al,Aqil
wturyerisidALAM
I\AALAIKAT
Rukun lman Kedua
tlanq Sering Disalahpahami
dan Dilupakan Bawlak 0rang
evturye fisifr,AtAM MALAIKAT
adarkah kita bahwa setiap saat, di mana pun kita berada,
selalu ada Makhluk yang hadir bersama kita. Makhluk yang
satu ini diciptakan dari nur (cahaya) sehingga memiliki karakter
yang berbeda dengan makhluk lain, yaitu manusia, jin, hewan,
dan tumbuhan. Makhluk ini memiliki kelebihan yang banyak
dibanding makhluk lain, dan yang paling istimewa adalah
mempercayai keberadaannya merupakan salah satu rukun
iman yang tanpanya iman seseorang dianggap cacat. Makhluk
itu adalah Malaikat.
lronisnya, hingga kini, pengetahuan umat lslam tentang
Malaikat hanya berkutat pada sepuluh nama Malaikat beserta
tugas-tugas mereka. Padahal, pengetahuan tentang mereka
secara lebih lengkap akan banyak memberikan pengaruh
positif terhadap kehidupan seorang Mukmin. Dan ternyata,
kalau kita telisik banyak sekali informasi tentang mereka di
dalam al-Qur-an dan as-Sunnah yang belum kita ketahui.
Buku ini mengupas dan menyelisik lebih iauh informasi
tentang Malaikat dari sumber-sumber yang valid dari al-Qur-an
dan as-sunnah; berapakah jumlah mereka sebenarnya, apa
saja tugas-tugas mereka, seperti apa sifat, sikap, dan karakter
ciptaannya, dan banyak informasi lain serta dampak positif
yang dihasilkan dengan banyak mengenal kehidupan mereka?
Penulis buku inijuga menambahkan informasitentang pe-
mahaman sekte-sekte lain dari ahli kalam dalam teologi lslam,
juga menurut keyakinan Yahudi, Nashrani, ahli Filsafat, kaum
musyrikin Arab, Hindu, Budha, dan kaum paganisme lainnya.
Hal ini dimaksudkan untuk mengkritisi sekaligus membantah
pemahaman mereka yang bertentangan dengan'aqidah lslam
yang shahih menurut Ahlus Sunnah wal Jama'ah.
PUSTAKA
IMAM ASY.SYAFI'I
DAFTAR ISI
PENGANTAR PENERBIT ix
DAFTAR ISI xl11
MUQADDIMAH. L
JUZ PERTAMA
MALAIKAT DALAM AL.QUR.AN DAN AS.STINNAH
BAB I
Vaiibnya Beriman Kepada Malaikat. ll
A. Definisi Malaikat dalam Tinjauan Bahasa dan
Penamaannya.......
Isytiqaaq (Asal Kata) 11
BAB II
Makna Beriman Kepada Malaikat 2l
A. Beriman kepada Malaikat Secara Global 2l
B. Penciptaan Malaikat, Dalil dan Hikmahnya 24
t. Materi penciptaan Ma1aikat.............. 24
2. 'Waktu penciptaan Malaikat 32
3. Hikmah diciptakannya Ma1aikat........... 34
L. Jumlah Malaikat 35
BAB III
Sifat-Sifat Fisik Dan Akhlak Para Malaikat 87
A. Sifat-Sifat Fisik Malaikat 87
4. Malu L42
BAB IV
Ibadah Malaikat Dan Perbuatannya 145
A. Takliif (Pembebanan Syari'at) bagi paraMalaikat dan
Kema'shuman Mereka dari Dosa dan Maksiat 145
B. Macam-Macam Ibadah Malaikat 150
l. Malaikat
Definisi 421
2. Jumlah Malaikat 422
3. Nama-nama umum Malaikat 422
4. Nama-nama khusus Malaikat 423
5. Sifat-sifat Malaikat 424
6. Melihat Malaikat 426
7. Tugas-tugas Malaikat ........... 426
8. Kematian Malaikat 429
9. Bahasa Malaikat. 430
B. 'Aqidah Nasrani mengenai Ma1aikat.............. 431
l. Definisi Malaikat 438
2. Jumlah Malaikat 440
3. Nama-nama umum Malaikat.. 440
4. Nama-nama khusus Malaikat 44t
5. Tugas-tugas Ma1aikat............ 442
6. Hukum beribadah kepada Malaikat 443
7. Ruhul Qudus dalam keyakinan agama Nasrani 444
PENUTUP 477
{@$;"&
*i j,5 #. j':#9,
"S
{ @ W fj :e fi',;r'f,;t
Dunia Malaikat berbeda dengan dunia manusia. Malaikat adalah
makhluk Allah W yang diciptakan dari nur (cahaya). Ia memiliki
wujud asli yang paling besar di antara makhluk-makhluk lainnya,
tetapi tidak dapat dilihat secara kasat mata kecuali oleh orangyang
Pengantar Penerbit
Malaikat Menurut Islam, Yahudi, Nashrani, dan Paganisme), yang edisi
terjemahannya-albamdulillah-telah ada di tangan pembaca saat ini.
Penulis, yangjuga salah seorang dosen di Universitas Islam
Madinah, membagi buku ini terbagi menjadi dua bagian utama.
Jtz pertama tentang Malaikat menurut al-Qur-an dan as-Sunnah,
yanimeliputi penjelasan terhadap kewajiban seriap Muslim untuk
mengimani Malaikat, baik secara umum mauPun terperinci. Pada
bagian ini dijelaskan seputar nama-nama Malaikat dan sifat-sifatnya,
baik berupa fisik maupun karakteristiknya. Penulis juga mengkritisi
beberapa nama Malaikat yangberedar luas di masyarakat tetapi tidak
tercantum dalam nash al-Qur-an mauPun as-Sunnah, sePerti nama
'Izra-Tlsebagai Malaikat pencabut r\yaw a,padahal yangbenar-uallabu
a'lam-adalah Malakul Maut, ataupun nama Raqib dan'Atid sebagai
dua Malaikat pencatat amal manusia, padahal yang benar adalah
keduanya merupakan sifat bagi para Malaikat Pencatat amal, yakni
Malaikat pengawas yangselalu hadir (siap mencatat).
Di samping itu, penulis juga memperluas bahasannya dengan
mengulas tugas-tugas Malaikat, sebagaimana sebagian di antaranya
sudah disebutkan di atas. Menurutnya, tugas-tugas yarTgdibebankan
oleh Allah \iH kepada mereka terbagi dua: (1) tugas yang berkaitan
dengan alam semesta, antara lain memikul 'Arsy, meniaga Surga
dan Neraka, mengendalikan gunung, dan lain sebagainya; dan, Q)
tugas yangberkaitan dengan manusia, antara lain sebagai perantara
antara manusia dan Rabbnya, mencatat amal baik dan buruknya,
menganugerahkan nikmat kepadanya, menurunkan laknat atasnya,
menjaganya dari keburukan, menemani dan mendo'akannya untuk
kebaikan terutama bagi mereka yang berada dalam majelis ilmu, dan
lain sebagainya.
Sedangkan padajtzkedua, penulis dengan cakrawala keilmuannya
menguraikan pemahaman dan keyakinan beberapa sekte dalam Islam
dan penganut agama lainnya tentang Malaikat. Sekte-sekte Islam yang
dimaksud adalah para ahli kalam, yakni Jahmiyyah, Asy'ariyyah,
Maturidiyyah, Mu't a ztlah, Neo-Mu' t azTlah, Syi' ah, B athiniyyah, dan
lain semis alny a. Adapun penganut agama lain, y ang dimaksud adalah
( \iJ;-w
*Hai sekalian manusia, bertakwalab kepada Rabbmu yang telab
menciptah,an kamu dari diri yang satu, dan darinya Allab menciptakan
isterinya dan dari keduanya Allab memperkembangbi.akkan laki-laki dan
perernpud.n ydng banyak. Dan bertakualah kepada Allah ydng dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu salingmeminta sd.tu sarnd.lain, dan
(pelibaralah) bubungan silaturrabim. Sesunguhny a Allah selalu menj aga
dan mengawasi kamu. (QS. An-Nisaa': 1)
-fie ti;iii(
('*{; 'tj;;,6i
"fi$r-y
wej )'6"r6'frt--t6i *3-ur #3i"FgrKG
{@
"Hai orang-orangydng beriman, bertakwalab kamu kepada Allab dan
katakanlab perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu
amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barang
siapa rnentddti Allab dan Rasul-Nyo, maka sesunggubnya ia telab men-
dapat kemenangan yang besar." (QS. Al-Ahzaab:70-71)
Amma ba'du,
Sesungguhnya ilmu tentang pilar-pilar keimanan adalah ilmu yang
paling mulia, berdasarkan kelaziman bahwa kemuliaan sebuah ilmu
sangat bergantung kepada sesuatu yangmenjadi objek ilmu tersebut.
Pilar-pilar keimanan yalgdimaksud di sini adalah sebagaimanayang
diterangkan Allah Wj dalamfirman-Nya:
-v-,
;or,(iY.k Zj"rSSf, -
# c ALx; \i:)i',;r; fi
Muqaddimah
c;1J6: \# 6 F 6 tli -,5 - e$ -e{;ci
(@ i4ilLigJari'(i$i
"Rasul telab beriman kepada al-Qur-an yang diturunkan kEadanya
dari Rabbnya, demikian pula orang-ordng yang beriman. Semuanya
beriman kep ada Allah, Malaikat-Malaik at-Ny a, Kitab- Kitab-Ny a dan
Rasul-Rasul-Nya. (Mereka mengatakan):'Kami tidak membeda-bedakan
antara seordng)un (dengan y ang lain) dari Rasul- Rasul-Ny a,' dan mereka
mengatakan: 'Kami mendengar dan kami mentaati.'(Mereka berdo'a):
Ampunikh karni,ya Rabb kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali."'
(QS. Al-Baqarah:285)
Ayat ini mencakup pilar-pilar keimanan yangwajib diyakini.
Pilar tersebut terdiri dari iman kepada Allah, iman kepada para
Malaikat, iman kepada Kitab-Kitab dan iman kepada Rasul-Rasul-Nya.
Untuk masalah iman kepada hari Akhir, hal itu ditunjukkan dalam
firman-Nya:
{@ Ui1L1G.;a(i...}
"... Ampunilab kami, ya Rabb kami, dan kepada Engkaulab tempat
kembali." (QS. Al-Baqarah: 285)
Ayat tersebut juga menunjukkan bahwa orang-orang Mukmin
tunduk kepada perintah-perintah Allah, taat kepada-Nya, serta
membenarkan dan beriman kepada apayangDia beritakan.
Tidak diragukan pula bahwasanya beriman kepada qadba dan
qad,artermasuk dalam cakupan iman kepada Allah \H . Hal itu dengan
tegas disebutkan dalam sabda Rasulullah ffi pada hadits Jibril y^ng
sudah sangat dikenal.
4 Muqaddimah
adalah sama, yaitu harus berdasarkan dalil dari al-Qur-an dan al-Hadits
serta pemahaman Salafush Shalih.
6 Muqaddimah
Yahudi dan Nasrani; juga sebagian keyakinan paganisme, seperti Budha
dan Hindu. Saya juga berpendapat bahwa akan sangat bermanfaat
apabila mereka mengenal 'aqidah agama-agama dan keyakinan-
keyakinan tersebut tentang para Malaikat secara terperinci. Sebab,
selama ini mereka telah cukup banyak mempelajari 'aqidah agama-
agama tersebut tentang Allah, NabiNabi, dan Kitab-Kitab. Oleh
karena itu, pada juz kedua dalam buku ini saya menyajikan pembahasan
khusus tentang keyakinan aliran-aliran dalam Islam dan agama-agama
lainnya tentang Malaikat.
Dengan nikmat dan karunia-Nya, Allah ttSj benar-benar telah
memudahkan dan membimbing saya sehingga dapat mengumpulkan
pernyataan-pernyataan seputar permasalahan ini dari sekian banyak
sumber y ang berbeda. Tidak ada yang mengetahui sulitnya pekerj aan
ini, kecuali mereka yang telah mencobanya sendiri! Hal ini dikarenakan
minimnya referensi dan penyebutan Malaikat pada aliran-aliran dan
agama- agama itu. Akan tet api, den gan pert o lon gan-Nya-h any a b agi
Allah segala puj ian-akhirnyapernyataan -perny ataan y algmenjelaskan
keyakinan mereka tentang Malaikat dapat dikumpulkan. Demikianlah
hasilnya setelah saya berupaya keras dan bersungguh-sungguh dalam
mengumpulkan materi untuk menyusun buku ini. Saya berharap
semoga upayaini dapat diterima oleh merekayangmenelaahnya. Saya
pun memuji Allah dan bersyukur kepada-Nya atas hal itu; serta saya
memohon kepada-Nya agar menjadikan amal ini Ikhlas karena-Nya
dan bermanfaat bagi siapa sapyangmembacanya. Sesungguhnya Allah
Penolong hal itu dan Yang mampu melakukanflya.
Dalam buku ini saya berupaya untuk mengumpulkan hadits-hadits
shahih yangberbicara tentang Malaikat dari sumbernya, sedangkan
pada catatan kakinya saya sebutkan perawi yangmeriwayatkan hadits
tersebut. Jika hadits-hadits itu terdapat dalam kitab asb-Shahiihain
(Sbabiibul Bukbari dan Sbahiib Muslim), atau dalam salah satu dari
keduanya, maka saya menyandarkan riwayattersebut kepada keduanya.
Namun, jika hadits tersebut rcrdapat pada selain keduanya, maka saya
berusaha untuk menyebutkan perawi yang meriwayatkannya serta
pendapat para ulama mengenaiderajathadits tersebut, apakah ia shahih
Muqaddimah
Bab I
\flaiibnya Beriman Kepada Malaikat
,4 tl Uela
'- i,
fir:'S 3W 6:; ie.36-, v. q"t'Ej tJt-,r,.; t1j;N
{@ w
tt/
{@3};5?"1K{LGJG +}
"Ibrahim bertanya: 'Apakab'i uril,sAnrnu, para utusd.nl"'(QS. .Ndz-
uril.sAnrnu, bai para
Dzaariyaat:31)
Pendapat inilah yatgdipegang oleh mayoritas ahli bahasa dan
para ulama tafsir.
Ada yang berpendapat bahwa asal kata tersebut adalah ctitt (al-
malku), artinya mengambil dengan kuat. Ada pula yangberpendapat
bahwa kata ini berasal dari kata 4v (maaliA). Yang lainnya berpendapat
bahwa para,Malaikat dinamai demikian karena mereka bertugas untuk
mengatur semua yangdiperintahkan Allah \g di langit, sebagaimana
Bait sya'ir tersebur milik Labid, sebagaimana terdapat dalam kumpulan sya'ir-sya'irnyt (no.37).
Maknanya adalah anak laki-laki itu diutus oleh ibunya untuk meminta sesuatu kepadaku, maka aku
pun memberikan apa yang dimintanya.
Tafsiirul Qurthubi 0./262), dinukil dengan saduran.
5 Lrhat al-Qaamuus (1229), Bashaa-ir Dzauit Tamyiiz @ / 524), al-Lisaan $./392), dan al-Mishbaahul
Muniir (hlm.18).
6 Tafsiir al-Qurtbubi (/263) dan Fat-hul Baari (Vy306).
(@'++l:i";i
"Ddn mereka berkata: 'Rabb Yang Maba Pemurah telab mengambil
(mempunyai) anah.' Mabasuci Allab. Sebenarnya (Malaikat-Malaikat
itu) adalah bamba-hamba yang dimuliakan. Mereka tidak mendabului-
Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintab'Nyo.
Allab mengetahui segala sesuatu yang di badapan mereka (Malaikat) dan
yangdi belakangmereka; dan mereka tiada memberi tyofoot melainkan
kepada orangydngdiridhai Allab; dan mereka selalu berbati'bati karena
takut kepada-Nya. Dan barang siapa di antara mereka mengatakan:
'sesunggubnya Aku adalah Rabb selain dari Allah,' maka ordng itu Kami
beri balasan dengan Jahannam, demihian Kami memberikan pembalasan
kepada ord.ng- orang zb alim." (QS. Al-Anbiy aa' : 26-29)
Pada ayatini, Allah menerangkan hakikat paraMalaikat sebagai
makhluk ciptaan Allah yarLgsangat mulia. Allah menciptakan mereka
untuk beribadah kepada-Nya. Allah meninggikan derajat mereka dan
memuliakannya. Akan tetapi, meskipun memiliki kemuliaan seperti
ini, mereka tidak keluar dari sifat 'ubudiyyab (sebagai hamba); di
samping mereka memang tidak mampu melakukan kezhaliman itu.
Andaikan salah seorang dari mereka melakukan hal tersebut, niscaya
Allah akan akan menghukumnya dengan api Neraka.
Pada pembahasan-pembahasan selanj utny a- insy a A ll ab-akan
dijelaskan hakikat Malaikat dan keterangan mengenai kelebihan yarLg
Allah anugerahkan kepada mereka dari jin dan manusia.
t
C. Kedudukan Beriman kepada Malaikat dalam Kacamata
Agama dan Hukum Mengingkari Mereka
Iman kepada para Malaikat adalah rukun kedua dari enam rukun
iman sehingga iman seorang hamba tidak dianggap sah tanpa meyakini-
rlya.
Al-Qur-an sendiri s arat den g ay at-ay at y aflg berbicara tent an g
^n
para Malaikat, kelompok-kelompok dan tingkatan-tingkatan mereka.
Demikian pula perintah untuk beriman kepada mereka, peringatan
untuk tidak mengingkari mereka, keterangan mengenai kondisi mereka
bersama dengan Allah dan manusia, dan penjelasan mengenai tingkatan-
tingkatan dan perbuatan-perbuatan mereka. Bahkan, terdapat surat di
dalam al-Qur-an yangdinamai dengan nama Malaikat.T
Terkadang Allah menggandengkan nama-Nya dengan n mapara
Malaikat. Allah menjadikan keimanan seseorang kepada-Nya dan
mewajibkan orang tersebut untuk beriman kepada mereka. Allah juga
menerangkan bahwa kebaikan itu tidak mungkin diraih selain dengan
beriman kepada Malaikat.
Allah \H berfirman:
7 Yaitu, surat Faathir yang dinamai juga surat al-Malaa-ikah. Lihat Tafsiir lbnil Jauzi (/U472) dan
ad-Dunul Mantsuur S7/ 3).
8
Muslim (V8) dari'Umar bin al-Khaththab .g; .
9
Al-Bukhari Q/la - al-Fat-b) dari Abu Hurairah gr &n Muslim (I/10).Ibnu Hajar ,+jf6 memberikan
penjelasan yang_sangat baik tentang alasan didahulukannya penyebutan iman kepada para Malaikat
daripada iman kepada Kitab-Kitab Allah. Ia berkata: "Allih mendahulukan (penyibutan) iman
kepada para Malaikat daripada Kitab-Kitab-Nya, melihat urutan yang sebenarny:", karena Ailah E
mengutus Malaikat dengan membawa Kitab-Kitab tersebut kepada Rasul-Rasul Nya. Namun, hal
ini tidak dapat dijadikan dalil oleh mereka yang lebih mengutamakan Malaikat ataspara Rasul."l/-
Fat-h (/Lt7).
Syarh al-'Aqiidab atb-Thabaauiyah (hlm. 3 la).
t (/lO).
Jaami' Bayaanil'Ilm
2 Lihrt Syu'abul limaankaryaal-Baihaqi (L/3OL) dan al-Habaa-ihfii Akhbaaril Mdlda-ik (hlm. 9).
' Shabiib Muslirn IY / 2294), Kitab " az-Zuhd wa ar-Raqaa-iq".
i;65 f$ ri,tt-
@ *i fi,,$t ;L K{eI- j;,ul*
{@ r.*iLW€-;4*
"(Ingatlab) ketika Rabbmu berfirman kepada Malaikat: 'sesunggub-
nya Aku akan menciptakdn rnAnusia dari tanab'. Maka apabila telah
Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya rob (ciptaan)-Ku,
maha bendaklab kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya." (QS.
Shaad: 7L-72)
a A1-Bukhari (I[/ l2l0), Kitab "al-Anbiyaa'", juga Muslim (IY /2183) dalam "al-Jannaru wa
Na'iimihaa." Di dalamnya disebutkan: 'Allah menciptakan Adam sesuai dengan bentuknya,
sementara tingginya 60 hasta."
' t-[,i (utbllfi bibi): , il.y'J.-Su; dan -',lbi-ivi , aninya.berkeliling di sekitarnya. Dikatakan -i,}
6t!iilt, berarti godaan syaitan merasuki atau memberikan rasa waswas. Al-Qaamuus (hlm. 1077)
dan al-Misbbaabul Muniir ftlm. 383).
u .;i.tr, (Al-ajuaJ): Yang memiliki rongga. Ada yang berpendapat bahwa maksudnya a&lah yang
bagian dalamnya kosong. Arti kalimat .^41 (laa yatamaahh) adalah tidak dapat menguasai dan
menahan diri dari syahwat. Ada pula yang berpendapat tidak mampu menolak go&an syaitan.
Yang lain lagi berpendapat tidak mampu menguasai dirinya saat marah. Objek yang dimaksud
adalah keturunan Adam. An-Nautauti (16/164).
Iil-uallaabu a' lam-mentpakan perbandingan. Iblis membandingkan Adam dengan dirinya
dalam hal penciptaan. Keduanya sama-sama diciptakan, namun bahannya berbeda. Demikian pula,
penciptaan keduanya berbeda dengan penciptaan Malaikat.
7 Muslim W/20L6), Kitab "al-Birr wash Shilah wal Adab."
8 At-Tirmidzi (fY/273), Kitab "at-Tafsiir", Bab "I(/a min suratil Baqarah"; Abu Dawud W/222),
Kitab "as-Sunnah", Bab "Fil Qadr." At-Tirmidzi berkata: "Hadits hasan shahih." Diriwayatkan
pula oleh Ahmad W / 406) dengan sanad shahih. Lihat Sbabiihul Jaami' (./ 109, no. 7755).
e As-Sunnahkarya 'Abdullah F./375, no. 1084), ia berkata: "Ayahku telah meriwayatkan kepadaku,
ia berkata; Abu Umamah telah meriwayatkan kepada kami, ia berkata; Hisyam bin'Urwah telah
meriwayatkan kepada kami, &ri ayahnya, &ri'Abdullah bin'Amr."
Riwayat tersebut dikeluarkan pula melalui jdur ini oleh Ibnu Man&h dalam ar-Radd'aH jrtrniyyab
(92), juga oleh Abusy Syaikh dalam al-'Azbamab @/732, ro. 2L5) dengan sanadnya, dari Abu
Umamah. Al-Baihaqi mengeluarkan riwayat tersebut dalam al-Asm.aa'wasb Sbifaat (432) dengat
sanadnya, dari Ibnu Juraij, dari seorang laki-laki, dari 'Urwah bin az-Ztbir, dia benanya kepa&
'Abdullah bin'Amr bin al-'Ash: "Makhluk apakah yang paling besar?" Ia menjawab: "Malaikat."
'Urwah kembali benanya: "Dari apa dia diciptakan?" Ia menjawab: "Dari cahaya kedua lengan
dan dada." 'Urwah pun menghamparkan kedua lengannya lalu berkata: "Jadilah kalian dua juta."
Abu Aynrb berkata: "Aku bertanya kepa& Ibnu Juraij: 'Apa makzud dua juta?' Ia menjawab:
'Sesuatu yang tidak &pat dihitung banyaknya.'"
u-$ni'e:-Jar e;\ny
"Malaikat diciptakan dari cahaya."
Demikianlah matan hadits yarlgdisebutkan secara mutlak itu.r,
Yan g jelas-u allaab u a' lam-bahwasa ny a :ucaP an "Dari cahay a
kedua lengan dan dada" merupakan sisipan yang ditambahkan ke
dalam riwayat 'Abdullah bin'Amr u#,berdasarkan beberapa alasan
berikut:
1. Riwayat tersebut bertentangan dengan riwayat yatgshahih dari
Nabi ffi dalam hadits 'Aisyah q+r, terdahulu.
2. Buruknya kalimat (redaksi hadits) ini. Dalam sebagian riwayat
disebutkan: 'Dari kedua lengan dan dada-Nya'r'
3. Diriwayatkan dari'Abdullah bin'Amr Q*p tanpa penyebutan:
"Kedua lengan dan dada."r2 Tambahan ini adalah syadz (cacat)
karena bertentangan dengan riwayat yang lebih shahih, yaitu
hadits'Aisyah €9,.
*Maka
{ @'u-*i' frW q}c * Xu,U{l'tF }
apabila Aku telah lnenyernPurnakan kejadiannya, dan telab me'
niupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadartya
dengan bersujud." (QS. Al-Hiir 29)
Atas dasar ayatitu,tentu roh yang ditiupkan kepada Adam )p
adalah makhluk.
Kesimpulannya, materi penciptaan para Malaikat >W! adalah
nuur (cahaya) dan cahaya tersebut adalah makhluk ciptaan Allah,
seperti halnya mereka. Adapun perincian lainnya yartg disebutkan
(dalam beberapa riwayat), kesemuanya tidak shahih dan tidak boleh
diamalkan ataupun diyakini. Sebaliknya, wajib berpegang pada nash-
nash yang shahih tanpa menambah ataupun menguranginya.
2. Vaktu penciptaan Malaikat
Al-Qur-an tidak menielaskan waktu penciptaan Malaikat,
demikian pula halnya dengan hadits. Yang disebutkan dalam hadits
hanyalah waktu penciptaat Adr* lP, dan makhluk-makhluk
lainnya.
Dari Abu Hurairah *!F.' ia berkata: "Rasulullah ffi memegang
tanganku lalu bersabda:
{@"*;ieil
"Dan mereka berkata: 'Rabb Yang Maba Pemurah telah mengarnbil
(mempuny ai) anak.' Mahas uci A llab. Sebenarny a (Malaikat-Malaikat itu)
adalah hamba-bamba yang dimuliakan. Mereka itu tidak mmdabului-Nya
dmgan perk ataan dan mereka mengerjakan perintah-perintab-Nyo. Allab
mmgeabui segala sesud.tuyangdi bad,apan mereka (Makikat) danyangdi
belakang mereka; dan mereka tiada memberi syafaat melainkan kEada
ordng ydng diridbai Allab; dan mereka itu selalu berbati-bati karena
takut kepada-Nya. Dan barang siapa di antara mereka mengatakan:
'Sesungubnya aku adalah ilab selain Allab,' maka ord.ng itu Kami beri
balasan dengan Jabannam, demikian Kami memberikan pembalasan
kepada orang- orang zh alim. " (QS. Al-Anbiy aa' : 26-29)
Ibadah para Malaikat bermacam-macam. Ada yang berbentuk
ibadah mahdbab, seperti dzikir, tasbih, sujud, dan ruku', serta amal
yanglainnya. Ada pula yang berbentuk perbuatan yar,g ditugaskan
( @ ....'i:l,]-,45'*i4;i... *
"... DAn tidak, ada yang mengetabui tentara Rabbmu melainkan Dia
sendiri.... " (QS. Al-Muddatstsir: 3 1)
{ @ -...'}J\;45'"Ht46i... }
"... Dd.n tidak ada yang mengetahui tentara Rabbmu melainkan Dia
smdiri.... " (QS. Al-Muddatstsir: 31)
20 Al-Bukhari
NV3O2 - al-Fat-b),Kitab "Bad'ul Khalqi", Bab "Dzikrul Malaa-ikah"; Muslim
(V146,
no. L62), Kitab "al-Iimaan".
21 uiv\t (al-AthiirD) adalah suara pelana. Mahsudnya, banyaknya Malaikat yang ada di langit membuat
langit tersebut terbebani sehingga terdengar suara yang menyerupai ringkikan unta ketika sedang
membawa beban yang berat. Lihat kitab an-Nihaayah Q./54).
Ahmad N/173), at-Tirmidzi (IVl556),Ibnu Majah @,/1402), dan al-Hakim W/579) dari hadits
Abi Dzarr. Al-Hakim menshahihkannya dan penilaiannya disepakati oleh adz-Dzahabi. Adapun
ulama lainnya meriwayatkan hadits tersebut dari Hakim bin Hizam, 'Aisyah, 'Abdullah bin
Mas'ud, dan al-'Ala' bin Sa'ad dengan sanad yang saling menguatkan antara yang satu dan yang
lainnya. Oleh karena itu, hadits itu dishahihkan oleh lebih dari seorang ulama. Lihat Ta'zbiirnu
Qad*b Sbalaah karya al-Marwazi [/257-262) dan Silsiktul Abaadiits asb-Sbabiibah (ro. 1060).
*Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang
kepada Rabb YangMaba Pemurab, selaku seord.nghamba. Sesungguhnya
Allab telah menentukan jumlab ntereka dan menghitung mereka dengan
bitungan yang teliti. Dan tiap-tiap mereka akan datang kEada Allah
pddd hari Kiamat dengan sendiri-sendiri." (QS. Maryam:93'95)
2. Nama-Nama Malaikat
Nama-nama Malaikat >W telah disebutkan di dalam al-
Qur-an dan al-Hadits dengan beberapa nama umum dan khusus.
a. Nama-Nama lJmum:
-$;n yV
Sf r; fi nffb
r).it ifri *v ;ryfriy o.
