir itlu, yairu beri tangguhlah mereka idt
barang sebentar.'Yaitu sampai pada waktu bangkitnya Al-
Qa'im. Ia lalu membalas untuldar dari para diktator dan
para thaghut dari kaum Quraisy, Bani Umaryah, dan ma-
nusia lainnya."
ri Ayatullah Al-Ashfahani dalam kitabnya Milqal Al-
Makaim fi Fawa'id Al-Dih Lil-Qa'im (Ur+8), mengutip
riwayat dari Ali bin Al-HusainAlarhfssa/am, ia berkata,
"Ketika AlQail,nr ka'ni sudah bangkit, Allah Azza wa
Jalla al*an melenyapkan Ahli Sunnah dari golongan
kami, menjadikan hati mereka seperti bubur besi,
dan memberikan kepada salah seorang mereka ke-
kuatan empat puluh orang. Mereka semua akan
menjadi para hakim dan pemimpin bumi."
{ Diriwayatkan oleh guru kaum Syi'ah, Muhammad bin
Muhammad bin Shadiq Sadr Al-Musawi dalam kitabnya
Tarilch ma Ba'daAzh-Zhuhur,hal. T6z,cetakan kedua, Daar
At-Ta'aruf-Libanon, dari Abu Ja'far Alcrftissclam, ia ber-
kata,
"Sesungguhnya manusia itu dalam penantian. Kita
a[an 6snikahi mereka, mewarisi mereka, member-
lakukan hukuman-hukuman atas mereka, dan me-
nyampaikal amanat mereka. Dan ketika tetah
muncul AtrQaiaq maka timbullah perpecahan." Ia
mengartikan maLna perpecahan ialah perpecahan
dan perselisihan antara para pembela kebenaran dan
para pembela kebathilan.
AI-Hajj Ayahrllah As-Sayid Ibrahim tw-?anjafi dalam
kitabnya HadaiqAl-Ansr, hal. 1o4, Daar /.r"-Zahra'Ubanon,
Parg.l l:Te$nh@Aang0rlrySyi,* 35
tebih baik daripada seribu bahkan seratus ribu orang
dari mereka, niscaya kami perintahkan kalian untuk
membunuh mereka. Tetapi hal ini terserah pada Al-
Imam."
s\ffi4
N{IDAII-AI{IDAII S''N'Afl
TEBIIADAP ISUIITI
DAI! ITAUM FIUSLIIIIIN
Pembahasan Peftama
I(AFIR HI,'KI.'MNYA ORANG YAI{G TIDAK
PERCAYA KEPADA KEIruASAAN PARA IMAM
TSNA ASYAR
2
Lihat, Abtfiadat, hal. 103.
3
tbid.
42 MengungkapHakikatSytah
'Barangsiapa yang membawa kebaikan, maka ia
memperoleh (balasan) yang lebih baik daripadanya,
sedang meteka itu adalah ofiang-onang yang:.aman
tenteram daripada kejutan yang dahsyat pada hari
r/u", disebutkan sebuah riwayat dari Amirul Muk-
minin Alaihissalam,'\arlg dimaksud dengan keba-
jikan ialah mengetahui al-wilayahdan kita mencintai
Ahlul Bait."
Coba Anda perhatikan, bagaimana al-wilayah tidak
hanya diartikan mencintai Ahlul Bait. Melainkan juga ber-
arti meyakini bahwa kedua belas imam S,ri'ah sudah dinash
dalam Al-Qur'an, dan bahwa mereka semua berpredikat
ma'shum. Ucapan mereka merupakan wahyu llahi, sama
seperti ucapan nabi.
* Salah seorang ulama yang menjadi rujukan utama
kaum Syi'ah, Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini
dalam kitabnya Al-Arba'una Haditsan hal. 5ro-5rr, Dar Al-
Ta'aruf lil-Mathbu'at-Beirut t99r, cetakan tahun 1998 hal.
63o, mengetengahkan sebuah riwayat dari Muhammad bin
Muslim Ats Tsaqifi, ia berkata,
"Aku bertanya kepada Abu Ja'far alias Muhammad
bin Ali Alaihissalan tentang firman Allah Azza wa
Jalla surat Al-Furqan ayat 7O: 'Maka itu kejahatan
mereka diganti Allah dengan kebajikan, dan adalah
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
B'eliau menjawab, "Pada hari Kiamat nanti seorang
Mukmin yang berdosa akan didatangkan lalu ia disu-
ruh berdiri di tempat penghisaban. Allah lah yang
berkuasa menghisabnya, sehingga tidak ada satu
pun manusia yang dapat memproses penghisaban-
nya. Oleh Allah, ia diperlihatkan dosa-dosanya.
s
Bagiyang ingin mengetahui bagaimana Al-Husain Radhiyallahu
Anhu dibantai, silahkan baca k{tab Man Qatala AhHusain, oleh
Abdullah bin AbdulAziz, terbitan Kairo.
6
Lihat, trcyad As-Sa'il, oleh A!-lGlbayakani, hal. 199, perlanyaan
nomot742.
66 Mengung[<apHatdkatsyi'ah
(X\[II/+69), dan oleh Sayid Ni'matullah Al-Iazairi dalam
kitabnya Al-Anuar An-Nu'ntaniVoh (lllSoT). Mereka me-
ngatakan,'Boleh hukumnya membunuh An-Nauashib atau
para pembangkang dan harta meneka halal."
Menurut kami, yang menjadi alasan di sini ialah ke-
inginan larat supaya orang Syl'ah tidak terjerat hukum
syariat, sehirgga ia akan dijatuhi sanlai hukuman qishas.
Berdasarkan hal ini, maka orang Syl'ah boleh membunuh
orang Sunni dengan cara diracun atau dibakar atau disetnrm
listrik. Ini dengan adanya taqiyah yang dimakzudkan demi
melindungi keyakinan-keyakinan dan semangat Syi'ah.
Seandainya tidak ada taqiyah maka praktis akan terjadi
pembunuhan massal terhadap orangrrangAhli Sunnah wal
Jama'ah, seperti yang telah kami kemukakan dalam pasal
tentang 'Kapan Kaum Syi'ah Mulai Meninggallcan Taqi-
yah?"dalam bulu ini.
Kalau kita menengok sejarah, pemerintahan Dinasti
Abasiyah adalah pemerintahan ala Sunni. tr(arena niat baik
kaum Ahli Sunnah wal Jama'ah, seorang khalifah Abasiyah
berkenan mengangkat seorang menteri dari Syi'ah bernama
Mu'ayryadin Ibnu Al-Alqami. Tetapi belakangan sang men-
teri Syi'ah malah tega berbuat khianat terhadap sang
khalifah, karena secara diamdiam ia berseletu dan berse-
kongkol dengan pasukan Tartar. Akibatnya, terjadi peristiwa
pembantaian massal di Baghdad yang menelan korban
ratusan ribu nyawa kaum Muslimin disebabkan peng-
khianatan sang menteri Syi'ah tadi. Apakah orang-orang
Syi'ah menangisi para korban tersebut? Atau mereka malah
merestui perbuatan pembela mereka orang Thusi, yang
belakangan menjadi antek Holago IGan dan berkomplot
dengannya terhadap kaum Mr:slimin?
' Para ulama Syi'ah sangat memuji penjahat dad Thusi ini. Al-
Hurru Al-Amili misalnya, dalam kitab Amat Al-Amal juga memujinya.
Pujian juga disampaikan oleh Abdul Husain Syarafuddin dalam An-
Nash wa Al-ljtihad. Bahkan ia ditempatkan di tempat yang sangat
terhormat. Dan masih banyak lagi ulama Syi'ah yang memujinya.
Dengan demikian jelas bahwa orang-orang yang bersimpati kepada
Syi'ah, karena mereka tidak mengetahui sejarah dan keyakinan-ke-
yakinan Syi'ah. Akibatnya, mereka terkadang begitu bersemangat
membelanya jika sedang berdiskusi tentang masalah-masalah ini.
Karena ketidaktahuannya itulah, sulit bagi mereka untuk menarik
kembali dari posisinya.
8
Bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang keadaan kaum
Ahli Sunnah walJamaah di lran, silahkan membaca kilab Ahwal Ahli
As-Sunnah ft lran,oleh Muhammad Abdullah Al-Gharib.
s\8&a
e
Riwayat inijuga diketengahkan oleh guru Syt'ah, Abu Ja'far Ath
Thusi dalam kitabnya Tahdzib AfAhkam,lVl122, dan oleh A!'Faidh Al'
Kasyani dalam Al-Wafi, Vll43, Dar Al-Kutub Al-lslamiyah'Teheran.
Riwayat ini iuga dikutip oleh guru Syi'ah, Ad-Darazi At-Bahrani dalam
kitabnya Al-Mahasin An Nafsaniyah, hal. 167.
76 Mengung[<apHaldkatsyi'ah
il Riwayat ini juea dikutip oleh Muhsin Al-Mu'alim
dalam kitabnya An-Nashbu wa An-Nawoshib, Daar Al-
Hadi-Beirut, hal. 615. Riwayat ini dijadilon dalil, boleh
hulcurmya mengambil harta kaum Ahli Sunnah, karena
menurut pandangan orang yang sesat ini, status mereka
adalah para pembangl€ng. Bahkan menurut Al-trOomeini,
menipu, curang, mencuri, menampas, dan cara-cara lain
png diharamkan boleh dilakukan terhadap harta kaum Ahli
Sunnah. Buktinya ia mengatakan " ... dengan cara apa pun."
Di lran, beberapa orang Ahli Sunnah yang patut dika-
sihani suatu hari sama menemui Al-I(homeini untuk mengu-
capkan selamat kepadanya. Sementara sebagian mereka
yang lain sama mengucapkan bela sungkawa atas kematian
para pengikutnya. Sangat ironis. Rupanya mereka tidak
membaca apa yang ditulis oleh Al-I(homeini. Mereka juga
tidaktahu sama sekali apayang dimaksud olehAl-Khomeini
dengan istilah kaum pembangkang, dan juga tidak tahu
dulnrngan Al-tr(homeini terhadap Nashir Ath-lhusi yang
melakukan pengkhianatan terhadap Islam serta kaum
Muslimin di Bagbdad. Itulah 1,ang tidak diketahui oleh
mereka, sehingga mereka berlomba-lomba melakukan se-
suatu yang sangat konyol. Dan celakanya, orangyang paling
beruntung di antara mereka ialah yang paling tidaktahu.Io
haula wala quuutata illa billoh.
r[ Benar. Mereka adalah orant-omng yang patut dika-
sihani. Mereka tidak tahu bahwa halal merampas harta dan
mengalirkan darah orang Sunni menurut keyakinan Syi'ah.
Itulah yang telah disepakati bersama. Seorang ulama ahli
fiqih dan ahli hadits Syi'ah, Syaikh Yusuf Al-Bahrani dalam
kitabnya yang cukup populer dan yang menjadi pegangan
kaum Syi'ah, N-Hada'iq An-Nadhirah fi Alilcam Al-Itrat
Ath-Thahirah (XII/SzS-Sz4), mengatakan sebagai berikut,
82 MengungkapHaklkatsylah
i*Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini dalam kitabnya
yang cukup terkenal Tahrir Al-Washilah lftrg, terbitan
Beirut, mengatakan,
"Golongan Syi'ah selain Itsna Asyar jika tidak secara
terang-terangan menampalrkan kebencian, permu-
suhan, dan hujatan terhadap para imam yang tidak
mereka yakini imamahnya, maka mereka adalah
suci. Tetapi jika pgt ka melakukan semua itu, maka
statusnya sama dengan para pembangkang."
Pembaca yang budiman, coba Anda perhatikan bagai-
mana selain orang Syi'ah Itsna Agmr ihr suci, tetapi dengan
syarat ia harus dari golongan Sy'ah. Tetapi kalau dari
golongan Ahli Sunnah, mereka mengatakannya pasti najis.
Tanpa menggunakan definisi mereka tentang siapa pem-
bangkang, ucapan Al-Khomeini tadi zudah cu}up sebagai
bukti bahwa menurut mercka kaum Ahli Sunnah itu para
pembangkangdan najis.
li Diriwayatkan oleh guru Syi'ah, Muhammad AIi bin
Al-Husain AlQummi yang dijuluki Ash-shaduq dalam kitab
Iqab Al-A'mal, hal. z5z, terbitan Beirut, dari Al-Imam Ash
Shadiq, iaberkata,
"Sesungguhnya orang Mukmin itu bisa disyafa'ati
oleh teman dekatnya, asal ia bukan seorang pem-
bangkang. Jika ia seorang pembangkang, semua nabi
yang diutus dan malaikat yang dekat dengan Allah
eekalipun tidak akan dapat mensyafa'atinya."
liRiwayat tadi juga diketengahkan oleh guru Syi'ah
Muhammad Baqir Al-Majelisi dalam ensiklopedinya Bihar
Al-Anwar (YIII/+I).
84 MengungkapHakilGtsyi'ah
Coba Anda perhatikan, bagaimana ia menyebut orang-
orang yang memusuhi dan mencaci-maki Ahlul Bait Radhi-
yallahu Anhum sebagai para pembangkang yang sudah
terkenal dalam sejarah. Padahal sekarang ini mereka semua
sudah tidak ada. Kemudian ia menyebut para pembangkang
dari jenis lain. Di antaranya ialah kaum lGawarij dan kaum
Ahli Sunnah. Dan seperti yang telah dikemukakan sebelum-
nya, bahwa menurut mereka pembangkang ialah orang
Sunni. Lihat, pasal tentang para pembangkang menurut
Syi'ah, ialah Ahli Sunnah wal Jama'ah.
iI Guru Syt'ah, Yusuf Al-Bahrani dalam syarah Al-
Risalah Ash-Shalatiyat, hal. gB4, eetakan pertama, Muas-
sasah Al-A'lami-Beirut 1988 Masehi, mengatakan,
"Dan tidaklah samar pengambilan dalil seperti itu
jelas lemah, berdasarkan dalil beberapa hadits yang
mustafidhah bahkan mutawatir, sebagaimana yang
telah kami jelaskan dalam Ar-Risalatyang mengisya-
ratkan atas status kafir dan najis bagi orang Sunni.
Kedua hadits ini hanya sekedar menyanggah hadits-
hadits yang sudah mutawatir dari segi sanad, jumlah
dan dilalah atau konotasinya. Sehamsnya hadits-
hadits mutawatir inilah yang diamalkan, bqik berda-
sarkan tuntutan syariat taqiyah. Dan inilah yang
diutamakan berdasarkan qarinah para perawinya,
atau mengkhususkan kedua hadits tersebut, selain
yang berlaku pada orang Sunni, kaum ekstrim, dan
kaum Khawarij, dengan pengertian yang sudah po-
puler di kalangan teman-teman yang sepakat meng-
anggap kafir mereka semua."
