Disusun oleh:
LAPORAN
Pembimbing Akademik
TTD KETERANGAN
TGL MATERI BIMBINGAN TTD MHS
PRESEPTOR
2 Oktober LP dan Pengkajian Kasus Kelompok
2021
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
berkat dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan lengkap ini tentang
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan harga diri rendah pada Nn T
di RT 04 RW 01 Yogyakarta
Laporan lengkap ini bertujuan untuk memenuhi tugas profesi keperawatan Jiwa
kami sebagai mahasiswa profesi di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya,
untuk memperoleh gelar Ners. Laporan lengkap ini tidak akan selesai tanpa bantuan
dari beberapa pihak tertentu. Maka, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Yesiana Dwi Wahyu W., S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
2. Made Indra Ayu Astarini, S.Kep.,Ns. M.Kep sebagai dosen pembimbing yang
bersedia menyediakan waktu dan memberikan pengarahan pada penulis.
3. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Widya
Mandala Surabaya, yang telah membantu kami berkembang demi mencapai masa
depan saya.
4. Keluarga yang telah memberikan kasih sayang, semangat dan selalu mendukung
kami dalam doa dan juga selalu mendukung baik secara moral maupun finansial
selama penulisan laporan lengkap ini
Kami sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta
pengetahuan bagi para pembaca. Kami menyadari bahwa laporan lengkap ini jauh
dari kata sempurna, maka penulis memohon kritik dan saran yang membangun, untuk
perbaikan laporan lengkap ini agar menjadi lebih baik
Lampiran 2 Leaflet…………………………………..…………………………...…79
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................i
LEMBAR KONSULTASI..........................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................iv
DAFTAR ISI................................................................................................................v
1.1. Latarbelakang
Gangguan jiwa adalah gejala atau pola dari tingkah laku psikologi yang tampak
secara klinis yang terjadi pada seseorang dari berhubungan dengan keadaan stress
(gejala yang menyakitkan) ketidakmampuan (gangguan pada suatu area tau lebih dari
fungsi-fungsi penting) yang meningkatkan resiko terhadap kematian, nyeri
ketidakmampuan atau kehilangan kebebasan yang penting dan tidak jarang respon
tersebut dapat diterima pada kondisi tertentu (Yoseph, 2012). Harga diri rendah
adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan
akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan diri. Adanya
perasaan hilang kepercayaan diri, merasa gagal karena tidak mampu mencapai
keinginan sesuai dengan ideal diri (Nasir et al, 2014).
Berdasarkan data rekam medis di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soehartoe Heerdjan
Jakarta periode januari sampai juni 2016, jumlah kunjungan pasien sebanyak 35.396
dan di ruang rawat inap sebanyak 1474. 10 besar diagnose penyakit pasien rawat
inap diantaranya skizofrenia paranoid. Skizofrenia yang tak terinci, skizoektif tipe
manik, skizofrenia residual, psikotik akut, skizofrenia hebrefenik, gangguan mental
organic, skizoafektif, skizoafektif tipe depresi, dan harga diri rendah 33 orang.
Terapi kognitif adalah salah satu bentuk psikoterapi yang didasarkan pada
konsep proses patologi jiwa, dimana fokus dari tindakannya berdasarkan modifikasi
dari distorsi kognitif dan perilaku maladapatif (Townsend, 2014). Menurut Nevid,
Rathus, dan Greene (2008) terapi kognitif juga berfokus untuk membantu klien
mengidentifikasi dan mengkoreksi pikiran maladaptif, jenis pikiran otomatis, dan
mengubah perilaku diri yang didominasi oleh dorongan dimensi emosional. Selain
terapi kognitif penerapan teknik berpikir positif dan afirmasi positif pada klien
ketidakberdayaan tersebut juga dapat membantu klien untuk masalah psikososialnya
(Jannah & Putri 2015).
Tujuan penanganan dan pencegahan harga diri rendah adalah menciptakan
stimulasi persepsi positif terhadap kemampuan dan pencapaian yang dimiliki,
sehingga klien dapat memahami kemampuan dan pencapaian yang mereka miliki.