*Segala
{ @ 3*,t;,1 *ffLV-G;( # e i*'& ;fr;
puji bagi Allah, Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan
Malaikat sebagai utusdn-utusan (untuk rnengurus berbagai rnacarn urusan)
y ang tnernpuny d.i say ap, mas ing-mas ing (ada y org) dua, tiga, dan empat.
Allab menambabkan pada ciptaan-Nya apa yang dikebendaki-Nya.
Sesunggubnya Allab Mabakuasa atas segala sesud.tu." (QS. Faathir: 1)
;j J;ui @ sW
-6y6G
K{i 6 36; s }
q"\
"ryr
{@e} itV-A;'J"l@
"Ibrahim bertanya: 'Apakab urusanrnu, bai pdra utusan?' Mereka
menjaw.tab: 'Sesungguhnya kami diutus kepada kaumyangberdosa (kaum
Lutb).'Agar karni timpakan kepada mereka batu-batu dari tanah." (QS.
Adz-D zaariy aat: 3 l-3 3)
Masih b anyak ay at-ay at lainny a y ang semakna den gan at y ang
^y
telah disebutkan di atas.
z) $Ar As-Safarab (duta)
Allah j uga menamai Malaikat-Nya dengan as s afarab,sebagaimana
dalam firman-Nya:
(@> 35-@;1",riL*
"Di tangan pdrd utusdn (Malaibat). Yang mulia lagi berba[ri. " (QS:
'Abasa: 1,5-16)
I
Menyelisik Alam Malaikat 39
t.
Al-Bukhari berkata : " ii-i);u t;; (Safaratul Malaa-ih,ab), bentuk
tunggalnya adalah;y(saafir). (Dalam bahasa Arab dikatakan) '#ap
(Safartu bainabum), artinya aku mendamaikan di antara mereka.
Ketika Malaikat turun membawa wahyu dan mengajarkannya, dia
diumpamakan sebagai duta yargmendamaikan antara kaum."
Kemudian al-Bukhari menyebutkan riwayat dengan sanadnya,
yakni hadits'Aisyah ri€k, , dari Nabi ffi, beliau bersabda:
24
Al-Bukhari (IVl1882), Kitab "at-Tafsiir" &n Muslim dalam Sbabib-nya Q./55), Kitab "Shalaatul
Musaafiriin," dengan redaksi serupa.
25
Tafsiir lbnu Jarir (XXX/ 5a) . Lihar ptia Ma'aanil Qur-an karya al-F arra' $lI/ 236) .
26
Llhat Tafsiir lbni Katsir E/346).
27
Ahmad dalamMusnad-nya ff/392) dengan sanad shahih.
28
Al-Bukhari (IVl1510), Kitab "al-Maghaazil; Muslim (IIII1389), Kitab "al-Jihaad was-Sair".
"Ddn
{@'u*'Bi
siapakah ydng lebib zbalim daripada orang ydng membuat-buat
dusta terbadap Allab? Mereka itu akan dihadapkan kepada Rabb mereka
dan para saksi akan berkata: 'Orang-orang inilab ydng telab berdusta
terbadap Rabb mereka.' Ingatlab,laknat Allab (ditimpakan) atas orang-
orangyangzbalim." (QS. Hud: 18)
Al-Qunh ubi q\E berkata : " A I -A sy h aad adalah p ara Mala Lkat."'s
IbnuJarir 't!$5 berkata: "ir,iitrr (A,l-Asyhaad) adalah bentuk jamak
dari kata vu (syaahi.d), seperti halnya kata;r^;r'yt (al-asbhaaD) merupakan
bentuk jamak dari kata o.w (shaabib).la meriwayatkan dengan
sanadnya dari Mujahid, Qatadah, dan al-A'masy bahwa yangdimaksud
dengan al-asyhaad adalah Malaikat. "3o
Allah W berfirman:
"Katakanlah: 'Barang siapa ydng menjadi musuh Jibril maka Jibril itu
telah menurunkannya (al-Qur-an) ke dalam batimu dengan seizin Allah
....'" (QS. Al-Baqarah: 97)
,w-gi
yt ir; ii;';" :'V- * Wolj . * ..
^i
{@....
"... DAn jika kamu berdua bantu-mernbantu mertyusabkan Nabi maka
sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya, dan (begitu pula) libril dan
orang-orang Mukmin ydng baik ...." (QS. At-Tahriim: 4)
*Pada
{ @ /,fe rr; b.iY,A U}t' t<41i'ifr Y
malam itu turun Malaikat-Malaihat dan Malaikat Jibril dengan
izin Rabbrrya untuk nxengdtur segala Ltrusan." (QS. Al-Qadr: 4)
Al-Qunhubi f"lU berkata: " Ar-Ruuh adalah Jibr LI ffi . Demikian-
lah pendapat Ibnu'Abbas."3'
Di
antar a dalil yang menunj ukkan b ahw a y angdimaksud den gan
ar-Ruuh di sini adalah Jibril. Allah Mj menyandarkan kata tersebut
kepada diri-Nya, sebagaimana dalam firman-Nya:
( @ q b.Qi i{16;r1v-1tiu. ..
}
"... Lalu Kami mengutus roh Kami kEadanya, maka ia menjelma di
hadapannya (dalam bentuk) manusiayd.ng sempurnd." (QS. Maryam: 17)
37 Tafsiir al-Qurthubi
SY[I/281).
('Q')\3 +s.te\UJr33Li>t
"Mahasuci dan Mahamulia Rabb para Malaikat dan ar-Ruub."38
Ar-Ruub di sini-uallaabu a'lam-adalah Jibril. Ia merupakan
bentuk penyefi^ n sesuatu yang bersifat khusus kepada sesuatu yang
bersifat umum untuk menjelaskan pentingnya sesuatu yang bersifat
khusus tersebut.
b) *'tt i;lt (Ar-Ruuhul Amiin)
Ini juga merupakan salah satu namaJibril lp; yang lain, sebagai-
mana firman Allah \H :
{
. .. . "q3IJi eifr $i r$\'i; gi g4-(#\;r. . .Y
"... Dd.n telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) hepada
Isaputerd.Maryant. dan Kami memperkuatnya dengan Rubul Qudus .-.."
(QS. A1-B aqarahz 87)
4l
Al-Bukhari 0./173), Kitab "a1-Masaajid", Bab "asy-Syi'ru fil Masaajid" dan Muslim (Y/1932, ro.
152), Kitab "Fadhaa-ilush Shahaabah".
42
Abu Nu'aim dalamal-Hilyab 6./26-27) dengan sanad shahih. Lihat kitab Sbabiihullaami'0./209,
no. 2081) dar Zaadul Ma'aad (/79).
43
An-Nihaayah W/24).
*$1;KifiqTKc :eja(i,$Wfu$K,y
+fu 8Lu,*t&Y;V:Q.b ,G6 -*,6#5;'^fi;,SS;
{@>*
"DAn demikianlab Kami ualryukan kepadamu ualryu (al'Qur-an) dengan
perintab Kami. Sebelumnya kamu tidahlab mengetabui apakah al-Kitab
(al-Qur-an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami
menjadihan al-Qur-an itu cabaya ydng Kami tunjuki dengan dia siapa
yangKami hebendaki di antara barnba-bamba Kami. Dan sesunggubrtya
kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan ydng lurus." (QS.
Asy-Syuura:52).
Ibnul Qayyim 4i'iY" berkata: "Allah \g menamai al-Qur-an
dengan Ruuh karena padanya bergantung hakikat kehidupan yang
sebenarnya, sedangkan dia menamai al-Qur-an dengan Nuur karena
padany a tergantun g hidayah. "ot
Dari sinil ah-wallaabu a'lam-dapat diketahui mengaPa Allah
menamai Jibril 1,p; dengan Ruub, yaitu karena dia turun dengan
membawa roh yang tidak lain adalah wahyu.
Ath-Thahawi td,E berkata: "Firman Allah: {@ iai*$t*ti$
'Diz dibaua turun oleh ar-Ruubul Amiir?.'(QS. Asy-Syu'araa': 193) Yang
dimaksud adalahJibril 1y4;. Malaikat itu dinamai Ruub karena dialah
pembawa wahyu (yrrg padanyaterdapat kehidupan bagi hati) kepada
para Rasul dari kalangan manusia dan karena dia sangat amanah."o6
4 Al-Mufradazt Q96).
as Asb-Sbauaa'tqul Mursakb
l/152).
6 Syarb al-Vqiilah atb-Thahaawiyyab (337).
Allah \H berfirman:
iliM
"Sesungubrrya al-Qur-an itu benar-benar firman (Allab yang dibaua oleb)
utusan yang mulia (Jibril). Yang rnenxpunydi kekuatan ydng mempunyai
kedudukan tinggi di sisi Allab yang lnernpunydi 'Arsy. Yang ditaati di
sana (di alam Malaikat) lagi dipercaya." (QS. At-Takwiir: 19-21)
Ibnu Katsir +E
berkata: "Maksudnya, sesungguhnya al-Qur-
an ini disampaikan oleh seorang rasul (utusan) mulia, yaitu seorang
Malaikat y^rgsangat bagus penciptaannyadan sangat indah tubuhnya,
yakni Jibril ))si. Demikianlah yang dikatakan oleh Ibnu 'Abbas,
Maimun bin Mihran, al-Flasan, Qatadah, Rabi' bin Anas, adh-Dhahhak,
dan ulama lainnya."
48
Tafsiir lbni Katsiir SY /a80).
49
Siabihul Bukhari $/4),Kitab "Bad-ul I(ahyi" &n Muslim (no.16), Kitab "al-Iimaan", Bab "Bad-ul
Vahyi ilaa Rasuulillaah {S".
50
Sbahibul tuhhai 0./27), Kitab "al-Iimaan"&n Muslim (V8), Kitab "al-Iimaan".
5l
Lihat keterangan pada halaman berikutnya.
52
Dari Ibnu 'ALUai 46, ia berkata: T.asulullah S berkata kepada Jibril: 'Sepeninya engkau
60
Muslim Q./ 159, no. 287), Ylrtab "al-Iiman".
6t
Al-Bukhari Om/610 - al-Fat-h), Kitab "at-Tafsiir".
62
At-Tabaawiil bermakna warna-warni yang berbeda-beda. Lihat al-Qaamuus (1386). Ibnul 'Atsir
berkata: "Asalnya dari sesuatu yang menakutkan dan membuat bingung seseorang. " Lihat an-
Nihaayab N/283).
Ahmad dalam Mtsnad-nya (I/:lS), A.hmad Syakir '1i,15 berkata: "Sanadnya shahth." Lrhar al-Musnad
dengan tahbrijny a N / 37 48).
fK; VKSJ,n:j;,: ,F
#,VKSQ-,A|\:'#
Mereka menyembah salib dan mendustakan Muhammad,
Jibril, dan mendustakan Mikal.u'
d) JZ* @Iiika-iil), seperti halnya kata pfu (Miika'iit) yangmeng
gunakan hamzab danya, merupakan bacaan Ibnu Muhaishin.
.) ,W Quliikayiil), dengan dua huruf ya, adalah bacaan al-A'masy.
0 .-13t(, (Miihaa-al), sebagaimana dikatakan J;V)\ Qsraa-al) dengan
huruf bamzab yang difat-hab-kan.66
Penyebutan nama Mika-il 1&E" juga diriwayatkan dalam beberapa
hadits. Di antaranya hadits Samurah bin Jundab, ia berkata bahwa
Rasulullah ffi bersabda:
rEJt :i;Y a;lv 3VJ\ '4; qelll :!\ii D$f 6ririi$r --,::n
d2
((.J3K:, ra $-j7ui'
"Semalam aku melihat dua orang laki-laki datang kepadaku lalu
berkata: 'Yang menyalakan api adalah Malik penjaga Neraka. Aku
Jibril dan ini adalah Mika-i1.'"67
Tentang tugasnya, Ibnu Katsi, 'rit)5 menyebutkan bahwa Mika-il
ditugaskan untuk menurunkan hujan dan menumbuhkan tumbuh-
tumbuhan,yan1dari keduanyalahlahirlah rizki di dunia ini. Dia me-
miliki para pembantu yang melaksanakan setiap apay^rtgia perintah-
kan berdasarkan perintah Rabbnya, yakni meniupkan angin dan awan
sebagaimana dikehendaki Allah Yang Maha Mulia."68
pE
"pt
Ibnu Abi Syaibah dalam Kitaab al-'Arry (no. 75), dengan tabqi4Mwhammad Khulaifah at-Tamimi.
Ia berkata: "Sanadnya shahih dengan hadits-hadits pendukungnya." Abusy Syaikh dalam al-
Azhamah W70l). Ath-Thabrani dalamal-Kabiir 5U379). Al-Baihaqi dalamasy-Syu'aD (33), Bab
"asy-Syu'bah ats-Tsaalitsah", denganuhqiqFalah Tsani. Sanad hadits ini shahih dengan hadits-hadits
pendukungnya, insya Allah.
Ahmad dalam Musnad-nya (n/22a) dan yang lainnya, namun sanadnya dba'if, Lih;rt Dba'iiful-
Jaami'ff/99).
K'6r#
'Ya Allah, RabbJabra-il, Mika-il, dan Israfil. Yang menciptakan langit
dan bumi, Yang mengetahui yang tampak dan yang tidak tampak.
Engkau yang memutuskan (perkara) di antara hamba-hamba-Mu
pada apa yang mereka perselisihkan. Berilah aku petunjuk terhadap
ap a y ang dip erselisihkan p adany a, berup a keben aran den gan izin-Mu.
Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada siapa y^ngEngkau
kehendaki kepada jalan yang lurus.'"7r
Yang masyhur di kalangan p^ra ahli tafsir adalah Israfil 24;
ditugaskan meniup ash-Sbuur (sangkakala). Ash-Shuur adalah tanduk
yangditiup oleh Israfil. Kata asb-Sbuursendiri disebutkan dalam banyak
ayat, di antaranya firman Allah di bawah ini:
@ 5}{3'l41i ;{i.46-$
{*Apabila *i aA t:'y *
sangkakala ditiup maka tidaklab ada lagi pertalian nasab di
antara mereka pada bari itu dan tidak pula mereka saling bertanya."
(QS. A1-Mu'minuun: 101)
r,zn'w;Aied6*
"Dd,n (ngd.tkh) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terbejutlab segala
yang di langit dan segala ydng di bumi...." (QS. An-Naml: 87)
{@ );;'ii;4"iAta4B,
"Ddn d.itiuplab sangkakala. Itulah hari terlaksantmya ancarndn.- (QS.
Qaaf:20)
" u*1 Q4.sbgbaa) berani miring. *i\\ (Al-Liir) bermakna tengkuk dan bagian sampingnya. Lihat
Majrnau' I A nanzr (IVl53 8).
73 Sbabiih Muslim
SY/2259, no.2940).
74
Tafsi ir al - Qurt b u bi Sn/ 20).
75
Srya tidak pernah menemukan riwayat yang menisbatkan Israfil kepada sangF.akala m-elainkan
daiam hadiis ini, yaitu hadits tentang sangkakala yang sangat masyhur yagg dinlayqtkan oleh
ath-Thabari dabmfafsiirrrya (XVl30); demikian juga oleh ath-Thabrani dzlamal-Muthauuahat
Q66 no.36) dan yang lainnya. Lihat al-'Azbamab karya Abusy Syaikh @/839).
ibo,, tlrmir ,oits b.ikrt.,
/At-U"nrt nUu Musa al-Madini berkita' 'Miskipun-dalam sanad hadits
a& perawi yang diperbincangkan, secara umum isinya diriwayatkan terpisah dari sanad-sanad yang
shehih.'" An-Nibaayah 0/ 279).
Yang tampak adalah benar sesuai dengan perkatakannya-uallaalu'alam-kectali lafazh Israfil
dan Sahw; dial"h y*g ditugaskan meniup sangkakala, sebab saya belum menemu\an syahid;tya.
Hadits tersebut didhat{kanbleh Ibnu Hajar, sebagaimana dijelaskan dalam al-Fat-b $U368), dzn'
al-Albani, sebagaimana dabm Tabqiq athThrtaautiyyab Q65).
Hadits tersebuidiriwayatkan oleh Ahmad (XLl410, no. 6806). At-Tirmidzi W /4L) dan ia berkata:
"Hadits hasan shahih.; Abu Dawud (ro. 4742). Disebutkan juga oleh al-Albani dalam as-Silsihh
ash-sbabiibah (no. 1080) dan ia menghasankannya.
7i Ahmad (){yll/89, no. 11039). At-Tirmidzi (y/42) dan ia berkata: "Hadits hasan." Demikian
pria,iamengltasanhannyaditempatlain(V/50). IbnuMajah @,/1428,ro.4273).Riwayatinijuga
disebutkan oleh al-Albani dabmas-Silsihb asb-sbahiihab (no. 1079) dan ia menghasankannya. Lihat
.ialur periwayatan hadits ini secara terperinci dabm Musnad Imam Abmad (XVIV89-90.
Inilah kiranya kesimpulan dari kajian penulis. Jika simpulan ini benar, maka itu semata-mata dari
Allah. Namun jika silah, maka hal itu berasal dari penulis sendiri dan dari syaithan. Penulis akan
menariknya kembali serta memohon ampunan kepada Allah. Masalah ini disebutkan (lantaran
kemasyhurannya), rctapi tidak boleh dinisbatkan kepada Nabi ffi (yakni perkataan beliau) bahwa
yang meniup sangkakala adalah Israfil.
Tafsiir lbnu Jarir C{XY / 98).
80 Tafsiir al-Qurthubi
SW
8' Al-Bukhari ([V1183),
116).
Kitab "Bad-ul Khdqf , Bab "Dzikrul Malaa-ikah". Muslim (no. 165), Kitab
"al-Iimaan", Bab "al-Israa-u bi Rasuulillaah {S".
Tambahan: Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah ditanya mengenai masalah Rasulullah ;ffi melihat
para Nabi ketika Isra'. Beliau menjawab: "Yang beliau lihat addah roh yang tampak dalam bentuk
jasad karena jasad mereka terkubur dalam bumi. Terkecuali Isa ffiE , beliau melihatnya d,lam
bentuk jasad dan ruhnya." Diringkas &ri kitab al-Majmuu' W /329).
M
{1-Tj.rmidzi $U267) dalam Kitab "al-Janaa-iz', Bab "Maa Jaa-a fii 'Adzaabil Qabr", ia berkata:
"-Hadits hasan gbarib".IbmtHibban dalam al-Maroaarid (7AO;. At-emani berkata-&lam Tahhiijtl
Misykaab:."Sanadnya hasan menurut syarat Muslim." Al*Iisyhadb 0,/131).Untuk lebih rinci, lihat
Ma'aarijul Qabuul @,/ 7 21 - 7 48).
8s Aaridhatul Abuadzi
W /292).
E6 Al-'Aqiidah atb-Tbahaautiyyab (451).
87 lbid.
'0 Tafsiir Ibni Jarir SL/ 426 - 427) dengan ahqiqMahmnd Syakir. Ibnu Katsir mengingkari perkataan
Ibnu Jarir di atas. Ia berkata: "Penafsiran yang diutarakannya sangat aneh." Namun, Mahmud
Syakir '+]ii5, pen-tahqiqkitab Tafsiir lbni Jarir @,/a22) berkata: "Saya tidak mengingkari apayang
dikatakan oleh Abu Ja'far sebagaimana yang diingkari oleh Ibnu Katsir. Seandainya Anda melihat
secara obyektif dan mengkaji ungkapan Abu Ja'far secara teliti, niscaya Anda akan mendapatkan
hujjah yang sangat jelas dan terang atas kebenaran pendapatnya. Selain itu, Anda akan menemukan
ketelitian dan ketajamannya dalam mengkaji makna serta mentadabburi laf.azh-lafazhyang hampir
tidak ditemukan selain dalam tafsir yang mulia ini."
'g3 At-Tirmidzi[/2s7,ro.Sl2l)daniaberkata:"Haditsbasanshabibgbaib."AhmaddalamMusnad-
nya Q./27a). Mahaqqr,T asy-Syaikh Ahmad Syakir W /L6l) berkata: knadnya sbablb." Ibnu Mandah
dalam at-Tauhiid I/ 168) dan ia berkata: 'Sanadnya bersambung sena para perawinya terkenal dan
tsiqab,brhkan hadits ini dikeluarkan oleh an-Nasa-i'. Ath-Thabrani dalam al-Kabiir @o. 12429).
Al-Haitsami dalam al-Majma' SIII/2a2) dan ia berkata: 'Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi secara
ringkas, juga oleh Ahmad dan ath-Thabrani, dan perawi kedttanyatsiqah.'Inti perbincangan hadits
dengan lafadzini, maksud saya kisah ar-Ra'd, adalah pada Bukair bin Syihab. Imam adz-Dzahabi
mengomentarinya dalam al-Miizaan:'Sbaduq (jujur)'. Abu Hatim berkata dalam al-Jarb ua at-
Ta'diil:"Syail.Jn'" Perawi ini disebutkan oleh Ibnu Hibban dalam ats-Tsiqaar. Ibnu Hajar berkata:
'Maqbul (dapat diterima) dan termasuk tingkatan yang keenam.' Tidak didapatkan riwayatnya
dilam Kutub as-sittah selain dari hadits dengan tambahan ini. Lihat biografinya dalam al-Jarb wa
at-Ta'diil @./404),MiizaanulI'tidaal (./350),TsQaatu lbniHibban NI/206) danat-Taqiib Wl07).
Hadits dengan lilrdzini dishahihkan oleh al-Albani dalam asb-Shahiibab (no.7872) daniaberkara:
'Minimal der ajatny a basan.'
Al-Arna-uth, pen-tahqiq al-Musnad, berkata: "Hadits ini hasan selain tambahan itu, yaitu
pertanyaan tertargar-Ra'd, karena ia menyelisihi hadits yang lebih shahih.' Al-Musnad W /285),
dengan tabqiq al-Arna-uth. Penelitikitab al-'Azhamah IY/1280) berkata: "Yang tampak bagi
saya adalah hadits tersebut dengan derajat shahih secara mutlak masih perlu dipertimbangkan.
Sebab, Bukair bin Syihab tidak dianggap tstqab, kecuali oleh Ibnu Hibban. Mengenai hal itu
Abu Hatim berkata: 'Syaikh'. OIeh sebab itu al-Hafizh menyifatinya dengan: 'Maqbul (dapar
diterima).' Maksudnya: 'Jika ada mutabi'(yang menguatkannya). Memang, hadits ini ada yang
menguatkannyasecara mutaba'ah,kecualipadapembahasan tentangar-Ra'd.' Demikian pernyatzan
tersebut disadur. Pendapat muhaqqiqkitab al-'Azhamab dan muhaqqiq al-Musnad inilah yang
benar, yaitu penyandaran tambahan redaksi tersebut kepada Nabi ffi tidak benar, anllaabu a'hm.
ea Lihat penjelasan sebelumnya.
*Tiada
{@ 3*,A;l$v$eliis }
sud.tu ucapd.n pun yd.ng diucapkannya
melainkan ada di dekatnya
Malaikat pengaa)as ydng selalu hadir (Raqib dan 'Atid)" (QS. Qaaf: 18)
Yang benar-anllaahu a'lam-adalah kedua nama tersebut me-
rupakan sifat bagi para Malaikat pencatat (amal perbuatan manusia-'d).
Penjelasan rinci tentang masalah ini akan diberikan pada pembahasan
selanjutny a, insya A llab.
kata tersebut dinisbatkan kepad akata rub atau rauh yang aninyatiupan
angin; sedangkan huruf alif dan nun adalah tambahan penisbatan.
Maksudnya di sini adalah mereka (ptara Malaikat) adalah jasad halus
yangtidak dapat dilihat mata."e8
Penamaan ini merupakan penamaan secara terminologi. Nama
tersebut tidak disebutkan dalam al-Qur-an maupun as-Sunnah. Sesung-
roz
nl-ff,itlaarab uan Nihaayab g/ 50) . Lihat pula Tafsiir Ibni Katsir (Y / ala) .
'03 Lihat asy-Syu'ab QL7) dar asy-Syu'bab ats-Tsaalitsah, dengan tabqiqFalahTsani.
r@
Riwayat ini disebutkan oleh as-Suyuthidalamal-Habaa-ik (133) dan ia menisbatkannya kepada Ibnu
'Asakir. Ia berkata: "lima ratus tahun." Al-Albani menyebutkan riwayat ini dalam adb-Dba'iifah (no.
923) dar ia menisbatkannya kepada Ibnu'Asakir. Al-Albani berkata: 'Sanadnya lemah sekali.'
'05 IbnuAbiSyaibah dalamal-Arsy(no.27).DidalamsanadnyaterdapatBisyrbin'Ammarah,seorang
yang dha'if. Biografinya disebutkan dalam al-Miizaan (/321). Atsar ini juga disebutkan oleh Ibnu
Katsir dalam Tafsiir-nya UV /4t4).
tffi 'IJtsman al-A'ra:l dikomentari oleh adz-Dzahabi dalam al-Miizaan (111160): "Tidak dikenal."
r07 Abusy Syaikh dalam al-'Azbamab [V/1335). Peneliti kitab ini berkata: 'Sanadnya terputus dan
perawinya majbul (tidak dikenal).'
toE
Al-Minhaaj (I/308).
t@ Ghaiibul Hadiits (/aa1).
to An-Nihaalab
GV/160.
l');itfi+<rK J&;i,Kfri
e1
tili(
,35 drrr-\t F
{@
(* aYiFG "1'4f,3 -r1\+ G ;*t:i
*Al-Masib
sekali-kali tidak enggan menjadi bamba bagi Allab, dan tidak
(pula enggan) Malaikat-Malaikat yang terdekat (kepada Allab). Barang
siapa ydng enggan dari menyembab-Nya, dan menyombongkan diri,
nanti Allab akan rnengurnpulkan mereka sernud. kepada-Nya. " (QS. An-
Nisaa': 172)
3:-:iAi!rt(;{1t!L1;i4r,tl'iit"rfJJi-6iit5}.
)J-e "# e' o.i ot :\45 #:; ;' ;{A :i; ;, G
c
?ts.
{@ {1'd)i4"ir
"DAn (ingatlab) ketika Kami berfi.rrnan kepadapara Malaikat: 'sujudlah
kamu kepada Adam, maka sujudlab mereka, kecuali lblis. Di"4 adalab dari
golongan jin, maka ia mendurbakai perintah Rabbnya. Patutkab hamu
mengambil dia dan turundn-turundnrryd sebagai pentimpin selain dari-
Ku, sedang mereka adalab musubmu? Arnat burublah lblis itu sebagai
p enganti (dari Allab) bagi orang-orang y dng zbalim." (QS. Al-Kahfi: 50)
'b6"irL'|,Kq]5"r3
{ F
"Maka bersujudlab para Malaikat itu semuanya bersamA-sdrnd.." (QS.
Al-Hijr:30)
"... Kecuali lblis, ia enggan dan takabur, dan adalab ia termasuk golongan
ordng-ordngyang kafi.r." (QS. Al-Baqarah: 3a)
Meskipun demikian, perintah untuk bersujud kepada Adam
diucapkan kepada para Malaikat tatkala Iblis bersama mereka, yakni
ketika masih beribadah di langit atau sebelum diturunkan ke bumi,
meskipun hatinya penuh dengan kekafiran dan kesombongan. Hal
ini berani bahwa perintah tersebut ditujukan kepada semua Malaikat
sehingga pengecualian seperti itu benar. OIeh sebab itulah, Allah W
berfirman' 4.r+;LyLl;i;3* "Maka mereka semudnyd sujud, kecuali
I bl is ." Ap abila t idak (dimalinai de mikian), maka sesun gguh ny
^-tanPa
diragukan-Iblis bukanlah kelompok Malaikat, sebagaimana disebutkan
dalam ayat surat a1-Kahfi yang lalu.
Istitsna' (pengecualian) model ini disebut istitsna' rnunqdtbi'
(mustatsna terdiri dari jenis yangberbeda dengan mustdtsnd. minbu'd).
Hal ini sebagaimana dicontohkan para ahli tata bahasa Arab :1r;iyi4t;t;
"Orang-orang telah datang, kecuali seekor keledai." Demikianlah bahasa
Arab yangfasih. (Pada contoh itu) seekor keledai dikecualikan dari
orang-orang meskipun bukan dari jenis mereka.
Di antara ulama yang berpegang kepada pendapat iniadalah
Syaikhul lslam Ibnu Taimiy^h'ri'sz.Ia berkata: "Yang benar bahwa Iblis
termasuk golongan Malaikat jika dilihat dari segi bentuknya, namun
tidak termasuk golongan mereka jika dilihat dari asal penciPtaan-
nya.n"o
rt Al-Masbannaf (XIl40).
re Al-Majmuu'Nm/$6).
i:r<-W,Efutvl-rt \ilS64u5'GC[]
{@ >uwu
"Maka tatkala datang adzab Kami, Kami jadikan negeri kaum Lutb itu
ydngdi atas ke bauab (Kami balikkan), dan Kami bujani mereka dengan
batu dari tanah yangterbakar dengan bertubi-turr. " (QS. Hud: 82)
2 Hari al-Aqabab yaitu hari ketika Rasulullah {E berdiri di Mina lalu menyeru kaumnya, tetapi
mereka tid.k me-.rr,rhi seruannya tersebut. Sebaliknya, mereka justru menyakiti beliau.