86 Mengungkapllakr(at$l'ah
Pembahasan Keenam
SYI'AH MEIARANG BEIGR.IA DENGAN AHLI
SI..INNAII KECUAI,I DENGAIT TAQTYAH
sffia
90 M€ngrrglcpllddctsyi'ah
dan para imam Alaihimussalan terhadap jenazah
orang-orang munqfik. Insya Allah, nanti kami akan
menjelaskan tata caranya. Dalil yang melarang me-
mandikan jenazah orang kafir adalah kesepakatan
umat. Soalnya mereka semua sepakat bahwa hal itu
dilarang dalam syariat."
i[ Bagian dari ucapan Ath-Thusi ini dikutip oleh guru
Syr'ah, Muhsin Al-Hakim dalam Mustamslk Al'Urutata Al-
Wutsqa(l/Sgz).
* Diriwayatkan oleh Ath-Thusi dalam Tahdzib Al-
Al*am(III/rg6), dari Al-Majelisi. dari Abu Abdullah, ia ber-
kata,
"Ketika Abdullah bin Ubai bin Salul mati, Nabi
Shallallahu Alaihi wa Alihi menghadapi jenazahnya.
Umar lalu bertanya, 'Wahai Rasulullah, bukankah
Allah melarang Anda berdiri di depan kuburnya?'
Beliau hanya diam saja. Umar mengulang pertanya-
annya, 'Wahai Rasulullah, bukankah Allah melarang
Anda berdiri di depan kuburnya?' Beliau bersabda
kepada lJmar, 'Celaka kamu. Kamu tahu apa yang
aku baca? Tadi aku berdoa, Ya Allah, penuhilah
perutnya dengan api, penuhilah kuburnya dengan
api, dan campaLkan ia ke neraka'."
Abu Abdullah Alcihissalam berkata,
"Itulah yang aku ketahui dengan jelas dari
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Alihi dan keluar-
ganya apa yang tidak disenangi."
*
Al-Humr Al-Amili memasukkan riwayat ini dalam
Wasa'il Asy-Syi'ah (lUno), di bawah bab 'Tata Cara Men-
shalatkan Jenazah Seorang Pembangkang, dan Makruh
Menjauhi Jenazahnya Jika Ia Telah Memperlihatkan Islam".
SEBUAH CATATAN
10
Begitulah yang mereka sifati dan yang mereka tulis disampul
kitab yang kita nukil darinya, dan kami bersaksi kepada Allah bah-
wasanya tidak mengatakan tentang mereka kecuali apa yang mereka
nukildan yakini.
BOLEH MEIT{PERGT,'NJING
ORANGORANG AHU SI.'NNAII WAL JAMA'AH
12
Bunyi riwayat bedkutnya "... dan bidah-bid'ah mereka tidak di'
pelajari, niscaya dengan begitu akan dicatat untuk kalian beberapa
kebajikan, dan diangkat untuk kalian beberapa derajat di akhirat."
,s:rfu.
"Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu
koum, mendorong komu wttuk berlaht tidak adil. Berlaku
adillah, korena adil itu lebih dekat kcpda takwa. " (Al-
Maa-idah:8)
s.ffilh
118 MetyungkaPHakikatSyi'ah
hadits yang ditentang oleh kaum Ahli Sunnah, dan
tinggalka''lah yang disetujui oleh mereka'."
* Guru, ahli hadits, dan muhaqiq Syi'ah, Muhammad
bin AI-Hasan bin Al-Humr AI-Amili dalam kitab Al-Firshul
Al-Muhimmah fi Malrifah Ushul Al-Aimmah, hal. 225,
Maktabah Bashirati-Qumm, Iran, mengatakan, "Hadits-
hadits tentang masalah ini mutawatir. Sebagian kami sebut-
kan dalam kitab Wosa'il Asy-Syi'ah.'
* Guru Syr'ah, Yusuf Al-Bahrani dalam kitab llada'ig
An-Nadhirah (l/gil, meriwayatkan beberapa hadits senada
yang menganjurkan untuk mencocokkan dengan pendapat
Ahli Sunnah, kemudian menggunakan yang sebalikqra.
* Pada bagran lain dalam kitab .E[ada'iq An-Nadhirah
(I/rro), Syaikh Yusuf Al-Bahrani kembali meriwayatkan
hadits-hadits tersebut dan menilainya sebagai hadits musta-
fozhah.
* Guru Syi'ah, Husain bin Syihabuddin Al-Karki dalam
kitab fidayat Al-Abrar Ila Thaiqi Al-Aimmati Al-Athhar,
hal. roz, mengatakan,
"Sesungguhnya kaum Ahli Sunnah cenderung me-
mandang masalah dengan upaya mengaburkan,
menyembunyikan kebenaran di [elik kebathilan,
menanpakkan kebathilan dalam bentuk kebenaran,
dan menganalisanya sesuai dengan karakter kaum
awam serta orang-orang yang cenderung pada khu-
rafat demi kepentingan urusrn duniawi, kendatipun
hal itu harue mengorbankan kepentingan agama
menjadi terlantar. Orang-orang kuno mereka ada
orang munafik yang pura-pura menampakltan Islam
dan menyembunyikan kekafiran, ada orang pendusta
yang berpura-pura berpenampilan zuhud tetapi Sila
12O lrlst$rt$apHaldkatsyi'ah
Pembahasan Kedua Belas
BOI.ETI MENGUCAPIGN SI,JMPA}I PAISU
DEI}il TAQTYAH r,JNTtrK MENTPU KALnil
AIILI SI,'NNAII
:&61 L$':?s'.*.-lJ1
i',+'#u jtf'n4r
"Nabi itu (hendalcnya) lebih utama bagi orang-orang
Muhnin dari diri mereka sendiri, dan istri-istrinya adalah
ibu-ibu merela...",
dan Allah mengharamkan kaum Muslimin atas istri-istri
Nabi Shallallahu Alaihi uta Alihi sepeninggalan beliau,
Thalhah marah-marah. Ia mengatakan,'Kami diharamkan
atas istri-istri Muhammad. Sementara ia bisa menikahi
wanita-wanita kami. Seandainya nanti Muhammad telah
dimatikan oleh Allah, kami akan benar-benar bergoyang di
134 MengungkapHakikatSyi'atr
liknya. Nama llabtar itu lebih cocok bagi Yang
Pertama, dan mungkin itu pula yang dimaksudkan.
Kalau Yang Kedua lebih didahulukan, karena ia
terkenal lebih kejam, kasar, dan keras. Askar bin
Hausar adalah nama lain dari beberapa khalifah
Dinasti Bani Umayyah atau Bani Abbas. Demikian
Abu Salamah adalah nema Iain d6ii Abu Ja'far Ad-
Dawaniqi. Atau mungkin Askar adalah nama lain
dari Ausyah dan para pasukan Perang Jar"al, karena
unta yang dipakai oleh Aisyah dalam Perang Jamal
bernama Askar. Tetapi ada yang meriwayatkan,
bahwasanya ia adalah syetan."
Tentang finnan Allah Tahla surat An-Nisa' ayat ro8,
"Ket*a pada suattt malam mqeka mmetapkan keputusan
rahasia yang Allah tidak ridhai", terdapat riwayat dari Abu
Ja'far, bahwasanya ia mengatakan,'Yang dimaksud ialah si
Fulan, si Fulan, dan si Fulan, yakni Abu Bakar, Umar, dan
Abu Ubaidah bin AlJarrah." Riwayat tadi disebutkan oleh
Al-Iyasyi dalam Tafsir Al-Iysa.syi (I/gor), dan oleh Al-
Bahrani dalam AI-Bu rhan (l / 4t4).
Disebutkan dalam riwayat lain dari Abul Hasan, ia ber,
kata, 'Mereka adalah Abu Bakar, IJmar, dan Abu Lrbaidah
bin AlJamah. Dalam sumber )rang sama, Al-Iyasyi menga-
takan, "Mereka adalah Abu Bakar dan Umar." Dalam
riwayat yang lain lagi disebutkan, "Mereka adalah yang
Pertama, Yang Kedua, dan Abu Ubaidah bin AlJarrah."
Yang dimaksud dengan Yang Pertama ialah Abu Bakar, dan
yang dimaksud dengan Yang IGdua ialah Umar.
f Tentang kalimat pobuatan lceji dan kemungkaran
dalam firman Allah ?ahla surat An-Nahl ayat go,'Dan
Allah melarang dari pobuatan lceji, kemungkaran dan
140 MengungkapHskikatSyi'ah
*
Seorang ulama ahli tafsir Syl'ah, Al-Ilasyi dalam
kitabnya Tafsir Al-Iya.qi; Al-IGryani dalam kitabq'a Ash-
Shafi; dan Al-Bahrani dalam kitabnya Al-Burlun, menye-
butkan bahwa Aisyah dan Hafshah Radhiyallahu Anhuma
pernah mencoba meracuni Rasulullah Skallallalu Alaihi wa
Sallam, yaitu ketika turun ayat t44 dari surat Ali Imran,
"Muhammad rtu tidak lain hanyalah *orang rosttl,
rungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang ras,.tl.
Apakah jika dia wafat atau dibunuh knmu berbalik lce
belalang (murtad)?"
*
Seorang ulama yang oleh kaum Syi'ah dijuluki
Umdah Al-[/rama' wa Al-Mtilr,qqiqir., Muhammad Nabi At
Tnsirakani dalam kitabnya La'ali Al-Alchbar, Maldabah Al-
Alamat-Qumm, jilid fV. hal. 92, mengatakan sebagai beri-
lut,
"Ketahuilah, bahwasanya tempat, waktu, dan keada-
an yang paling baik dan pnling pantas untuk mengu-
tuk mereka, ialah ketika kamu sedang sendirian
berada di tempat buang air kecil yang sedang sepi
dan kosong, maka berdoalah mengutuk meneka, Ya
Allah, kutuklah Llmar, kemudian Abu Bakar dan
LJmar, kemudian Utsman dan lJmar, kemudian
Mu'awiyah dan Umar, kemudian Yazid dan Umar,
kemudian Ibnu Ziyad dan lJmar, kemudian Ibnu
Sa'ad dan Umar, kemudian Syamr dan Umar, kemu-
dian pasukan mereka dan Umar. Ya Allah, kutuklah
Aisyah, Hafshah, Hindun, Ummul Hakam. Kutuklah
orang yang merestui perbuatan-perbuatan mereka
sampai hari Kiamat."
*Ulama yang oleh Syi'ah disebut sebagai mujtahid
terakhir, Muhammad Baqir Al-Majelisi, mernbuat suahr bab
" Kata s€orang uhma Syi'ah ahli hadits, Abbas Al-eummi, dalam
buku Al-Kuna wa Al-Nqab (3195, Shaida), "la adalah seorang ulama
afll:hadits yang juiur dan mulia, sekaligus seorang penyiir atau
sgpJpwan yang zuhud dan wira'i. la telah menulis beberapa kitab. Di
alltAlanya iellah Al-Mbhbh, dan Allannatu At-Wafiyatu wa AtJan-
natu N-Baqiyatu, buku tersebut besar dan banyak faidahnya.
17
Ada doa lain yang disebut dengan Doa Ziarah Asyura yang
berisi kutukan terhadap Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Mu'awiyah.
Mereka memberikan kode dengan istilah yang peftama, yang kedua,
yang ketiga, dan keempat Lihat, Matatih AlJinan, oleh Abbas Al-
Qummi.
"
Anhuma.
Yang dimaksud ialah Aisyah dan Hafshah Radhiyallahu
144 MengungkapHakikstsyi'ah
sebanyak kemunafilran yang pernah mereka sembu-
nyikan, sebanyak kecurangan yang pernah mereka
rahaeiakan, sebanyak kezaliman yang pernah me-
reka sebarkan, sebanyak janji yang pernah mereka
salahi, sebanyak amanat yang pernah mereka khia-
nati, sebanyak pesan yang pernah mereka langgar,
sebanyak perkara halgl yang pernah mereka
haramkan, sebanyak perkara haram yang pernah
mereka halalkan, sebanyak perut yang pernah me-
reka bedah, sebanyak janin yang pernah mereka
gugurkan, sebanyak tulang rusuk yang pernah
meneka pecahkan, sebanyak persatuan yang pernah
mereka cerai beraikan, sebanyak orang mulia yang
pernah mereka hinakan, sebanyak orang hina yang
pemah mereka muliakan, sebanyak kebenaran yang
pernah mereka hambat, sebanyak kebohongan yang
pernah mereka gelapken. sebanyak hukum yang
pernah mereka rubah, dan sebanyak pemimpin yang
pernah mereka tentang. Ya Allah, kutuklah mereka
berdua dengan setiap ayat yang pernah mereka
eelewengkan, setiap kewajiban yang pernah mereka
tinggalkan, setiap kesunatan yang pernah mereka
rubah, setiap keutamaan-keutamaan yang pernah
mereka halangi, setiap ketetapan-ketetapan yang
pernah mereka terlantarkan, setiap bai'at yang
pernah mereka langgar, setiap tuduhan yang pernah
mereka mentahkan, setiap bukti yang pernah me-
reka ingkari, setiap rekayasa yang pernah mereka
adakan, setiap pengkhiaaatan yang pernah mereka
lakukan, setiap rintangan yang pernah mereka pa-
sang, setiap orang lemah yang pernah mereka tindas,
setiap kepalsuan yang pernah mereka upayakan,
150 MengungfiapllakkdSfi'atl
sesuai dengan keyakinan mereka, ialah Ahli Sunnah wal
Jama'ah. Hal ini diungkapkan oleh seorang do}tor Syl'ah
bernama Muhammad At-Tijani ^A'.s-samawi dalam kitabnya
Asy-Syi'ah Hum.4hluAs-$nnah, hd. 3oo. Ia mengatakan
sebagai berikut,
"Jika kita menginginkan bukti lain, mau tidak mau
kita harus menganalisa eikap kaum Ahli Sunnah wal
Jama'ah terhadap peringatan hari Asyura'. Pertama,
coba perhati[.an, bagaimana sikap meneka yang diam
saja bahkan terkesan merestui dan mendukung atas
peristiwa pembunuhan Al-Husain ...."
Dengan demikian jelas bagi Anda bahwa AMul Husain
Syarafuddin telah menggunakan taqiyah terhadap Syaikh
Musthafa As-Siba'i ketika ia berkrurjung ke rumahnya untuk
menyerukan kerulcunan antara Syi'ah dan Ahli Sunnah.
Dengan penuh semangat orang penganut Rafidhah yang
licik dan culas ini menawarkan ide kenrlcruran. Dalam batin
ia yakin bahwa Musthafa As-Siba'i2r adalah termasuk bagtan
dari umat yang merestui peristiwa pembantaian Al-Husain
Radhiyallahu Atthu, dan menurutnya balasannya ialah lu-
tukan. Sementara bukti yang ada bertentangan dengan
riwayat Abdul Husain. Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam
menyimpan syafaatnya untuk orang-orang yang melakukan
dosa besar dari umatnya berdasarkan riwayat para ulama
Syi'ah sendiri.