Penanganan dan pencegahan harga diri rendah dengan komorbid masalah kesehatan
jiwa dapat dikombinasikan dengan pengobatan medis yang mengacu pada masalah
kesehatan jiwa yang dialami. Masalah kesehatan jiwa dapat menimbulkkan perilaku
negatif ataupun stigma negative dari masyarakat sehingga berdampak pada terjadinya
harga diri rendah pada klien.
1.2. Rumusan masalah
Bagaimana Asuhan Keperawatan Jiwa dengan harga diri rendah?
1.3. Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Memberikan Asuhan Keperawatan Jiwa dengan harga diri rendah.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Menjelaskan definisi harga diri rendah
2. Menjelaskan etiologi harga diri rendah
3. Menjelaskan klasifikasi harga diri rendah
4. Menjelaskan mekanisme koping harga diri rendah
5. Menjelaskan pohon masalah harga diri rendah
6. Menjelaskan manifestasi klinis harga diri renddah
7. Menjelaskan komplikasi harga diri rendah
8. Menjelaskan pemeriksaan diagnostik harga diri rendah
9. Menjelaskan penantalakasanaan farmakologi dan non farmakologi harga diri
rendah
10. Menjelaskan pengkajian data dasar
1.4. Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Melalui laporan ini baik penulis maupun pembaca dapat mengerti Asuhan
Keperawatan Jiwa dengan harga diri rendah
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi masyarakat
Melalui laporan ini diharapkan masyarakat dapat mengerti dan menambah
wawasan tentang harga diri rendah
2. Bagi Mahasiswa
Melalui laporan ini diharapkan mahasiswa dapat memahami asuhan
keperawatn anak dengan harga diri rendah
3. Bagi Institusi pendidikan
Melalui laporan ini diharapkan Institusi pendidikan dapat lebih
mengembangkan asuhan keperawatan jiwa dengan harga diri rendah.
12
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Harga diri rendah adalah penilaian tentang pencapaian diri dengan menganalisa
seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Perasaan tidak berharga, tidak berarti
dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan
kemampuan diri (Fajariyah, 2014)
2.2 Etiologi
a. Penolakan
b. Kurang penghargaan
c. Persaingan antara keluarga.
d. Tidak mampu mencapai standar. (Yusuf et al, 2015)
2.3 Klasifikasi
a. Harga diri rendah situasional
Evaluasi atau perasaan negative terhadap diri sendiri atau kemampuan klien
sebagai respon terhadap situasi saat ini (PPNI et al., 2016)
b. Harga diri rendah kronis
Evaluasi atau perasaan negative terhadap diri sendiri atau kemampuan klien
yang berlangsung lama dan terus menerus (PPNI et al., 2016)
2.4 Mekanisme koping
Adapun beberapa mekanisme koping pada harga diri rendah menurut Yusuf et
al, (2015)
a. Pertahanan jangka pendek
1. Aktivitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari krisis, seperti
kerja keras, nonton, dan lain-lain.
2. Aktivitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara, seperti
ikut kegiatan sosial, politik, agama, dan lain-lain.
13
NON FARMAKOLOGI
a. Terapi aktivitas kelompok (stimulasi persepsi): pemberian terapi tersebut
dapat dilakukan dengan tujuan meningkatkan persepsi diri terhadap
kemampuan yang mereka miliki yang berdampak pada tidak terjadinya
masalah keperawatan harga diri rendah (Tarigan, 2017)
b. Terapi kreasi seni menggambar
Terapi tersebut dapat mengekspresikan perasaan melalui terapi lingkungan
seni menggambar dengan ekspresi verbal. Tujuan intervensi tersebut
diberikan untuk membantu pasien untuk mengembangkan rasa harga diri,
mengembangkan kemampuan untuk melakukan kegiatan pada pasien
dengan harga diri rendah. Penelitian tersebut memperoleh p value 0,000
yang artinya terdapat pengaruh terapi kreasi seni menggambar terhadap
kemampuan melakukan kegiatan pada pasien harga diri rendah di Rumah
Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta (Mulyawan et al, 2018).
c. Terapi kognitif
salah satu bentuk psikoterapi yang didasarkan pada konsep proses patologi
jiwa, dimana fokus dari tindakannya berdasarkan modifikasi dari distorsi
kognitif dan perilaku, maladapatif. Penelitian ini memperoleh hasil p value
0,006 yang artinya perbedaan yang bermakna skor harga diri remaja antara
kelompok control dan kelompok perlakuan sesudah diberikan intervensi.