3 Ibnu'Abdi Yalil bin'Abdi Kulal (denganme*dhammab-karhuntf. kzJ) namanya adalah Kinanah.
Lihat komentar tentangnya dalam kitab al'Fat'b (VV315).
a Qarntts Tsa'aalib a&hI miqat bagi penduduk Najd, sekarang bernama as-Sailul Kabir.
5 Allgkhyi (I[/1180, no. 3059), Kitab'Bad-ul Khalqi" dan Muslim EI/1420, no. 1295), Kitab
"al-Jiha,l was Sair." Al-Ahhsyabain adalah nama dua gunung yang mengitari kota Makkah. Salah
satunya bernama Abu Qubais. Gunung itu dinamakan demikian karern b..".rry".
6 Abu Dawud (no.4727), Kitab "as-Sunnah", Bab "Fil Jahmiyyah". Riwayat ini dishahihkan oleh
banyak ulama. Lihat Sikilatul Abaadiits ash-Shabiibab karya al-Albani Q./l5L) dan al-'Azbamab
karya Abu asy-Syaikh (IIII948).
*Segala
puji bagi Allab Pencipta langit dan bumi, ydng menjadiban
Malaikat sebagai utusan-utusan (untuk rnengilrus berbagai trMcarn urusan)
yang rneTnpurrydi sa.yap, masing-masing (ada ydng) dua, tiga dan empat.
Allab menambabkan pada ciptaan-Nyd. d.pa. ydng dikebendaki-Nya.
Sesungguhnya Allab Mabakuasa atas segala sesud.tu." (QS. Faathir: 1)
? Al-Bukhari (./4, no.2), Kitab "Bad-ul lfahyi" d.. Muslim W333), kitab "al-Fadhaa-il".
8 Al-Bukhari (./4, no.3), Kitab "Bad-ul !(ahyi" dan Muslim (no.160), Kitab "al-Iimaan".
9
Tafsiir lbnu Ka*ir @./5a6).
l0
Musnad Ahmad. Pentahqiqkitab tersebut, Ahmad Syakir, berkata: "Sanadnya sbabih." Lihrt al-
Musnadbersama ubqiq-nya N /3748).
ll Al-Bukhari
N/2354, no. 6045), Kitab "ad-Da'awaat", Muslim (no. 2689), kitab "adz-Dzikru wad
Du'aa'wat Taubah".
'2 Ahmad dalam al-Musnad W /239-240) dan Ibnu Hibban (1319 - al-Ihsaan) dengan sanad shahih.
>ti it'W{,W
o)P4r { c, *L# tibir y
:(trfiA"5 d,3 {cr$y61,3tiftiu,
;i6i5lL'*(*6r*&nG6tt @ <,;l.i{3
[uiuri
(@tlq\3(
"Kami tiada mengutus Rasul-Rasul sebelurn kamu (Muhammad), melain-
kan beberapa oranglakiJakiyangKami beri ualryu kepada mereka. Maka
tanyakanlah olebmu kepada ordng-ordngydng berilmu, jika kamu tiada
{ *L*2:L6L4 13...)F
-o;k'6ii}
{@
*Apakab
kamu tidak makan?" (QS. Ash-Shaffaat: 91)'?
Terdapat riw ay at y angmenyebutkan bahwa seb ab Malaikat tidak
makan adalah karena tidak memiliki rongga, sebagaimana disampaikan
dari Yahya bin Katsir, ia berkata: "Allah gi menciptakan para Malaikat
dalam keadaan (fisik) tersumbat dan tidak memiliki rongga."r8
Namun, atsar ini tidak dapat dijadikan hujjah. Albamdulillah,
kiranya masalah ini sudah sangat jelas. Al-Qur-an telah menjelaskan
bahwa mereka diciptakan dari jasadyangtidak mengkonsumsi makanan,
utallaabu a'lam.
4. Malaikat tidak menikah dan tidak berketurunan
Allah w}
menganugerahkan kelebihan kepada para Malaikat.
Mereka adalah makhlukyang diciptakan satuper satu dengan sendirinya,
tidak disifati dengan laki-laki ataupun perempuan, dan mereka tetap
pada asal kejadian yangtelah Allah tetapkan bagi mereka. Demikianlah
y^ngditunjukkan oleh al-Qur-an dan as-Sunnah.
t7 Adhuaaal Bayaan
@,/22).
t8 Diriwayatkan oleh Abu asy-Syaikh dalam al-Azbamah
W337 , no. 314), namun sanadnya terputus
dan dha'if. Riwayat ini disebutkan pula oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam al-Fataauaa
cKyn/226).
I
,, frY'ti 41te& 6y'^44x(
'4W e$\ jfi@ 5i< fftSli-riij@ 63;:
{@-o;tuis'Kr@
"Tanyakanlab (wabai Mubammad) kepada mereka (orang-orang kafir
Makkab): 'Apakah untuk Rabbmu anak-anak perelnpudn dan untuk
mereka anak laki-laki. Atau apakah Kami mencipakan Malaikat-Makikat
berupa perernpudn dan mereka menyaksikan(nya)?' Ketabuilab bahwa
sesungguhny a mereka dengan k ebob onganny a benar-benar mengatakan :
'Allab beranak,,' dan sesungguhnya mereka benar-bena.r ord.ng ydng
berdusta. Apakab Rabb memilib (mengutamakan) anak-anak perernpuan
daripada anak laki-laki? Apakab ydng terjadi padamu? Bagaimana
(caranya) kamu menetapkanf' (QS. Ash-Shaffaat: L49-154)
Ibnu Katsi, +SZ berkata: "Allah \H menyebutkan tiga perkataan
kaum musyrikin tentang Malaikat, dan ketiga ucapan tersebut me-
ngandung kekufuran dan kedustaan. Pertarna, mereka menjadikan
Malaikat sebagai anak-anak perempuan Allah, maka mereka menjadikan
Allah Yang Mahatinggi dan Mahasuci mempunyai anak. Kedua,
mereka menjadikan anak tersebut anak perempuan. Ketiga, mereka
menyembahnya (malaikat) selain menyembah Allah Yang Mahatinggi
lagi Mahasuci. Setiap pernyataan tersebut sudah cukup membuat
mereka kekal di dalam Neraka Jahannam."re
Allah \H juga berfirman:
; '*j3;< 6,:tJii'y
@,
, .t-7
e -bl ;n6$ G}a;ir,
t' Tafsiir lbni Katsir IY /22).
W
98 Sifat-Sifat Fisik Dan Akhlak Para Malaikat
,14@ XtK* g::, ii;'pEa o;jr.J.A q.
'zKaw
W) @ *, t& )6 A ;6 -: rsn
"&tr \A+q €tL #t^t;ilt.gsfu;ti
"i'ui\
*u4+rilv,wr;v rcSi#" tr$6;
(@6#*tiot
"DAn mereha rnenjadikan sebagian dari bamba-bamba-Nya sebagai bagian
dari-Nya. Sesungguhnyd. rnanusia itu benar-benar pengingkdr ydng nyd.td,
(terbadap rabmat Allab). Patutkab Dia mengambil anak perempuan dari
ydngdiciptakan-Nya dan Dia mengkbususkan buat kamu anak laki-laki.
Padabal, apabila salab seordng di antara mereka diberi kabar gembira
dengan apa y ang dij adikan s ebagai misal bagi A llah y ang Maba Pemurah,
jadilab mukanya bitam pekat sedang dia amat menahan sedib. Dan
apakab patut (mmj adi anak Allab) orang yang dibesarkan dalam k eadaan
berperbiasan sedang dia tidak dapat memberi alasan ydng terang dalam
pertmgkaran. Dan mereka menj adik an Malaikat-Malaikat y ang mereka
itu adalab hamba-bamba Allah Yang Maha Pemurab sebagai ord,ng-
orang perempud.n. Apakab mereka menyaksikan penciptaan Malaikat-
Malaikat itu? Kelab akan dituliskanpersaksian mereka dan mereka akan
dimintai pertanggung-jaanban. Dan mereka berkata: fikalau Allah yang
Maba Pemurab mengbendaki, tentulab kami tidak menyembah mereka
(Malaikat).' Mereka tidak rnernpunyrti pmgeahuan sedikit pun tmtang itu,
mereka tidak lain banyalah mmduga-duga belaka." (QS. Az-Ztkhrd:
15-20)
Al-Qurthubi NE berkata: 'Maksudnya, Allah menjelaskan
kedustaan dan kebodohan orang-orang kafir dalam menisbatkan anak
kepada Allah W, bahkan mereka juga menetapkan bahwa Malaikat
memiliki jenis kelamin perempuan dan Malaikat adalah puteri-
puteri Allah. Penyebutan Malaikat sebagai hamba (Allah) sebenarnya
merupakan pujian bagi mereka. Dengan demikian, bagaimana mungkin
mereka menyembah makhluk yang sebenarnya juga merupakan
20 Tafsiir al-Qarthubi
SW72).
2t Tafsiir lbni Katsir (Y /125).
*
Ingatlab ketika Rabbmu berfi.rman kepada para Malaikat:'Sesungubnya
Aku hmdak mmjadikan seorangkhalifdb di muka bumi.'Mereka berkata:
"Mengapa Engkau bendak menjadikan (khalifuh) di bumi itu orangyang
akan membuat kerusakan padanya dan menumpahhan darah, padabal
kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?' Rabb berfi.rman:'sesungguhnya Aku mmgetahui apa yang tidak
kamu ketahui.'" (QS. Al-Baqarah: 30)
Mereka juga berbicara kepada Nabi Adam l,Mi setelah dia
diciptakan.
22 Al-Bukhari (Iul2ll, no. 3148) dan Muslim (no. 2841), Kitab "al-Jannah wa Shifatu Na'iimihaa"
23 Al-Bukhari
Itr/1775, no. 3038), Kitab "Bad-ul Khalqi."
DV'{)" !y';r
o .N,z
;l@
28
Tafsiir Ibni Katsir @Ult5).
29
Al-Bukhari (/27, no.SO) dari Abu Hurairah dan Muslim (I/38, no.1), Kitab "al-Iimaan", dari'umar
bin al-Khathth ab. Laf.azh ini berasal dari Muslim.
30
Dihyah bin Khalifah al-Kalbi adalah seorang Sahabatterkenal. ?eperangan pertama yangdiikutinya
adalah Perang Khandaq. Ia sering dijadikan sebagai contoh_ lantaran.perawakan tubuhnya yang
.rngat brg,rs.libril pernah menjelma menjadi dirinya- Al-khaabah (/473).. . .
Ahilad WtOt). Lilat pla kitab yang telah di-abqiq (X/102). Sanadnya shahih.
37 Al-Bukhari W/1276, ro.3277) &n Muslim W/2275, no.2964),Kitab "az-Zuhd war Riqaaq"'
3s Al-Bukhari
Nl/440 - al-Fat-b), Kirab "Ahaadiitsul Anbiyaa'" dan Muslim 0y /1843, no. 2372),
Kitab "al-Fadhaa-il".
at Fat-bul Baari
ffl/aa2).
a2 lJntuk keterangan lebih lanjut, lihat kembalikina:b Zbulumaat Abi Rayyab karya Muhammad
'Abdrrrazzaqfiamzah, Kasyf Mawaaqif al-Gbazali minas Sunnah ua Ablibaa, Dr. Rabi' bin Hadi
al-Madkhali, as-Sunnah an-NibauiyyabbainaDu'aatil Fitnab waAd'iaa-il'*Ilm,Dr. 'Abdul Maujud
Muhammad'Abdullathif .
C. Melihat Malaikat
Dalil-dalil yangada menunjukkan bahwa Nabi ffi pernah melihat
Jibril dalam bentuk aslinya, sebagaimana Allah menciptakannya,
sebanyak dua kali. Beliau juga pernah melihatnya beberapa kali dalam
bentuk seorang laki-laki. Beliau sering pula melihatnya dalam sosok
Dihyah al-Kalbi. Terkadang, Rasulullah melihatnya dan mengajaknya
berbicara ketika beliau sedang bersama sebagian Sahabatny a atausedang
bersama isteri-isterinya, sementara mereka tidak melihatnya. Hal ini
disebutkan dalam hadits'Aisyah .;$'.,, bahwasany^ Nabi ffi berkata
kepadanya:
t
*r-,i>',al 4c)'-lt1! .f )al,rlLW,$-btii a. 6E q vy
K-ci\iv c;,:i<l.'t $t
a3 Fat-bul Baari (/21).
a Al-Habaa-ih Q6L-263).
I
I
sekitarnya, baik berupa Malaikat, jin, maupun syaitan, niscaya mereka
tidak dapat tidur pada malam hari dan pasti akan ditimpa kecemasan,
kesedihan, dan ketakutan. Akan tetapi, karena kasih sayang Allah
kepada manusia, Dia pun menutupi banyak hal agar jiwa manusia
bisa tenang dan bahagia dalam hidupnya. Allah tidak memperlihatkan
mereka kepada kita, namun perintah untuk meyakini keberadaan
mereka dijadikan sebagai salah satu ujian yang sangat besar. Maka
*Maka
{@sr#JS{'"e
mengapd ketika nyd.red. sarnpai di kerongkongdn. Padabal kamu
ketika itu melibat. Dan Kami lebib dekat kEadanya daripada kamu,
tetapi kamu tidak melibat." (QS. A1-\7aaqi'ah: 83-85)
Malaikat maut dan para Malaikat yang membanttnya hadir di
dekat orang yangsedang menghadapi sakaratul maut, sementara orang-
orang turut hadir di sekitarnya. Seorang Mukmin meyakini bahwa
para Malaikat akan mencabut roh orang tersebut, namun mereka
'Walaupun
tidak dapat melihatnya. demikian, mereka dapat melihat
bekasnya, yaitu meninggalnya orang itu.
Di antara dalil yang menunjukkan hal ini adalah hadits Usaid
bin Hudha:r qb, ia berkata: "Suatu malam, ketika dia membaca surat
al-Baqarah, sementara kudanya sedang ditambat di dekatnya, trba-
tiba kuda tersebut melompat-lompat. Ketika ia berhenti membaca,
kudanya pun kembali tenang. Kemudian, ia melanjutkan bacaannya,
namun kuda itu kembali melompat-lompat. Tatkala ia diam, seketika
itu pula kuda tersebut tunrt diam. Lantas, ia melanjutkan bacaannya
dan kudanya pun kembali melompatJompat. Usaid segera beranjak.
Ketika itu, puteranya,Yahya,beradadi dekat kuda tersebut, sehingga
ia khawatir apabila kuda itu sampai mengenainya. Pada saat menarik
putranya, ia pun menatap ke langit. (Di sana ia melihat gugusan awan)
hingga akhirnya ia tidak melihatnya lagi.
a7 Al-Bukhari (lX'/63 al-Fat-b), Kitab "Fadhaa-ilul Qur-aan" dan Muslim (I/548, no.796).
-
a8 Fat-hul Baari
OX/64).
ae Al-Hadyatal Haadiah lith Thaa-ifah at-Tiijaaniyyah (9-10), yang disadur secara ringkas'
50 HR. Muslim
W / 2L06, no. 27 50), Kitab "at-Taubah".
5' Al-Bukhari (Vy350 - al-Fat-b), Kitab "Bad-ul Khalqf &n Muslim (XVII/46- Syarb an-Natoaufl,
Kitab "at-Taubah".
s2 Fat-bul Baari
5U335).
53
Ungkapan ini biasa disebutkan orang Arab ketika benemu dengan musuh yang tidak dapat dielak-
kan lagi atau ketika ditimpa bencana yang tidak dapat dihindari.
54
Tafsiir lhni Katsir [ni3U) dengan ringkas.
55
Llhat Fat-bul Baari ff/23) dar Zaadul Masiirkrrya Ibnul Jauzi NII/297).
kr-r b Y"')-q*Jtr''l ll
"Tiba-tiba, seorang laki-laki membawamu di dalam saraqabsl (sepotong
kain) dari sutera."tt
Dalil lain yang menunjukkan hal tersebut adalah hadits Samurah
bin Junda b #,bih*arrrrya Rasulullah srbersabda: " sesungguhnYl
tadi-alrm atu didatangi dua Malaikat. Keduanya menyuruhku pergi
seraya berkata kepadaku: 'Pergilah!' ... Di dalamnya iuga (disebutkan):
Shahaabah",
56
Al-Bukhari (,11/2573),l1tab "at-Ta'biir" dan Muslim.(no.2438), Kitab "Fadhaa-ilush
Bab "Fii fadHi 'eisyatr".Lafazh ini milik al-Bukhari'
51
Sara7ab min baiir berarti sepotong kain sutera'
58
Al-Bukhari W2572).
ce'y
'd'ix\
"DAn ditiuplab sangkakala, maka matilab siapa ydng di langit dan di
bumi kecuali siapa y ang dikeh endaki A llab. Kemudian ditiup s angkakala
itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri Tnenunggu (putusannya
masing-masing)." (QS. Az-Zumar: 68)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah 4!'M berkata: "Pengecualian
tersebut mencakup para bidadariyangberada di dalam Surga. Sebab, di
dalam Surga tidak terdapat kematian. Pengecualian itu juga mencakup
hal lainnya. Akan tetapi, kita tidak boleh menetapkan secara pasti
apa sqa yangtermasuk hal tersebut karena dalam Kitab-Nya, Allah
menyebutkannya secara mutlaq (umum)."u.
Ibnu Katsir 4!$5 berkata: "Tiupan ini adalah tiupan y^tgkedua,
yaitu tiupan melengkingyangmembuat semua yarTg hidup menjadi
mati, baik ia penghuni langit maupun penghuni bumi, kecuali yang
dikehendaki Allah, sebagaimana disebutkan dengan tegas dalam hadits
ash-Shuur (sangkakala) yangmasyhur. Kemudian, semua makhluk yang
masih tersisa akan dimatikan, hingga yalgterakhir akan mati adalah
Malaikat maut. Maka tinggallah Allah sendirian Yang Mahahidup dan
@ . .. Xi;
#\'\r'/- 5; fr ;3; f';\Ai G'^i-,sii ,*'y
"Dd,n Dialah ydng menciptahan (manusia) dari permulaan, k'emudian
**gr*bolikdn (i*
Shi"pk"n)ny a kembali, dan mmgbil'upkan
k embali
-4 /t/
-1 *V iq35)y
,/
{ \-P-r
"Sungguh telah datang kepada?nu seordng Rasul dari kaummu sendiri.
Berat terasa olehnya penderitaanrnu, sangat menginginkan (heimanan
dan keselamatan) bagimu, arndt belas kasiban lagi penyaydng terhadap
ordng-ordng Mukmin." (QS. At-Taubah: 128)
{@ **Jiar}
"DAn sesungguhny a kamu benar-benar berbudi p ekerti y ang agung." (QS.
Al-Qalam:4).
Akhlak yang baik merupakan nikmat Allah yang sangat besar.
Balasan atas akhlak tersebut di sisi Allah pun besar. Nikmat ini tidak
dapat diraih, kecuali oleh orang yangmemiliki keuntunganyangbesar
pula.
Para Malaikat ffi memiliki kedudukan yang agung sehingga
Allah menganugerahkan kepada mereka akhlak mulia. Kita mohon
kepada Allah den gan nama-nam any a y aingbaik dan sifat-sifat-N y a y ang
mulia agarDia menganugerahkan akhlak y^ngbaik dan meneguhkan
kita di atas agama-Nyr, hingga kita bertemu dengan-Nya dalam keadaan
ridha terhadap kita.
Di antara dalil yang menyebutkan akhlak para Malaikat )Wi
adalah firman Allah \H:
{@ 6;;33q&...)F
"... Sebenarnya (Malaikat-Malaikat itu) adalab bamba-barnba yang
dimuliakar." (QS. Al-Anbiyaa' : 26)
Ar-Raghib berkata: "Yaitu, Allah menjadikan mereka mulia."
Barang siapa yarrg ingin memperoleh akhlak mulia seperri ini
maka hendaklah dia bertakwa kepada Allah tbi karena takwa adalah
kunci segala kebaikan. Setiap kali ketakwaan seseorang meningkat
maka setiap kali itu pula kemuliaan dan ketinggian kedudukannya
bertambah di dunia dan di akhirat, sebagaimana firman Allah \gE4:
,,Se ah
{@;a";si3l}
berbllti berada
sunggub ny a orang- ordng y d.ng bany
-.b9nar-benar
d.alamYurga' y org p irrh kinikm)td'n. " (QS. Al-Infithaar: 1 3)
7t Al-Mufradaat (4L).
72
Jaami'ul 'Uluum utal Hiharn Q38), secara ringkas.
i) 1' ty' ,z
tJJ -Z ?.,
l)-e <r_r\j J UAi
&
{@ 6s
"Al-Masih sekali-kali tidak engd.n menjadi bamba bagi Allah dan tidak
(p ula enggan) Malaikat -Malaihat y dng ter dekat (kep ada Al!.ab). .
Barang
i*poyd.ngenggan dari beribadab kepada-Nya dan menyombongkan diri,
iho" rnengulnpulkan mereka sernud kepada-Nya. " (QS. An-
"inti,ltlob
Nisaa': 172)
@-At:i j.#-3a1?Gi''i<:rii4i'*bl\lLF
{@m
"sesunggubnya Malaikat-Malaikat yang ada di sisi Rabbmu tidaklah
*rroriinggon beribadah kepada Allah dan mereka mentasbibk'an-Nya
dan banyilepada-Nyalab mereka bersujud." (QS. Al-A'raaf :206)
/./ ,/
.J6;W ,'e
/./ '/
Y c;;:$*
{@3i4.{t
"Ddn kepunyaan-Nyalah segalayangdi langit dan di bumi. Dan Malaikat-
Malaik)t yo"S d.i sisi-Nya, mereka tiada mernpunyai rasa angkuh untuk
Mbddai k pod"-Nyo dan tiada (pula) muasa letih." (QS. Al-Anbiy aa'z L9)
Masih banyak lagi nash-nash yang semakna dengan ay^t-ayatyang
disebutkan di atas.
13
Al-Mishbazbul Muniir (no. t'62) dar al-Qaarnuus (no.996).
74
Muslim (1/93), Kfuab "al-Iimaan", Bab "Tahriimul Kibri wa Bayaanuh".
15
Ahmad dalam Musnad-nya W230) d.engan sanad shahrh.
78 MuslimW/1866,no.2041),Kitab"Fadhaa-ilushShahaabah".Bab"MinFadhaa-ili'Utsman *r)
7e Syarb an-Nauawi'alaa Muslirn
6y /L69).
I Bab IV
I
I
I
I
Menyelisik Alam Malaikat 145
L-
iGrri4#U& bri a*Y.<,;ii1;"t"Cd
@
{@'q$^i.*4K
"Dd.n mereka berkata: 'Rabb Yang Maba Pemurah telab mengambil
(memp un y ai) anak,' Mah asuci Allab. Sebenarny a (Malaikat'Malaikat itu),
'o*it bamba-bamba yang dimuliahan, mereka itu tidak mendabului-Nya
d,engan perk atoon doi mireha mmgeri akan perintah-perintah-Nyo
Alla!
*rigrahui segala sesudtu yang di h)dapan mereka (Malaikat) dan l.ang (i
behEang*ribo, d,an mireki tiada memberi syafaat melainkan kepada
orrmg y"dng diridhai Allab, dan mereka itu selalu berhati-bati karena
tohui nrpia*Nya. Dan barang siapa di antara mereka mengatakan:
,sesungpy.bryo iku adalah ilabielain Allab,' maka ord,ng itu Kami.beri
{@ 6;-,{33\+.ii...}
"... Sebenarnya (Malaikat-Malaikat itu) adalah hamba-hamba yang
dimuliakaz. " (QS. A1-Anbiyaa' z 26)
As-Suyuthi menyebutkan satu riwayat dari al-Qadhi 'Iyadh
mengenai ijma' ftesepakatan) para ulama tentang kema'shuman semua
Malaikat dan kesucian derajat mereka yangtinggi, yaitu dari segala
hal yang dapat menurunkan mereka dari deralat dan kedudukan yang
mulia.2
Berdasarkan hal ini, muncullah kerancuan mengenai Iblis yang
tidak mau sujud kepada Adam. Akan tetapi, persoalan ini telah dijawab,
yakni bahwasanya Iblis bukanlah dari golongan Malaikat, sebagaimana
dijelaskan pada pembahasan-pembahasan terdahulu.'
Demikian pula, terjadi kerancuan mengenai kisah Harut dan
Marut, namun itu pun telah dijawab, yaitu bahwa keduanya adalah
Malaikat yang turun sebagai fitnah bagi manusia. Keduanyamengaiarkan
sihir kepada manusia dan itu merupakan bentuk ketaatan keduanya
kepada Allah dan ketundukan dalam melaksanakan perintah-Nya,
sebagaima ra yangtelah diterangkan sebelum ny a.4
{ @'u-"Srt $ GtxJ,#T''GLS' y
"Katakanlab, jika benar Rabb Yang Maba Pemurab rnelnp-urlyd.i anak,
maka akulab"(Mubammad) orang ydng mula-mula memuliakan (anak
itu)." (QS Az-Zukhruf: 8 1)
yang dimaksud ayat rersebut adalah besarnyabahay_a ryirik.
Ketetapanlan ketentuan yangdisebutkan Allah Mj" tersebut berkaitan
d.rrg"r, para Malaikat, tetapi juga disebutkan keterkaitannyadengan
prriRrt.rl. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan atas
mereka semuanya.
Allah W berfirman:
i
ci#'1r.11 Le,t 6 6# uirJt J$$y-t .i rt:5$
nDan
{@o.AeSK;
sesunggubnya telab diwalryukan kepadamu dan kEada (Nabi-Nabi)
sebelumn-ru: fika kamu mempersekutukan (Allab), nisca.ya akan bapuslab
amalmu dan tentulab kamu termasuh ord.ng-orangydngmerugi.'" (QS.
Az-Zwar: 65)
{@'oJq\3fu'-{'
"Itulab petunjuk Allab, ydng dengannya Dia memberi petunjuk kepada
siapa yang dikebendaki-Nya di antara bamba'bamba'Nya. Seandainya
mereha mempersekutukan Allab, nisca.ya lenyaplah dari mereba amalan
yang telah mereka berjakan." (QS. Al-An'aam: 88)
Dalam firman Allah \iM pada ayatyangmulia ini iuga diterang-
kan:
tA;
.... * 4$ -*; ;':iy -4 "& ,ti;;' S *
nDan
{@
barang siapa di antara mereha mengatakan: 'sesunggubnya aku
adalab ilah selain Allab,' maka ordng itu Kami beri balasan dengan
Jahannam.... " (QS. Al-Anbiyaa' : 29)
5
Adbuaa-ul Bayaan IY / 561).
6
Tafsiir Ibni Katsir @'/176).
I
Secara umum, kesesuaian apayatgAllah wajibkan kepada para
Malaikat r& akan Anda dapatkan sesuai dengan ibadah-ibadah yang
diwajibkan kepada kita, walaupun berbedadarisegi sifat dan iumlahnya.
Nash-nash yang menerangkan ibadah mereka tidak menunjukkan
bahwa mereka diwajibkan melaksanakan ibadah khusus yangtiada
tandingannya dalam syari'at Islam.
Allah menyifati mereka dengan sifat'ubuudiyyab (pengabdian)
dalam firman-Nya:
{@ 4t334Ji...}
"... Sebenarnya (Malaikat-Malaikat itu), adalah hamba-bamba yang
dimuliakaz. " (QS. Al-Anbiy aa' : 26)
Allah menjelaskan pula bahwa mereka diperintahkan lalu mereka
pun menr yaitu dalam firman-Nya:
^atinya,
"rxi tl
{ @ t:I iY'o}iry
^i'o';;-'r
.. .
"... (mere ka) tidak mendurb ak ai A llab terh adap dp a y dng diperintab kan'
}
Nya kepada mereka dan selalu mengerjakdn d.pd. ydng diperintabbd.n."
(QS. At-Tahriim: 6)
'o#'i(,'r}*p
*Merekatakut
{ @ fr $i i firi}A y
kepada Rabb merekayangdi atas merekadan melaksanakan
dpd. y d.ng diperintabkan (kep ada mereka)." (QS. An-Nahl : 5 0)
{@ "'q;t*Y-'i;r-tY
'
"Ddn tidaklah kami |ibril) tltrun, kecuali dengan perintab Rabbmu ..."