2' Dialah orang yang pergi mengunjungi orang diyakini kafir dan
dikutuknya. lnilah salah satu virus pandangan negatif lkhwanul
Musliminterhadap masalah kerukunan antara Syi'ah dan Ahli Sunnah.
Tokoh organisasi ini, Hasan Al'Banna selalu menyerukan hal itu. Se'
baliknya ia melarang melakukan penelitian dan kajian terhadap lasa-
lah ini, seperti yang dicerttakan oleh Al-Tilmisani. Akibatnya, Doktor
At-Tiiani harus pergi menguniungi orang yang ia yakni kafir, sepeili
yang akan diceritakan oleh Doktor Musthafa A.s'Siba'i nanti.
sffi2h
2t
Ketika itu yang memborgkar kubur dua orang tersebut adalah
Al-Mahdi, monurut sarpkaan orang Syi'ah.
160 MengungkapHakikatSyi'ah
Rijal, atau yang lebih dikenal dengan judul RijalAl-Kasysyi,
hal. r49, terbitan Masyhad-Iran, dari Hanrn bin Kharijah, ia
berkata, "Alar bertanya kepada Abu AMullah Alaihissalam
tentang fi nn an Nlah Az,za wa Jalla surat Al-An'arn ayat 82,
'Orang-otang yaag berimaa dan tidak mencampur-
adukkaa iman meteka dengan kezaliman'Ia men-
jawab, Yaitu sesuatu yang diwajibkan oleh Abu
Hanifah dan Zurarah'."
Disebutkan dalam suatu riwayat dari Abu Bashir dari
AbuAMnllah Alaihisslam, ia berkata, 'Aku membaca ayat,
'Orang-orang yang beriman daD tidak mencampur
adukkan i-an meteka deagan kezalimaa.'Ia ber-
kata, 'Semoga Allah melindungi kita dari kezaliman
tersebut.' Aku bertanya, Apa itu?' Ia menjawab,
'Demi Allah, itu adalah seeuatu yang diada-adakan
oleh Zararah, dan Abu Hanifqh. Itu adalah suatu
jenis kezaliman.'Aku bertanya, oTermasuk zindl' Ia
menjawab,'Zina adalah suatu dosa'."2s
Juga disebutkan dalam Rijal N-Kasysyi, hal. 146, se-
buah riwayat dari Abu Bashir, ia berkata,
"Aku bertanya kepada Abu Abdullah Alaihissalam
tentang ayat,'Omng-onang yang beriman daa tidak
mencarnpunadukkan iman meteka dengan keza-
Iiman.'Ia menjawab,'Mudah-mudahan Allah melin-
dungi kami dan Anda, wahai Abu Bashir, dari keza-
liman tersebut. Itulah yang dianut oleh Zurarah beri'
kut murid-muridnya, dan juga oleh Abu Hanifah
berikut murid-muridnya."
164 MengungkapHaklkatsyi'ah
tengah berkuaea ini tersebar luas ke mana-mana.
Oleh para penguasa tersebut, mazhab ini dinamakan
mazhab Ahli Sunnah wal Jama'ah."
Dalam kitab yang sarna hal. 1o9, ia mengatakan,
Tang penting bagi kami dalam pembahasan ini ialah
menjelaekan berdasarkan bukti-bukti yang kuat,
yakni bahwa [sgmFat mazhab Ahli Sunnah wal
Jama'ah isleh rna2[s[-mazhab yang diciptakan oleh
politik...."
Dalam kitab yang sama hal. 88, ia mengatakan,
"Kami lihat Abu Hanifsh menciptakan suatu mazhab
dengan berdasarkan kiyas dan meugamalkan pen-
dapat, bukan berdasarkan nash-nash yang tegas.
IGmi lihat Malik menciptakan suatu mazhab dalam
Islam. Demilrian pula yang lrami lihat pada Asy-
Syafri danAhmad bin Hanbal."
Dalam kitab yang sama hal. 93, ia mengatakan,
"Begitu}ah yang kami tahu, bahwa alasan tensebar-
nya mazhab Abu Hanifah sepeninggalannya, karena
Abu Yusuf dan Asy-Syaibani, pengikut sekaligus
murid Abu Hanifah 6srnilild hubungan yang cukup
dekat dengan Harun Ar-Rasyid khalihh dari Dinasti
Abasiyah. Mereka berdtra punya peranan yang besar
bagi stabilitas kekuasaan sang ft[alifah berkat du-
kungan dan pembefuennya. Hann Ar-Rasyid meno-
lak lelucon dan perkataan yang keji kepada siapa
pun tanpa ada rnekomendasi mereka berdua. Akibat'
nya, Abu Hanifrh menjadi ulama sangat besar, dan
mazhab fiqihnya adalah mazhab yang paling banyak
diikuti, kendatipun slamg-qlsma lain pgaganggap'
nya orang kafir dan zindiq."
166 MengungtapHaldkatsyi'ah
mereka punya target lain, yakni ingin menyebarluaskan
mar.hab mereka
Kami lihat At-fijani yang culas, tidak punya rasa malu,
dan tidak punya sopan santun terhadap para ulama Islam
ini, tampil lalcana bunglon ketika ia mengunjungi Bombai,
India. Ia ditemui para ulama Ahli Sunnah dengan watak dan
kebathilan-kebathilan Syr'ah. Ia berbicara di hadapan me-
reka dengan penuh basa-basi, seperti yang ia tegaskan
dalam kitabnya Fos'alu ,Ahla Al-Dzilai, hal. rz. Ia menga-
takan,
"Bertakwalah kepada All,ah, wahai saudara-sauda-
raku. Tuhan kita sama, Nabi kita sarna, kitab kita
sama, dan kiblat kita jugp sama ....'
IGmi ingin bertanya, lagaimana mereka mau menjadi
saudara-saudara At-Tijani yang begitu kejam menjelek-
jelelkan mereka serta para pemimpin mereka seenalarya
sendiri? Sesungguhnya ini adalah makar, kebohongan, dan
tipumuslihat.
l* Selanjutnya coba Anda simak bagian isi sepucuk surat
yang pernah dikirimkan oleh At-Tijani kepada SJxaikh Abul
Hasan An-Nadwi, seperti yang tercantturl dalam kitabnya
Fas' alu Ahla Al-Dzilai, hal. r+.
"Aku ingin menyatakan suatu sikap yang tulus dan
tegas bahwa Anda adalah termasuk orang{rang
yang dibebani tanggung jawab oleh Allah sepanjang
Anda berbicara atas nama Islam di tempat tersebut
,,
168 uenomdoPtlakhtsyreh
Pembahasan Keenam Belas
PANDANGAN SYI'ATI
YANG BERTEBIHAN TER}HDAP PARA IMAM
Pertama:
Keutamaan Para lmam ltsna AsYar
Atas Para Nabi Alaihimussalam
Kedua:
Menurut Syi'ah, Para lmam ltu Ma'shum
178 ttegrgnrrruqreh
Rasulullah, dan yang berani membantah Rasul sama
halnya membantah Allah Tahla."
ifr Al-Khomeini dalam kitabryra Al-Huhtmat Al'
Islamiy ah, hal. 9r, mengatakan,
"Kami yakin bahwa kedudukan yang diberikan oleh
para fuqaha kepada para imam akan selalu terjaga,
karena para imam adalah orang-orang yang sulit
dibayangkan bisa lupa atau lalai. Dan kami pun
yakin bahwa para imam pasti akan senantiasa mem-
perhatikan kemaslahatan kaum Muslimin. Mereka
tahu bahwa sepeninggalan mereka kedudukan ini
tidak akan lenyap dari para fuqaha."
* Imam besar MuhammadAl-Husain IGsyif Al-Ghitha'
dalam kitabnya Ashlu Asy-Syi'ah wa tlshuhtho, hal. 59,
mengatakan, 'seorang imam wajib bersifat ma'shum atat
terjaga dari kesalahan dan dosa, sama seperti seorang nabi."
r* Seorang ulama Syl'ah Az'?anjani dalam kitabnya
Aqa'id Al-Itsna,Asyar (l[l tSil, Al-A'lami-Bairut, mengata-
kan mengutip dari Ash-Shaduq, tokoh para ulama ahli
hadits sebagai berikut,
"Keyakinan kami terhadap para nabi, para rasul, dan
para imam ialah bahwa mereka semua bersifat
mabhum dan suci dari segala yang kotor. Mereka
tidak akan melakukan dosa yang kecil maupun yang
besar. Mereka tidak akan mendurhakai Allah atas
apa yeng Dia perintahkan kepada mereka, dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan. Siapa yang
menafikan slfat aabhum dari mereka barang sedikit
pun, berarti ia tidak mengenal mereka. Dan siapa
yang tidak mengenal mereka ia adalah orang kafir."
180 Menqlngtapllak*atSYi'ah
yang berani menentang kepercayaan ini berarti ia
keluar daripadanya, siapa yang menjauhinya ia
tertinggal, dan siapa yang setia kepadanya ia dalam
posisi yang benar. Peganglah kepencayaan ini, wahai
Muhammad'."
Itulah hak para imam Alaihimusmlam yang terdapat
dalam kitab-kitab yang menjadi pegangan Syi'ah. Hal ini
sama sekali tidak rasional, karena siapa pun tidak akan
sanggup mengetahui hakikat dan rahasia-rahasia mereka
selain diri mereka sendiri Shalawatullahi wa fulamulru
Alaihim.
i* Seorang ulama Syi'ah yang menjadi rujukan mereka,
Al-Mirza Hasan AI-Hairi dalam kitabrya Ad-Din Baina As'
Sa'ilwaAl-Mujib,jilid II, hal.7z, Maktabah Al-Imam Ash-
Shadiq Al-Ammah-Kuwait, ditanya, "tr(alau Imam Ali
Alaihissalam lebih utama daripada Nabi Musa Alaihis-
salam, lalu apa artinya ucapan Ali "Aku adalah tongkat
Musa"? Apakah Al-Imam Amirul Mukminin sebagai tanda-
tanda besar merupakan mu\iizat bagi Musa? Padahal sang
imam sudah mengatakan sendiri, "Tanda-tanda apa lagr
yang lebih besar daripada aku?"
Dengan hormat kami mengharapkan jawaban yang
rinci,lahir maupun batin. Dan terima kasih yang sebanyak-
banyaknya atas jawaban Anda. Sekian.
Al-Hairi menjawab,
"Kalimat penuh berkah fafi 6smilild dua makna
atau penafsiran. Pettam4 yang dimaksud keduduk-
an Ali Alaihissalam sebagai tongkat Musa utusan
Allah ialah bahwa ia merupakan tanda yang paling
besar, mukjizat yang paling agung untuk menetap-
kan nubuwat saudaranya, putra ptmannya dalam
182 uen$mCtapHddctsYi'atr
long kita untuk melakukan hal-hal yang Dia sukai
dan diridhai-Nya. Atas kebenaran Muhammad beri-
kut selurlh keluarganya yang suci, tolong kabulkan
doa kami."
li Dalarn kitab yang sama jilid II, hal r8r, Al-Allamah,
Al-Imam, dan Al-Mushlih Mirza Hasan AI-Hairi jWa di-
tanya, 'Dari para mubaligh kami mendengar bahwa
Rasulullah Shallallohu Alaihi usa Sallam memiliki cahaya
yang mengalahkan cahaya matahari dan rembulan. Jika se-
dang melewati matahari, bayangannya tidak terlihat. I(ami
harap Anda berkenan menjelaskan tentang cahaya ini."
Al-Hairi menjawab,
"Dengan nama Allah Ta'ala, semoga keselamatan,
rahmat, serta berkah-Nya senantiasa dillmpahkan
kepada kalian. Wahai putraku yang tercinta' semoga
Allah selalu menolongmu 6smperoleh keridhaan'
Nya. Ketahuilah, bahwaeanya Allah Tahla teLah
menciptakan cahaya Nabi-Nya Muhammad Shal-
lallahu Alaihi wa SaIIam dari cahaya keagungan-
Nya, sebagaimana yang telah disepakati di antara
Sylah dan Ahli Sunnah. Artinya, bahwa pada awal
wujud, Allah sudah menciptakan cahaya yang suci,
yang mulia, dan yang bersinar terang. Allah
mengaitkan cahaya itu kepada diri-Nya berikut sifat-
sifiat-Nya. Dari cahaya itulah Allah menciptakan
Muhammad, lalu Dia menciptakan AIi Amirul
Mukrninin Alaihissala.rz dari cahaya Nabi'Nya ini.
Jadi, seperti cahaya yang muncul dari cahaya. Atau
seperti lilin dari lilin yang lain. Lilin kedua ini
menggambarkan lilin yang pertama dengan segala
keistimewaannya dari sifat-sifat Ilahi. Keutamaan
184 tvlaqpnd<apllakltatSyi'ah
Iam itn lebih dahulu diciptakan daripada Adam Naihis'
salam? Dan bahwa Rasulullah berikut keluargaryalah yang
menciptakan makhluk?'
Iamenjawab,
"Yang dimakeud dengan lebih dahulu diciptakan
ielah dari segi cahayanya, bukan frsiknya. Sebe-
lumnya telah dikem'rkakan bahwa Allah Ta'ab ada-
lah yang menciptakan eelumh rnakhluk. Allah ber-
firman dalam surat Al-An'am ayat LOZ,'Demikian itu
ialahAllah lbhan kamui tidak ada Ttuhan *lainDiai
Pencipta segala esuatu. Maka *mbahlah Dia; dan
dia adalah pemelihata *gala esuatu.'
Memelihara itu tidak berarti mencakup memulai
menciptakan. Ayat-ayat eenada itu cukup banyak.
Tetapi kami tidak mungkin menyebutkannya.
Terciptanya sesuatu dari eesuatu yang lain itu se-
perti terciptanya seonggok dagrng dari segumpal
darah. Terciptanya janin dari seonggok daging itu
bukan berarti bahwa yang menciptakan janin adalah
seonggok dagrng. Betapa pun Allah lah yang mencip-
takan janin tersebut dari seonggok daging. Dari sini
tampak jelas bahwa riwayat-riwayat yang menyata-
kan kalau golongan kami diciptakan dari unsur
tanah yang terbaik, atau kalau Allah menciptakan
sebagian makhluk dari cahaya ka-i, bukan berarti
bahwa keutamaan unsur tanah kami atau cahaya
kami adalah yang menciptakan. Betapa pun sang
pencipta adalah Allah. Sama seperti Allah mencip-
takan manusia dari tanah. Wallahu a'lam."
ii et-fibrizi ditanya,'Bolehkah percaya bahwa Sayidah
yang suci Fatimah Az-7ahra' Alailussalam itu bisa hadir di
186 ir€ngun*aptlddotsyi'ah
I
Keempat:
Berlebihan dalam Mensifatl Para lmam
188 MerrgnodrapHaldkatSyi'ah
Bab: Bahwasanya jika para imam Alaihimussalam terhrhrp,
tentu mereka tidak akan mengabarkan kepada setiap
orang apayang menjadi hakdan kernajibannya.