18
DO:
Berbicara pelan dan lirih
Menolak berinteraksi dengan
orang lain
Kontak mata kurang
Tampak Sedih
lesu dan tidak bergairah
tidak mampu membuat keputusan
2.13 Intervensi
mempraktikan cara
merawat klien dengan
harga diri rendah
SP2 Setelah 1x berinterkasi 1. Anjurkan keluarga untuk
Melatih keluarga keluarga mampu Melatih mempraktikkan cara merawat
mempraktikkan cara keluarga mempraktikkan cara klien denga harga diri rendah
merawat klien denga merawat klien denga harga secara langsung
harga diri rendah diri rendah
SP3 Setelah 1x berinteraksi 1. Jelaskan kepada keluarga
Membuat perencanaan Keluarga dapat Membuat tentang jadwal dan jenis
pulang Bersama perencanaan pulang Bersama kegiatan yang dilakukan oleh
keluarga keluarga klien selama di rumah sakit
2. Anjurkan kepada seluruh
keluarga untuk melanjutkan
kegiatan yang sudah diterapkan
dirumah sakit
. KEPERAWATAN
1 Harga diri rendah situasional Setelah dilakukan tindakan Promo harga diri 1. Untuk mengetahui
berhubungan dengan tidak keperawatan selama 3x pertemuan Observasi adanya pernyataan
mampu mencapai standar harga diri meningkat dengan 1. Observasi adanya verbalisasi verbalisasi merendahkan
dibuktikan dengan Klien kriteria hasil merendahkan diri diri
mengatakan menilai diri 1. Penilaian diri positif: 2. Observasi adanya verbalisasi 2. Untuk mengetahui
negatif, merasa malu, sulit meningkat (tidak ada, tidak penilaian positif adanya verbalisasi
berkonsentrasi, melebih melebih lebihkan penilaian 3. Observasi tingkat konsetrasi memberikan pernyataan
lebihkan penilaian negatif negative yang dinyatakan 4. Observasi kemampuan membuat positif terhadap
tentang diri sendiri, menolak secara verbal) keputusan kemampuan diri
penilaian positif tentang diri 2. Perasaan malu: menurun (tidak 3. Untuk mengetahui
sendiri, tidak mampu mencapai malu) Terapeutik tingkat konsentrasi klien
standar yang diinginkan, 3. Konsentrasi: meningkat (tidak 5. Motivasi dalam verbalisasi positif dengan harga diri rendah
Berbicara pelan dan lirih, sulit berkonsentrasi) 6. Diskusikan pengalaman yang 4. Untuk mengetahui
Menolak bereinteraksi dengan 4. Penerimaan penilaian positif meningkatkan harga diri kemampuan klien dalam
orang lain, Kontak mata kurang, terhadap diri sendiri: 7. Diskusikan alas an mengkritik diri membuat keputusan
tampak sedih, lesu dan tidak meningkat (tidak menolak 8. Diskusikan penetapan tujuan 5. Untuk meningkatkan
bergairah tidak mampu penilaian positif tentang diri realitis untuk mencapai harga diri harga diri dari kemampuan
membuat keputusan sendiri) yang lebih tinggi yankg klien miliki
5. Perasaan memiliki kemampuan 9. Diskusikan Bersama keluarga 6. Untuk meningkatkan
positif : meningkat ( mampu untuk menetapkan harapan dan harga diri klien dari
mencapai standar yang Batasan yang jelas pengalaman atau
diinginkan) kemampuan yang klien
6. Percaya diri berbicara: miliki yang sudah tercapai
28
Masalah Keperawatan:
Masalah Keperawatan: Harga diri rendah kronis, harga diri rendah situasional
IV. FISIK
1. Tanda Vital TD: N: S: P:
2. Ukuran TB: BB Turun Naik
3. Keluhan fisik Ya Tidak