(QS. Maryam:64)
{@fr)cYr'
"Hanya kepada Allahlah sujud (patub) segala d'pd. yang di langit dan di
bumi, baik dengan kemauan sendiri dtd.upun terpaksa (dan sujud pula)
baltang-baryangrya di uaktu pagi dan petd.nghari." (QS. Ar-Ra'd: 15)
-e;4&Jt,rat
{
"Langit yang tujuh, bumi, dan semua ydng ada di dalamnya bertasbih
h,epada Allab. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbib dengan
memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengertitasbib mereka. Sesung-
gubnya Dia adalab Maha Penyantun lagi Maba Pengampua. " (QS. A1-
Israa' :44)
Kesimpul annya, semua nash (al-Qur-an) tersebut-dan yang
semacamnya-menunjukkan bahwa mereka melaksanakan berbagai
macam ibadah yarLgAllah tugaskan kepada mereka, di antaranya:
1. Dzikir, tasbih, dan do'a
Dzikir, tasbih, dan do'a adalah ibadah yangpaling populer di
kalangan para Malaikat rffis. Hal itu banyak di sebutkan dalam al-
Qur-an dan as-Sunnah, di antaranya firman Allah W:
,Fi;"!g",ri!Ky
o)F)tr)
-.2
). !/- azz 2 tz
"Hampir saja langit itu pecah dari sebelab dtd.snyd. (karena kebesaran Rabb)
dan Malaikat-Malaikat bettasbib sma memuji Rabbryo dan memobonkan
dmpun bagi orang-orangyd,ngada di bumi. Ingatlab, bahan sesungubnya
Allab Dialab Yang Maha Pengampun lagi Maba Penyayang." (QS Asy-
Syuuraa: 5)
Sesekali mereka pun mengiringi do'a untuk para penghuni bumi
dengan tasbih dan istighfar, sebagaimana dalam firman-Nya W:
-*,{,}-iJ 6 )2:a}#-fr;6\3t't;
3}f\'b}7eJ( }
YJit14, 6jL aL ir V, C;Y-,tiil'5
@-Aix;q'-i,;8ili''i(*54i'*b$\lLy
{@m
"sesunggubnya Malaikat-Malaikat ydng ada di sisi Rabbmu tidaklah
nterasd enggd.n beribadab kepada Allab dan ntereka rnentdsbibkan-Nya
dan hanya kEada-Nyalab mereka bersujud." (QS. Al-A'raaf:206)
Para Malaikat melakukan tasbih secara terus-menerus tanPa
merasa bosan, sebagaimana dinyatakan firman Allah \H:
);\b,fi:ux 'o;#"Ai:-e'"i:6\:iUJoy:*
(@ frs;c'tr€r
"Jiba mereka menyombongkan diri, maka mereka (Malaikat)yangdi sisi
Rabbmu bertasbib kepada-Nya di malam dan siang hari, sedang mereka
tidak jemu-jemu." (QS. Fushshilat: 38)
Para Malaikat pun bertasbih kepada Allah ketika Dia hendak
menciptakan Adam l,Mi. Mereka juga benasbih kepada-Nya ketika
Allah menampakkan diri untuk memutuskan perkara. Begitu pula
ketika penghuni Surga masuk ke dalam Surga-kita memohon kepada
Allah, semoga Dia menjadikan kita termasuk dalam golongan mereka
(y^ngmasuk Surga). Demikian pula ketika penghuni Neraka masuk
ke dalam Neraka-dan kita berlindung diri dari mereka (yang masuk
Neraka) firman Allah \ffi:
-sebagaimana
. 1-
,P--9
{
'i,j-5r ifi6-f @'ojni A Wy
Menyel isik Alam Malaikat 155
,,Dd.n
sesungguhnya kami bmar-benar bershaf-sbaf (dalam menunaikan
perintab AII;b). Dan sesunggubnya kami benar-benar (makhluk yang)
bertasbih (kepada Allah)." (QS. Ash-Shaaffaatz 165-166)
Kebanyakan ayat (mengenai Malaikat) menunjukkan bahwa
mereka bertasbih kepada Allah dengan mengatakan: "Mahasuci Allah
dan Maha Terpuji."
Sifat ini sangat dicintai Atlah d:;1 . Olehkarena itu, Dia memilih
sifat ini bagi para Malaikat untuk bertasbih mensucikan-Nya, sebagai-
mana disebutkan dalam hadits Abu Hurairah 49., , ia berkata bahwa
Rasulullah ffi bersabda:
*Mereka
mmjawab: 'Mabasuci Engkau, tidak adayangkami kaabui selain
dari apayangtelab Engkau ajarkan krpod" hami; sesunggubnya Engkaulah
Yang Mab a Mengetabui lagi Mababij aksand.. "' (QS. A1-B aqarah: 32)
Jy
9P ty \3r*
- tlt o
,X ,Llt ,a AL \3r* aM y ll
tu 'o:lt
'ayt"6;r\6t;lt J\IJ '.;;J'a=i-iat'rl_Yr,*l
,;V<t -;rt ,F :4\'^:l ;3)\ J^aK tal & putt
g..igire ,r;li\ 0e-, e\ri.;;l O,y {' 'tx:'oyt'#\+*
A l;i''"Yt
5tr; $ip ;r#"lr'ul:,r6lir is;;utilt
(.r\: Y?,,'ri i13i'u;\,!5,ilrl t-$3SS ,V5,)> it
'Barang siapa yangmenempuh satu jalan untuk tujuan menuntut ilmu
maka Att"h akan membukakan ialan baginya menuju Surga. Sesungguh-
rLy par aMalaikat men ghamparkan sayap-sayaPnya b agi penuntut ilmu
^
karena ridha terhadap apa yang ia perbuat. Keutamaan orang 'alim
(ahli ilmu) atas orang'abid (ahli ibadah) seperti keutamaan bulan pada
malam purnama di atas semua bintang-bintang. Sesungguhnya orang
alim itu akan dimintakan ampunan untuknya oleh semuayangada di
u*:1ul!,?iir
"Tidak ada seorang Muslim pun yang bershalawat kepadaku, melainkan
Malaikat akan bershalawat kepadanya sebanyak ia (orang tersebut)
bershalawat kepadaku. Maka hendaklah seorang hamba memberikan
sedikit atau banyak dari shalawat itu."2'
f. Do'a Malaikat bagi orangyartg menginfakkan hananya di
jalan Allah
Dari Abu Hurairah QF, , ia berkata bahwa Nabi ffi bersabda:
20
Imam Ahmad dalamMusnad-nya (W98).Ibnu Majah (L/318, no. 995), Kitab "Imaamatus Shalaah"
dengan sanad Shahih. Llhat Sbahiibul taami'(V135, no. 1839).
2t
Imain Ahmad dalam Musnad-.ry" dao Ibnu Majah (./294, no.9O7), Kitab "Iqaamatus Shalaah"
dengan sanad hasan. Lihat Shahiibul Jazrni' $/174, no. 5620).
22
Al-Bukhari (II/304, ro. 1442 - al-Fat-b), Kitab "az-Zakaah. Diriwayatkan juga oleh Muslim
W700, no. 1010), Kitab " az-Zakaah" .
23
Syarh an-Nawawi (7 / 95).
Fat-bal Baai (Itrl305).
25
Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban sebagaimana dalam al-Mautaari.d (880) dengan sanad hasan. Lihat
Sikilatul Abaadiits asb-Shabiihab (no. 1654).
t
ilJg-'4LPory js.\ \\\-'a13-Xtt 4.1-9 ,Fe6\3!l
,ol t2/ z t.o
-q Ot,
K.\:;6-& iu6.';s
' Malaikat j ika
Sesunggu hny aorang y angberpuasa dishalawati oleh para
adayangmakan di sisi (rumah)nya hingga mereka selesai atau hingga
mereka kenyang."'26
i. Do'a Malaikat bagi orang yangmenjenguk orang sakit
Diriwayatkan dari'Ali bin Abi Thalib, ia berkata: 'Aku men-
dengar Rasulullah ffi bersabda:
At-Tirmidzi W141, no.782) dalam Abtoaabusb Sbiyaarn.Ia berkata: "Ha{its ini hasan shahih."
Diriwayatkan juga oieh Ibnu u;1^h g/sso,no. 17a8), Kitab "ash-Shiyaam". Demikian pula Ahmad
dalam Musnad-ny a ff U 439).
Khirafatul Jannab, artinya memetik b:uahrrya. An-Nibaayh QI/24).
o*h
t )ct9 'eu-ie\'aF ,W ri$13 6?\ ri ,?4\ 'ipti! l
("iiFY lP
'Jika kalian hadir di sisi orang sakit atau mayit, maka berdo'alah dengan
kebaikan karena sesungguh ny a para Malaikat mengaminkan apa yang
kalian ucapkan.'"2e
k. Malaikat mengaminkan do'a seorang Muslim yang mendo'akan
saudaranya
Dari Abud Darda' *!b , ia berkata bahwa Rasulullah ffi ber-
sabda:
tl,
((.41+ 1il3
o
i)Jx\ ju'i1,;.rlr r4.. *'l -*x- *cr E ll
'Tidaklah seorang Muslim mendo'akan saudaranya ketika sedang
tidak berada di sisinya (tanpa sepengetahuan saudaranya), melainkan
Malaikat berkata: Semoga engkau mendapatkan hal yangsama.''
Imam Ahmad dalam Musnad-nya S./81). Abu Dawud (try185, no. 3099), Bab "Fadhlul 'Ibaadah"
dan ia berkata: "Sanad hadits ini berasd dari 'Ali, dari Nabi ffi, yangdiriwayatkan oleh lebih dari
satu jalur adalah shahih. Ibnu Majah (/465,r,o.L442) dengan sanad shahih. Lihat SbahiihulJaatni'
Q./247, no.695).
Muslim F./633, no.919), Kitab "al-Jaraa-i2".
30
Muslim W2094, no.2732),Kitab "adz-Dzikr wad Du'aa'"
3l
Syarh an-Nawatoi SYn/ 50).
Yaitu ke Sidratul Muntaha, atau ke akhir ajal dunia.
33
Muslim W /2202, no.2872), Kitab "al-Jannah".
{@t'6iLgi'
"DAn sia.pakab yang lebib zbalim daripada orrtng yd.ng membuat'buat dusta
terhadap Allah? Mereka itu akan dibadapkan kepada Rabb mereka dan
para saksi akan berkata: "Orang-orang inilah yang telah berdusta terbadap
Rabb mereka.' Ingatlab, kutukan Allab (ditimpakan) atas ordng'orangyang
zhalim. (Yoit") orang-orangyang mmgbalangi (manusia) dari jalan Allah
dan mengbendaki (supayQ jalan itu bengh,ok. Dan mereka itulah ord.ng-
ord.ngydng tidak Percq)d. ahan adanya bari akbirar." (QS. Hud: 13-19)
Al-asyhaad (para saksi) yangdisebutkan dalam ayatiniadalah para
Malaikat. Adapula yangmengatakan mereka adalah para Malaikat, para
Nabi, para Rasul, serta semua manusia dan jin. Yang menjadi syahid-
nya adalah bahwa para Malaikat melaknat orang-orang kafir pada hari
Kiamat. Semoga Allah melindungi kita.
Al-Qunhubi berpendapat bahwa al-asybad adalah para Malaikat
penjaga. Ia menyebutkan hal itu sesuai dengan riwayat dari Mujahid,
15 Tafsiir al-Qurtbubi
[X/18).
36 Tafsiir al-Qurtbubi
SII/209).
" H"ditr tersebut diriwayatkan oleh Muslim (no.2782). Lihat pada halaman yang telah lalu.
den gan h arakat k as r ab dan/ ataufat- b ah p ada huntf. dal- ny a, y aitu dal am
bentuk subjek dan/atau objek. Adapun dengan kasrah, maknanya
adalah orang yarlg membela, melindungi, atau menyembunyikan
pelaku kejahatan dari lawannya, serta menghalanginya agar tidak
meng-qishash-nya. Adapun dengan harakat fat'hah, maka maknanya
adalah perkara bid'ah (kejahatan) itu sendiri.
Makna iiuaa'dalam hadits tersebut adalah ridha dan sabar atas
(pelaku)nya. Sebab, siapa saja yang ridha dengan perkara bid'ah dan
38
Al-Bukhari @./661, no. 1768), Bab "Fadhlul Madinah" dan Muslim (no. 1366), Kitab "al-Hajj",
Bab "Fadhlil Madinah."
39
Al-Adl: al-qarbab (ibadah), ada yang mengatakan: "amalan waiib ." Asb-Sharf, "Taubat, namun ada
y"rrg mengit"kan "amalan sunnah". (An'Nibaayah tm/1901).
40
Muslim (no. L37L).
at An-Nibaayah
0/351).
a2 lmam Ahmaddalam Musnad-nya (/1L9) dari 'Ali $a , secara panjang dan dengan sanad shahih.
Lrhar Musnad Ahrnad (IIl958), dengan tabqiq Ahmad Syakir.
a3 Al-Bukhari0flJ,/1335,ro.3449),Kitab"Fadhaa-ilushShahaabah".DiriwayatkanjugaolehMuslim
W / 19 64, no. 2535), Kitab "Fadhaa-ilush Shahaabah".
Jt
9 /9 9 -
(.$"e;U G,iiip,
I il itE;l .j.,6!
ts) ,
a5 Al-Bukhari dalam Sbahiib-nya Abi Sa'id al-Khurdri. Muslim (no. 2540), Kitab
UI/1343) dari
"Fadhaa-ilush Shahaabah."
6 Al-Bukhari W/ L175, no.3037) dan Muslim W/2030, no.2637). Lafazh hadits tersebut milik
Muslim.
a7 Ath-Thabr ani dalam al-Mu'jam al-Kabiir C{A,/ 142, no. 12709) detgan sanad hasan. Lihat Sbahiibul
Jaami'(ro.6161) dan as-silsihb ash-Sbahiihab (no. 2J,al).
I
t
Rasulullah bagi kami adalah benar dan al-Qur-an itu benar. Yang
membawa al-Qur-an dan as-Sunnah kepada kami adalah para Sahabat
I
Rasulullah M. Sesungguhnya mereka hanya ingin mencela para
saksi (para Sahabat Nabi) ini dengan tujuan membatalkan al-Qur-an
dan as-Sunnah. Padahal, celaan itu lebih Pantas ditujukan kepada
mereka sendiri. Oleh sebab itu, mereka dikatakan sebagai orang-orang
zindiq."or
p. Laknat Malaikat bagi orangya,ng menodongkan senjata
(mengancam) terhadap orang Muslim
Dari Abu Hurairah 4b ,iaberkata bahwa Abul Qasim (Rasulullah
ffi) bersabda:
l 177
Menyelisik Alam Malaikat
L
q. Laknat Malaikat bagi orangyang bernasab kepada selain
ayahnya atau berwali kepada yangbukan walinya
Terdapat riwayat dari Ibnu 'Abbas q!*i.,, ia berkata bahwa
Rasulullah ffi bersabda:
5'IbnuMajahF./870,no.2609),Kitab"al-Huduud".Dishahihkanolehal-Albanisebagaimanadalam
Sbahiihul Jaami' N / 260, no. 5980).
52 Muslim @./1746, no. 1508), Kitab'aliltq".
An-Nasa-i (VlI/40), Kitab "al-Qasaamah", Bab "Man Qatala bihajarin au-Sauth". Abu Dawud
.ad-Diyaat". Ibnu Majah
w/196, no. 4591),'Kitab @/880, no.2635), Kitab "ad-Diyaat" dengan
sanad shahih. Lrhat Shabiibul Jaami' N /336 no. 6326).
Al-Bukhari N / 199 4, no. 4897), Kitab "an-Nikaah".
( @ ....,i$13"w,F_ *
'Dialab yang memberi rabmat kepadamu dan Malaikat-Nya (rnemohonkan
d.rnpund.n untuk mu) ....'" (QS. Al-Ahzaab: a3)
Muinnah, dengan men-arydid-kan huruf nun, adalah isim fa'il (kata benda yang menunjukkan
pelaku perbuatan) dari kata f'6il) arann, yaitu orang yang berteriak-teriak meratapi orang
yang meninggal dunia. Lihat al-Misbbaahul Muniir (2aO) dar al-Qaamuus (1551).
56
Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan ath-Thayalisi. Lihat al-Minhah l/157), juga Imam Ahmad
dalam Musnad-rya @,/362), dengan sanad basan.
57
Lihat at-Targhiib wat Tarbiib [V/348), Bab "at-Tarhiib minan Niyaahah".
e
* t:i: ;,J53,i\t,,,)\i'i'$\5 # t)?r,trt,iv .6{+
59
Al-Bukhari W/2353,no.6045) danMuslim W/2170) dalamKitab "adz-Dzll<rwadDu'aa'".Lafazh
hadits ini riwayat Muslim.
60
Syarb an-Nautauti ff.YW M).
6l
Al-Bukhari (lI/407 - al-Fat-b), Kitab "al-Jumu'ah" dan Muslim (Il/586 no.850) dengan
laf.azhrrya.
62
Fat-bul Baari @./367-368), secara ringkas.
63 Al-Bukhari (VIl306), Kitab "Bad-ul Khalqi". Diriwayatkan juga oleh Muslim (V439 no.633), Kitab
"al-Masaajid wa Mawaadhi'ush Shalaah"de rgat lafazhnya.
Faedah:
Sabda beliau: u'^Z;i;'ZZ t *6-n"Para Malaikat bergantian datang kepada kalian", ddam hadits
tersebut terdapat dalil bagi paia ahli nahwu yang berpendapat diperbolehkan menampakkan kata
ganti jamak (plural) dan tatsniyah pada fi.'il ftata kerja) jika ditempatkan di depan. Demikianlah
pen&pat al-Akhfasy. Landasannya ialah firman Lllah Ta'ak:
Makna "yata'aaqabuun" adalah satu kelompok &tang (secara bergiliran) setelah kelompok lainnya.
(Syarb an-Nauaui'ala Muslim lY / L331.
& Fat-bul Baari @/35).
6s Al-Bukhari
UI/262 - al-Fat-b), Kitab "al-Adzaan" dan Muslim (I/302) Kitab "ash-Shalaah".
68 Al-Bukhari
@'/284 - al-Fat-b),Kitab "al-Adzaan"'
6s Hafazzbun nafs ataru al-hafzz bermakna terdorong dantergesa€esa. Maksudnya, napas menekannya
(terengah-engah) lantaran bersegera untuk mendapatkan shalat.
,o )raml*al qalm', aniny^ mereka'terdiam dan tidak menjawab..(l n-Nthaayab ltr /26n.
" Sbahiib Milinr Q./420'no.600), Kitab "al-Masaajid wa Mawaadhi'ush Shalaah'"
12 Fat-hll Baari @,/287). Seandainya pintu sepeni ini dibuka pada zaman sekarang, niscaya bid'ah
akan merajalela, sebagaimana yang terjadi di kalangan orang-orang shufi.
73 Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim. Telah disebutkan pada halaman sebelumnya.
Ibnu Jarir ath-Thabari dalam Tafsiir-nya (XXV[/16). Dalam khab ad-Durrul Mantsuur, as-
Suyuthi mengatakan: "Diriwayatkan oleh Ishaq bin Rahawaih, Ibnu Jarir, Ibnul Mundzir, dan
Ibnu Abi Hatim." Diriwayatkan pula oleh al-Baihaqi dalam asy-Su'ab NII/628). AI-AIbani pun
meriwayatkannya dalam as-silsilatush Sbabiibab S/780) dan berkata: "Para perawinyatsiqab selin
Khalid bin 'Ar'arah. Khalid adalah seorang perawi yang tidak diketahui (mastur)." Lihat ptia Fat-
bul Baari (VY308).
Dikeluarkan oleh Ibnu Jarir dalam Tafsiirnya (XXVII/17). Disebutkan oleh al-Albani dabm as-
'75
{@ );si#ry
"Ddn demi Baitul Md'rnnr." (QS. Ath-Thuur: 4)
Apa yang dikatakan Ibnu Katsir '+i;8, bahwa para Malaikat me-
ngelilinginya, tidak ada dalilnya dalam hadits-hadits yang ia riwayat-
kan, yakni ketika menafsirkanayat ini. Penulis juga tidak menemukan
riwayat yangmenunjukkan hal tersebut. Demikian pula, tidak ada dalil
yan1 mendukung perkataannya, yaitu pada setiap langit ada sebuah
rumah untuk beribadah bagi para penghuninya.
Dengan demikian, pendapat mengenai masuknya para Malaikat
ke dalam Baitul Ma'mur dan mereka bershala\Mat di dalamnya tetap
bersifat global (umum), tanpa perincian, sebagaimana yang telah
diriwayatkan. Wallaabu a'lam.
Ibadah para Malaikat sangat banyak, sepertinya tidak ada yang
kita ketahui, kecuali sedikit. Dalam nash-nash yang ada disebutkan
bahwasanya para Malaikat mempunyai ibadah yang menyerupai
sebagian rukun shalat yang disyari'atkan kepada kita. Akan tetapi,
*Tiada
{ @ 6a636r @ ?}:r?6 fiJ, rr;y
seorang pun di antdra kami (Malaikat) melainkan mempunyai
kedudukan yang tertentu. Dan sesunggubnya Kami benar-benar bersbaf-
shaf (dalam menunaikan perintdh Allab)." (QS. Ash-Shaaffaat: 164-165)
8t Fat-bulBaang/439).
82 Disebutkan oleh al-Albani dalam Shabiibul
Jaami' Qto. aA9) dan ia menisbatkannya kepa& ath-
Thabrani dala m al-Kabiir.Ia pun &n ia menshahihkannya, tetapi saya tidak menemukannya dalam
kitab yang tercetak. Mudah-mudahan riwayat ini benar-benar terdapat di dalam bagian (cetakan)
yang hilang.
83 Muslim (/322, ro.430), Kitab "ash-Shalaah", Bab "al-Amru bis Sukuun fish Shalaah".
l
t
Imam an-Nawawi 4lf5 berkata: "Dalam hadits tersebut terdapat
perintah untuk bersikap tenang dan khusyu' dalam shalat serta
memfokuskan hati. Para Malaikat itu melakukan shalat dan merapikan
shaf seperti sifat yangtelah disebutkan, wallaabrt d'lArn."8a
b. Ruku'dan Sujud
Allah \99 berfirman:
s;*,X;fr;q)-rl;8?i''1<6i45'*}5\lLy
Malaikat-Malaikat
"sesungguhnya
{@
di Rabbmu tidaklah
yang ada sisi
rnerasa engd.n dalam beribadah hepadaAllah dan mereka mentasbibkan-
Nya dan banya kepada-Nyalah mereka bersujud." (QS. Al-A'raaf :206)
"Ddn kepada Allab sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan
sernud. makhluk ydng melata di bumi dan (juga) para Malaikat, sedang
mereka (Malaikat) tidak menyombongkan diri." (QS. An-Nahl: 49)
I
Ay at-ay at y angsemakna dengan y angtelah disebutkan ini san gat-
lah banyak.
Sujud yangpara Malaikat lakukan kepada Allah M merupakan
bentuk ibadah dan cerminan rasa takut serta ketaatan. Berbeda dengan
sujud yang mereka lakukan terhadap Nabi Adam, karena sujud itu
merupakan sujud penghormatan dan pengagungan, sebagaimana firman
Allah \iM:
in;6 ,y1}r
(@ clai A';t$
8a Syarb an-Nautauti 'Aka Muslim /$a).
SV
I
Menyelisik Alam Malaikat 195
L
"Ddn (ingatlab) ketiha Kami berfirman kepadapara Malaikat: *Sujudlah
kamu kepada Adarn," rnd.kA sujudlab mereka kecuali lblis; ia enggan dan
takabur dan adalab ia termasuk golongan ordng-ord.ngyd.ngkafi.r." (QS.
Al-Baqarah:3a)
Ibnu Katsir #)5 "Sebagian ulama berpendapat
^rnqatakan:
bahwa sujud ini adalah sebagai penghormatar,, keselamatan, dan
kemuliaan, seperti halnya firman Allah W:
b
,/4,
3,'j\K'i'Y-iv; l)a-rt O;rJ;)33'6y
' /r/<.// ,/- 2n7 .z zr)
s),-r L$r+ l, J'r 4 cP-*S
{
"Ddn ia rnenaikkan kedua ibu-bapaknya ke atas singgasana. Dan mereka
(semuanya) merebabkan diri suaya sujud kqada Yusuf, Dan bqkaa Yusuf;
"W'abai ayahku, inilab ta'bir mimpiku yang dabulu itu; sesunggubnya
Rabbku telab menjadikannya sild.tu kenyataan...." (QS. Yusuf: 100)
Sujud semacam ini juga disyari'atkan bagi ummat-ummat terdahulu,
tetapi syari'at itu telah dihapus dalam agama kita. Mu'adz berkata:
"Ketika dr.*g ke Syam, aku melihat mereka (Ahlul Kitab) sujud kepada
uskup-uskup dan ulama-ulama mereka. Maka dari itu, engkau, wahai
Rasulullah, lebih berhak untuk menjadi objek sujud.' Beliau menjawab:
'Tidak. Seandainya aku boleh menyuruh manusia untuk sujud kepada
sesamanya niscaya akan kuperintahkan seorang isteri untuk sujud
kepada suaminya dikarenakan besarnya hak suami atas isteri."8sD86
Demikian pula telah disebutkan dalam as-Sunnah sifat para
Malaikat, yaitu sujud dan ruku'. Di antaranyaadalahhadits Abu Dzarr
eB ,ia berkata bahwa Rasulullah ffi bersabda: "Langit bergemuruh
dan memang pantas kalau dia bergemuruh. Sungguh, tidak ada tempat
padanyaselebar empat jari pun, melainkan ada Malaik at ya{Lgmeletakkan
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad N/227) dan ulama lainnya dari Mu'adz bin Jabal ,1b dan
Sahabat yang lainnya. Hadits tersebut shahih dengan semua jalannya.Llhat lrtsaa-ul gbalil $/54,
no. 1998).
Tafsiir lbni Katsir Q/77-78), dengan ringkas.
81
Telah disebutkar ahbrij-nya yang lalu.
88
Diriwayatkan oleh Muhammad bin Nashr dal.am Ta'zbiimu Qad.risb Shalaab [/261).
t9 Lihat sebagian hadirc-hadits ini dalam l<rtab at-Targbiib utat Tarbiib gTl/424).
Ahmad dalamMusnad-nya (I/135).Ibnu Majah (./778 no.856), Kitab "Iqaamatus Shalaah", Bab
"al-Jahru bit Ta-miin". Ia berkata juga dalam az-Zautaa-id: "Sanadnya shahih dan para perawinya
tsiqab.Muslim berargumentasi dengan semua perawinya. Disebutkan pula oleh al-Albani dalam
SbabiibulJaami'N/142, no. 5489) &n ia menshahihkannya.
Lihat halaman sebelumnya.
L
setiap kejahatan. Para Malaikat mengucapkan salam kepada mereka
dan menggembirakan mereka dengan Surga."e3
zhahir ny a, oran g y angsedan g sakaratul maut itu mendengar
P ada
ucapan salam paraMalaikat. Alhasil, iapun merasatenteram dan senang
bertemu dengan Allah; serta Allah pun senang bertemu dengannya.
Hadits-hadits yang semakna dengan riwayat ini banyak sekali.
Malaikat juga mengucapkan salam kepada para penghuni Surga
setelah pintu-pintunya dibuka. Semoga Allah menjadikan penulis dan
diri Anda serta para pembaca, demikian pula semua kaum Muslimin
semuanya, termasuk dalam golongan mereka (penghuni Surga).
Allah berfirman:
(#: F
6uie tltL-& V3 14i'JL"€,Wi <rJi
\ik;6 f+ e4; rrt$rtA\tbast {*fr
{@ 4\L
"Ddn ordng-ordngyangbertakan kepad,a Rabbr4ta dibaua ke dalam Surga
berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke Surga
itu sedang pintu-pintilnya telab terbuka dan berkatalab kepada mereka
penj aga-penj aganya: "Kesejabteraan (dilimpabkan) atasmu, berbabagialah
kamu! maka masukilab Surga ini, sedang hamu kekal di dalamnya. " (QS.
Az-Zumar:73)
Para Malaikat masuk menemui penghuni Surga lewat seriap pintu
yangadadan mengucapkan salam atas mereka, seperti firman Allah W:
<,ai; g;:;;.-55"6t;,
& $WieiSLy
{ @ )$i & e {6qK*&@ v6 $n
"*i'!-;
e3 Ibnu Katsir
@/568).
Ucapannya: "Maka kami tidak pernah beruntung dan tidak pernah sukses" dikomentari oleh
pen+abqiqkftab Sunan Abi Dauud: "Demikianlah yang tercintum dalam kebanyakan cetakan;
yaitu denganhvuf. nunyangmenunjukkan mu'annats serta dbamir-nyakembali kepa& al-kaylaat
sepeni yang dapat dipahami dari ucapan tersebut. Sementara itu, dalam cetalran yang lain disebutkan
dengan hrruI nun yang menunjul<kan dbamir rnuakzllimin ftami) u!,li .!; ul.i:it.:l "Maka kami
ti&k pernah beruntung dan tidak pernah berhasil."
9',7
Abu Dawud (fVl5, no. 3865), Kitab "at-Thibbun Nabawi", Bab "Fil Kai".
98
A tb-Thibbun Nabazoi (50).
(@
"Sesunggubnya mereka itu tidak lain banyalab syaitan yang menakut-
nakut i (k am u) den gan k au an k aut anny a (oran g- o ran g m u sy r i k Qura i sy),
-
( e*i6 A1p *
"... DAn hanya kepada-Kulah kamu barus takut (tunduk)." (QS. Al-
Baqarah:40)
{
ij +,3 i;)tLu ir.$\iLy
" sesunguhnyd. orang- orang berb ati-bati karena takut akan (adzab) Rabb
mereka." (QS. Al-Mu'minun: 57)
A1tah menjelaskan bahwa orang yang paling takut kepada-
Nya adalah orang y^ngpaling dalam pengetahuannya tentang Dia.