Bab: Hartrs pasrah kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam dan kepada para imam dalam urusan-unrsan
agama.
Bab: Bahwasanya AlQur'an dihadiahkan kepada sang
imam.
Bab: Bahwasanya nikmat yang disebut-sebut oleh Allah
Azza wa JaIIa dalarn Kitab-Nya adalah para imam
Aloihimussalam.
Bab: Semua amal diperlihatkan kepada Nabi ShcIIaIIahu
Alaihi wa Sallam dan kepada para imam Alaihimts-
salam.
Bab: Bahwasanya pira imam adalah sumber ilmu, pohon
nubuwah, dan yang diperselisihkan oleh para ma-
laikat.
Bab: Bahwasaryra para imam Alaihimussalam adalah para
peuaris ibnu. Sebagian mercka melmariskan ilmu
kepada sebagian yang lain.
Bab: Bahwasanya para imam mewarisi ilmu Nabi dan
semua nabiAlaihimussolom serta para washi sebelum
mereka.
Bab: Bahwasanl,a para imam Alaihimussalam memiliki
semua kitab yang ditunrnkan dari sisi lrJlah Arua wa
Jalla. Mereka mengetahui semua kitab yang berbeda-
bedabahasanya.
Bab: Bahwasanya )xang mampu menghimpun semua kitab
hanya para imamAlaihimrssalam, dan bahwa sesung-
guhn)ra mereka mengetahui semua ilmu AlQur'an.
192 MengungkapHaldkatsyi'ah
Bab: Semua amal diperlihatkan kepada para imam, baik
yang masih hidup maupunyang su&h wafat.
Bab: Para imam Alaihimussalam diperlihatkan pada amal-
amal dalam masalah pilar yang mengangkat para
imam dan apa yang dilakukan terhadap mereka dalam
perut ibu mereka.
Bab: Bahwasanya seorang imam santgup melihat jarak
antara timur dan barat dengan menggunakan cahaya.
Bab: Bahwasanya para imam mengetahui kelebihan d^n ke-
kurangan di muka bumi, baik soal kebenaran maupun
kebathilan.
Bab: Para imarn mengetahui ilmu tentang kematian, ben-
cana, nasab keturunan orangArab, den kefasihan.
Bab: Dengan izin Allah para imam bisa menghidupkan
kembali orang-orang yang telah mati serta dapat me-
nyembuhkan penyakit lcusta d"n lepra.
Bab: Seorang imam dapat membedakan mana golongannya
dan mana musuh-musuhnya berkat tanah yang kare-
nan)4a mereka diciptakan, yaitu larat wajah dan
nama-uama mereka.
Bab: Tentang Amirul Mulominin yang sanggup meugendarai
awan dan menjelqiahi semua sarana dan planet.
Bab: Tentang &nirul Mukrninin 1lang berdialog langsung
dengan Allah ketika gelap malam mulai tiba, lalu Jibril
turun di antara keduanya.
Bab: Para imarn Alaihimssalon mengetahui apa yang ada
di langit, di buni, di srrga, di neraka, serta semua
yang ada di alam dunia sampai hari Kiamat nanti.
Kelima:
Sikap Berlebihan Kaum Syi'ah dalam Mengutamakan
Menziarahi Kubur Para lmam
194 MengungkaPHakil<atSyi'ah
Meskipun di dalamnya ada pembahasan namun ti'
dak dapat dikemukakall di trsynpat ini."
Selanjutrya si penulis menguatkan sendiri dalam kitab-
nya ini, yakni pada halam{r gZ.-Ia mengatakan sebagai
berilart:
"Setelah berpikir keras dan menghimpun keinginan
kuat, saya lalu memohon pertolongan kepada Allah
Tabaraka wa Ta'ala, sehingga saya berhasil men-
takhrij dan menghimpun hadits-hadits para imam
Alaihimussalaz. Saya tidak mentakhrij satu hadits
pun yang bersumber dari selnin mereka. Sebab, apa
yang saya riwayatkan dari mereka sudah cukup. Sa-
ya tahu, bahwa saya tidak bisa menghimpun semua
hadits mereka tentang masalah ini dan masalah-
masalah lainnya. Tetapi kredibilitas teman-teman
saya yang saya kemukakan, dan komitmen saya yang
tidak mengetengahkan satu hadits pun dari tokoh-
tokoh perawi yang kontroversial, hal itu lebih pen-
ting. Saya namai kitab ini l(amilAz-Ziyarat."
Berikut beberapa bab dari daftar isinya, Daar As-Surur-
Beirut-r997 Masehi:
Bab (SS): Sesungguhnya orangoang yang berziarah ke
kubur Al-Husain Alorftissolarn akan masuk surga
sebelum seluruh manusia.
Bab (S8): Sesungguhnya berziarah ke kubur Al-Husain
Alaihissalam adalah amal yang paling utama.
Bab (Sg): Barangsiapa yang berziarah ke kubur Al-Husain
Alaihissalam, ia seperti orant yang mengunjungi
Allah diArasy-Nya.
196 MengungkapHddotSyi'air
Bab (gz) : Sesungguhqra tanah kuburan Al-HusainAlarhis-
salamadalah obat dan jaminan keselamatan.
Bab (gS) : Dari mana tanah kuburan Al-Husain Alaihis-
salamdiambil, dan bagaimana ia diambil?
Bab (g+): Yang dibaca oleh seseorang setelah ia memakan
tanah lnrbur Al-Husain Alaihrssalam.
198 MengungkapHaldkatSyi'atr
Bab: Setiap malam malaikat Jibril dan Mikail berziarah ke
kubur Al-Husain Alarft rissalcm.
Bab: Sesungguhnya Alah Tahla membanggakan orang
yang menziarahi kubur Al-Husain Alaihissalam ke-
pada para malaikat penghuni l"ngt dan para malaikat
pembawaArasy.
Bab: Sesungguhnya Nlah Az,za wa Jalla bersumpah untuk
tidak mengecewakan orang-orang yang menziarahi
kubur Al-Husain Alarhissalam.
Bab: Sesungguhnya menziarahi kubur Al-Husain Alaihis-
salam sebanding dengan tiga puluh kali haji yang
mabrur, yang diterima Allah, dan yang bersih bersama
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallom.
Bab: Barangsiapa berziarah ke kubur Al-Husain Alaihis-
salam sama seperti orang yang menziarahi Allah di
atasArasy-Nya.
Bab: Barangsiapa berziarah ke kubur Al-Husain Alaihis-
salam sama seperti orang yang menziarahi Allah di
atas Kursi-Nya.
Bab: Barangsiapa berziarah ke kubur Al-Husain Alaihis-
salam sama seperti orang yang menziarahi larbur
Rasulullah Slwllallalru Alaihi wa Sallam.
Bab: Barangsiapa berziarah ke kubur Al-Husain Alaihis-
salam sama seperti orang yang menziarahi kubur AIi
Alaihissalam.
Bab: Barangsiapa b€rziarah ke kubur Al-Husain Alaihis-
salam, Allah menenttrkannlra berada di surga lhggin.
Xn MengmgltapHddcais)fah
Ayahrllah yang agung, Muhammad Al-Fadhil Al-
Iankarani dalarn kitabryra Al-Ahkam Al-Wadhihah,
cet. MaharQumm.
9. Ayahrllah )xang agung, Jawwad At-Tibrizi dalam ki-
tabnya Al-Masa'il Al-Murlf;al'Jr..bah cet Al-Faqih-
Kuwair
zul ['brtgund(ap!{skfl(dsfrah
kesan jelas kepada Anda, bahwa sikap mereka terhadap
orang-orang Ahli Sunnah tersebut adalah demi menga-
malkan taqifhyang merupakan sembilan puluh persen dari
ajaran Syi'ah.
Sesungguhryra kebiasaan orang-orang Syi'ah ialah
mengingkari, menyanggah, mengancam, dan menolak jika
mereka didislceditkan dalam sebuah tulisan atau pidato,
kendatipun hanya sekilas saja. Tetapi kenapa mereka diam
saja sambil menahan nafas tanpa mau memprotes perlakuan
seperti itu?
Kenapa mereka cuhrp menolak di hadapan kaum Ahli
Sunnah, tanpa mau mengungkapkan penolakanqra sesara
riil?
Kenapa mereka tidak mau menyangkal secara umum
hal-hal yang dikaitkan kepada mereka?
Dan kenapa mereka tidak mau mengamati sanad-sanad
riwayat iui, lalu menjelaskan mana yang lemah, dan ddak
dapat dijadikan sebagai hujjah?
sB2A
2(X ,rrguqrqrrustfr,
orang Quraisy berikut naula-nama mereka dan na-
ma-nama bapak-bapak meneka yang dihapus dari-
nya. Yang tidak ditinggalkrn hanya nama Abu
Lahab, karena ia adalah pqmen Rasulullah ShaI
IaIIahu Alaihi wa Alihi'.'
* Dilortip oleh gum kanrn SJn'ah" Muhammad Shadiq
Ash-Sadr dalam kitab farilh Ma Ba'da Azh-Zuthur, hal.
657, da;i Abu AMullah Alaihissalanm, bahwasanya ia ber-
kata,
"...seakan-akan aku melihat ia berada di antara
rukun Al-Yamani dan maqam Ibrahim. Ia sedang
membai'at banyak orang untuk percaya kepada kitab
baru yang bagi orang-orangArab sangat berat."26
ii Disebutkan dalam TattilchMa Ba'daAzh-Zttthur, hal.
638, dari Abu Ja'far Alaihissalam, ia berkata, 'AlQa'im
akan muncul pada tahun ganjil ..." Lebih lanjut ia menga-
takan,
"Derni Allah, gsakan-alran aku seperti melihat ia ber-
ada di antara rukun Al-Yamani dan maqam Ibrahim.
Ia sedang membafat banyak onang untuk percaya
kepada perkara yang baru, kitab yang baru, dan ke-
kuasaan yang barl dari langit."
Ji Disebutkan dalam kitab Yaum Al-Ihalasholeh l(amil
Sulaiman, hal. g7g, dari Imam Ja'farAsh-Shadiq, ia berkata
"Ketika ALQa'im Alaihisslam muncul, ia membaca
Kitab AIIah Azza wa Jalhapa adanya, lalu ia menge-
luarkan mushaf yang ditulie olehAli Ahihisalaa."
26 lel€ttgungftapllatdkstSyi'aft
'Diriwayatkan dabm beberapa hadits, seeungguhnya
para irnam Alaihimuwlam menyumh golongari
mereka untuk membaca Al-Qur'an yang ada ini di
delam shalat dan ibadah-iba6slh lainnya, serta me-
ngamalkan hukum-hukumnva sampai muncul mau-
lana sang pemilik zarnan, Al-Mahdi. AlQur'nn yang
ada ini aknn lgpss melayang dari tangan manusia ke
langrt. Al-Mahdi lalu rnengBluar}an Al-Qur'an yattg
ditulie oleh Amiml Mukninin Alaihisslaa- Ia mem-
bacanya dan mengamnltan hukum-hutumnya-"
* Abul Hasan Al-Amili dalrm kitabnya Mir'at N-
Anuor wa Misylcat //,'Asror,, hal. 36, Daar At-Tafrir-
Qumm, mengatakan,
'seeungguhnya Al-Qur'an yang akan dipelihara dari
hal-hal tersebut, dan yang sesuai dengan apa yang
diturunkan oleh Allah Ta'ala, ialnh yang dihimpun
dan dipelihara oleh ltb Alaihissalam hineg3 sampai
kepada putranya Al-Hasan Alaihissalaa. Dernikian
seterusnya hingga sampai kepada AIQa'im Alaihi*
sahm, Al-Mahdi. Sekarang ini Al-Qur'an tersebut
masih ada padanya."
* Muhammad bin An Nu'man yang diberi gelar Al-
Mufid dalam kitabnya N-Masa'iIAs-San ryat, hal 88-89,
mengatakan,
"Sesungguhnya ada riwayat shahih dari para imam
kita Aleihimussalambahwa mereka menyumh untuk
membaca Al-Daftain. Kita tidak boleh berlaku curang
dengan menambahi atau menguranginya, sampai
muncul AIQa'im Alaihisslam. Ia aLan membaca-
kan kepada manueia apa yang telah diturunlran oleh
208 lren$rtgf€ptlddtasYdr
salam. Al-Qur'an ini qlrnn dikeluarkan otreh Imam AL
Mahdi yang ditunggu-tunggu. Begrtu muncul, Al-
Mahdi akan gegera diberi kemudahan oleh Allah.
Kemudian Al-Qur'an ini dihimpun oleh Utsman bin
Afran ket'l.a ia eedang menjabat sebagai khnlifah.
Inilah Al-Qur'an yang telah dihimpun oleh Utsman
pada zaman permulaan shahabat, atau yang mereka
tulis seperti yang ada di antara kita sekarang ini."
Saudara kami sesama Muslim, coba Anda perhatikan
uraian Al-Hairi di atas t€ntang adanya dna buah mushaf.
Pertama, mushaf yang dihimprm N Radh$al/a,lut Atitt1.
Dan yrang kedua mtrshaf yang dihimlnur oleh Utsman
Radhiyallalutuiluu,
Al-Hairi tidak menyatakan secara tegas bahwa lcedua
mushaf tersebut sinknon. Misalnya, ia jrrga tidak menga-
takan bahwa mushaf Utsman itu berbeda dengan mushaf
AIi.
Sesungguhryra mushaf AIi diwarisi oleh para imam yang
ma'shum. Mereka tidak memperlihatkannya kepada siapa
pun. Tetapi nanti akan diperlihatkan oleh seorang imam
mereka yang ditunggu-tunggu pada wahu kemuncrrlannya.
Dan orang boleh bertaqa, jika mushaf yang akan diper-
lihatkan oleh imam kaum Syi'ah 1rang dihmggu-tunggu ihr
mushaf yang beredar di tengan-tantan kaum Muslimin saat
ini, lalu apa perlunya mushaf yang akan dibawa oleh imam
yang ditunggu-tunggu tersebut?
Mari kita serahkan jawabannya kepada para ulama
Syi'ah.
il
Guru Syi'ah, Muhammadbin MuhammadAn-Nu'man
yang diberi julul€n Al-Mufid dalam kitabnya Aua'il Al-
Maqalat, hal. 54, cetakan kedua-fibriz Iran, dan hal. 9r,
2lO iasrsnltapHdddsyrah
dalam susunan yang diridhai oleh Allah dan Rasul-
Nya Shalhllahu Alaihi wa Sallam berikut keluarga-
nya."
