(Revenue)
Penerimaan (revenue)
Merupakan nilai ekonomi (diukur dalam satuan mata uang) yang diterima oleh
seorang produsen/penjual sebagai hasil kegiatan menjual barang atau jasa.
Konsep penerimaan erat kaitannya dengan permintaan, oleh karena itu fungsi
penerimaan diperoleh melalui fungsi permintaan akan barang di pasar.
Penerimaan masih bersifat omset/laba kotor karena belum dikurangi dengan
biaya produksi.
TR = P x Q
Misal:
TR = Rp 1.200,- x 500
= Rp 600.000,-
TR
AR =
Q
600.000
AR =
500
AR = Rp 1.200,-
Penerimaan rata-rata sebesar Rp 1.200,-
ΔTR
MR = = TR l
ΔQ
Bulan 1 Bulan 2
ΔTR
P = Rp 1.200,-/ butir. P = Rp 1.200,-/ butir. MR =
Q = 500 butir Q = 750 butir ΔQ
maka: maka: 300.000
=
250
TR = Rp 1.200,- x 500 TR = Rp 1.200,- x 750
= Rp 600.000,- = Rp 900.000,- = 1.200
P Q TR AR MR
16.000 0 0 0
14.000
14.000 10 140.000 14.000
10.000
12.000 20 240.000 12.000
6.000
10.000 30 300.000 10.000
2.000
8.000 40 320.000 8.000 0
- 2.000
6.000 50 300.000 6.000
- 6.000
4.000 60 240.000 4.000
- 10.000
2.000 70 140.000 2.000
Tampak bahwa TR maksimal tercapai pada saat tingkat produksi sebesar 40 dan harga
setinggi Rp 8.000,- . Bila diperhatikan tampak pada tabel bahwa pada saat TR
maksimal penerimaan marginal (MR) setinggi nol
TRMAKS MR = 0
Fungsi Penerimaan Total
Q = a – bP P = a - bQ
Nt: Fungsi TR dalam bentuk persamaan kuadrat akan menunjukkan kurva yang berbentuk parabola, sedangkan
fungsi tanpa kuadrat kurva akan berbentuk linier
Fungsi Average Revenue
TR
AR = TR = a – b Q2
Q
a - bQ 2
AR =
Q
AR = a – bQ
AR = 1250 – 1,25Q
Menggambar kurva AR, P dan MR sama halnya dengan menggambar kurva
permintaan.
AR = 1250 - 1,25Q
AR (Rp)
Menentukan koordinat:
Bila Q = 0 maka 1250
AR = 1250 ( 0,1250 )
Bila AR = 0 maka
(AR)
0 = 1250 – 1,25Q
1,25Q = 1250
0 1.000 Q (unit)
Q = 1000 ( 1250,0 )
Fungsi Marginal Revenue
TR = aQ – b Q2
MR = derivatif pertama TR = TR l
MR = a – 2 bQ AR (Rp)
1250
bila
TR = 1250Q – 1,25Q2
MR = TRl
MR = 1250 x 1 Q0 – 2 x 1,25 Q1 MR
0 500 Q (unit)
MR = 1250 - 2,5 Q
Seorang produsen selalu ingin mengetahui pada tingkat penjualan dan harga
berapa penerimaan total akan mencapai maksimum, serta berapa
penerimaan total maksimumnya
P, AR, MR (Rp)
Premis:
1250
625
Karena P = AR maka gambar kedua
kurva tersebut berhimpit
MR AR, P
Karena Q pada MR adalah setengah
kali Q pada AR maka Kurva MR
membagi dua sama besar bidang
0 500 1.000 Q (unit)
antara nol dan 1000
TRmaks (Rp)
312.500
TR
P = 1250 – 1,25Q
Dengan turunnya harga tampak bahwa
500 = 1250 – 1,25Q jumlah barang yang diminta naik dari 500
unit menjadi 600 unit
1,25Q = 1250 – 500
Q = 600
MR = 1250 - 2,5 Q
= 1250 – 2,5 (600)
Dampak dari turunnya harga menunjukkan
= - 250 bahwa penerimaan marginal tidak lagi nol
( syarat TRmaks )
Harga pada saat TRmaks:
P = 1250 – 1,25Q
= 1250 – 1,25 (600)
P = 500
AR = P = Rp 500
P, AR, MR (Rp)
1250
Tampak dalam gambar bahwa
turunnya harga menjadi Rp 500,-
mengakibatkan:
300.000
Penerimaan rata-rata AR turun
seiring dengan turunnya harga
TR
Kurva penerimaan total yang kita pelajari adalah kurva penerimaan total pada
pasar monopoli, namun pada dasarnya konsep perhitungannya sama dengan
penerimaan total pada pasar persaingan sempurna (kurva berbentuk linier)
Menghitung penerimaan total adalah menghitung omzet bukanlah laba
Penerimaan marginal dimungkinkan lebih kecil dari nol
Pada saat penerimaan total mencapai maksimum, kuantitas pada penerimaan
marginal sebesar setengah kali kuantitas penerimaan rata-rata
Pada saat penerimaan total maksimum, nilai, fungsi dan kurva penerimaan rata-
rata akan selalu sama dengan harga
Pada saat penerimaan total maksimum, tingkat harga sebesar setengah kali
konstanta penerimaan rata-rata dan penerimaan marginal
Pada saat penerimaan total maksimum, Elastisitas harga sebesar 1 (unitary)