Allah \99 berfirman:
{@ $d#:l}qy
"Mereka takut kepada Rabb mereka ydng di atas mereka... (QS.
An-Nahl: 50)
2. Menetapkan bahwa Malaikat memiliki hati, sesuai dengan firman-
Nya:
,, z /t) z
....-1.tt3;-*
(
7;rt1- i{-...y
101
Taisiiral Aziizil Hamiid Q64),Bab firman Allah E: "Hattaa ldzaaFrzzl'a 'an Quluubihim".
102
Syarb Kitaab at-Tauhiid yang berjudul al-Qaulul Mufi.id 'aka Kitaabit Tauh.iid (/3?5).
,0, I*engenai thawaf para MalaiLat dinaitul Ma'mur, saya belum menemukan dalil shahihnya. Semoga
Alafr memberikan balasan yang baik bagi siapa saja yang mau menunjukkannya kepa& penulis.
q
4
oc:it'q% @ {,i;i 6; ;_, i(,icj,el}3j@
{@(#i\i;6K
"Ddn al Qur-an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-d.ngsur
agar kamu membacakannyd perlabanJaban kepada manusia dan Kami
menurunkdnnyd bagian demi bagian. Katakanlah: 'Berimanlab kamu
kepadanya atau tidak usab beriman (sama saja bagi Allab). Sesunggubnya
orang-ord.ng ya.ng diberi pengetahuan sebelumnya apabila al Qur'an
dibacakan kepada mereka, mereh,a menyungkur dtds muka mereka sambil
bersujud, dan mereka berkata: 'Mahasuci Rabb kami; sesunggubnya janji
Rabb kami pasti dipenuhi.'. Dan mereka menyungkur d.ta.s muka mereka
sambil mmangis dan mereka benambab khusyu'.'" (QS. Al-Israa': 106-109)
*W)@Eq'bH,iLi.riWp.i"i)3Ly
{@ froi3Z-{i5;4,'
" sesungubny a ordng-ordng yang beriman dengan ayat-ayat Kami adalah
orang-ora.ng yang apabila diperingatkan dengan d.yd.t-dyd.t (Kami), mereka
menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Rabbnya, sedang mereka
tidak menyombongkan diri." (QS. As-Sajadah: 15)
mauquf $fr./453) dalam Kitab "at-Tauhiid". Diriwayatkan juga oleh yang lainnya secara rnauquf
dengin sanad shahih. Al-Albani mengatakan: "(Ada hadit$ mauquf yanglebih shahih daripada
hadrts marfu'. Oleh sebab itu, (hadits ini) di+a'liq oleh al-Bukhari. Hadits marfu'tidak memiliki
'ilktkarenatidak dikatakan berdasarkan ra'yu (rasio) semata, sebagaimana yang tampak terlihat."
(A*sikilab ash-Shabiibab lnl/ 2831. Lihat: Al-'Azbarnah @/ a6a).
{@r;;;gr;y
'Dan (Malaihat -Malaikat) y ang tn engdt ur urus d.n (dunia). An-
Naazi'aat: 5)
(@a;";raY
'Dan (Malaikat-Malaikat) ydng membagi-bagi u.rusdn.' (QS. Adz'
Dzaariyaat:4)
Yaitu, paraMalaikat menurut orang-orang beriman dan pengikut
para Rasul. Adapun orang-orang yang mendustakan para Rasul dan
mengingkari Sang Pencipta, mereka menafsirkan ayat tersebut: "Ia
adalah bintang-bintang ..."
Ibnul Qayyim berkomentar: "Al-Qur-an dan as-Sunnah telah
menerangkan macam-macam Malaikat dan menegaskan bahwa para
Malaikat itu ditugaskan untuk kepentingan berbagai makhluk. Allah W
{@r,Ai;;sty
"Ddn (Malaikat-Malaikat) ydng rnengatur urusdn (dunia)." (QS. An-
Naazi'aat: 5)
Terkadang pula pengaturan itu disandarkan langsung kepada
Allah, sepefti dalam firman-Nya:
:F{;J? /6ba6'l'ti
"H)';1ib:;s.'*tl,+*
ir';i:i?'g\,At1" fi,;{6Wi;#,ir,6}
"r:,t
s];^;- tfr ,:, J i a c 4.ft Lfr # ;:";:rt d
{@ 't;n;\rt
"Katakanlah: 'siapakah yang memberi rizki kepadarnu dari langit
dan bumi, dtAtt. siapakah ydng kuasa (menciptakan) pendengaran dan
p englib atan, dan s i ap ak ab y an g mengeluark an y an g h i dup dari y ang mati
dan mmgeluark an yang mati dari yang bid,up dan siapakab yd.ng nxengatur
segala urusan?'Maka mereka akan menjauab: 'Allah.'Maka katakanlab:
'Mengapa kamu tidak bertakua (kepada-Nyd)?'' (QS. Yunus: 31)
Dengan demikian, Allahlah yang sebenarnya mengatur segala
urusan, baik dari segi perintah,izin,dan kehendak-(Nya), sedangkan
para Malaikat mengatvrnyasecara langsung sebagai wujud pelaksanaan
perintah Allah.D106
Tugas-tugas agung yangAllah bebankan kepada para Malaikat
untuk ditunaikan dan dilaksanakan secara langsung ini jumlahnya
a. Memikul'Arsy
Allah \H berfirman:
-
^
i?:ji 6 t'o;{ $
6 3?'bjltJ f F
1"
j
'{
:
-":r,
{ #;'d; Jx; "?i,l+:W tF ilr;rYfi
o
Dan Malaikat-Malaikat berada di pmj uru-penj uru langit. Dan pada hari
itu delapan orang Malaikat menjunjung'Arsy Rabbmu di atas (kepala)
mereka." (QS. Al-Haaqqah: 17)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyrh qrsZ,ketika memberikan tanggaPan
terhadap oran g-o ra rlg y angmen gingkari' Arsy, meni elaskan : " Tinj auan
keempat, yaitu mengenai firman Allah W: "(Malaikat-Malaikat) yang
rnernikul 'Arsy dan Malaikat yang berada di sekelilingnya"(QS. A1-
Mu' min: 7) danfirman-Ny a: "Dan Malaikat-Malaikat berada di pmj uru'
penjuru langit. Dan pada bari itu delapan ord.ng Malaikat menjunjung
'Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka." (QS.Al-Haaqqah: L7).
to7
Bayaanu Talbiisil Jabrniyyab W576).
{ @ {.$ S;
";-ti a; "?h JZ| }
"... Danpada bari itu delapan orangMalaikat menjunjung'Arsy Rabbmu
di atas (kEilo) mereka." (QS. Al-Haaqqah: 17)"2
Mereka juga berargumentasi dengan hadits yang diriwayatkan
dari Ibnu 'Abbas 4r,, bahwasanya Rasulullah M membenarkan
Umayyah bin Abu ash-Shalt dalam sya'irnya, ia berkata:
1o8
Tafsiir lbni Katsir IY /71).
t@ Al-Bidaayah uan Nihaayab [./ l0).
tto Tafsiir lbnullauzi
ffU'/208).
rrr Ibnu
Jarir ath-Thabari (XXIX/59) dengan sanad munqatl' (terputus) dan dha'if.
12 Di-tahhrijoleh IbnuJarir ath-Thabari (XXX/59)' namun hadits ini munqati'.
rr3 Imam Ahmad dalam Musnad-nya (I/256) dan ad-Darimi dalam Sunan-nya (Il/296) serta
yang lainnya. Sanad hadits ini dha'if; karena termasuk riwayat Muhammad bin Ishaq as-
Sabi'i. Perawi ril Mudallis (pemalsu hadits) dan dia menyebutkannya dengan lafazh "'an".
Lihat biografinya dalam at-Taqriib (lI/144). Di antara yang mendha'i{kah hadits tersebut
adalah al-Albani dalam as-Sunnab (I/256) dan al-Arna-uth dalam al-Musnad (IV/159).
tta Tafsiir lbnuJarir CI.XIX/58).
"5 Hadits tersebut diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 4723-4724). At-Tirmidzi $ro. 3320) dar ia
berkata: 'Hadrts basan gbarib'.Diriwayatkan juga oleh Ibnu Majah (I/69) dan Imam Ahmad dalam
Musnad-rya [./207); dan masih banyak lagi yang lainnya. Hadits tersebut dikenal dengan hadits
al-au-'aal. Diriwayatkan juga secara ringkas dengan la{azhnya, yaitu dari al-'Abbas bin'Abdul
Muththalib, ia berkata: "Delapan Malaikat bera& dalam bentuk al-Au'aal, antara kuku kakinya
sampai ke lutut sejauh perjalanan tujuh puluh tahun" @iriwayatkan oleh ad-Darimi dalam ar-Radd
'ah Bisyr al-Marisilhlm.448l, Ibnu Khuzaimah dalam at-Taubiidlllgl, dan Ibnu Abi Syaibah dalam
al-'Arry [no.28]).
Komentar para ulama Salaf mengenai hadits ini berbeda-beda. Beberapa di antaranya menshahih-
kannya, sedangkan yarglunnya mendha'ilkannya. Di aniarayaflgmenshahihkannya adalah al-
Juzqani dalamal-Abaatbiil (./79),Ibnu Taimiyahdalamal-Fataautaa @U192), dan Ibnul Qayyim
dalamTabdziibus Sunan NII/92). Adapun di antara yang mendha'ifkannya adalah Ahmad Syakir
dalam tabqiq nya terhadap kftab al-Musnad W202), al-Albani dalam tahqiq-rya terhadap kitab
as-Sunnah (V254),dan al-Arna-uth dalam tabqiq-nyarcrtadapkitab al-Musnad @,/293). Al-Albani
telah membahas panjang lebar mengenai jalur dan sanad-sanadnya.
116
Disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam Tafsiir-nyaW/4L4) dan ia menisbatkannya kepada Ibnu Abi
Flatim, tetapi jalur sanadnya dha'if.
rr7 As-sunrthi dalarrrad.-Durnll Mantsuur SD./270) dan ia menisbatkannya kepada'Abd bin Humaid.
Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Syaibah dalam al-'Arry no.37, isnad-nya munqati'.
Hadits seperti itu juga diriwayatkan dari Sa'id bin Jubair, xs)r'-
Sya'bi, 'Ikrimah, adh-Dhahhak, dan Ibnu Juraij."e
Pendapat keempat: Yang dimaksud dengan "delapan" adalah
delapan bagian karena para Malaikat terdiri dari sembilan bagian,
sedangkan delapan bagian di antara mereka adalah al-Karuubi'1ryuun.
Namun, telah dijelaskan mengenai kelemahan dalil (argumentasi)
mereka.
Siapa sala yang memperhatikan dengan saksama mengenai dalil-
dalil pegangan setiap kelompok, sebagaim ana yang telah disebutkan,
pasti akan mendapatkan bahwa semua dalil yang dijadikan oleh setiap
kelompok tersebut, sebagai dasar argumentasi, tidak layak dijadikan
hujjah (dalil) karena semuanya tidak lepas dari kritikan.
Pendapat yang paling selamat (aman) adalah menetapkan para
Malaikat pemikul'Arsy di dunia tarLpamembatasi jumlahnya. Adapun
pada hari Kiamat, para pemikul 'Arsy Allah berjumlah delapan
Malaikat, berdasarkan zhabir (lahiriah) ayat tersebut di atas. Bisa jadi
jumlah ini merupakan fitnah (ujian) seperti halnya Allah menguji
manusia dengan jumlah penjaga Neraka Jahannam, wallaahu a'lam.
2) Sifat pemikul'Arsy
Telah disebutkan pada pembahasan yang lalu hadits mengenai
jumlah Malaikat pemikul 'Arsy dan beragam kemungkinan tentang
jumlah mereka yangditetapkan dalam sebagian hadits yangmenyatakan
bahwa para Malaikat itu berada dalam sifat al-au'aal. Kata al-wa'lu
berarti kambing hutan yanghidup di pegunungan. Akan tetapi, hadits
r18
Ia menisbatkannya dalam ad-Durrul Mantsur kepada Ibnu Jarir dan Ibnul Mundzir serta
Ibnu Abi Hatim (VII/269). Lihat Tafsiir lbni Jarir (XXIX/5S), namun sanadnya dha'if.
r'e Lihat Tafsiir lbni Ka*ir
IY / aM).
II "0 Al-Ajiri dalam asy-Syaii'ab Q:,.lm.494), Ibnu Khuzaimah dalam at-Tauhiid (/485), 'Abdullah bin
Imam Ahmad dalam as-Sunnah (hlm.35), dan Ibnu Abi Syaibah dalam al-Vrsy (no. 38) dengan
I sanad dha'if.
\
-o\,A?\
l6dl 4ll 4L3-i,; b e,V ,y o"*i ii ,-l &i ll
((.p,\o *V
U|'b )i;V JL*"\aXid \;
"Aku diizinkan untuk menceritakan salah satu Malaikat Allah yang
membawa'Arsy. Bahwasan ya altaradaun telinga sampai ke pundaknya
(berjarak) seiauh perjalanan tujuh ratus tahlrrl."tzz
Mahasuci Allah lagi Maha Terpuji ... Mahasuci Allah lagi Maha-
agung ..., sungguh betapa besarnya Malaikat tersebut. Jika Malaikat
i"i ,alrn ,.lrhirt, pembawa'Arsy tersebut, maka bagaimana dengan
pembawa 'Arsy lainnya? Mereka telah dipersiapkan oleh Allah
.rntrk membawa makhluk-Nya yang paling agung dan paling besar.
Sesungguhnya alam bagian atas dan bawah, yaitu langit dan bumi,
b.r.nr rp y: gunung, pepohonan, lautan
ada p adakeduanya, seperti
^ ^ng
drr, ,,rrrgris"n[ai ibarat sebuah gelang yangdibuang di tengah padang
pasir yaigl.ras. Maka besarnya ap^yarrgdipikul tersebut ('Arsy) sesuai
dengan yangmemikul.
Meskipun para Malaikat itu memiliki kekuatan dan tubuh
yangb.rrr,-*.reka tetap beribadah kepada Allah dan tidak pernah
malu iika men-
-.rdrrrhakai-Nya. Mereka ditimpa rasa takut dan
dengarkan perintah-Nya, sebagaimana dijelaskan pada tafsir firman
Allah \H:
( ;i'-"1:;-W
"Aku akan memasukkannya ke dalarn (Neraka) Saqar. Tabukab kamu apa
(NerakQ Saqar itu? Saqar itu tidak mminggalkan dan tid"dk membiarhan.
(Neraka Saqar)adalah pembahar leulit manusia. Di atasnya ada sembilan
belas (Malaikat penjaga)," (QS. Al-Muddatstsir: 26-30)
126
Muslim fi/L88 no.l97), Kitab "al-Iimaan"
121
Tafsiir lbni Ka*ir @/510).
{ @ ....';oryq:";+ t i-L;j .. -
}
"... DAn tidak ada yang mengetabui tentara Rabbmu melainkan Dia
sendiri.... " (QS. Al-Muddatstsir: 31)
(Malaikat) yangpaling besar dari para peniagaNeraka itu adalah
Malik 2pll.Telah disebutkan pada pembahas an yartg lalu tentang
nama-nama Malaikat yangmenunjukkan nama ini.
Allah Mj menerangkan sifat para Malaikat tersebut
dengan
sifat-sifat agung yang dapat memenuhi jiwa dengan ketakutan dan
kekaguman, sebagaimana firman-NyaW :
2'( i( t( :SKdrj,\)lr:r.ri4v-y
Yrt+i5,;$i6i;{5C"*"'S$
iY'oiLi: "rX;\U 6i'i';;i 3t'.c, >ry.q$
t#i;6ffr",f;1U6i'ir;;$fi9L\ri<*f*
t#
sf;) \\7
"Hai orang-ordng yang beriman, pelibaralah dirimu dan keluargamu dari
api Nerakd. ydng baban bakarnya adalah manusia dan batu; penjagartya
Malaikat-Malaikat ydng kasar, ydng keras, ydng tidak mendurhakai
Allah terhadap d.pd. yang diperintabkan-Nya kepada mereka, dan selalu
mengerjakan dpd ydng diperintabkAn." (QS. At-Tahriim: 6)
Ibnu Katsir ffi
berkata: "Yakni, tabiat Malaikat penjagaNeraka
tersebut kasar karena telah dicabut sifat kasih sayang dari hati mereka.
Kata syidaad berani susunan tubuh mereka sangat keras dan kekar,
serta perawakan mereka menakutkan sekali."r28
128
Tafsiir lbni Katsir (Y /391).
{@ f
Menyelisik Alam Malaikat 227
"Hampir-barnpir (Neraka) itu terpecab-pecah lantaran marah. Setiap
kali dilemp arkan ke dalamny a sekumpulan (orang- orang kafi.r). Penj aga'
penjaga (Neraka itu) bertanya kEada mereka: 'Apakab belum pernah
datang kepada kamu (di dunia) seordng pemberi peringatan?' Mereka
menjauab: 'Benar ada, sesunggubnya telab datang kEada kami seorang
pemberi peringatan, maka kami mendustakan(nya) dan kami katakan:
Allab tidak menurunkan sesuatu Pun, kamu tidak lain banyalab di dalam
kesesatan ydng besar?' (QS. Al-Mulk: 8-9)
#&:e ;jg,KLJ6"&W,i)-W.,;eiy
'r}f
{@ #{i<i,r<!'
*Mereka
berseru: 'Hai Malik, biarlah Rabbmu membunuh kami saja.'Dia
mmjauab: 'Kamu akan tetap tingal (di Neraka ini).' Sesungubn'ya Kami
J
benar-benar telab membaan kebenaran kepada kamu, tetapi kebanyakan
di antara kamu benci pada kebenaran itu." (QS. Az-Zukhruf:77-78)
Para Malaikat itu memiliki kekuatan dan keagungan yangmem-
buat mereka dapat masuk dan keluar dari Neraka, serta menyiksa para
penghuninya; sedangkan mereka selamat dari siksaanyangbesar itu.
Bahkan, ditegaskan bahwa mereka dapat menariknya (Neraka) pada
hari Kiamat dengan 70.000 tali pengikat, yang pada setiap alinya
terdapat 70.000 Malaikat. Diriwayatkan dari'Abdullah bin Mas'ud, ia
berkata bahwa Rasulullah ffi bersabda: 'NerakaJahannam didatangkan
pada hari Kiamat; Ia memiliki 70.000 tali pengikat; yang pada setiap
talinya terdapat 70. 000 Malaikat y^ng menariknf a." ne
Dalam mimpi Rasulullah ffi, dikisahkan bahwa beliau melihat
Malaikat Malik, peryaga Neraka, dalam bentuk laki-laki yang sangat
buruk rupa: "seperti laki-laki paling jelek yangpernah kalian lihat. Di
sisinya ada api y ang dinyalakannya, lalu ia berj alan men gelilin ginya. " 30 I
t2e
Diriwayatkan oleh Muslim, seperti halnya yang disebutkan pada halaman sebelumnya.
t30
Diriwayatkan oleh al-Bukhari, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya.
r34
Saluran air di kaki bul<rt.(An-Nibaayabtil/4561.
135
Muslim (tt/2288, no.2984),Yvrtab "az-Ztrhd war Riqaaq", Bab "ash-Shadaqah 'alal Masaakiin".
'' Lihat pa& halaman yang lalu. Mengenai masalah peniupan sangkakala ini, silakan merujuk kitab
Tafsiir lbni Kaxir @./377) dan Fat-bul Baari @,/369).
'38 At-Tirmidzi dalam Sunan-nya @/+2, no.2548), Kitab "Shifatul Qiyaamah", Bab "MaaJaa-a fish
Shuur" dan berkata: "Hadits ini hasan". Ibnu Majah (l/570),kitab "az-Zuhd", Bab "Dzikrul
Ba'ts" dengan lafazh: "Sesungguhnya kedua petugas sangkakala." Ahmad dalam Musnad-nya
(Itrl7). Hadits tersebut, insya Alhh shahih. Lihat jalur-jalur periwayatannya dalam l<rab Silsiktul
Abaadiits asb-Sbabiihah UI/67) danal-Musnad (XVtr/89) yangdi-tahqiq al-Arna-uth.
t3e
Mda tbaraf Atb-tharfu bermakna menutup pelupuk mata atas pelupuk mata, sedangkan arti atb-
tbarf adalah menggerakkan pelupuk mata ketika melihat (melirik). (Al-Lisaan[W2L3l.
'a0 Diriwayatkan oleh al-Hakim dalam al-Mustadrah (IVl558) dan ia berkata: "Sanadnya shahih." Adz-
Dzahabi berkata: "Sesuai dengan syarat Muslim." Disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fat-bul Baai
(Xtl358) dan ia menghasankannya. Al-Albani mengumpulkan jalur-jalurnya dalam as-silsilah asb-
Shahiihab W65) dan ia menshahihkannya.
__l
g. Mengelilingi Makkah dan Madinah
Madinah dan Makkah adalah dua ibu kota ummat Islam. Keduanya
dimuliakan oleh Allah dengan sebab do'a Nabi ffi. Makkah adalah
Ummul Quraa dan tempat Baitullah yangdiagungkan dan dihormati
berada. Allah memuliakanrrya sejak penciptaan langit dan bumi.
Adapun Madinah adalah tempat hijrahnya Rasulullah M, tempat
pengokohan iman. Di sanalah beliau dimakamkan dan di sana pula
beliau akan dibangkitkan. Keutamaan kota tersebut banyak sekali
sebagaimana disebutkan dalam buku-buku yang membahas mengenai
Makkah dan Madinah ini. Di antara keutamaanyalgdimaksud ialah
para Malaikat mengelilingi dua kota itu dan keduanya terpelihara
dari fitnah Dajjal. Dalil mengenai hal itu banyak sekali, yaitu sebagai
berikut.
Anas gi;-, meriwayatkan sebuah hadits dari Nabi ffi, beliau
bersabda: "Tidak ada satu pun negeri melainkan akan disinggahi
Dafial,kecuali Makkah dan Madinah. Tidak ada satu pun dari dataran
keduanya melainkan terdapat dua baris Malaikat y^ng menjaganya.
Pada waktu itu, Madinah menggetarkan penduduknya sebanyak
tiga kali, lalu Allah mengeluarkan setiap orang kafir dan munafik
darinya."tal
Dalam hadits Tamim ad-Dari qF, , yakni hadits al-Jassaasah
yarLg sangat terkenal, ia berkata: "sesungguhnya akulah al-Masih
(Dajjal). Hampir tiba saatnya aku diizinkan untuk keluar, maka aku
pun akan keluar. Aku akan berjalan di muka bumi dan tidak ada satu
pun desa melainkan akan kusinggahi selama empat puluh malam di
dalamnya, kecuali Makkah dan Thaibah (Madinah), karena keduanya
diharamkan atasku. Setiap kali ingin memasuki salah satu dari kedua
kota itu, aku selalu dihadang oleh Malaikat yang memegang pedang
tajam yang digunakan untuk menghalangiku. Sungguh, di atas setiap
permukaa nny terdapat Malaikat y ang menj agan f a." +z r
'a' Al-Bukhari [I/665, no. L782), Kitab "Fadhaa-ilul Madiinah". Diriwayatkan juga oleh Muslim
W /2265, no.2943).
'a2 Muslim W /2261, no. 2942).
la3Al-Bukhari 0I/665, no. 1781), Kitab 'Tadhaa-ilul Madiinah"dan Muslim (IIl1005, no. 1379).
'4 Al-Bukhari NI/ 2609, no. 67 15).
'as Fat-hul Baari (X/190).
16 Al-Bukhari FI/70 - al-Fat-h), Kitab lFadha-ilus Shalaah fii Masjidi Makkah wal Madiinah"dan
Muslim @./976, no.827), Kitab 'al-Hajj".
ra7
ImamAhmaddalamMusnad-nyaS/184-185).Diriwayatkanpulaolehat-TirmidzidalamAbuaabul
Manaaqib, Bab ke-74 dan ia berkata: "Hadits hasan." Alhakim dalam al-Mustadrah Ql/229) dan
ia berkata: "Shahih menurut syarat Syaikhain" (al-Bukari dan Muslim) sena disepakati oleh adz-
Dzahabi. Disebutkan pula oleh al-Albani dalam as-Silsilab ash-Shabiibab [],/5) dan ia membahasnya
panjang lebar serta menyimpulkan bahwa hadits ini shahih.
la8 Lihat Fadhaa-ilusy
Syaam karya ar-Rib'i, dengan tabqiq al-Llbani ,+i'B .
tae
lghaatsatul Labfaan (I/ 130).
{@,# rtS@;i.ri1}
"Di tangan para penulis (Malaikat), ydng mulia lagi berba&r1. " (QS.
'Abasa: 15-16)
-{s w
J:'
<z
tr iffi; k,31; &*3i'
6.r.
z) - )3:
- / l .til
alt
djP\i )j) dS" rn
{
t g A;/ {'fi 'o(S W\'fi'U- ;'{ l;" ,,YS
Kami telah memberikan ualryu kepadamu sebagaimana
"Sesunggubnya
Kami telah memberikan uabyu kepada Nub dan Nabi-Nabi yang
kemudia.nnya, dan Kamitelah memberikanualryu (pula) kepada lbrahim,
Isma'il, khak, Ya'qub dan anab cucunyd., 'Isa, A1ryub, Yunus, Harun dan
{ @ 6*5\ -v;'usc'rfi *$ 6. ct
"Katakanlah: 'Barang siapa menjadi musub libril, maka libril itu telab
menurunkan (al-Qur-an) ke dalam batimu dengan seizin Allab; ?nern-
benarkan apa (kitab-kitab) ydng sebelumnya dan menjadi petunjuk serta
berita gembira bagi orang-orangydng beriman.'" (QS. Al-Baqarah:97)
oDan
{@ #Yrr-e,@be#"t.
sesunggubnya al-Qur-an ini benar-benar diturunhan oleb Rabb
sernesta alam, dia dibaan turun oleb ar'Ruuhul Amiin (Jibril), ke dalam
batimu (Mubammad) agar kamu menjadi salab seordngdi antara ordng-
orangyd.ng rnernberi peringatan, dengan babasa Arab yang jelas." (QS.
Asy-Syu'a raa' : 192-19 5)
158
Al-Bukhari EI/1177) dan Muslim (no. 819).
I
Menyelisik Alam Malaikat 247
t
bahwasanya Hasan dan Husain adalah penghulu para pemuda penghuni
Surga, sedangkan Fathimah adalah penghulu perempuan penghuni
Surga."r5e
'5e Ahmad N / 39 L) dan an-Nasa-i . Lihat Sbabiihun Nasa-i (ro. 297 5).
'0 Muslim (V554, no.806).
t6' Tafsiir al-Qurthubi
l/116).
,) ,z z A /./
'9.o dlrs 4;,?2
{@ ry'Y;{\
"(Allab berfirman): 'Inilab kitab (catatan) Kami ydng menuturk'an
terhadapmu dengan benar. Sesunggubnya Kamitelah menyuruh mencatat
dpd yang telah kamu kerj ak an.' Adapun orutng-ord.ng y dng beriman dan
mengerjakan amal yang sbalib maka Rabb mereka memasukkan mereka
ke dalam rabmat-Nya 6*So). Itulah keberuntungan ydng nydta." (QS.
Al-Jaatsiyah: 29-30)
{ @ qrw;;$,a-a,J{3is tT\ Y
"Bacalab kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada uaktu ini sebagai
pengbisab terhadapmz." (QS. Al-Israa': 14)
AI-Hasan al-Bashri 'tt$ berkata: ''$7'ahai anak Adam, telah
terbentang lembaran (catatan amal)mu dan telah ditugaskan kepadamu
dua Malaikat yang mulia. Salah satu Malaikat di sebelah kananmu
dan yang lain di sebelah kirimu. Yang berada di sebelah kananmu
selalu mengawasi dan menjaga kebaikan-kebaikanmu, sedangkan
yang berada di sebelah kirimu senantiasa mengawasi dan menjaga
keburukan-keburukanmu. Maka berbuatlah sekehendakmu, sedikit
ataupun banyak, sampai ketika kamu telah mati (sehingga) digulunglah
lembaranmu; lalu ia diletakkan di lehermu bersamamu di dalam
kubur; hingga kamu keluar (bangkit kembali) pada hari Kiamat dan
menemukan satu kitab yang terbuka, kemudian bacalah kitabmu.
Sungguh, demi Allah, telah berbuat adil Malaikat yang menjadi
penghisab dirimu (pencatat amal perbuatanmu)."r6s
Dalam sebuah hadits tentang pemilik bithaaqah (kartu) yang
sangat masyhur, Rasulullah ffi bersabda:
ls Al-Bukhari W2698),Kitab "at-Tauhiid". Diriwayatkan juga oleh Muslim (no. 1499) yang semisal
dengannya.
t6s
Tafsiir lbni Jarir f/txVl/159).
166
Imam AhmaddalamMusnad-nya @/2L3). At-Tirmidzi (no. 2641), Bab: "al-Iimaan" dan dia berkata:
"Hadits hasan gharib." lbnuMajah (no. 4300), Bab:"az-Zrhd" dan sanadnya shahih. Llhat Sbahiibul
Jaami'ffI/343,no.7951).Lihat juga Musnadal-ImamAhmad$l/571,'no.6994),dergaatabqiq
al-Arna-uth.
