Anda di halaman 1dari 3

Furosemid:

1. Dosis: 20mg/24 jam ampul


2. Frekuensi: 20-40 mg, 1-2 kali sehari
3. Cara pemberian: Injeksi intravena
4. Indikasi: mengatasi odema karena penyakit jantung, hati, dan ginjal.
5. Kontra indikasi: gagal ginjal dengan anuria, prekoma dan koma hepatik, defisiensi elektrolit,
hipovolemia, hipersensitivitas,.
6. Efek samping: gangguan elektrolit, dehidrasi, hipovolemia, hipotensi, peningkatan kreatinin
darah.

Vip albumin:

1. Dosis: 30, 3x1


2. Frekuensi: 3x1
3. Cara pemberian: oral
4. Indikasi: membantu memelihara kesehatan, mengatasi hipoalbuminemia, meningkatkan
daya tahan tubuh, kadar albumin dan globulin
5. Kontra indikasi:
6. Efek samping: -

Norephineprin:
1. Dosis: 8-12 mcg per menit
2. Frekuesi:
3. Cara pemberian: inj intravena
4. Indikasi: mengatasi hipotensi yang mengancam nyawa dan menangani kondisi henti jantung
5. Kontra indikasi: pada pasien hipertensi, wanita hamil, pasien dengan
trombosisvaskulerperifer atau mesenterika
6. Efek samping: nyeri, terbakar, iritasi, atau terasa dingin, mati rasa, lemas, perubahan warna
kulit ditempat penyuntikan, detak jantung lambat, cepat atau tidak teratur, sianosis atau
kuku dan bibir berwarna kebiruan, sakit kepala, pandangan kabur, bicara cadel, atau sulit
menjaga keseimbangan, bingung, cemas, tremor, lelah yang tidak biasa atau keringat yang
berlebihan.

Vascon:
1. Dosis: 0,4-0,8 mg/jam
2. Frekuensi:
3. Cara pemberian: melalui infus, syiringe pump
4. Indikasi: meningkatkan tekanan darah pada penderita tekanan darah akut
5. Kontra indikasi: hipotensi karena kekurangan volume darah kecuali pada keadaaan darurat
untuk mempertahankan perfusi arteri koroner dan otak sampai terapi penggantian volume
darah selesai dilakukan. Trombosis vaskuler mesenterik atau perifer.
6. Efek samping: bradikardia, kesulitan dalam bernafas, sakit kepala, kekurangan suplai darah
ke jaringan atau organ tubuh, tekanan darah tinggi, kecemasan, sesak nfas, gangguan detak
jantung.

Ranitidine inj

1. Dosis: 150 mg, 2 kali sehari


2. Frekuensi 2x1 amp
3. Cara pemberian: inj intravena
4. Indikasi:menurunkan sekresi asam lambung berlebih
5. Kontraindikasi: bila terdapat riwayat porfiria akut dan hipersensitivitasterhadap ranitidine.
6. Efek samping: Mual, muntah, sakit kepala, insomnia, vertigo, ruam, konstipasi, diare.

Mecobalamine nulab inj

1. Dosis: 500 mcg


2. Frekuensi: 3x1
3. Cara pemberian: injeksi intravena
4. Indikasi:
5. Kontra indikasi: hindari konsumsi obat ibi jika ada riwayar alergi terhdap kandungannya
6. Efek samping: ruam kulit, biduran, kesulitan bernapas, pembengkakan diwajah, lidah, bibir,
atau tenggorokan

Ketorolac
1. Dosis: 30mg
2. Frekuensi: 3x1 ampul
3. Cara pemberian:
4. Indikasi: untuk pentalaksanaan nyeri akut yang berat jangka pendek (kurang dari 5 hai)
5. Kontra indikasi: hindari penggunaan ketorolac jikan memiliki kondisi medis berikut: infeksi
mata, asma, penyakit jantung, hipertensi, diabetes, kaki atau tangan bengkak.
6. Efek samping: ngantuk, pusing, sakit kepala, berkeringat, mulut kering, haus, demam, nyeri
dada, kejang

Cinam sanbe inje


1. Dosis:
2. Frekuensi: 4x1,5 gr vial
3. Cara pemberian:injeksi intravena
4. Indikasi: untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang peka terhadap cinam
(ampicilin dan subactam) seperti infeksi kulit, dan struktur kulit dan jaringan lunak, infeksi
saluran pernafsan atas, infeksi saluan pernafasan bawah, ISK, infeksi bedah.
5. Kontra indikasi: pada pasien yang memiliki indikasi alergi penicilin dan sulbactam
6. Efek samping: nyeri pada tempat injeksi, mual, muntah, diare, reaksi hipersensitivitas,
kelainan darah, efek hati

Bisolvon:
1. Dosis: 2ml (30 tetes)
2. Frekuensi: 2-3 kali sehari
3. Cara pemberian: oral, dan nebul
4. Indikasi: trakeabronkitis, enfisema disertai bronkitis, pneumokoniosis, paru meradang
kronis, brolektasis, bronkitis disertai bronkospasmus, merangsang pembentuka dahak an
expeterosi lebih cepat dari cairan abnormal cabang tenggorokan
5. Kontra indikasi: hipersensitiv terhadap bronhexine hcl atau komponen lain dalam formula
6. Efek samping: kembung, diare, mual untah, pusing, sakit kepala, berkeringat
Amiodaron darya varia inj:

1. Dosis: 5mg/kgBB
2. Frekunsi: 3x sehari
3. Cara pemberian: injeksi intravena
4. Indikasi: aritmia ventrikel pada pasien dewasa, misalnya pada pulseless ventricular
tachycardia atau fibrilasi ventrikel yang tidak respnsif dengan kompresi jantung.
5. Kontra indikasi:
6. Efek samping: mual, muntah, konstipasi, pusing, nafsu makan hilang, tremor, lelah yang
tidak biasa, demam, hipotensi, penglihatan kabur, gangguan pencernaan

Tutofusin:

1. Dosis: 30ml/kgBB perhari


2. Frekuensi: 1x1
3. Cara pemberian: intravena
4. Indikasi: memenuhi kebutuhan air dan elektrolit selama masa pra operasi, intra operasi dan
pasca operasi, memenuhi kebutuhan air dan elektrolit pada kedaan dehidrasi istonik dan
kehilangan cairan intraseluler, memenuhi kebutuh karbohidrat secara parsial
5. Kontra indikasi: pada penderita insufiensi ginjal, px yang intoleransi fruktosa sorbital,
defisiensi fruktosa, keracunan metilalkohol
6. Efek samping: nyeri diarea injeksi, demam

Farpresin fahrenheit inj;

Anda mungkin juga menyukai