* AIi bin Ibrahim alQunmi dalam kitabrya Tdsir Al-
Qummi,jilid I, hd. 36, Daar As-SurunBeirut, mengatahn,
'Adapun yang berMa dengan apa yang telah dihrrunkan
oleh Allah ialnh fi16xa-\1y,a,
,r$',;;t*!;'#
"I(alian adalah imorrpirnorn yang tefiai* ymg dilahirkan
uttfitk montsia-"
IGliankan tahu, bagaimana Allah memuji mereka dalam
alatberikutnla,
:- 'ct ctv 'zol?. . '.-o.. 'ctl?.
Opgg ,s..^lt ,f issps ota)\ oStV
-.t..2-
ir\
"yotg nerywuh kcpda yang na'n$, dot mencegah doi
yorg mwtko, dm berimm kepda Allall"
212 lttesngftrpHffisyrah
Abu Abdullah berkata, 'Bagaimana menjaga sesuahr
atas perintah AIIah? Dan bagaimana ada mateikat-malaikat
yang selalu mengikutinya secara bergiliran di mukanya?"
Ditanyakan kepadanya,'Jadi bagaimana hal ittr sebenanrya,
wahai Rasulullah?' Ia menjawab,
'u.'ijrrx-
i:i- tr'n*Jj ylE e'-,ir;J ,;
"Bagi nanusia da nalaikat-malailca
!'if
lwtg selalu mengi-
httbrya bergilirm dari blohangnya don moloikd nqU
dari di nuhanya Mereka menjagarya ot^ p"rtiot,
Allall"
' Masih ban)raklag contohyanglain.
iI
Ali bin Ibrahim Aleummi dalam kitabnya Tofsir Al-
@mmr"jilid I, hal. gZ Daar As-.Surur-Beirut, mengatakan,
'Ayat yang diselewengkan ialah firrran Allah,
c,
44,; ti.cf
'flti|i q'r#; io, 4
D,-
dtt d: .l_
o:til;.-'r&'^litt
"Tetapi Allah mengakui Al-ew'ot yotg ditmorkor-W
ke_padamu tentangAti. Allah menwikonya dengo, iln u-
Nya; dan malaika-nalaika pm menjdi,o*"i
6ito1.
-
FirmanAllah,
*'"61
'& 1;;lJT rr,Jib i!'*t
'- c t{-c'
Olt:'-
"Dan orotg-orang yang berbut zalim kepoda keluuga
Muhammod itu trclak akot mengenlrui ke tempat mana
mereka akon kembali-"
DanfirmanAllah,
'-)i
Ji olri"rr :\
"i
o,ncr.rJl
c
dan
218 frengmgftapHakt(atsyi'ah
it
Guru Syi'ah )xang biasa dipangBil Al-Fadhil, Al-Arif,
,lan Al-Ba&iI Juhdahu fi Sabil At-Taklif alias Abul Hasan
Al-Amili Al-Maula Muhammad Thahir bin Abdul Hamid bin
Musa bin AIi bin Ma'tuq bin AMul Hamid Al-Amili An-
Nabatli Al-Fatuni dalam mukadimah Tafrir btab Mir'atAl'
Arutnr wa Misylcat Al-Asrar, hal. 36, Mathba'at Al-Aftab-
Teheran, tahun rSZ+ Hijrifh, dan ia dari kantor berita
Muassasah Ismailiy5ran di Qumm, mengatakan sebagai
beriln&
"IGtshuilah" bahwasanya kebenaran yang tidak
mungkin dapat diingkari berrlasarkan riwayat-riwa-
yat yang mutawatir berikut ini dsr' riwayat'riwayat
lain irlnh, bahwa AlQur'an yang ada di hadapan
kita inr, sepeninggBlan Rasufulhh Shallallahu Alaihi
*a AEbi sudah mengalami penrbahan-penrbahan-
Orang-orang yang menghimpuurya sepeninggalatr
beliau telah menghilangkan beberapa kilirnat dan
' ayat 5rang sudah tidak sesuai lagi dengBn apa yang
telsh ditunrnkan oleh Allah" yatni seperti yang
sndah dihirnfun dan dipelihan oleh Ali Alaihiwlam
hingga sa-Fd kepada putranya Al-Hasan Alaihis
slatu- Begthr setemsn5ra sampai kepada munculnya
ALQa'im Alaihiwlam- Sekarang ini Al-Qur'an yang
asli tersebut ada padan5ra."
jf Dahm Al-AmiliAl-Fatuni,hal.49, juga mengatakan,
'Ketahuilah, bahwasanya Tsiqat AI-IsIam Muhammad bin
Ya'qub Al-Kulaini merasa yakin ada perubahan dan pengu-
rangan pada AlQtu'an. Soalnya ia telah mengetengahkan
beberapa riwayat dalam kitabnya Al-Kafi yang pada bagian
awal menyatakan, bahwa apa )xang diriwayatkanryra tersebut
dapat dipercaya. Tetapi untuk seterusnya ia tidak berani
mengungkapkan, karena adabanyakyang cacat pada isinya.
r'il.'e/ir-X;'g
"Kamtt adalah wut yang terbaih yotg dilahirkot mak
manusia."
Sesungguhnya Ash-shadiq Alaihisxlam berkata kepada
orang yang membaca ayat ini, '... sebaik-baik umat yang
membunuh Ali dan Al'Husain bin Ali Alaihimassalom?"
Seseorang bertanya, 'Bagaimana a)rat ini bisa ditunrnkan?"
Ia menjawab,'sesungguhnya yang dihrnrnkan ialah ayat,
/6;G?i*i;'#
"Kalian adalah irna?rr-irnamyang tefiaih yory dilahirknt
tnttuk montsia."
IGliankan tahu, bagaimana Allah memuji mereka da-
lam ayat berilartnfia, '5ang menyuuh kepada yang ma'ruf,
dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada
Allah.'
Setelah menyebutkan beberapa ayat sebagai bandingan-
n1ra, ia kemudian mengatakan, "Adapun bagan yang di-
buang dari Al-Qur'an )rang asli ialah firrran Allah,
A2O UenffnUtrapl{aldcatsyfa}t
Begitulah alat asli yang diturunkan Jadi Allah menunrnkan
AlQur'an dengan sepengetahuan Ali, dan para malaikat
samammjadi saksinya."
Selanjutqra sebagai bandingannr ia iwa menuturkan
beberapa ayat lainnya. Apa yang dikatakan oleh AlQummi
dan Al-Kulaini ini disetuiui oleh beberapa sahabat kard dari
kalangan ulama ahli tafsir- Contohrya seperti Al-I)"asyi, An-
Nu'mani, Farat Al-Kufi, dan 1,ang lain. Inilah pendapat
sebagan besar muhaqiq dan para ulama ahli hadits dari
gerenasi belakangan. Dan ini iuga pendapat SJail& Al-dal
Ahmad bin Abi Thalib Ath-Thibrisi, seperti f'ang ia q'atakan
dalam kitabnya Al-Ihtijaj. Pendalnt ini juga didukung oleh
Staikh Al-Allamah Baqir yang bergdarAlim ,tihli&'Bait wa
Klrrdim AlJnfurilriiim Alaihimtsslan dalam kitabrya Bihar
Al-Anwar. Dalam htab ini ia membicarakan masalah ter-
sebut. Dan saya sendiri menilai keabsahan pendapat ini
sete}ah mengarnati beberapa hadits den atsar 1lang bisa
digunakan sebagai dasar unttrk menetapkan bahwa hd itu
merupakan hal-hal yang sangat dibutuhkan oleh mazhab
Syi'ah, dan sekaligus merupakan kerusakan yang terbesar
dalam meriampas kekhilafahan."
* Setelah mengenrukakan beberapa riwapt tentang
adanya perubahan dalam AQur'an, Al-Allarrlah Al-Huiiat
As-Sayid Adnan Al-Bahrani dalam kiabqra Masyariq,{sy'
Sgumts Ad-Durriy at, hal. rz6, mengatakan,
'Biwayat-riwayat seperti ini sangat banyak, gehingga
tidak terhitung dan sangat mutawatir. fidak banyak
manfaat untuk mengutipnya setelah maraknya pe-
nyimpangan dan perubnhan di antara kedua golong-
an, karena keadaan di kalangan para shahabat dan
tablin hal itu juga diterima. Bahkan sudah disepa-
*2, MengurgkapllakikatSlt'ah
beberapa bukti atas kekurangan AlQur'an. Berikut ini l€mi
kemukakan beberapa d"Iil tersebut, seperti yang dikatakan
oleh seorang ulama Syi'ah:
r. Ke}urangan suratAl-Wilayah-
z. Kekurangan suratAn-Nurain.
3. Kekurangan sebagian kalimat dalam beberapa ayat.
Selanjutnya ia mengatakan,
"Sesungguhnya Imam Ali tidak dapat mentashih Al-
Qur'an pada zaman [gkhilafFhennya disebabkan
taqiyah. Lagi pula supaya hal itu menjadi hujjah pa-
da hari Kiamat nanti atas orang-orang yang menye-
lewengkan dan orang-orang yang mengubah."
Ulama Syi'ah ini juga mengatakan,
"Sesungguhnya para i-4m tidak dapat mengeluar-
kan Al-Qur'an yang benar karena khawatir terjadi
perselisihan di antara manusis sshingga mereka
akan kembali kepada kekufuran yang hakiki."
Itulah sebagran dari pengalaran para ulama
Syl'ah, bahwasanya AI-Qur'an itu kurang dan sudah dise-
lewengkan. Karena anggapan AlQur'an sudah diseleweng-
kan merupakan kebutuhan mazhab Syi'ah, maka sejak
dqhulu sampai sekarang para ulama mereka kemudian
menulis kitab-kitab yang khusus membahas tentang kqra-
kinan yang jahat tersebut. Setahu kami, di antara mereka
yang terakhir menulis ialah guru Syt'ah yang terkenal alim,
Mirza Husain bin Al-Mirza Muhammad Taqi bin Al-Mirza
Ali bin Muhammad An-Nuri Ath-Thibrisi. Ia menulis sebuah
kitab dengan judul Foshlu ;dJ,-I<hitl:,rrb fi ltsbat Tohrif Kitab
Rabbi Al-Arbab. Dalam kitab ini ia mengaliiu terjadi pe-
224 ttlengrrnsaplldrftatsyfah
Secara global, orang-orang Syi'ah me5nakini adanya pe-
rubahan dalam AlQur'an. Mereka memberikan apresiasi
yang positif terhadap para perawi dan para ulama ahli hadits
mereka yang berani mempersoalkann5ra. Jika meneka me-
nyangkal adanya perubahan di depan Ahli Sunnah, fidak
lain karena tipu muslihat dan tuntutan taqiyah )'ang me-
mang memperbolehkan mereka berpura-pura, berdusta, dan
bersikap munafik di depan kaum AhIi Sunnah. IGlau tidah
kenapa An-Nuri Ath-Thibrisi, Al-Qurrrmi, Al-Kulaini, dan
ulama-ulama lain yang meyakini adanya perubahan Al-
Qur'an, begitu dihormati dan dipuji-puji oleh Syi'ah?
Contoh paling nyata ditulis oleh ulama intlektual Syi'ah
yang menjadi rujukan di Najf, yakni Abul Qasim Al-Khau'i
dalam kitabnya Al-Bayan fi fafsir Al-Qur'an" hal. 278,
cetakan keempat tahun 1389 Hijriyah. Ia mengatakan, 'Se-
sungguhnya pembicaraan tentang adanya perubahan pada
AI-Qur'an adalah khurafat dan fiktif belaka. Yang menga-
takan hal itu hanya orang yang kurang normal akalnya.
Tetapi bagi orang pintar, jujur, dan cermat ia pasti yakin
bahwa cerita itu keliru dan hanya khayalan saja."
I(ami jadi ingin bertanya, apakah Al-Kulaini, AI-Qummi,
Ath-Thibrisi, Al-Majelisi, An-Nuri, Al-Fahrni, Al-Mufid, dan
yang lain adalah termasuk orang-oreng yang lauang normal
akalnya? Siapa yang menuduh mereka seperti itu dari ulama
mereka?
Apakah kita percaya pada AI-I(hau'i, atau kita menghu-
kumi ucapannya ini berdasarkan taqiyah yang memper-
bolehkan mereka untuk berdusta terhadap musuh-musuh
mereka?
Berikut masalah-masalah sangat penting yang sengaja
kami kemukakan di hadapan para pembaca )xang budiman
2216 umm*apllakrldsyi'arr
bahan pada AlQur'an. Dikar,enakan nasakh bacaan dite-
tapkan dalam Al-Qur'an d"t' hadits, berarti memang ada
perubahan dalam AlQur'an. Ittr pendapat Al-Khaut. Ter-
serahAnda menilainya.
Dalam kitab yang sama hal. er9, AI-I(hau'i mengatakan,
'Sesungguhnya pendapat yang menyatakan adanya
nasakh bacaan, secara otomatis juga mengakui ada-
nya perubahan. Akibatnya, di kalangan para ulama
Ahli Sunnah sendiri beredar pendapat yang menya-
takan telah terjadi perubahan pada Al-Qur'an."
Dalam kitab yang sama hal. zz4, Al-I(hau'i mengata-
kan,
"Bukan rahasia lagi bahwa pendapat yang mengata-
kan adanya naspkh bacaan, dengan sendirinya meru-
pakan pendapat yang mengakui adanya perubahan."
Kelima, dalam kitab yang sama hal. zr9, Al-Khau'i juga
mengatakan,
"Dan telah dinisbatkan oleh beberapa kumpulan pen-
dapat tentang tidak adanya pembahan (y.og dinis-
batkan) kepada beberapa ulama besar. Di antara me-
reka ialah sang maha guru, Al-Mufrd ...."
IGmi ingin mengatakan kepada pembaca, Anda sudah
tahu bahwa menurut Al-Mufid, terdapat banyak riwayat
hadits yang menerangkan terjadinya perubahan pada Al-
Qur'an. Tetapi Al-Khau'i sengaja menyesatkan dan menga-
burkannya derrgan menggunakan istilah dan telah dinis-
batlcan la sengaja tidak menunjuk pada pendapat shahih
yang dikemukakan oleh Al-Mufid.
Keenam, sesungguhnya Al-Khau'i menguatkan hadits-
hadits yang berlaku di kalangan Syi'ah ihr tentang peru-
228 Men$mgl€pHald(atsyi'ah
bin Sa'id, flenaan, Sha'id An-Nahdi, Al-Harits Asy-
Syami, $dullah bin Al-Harits, Hqrnzsh bin Ammar
Az-Zubatri, dan Abu Al-Khathab."
Selain riwayat tadi, Al-tr(hau'i jWa mengutip banyak
riwayat lain. Dan ia mengomentarinya dalam kitab yang
sama, jilid )GV, hal. 259,
Tang bisa disimprrllran dari riwayat-riwayat ini
ialah bahwasanya Muhammad bin Abu Zainab ada-
lah orang yang sesat, menyesatkan, dan rusak aki-
dahnya. Kendatipun sanad sebagian riwayat ini
lemah, tetapi yang shahih diantaranya cukup dija-
dikan sebagai dasar bahwa secara global tidak jauh
dari mutawatir."