161
Tafsiir lbniJarir ffXYUL59).
168
Tafsiir al-Qurtbubi (XVII/9).
r6e
Kara qa'iidberbentuk mufrad dan artinya menunjukkan satu Malaikat yang dudrrk, sedangkan
qa'iilaan berbentuk mutsanna dan menunjukkan arti dua Malaikat yang duduk.*d
110
Tafsiir al-Qurtbubi (XVIV 10).
ffii'*rluli*.fi';in fl i:,',rxt*;L*,*,,,
As-Sa'di ,u!$5 berkata: "Allah Ta'ala memberitahukan bahwasa-
nyaDialah yang telah menciptakan manusia, baik laki-laki maupun
perempuan, dan Dia mengetahui kondisiny apa-apa y angdisembunyi-
^,
kannya, dan apa-apa yan1 dibisikkan dalam jiwanya. Allah lebih
dekat daripada urat leher manusia, yaitu organ terdekat dalam tubuh
manusia, yakni tulang yangmembungkus tempat sembelihan. Inilah
yangdapat mengajak manusia untuk senantiasa merasa diawasi oleh
Penciptanya. Dialah Allah Yang mengetahui nurani dan batin manusia
serta dekat kepadanya dalam setiap keadaan, sehingga seorang manusia
menjadi malu untuk mengerjakan larangan-Nya atau meninggalkan
perintah-Nya. Demikian pula, sudah sepantasnya manusia menjadikan
para Malaikat pencatat selalu hadir dalam hatinya, memulikan dan
menghormati mereka, dan berhati-hati untuk melakukan atau
mengucapkan sesuatu yang tidak diridhai oleh Rabbul 'Aalamiin,
karena semua itu pasti akan dicatat.
173
Tafsiir al-Qurtbubi (XVIYI 1).
t1a
Tafsiir as-Sa'di NI/151-152), secara ringkas.
'" !ih?, sebagianatsar mengenai hal iruda.lamal-Habaa-ibkaryaas-Suyrthi
ftlm. 39-110). Lihatpula
kitab Lautaami'ul Anuaar al- Babryyah 0./ 449).
F
i(
{@ \A.iiTEJJLc
"Dd.n diletakkanlab kitab, lalu kamu akan melihat orang-ordng yang
bersalab ketakutan terbadap dpayang(tertulis) di dalamnya, dan mereka
berkata:'A duhai celaka k ami, h,itab apakab ini y ang tidak meninggalkan
ydngkecil dan tidak (pula)yangbesar, melainkan ia mencatat senTudnyd;
dan mereka dapati d.pa ydng telab mereha kerjakan ada (tertulis). Dan
Rabbmu tidak menganiaya seorang jud. pun.'" (QS. AI-Kahfi: 49)
r78
Imam Ahm ad dalam Musnad-nya @ / 157) dan ulama lainnya dengan sanad shahih. Lihar Shahiihul
Jaami' [/ 177 , no. 447).
r7e Imam Malik dalam al-Muwathtba'(tr/985). At-Tirmidzi W383, ro.2421) dalam"az-Zthd dan
dia berkata: "Hadits ini hasan shahih". Ibnu Majah @./1312, no.3969) dalam'al-Fitan'. Ahmad
W469). Sanadnya shahih. Lihat Sbahiibullaami' (tr/63, no. 1615).
'80 Lihat Jaarni'ul'(Jluum ual Hikam (hlm. 123).
t8t Tafsiir al-Qurthubi fftIX/ 2a$.
'8a Diriwayatkan oleh Muslim (no. 129), Kitab "al-Iimaan". Lihat pula Fat-bul Baari (Xl/323) :ur;Ltrk
tambahan penjelasan.
t8s
Majmu'ul Fatdlredt W/253), secara ringkas.
'86 Al-Bukhari AI/2669, no. 6890), Kitab "al-I'tishaam bis Sunnah" dan Muslim (no. 1677), Kitab
"al-Qasaamah".
o,
-, t, -.-. . o( t'r o, rr , i- ,(
((.f2L= Ao)-o1l AJ-itr+
eva n1 1t 9s-t-;
r87
Muslim W/2059, no. 1017), Kitab "al-'Ilm"
r8E
Muslim W1255, no. 1631), Kitab "al-rtr(ashiyyah.
'8e Al-BukhariEI/1179, no.2053) dan Muslim @./1665,no.2106), Kitab "al-LibaaswazZtiral,.
Lafazh tersebut milik Muslim.
1e3
Al-Hdbda-ik (ro.268). Untuk tambahan, lihat Fat-hul Baari 6-/380-382).
rea Abu Dawud (IVl80, no.4776) danlafazh itu miliknya. Ahmad dalam Musnad-nya W /320) dengan
sanad hasan. Lihat juga Sbabiibul Jaami'@,/167, no. 1956).
'e5 Lihat halaman sebelumnya.
t%
An-Nihaayah F/71).
tel An-Nibaayab
8./ 302).
L
Kesimpul artrrya, para Malaikat penc atat amal rffil senantiasa
menyertai manusia dan mencatat semua y^nt diperbuatnya. Mereka
telah disiapkan oleh Allah untuk tugas itu. Allah pun memberikan
sarana-saran a dansifat-sifat yang membuat mereka mampu melaksanakan
perintah Allah tanpa hambatan dan kesulitan sama sekali, utallaabu
a'lam.
c. Menjaga manusia
H afa z b a b dan a I -M u' a q q ib ah adalah M al ai k a t y ang ditu gaskan
A I-
*'ifr
l'ifr€r\"4fi
L;fi J5 ,?* fr .t# .45-,?n',
ef'rYr1 ii ;Kl,i U;;;
4rf- {-t ;r'i,*.'i, ULA :i 5y
'A'r'i\i?a
^r"^ifi n"l;Kl'r(
,*";;\tq-,",h{ifr 'r6(3lj'"6,u,W-i;"-.i.6y-;'-
lr!wu :'.' :' -: l' )n'.
rAxt-r!2l f-tfto_*,"ry-
{@ )\e.*;i,t\ft
" Bagi manusia ada Malaikat-Makikat yang selalu mengikutinya bergiliran,
di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya perintab Allab.
d.tas
SesunggubnyaAllah tiddk mmgubah keadaan suatu kaum hingga mereka
mmgubab keadaanyangadapada diri mereka sendiri. Dan apabilaAllab
{
L.cW$,;Itt}.
*Tidak ada suatu jiwa (diri) pun melainkan ada peniaganya." (QS. Ath-
Thaariq:4)
Para Malaikat penjaga itu adalah-anllaahu a'lam-mereka yang
bergiliran menjaga kita pada waktu shalat Shubuh dan 'Ashar. Sebagian
mereka dengan sebagian yang lainnya saling bergantian menjaga
manusia, sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Hurairah 4F.' ,
dia berkata bahwa Rasulullah ffi bersabda:
| --
(@fu;4$wi:
"saling bergiliran di antara kalian para Malaikat (y.rg bertugas)
pada malam hari dan para Malaikat (y^ng bertugas) pada siang hari.
Mereka berkumpul pada waktu Shalat Shubuh dan Shalat 'Ashar.
L
Kemudian, Malaikat yangbermalam di tengah kalian naik lalu Allah
bertanya kepada mereka-padahal Allah lebih mengetahui tentang
mereka'Bagaimana kalian meninggalkan hamba-hamba-Ku?' Mereka
menjawab: 'Kami tinggalkan mereka ketika sedang shalat dan kami
datang kepada mereka ketika mereka sedang shalat."'res
Ibnu Katsir #E berkata: 'Bagi setiap hamba terdapat Malaikat-
Malaikat yangsaling bergiliran menjaganyapadamalam dan siang hari.
Mereka menj agan ya dari kej ahatan-kejahatan dan kej adian-kej adian,
sebagaimana Malaik at lainny a silih-berganti menj aga perbuatan baik
dan buruk, ada Malaikat yang menjaga pada waktu malam dan ada
Malaikat yang menjaga pada waktu siang. Belum lagi dua Malaikat
yatgberada di sebelah kanan dan di sebelah kiri. Keduanya mencatat
amal perbuatan, yangdi sebelah kanan mencatat perbuatan baik dan
yangberada di sebelah kiri mencatat perbuatan buruk. Kemudian dua
Malaikat yang menjaganya di belakang dan di depan. Jadi, seorang
manusia berada di antara empat Malaikat pada waktu siang dan empat
Malaikat pada waktu malam; yaittt dua Malaikat penjaga dan dua
Malaikat pencatat saling bergantian."ree
'Ali €5 berkata: "setiap hamba diiringi
oleh Malaikat al-Hafazbab
yangmenjaganya sehingga ia tidak menubruk tembok, jatuh ke dalam
sumur, atau terkena binatang. Hal itu terus berlangsung hingga jika
telah datang kepadanya ketentuan, maka keluarlah Malaikat penjaga
itu darinya lalu dia pun ditimpa oleh apa yangdikehendaki Allah.'200
Kenyataan dan indera dapatmembuktikan hal ini. Betapa banyak
orang yang selamat setelah tertimpa kejadian-kejadian kauniyyab
(bencana alam). Biasanya tidak mungkin adayangselamat darinya,tetapi
atas izin Allah seseorang berhasil keluar darinya dengan selamat dan
tidak tertimpa keburukan. Misalnya lagi, orang yangjatuh dari tempat
reE
Al-Bukhari Ol/33, no. 555), Kitab "Mawaaqiitus Shalaah" dan Muslim (I/439, no.632), Kitab
"al-Masaajid wa Mawaadi'ush Shalaah". Telah dijelaskan pula sebelumnya mengenai sabda beliau
*Yata'aaqabuun"
dari segi bentuk kalimatnya (i'raab).
te Tafsiir lbni ltutsir
@/ 503).
2m Disebutkan
oleh as-Suyuthi dalam ad-Durntl Mantsuur dandia menisbatkannya kepada Abu Dawud
dalam aLQadar Ibnu Abid Dunya, serta Ibnu 'Asakir. Lihat ad.-Durntl Mantsuur W /615).
202
Al-Bukhari 0X/55 - al-Fat-h), Kitab "Fadhaa-ilul Qur-an" dan Muslim (l/555, no.808), Kitab
"Shalaatul Musaafiriin wa Qashruhaa".
2o3
Al-Adzbaar (no.84) danal-Fat-h (IXl56).
2@
Abu Dawud W/32L, no. 5082), Kitab'al-Adab" dan an-Nasa-i $trI/250), Kitab "al-Isti'aadzah"
dengan sanad shahih. Lihat Shabiihul Jaami' W / l4L, no. 4282).
I
t
4) Membaca Laa ilaaba illallaah rutabdabuu laa syariikalab ...
(Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain
I
Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya...) satu kali,'o'sepuluh kali,'ou
atau seratus kali.
Diriwayatkan dari Abu Hurai rah ia berkata bahwa Rasulullah
"1y,,
ffi bersabda:
I pun mendapat peryagaan dari syaitan pada hari itu hingga sore hari.
Tidaklah ada seorang pun yangberamal lebih baik daripada apayang
dia lakukan, kecuali seseorang yangberamal lebih banyak darinya.'"207
I
Barang siapa yangmembaca buku-buku do'a dan dzikir niscaya
{
akan mendapatkan lebih banyak. Maka dari itu, sudah sePantasnya
bagi setiap Muslim untuk mempelaiari dzrkir-dzlkir seperti ini.
il
il
Jumlah satu kali ini disebutkan dalam hadits Abi 'Ayasy Zaidbin Nu'man yang diriwayatk* gkh
205
i imam Ahmad W/59),Abu Dawud (ro.5077), dan Ibnu Majah (no. 3867) dengan sanad shahih.
Lihat Shabiihul Jaami' (no. 6294).
2ft Membacanya sebanyak sepuluh kali disebutkan dalam hadits Abi Aynrb al-Anshari
#'
y?"C
diriwayatkan oleh al-nukhari N /235L, \0.6041) dan |'itusbm @ /2077, no' 2693), Kitab "adz-Dill'r't
wad Du'a'", Bab: "Man Qaalahaa Mi-ata Marrah".
207
Al-Bukhar i N / 23 5 L, no. 6040), Kitab "ad-Da' aw a'at" .
,l
(@i, t:i'ct:s'trrlJ6;Y
*
" Ddn ertai dia berkata: Inilah (catatan amalny
y dng rneny a) y ang tersedia
padd sisiku." (QS. Qaafz 23)
Diriwayatkan dari'Abdullah bin Mas'ud gg , dia berkata bahwa
Rasulullah ffi bersabda:
208
An-Nawawi berkata: "Fa ashmu dibaca dengan men-dbarnrnah-kan huruf mim atatt men-fat-bab'
kannya. Keduanya adalah riwayat yang masyhur. Yangmetdbam.mab-kannyaberkata: 'Ittfakngfa'
aku sllamat darikejahatan dan fitnahnya', sedangkan yangmen-fat-hab-kannya (Aslama)-berkata:
'sesungguhnyaqariniwmasuk Islam dan menjadi Mukmin sehingga tidak memerintahkanku selain
kepadik.baik"rr." Lih"t Syarh an-Nawazoi 'alaa Muslim (XVIV158) dar a1b-Thahaauti (rlm. 442).
'' Muslim W/2168, no.281+), Kitab "Shifaatul Munaafiqiin wa Ahkaamuhum".
2'0 Abu Ya'la al-Mushili dalam Musnal-nya. @,/326). Per+ahqiq-nya berkomentar: "Para perawinya
a&lah perawi hadits shahih selain Ibrahim bin al-Hajjaj as-Sami, namur dia tsiqah." Daii jalurnya
diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, sebagaimana dalam al-Mauaarid (no.2362), dan oleh al-Hakim
dalam al-l[uswdrab Q/5a9).Diaberkata: "Hadits hi shahih menurut syarat Muslim, tetapi keduanya
(al-Bukhari dan Muslim) tidak meriwayatkarnya". Penilaiannya disepakati oleh adz-Dzahabi.
Al-Haitsami berkata dalam al-Majma' ($./120): "Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya'la. Para
perawinya adalah perawi hadits shahih selain Ibrahim asy-Syami (as-Sami), namun dla tsiqab."
2'r DiriwayatkanolehAbuYa'laal-MushilidalrmMusnad-nyaffIJJ,/4L7,no.4999).IbnuHibban
dalam Sbahiih-nya, sebagaimana dalam al-Mazoaarid (no. 40), dengan sanad yang sama dengan
riwayat at-Tirmidzi IY/4072) dalam "at-Tafsiir". At-tirmidzi berkata: "Hadits im gharib."
;g\Ui j;,f"1;\1fi'6\UI:it'n(ifiY$y
{@
Dalam cetakan lain dia berkata: "Hadits ini basan gbaib." Dalam cetakan lainnya dia berkata:
"Hadits ini hasan shabih ghaib." Ibnu Jarir ath-Thabari dalam Tafsir-nyr (IIV88) secara marfu' dengan
sanad yang sama, bahkan dia meriwayatkannya dengan sanad-sanad yang bagus secara mauqufdan
dishahihkan oleh pentabqiqnya. Ahmad Syakir q.ii5 berkata: "Seolah-olah at-Tirmidzi dan Ibnu
Katsir ingin mengisyaratkan bahwa sanad yang marfu'ini memiliki 'illat (cac*) dengan riwayat
hadftsyangmauquf. Akarrctapi,'ilhthadits ini tidak mengurangi keshahihan sanad karena hadits
yarg marfu'hanya menambah *i4ah sehingga dapat diterima. Selain itu, hadits ini ti&k dapat
dikeiahui hanya melalui ra'yu (perdapat) semata dan tidak dapat diqiyaskan. Dengan kata lain,
khabar ini (tentang masalah ghaib) tidak dapat diketahui melainkan dengan wahyr dari orang yang
ma'sbum, yaitu Nabi $. Maka dari itu, iwayat-riwayathaditsyangrnauquf secaralafazh dalam hal
ghaib adalah marfu'secara hukum." Lihar Tafsiir atb-Tbabai N/572-575), dengan tahqiq Lhmad
Syakir.
l
r
I
l
I
2'2 Al-Buklrari (XI/477 - al-Fat-b),Kitab "al-Qadr" dan Muslim W /2038, ro.2646), Kitab "al-Qadr".
2r3 Al-Bukhari 6Y477 - al-Fdt-h),Kitab "al-Qadr" dan Muslim [tt /2036, no.2643), Kitab "al-Qadr".
{
..."trTdp'K.{s&r;rif }
dimatikan oleh p ara Malaikat dalam keadaan
"(Yaitu) ord.ng- ord,ng y ang
berbuat zbalim kepada diri mereha sendiri,..." (QS. An-Nahl: 28)
FA
:.q Sy-e "LW "W bjj'-rre'ij ;6';, y
{@ 'rt}s 9,61i1*;3fi\
216
Telah dijelaskan sebelumnya dalam pembahasan nama-nama Malaikat. Hadits itu tidak shahih.
1_
*Dan
Dialah ydng n ernpunydi hekuasaan tertinggi atas semud bamba-
Nya, dan diutusnya kepadamu Malaikat-Malaikat penjaga, sebingga
apabila daung kematian kEod" salab seorang di antara hamu, ia dianfat-
han oleb MalaikarMalaikat Kami, dan Malaihat-Malaikat Kami itu tidab
melalaikan k eanjibanrrya." (QS. Al-An'aam: 6 1)
Masih banyak ay^t-ayat lainnya yangmenegaskan hal ini.
Syaikh al-Amin berkata: "Menurut para ulam a, yangditugaskan
untuk mencabut ruh-ruh adalah satu Malaikat, yaitu yangdisebutkan di
sini. Akan tetapi, dia memiliki pembantu-pembanru yang melaksanakan
apa saja sesuai dengan perintahnya. Kemungkinan mereka mencabut
ruh sampai tenggorokan,lalu Malaikat maut pun mengambilnya; atau
mereka membantunya dalam hal lain.
Kesimpulannya, hadits al-Bara' menunjukkan bahwa bersama
Malaikat maut terdapat banyak Malaikat lain yang mengambil roh
dari tangannya setelah dia mencabutnya dari jasad manusia.
Adapun firman Allah W:
$....-q-.v a-.* f dSt'dj' 'w.;:i:.ii-6;1-{t1 $ "ellab mernegang jiua
(orang) ketika matinya dan (memegang) jian (orang) yang belum mati di
ataktu ti"dumya...." (QS. Az-Ztmar: 42),ayat tersebut tidak menimbul-
kan kerancuan karena sesungguhnya para Malaikat tidak dapat
mewafatkan seseorang, kecuali dengan izin-Nya:
"9.iV5 r", aiyf 9 # ;1 Al,r4 Y 5 $ " S e u at u y an g berny au a t idak
4 s
akan mati melainhan dengan izin Allab, sebagai ketetapan yang telab
ditmtukan waktunya...." (QS. Ali 'Imran: 145)
Maka dapat disimpulkan bahwa kematian itu disandarkan kepada
satu Malaikat maut, sebagaimana firman Allah \H:
45#j'&*tt*'$K;" ji;$iit{*;.5*g"Katakantab:'Mataikat
rndutyangdiserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu;
kemudian banya kepada Rabbmulab kamu akan dikembalikarr.- (QS.
As-Sajdah: 11), karena dialah yarLl diperintahkan untuk mencabut
roh-roh. Adapun kematian yang disandarkan kepada para Malaikat,
sesuai dengan firman-Ny"' tK$ A*j 6\.IK$"Bagaimanakah
{ ....
)
(naut) mmcabut nyd.wd. mereka... " (QS.
(keadaan mueka) apabik Malaikat
Muhammad:27) dan ayat-ayat semacamnya, adalah karena Malaikat
maut memiliki pembantu-pembantu yegmelaksanakan perintahnya.
Dalam pada itu, kematian disandarkan jugakepada Allah, seperti
-,t{-'at
h alny a dal a m fi rm an-N y t 4 l'ri;''w ;E'ii $ ",l l l ah m e m egan g
jiua (orang) ketika matinya'dan (memegang)jiua (orang)yang belum
rndti di utaktu tidurnya..." (QS. Az-Zumar: 42), karena segala sesuatu,
bagaimanapun keadaannya, tidak mungkin terjadi melainkan dengan
ketetapan Allah dan takdir-Nyr. Sesungguhnya pengetahuan mengenai
hal ini hanyalah milik Allah Yang Mahatinggi.2'7
Tidak ada yang dapat meragukan (pemah aman ini)-wallaabu
a'lam-bahwa Malaikat maut dalam ayat tersebut adalah nama jenis
bagi Malaikat yang melaksanakan tugas ini dari kalangan Malaikat. Di
samping itu, bahwasanya yangmencabut nyawa adalahpara Malaikat
yangjumlahnya sangat banyak, sepefti yangtampak dalam firman
Allah Bu { 't t{i iiCt:"^*;* *k diuafatkan oleb Malaikat-Malaikat
'
Kami, dan Malaikat-Malaikat Kimi itu tilak, melalaikan keuajibannyA."
(QS. Al-An'aam: 61) dan ayat-ayat yang semisalnya. Sesungguhnya
mereka semua dipimpin oleh satu Malaikat, sebagaimana keadaanny^
pada beberapa perbuatan (tugas) yang diemban oleh Malaikat Mika-il
(y^ngmenurunkan hujan) dan Malik penlagaNeraka. Dengan kata lain,
Malaikat tersebut memiliki pembantu-pembantu yang melaksanakan
ap y ang dia perintahkan.
^
turut hadir untuk mencabut nyawabersama Malaikat
Para Malaikat
maut, baik Malaikat rahmat-kita memohon kepada Allah hal itu-
maupun Malaikat adzab-kita mohon perlindungan kepada Allah.
Firman Allah \9H:
217
Adha'aa-ul Bayaan (VIl504-505), secara ringkas.
t
mengatakan:' Rabb kami ialab Allah'
" sesunggubny d. ord.ng- ord.ng y dng
kemudian mereka menegubkan pendirian mereka, maka Malaikat akan
tilrun kEada mereka (dengan mengatakan): 'tanganlab kamu nlerasd
takut dan janganlah kamu n'terasa sedib; dan bergembiralab kamu
dengan (mempero leb) Surga y ang telah dij anj ikan A llah kep adamu. " (QS.
Fushshilat: 30)
Ibnu Katsir '+!$5 berkata: "Yaitu t paffi, Malaikat berkata kepada
orang-orang Mukmin ketika kematian telah menghampirinya: 'Kami
adalah penolong-penolong kalian, atau qarin (teman) kalian di dunia.
Kami memperteguh kalian, memberi taufik, dan menjaga kalian
dengan perintah Allah. Demikian pula, kami bersama kalian di akhirat.
Kamilah yangakan menghibur (menenangkan) kalian dari apa-apa yarLg
menyeramkan di dalam kubur dan ketika ditiup sangkakala. Kami akan
memberikan kedamaian kepada kalian ketika hari berbangkit dan akan
membawa kalian menyeber angi asb-Sbiratb serr.amenyampaikan kalian
ke dalam Surga yangpenuh kenikmatan."'2t}
Malaikat adzab- w al' i aadzu bil laah diutus kep ada oran g-orang
-
yanghendak diadzab oleh Allah untuk mencabut roh mereka dengan
segala kekuatan dan kekerasan, sebagaimana firman Allah \H:
2re Imam Ahmad dalam Musnad-nya SY /287), Abu Dawud (no. 4753), dan an-Nasa-i GV/l1) dengan
sanad shahih.
220
Muslim @ / +e, no. 2766).
J g';rtviiu';e7 *ifrrJ \,
{@rsi ?ii
*Mereka
i
}
mmjawab: 'Mahasuci Engkau, ti.dak adayangkami kaabui selain
a.pd. ydng telab Engkau ajarkan kepada kami; sesunggubnya Engkaulab
Yang Maba Mengetabui lagi Mahabij aksand,. "' (QS. A1-B aqarah: 32)
Di dalam hadits di atas terkandung pula keterangan mengenai ke-
mampuan sebagian Malaikat untuk menjelma, bahkan tidak adayang
dapat mengetahui bahwa sebenarnya dia adalah Malaikat, meskipun
oleh sesama Malaikat.
Di dalamnya dijelaskan keutamaan bertaubat dan berhiirah
kepadaAllah yaiwmeninggalkan negeri tempat dia mendurhakai Allah
menuju negeri yangbaik.
Di dalamnya disebutkan betapa luasnya rahmat Allah terhadap
hamba-hamba-Nya. Allah memudahkan mereka untuk bertaubat dari
berbagai dosa, meskipun dosa yang sangat besar, lalu menolongnya
dalam hal itu.
Di dalamnya pun terkandung dalil yang dipegang teguh oleh
Ahlus Sunnah wal Jama'ah, bahwasanya dosa tidak mengeluarkan
pelakunya dari keimanan meskipun kadarnya sangat besar.
Ath-Thah awi '+ii)5 berkata: "Kami tidak menganggap kafir
seorang pun dari ahli kiblat (kaum Muslimin) karena dia berbuat dosa,
selama orang itu tidak menghalalkannya (menganggap dosa itu halal
untuk dilakukan). Meskipun demikian, kami tidak berpendapat bahwa
iman seseorang tidak rusak dengan dosa yang diperbuatnya. Kami
hanya berharap agar orans-orang Mukmin yang berbuat kebaikan
dimaafkan dan dimasukkan ke dalam Surga dengan rahmat-Nya. Kami
pun tidak merasa aman dari pelaku kemaksiatan tersebut dan tidak
memberi kesaksian Surga bagi mereka. Kami memohon ampunan bagi
221
Syarb al-'Aqiidab ath-Tbabaau,tyyah ftlm. 338-350).
222
LThat Syarh al-'Aqii.dab ath-Tbahaautiyyah (hlm. 338-356).
223
Syarb an-Nauawi'aka Muslim $YA,/8a).
22a
Muslim W/2066, no.2684),Kitab "adz-Dirkru wad Du'aa'"
22s
Syarb al-'Aqiidab atb-Thahaaroiyyab ftlm. a51).
?"3;#Xi
.J L -
s'4\r-5'* i;S * eyrli!$Jl3lll
\.>
,F.)\tS,.i-
',!-^1r;
$i\
C^W,ffi &11 iG ,r+\ J, \");i;t frl ,t+i )g\ ;y
iit v iiu\".3 q\i i,'W& ril ,i
3.er v,is .W
226 Tafsiir atb-Thabari (XXYII/36-37), secara ringkas.
221
Adbuaa-ul Bayaan NII/695), secara ringkas.
22s
lJntuk tambahan, lihat Ma'aarijul Qabuul W1l7-l2l).
11.ffit Yl 4!,I X. o . to z(
- u./-
42iJ-O Z<taat9 4*i)l ,'i-r
v-. .J' i
4.1
22e
Al-Bukhari U/462, no. 1308), Kitab "al-Janaa-iz" Bab'MaaJaa-a fii 'Adzaabil Qabri'."
r30 Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan ulama lainnya dengan sanad shahih, sepeni yang disebutkan
pada hadits sebelumnya.
231
lbid.
232
Lihat kembali halaman sebelumnva.
l
3) Penetapan nama kedua Malaikat (penjaga kubur), yakni yang
pertama bernama Munkar dan yang kedua bernama Nakir.
4) Rahmat Allah dicurahkan bagi hamba-hamba-Nya yalgberiman
ketika meninggal dunia dan pemberitahuan mengenai berita
gembira yangdisampaikan Malaikat kepadanya.
5) Adzab bagi orang kafir dimulai sejak ia sekarat dan Malaikat
menyampaikan berita duka kepadanya dengan Neraka.
6) Bahwasanya kedua Malaikat itu menanyakantiga perkara kepada
manusia: Siapa Rabbmu? Apa agamamu? dan Siapakah laki-laki
yangdiutus kepada kalian ini?
7) Allah memberikan kemampuan kepada Malaikat untuk masuk
dan keluar dari kubur serta menyiksa orang berdosa yangtelah
meninggal dunia tanpa menghadapi kesulitan aPa pun.
Demikianlah beberapa faedah yang kiranya dapat diambil dari
penjelasan nash-nash tersebut, uallaabu a'lam.
h. Menyampaikan salam kepada Nabi ffi dari ummatnya
Allah \s9 memuliakan Nabi-Nya ffi setelah sebelumnya meng-
anugerahkan beliau dengan kenabian, kerasulan, dan persahabatan.
Dia \H memuliakan beliau dengan memberinya temPat y^ngterpuji,
haudb (telaga) yang dapat dilalui, dan dengan bendera pujian. Rabb
lH menjadikan Muhammad sebagai penutuP kenabian dan kerasulan,
serta penghapus agamapara Nabi sebelumn ya. P araMalaikat bersama
Rabb mereka di langit bershalawat kepadanya.DiaPun memerintahkan
kepada penghuni bumi untuk bershalawat kepada beliau dan
menjanjikan bagi mereka yang melakukannya pahala yang besar.
Allah \s9 berfirman:
Nabi ffi
mengancam orang yangtidak bershalawatkepadanya,
yaitu dalam sabda beliau ffi:
rr-id-1tt t9t'r.f
"Sesungguhnya Allah memiliki Malaikat-Malaikat yangberkeliling di
bumi untuk menyampaikan salam ummatku kepadaku."236
233
Imam Mu9lim {/306 no.70), Kitab 'ash-Shalaah", Bab "ash-shalaatu'alan Nabiy S".
23a
Lihat Fadblusb Sbalaati 'alan Nabiy gkarya Isma'il al-Qadhi dan Jalaa-ul A/baam karya Ibnul
Qayyim.
235
Imam Ahmad dalamMusnad-rrya Q./201) dari hadits 'Ali bin Abi Thalib 4E . At-Tirmidzi dalam
Sunan-nya (//2L1, no. 3514) dan ia berkata: "Hadits ini hasan gbarib shabih.
236
Imam Ahmad dalam Musnad-nya (l/357). An-Nasa-i (I/43).Ibnu Hibban, sebagaimana dalam
al'Mazoaarid (no. 2393). Al-Qadhi Isma'il dalam Fadblus Shalaati 'alan Nabiy ffi (hlm. 21).
Sanadnya shahih, sebagaimana disebutkan oleh Ibnul Qafyrm dalam Jalaa-ul Afbaatn Qim. 2a),
ia berkata: "Dalamal-Majma'QX/24): 'Diriwayatkan olehal-Bazzar dan para peiawinya shahih.;"
Dishahihkan oleh Ahmad Syakir dalam Musnal-nya N/244), al-Albani dalim Sbabiibul Jaami'
@,/234), dan al-Arna-uth dalam al-Musnad O.I/183).
4L
rj:rr,\'-)b &* \.;\e i r,Yr* :-4X ;uP Y,,
2r7 Imam Ahmad dalam Musnad-rya @./367) dan Abu Dawud (ro.2042) dalam al-Manaaslk dengan
sanad shahih. Llhat Shahiibul Jaami' SUL32, no.7103).
238
Abu Ya'la dalam Musnad-rya (l/36L, no. 469) dan pen-tahqiq-nya berkata: "Sanadnya dha'if."
Namun, riwayat ini dihasankan oleh as-Sakhawidalamal-Qaul al-Badii'sebab hadits itu menguatkan
hadits sebelumnya. Lihat al-Qaul al-Badil'(hlm. 55).
I
t_
As-Sakhawi'ri'55 berkata: "Hadits di atas memiliki penguat dari
riwayat al-Hasan bin al-Husain bin'Ali. Kami telah meriwayatkannya
dalam Mushannaf Abdurrazzaq dari jalur lain secara mursal dengan
lafazh: "Flasan bin 'Ali pernah melihat suatu kaum berkumpul di sisi
kuburan. Maka dia melarang mereka dan berkata: 'sesungguhnya Nabi
ffi bersabda:
I s
\-ir3-
-L'
/l ^
d Ll, tir, Yr* %H VW tS (tqfDbfr .i
u
((.G-iri Hv-3F
'Janganlah kalian menjadikan kuburanku sebagai tempat perayaandan
janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian seperri kuburan.
Bershalawatlah kalian kepadaku di mana pun kalian berada karena
sesungguhnya shalawat kalian benar-benar sampai kepadaku."23e
Telah diriwayatkan pula bahwa dia (al-Hasan bin al-Husain)
melihat seorang laki-laki berseru di sisi kuburan: "Hai, kamu (di sini)
dan orang di Spanyol (di sana) sama saja.' Semtanyadapat menyampai-
kan shalawat dan salam Allah kepada Rasulullah selamanya, hingga
hari Kiamat."24o
Telah ditetapkan melalui hadits-hadits dan beberapa dtsdr shahih
ini larangan menjadikan kuburan Nabi ffi sebagai tempat perayaan
sehingga seseorang membiasakan diri, secara rutin, mengunjunginya
pada waktu-waktu tertentu, seperti setiap minggu, setiap bulan, setiap
tahun, ataupun setiap hari. Demikian pula dilarang berkumpul di sisi
kuburan beliau sebagaimana orang-orang berkumpul pada hari raya.
Kuburan beliau dikunjungi sama dengan kuburan-kuburan lainnyaagar
dapat mengingatkan manusia terhadap akhirat. Seandainya seseorang
datang dari perjalanan jauh lalu pergi ke Masjid Nabawi kemudian
menziarahi kubur Nabi M secara syar'i, maka hal itu diperbolehkan
dan termasuk amal shalih, insya Allab.
23e
Al-Masbannaf @./ 577, no. 6726).
2q Al-Qaulul Badil' (hlm. 155).
J
Di dalamnya terdapat keutamaan bershalawat kepada Nabi ffi,
yakni shalawat te rsebut sampai kep adany a dari oran g y angbershalawat
dan mengucapkan salam kepadanya dengan perarLtaraMalaikat di mana
pun orang itu berada.
Di dalam nya iuga terkandung perkara yang bathil, yaltv aPt
yangdilakukan sebagian orang dengan mengirimkan (menitipkan)
,r1r- kepada sebagian y^nglainnya agar disampaikan kepada Nabi
ffi, sebagaimana y^ng biasa dilakukan oleh para lamaah haii dan
Perbr.ratan ini bertentangan dengan petunjuk Nabi ffi dan
"r"rrh.
para Sahabatnya.Justru sebaliknya, Nabi ffi mensyari'atkan kepada
titr rrrrtrk langsung mengucaPkan salam kepadanya. Sungguh, Allah
telah menugaskan Malaik at yangamanah untuk menyamPaikan salam
seorang Muslim kepada beliau. Oleh sebab itu, tidak perlu seorang
Muslim mengirimkan salam melalui orang lain, karena bukan termasuk
petunjuk para Sahabat de. Sesungguhnya setiaP y^ng diada-adakan
lUia'rtr; itu adalah sesat. Maka dari itu, wajib meninggalkan bid'ah_ini
dan mencukupkan diri dengan aPa yang ditegaskan bahwa Malaikat
menyampaikan salam seorang Muslim kepada beliau. Hal ini adalah
nikmat y^ttgsangat agung, walillaabil hamdu uan ni'mah.
Di dalam nya terdapat keterangan bahwa tidak ada kelebihan
bagi seorang Muslim yangmemberikan salam kepada Nabi ffi ketika
beiada di sisi kuburan dibandingkan dengan temPat-temPat ftuburan)
lainnya. Semuanya sampai kepada beliau sebagaima na yarLgdikatakan
al-Hasan bin al-Husain: "Anda dengan orang yangberada di Spanyol
sama saja."
lal Ultuk tambahan, silakan lihat ar-Raddu 'akl Ahhnaa-i karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
2a2
Llhat kembali penjelasan sebelumnya.
2a3
Llhat halaman sebelumnya. _Untuk tambahan, lihat |uga Jaami' Bayaanil 'Ilmi ua Fadblih karya
Ibnu'Abdul Barr dan kitab-kitab mengenai ilmu lainnya.
,
qtt ;;, Swi"6t:f ,; @'"j;;f\q-: KY,;6J 6 + y:
;.G;1@'4Aq:'+rrr3@eyti'V-#1"1
'o(
W@arf:iiG*eW-(Gv
{@ d-sir{;r a-
I
L
"Ibrahim bertanya: 'Apakah urusdnrnu, bai pard utusan.' Mereka
mmjawab: 'sesunggubnya kami diutus kepada kaumyangberdosa (kaum
Lutb), agar kami timpakan hepada mereka batu-batu dari tanah ydng
(kera), y ang ditandai di sisi Rabbmu untuk (membinasakan) ordng- orang
y ang melamp aui batas.' Lalu Kami k eluark an ordng- ordng y ang beriman
yangberada di negeri kaum Lutb itu. Dan Kami tidak, mendapati di negeri
itu, kecuali sebuah rumah dari orang-orangydngberserah diri. Dan Kami
tinggalkan pada negeri itu suatu tanda bagi orang-orangyangtakut pada
siksa yang pedih." (QS. Adz-Dzaariyaat: 3l-37)
Dasar y^ngdijadikan dalil dalam hal ini bahwa para ahli tafsir
I
berkata: "sesungguhnya paruMalaikat datang membawa Tabut itu
I
I di hadapan manusia sehingga manusia dapat melihat tanda-tanda
I kekuasaan Allah atas kebenaran Thalut dan Nabi pada zaman itt,
I
t uallaahu d'ld.rn.n
I
I
I
. Menolong Nabi ffi dan para Sahabatnya dalam pePerangan
l'
I
I
I
tanah di hadapan kalian?'Seseorang menjawab: 'Ya.'AbuJahal berseru:
'Demi Lata dan 'lJzza,jika aku melihatnya melakukan hal itu, niscaya
akan kuinjak tengkukty, atau akan kulumuri waiahnyadengan tanah.'"
l
I
Abu Hurairah melanjutkan: 'Abu Jahal pun mendatangi Rasulullah
I
(.r'J^aLy'*L",u-te\'^6LE'J & Ui jl ll
2as
Lihat kisahnya di dalam Tafsiir lbni Ka*ir $/300-303).
2{ Muslim
G/2L54, no. 2797) dan al-Bukhari Nm/724, no. 4958 - al-Fat-b) dari Ibnu 'Abbas, secara
ringkas.
2a7
Al-Bukhari NA407 - al-Fat-h).
2a8
Al-Bukhari W3lL-3t2 - al-Fat-b).
24e
lbid. w407).
250
Al-Bukhari Nl/32). Shadaqah adalah syaikh (guru) Imam al-Bukhari.
I
I
"Dan berapa banyaknya Malaikat di langit, syafaat mereka sedikit pun
tidak berguna, kecuali sesudab Allab mengizinkan bagi orang ydng
dikehendak i dan diridhai-(Nya)." (QS. An-Naj m: 26)
Demikianlah tugas-tugas terpenting para Malaikat secara global.
Seandainya kita mengkaji as-Sunnah lebih detail lagi, niscaya kita akan
mendapatkan pengetahuan lebih dari itu. Cukuplah kiranya apayang
dijelaskan pada pembahasan di atas sebagai petunjuk banyaknya tugas
mereka, w.,allaabu a'lam.
Namun, dalam buku ini penulis hanya mencantumkan sembilan dalil yang ditulis seca_ra acak
(tidak berurutan). Adapun yang tidak dicantumkan adalah dalil kelima, keenam, kedua belas, dan
ketiga belas.d
Al-Iiakim dalam al-Mustadrak S/365) dan dia berkata: 'shahih sanadnya, namun keduanya (al-
Bukhari dan Muslim) tidak meriwayatkannya." Pendapat ini disepakati oleh adz-Dzahabi.
-o}; 1- {t;
4, {'i,lj 6t 6 3A'b}7t-J ( }
YU "^:4 ,6 jL ,3LirGr\;tt; 6$r-18{;
;ii;$ij@ 6e;*g; ;U:"WSV6r.$r-7;f, 4r?
/c/
,)1 // ?./
r{r&J et ie ,Jb
Jy+3Aigkg 6ii'i N
/J)/
{
,\1334i
"Diakh yang membui rabmat kepad,amu dan Malaikat-Nya (memobonkan
drnpunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan
kepada cabaya (yorg terang). Dan adalah Dia Maba Penyayang kepada
ord.ng- orang y dng beriman." (QS. Al- Ahzaab : a3)
)2,-bli1_i<4tt3 *;
e <,ft-LiiailKy
{ @ g;r :fis i:^tiLli AiJi4 g oE43 "6
"Hampir saja langit itu pecab dari sebelab atasnya (karena kebesaran
Rabb) dan malaikat-malaikat bertasbib serta memuii Rabbnya dan
memohonkan ampun bagi ordng-ordng yang ada di'bumi. Iigatlab,
babuta sesunggubnya Allah Dialab Yang Maba Pengampun lagi Maha
Penyayang." (QS. Asy-Syuura: 5)
Do'a-do'a agung yang tidak ditemukan tandingannya pada
seorang bapak yangmengasihi anaknya ini telah dilakukan oleh para
Malaikat yangbaik itu, di tempat yangmulia, yakni di sisi Yang Maha
Pengasih lH. Itulah sebab yang mewajibkan kita untuk membalas
keutamaan dan do'a para Malaikat tersebut, yaitu dengan mencintai
mereka dan berdo'a kepada Allah agar memberikan balasan yang baik
kepada mereka.
Tidak diragukan lagi bahwa do'a dan shalawat para malaikat kepada
kita memiliki pengaruh yang sangat besar untuk mengeluarkan kita dari
rr Imam Ahmad dalam al-Musnad (IlU138) dengan sanad shahih. Lihat Musnad Imam Abmad
(XIX/398), dengan tahqiq al-Araa-wh.
t7
Jalaa-ul A/baam (hlm. 352).
18 Lihat al-Qaul al-Badll'(hlm. 57) dan Fat-bul Baari (XI/169).
rr.,-,,tu
\\ )J iIiT 337 \1'o ,"1
-J Y- 65\" e,jta;Jut jt6 yy
"Allah W berfirman: 'Barang siapa yangmemusuhi wali-Ku maka
sungguh Aku telah menyatakan perang dengannya."'zl
Akan disebutkan pula sebab turunnya firman Allah IH:
4.,t-#-(t3L34iS$ "Kotokanlab: Barang siapa ydng menjadi musuh
Jibril...." (QS. Al-Baqarah: 97) yang menjelaskan keyakinan kaum
Yahudi terhadap Malaikat padajuz kedua, insyaAllab.
Para ulama '^itt telah memberikan peringatan keras agar
ib:
seseorang tidak menodai kehormatan para Nabi, Rasul-Rasul Allah,
20 Tafsiir lbni
Q./ 132).
2' Al-Bukhari Jarir
N /2384, no. 6137- al-Fat-b), Kitab "ar-Riqaaq", Bab "at-Tawaadhu'"
$$ S,"AS;
't33"K.
"?;rc2^(1,<3ij;{1a45 }
.l J
\3\4
{@6,}
"DAn jika kamu tanyakan kEada mereka (tentang dpd ydng rnereka
lahukan itu), tentu mereka akan menjauab: 'sesunggubnya kami hanya
bersenda gurd.u dan bermain-main saja.' Katakanlah: 'Apakah dengan
Allab, aydt-d1dl-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?' Tidak
usah kamu minta maaf, karena kamu kafi.r sesudab beriman. Jika Kami
memaa/kan segolongan dari kamu (antaran mereka taubat), niscaya
Kami akan mengadzab golongan (yonglain) di sebabkan mereka adalab
ordng-orangydng selalu berbuat dosd." (QS. At-Taubah: 65-66)
4. Meniauhi apa-apa yang dibenci Malaikat r)Sl
Di antara hak para Malaikat terhadap kaum Muslimin adalah
menjauhkan mereka dari setiap hal yang dibenci, baik berupa perbuatan
maupun perkataan. Membuang segala sesuatu yangmereka benci dapat
mendekatkan paraMalaikat kepada kita karena persahabatan mereka
bagi kita p asti memberikan manfaat-m anfaat, namun hany a Allah y ang
mengetahuinya. Telah disebutkan dengan tegas laranganuntuk masuk
masj id bagi seseo r y algmakan sesuatu y arLgmen ggan ggu Malaikat,
^ng
#t6)....(#i
\ \7 )z'
27 Teks fatwa yang dikeluarkan oleh Syaikh'Abdul AzizbinBaz 4]{5, mufiikerajaatsaudi Arabia.
Lihat kitab Fataaanaa wa Tanbiibaat yang dikumpulkan oleh Maktabah as-Sunnah (hlm. 318).
rr.,5\i'i;,bui iE S n
'silakan kalian makan. Sesungguhnya aku sering berbisikan dengan
yangkalian tidak berbisikan dengannya."'28
Yang dimaksud oleh beliau adalah Malaikat rW. Nabi ffi ingin
memuliakan Malaikat dan menjauhi apa-apa yang tidak disukainya.
Beliau memerintahkan ummatnya akan hal itu ketika mereka bertemu
dengan Malaikat di Masjid. Para ulama menyamakan pemberlakuan
ini di masjid dengan tempat-tempat berkumpul, seperti tempat shalat
hari raya, tempat shalat Jenazah, dan tempat walimah."
Secara zhahir, termasuk yang disebutkan oleh beberapa nash,
halaqah ilmu pun disaksikan oleh para Malaikat, uallaabu a'lam.
Penjelasan tersebut tidak berarti makanan itu (bawang) diharam-
kan bagi kita. Hanya saja dimakruhkan pergi ke masjid setelah
memakannya, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Abu
Ayyub al-Anshari, dia berkata: "Apabila diberi makanan, Nabi ffi
selalu memberikan sisanya kepadaku. Pada suatu hari, Rasulullah
ffi memberikan kepadaku makanan yang belum dimakan sama
sekali karena di dalamnya terdapat bawang putih, lalu aku bertanya
kepada beliau: 'Apakah bawang putih itu haram?' Beliau menjawab:
'Tidak, hanya saja aku tidak menyukai baunya.'Abu Afpb berkata:
'Sesungguhnya aku membenci apa yangengkau benci."'
Abu Ayyub W menyebutkan alasan Nabi ffi tidak makan
bawang putih, yakni karena Malaikat datang membawa wahyu
kepadanya,3, sebagaimana dalam hadits yangtelah disebutkan:
3l
Lihat komentar Syaikh bin Baz ini dalam Fat-hul Baari @./343, catatan kaki no. 1).
32
Al-Bukhari (tr/510 dan Muslim (no. 552).
33
Fat-bul Baai @,/213).
{@ u)i1t'q.,4(i'Gtti
"Rasul telah beriman kepada al-Qur-anyangditurunkan kepadanya dari
Rabbnya, demikian pula orang-ordngyang beriman. Semuanya beriman
kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, dan Rasul-
Rasul-Ny a. (Mereka mengatak an) :' Kami ti.dak membeda-bedakan dntard
seseordng pun (dengan yd.ng lain) dari Rasul-Rasul-Nya,' dan mereka
mengatakan: 'Kami dengar dan kami taat.'(Mereka berdo'a): Ampunilab
kami, ya Rabb kami, dan kepada Enghaulait ternpdt kernbali.'" (QS. A1-
Baqarah:285)
Allah menjadikan keimanan dengan beriman kepada enam
rukun ini dan menamakan orang yangberiman kepada rukun-rukun
ini dengan sebutan Mukmin, sebagaimana dijelaskan dalam hadits
{@ ti+;.$la.i:,
Allah, Malaikat -Malaikat-Ny o, Kitab'
"... Barang siapa y ang kafi.r kepada
I Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, dan bari Kemudian, maka sesunggubnya
ordng itu telab sesat sejauh-jauhnya." (QS. An-Nisaa': 136)
Hilangnya satu rukun dari rukun-rukun ini mengharuskan
l hilangnya semua rukun, sebagaimana disebutkan dalam penuturan
Y ahy a bin Ma' m ar, dia berkata: "Orang y aflgpertama membicarakan
tentang takdir di Bashrah adalah Ma'bad al-Juhani. (Suatu ketika)
I
aku berangkat bersama Humaid bin 'Abdurrahman al-Himyari
untuk menunaikan haji atau umrah, lalu kami berbincang-bincang:
'seandainya kami bertemu dengan salah seorang Sahabat Rasulullah ffi,
i
maka kami akan bertanya kepadanya tentang takdir. Kami pun ber-
temu dengan'Abdullah bin'Umar bin al-Khaththab di dalam masjid,
lalu kami berdua merangkulnya, salah seorang dari kami di bagian
kanan dan yang lain di bagian kiri.
I
Aku mengira sahabatku akan mewakilkan pembicaraan tadi,
hingga akhirnya aku berkata: ''\tr(ahai Abu'Abdurrahman, kami melihat
I orang-orang yang membaca al-Qur-an, tetapi picik pengetahuan.
I
37 Telah disebutkan wkbrij-rrya.
I
Menyelisik Alam Malaikat 341
L-.
Demikianlah keadaan mereka, bahkan mereka menyangka tidak ada
takdir dan menganggap remeh masalah itu." 'Ibnu'IJmar menjawab:
'Jika kamu menemui mereka, maka beritahukanlah bahwa aku
berlepas diri dari mereka dan mereka pun berlepas diri dariku.' Yang
dijadikan sumpah oleh 'Abdullah bin'tlmar adalah seandainya salah
seorang di antara mereka memiliki emas seperti Gunung Uhud lalu
dia menginfakkannya, niscaya tidak akan diterima oleh Allah darinya
hingga dia beriman kepada takdir." Setelah itu, dia menyebutkan hadits
Jibril yangmasyhur.38
Demikianlah iman kepada paraMalaikat dan demikian pulalah
rukun-rukun iman lainnya. Allah tidak menerima iman seseorang
terhadap salah satu rukun iman, kecuali dengan beriman kepada yang
lainnya.
Barang siapa yangtelah menyempurnakan imannya berarti dia
telah mendapatkan kemenangan di dunia dan akhirat, seperti halnya
firman Allah \H berikut ini:
[ ,i(@r'@,;;'r-':;'*g;;s.i\Ir@[I' ]
6,rt "ii{iv;;}5'";*; **t't;;i
n'b';i{r-$5@
llfr .rt a{3@ ",;!J, rfxi iz$ri,^y; ui)a,uL:)i\
.z 1 f.'i( "^ ii'^z :i- . - '
g (@)6Arii?qti;Ue6s ,7r
L
I
Neraka, serta pertemuan dengan-Nya; jugaberiman kepada kehidupan
setelah mati dan hari Kebangkitan. Semuanya ini termasuk hal-hal
yangBhaib.":s
Ibnu Katsir berkata mengenai firman-Nya: $ <,1.r;siil"rpjU* "Ddn
merek alab ordng-orang yang beruntung." "Yang dimaksud iala(orang-
orang yang memiliki sifat-sifat tersebut, yaitu beriman kepada yang
ghaib, mendirikan shalat, berinfak dari rizki yang diberikan Allah,
beriman terhadap Kitab yangditurunkan Allah kepada Rasulullah dan
Rasul-Rasul sebelumnya, serta beriman kepada negeri akhirat yang
mengharuskan setiap mereka bersiap-siap, berupa mengerjakan amal-
amal shalih dan meninggalkan hal-hal yang diharamkan berdasarkan
petunjuk, cahaya, keterangan, dan basbirah (pengetahuan) dari Allah
\E. Merekalah orang-orang yangselamat dan mendaparkan apa-yang
diminta di sisi-Nya karena amal perbuatan mereka, disebabkan Attrti
meneguhkan dan memberi taufik kepada mereka."a,
Dengan penjelasan tadi, jelaslah sudah betapa penringnya beriman
kepada para Malaikat dan besarnya manfaat serta buah yangdihasil-
kannya. Keimanan yangdiwajibkan tergantung pada hal itu semua.
Oleh karena itu, setiap Muslim wajib berusaha seoptimal mungkin
memperhatikan rukun iman yang agung ini, yaitu beriman kepada
para Malaikat. Hendaknya juga dia merenungkan apa yalgdikabarkan
mengenai mereka dalam Kitab Allah dan sunnah Rasul-Nyaffisehingga
dia dapat beriman kepada mereka dengan iman yangbermanfaat dan
berbuah di dunia dan di akhirat. Ia tidak boleh merasa cukup dengan
penjelasan tentang mereka (para Malaikat), berupa kisah-kisah dan
sifat-sifat y^ng boleh j adi keban yakannya tidak shahih, karena berita-
berita seperti ini tidak memberikan manfaat sedikit pun bagi orang
y ang meyakini ny a ata:u be riman kep adany a, ap alagi j ika berita-berita
(riwayat-riwayat) yangtidak shahih itu diterima sebagian manusia dari
sebagian yanglain tanpa dasar syar'i, wallaahu a'lam.
,)iirl{r$li,fil
{@#'"ii
"sesunggubnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silib bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang'ord,ngyang berakal."
(QS. Ali'Imran: 190)
tujuan dari tafakkur, nazhar, dan tadabbur, yaitu agar manusia dapat
l
I
I
I
I
mengesakan Allah M
dalam beribadah yang mencakup pengakuan
terhadap rububiyyah Allah serta r6rna'dan sifat-Nyr.
Allah Mi mencela orang-orangyangtidak berpikir dan ber-
tadabbur dengan cara yangbenar, sebagaimana firman-Nya:
{
'r;.;) w; ",$
{r:a# G" {3i 6J;J y
"Da.n Kami jadikan langit itu sebagai atap ydng terpelibara, sedang
mereka beryaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allab) yang terdapat
padanya." (QS. Al-Anbiyaa' : 32)
j
dan as-Sunnah. Adapun yang diklaim oleh para ahli ilmu kalam dan
filsafat, yakni memikirkan dengan menggunakan akal melalui cara-
cara tertentu dan peraturan-peraturan yang diada-adakan, maka ini
tidak termasuk tafakkur. Caratersebut hanyalah taklid terhadap para
pendahulu mereka taflpl- hujjah (argumen) yangdapat diterima akal.
Jika Anda merenungkan perkataan-Perkataan dan cara-cara yang
mereka anggap dapat mengantarkan untuk mentauhidkan Allah, maka
pasti Anda akan menyadari semua itu sebagai metode mandul yang
tidak dapat menyampaikan kepada apa yang dikehendaki. Ada y^ng
berhasil, tetapi hal itu dicapai setelah mengalami keletihan yangsangat
dan menempuh bahayayan1besar. Mencapai tujuan (kebenaran) setelah
mengerahkan seluruh dayadan upaya berupa hal-hal yangaksiomatik
tidaklah dibenarkan oleh al-Qur-an. Sebab, berlebihan dalam mendalami
hal-hal yarlgsudah pasti itu termasuk perbuatan yangtidak bermanfaat.
Bahkan, jika Anda bertanya kepada seluruh ulama ahli kalam,
apakah di antara mereka adayangdapatmengenal Allah \i& dengan cara-
cara yangmereka canangkan ataukah mereka mencapai pengetahuan
tentang Allah dengan car a-cara y mgdisyari' atkan, yakni melalui fitrah
(nurani) sefia ayat-ayat syar'iryah dan kauniWah, maka niscaya para
ulama tadi akan menjawab bahwa mereka tidak mengamalkan metode
ilmu kalam secara benar karena memang tidak membutuhkannya.
Meskipun demikian, mereka tetap menyebutkan cara-cara sePerti ini
dalam buku-buku mereka, tidak lain karena taklid terhadap guru-guru
mereka. Padahal, ahli ilmu kalam sangat mencela taklid dan tidak
membenarkan iman orang yangbenaklid.
Penulis al-laubarab berkata dalam sya'irnya:
a2 Al-Jauharab Perlu dicatat bahwa semua ahli kalam pasti bertaklid. Sungguh sangat meng-
fth. aO).
herankan.
f
q+^-gWT;,#.'#V L4rqi6 *
/ z r;( o.z/ t*t .t >z 1,, 4 ./ // z.z) //6a // ./ )
Cr-?tlJ"-, I'gl; ai-i,l-Y-9,[-a'*]i csl-t.o
6',l 9.i cb '
,i
o
,e 4:\l
.4 6ia; L€; ?iJyf{$rvj @ 4.}
u> }<4\3
;l @ It ir fr sl'q;t *- a. I Fi 6'tJ3
L
V$o6'li erbG;G -a?;i\r5{O5\ *fi It
(@ et;'f>&
"(Ingatlab), ketika kamu memohon pertolongan kEada Rabbmu, lalu
diperkmankan-Nya bagimu:'sesunguhnya Aku akan mmdatangkan bala
bantuan kepadamu dengan seribu Malaikat ydng datang bertutut-turut.'
Dan Allab tidak menjadikanryd (mmgirim bala bantuan itu), melainkan
sebagai kabar gembira dan agar batimu menjadi tenterdm harenanya.
Dan kemenangan itu banyalah dari sisi Allab. Sesunggubnya Allab
Mabaperkasa lagi Mababijaksand. (Ingatlab), ketika Allab menjadikan
kamu rnengd.ntuk, sebagai sudtu penentrarnan dari-Nya, dan Allah
msnurunkan kepadamu bujan dari langit untuk menltucikan kamu dmgan
bujan itu dan mengbilangkan dari kamu gdnggud.n-gdngguan syaitan
dan untuk menguatkan batimu dan memperteguh dengannya telapak
kaki(mu). (Ingatlah), ketika Rabbmu rneraalryukan kepada para Malaihat:
'Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlab (pendirian) orang-
ordngydng telab beriman.' Kelak akan Ahu jatuhkan rasa ketakutan ke
dalam hati orang-ordng kafi.r, maka penggallab kepala-kepala mereka
dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mere,€a. " (QS. Al-Anfaal: 9-1,2)
{ @ 6#a{"t;$ d';,,a{ii$'6 y
Menyel isik Alam Malaikat 361
"Bacalab kitabmu, cukuplab dirimu sendiri pada waktu ini sebagai peng-
bisap terhadapmz." (QS. Al-Israa': 14)
Apabila iman Anda kepada para Malaikat bertambah hingga
seolah-olah dapat melihat mereka, maka tidak diragukan lagi bahwa
keimanan ini akan memberikan pengaruh y^ng positif dan akan
menjauhkan Anda dari segala yangdiharamkan. Bagaimanahalitu bisa
terjadi? Penyebabnya tidak lain karenajisrayangtidak pernah kosong
selamanya (penuh keimanan), sedangkan biasanya, manusia tidak
berani melakukan maksiat, kecuali jika jiwanya kosong. Maka dari
itu, siapa yang benar imannya kepada Malaikat niscaya tidak pernah
merasakan kekosongan, bahkan tidak diragukan lagi hal ini akan
menyamp aikannyakepada tingkatan ihsan. Alangkah mulianya derajat
tersebut. Kita memohon kepada A1lah agar Dia memberikan ihsan
sehingga seolah-olah kita melihat-Nya ketika beribadah kepada-Nya.