Sebagaimana telah jelas bahwa Al-Khau'i memang tidak
mau menjelaskan tingkatan riwayat tersebut dari segi shahih
dan dha'iftrya. Tetapi dalam kitabnya tersebut jilid DL hal.
42, ia menjadikan dalil riwayat buruk yang mengecam Al-
Qur' an tersebut, dengan mengatakan,
"Dalam biografr Muha"'mad bin Abu Zainab dise-
butkan tentang tafsir firman Allah Ta'ala, 'Apakah
akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa syetan-
syetan itu turun? Mercka turua kepada tiaptiap pe*
dusta lagi yang banyak dma.'Bahwasanya Sha'id
An-Nahdi adalah salah aeorang dari mereka."
Seperti yang kita ketahui bersama, apa yang dijadikan
dasar oleh AI-I(hau'i di sini adalah bagran dari riwayat yang
buruk tersebut. Dan seperti biasanya ia tidak menjelaskan
tentang shahih dan dha'i6ya, padahal ada beberapa alasan
yang cularp banyak yang dapat menyelamatkan dan mem-
bela Kitab Nlah Azza usa Jalla. Tetapi, ia tidak mau me-
lakukannya.
2$ tfiuuq,qtffiflwt
mengatakan adanp perubahan pada AlQur'an. Kenapa?
IGrena mazhab Syi'ah dalam segala sesuatu yang menyang-
kut prinsip dan cabang adalah berdasarkan riwayat orang-
orang yang mengatakan adanya perubahan pada AlQur'an,
kendatipun riwayat drn ucapan-ucapan mereka itu disang-
gah dan mereka menglofirkan niscalra akan roboh mazhab
dan akan sirnaberbarengan dengan hempasan angin.
Saudara kami sesama Muslim, jangan heran atas bacaan
orang-orang Syi'ah terhadap Al-Qur'an yang ada sekarang
ini yang menurut persangkaan mereka telah diubah. Sebab
menurut ucapan mereka, itulah yang diperintahkan kepada
mereka.
* Nimatullah AlJazairi dalam kitab AI-Anwar An-
Nu'maniyah, jilid II, hal. 363, Mansyurat Al-A'lami-Beirut,
menyebutkan alasan kenapa orang-orang Syi'ah tetap mau
membaca Al-Qur'an yang ada sekarang ini, meskipun me-
reka mengatakan ada perubahan padanya. Ia mengatakan,
"Disebutkan dalam beberapa riwayat bahwasanya
para imam Alaihimussalam men5ruruh orang-orang
Syfah untuk membaca Al-Qur'an yang ada ini dalam
shalat maupun lainnya, serta mengapslkaa hukum-
hukumnya sampd munculnya AIQa'r'm sang pe-
nguasa zauran yang akan merenggut Al-Qur'an ini
dari tangan manusia untuk dibawa ke langit. Selan-
jutnya ia akan mengeluarkan Al-Qur'an yang ditulis
oleh Amirul l\,fqlrninin Alaihissalam kemudian diba-
ca dan diamalkan hukum-hukumnya."
* Muhammad bin An-Nu'man yang bergelar Al-Mufid
dalam kitabnya AI-Mosa'iI As-Sarauiyat, hal. 78-8r, dan
juga dalam kitab Aara' Haula Al-eur'an, oleh Al-
Ashfahani, hal. r35, mengatakan,
236 Mettgungl<apllaldkatsy{'ah
orotg yory berpaling doi aya-Kt dot keptnaorKt" Per-
wnpamoo, or@tg-or@rg Wrg memenuhi jorji-f,fu naka Aht
akot nemberi balasm kcpda mereka swga yotg penuh
nilonat. Sesugguluya Allah memiliH onpuan do, parrala
yang beso, seswrggaluya Ali temas* orang-or@rg yang ber-
takwa, dan sesuggulmya l<omi akn, mencuhryi halo4n pada
lwi Kiqnat nmti. I(otti tidak akm lalai atas kcalimot yotg
diperlafukan kcpadanya Komi telal, memuliakonya atas
selwuh keluogamu. Sesmgularya io dm ouk crcurya ada-
lah orory-orotg yang sabo, dot yotg memtsuhi mereka ada-
lah pemimpin orang-orotg yory berdosa lfutakmlah kcpada
orailg-or@tg kafir setelah berimot 'I{aliot bwu-bwu mencoi
perhiasot dmia, dot nelupakm apa y@rg telah dijotjikot oleh
Allah dan Rosul-Nya kcpada kaliot. Ifulim telah merusak janji
yang telah dilarfuhkan. &ngguh l(ami telah membuot perwn-
pomao, kcpada kalian sqpmya kalim mendapotkot peturrjuk'
Walni Rasul, sesutgubtya Kami telah mentrtmkan kepadamu
6yat-qyd yang sotgat jelas. Di dalamtya ada orory yory
dimatikot oleh Allah dalam keadoan Mubnin. Bootgsiapa
yong berhnsa sepeninggalotmu berjaya, maka berpalinglah
doi mereka" Sesmggulurya mereka adalah or@rg-orang y@tg
berpaling. Sesmggulvrya mereka akan dihadirkm pada hoi
ketika mereka s@tgat membuuhkan pertolongot don tidak
ada yang mengasihi mereka- Sesurygulmya bagi mereka di
Jahannam oda tempa yotg pasti. Oleh koreno iu bertasbihlah
dengan menyebut nama Tuhormu dan jadilah kamu termasuk
orcmg-orotg yory bersujud. Sunggh Kami telah mengutus
Musa dot Honn wrtuk menyampaiknt risalah Tetapi mereka
soma menzalimi Hottr y@tg sotgat sabar. Lalu di antua
mereka Komi jadiko, kcra dan babi. Karni laboti merelea
sampai poda hoi mereka dibangkitksn kembali. Bersabulah,
niscaya mereka akant melihat. Sesmggulurya Kmti telah
memberimu hibnah sebagaimana poa rasul sebelwnmu, dan
24O lrlen$rrolopHakikatsyfah
Dan juga seperti yang disebutkan oleh Al-Mirza
Muhammad Mu'min Al-Istirabadi dalam kitabrya Ar-Rrght,
hd. rr8, DaarAl-I'tishamQurnm, Lan; oleh Ni'matullahAl-
Jazairi dalam kitabnya Al-Anwu An-Nu'maniyah, jilid II,
hal. 89, &n oleh Zainuddin An-Nabathi dalam kitabnya
Ash-Shirath Al-Mustaqiwjilid II, hal z53.
Bahkan salam bait-bait sya'ir Syi'ah, kami menemukan
ungkapanpng senada:
Wahaihuijah Allah,s'
wahai sebaik{aik manusia cahaya kegelapan
wahai puha bintang-bintang yang gemedap
aku menghanap dariAllah Tuhanku
kinanya Dia berkenan rnenganbrkan
aku dapat melihat dengan mata kepala sendiri dua onang
terkutuks2
yang akan dibongkar kubumya,
sepertiyang dikatakan oleh Nabikepada kita,
setelah mereka dikubur di hnah
mereka pasti akan diumumkan didepan seluruh manusia
mercka akan disalib pada bffing pohon kurma
lalu dibakar secara pasti
inilah yang akan menyembuhkan hati yang lama
memendam kesedihan,
lalu setelah ia akan merasa gembira.sg
sffia
3'
Maksudnya, Al-llahda.
e Yaitu Abu Bakardan Unar
Radhiyaltahu Anhuma.
sYasin Ahmad, Aqlu
N-Durarfi fuqri futhni Umar.
242 M€ngungfopHsklkatsyi'8h
menyebut meneka para pencuri. Maksudnya,
pencuri harta Allah."
SG&A
248 MengungkapHakikatsyi'ah
burung pipit yang terbang lalu jatuh dari sarangnya
kemudian dibuat mainan oleh anak-anak kecil."
ii Diriwayatkan oleh Al-Humr AI-Amili dalam kitab
Wasa'ail Asy-Syi'ah (fr/ 96), dari Abu Abdillah Alonhis-
salam,iaberkaa,
"Wahai Sudair, tetaplah tinggal di mmahmu. Jadilah
kamu seorang penghuni di antara para penghuninya.
Berdiarnlah sepanjang malam dan siang. Jika kamu
telah mendengar bahwa As-Sutani telah muncul,
maka pergilah kepada kami walaupun dengan ber
jrlan lrqld."
l* Disebutkan dalam Ash-shahifah As-sajailfuat Al-
Kamilah, hal. 16, Daar Al-Haura'-Beirut Libanon, sebuah
riwayat dari Abu AbdullahAlarhissalam, ia berkata,
"Siapa pun di antara kami Ahlul Bait yang keluar
demi berjihad sebelum datangnya AlQaial kita
untuk menolalr kezaliman atau untuk membela kebe-
naran, niscaya ia akan tertimpa bencana. Kedatang-
an AlQairzr akan menambah kekuatan golongan
kita."
* Disebutkan dalam Mnlr/ladok Al-Wasp.'il (IIIUS),
sebuah riwayat dari Abu Ja'farAlaihissalam, ia berkata,
"Setiap bendera yang dikibarkan sebelum munculnya
AIQaiar maka yang melakuka''nya adalah thaghut."
i* Disebutkan dalam Wosa'il z{qy-syr''ah CXI/g6), se-
buah riwayat dari AIi bin Al-Husain Naihisslam, b
berkata,
"Demi Allah, seseorang di antara kita yang berang-
kat berjihad sebelum kedatangan &Qa'im, ia, sdnlnh
seperti perumpamaan seekor burung pipit yang ter-
Pembahasan Pertama
PENGAIruAN MEREKA ADANYA NASH ATAS
KffiHIIJ\FAHAN AtI RADHIYAI.I.AIIU ANHU
260 MengungkapHaldkatsyi'ah
orang Ahli Sunnah dan sudah tiba saatrya waktu maghrib
menurutmereka.
It Diriwalatkan oleh Stxailt Muhammad Ali bin
Babawaih AlQummi yang diberi juluton Ash-shaduq dalam
kitabnya yang dibuat pegangan oleh orang-orang S,,i'ah,
Faqih Man la YaMhurthu N-Faqih, jilid I, hal. r4z, Daar
Al-Kuhrb Al-Islamiyat-Teheran, dari Ash-Shadiq Ataihis-
salam, ia berkata, "Jika matahari telah terbenam, maka
boleh berbuka dan wajib shalat.'
r* Riwayat ini juga diketengahkan oleh AI-Humr AI-
Amili dalam kitab Wcsa'it Asghsyi'orr, jilid VII, hal. 9o,
Daar Al-Ihya', At-Tirrats Al-Arabi-Beint.
i* Diriwayatkan oleh Al-Humr Al-tudli dalam htab
Wasa'ilAsy-,Syi'arl, jilid VII, hd. 8Z dari Zurarah, ia ber-
kata, 'Abu Ja'far Alaihissalam berkata, "\Arakhr maghrib
ialah ketikabulatan matahari telah lenyap'."
Diriwayatkan dari Abu Usamah Asy-Syahham, ia ber-
kata,
"Seseorang bertanya kepada Abu Abdullah, "Apakah
aku boleh menangguhlrnn ehalat maghrib sampai
bintang-bintang tampak jelas?' Ia menjawab, 'Tidak.
Sesungguhnya Jibril turun kepada Muhammad
Shallallahu Alaihi wa SaIIam berikut keluarganya
ketika bulatan matahari tenggelam."
Riwayat ini diketengahl@n oleh seorang guru Syi'ah
bernama Al-Muhajir Al-&nili Habib AIi Ibrahim dalam ki-
tabnya Al-Haqa'iq fi N-Iawamf usa Al-Fawarig, jilid II,
hal. 383, Al-Muassasah Al-Islami)'Jrah Lin-Nasyr-Beirut
r4o7 Hijriyah.
262 Mengungkepthkikatsyrah
Kamu baru shalat maghrib jika kamu sudah tidak
melihat matahari berada di balik gunung, baik sudah
tenggelam atau tergelincir selama ia tidak tertutup
oleh awan atau kegelapan. Pada saat itu kamu harus
berpedoman pada arah timur dan arah baratmu, dan
manusia tidak boleh mencari-cari'."
iI Diriwayatkan oleh Al-Muhajir Al-Amili dalam kitab-
nya Al-Haqa'iq fi AlJawami' wa Al-Fawanq, jilid 2, hal.
473, dari Al-Fadhal bin Syazan, dari Ar-Ridha Alaihis-
salam, iaberkata,
"Sesungguhnya shalat itu diperintahkan pada waktu-
waktu seperti ini, tanpa boleh dimajukan maupun
diundur. Soalnya waktu-waktu yang sudah terkenal
dan sudah diketahui secara umum oleh penghuni
bu-i, baik yang bodoh maupun yang pintar itu ada
smpat. Pertama, tenggelamnya matahari adalah
waktu yang sudah terkenal, dan pada saat itu diwa-
jibkan shalat maghrib ...."
Apakah orang-orang Ahli Sunnah melakukan selain itu?
Dan apakahAr-Radhawi melakukan selain itu?
jf Slaikh Al-Barujardi dalam kitabnya Jami'Ahadi*
Asy-Sytah. jilid IX, hal. 165, mengutip ucapan dari penulis
kitab AI-Da him. la mengatakan,
"Kami mendapatkan riwayat tentang Ahlut Bait
Shalawatullah Alaihia berdasarkan kesepqkatan
soal apa yang lrnmi ketahui dari para perawi, bahwa-
sanya masuknya waktu malam yang memperboleh-
kan berbuka bagi orang yang berpuasa, ialah hilaag-
nya matahari di ufuk barat tanpa ada penghalang
yang menutupinya, baik berupa gunung, atau
dinding, dan lain sebagainya. Jika bundar matahari
2il Men$ngkapHaklkatsli'ah
Pembahasan Ketiga
ISNN) DAN RIWAYAT DI I(AIT,NGAN SYI'AH
SEI.AIU SATING BERTEIYTANGAN
SATU SAMA IAIN
266 uengrrngkep'tbk[Gtsyfah
ada sebagian orang Syl'ah yang mengundurkan diri
dari mazhab ini karena alasan tersebut."
* Pertentangan dan kontradiksi dalam riwayat-riwapt
Syi'ah, bahkan juga kebohongan meneka, sudah tersebar luas
di lembaga-lembaga hadits mereka, seperti yang diakui
sendiri oleh salah seorang ulama mereka berqama Sayid
Hasyim Ma'ruf Al-Husaini dalam kitabnya N'Maudhu'atfi
Al-Atsai uta Al-Al<]tbart, hal. 165, 258, cetakan pertama
tahun 1973 Masehi. Iamengatakan,
"Apa yang dilakukan oleh para tukang cerita Syl'ah
tersebut, persis seperti yang sering dilakulran oleh
musuh-mueuh Syr'ah terhadap para imam yang
memberi petunjuk, terhadap sebagian orang-orang
shalih, dan terhadap sebagian orang-orang yang ber-
takwa."