Sebagaimana pula perbuatan-perbuatan y angpelakunya dilaknat
oleh Allah,yangjika telah mengetahuinya, pasti Anda akan menjauhi
perbuatan yang dapat menyebabkan laknat Allah tersebut. Alhasil,
jika telah mengetahui bahwa Malaikat melaknat para pelaku bid'ah,
maka Anda akan meninggalkan bid'ah; terlebih lagi jika Anda sedang
berada di Madinah Nabawiyah-semoga shalawat dan salam senantiasa
dilimpahkan kepada para penduduknya-pasri Anda akan tebih
menjauhi perbuatan munkar itu karena adanya nash khusus yang
melaknat pelaku bid'ah di dalamnya. Anda akan mengagungkan para
Sahabat Nabi M, dan tidak mencela mereka walaupun hanya satu
kata karena Malaikat akan melaknat orang yang mencela mereka.
Anda tidak akan mengancam saudara Anda dengan senjata arau yang
semacamnya karena Malaikat melaknat pelakunya. Demikianlah,
Anda akan menjauhi banyak perbuatan buruk karena takut Allah
menurunkan Malaikat kepada Anda untuk mendo'akan hal yarLgsangat
menakutkan ini.
Anda bersegera mengeluarkan gambar-gambar dari rumah, karena
Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yangdi dalamnya ada
gambar atau anjing. Anda akan memperhatikan untuk selalu mandi
junub dan tidak menyerupai perempuan dalam hal-hal yangkhusus
I Untuk menambah faedah, llhat al-Usbuul allatii Banaa'ahibal Mubtadi'ah Madzbabahurnft Sbifaati
war Rad^d'ahihaa min Kakami Syaihhil klarn lbni TaimtyyahkaryaDr. 'Abdul Qadir Muhammad
'Atha Sufi.
Semua kitab ini telah dicetak, segala puji bagi Allah. Kitab-kitab para Salaf memuat bantahan atas
pendapat-pendapat mereka yang sesat.
Maqaalaatul klaamlry iin (I/33 8).
Jabm bin Shafuan karya Khalid al-'Ali ftlm. 114).
At-Tanbiihu uar Raddkarya al-Malathi (hlm' 107).
Ibit. (hlm. trs).
tui.d. @lm. Lt6).
Al-Aqiidatuth Thabaautiah (hlm' a90).
16 Al-Karysyaaf
0//106).
t1 Tafsiir ar-Razii Q./L7l).
tB Al-Adl <uat Taubiid karya al-Qadhi 'Abdul Jabbar P./230), dengan saduran.
t' Al-Kasysyaaf(/6t).
20 Tanzibtl
Qar-an 'anil Matbaa'in karya al-Qadhi 'Abdul Jabbar (hlm. 13a).
2t Al-Karyryaaf gII/266).
22 lbirl.
@,/3r2).
'z3 Al-Kasysyaaf(n6q.
2a Al-Hayautaan karya al-Jahizh
Nl/221), secara ringkas.
I
I
27 Al-FashlW/66).
28 Al-Fasbl (V / 66) dar Syarb al-'Aqiidab ath-Thabaauilryab
2e Kitab al-Jubba-iaan
ftlm. a57).
Qim.257) dan Maqaakat al-Islarnlryiin @/166).
30 Al-Kasysyaaf (I/ 446).
3t Maqaakat al-klaamiyyiin
32
W296).
Al-Kasyryaaf W54).
33 Al-FashlGVl83).
3a Syarb al-'Aqiidzh an-Nuuniyyahkarya, al-Harras (hlm. 393).
a3
laubarattt Taubii.d (ro. 137).
a8
Jaubaratut Tauhiid (hlm. 29a).
ae Lihat Syarb al-Aqiidab ath-ThabaauiyaD (hlm.
136).
54
Untuk mengetahui hakikat tokoh ini, lihat Da'watu Jamaluddin al-Afghani fi.i Miizaanil klaam
karya Mushtaf.aFar.ni 'Abdul Lathif Ghazal.
55
Lihat al-Ma"drasab al-Aqliyyah al-Hadiitsah fil Tafsiir (hlm. 12a).
s6 Tafsiir al-Maragbii
{,/86), secara ringkas.
s1 Al-Islaam 'Aqiidatan ua Syari'ab (hlm. 30), secara ringkas.
58 Lihat Manhajul Madrasab al-'Aqliyyab (hlm.7a!.
se Tafsiir al-Maraghi
0./88).
60 Tafsir Maraghi
0/86-57), secara ringkas.
t
Dalam al-Musnadkaryaal-Habib bin ar-Rabi', pada bab keutamaan
menuntut ilmu, disebutkan sabda Nabi ffi berikut:
I
i.o'
((.ts }]ri \Lw, i*it
' J lz z
JuEJ I 'dA 5r
4i-.Jdir
4'- et
o) ll
"Sesungguhnya Malaikat meletakk an sayapnya nyabagi
g1 Penruntut ilmu
karena ridha rcrhadap apa y ang diperbuat ny a."
Ar-Rabi' berkata: "Sayap adalah ganti dari tangan dalam hal
do'a."6a
B. Kaum Sufi
Kata asb-sbuufiyyah adalah kata umum yangdi bawahnya masuk
berbagai kelompok yang sangat banyak, namun sangat disayangkan
ia tersebar luas di dunia Islam dengan berbagai nama yangdisatukan
oleh kata Tasbaaruuf. Kaum Sufi memiliki pemikiran-pemikiran dan
berbagai keyakinan yangberbeda-beda. Akan tetapi, mereka disatukan
dalam kebodohan yang sangar terhadap al-Qur-an dan as-Sunnah,
bergantung kepada seseorang, taklid kepada pemimpin-pemimpi nnya
tanpa menimbang ucapan mereka dengan al-Qur-an dan as-sunnah atau
akal sehat. Mereka sangat berlawanan dengan kelompok ahli kalam
yangtelah mengangkat nilai akal hingga mereka menentang al-Qur-an
dan as-Sunnah. sementara itu, ahli tashawwuf meniadakan akal dan
tidak memfungsikannya sama sekali.
Pada awal pertumbuhannya, kaum sufi mengajak kepada zuhtd
dan mencampakkan kelezatan dunia, dengan memakai pakaian-
pakaian kasar (usuh), kemudian mengumpulkan seriap perkataan demi
mengajak orang-orang kepada dakwahnya. Akibatnya, bercampurlah
keyakinan mereka dengan ajaran Hindu dan Budha serta mereka
t-
Apa yang disebutkan mengenai mereka dalam hal ini cukup
banyak.
Al-Ghazali menjelaskan persaksian orang-orang sufi ketika sedang
berkhalwat: "Carayang pertama kali dilakukan adalah berupaya
mendapatkan kasyaf dan musyahadah. Setelah iru, seseorang akan dapat
menyaksikan Malaikat, roh-roh para Nabi, dan mendengarkan suara
mereka dalam keadaan terjaga. Selanjutnya, orang tersebut mengambil
f.aeda,h-taedah dari mereka sampai meningkat kepada musyabadatus
shuurab (menyaksikannya dalam bentuk wujud), hingga akhirnya
memperoleh derajat yangtidak bisa lagi diungkapkan."T2
An-Nursi berkata: "sesungguhnya orang-orang yang diterangi
dengan cahaya Nabi ffi mendapatkan tarbiyab (pendidikan)nya,
mengikuti jejaknya, dan mendidik ribuan orang, seperri Syaikh al-
Kailani dari kalangan para wali, para pemimpin, dan para ulama
pilihan. Orang-orang itu telah bertemu dengan para Malaikat dan
jin, lalu berbicara dengan mereka. Riwayat-riwayat tenrang hal ini
rnutaantir, masybur, dan qath'i. "73
Seandainya kita mengkaji ucapan orang-orang sufi dalam hal
ini, niscaya pembahasannya menjadi panjang lebar. Intinya adalah
menyebutkan apa-apa yang menunjukkan 'aqidah mereka secara
ringkas. Malaikat menghadiri dan mendengarkan senda gurau dan
berdansa bersama mereka.
Al-Halwani berkata: "Apabila melihat seorang yang berdzikir
atau ahli dztkir,para Malaikat turun ke tempat tersebut dan berdzikir
bersamanya, lalu syaitan menghilang dari rempat tersebut sesuai dengan
kadar kebenaran dalam berdzikir. Jika ia mencintai sesuaru, Malaikat
pun ikut mencintainya, bahkan melebur bersamanyadengan kecintaan
dan ketertarikan terhadap orang yarlgjujur kepada Allah. Ia merasakan
kelezatan den gan berdzikir kep ada-N y a dan melup akan syahwat y ang
membinasakan. Ia pun sadar (bertaubat) darinyahingga menjadi hamba
Allah Yang Maha Penyayang dan bercampur dengan para Malaikat.
76
Ar-Rifaa'iyyah karya'Abdurrahman ad-Dimasyqiyyah (hlm. 200).
71
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim serta selain keduanya. Para ulama menganggapnya
sebagai hadits mutawatir.
Ibnul Jauzi berkata: "Al-Mugbbiratu adalah suatu kaum yang menimbulkan debu. Artinya, mereka
memukul-mukul ftarpet/permadani) untuk mengeluarkan debu ketika berdzikir kepada Allah
dengan berdo'a dan tadbarru'." Lihat Talbiis lbliis (hlm. 329).
As-Subki berkata: "Apa yang disebutkan oleh Imam asy-Syafi'i,SE bahwatermasuk hal baru yang
diadakan oleh orang-orang zindik, yaitu perkataan seorang imam yang sangat pintar mengenai
prinsip-prinsip agama, karena pendengaran ini tidak disukainya dan meninggalkannya kecuali
orang-orang yang tertuduh zindik seperti Ibnu ar-Rawandi, al-Farabi, dan Ibnu Sina serta yang
lainnya." Lihat Ma'na Qaulil Imam al-Mutbthalibi ldzaa Sbabbal Hadiitsu Fahuwa Madzhabiikarya
as-Subki dalam ar-Rasaa-il al-Muniiiyyah.
Al-Baihaqi dalam Manaaqib asy-Syaf i 0./173).
C. Syi'ah
l. Intisari keyakinan Syi'ah
Syi'ah adalah kelompok yang sangat terkenal, termasuk sekte
sesat yang tegak di atas tiga prinsip:
1. 'Aqidah kebatinan , yangsecara zhahirnya tasyalryu' dan rafi.dbab,
tetapi batinnya kekafiran murni. Artinya, keyakinan mazdak
dalam agama Majusi dan fanatisme terhadap etnis Persia.
2. Menampakkan sebagian syari'at seperti shalat dan yang lainnya
disertai kesungguhan untuk menyelisihi kebenaran yangtetap
menurut Ahlus Sunnah walJama'ah, termasuk juga berpura-pura
menampakkan kecintaan terhadap Ahlul Bait.
3. Mengadakan tipu daya terhadap kaum Muslimin secara umum
dan lebih khusus pengikut manhaj Salaf. Mereka menyerupakan
tipu daya mereka terhadap Ahlus Sunnah sepefti tipu daya orang
Yahudi terhadap kaum Muslimin.
81
Lrhar Badzlul Majhuudifii Musyaababatir Raafi.dbab bil Yabuudkarya'Abdullah al-Jumaili.
82
Ushuul Madzbab asy-Syi'ah (Iy583).
83
Ibid.
m
bin @./584).
9l
Al-Fashl (IVl183).
92
Ary-Syifaa (IY1e8).
D. KelompokBathiniyyah
Aliran Bathiniyyah termasuk kelompok yalgmenisbatkan
sesat
diri secara zhalimdan dusta kepada Islam. Pengikutnya masih tetap ada
di belahan dunia Islam hingga kini. Penulis mengutip penjelasan Ibnul
Jatzi mengenai mereka: "Mereka itu adalah kaum yang mengikuti
102
Taajul'Aqaa-i.d uta Ma'dinul Fauaa-id (hlm. a5a6).
103
Thdd-ifuh dn-Nushairiyyab Taariihhubaa wa Aqaa-idubaa (hlm. 62).
tM Tltaa-ifab an-Nusbairiyyah
tos
$lm. a7).
Al-Qaraamithab karya Ibnul Jauzi ftlm. 59).
toe
Majmuu'ui Fatdargaa. @,/145).
i karya Muhammad Husain dan al-Qadiyaniyyabkarya
tr Al-Masiih an-Naashiriifil Hindkaryaal-Qtdiyani ftrlm. 4). Lihat contoh ucapannya dalam Aqiidab
Khatmin Nubuuuah (hlm. 2a6).
t2 Al-Babi1ryab karya Ihsan Ilahi Zhahir.
113
Haqiqab al-Baablryab ual-Babaa-iyyab @lm. 87).
I
Menyelisik Alam Malaikat 415
terlihat oleh indera. Atas dasar itu, dia tidak beriman kepada Malaikat,
demikian pula den g an adany a keb angkit an j asmani (hari Keb angkit an) .
Sebab, kebangkitan jasmani menurutnya tidak lebih dari penafsiran
akal orang-orang. negro Amerika.t'8
tl8
rbid. g/362).
t(7.. ,i(
Gj:;$ioiU.,#{,& r4) 't
A\9 *J4.(;3; <rfu1,liF
JC,
' Sanadnya shahih, seperti yang dijelaskan sebelumnya, karena diperkuat oleh hadits setelahnya.
2. Jumlah Malaikat
Diriwayatkan dari kitab-kitab Yahudi bahwaMalaikat itu ribuan
jumlahnya. Mereka meriwayatkan dari Danial, dia berkata: "Aku
melihat sungai Neraka mengalir, lalu keluar dari hadapannya ribuan,
b ahkan jutaan $dalaikaQ, y be rdiri di hadap a nny a.o e
^ng
Dalam al-Muluukul Uwal diterangkan: "Aku melihat ar-Rabb ...
dan semua pasukan langit berdiri di hadapan-Nya, di sebelah kanan
dan di sebelah kiri-Nya."to
Adapun dalam ay^t-ayat Mazmur dijelaskan: "Mereka adalah
kendaraan-kendaraan Allah yang tumbuh ribuan secara berulang-
ulang."
Mengenai riwayat nama-nama Malaikat menurut mereka, terdapat
nama umum dan nama khusus.
3. Nama-Nama LJmum Malaikat
7. Al-Malaa-ikah: Mereka sering sekali menyebutkan nama Malaikah.
2. Malaakur Rabb.
3. Rabbul lunuud (nama ketua Malaikat).
4. Jundus Sdmaa'(pasukan langit).
5. Al-Karuubiim
Yaitu sebutan yar.g menunjukkan jamak (plural) dalam bahasa
Ibrani, atau Kdruubiuun, yakni sebutan jamak (plural) dalam
bahasa Arab. Setiap Malaikat memiliki empat wajah dan empat
sayap serta memiliki tangan yartg menyenrp ai tangan manusia,
yang terdapat di bawah sayapnya,, bahkan bentuk wajahnya
sepefti wajah manusia.lr
l6
Isy'iyaa' (hlm.10).
t1
Danial [/13).
t8
Danial Q/t2).
l9
Qaamuusul Kitaab al-Muqaddas (hlm. 921).
20
A I - Mazaam iir (109 / 20).
\ Isy'iyaa'Sl/6).
22
Qudbaah(Xm/6).
,3 lbid. (13).
2a Tahuiin (1S) dan
Qaamuusul Kitaab al-Muqad.das (hlm. 921).
2s Tahutiin(Xlx/3).
26 Sebagai contoh, lihat kisah kaum Luth Takwiin (XIX/30).
6. Melihat Malaikat
Kitab-kitab orang Yahudi menunjukkan bahwa para Nabi dan
orang-orang shalih di kalangan mereka dapat melihat Malaikat dan
mengajaknya berbicara.Hal ini sesuai dengan riwayat sebelumnya
mengenai kisah tamu Nabi Ibrahim dan kisah mereka bersama Nabi
Luth. Di antara manusia y^tgpernah melihat Malaikat, sebagaimana
disebutkan kitab-kitab mereka, adalahHajar. Malaakur Rabb banyak
mengatakan kepadanya: "Aku akan memperbanyak keturunanmu.'
Benarlah bahwa keturunannya tidak dapat dihitung karena sangat
banyak. Malaakur Rabb juga berkata kepadanyai "sekarang kamu
hamil. Kamu akan melahirkan seorang putera yangkalian namakan
Isma'il karena ar-Rabb telah mendengarkan rintihanmu."2s Selain itu,
masih b anyak riw ay at lain y ang mereka kemukakan.
7. Tugas-TugasMalaikat
Para Malaikat adalah utusan Allah kepada Nabi-Nabi dan manusia.
Para Malaikat mendatangi mereka untuk melayani, yakni pada setiap
masa bangsa Allah."
30 Al-Mazaamiir (-Cl/9).
31 Al-Kanzul Marshuudfi.i
Qaana-ilit Talmuud (hlm. 58-59), dengan ringkasan.
32 lbid. (hlm. 55).
33 Al-Kanzul Marshuudfii
Qautaa-idit Talmuud (hlm. 57).
3a Hizqiaal Q./4).
3s Al-Kanzul Marshuudfii
Qauaa-idit Talmuud (hlm. 59).
36 lbirl.
ftlm. 59), dinukil dengan saduran.
31
Qaamuusul Kitaab al-Muqaddas (1m.539).
38 A'maalur Rusul
SXIJJ/8).
j
Firman Allah tgg:
,#.';qj #
r,ej {;:t$, ;A1 b3r{, * I;i( r.;ri
W_ *
i-i$i ;i@ a4f, rijrt e 4{
^il,ftr
f,g "& S; ;
,* 6 xi 6f?{,u:."i, S {,:t i} fi";e1}p F; e.,$
{@ 6-i.W(Y i!;1;# -e* u / i gu
4$
"Hai orang-ord.ng ydng beriman, janganlah kamu mengambil ordng-ordng
Yabudi dan Nasrani mmjadipemimpin-pemimpin (mu); sebagizn mereka
adalab pemimpin bagi sebagian yang lain. Barang siapa di antara kamu
mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu
termasuk golongan mereka. sesunggubnya Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orangydngzhalim. Maka kamu akan melihat orang-ord.ng
yang ada penyakit dalam batinya (orang-orang munafik) bersegera
mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: 'Kami takut
akan mendapat bencana.' Mudab-mudaban Allab akan mendatangkan
kemenangan (kepada Rasul-Nya), dtau sesuatu keputusan dari sisi-Nya.
Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terbadap d.pd, ydng mereka
rabasiakan dalam diri mereka." (QS. Al-Maa-idah:51-52)
Penjelasan ayat ini tidak menghalangi kita untuk mengajak
Ahlul Kitab kepada Islam dengan hikmah dan nasihatyaflgbaik, serta
berdebat dengan mereka dengan cara yang lebih baik, sebagaimana
yangdilakukan oleh Rasulullah ffi.
46
Qaamuusul Kitaab al-Muqaddas (535). Telah disebutkan banyak rincian dalam buku-buku mereka
tentang_syaitan dan-hakikat serra tugasnya. 'Ilmul Laabuut an-Nizbaamll (hlm. 523-531).
47
Ru'yaa Yuubanaa al-Laabuuti (XX/ l).
48
Injil Lukas Wt2).
Iniil Lukas fi/26\. Apa yang disebutkan dalam kisah ini menunjukkan dengan jelas penentangan
-'...k. dd"m me"gklri- ir" sebagai putera Allah. Sebenarnya mereka tidak memiliki sandaran
ilmiah-selain y"*g *...ka dapatkan-yang membuktikan bahwa al-Masih addah putera Allah.
"p" lihat kitab lzbbaarul Hdq
Untuk tambahan, W75l).
50
5l
Ru'yaaYuubanaa W7).
Luu4az $-ukasVl9).
52
Risaalab Yahuudzaa (hlm. 9).
53
'-Ilmal Laabuut an-Nizbaamii (hlm. 517).
ss Lihat tempat tugas-tugas ini dalam (al-Mahhut,l520) dan Qaamuusul Kitaab al-Muqaddas (hlm. 921).
s6 limaanii karya al-Qass Ilyas Maqar (hlm. 3a7).
n Risaalab Baulis ilaa Ahli Kaulus @/L8).
s8 Ru yaa Yubana al-Labuti (XIX/10). Perlu diperhatikan perkataan penulis pada bagiln akhir,
bahwasanya kesaksian yang ditelantarkan adalah roh kenabian. Sesungguhnya hal itu adalah dalil
kebathilan klaim mereka mengenai ketuhanan'Isa 2@.
59
'Iltnalhabautan-NizharniQim.523)daaal-MahhuzrkaryaalQamsSayyidarus'AMulMasih(hlm. 157).
60
Al-Aqazniim adalah bentuk jamak dari uqnililm, yaitu kata Yunani yang disebutkan untuk sosok
yang memiliki kelebihan. Lihat Haqaa-iq Asaasiyyab fil hmaan al-Masiih.
6l
Qaamuusul Kitaab al-Muqaddas (hlm. 23a).
6s
Qaamuusul Kitaab al-Muqaddas $1m.474).
tr Lihat Taariihbul Kaniisah @./rc\ dar an-Nasraaniyyah minat Tauhiid ilat Tatsliits (hlm. 1S3).
u't r,,.
ir 1;t",,i\E
i;[.r* 2r, )) ).2 zzaz
U- l:r'6il i:I3 \];,ii-;yryr$ViLG
/az o t./ , 1,
r+ Q->s €/ JL
6? IJntuk mengambil faedah, llhat al-Jauaab a*sbahib liman Baddala Diinal Masiib-.\..y1
lbly
T aimryyah, Ililaayatul Hiaariikarya Ibnul Qayyi m, Izb-baarul Haq karya Rahmatullah al-Hindi,
al-Munaazbarah bainal k[aam wan.Nashraaniyyah yang dibagikan secara gratis oleh Direktorat
Jenderal Riset Ilmiyah pada tahun 7407 H, dai an-Nasraanilryahkarya Su'ud al-Khalf.
6t Al-Bukhari
6e
WL27L), Kitab al-Anbiyaa'.
ImamAhmaddalamMusnad-nyaS/215).An-Nasa-i N/268),Kitab"ManaasikulHajj". IbnuMajah
(Iy1008) dabm al-Manaasr&. Semua diriwayatkan dengan sanad shahih. Lihat al-Musnad W257),
dengan ubqiq Ahmad Syakir.
70 lJntuk tambahan, lihat Bab "Maalaa-a fii anna Sababa Kufri Banii Adam watarkihim Diinahum
Huwal Ghuluww fis Shaalihiin" dari Kitabut Taubiid karya Imam al-Mujaddid Muhammad bin
'Abdul Sfahhab '+lB.
{@ qri3vr;@ti';3dt
"(Kaum) Tsamud telab mendustakan (rasulnya) karena melampaui batas,
ketika banghit ordng ydng paling celaka di antara mereka, lalu Rasul
Allab (Sbdh\ berkata kEada mereka: '(Bizrhanlah) unta betina Allab dan
minumannya.' Lalu mereka mendustakannyd. dan menyembelih unta itu,
maka Rabb mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka,lalu
Allab rnenyd,rnaratakan mereka (dengan tanah), dan Allab tidak takut
terbadap ahibat tindakan-Nya itu." (QS. Asy-Syams: 11-15)
3 Al-Bidaayah wan Nihaayab I/123). Negeri tempat tinggal yang mereka pahat masih tetap ada
hingga hiri ini, yang dikenal dengan Madaa-in Shalih, letaknya dekat wilayah al-'Ala, sekitar 250
km dari Madinah al-Munawwarah.
8 Lihat Mu'aqad al-Irnam al-A'zbam Abi Hanifah fii Abaroayin Nabi S, karya al-Alusi.
<f;tj;!KyvL'{'{$bGGCUr$t'.-"'*(i,Y
*Maka
{@w
apakab patut Rabb memilibkan bagimu anak-anak laki-laki sedang
Dia sendiri mengambil anak-anak, perempuan di d.nta.rd. para Malaikat
sesungguhnya kamu benar-bendr rnengucapka.n kata-h,ata ydng besar
(dosanyQ." (QS. Al-Israa' : 40)
{
"Dd.n mereka adakan (hubungan) nasab antaraAllab dan antara jin. Dan
sesungubnya jin mengetahui babua mereka benar-benar akan diseret (ke
Neraka)." (QS. Ash-Shaffaat: 158)
Fusbuulun fi.i Adyaanil Hind (hlm. 100) dan Ad1aan al-Hind al-Kubraa (hlm. 65).
Fusbatlun fii Adyaanil Hind ftlm. 58-65) dan Adyaanul Hind al-Kubraa (hlm. 62-65).
23 Tahqiqu Maa lil Hindi Min Maquulabkarya al-Bairuni (hlm. 29), dengan saduran.
26 lbid. (hlm.63).
'z1 Tahqiiqu Maa lil Hindi min Maquulab ftlm. 65), dengan saduran dan ringkasan.
28 lbid.
1_
4. Tempat tinggal (Dewa) Malaikat
lJmmat Hindu sering menyebutkan kalimat as-sarnaa' dan as-
samaawii.lryiin atas roh. Hal itu merupakan dalil bahwa para malaikat
bertempat tinggal di langit, tetapi mereka juga memiliki tempat tinggal
di bumi. Tempat tinggal mereka di bumi adalah di Gunung Mirwa
yangterletak di seperdua bumi y^rlgkering.2e
Kisah-kisah riwayat mereka menyebutkan banyak nama bagi
Malaikat, yarrg di dalamnya terdapat banyak khurafat dan pemujaan
terhadap berhala, di antaranya: "Seorang laki-laki pernah bersedekah
dengan beberapa sapi yang tidak layak untuk diperah susunya, namun
dia berharap mendapatkan pahala karenanya. Purera laki-laki itu
pun memprotesnya, lalu ayah itu marah dan membawanya ke alam
maut. Maka Malaikat maut menyamburnya dan bergembira dengan
kedatangan anak yang cerdas ini dan berkata kepadanya: "Mintalah
apayangkamu inginkan." Maka anak itu menjawab: "sesungguhnya
manusia berbeda pendapat di bumi terhadap apayangakan menimpa
manusia setelah kematiannya." Sebagian mereka berpendapat bahwa
roh orang mati akan tinggal setelah mati, sedangkan sebagian yang
lain mengingkarinya." Bagaimana hakikat pembic araanini? Malaikat
maut menjawab: "\7ahai anak yang cerdas, sesungguhnya masalah ini
termasuk masalah yang sangat sulit dipahami dan diketahui, hingga
paraMalaikat yang dekat kepada Allah saja bingung dalam mengetahui
p erjalanan ro h-roh. "
30
ll
Lihat Fusbuulun fii Adyaanil Hind karya al-A'zhami, Adyaanul Hind al-Kubraa karya Syalabi,
dan al-Buudziyyab yang merupakan Tesis Magister di Universitas Islam karya Dr.''Abdullah
Numusak.
Al-Aqaa-il al-lV'a*aniyyab fid Diyanah an-Nasbraaniyyab (hlm. aO).
33
Buud,ua Hayaatubuu roa A/kaaruhuu karya Hamdi as-Sa'&wi (hlm. 7).
34
Al-Aqaa-id al-lVatwniyab fid Diyanab an'Naslnaaniyyab Slm. 5a).
35
Buudzza Hayattbuu wa Afhaarubuu $1m.8).
36
Buudzaa Hiyaatubuu ua Afkaarubur.t (hlm. 22) dan al-'Aqaa-id al-lVatsaniyyab fid Dianab an-
Nasbraaniyyab (hlm. 12 1).
37
Al-Baudziyyab karya'Abdullah Numusak (hlm. 1 10)'
38
Sebagai perbandingan antara dua agama tersebut,lThalt al:Aqaa-id al-lVatsaniyyab
fid Diaanah
a n - Nas br aan i1rya b ftlm. 107 - 122).
39
Buadzaa Hayaatubuu ua Afkaaruhuu Qlm. 53).
40
rbkl.
4l
Al-Mausau'ab al-Muyassarab (tr/1 1 18).
48
As-shafaliyyah karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Q'/6-7), secara ringkas.
49
Llhat at-Thahaa-Ayh @1m. 3 15).
PENUTUP
I Lihat al-Bad-u utat-Taariikb karya Abu Zaid Ahmadbin Sahl al-Balakhi U/ l7O).
478 Penutup
untuk senantiasa bersungguh-sungguh menuntut ilmu, terutama
ilmu'aqidah, dan senantiasa menapaki manhai Salafush Shalih sena
menjauhkan diri dari perbuatan bid'ah dan pelakunya.
Mahasuci Engkau, ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi
bahwa tidak ada ilah yangberhak diibadahi dengan benar, kecuali
Engkau. Saya juga memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.
Semoga shalawat dan salam yangsebanyak-banyaknya senantiasa
dilimpahkan kepada Nabi kita, Muhammad M, )ug kepada keluarga
dan para Sahabatnya.