Ia juga mengatakan,
"Setelah mengamati beberapa hadits yang tercantum
di beberapa kitab kumpulan hadits-hadits seperti
lolta;b ALI(afi,, lWafr dan kitab-kitab selainnyai ki-
ta mendapati bahwa orang{rang yang e}trim dan
orang-orang yang dengki terhadap para imam yang
memberi petunjuk selalu mempersoall<an set'op bab
dengan maksud untuk merusak hadits-hadits dan
mencemarkan reputasi mereka...."
s€re
t_
rapa lrelirnat yang mereka anggap sangat eengitif,
Coutohnya seperti mengubah kelimsf, khel;fahku,
menjadi kekasihku, dan lain sebagainya ...."
Semenjak dahulu hingga selrarang, kitab-kitab dan
literatur-literatur kaurn Ahli Sunnah wal Jama'ah sudah
ber€dar di kalangan mereka sendiri maupun di kalangan
orang-orang Syi'ah. Bukti paling besar ialah upal'a para
trlama Syi'ah terdahulu yang sering kiab-kitab
tercebut bahlen menjadikannya sebagai rujulun. IGrena
itulah kitab-kitab tensebut terjamin keamanannlra, Alham-
ilulillah dari penrb"han dan penelantaran Hal ini berbeda
dengan nasib kitab-Htab indukyangmenjadi rujukan orang-
omng Syi'ah yang han)ra beredar khusus dsri tangan ke
tangan mereka sajq tanpabisa dibaca oleh oranglain.
Pembohong Syi'ah bemama Al-Qazryini ini tidak sang-
gup mengemulokan bukti-bukti yang menyatakan kebe-
naran tuduhan tersebut. Ketika menyebut kitab Shahih Al-
Bulchari, ia juga tidak sanggup unuk menunjuHran letak-
letak perubahannya. Al-Qazwini mertrang jahat, culas, dan
sombong Ketika mengenrukakan contoh-contoh atas tu-
duhannya, justru aib dan kedokrya diperlihatkan oleh Allah
Ta'ala Tetapi orang ini memang menerapkan prinsip n)rata
dalam permusuhan lewat hadits png diriwayatkan di ka-
langan Syl'ah dan yang telah dikemr*akan sebelumnya.
i*AlQaa^,ini memang orang yang tidak pun,'a rasa
malu dan jahat. Pada halaman zrz dalam kitabqra tersebut,
ia mengernukakan suatr riwayat )rang mengecam Umar Al-
Faruq RadhigallaluAnlusebagai berikut, '... Qais bin Sa'ad
melompat. Sambil menghunus pedeng ia memegang jenggot
Umar dan berteriak di depannya, 'Demi Allah, wahai eucu
Shahak perempuan Ethiopia ...'.'
Zliz *@r@tfrfficstat
Pembahasan Kelima
SI.APA ALKISRAWI? DAN IGNAPA ORANG
ORAITGSYI'NIffi
a Kitab N-lman,hal.23.
s rbid., hal.25.
6 rbid., hal.62.
17
rbu.,hal.6a.
$ lM.,hal.2g.
280 Men$ngkapllakftdsyi'ah
jelas bertentangan dengan p€ttmiuk Sang Nabi piliban
Shallallalruu Alaili wa fuIlo n Beliau telah melarang men-
didkan bangunan di atas kuburan. Dan mereka telah me-
ngabaikan larangan beliau yang sangat jelas tersebul
l* Al-Hurm Al-Amili seorang tokoh aliran Syi'ah Itsna
AErar dalam kitabnl"a Wasa'itr{sy-qrt'dl, iilid U, hat 869
dan jilid m, hal. 454, medwayatkan dari Abu AMuIlah
Alaihissalarn, bahwasanl,a Rasulullah Shallallolw Alaihi wa
Sallam melarang shalat atau duduk atau mendirikan ba-
ngunandi ataslcuburan
lI Diriwayatkan oleh AI-Humr Al-AmiIi dalam kitabnya
Waso' il Asy-Syi'ah, (II I 869) dari Ali bin Ja'far, ia berkata,
'Aku bertanya kepada Abul Hasan Musa Alaihis
salam tentang mendirikan bangunan atau duduk di
atas kubur, apaknh hal itu patutl Ia menjawab,
'Tidak patut mendirikan bangunan atau duduk di
atas kubur. Begitu pula dengan mengapumya dan
6snin ggikan tanahnya."
ilDiriwayatkan oleh AI-Humr AI-Amili dalam kitabnya
Wasa'il .AsgrSyi'ah, (ITlSZo) dari Abu Abdullah Alaihis-
salam, iaberkata,
"Janganlah mendirikan bangu"an di atas kubur dan
janganlah membuat atap nrmah di sana, karena
sesungguhnya Rasulullah Shallallahu Alaifi wa Alihi
tidak menyukai hal itu."
* Diriwayatkan oleh Al-Haii Husain An-Nud Ath-
thibrisi dalam kitabnya Mustodrak Al-Wasa'il (I/rzZ) dari
Nabi Shallcllahu Alaihi uta fuIlam dan keluargan,ra, bah-
wasan)ra beliau melarang mengecat kubur, mendirikan ba-
ngunan di atasnya, dan dudukdi atasqra.
2U2 Men$mglepHatdatsyi'ah
tersebut berasal dari para ulama Syi'ah sendiri, karena
membangun di atas larbur itu dapat merusak akidah
mereka. Sehingga meneka menjadikan contoh darah ke
kubur Al-Husain Railnyaltahru Antru lebih utama daripada
ibadah haji bagi orang-omng yang mampu memenuhi
Enarat-Enarat ziarah. Hal itulah png dinl'atakan oleh salah
seorang yang dekat dengan Imaur Al-IGomeini bernama
AMul Husain Dastaghib dalam kitabnya Ats-Tsa,trat N-
Husainiyah, hal. rS, terbitan Daar At-Ta'aruf, BeiruL Beri-
}ut penryataannya,
'Tuhan seru semesta alam menjadilran ziarah ke
kubur Al-Husain Alaihiwlam sebagai wujud kelem-
butan kepada hamba-hamba-Nya sebagai ganti dari
pergi haji ke Baitullah Al-Haram untuk dijadikan
pedontan bagi orang yang tidak kuasa menunaikan-
nya. Bahkan bagi sementara orang Mukmin yang
msmpsrhatikan syarat-syaratnya lebih banyak dari-
pada pahals mgamanikan haji, seperti yang dikemu-
kakan dengan sangat jelas dalam beberapa riwayat
tentaug hal ini."
ii l€bih buruk rlan Iebih jahat dari Abdul Husain ialah
apa yang dila}ukan oleh Ayahrllah Syi'ah yang terkenal
dengan pangeilan Muhammad Al-Husain lGsyifu Al-
Ghatha' dalam kitabnya Ar-Ardhu wa At-T\trbatu Al-
Husainiyah, hal. 26, Muassasah Ahlu Al-Bait tahun r4oz
Hijriyah. Ia menulis syair sebagai berikut:
lvlembilnrakan bnhng Karbala dan lG'bah
maka tanah Kabda lebih tirpgiderajahya dari lG'bah
Itulah yang terjadi kalau menyalahi sunnah Nabi ShcI-
lallahu Alaihi wa Sallam. Orang-orang Syi'ah mengetengah-
2g lrrengungl(lptldd(atsyreh
pembahasan Keenam
286 uagnCopHaldqtsyi'atr
Kdua, jika mereka menjamin gagaln)'a calon ketiga,
maka mereka harus memilih calon yang bersaing dengan
calon dari orang Sunni tersebut, asalkan ia memenuhi qra-
rat-gmrat yang telah dikemukakan . Wallahu a'lort..'
il et-Tlbrizi ditanya, 'Apakah seorang mawali boleh
menjadi salah seorangtim suksesbagi calon orang Sunni?'
oHd itu tidakboleh.Wallahu a'lam-"
Ia menjawab,
li At-Tibdzi ditanya,'Di sebuah daerah pemilihan, yang
maju adalah calon-calon dari orang-orang Srmni dan omng-
orang S,ri'ah. Bolehkah:
Pertama, memberilran suara kepada calon orang Sunni
dengan adarya calon orang Syi'ahyang taatberagama?
Kedua, memberikan suara kepada calon orang Sunni
dengan adanya calon orang Syi'ah yang fasik?
Ketiga, memberikan suara kepada calon orang Sunni
dengan adaqra calon orang Syi'ah yang sekuler?"
Ia menjawab, 'Tidak boleh ada pemilihan, kecuali yang
dipilih ialah orang Syl'ah )xang mau berkhidrnat kepada
Syl'ah, dan tidak menyuarakan undang-un&ng )xang me-
nentang mazhab Syi'ah. Jika ada seorang calon yang me-
menuhi lciteria-kriteria tersebut, hanrs ada pemilihan,
kecuali jika ada calon yang lebih kuat dan lebih diandalkan
darinya. Wallalru alam."
s€le
Pembahasan Pertama
IKHWANT,'L MUSLMIN DAN TAQTYAII
ORANGORAIYG SIN'AII
288 Men$mgl<aptlaknrdsyl'ah
melibatkan diri di dalarnnya Sebab, seperti }rang diketahui
bahwa mereka s-ling berdkai, dibalik perUtmian itu daleng-
n1'a adalah musuh Islam."
290 MgungltapHaffiSyran
* Bas orang-orang rrang berpegans pada sikap S5naikh
Hasan Al-Banna harus memperhatilcan dan menghormati
kaidah yang mengatakan, "sesungguhn5a tidak mengetahui
sesuatu bukan berarti sesuatu itu tidak ada.' IGmi kira
Hasan Al-Banna Raldmalluulloh tidak tahu bahwa orang-
omng Syi'ah sepakat, siapa png mengingkari al-utilayah
adalah kafir, dan siapa yang lebih mengutamakan Abu Bakar
Ash-shiddiq serta Umar bin Khaththab juga kafir. HaI inilah
yang dikutip oleh seonang ulama yang menjadi rujukan
Syi'ah, Slnailh Hasan An-Najfr dalam kitabnya Ja oahir Al-
Kalam yang terdiri sebanyak empat puluh tiga jilid. Oleh
seorang ulama Slri'ah berkebangsaan Libanon bernama
Muhammad Jawwad Mughniyah, Htab ini ia sebut Mu'jizat
Afud Kqembilut Belas. Demikian pula yang dikatakan oleh
Al-Bahrani, Asy-$awasytari, Al-Majelisi, AMullah Syibr,
dan Al-Mufid.
* Al-IGomeini dalam kitabnya Al-Arbaln, hal. Sr.r,
mengatakan,
'Seperti yang diketahui bereama bahwa masalah ini
hanya khueus bagi orang-orang Syi'ah Ahlul Bait,
dan haram bagi orang lain. Soalnya iman hanra de-
ngan perantara alwilayah atau kekuaaaan Ali dan
para washinya dan bergelar Al-Ma'shum yang suci
Alaihimusalam. Bahkan iman kepada Allah dan
Rasul-Nya tidak diterima tanpa alwrilayafi *ba-
gaimana yang alran ksmi kemukakan dalam pasal
berikutnya nanti."
Lihat, bagaimana qxail<h HasanAl-Banna diam saja atas
penyataan ),ang sangat berbahap tersebut. Pa&hal me'
nurut anggapan Syi'ah, Iman Hasan AI-Banna dan saudara-
saudaranya kaum AhIi Sunnah wal Jama'ah tidak diterima
Xn MengunglrapHemtarsyfah
Pembahasan Kedua
SYAIICI iilT'IIAI}IMAD AIrcHAZAI.I
MDAITISYI'ATI
296 irongungkepltatdkatSyt'ah
bahwa menurut kepercalaan Syt'ah, mereka semua orang
kafir. Dari pendekatan ini saja, S,ri'ah berani memastikan
kekafiran Ahli Sunnah. Apalagi kita sudah mengutip sta-
temen-statemen para ulama mereka atau kekafiran orang
yang mengingkari imamah keduabelas imam.
i* Syailrh Muhammad Al-Ghazali Rahimohulloh adalah
contoh keselamatan dan niat baik kaum Ahli Sunnah. Ia
punya hubungan dekat dengan seorang guru Syi'ah bernama
Muhammad Jawwad Mughniyat. Tetapi ia tidak menyadari
bahwa Jawwad Mughniyat dan ulama-ulama Syi'ah yang
lain bergaul dengannya adalah berdasarkan syariat taqiyah
untuk mendapatkan masukan-masukan penting seperti fat-
wa Syaltut dan lainnya. Syaihh Muhammad Al-Ghazali da-
lam kaset rekamannya menyatakan, 'sesungguhnya menu-
rut Syi'ah, imamah adalah salah satu rukun mazhab ...."
MuhammadAl4hazali menyatakan hal itu dalam suatu
pidato yang ia sampaikan sebagai jawaban atas beberapa
pertanyaan yang diajukan kepadanya tentang Syi'ah. Semen-
tara Ridha Al-Muzhaffar menyatakan, "sesungguhnya ima-
mah adalah salah sahr rukun agama." Tetapi MuhammadAl-
Ghazali menyatakan, bahwa imamah adalah salah satu
ruLunmazhab.
Kami mendapati seorang guru Syi'ah, Muhammad
Jawwad Mughniyat dalam kitabnya Asy-.$r:.'ah fi Al'Mizan,
hal. 269, cetakan keempat, Daar At-Ta'aruf li Al-Mathbu'at,
Beirut, Libanon, tahun 1399 Hijriyah, mengatakan,
"Hal-hal yang sangat mendesak menurut Syi'ah ada
dua macam. Pertama ialah yang kembali kepada
dasar, yaitu imamah. Oleh karena itu, setiap orang
Syi'ah Imamiyah Itsna Asyar wajib mempercayai
imamah kedua belas orang imam. Siapa yang tidak
302 MengungkapHakikatSyfah
Syfah dan Ahli Sunnah. Perbedaan ini ada yang ha-
nya tipis, dan ada yang cukup luag."
Jadi kalau begtu, berdasarkan pernyataan Muhammad
Al-Ghazali, oriang-orang yang menentang ide kerukunan
sekarang ini mereka memiliki alasan untuk manaspadai
Syl'ah, karena di sana ada perbedaan-perbedaan yang cukup
luas antara Ahli Sunnah dan Syi'ah. Apalagi ditambah
dengan keyakinan kami bahwa MuhammadAl-Ghazali ddak
pernah membaca sumber-sumber literahrr yang dibuat pe-
doman oleh orang-orang Syi'ah yang sepakat atas kekafiran
para pengikut Ahli Sunnah, dan yang sekaligus mampu
memalingkan perhatian Muhammad Al€hazali serta ulama
lainnya sebagai korban-korban yang telah berjatuhan.
SB'E
s tbid.
5t
Kitab ini disanggah oteh Abdullah An-Nashir dalam kitabnya AI-
Burhan fi Tabri'ati Ati Huninb min Al-Buhtan.
s2
lni pendapat Doktor Adz-Dzahabi yang telah menelaah pada
induk kitab-kitab mereka, dan ia rnenetapkan apa yang ditetapkan dari
ilmu dan dirayah yang sesuai pada orang yang menetaah atas buku
mereka, Tidaklah seorang Muslim yang meneliah kitab-kitab mereka
keoali akan menemukan yang ditemukan oleh Doktor Adz-Dzahabi
Rahimahullah. talu mana Al-Ghazati Rahimahuthtt yang tidak me-
miliki ilmu pada induk kitab-kitab mereka dibandingkin bohor Adz-
Dzahabi dan orang-orang yang mendahuluinya dalam menetaah
rujukan-ruiukan Syi'ah? Seperti, Syaikh Ad-Dahtawi, At-Atusi, Al-
Khathib, An-Nu'mani dan lhsan llahi.
310 MengurqkaplhktkatS$'ah
Dan jika ia berkelarnin perempuan, syetan rkan
memasukkan jari-jarinya ke kemalusnny&, sehingga
ia akan tumbuh menjadi seorang peliacur'.'
iI Doktor Muhammad Husain Adz-Dzahabi Rahima-
hullahdalam kitab yang sama (II/4r), kembali mengatakan,
"Sebenarnya kami katakan secara obyektif dan apa
adanya, bahwa kalau seseorang mengkaji lebih men-
dalam kttab Ushul A-l-I{afi, AIWafr, dan kitab-kitab
yang dijadikan pedoman oleh orang-orang Syi:ah
Imamiyah Itsna Asyar, ia akan melihat dengan jelas
bahwa sebagian besar hadits di dqlamnya adalah
hadits maudhu'yang isinya kebohongan dan dibuat-
buat. Banyak riwayat tentang takuril ayat ayat yang
menunjukkan kebodohan perawinya karena ia t€lah
mengada-adakan terhadap Allah. Seandainya takwil
terhadap ayat-ayat Al-Qur'an yang diriwayatkan
oleh kitab-kitab tersebut shahih, tentu tidak ada
klaim bahwa Ahlul Ssitr psmilild Al-Qur'an, Islam,
dan kemuliaan tersendiri. Sela'\jut-nya sebagian
besar isi kitab-kitab Syl'ah Imamiyah Itsna Asyar
dalam menakwili ayat-ayat Al-Qur'an, baik ayahayat
yang nyata naupun yang masih sarnar, ada kesan
kuat mereka menyembunyikan Al-Qur'an Al-Karim,
dan mempermninlran ayat-ayat firman Allah yang
mulia tersebut. Kalau delarn menakwili ayat-ayat Al-
Qur'an sampai terdapat banyak kesalahan, jelas
tidak rasioual kalau semua itu karena faktor keti-
daktahuan mereka. Yang pasti, sebagiannya mung-
kin karena ketidaktahuan mereka. Tetapi kebanyak-
an adalah karena faktor kesengajaan yang didomng
oleh nafsu. Sebagaimana yang sering kami jelaskan,
t-
mesldpun saya sering membaca. Saya seriag mem-
peroleh isyarat-isyarat terhadap topik-topik atau
pengetahuan-pengetahuan tersebut. Tetapi dalam
pandangan saya tidak ada yang lebih penting dari-
padanya, gehingga saya menaruh perhatian yang
sangat besar padanya. Dan bagi seseorang, sesung-
guhnya hal itulah sesuatu yang paling penting,
supaya ia punya pengetahuan atas apa yang terjadi
di sekitarrrya, dan atas manusia berikut pikiran-
pikiran serta pandangan-pandangan mereka terha-
dap kita dan orang lain."
Itulah pengaktran Do}tor An-Namr ketika ia behun
mengetahui keyakinan-kqakinan Syi'ah. Dan setelah Allah
membukakan pintu hatinfra, ia ptrn sadar. Selanjuuya
coba dengar apa )xang ia katakan dalam kitab yang sama
'halaman
9,
'Saya bersaksi bahwa di depan saya menemukan
jendela ilmu cukup luas yang tidak pernah saya
temukan sebelumnya. Memikirkan pengetahuan-pe-
ngetahuan apa yang saya lihat di depan mata, saya
merasa heran bagaimana mungkin saya sampai bisa
menyia-nyiakan hamJrir sebagian beear usia saya.
Belnlrangan saya sadar kalau orang yang di depan
saya itu adalah orang qlirn yang saya tidak ketahui
sebelumnya. Kemudian keinginan saya semnlrin kuat
untuk menambah pengetahuan tentang Syr'ah. Kebe-
tulan di antara mereka saya punya banyak teman
dekat. anirnva saya berhasil mendapatkan pengeta-
huan baru, dan saya pun merasa bahwa hnl ifq jqgg
baru bagi para ulama, para penuntut ilmu, dan yang
lain."
I
I
I
Pasl lV: Rtsa&rh k@ lkhyyzrrinl Mtslimin 315
L
- Sfikh Ibrahim Ar-Ruhaili dengan kitabnya Al-Intbhar
li Ash-Shtitbi usa Al-Aal min lftira'at As-Samawi Adh-
Dhall.
- Doktor Nashir Al-Qafari dengan disertasi doktornya
berjudul Uslrul Mazhab,Asy- Syi'ah.
- Mahmud Az-7a\iyang menyanggah kitab Al-Muraja'at
dengan kitabnya Al-Bayginat fi Ar-Raddi ala Abathila
Al-Murajaht.
- AMullah Nashir yang menyanggah kitab karya Abdul
Husain dan Abu Ral,at yang mengecam Abu Hurairah,
dengan kitabnya Al-Burhanfi Tabri'ati Abi Hurairata
minAl-Btthtan. Dan masih banyak lagi ulama lain yang
melakukan hal yang sama.
liTidak ada yang mendukung Syi'ah kecuali orang
bodoh, atau seorang pemikir yang kekanak-kanakan dan
pecundang taqiyah, sebagai corong bagi mereka atau orang-
orang lang menghamparkan permadani dari Iran (demi
kepentingan duniawi). Orang-orang seperti ihr sebaik-baik
penolong bagi mereka.
s€arh
L
tengah para penBlnrt mazlab Ahli Sunnah wal Jama'ah
dengan memanfaatkan orang yang tidak mengetahui kelxa-
kinan-keyakinan mereka? Jangan dikira kalau persoalan ini
hanya menyangkut kmbaga lGrukunan saja.
Irbih dari ittr pada tahun
1973 atau t974 Masehi, me-
reka juga menerbitkan kmbaga Ahlul Bait yang berpusat di
trkiro. Iembaga ini menggunakan berbagai cara untuk
menyebarkan akid* Syl'ah di antara para pengil<ut glaz.ha|
Ahli Sunnah. Target utama mereka ialah anak-anak remaja
yang masih duduk di banglar sekolah. Mereka membikin
buku-buku pelajaran untuk sekolah tingkat I'dadiyah (per-
mulaan) dan Tsanawiyah (lanjutan tingkat pertama).
Lembaga ini memanfaatkan hal itu untuk mewujudkan tu-
juannya mendidik generasi muda supala menganut akidFh
Syi'ah, sebagaimana ia juga menggunakan sarana-samno
lain untuk mempengaruhi hati umat. Untuk itu mereka
memberikan bantuan-bantuan material dan financial, me-
nyelenggarakan acara-acara keagamaan ala Syi'ah, dan
mengadakan pertemuan-pertemuan lang membicarakan
tentang Ahlul Bait. Selain ittr mereka juga menerbitkan se-
lebaran-selebaran sesara rutin.ss
Pertanyaan yang muncul ialah;
Kenapa ularna bersikap begitu longgar terhadap prak-
tek missionaris ala mazhab ini? IGnapa AI-Azhar tidak men-
dukungn)ra? Bukankah Mesir sangat membuhrhkan komen-
tarnya dalam masalahyang sangat penting ini?
Al€hazali Rahima-
Sesungguhnya Slxaikh Muhammad
hullah menentang munculnya wacana kebangsaan yang
320 Mengwrgkaptlakndsyfeh
keleurat batas antara Syi'ah dan Ahli Sunnah. Seluruh
penduduk Mesir adalah pengikut Ahli Sunnah wal Jama'ah.
Tetapi kenapa ia tidak melarang masutoryra tasgagryi (pa-
ham/maz,hab Syi'ah) ke Mesir supaya tetap bersatu,
daripada menrbiarkan kehadiran Syi'ah yang al€n menim-
bulkan pertentaryan mazhab antara Syi'ah danAhli Sunnah
jika sa:npai upaya mereka nanti berhasil?
Kenapa Syail& MuhammadAl€hazali diam saja? Pada-
hal di tengah-tengah kita ada orang fng tidak meragukan
sedikit pun sifat gbirah dan antusiasnya terhadap Islam?
Pertanyaan penting lainryayang muncrrl ialah:
Apakah demi persahran dan kerukunan, orang{rang
S,ri'ah membiarkan kaum Ahli Sunnah mendirikan pusat
organisasi di lingkunsan mereka, dan meryerukan akidah
Ahli Sunnah di kampunghalaman mereka?
- Sesungguhnya ini sangat menggelikan. Orang yang
mendiamkan saja adalah pengkhianat agama, dan mem-
beri peluang bercokolnya kebathilan di tengah-tengah
kaurn Muslimin.
- Sesungguhn)"a tidak adanl"a perhatian terhadap kajian
mazhab Syi'ah pada literatur-literatru utama mereka
dan hanya orkup mengenal maz;habini le't^ratkitab-kitab
kecil yang bersifat provokatif dan cendenrng menutupi
taqiyah, adalah faktor yang mendor',ong $nil& $altut
sampai berani mengeluarkan fatwanla )xang sangat
kontroversial tersebut.
- IGlau tidalq bagaimana mungkin Syi'ah berani menipu
dan mendustai orang yang bergaul dengan mereka
dalam masalah kenrkunan yang sejatinya sebuah kecu-
rangan, kebohongan, dan tipu muslihat.
322 MengungilGpHakikatsyi'ah
PENIIIUP
SERUAI\ TEPADA PARA PENDT'IruNG,
DAN SIMPATISIIN S|N'AH
Penutup 323
L
aliran Syi'ah di sana? Dengan rencana yang telah dikaji
dan sistematis, mereka terus berusaha menyiarkan
6az}2| Syi'ah Itsna Aryar di tengah oriang-orang awam
Ahli Sunnah. Bukannya berusaha menyelamatkan sau-
dara-saudara kalian dengm berani menentang sema-
ngat mazhab Syi'ah yang sangat mengerikan tersebut.
IQmi lihat kalian justru melalukan yang sebaliknya.
Bukannya bersikap pasf, kalian malah mendukung
s,'i'ah'
- Apakah kalian sadar bahwa Syi'ah selalu bertrsaha me-
nyerang sebagran besar kaum Ahli Sunnah 1ang tidak
memiliki pengetahuan agama, dan mengirim mereka ke
lembaga-lembaga khusus pendidikan ala Syi'ah untuk
mengubah mazhab mereka, lalu memulangkan ke negeri
mereka sebagai para penyeru Syi'ah?
- Apakah kalian menyadari hd itu? Dan apakah kalian
rela?
- Itukah yang disebut keru}unan antar mazhab Islam?
- Atau dengan istilah lain, bukankah itu yang disebut
mengubah onang-oraqg awarn Ahli Sunnah menjadi
Syi'ah?
- Mana kebaikan dan solidaritas yang mendorong Syi'ah
mau memberikan pelajaran-pelajaran untuk memper-
kuat generasi l$li gtrnnah di lGirc, Mesir?
Guru sekaligus ulama ahli hadits Syi'ah bemarna Al-Haij
Mirza Husain An-Nuri Ath-Thibrisi dalam kitab Mustadrak
Al-Wasa'il (III/+oo), Daar Al-Kuhrb Al-Islamiyah-Teheran,
memuji salah seorang ulama Syi'ah, Sayld MahdiAl-Husaini
Al-Qazwini dengan mengatakan,
324 MerqungkapHakikatsyi'ah
"Di antara kebaikannya ialqh ketika pindah ke Al-
Hillats4 dan menetap di sana untuk berdakwah mem-
beri petunjuk kepada masyarakat, menegakkan ke-
benaran, dan membaemi kebathilan, rnaka berkat
dakwahnya ke seluruh pelosok wilayah tersebut ia
berhasil mengubah sebanyak seratus ribu peoduduk
setempat menjadi orang Syl'ah yang tulus, yang
mendukung penolong-penolong Allah, dan memusuhi
musuh-musuh Allah."
Pujian ini juga dikutip oleh seorang ulama ahli badits
Syi'ah bernama Abbas AlQummi dalam kitabnya Al-Kuna
wa Al-Alqab (III/So), Baidar Qumm-Iran.
Demi kepentingan inilah yang mendorong Mahdi Al-
Qaznini datang ke Hillat, dan ia berhasil banyak
penduduk setempat menjadi orang Syi'ah. Padahal semula
mereka adalah para penganut maz.hab AhIi Sunnah wal
Jama'ah. Seorang murid Ar-Rifa'i yang terkenal sebagai
ulama Syr'ah datang ke Mesir untuk mendirikan organisasi
Ahlul Bait. Apakah ia berhasil menaHukkan orang-orang
Ahli Sunnah di sana, sebagaimana mereka berhasil me-
naHu}il<an Al-Hillat dan beberapa daerah di wilayah Irak
lainnya, sehingga Ar-Rifa'i dan murid-muridnya sukses
mewujudkan apa yang telah diwujudkan oleh Al{ezrnini di
Irak sekitar tahun rSgo Masehi?
Kami ingin menutup buku ini dengan seruan kepada
seluruh kaum Muslimin pada umumnya dan para ulama
khususnya, untuk memperhatikan tentang topik Syi'ah, dan
tidak bersikap longgar atau toleran menghadapi persoalan
yang sangat penting ini. Syi'ah akan selalu benrsaha me-
Penutup 325
nyiarkan dalcwah mereka supa)ra laris diterima oleh orang-
orang awam, dengan memanfaatkan situasi-situasi buruk
yang dialami oleh sebagian besar kaum Muslimin.
Sesturgguhnya kerukunan antara Ahli Sunnah dan
Syi'ah adalah suatu hal yang mustahil. Soalnya bagaimana
mungkin menyatukan antara kebenaran dan kebathilan?
Atau antara kelnrfuran dan iman? Atau antara cahaya dan
kegelapan? Dalvah yang diserukan oleh Syi'ah adalah bius
untuk mewujudkan rencana-renc,ana mereka yang jahat.
Demikianlah segala puji bagi Allah Rabb seru semesta alam.
Semoga rahmat dan salam sejahtera senantiasa dilimpahkan
kepada Muhammad berikut s(Eenap keluarga dan shaha-
batnya.
SIffi'E