Jelaskan : klien mengatakan bahwa jantung saya berdetak lebih cepat ketika saya tahu
teman sebangku saya tidak masuk dan saat pembagian kelompok, klien mengatakan
terkadang mengalami keinginan rasa berkemih yang meningkat saat jantung berdetak
lebih cepat
Masalah Keperawatan : ansietas
32
V. PSIKOSOSIAL
= Laki-laki meninggal
= Laki-laki
= Perempuan meninggal
= Perempuan
= Pasien
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
1. Konsep diri :
a. Citra tubuh : klien mengatakan menerima dan mensyukuri seluruh
anggota tubuh yang diberikan oleh tuhan
b. Identitas : klien mengatakan bahwa posisi sekolah saat ini
merupakan keingininanya sehingga saya harus bisa mempertanggung
jawabkan keputusan saya untuk sekolah disini apapun
konsekuensinya
c. Peran : klien mengatakan bahwa peran nya saat ini
sebagai siswa di salah satu SMA negeri di Jogjakarta, klien
mengatakan bahwa saya selalu mengerjakan tugas dengan baik dan
tepat waktu
33
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
gggg. Apatis bbbb. Lambatwww. Membisu Tidak mampu
aaaaa. vvvv. qqqq. llll. C Memulai pembicaraan
Jelaskan : klien tampak dapat berinteraksi dengan saya dengan baik dan klien
mengatakan bahwa saya masih berinteraksi dengan teman teman saya walaupun
hanya terkadang
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
3. Aktivitas motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik
uuuuu. ppppp.
Grimasen √fffff.
Tremor kkkkk.
Kompulsif
Jelaskan
oooooo.: klienjjjjjj. eeeeee.
mengatakan bahwa dirinya merasa gelisahzzzzz.
atau tidak tenang ketika
teman deketnya tidak sekolah offline ketika saya masuk sekolah offline
Masalah Keperawatan : ansietas
4. Alam perasaan
Sedih Ketakutan Putus Asa
√ Khawatir
ddddddd. √ Gembira berlebihan
yyyyyy. tttttt.
√
Jelaskan iiiiiii.
: klien mengatakan bahwa dirinya merasa takut dan khwatir bila teman
nnnnnnn.
deket tidak masuk sehingga tidak ada yang menemani berbicara dan tidak ada yang
membantu saya bila saya kesulitan untuk mengerjakan soal, klien mengatakan bahwa
dirinya merasa takut, khwatir saat dia tidak dapat kelompok, Klien mengatakan
bahwa saya merasa sedih dan merasa saya benar benar bodoh ketika teman saya
bilang emang kamu bisa mengerjakan soalnya, Klien mengatakan bahwa dirinya
merasa sedih karena tidak mempunyai teman
Masalah Keperawatan : ansietas, harga diri rendah situasional, harga diri rendah
kronis
5. Afek
Datar
hhhhhhhh. Tumpul
cccccccc. Labil Tidak sesuai
sssssss.
xxxxxxx.
35
7. Persepsi
Pendegaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan
aaaaaaaaaa. vvvvvvvvv.
Penghidu qqqqqqqqq.
Jelaskan:
ffffffffff. kkkkkkkkkk.
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
8. Proses pikir
Sirkumstansial
pppppppppp.
Flight of ideas
uuuuuuuuuu.
Tangensial
zzzzzzzzzz.
Blocking
eeeeeeeeeee.
Kehilangan asosiasi
ooooooooooo.
Pengulangan pembicaraan/persevarasi
jjjjjjjjjjj.
Jelaskan:
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
9. Isi pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi
dddddddddddd. Ide yang terkait
yyyyyyyyyyy. Pikiran Magis
ttttttttttt.
ssssssssssss. nnnnnnnnnnnn. iiiiiiiiiiii.
Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik
mmmmmmmmmmmmm. sisip pikir ccccccccccccc.
hhhhhhhhhhhhh. Siar pikir xxxxxxxxxxxx.
Kontrol Pikir
gggggggggggggg.bbbbbbbbbbbbbb.
Jelaskan: wwwwwwwwwwwww. rrrrrrrrrrrrr.
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
10. Tingkat kesadaran
Binggung Sedasi Stupor
Disorientasi:
vvvvvvvvvvvvvv. qqqqqqqqqqqqqq. llllllllllllll.
Waktu Tempat Orang
kkkkkkkkkkkkkkk. fffffffffffffff. aaaaaaaaaaaaaaa.
36
Jelaskan:
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
ppppppppppppppp.
Gangguan daya ingat jangka pendek
uuuuuuuuuuuuuuu.
Gangguan daya ingat saat ini
zzzzzzzzzzzzzzz.
Konfabulasi
eeeeeeeeeeeeeeee.
Jelaskan:
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
Ya tidak
Perawatan lanjutan √
System pendukung √
8. Aktivitas di dalam rumah
Ya tidak
Mempersiapkan makanan √
Menjaga kerapian rumah √
Mencuci pakaian √
Mengatur keuangan √
9. Aktivitas diluar rumah
Ya Tidak
Belanja √
Transportasi √
Lain-lain
Jelaskan:
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain
Mampu menyelesaikan masalah
√ Minum alkohol
Reaksi lamban/ berlebih
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
olahraga Mencederai diri
Lainnya Lainnya
DO:
terdapat kontak mata saat berinteraksi
dengan perawat
-
Ds: Krisis situasional Ansietas
klien mengatakan bahwa dirinya merasa
gelisah atau tidak tenang ketika teman
deketnya tidak sekolah offline ketika dirinya
masuk sekolah offline
klien mengatakan bahwa dirinya merasa
takut dan khwatir bila teman deketnya tidak
masuk sehingga tidak ada yang menemani
berbicara dan tidak ada yang membantu
dirinya bila saya kesulitan untuk
mengerjakan soal
klien mengatakan bahwa dirinya merasa
takut, khwatir saat dirinya tidak dapat
kelompok,
klien mengatakan bahwa jantungnya
berdetak lebih cepat ketika dirinya tahu
teman dekatnya tidak masuk dan saat
pembagian kelompok
klien mengatakan bahwa dirinya terkadang
mengalami keinginan rasa berkemih yang
meningkat saat jantung berdetak lebih cepat
Do
1. Harga diri rendah kronis berhubungan dengan tidak mampu mencapai standar
dibuktikan dengan Klien mengatakan bahwa dirinya tidak mempunyai teman
karena tidak pintar dan tidak kaya dari kelas 1 hingga sekarang, Klien
mengatakan bahwa dirinya memang bodoh sehingga teman teman saya tidak
mau bertemen dengan saya, Klien mengatakan bahwa dirinya merasa sedih
karena tidak mempunyai teman di sekolah, Klien mengatakan bahwa saya tidak
pantas untuk sekolah disini karena saya bukan orang yang pintar dan kaya, Klien
mengatakan bahwa dirinya tidak mampu untuk menyeterakan kepintaran dan
kekayaan teman temannya, klien mengatakan dapat bertatap muka dengan
saudara saat berinteraksi
Klien mengatakan bahwa saya merasa sedih dan merasa saya benar benar bodoh
ketika teman saya bilang memang kamu bisa mengerjakan soalnya, Klien
mengatakan bahwa dirinya merasa malu untuk berteman dengan temannya yang
pintar dan kaya, klien mengatakan dapat bertatap muka dengan teman temannya
saat berinteraksi, terdapat kontak mata saat berinteraksi dengan perawat
mengatakan bahwa jantungnya berdetak lebih cepat ketika dirinya tahu teman
dekatnya tidak masuk dan saat pembagian kelompok, klien mengatakan bahwa
dirinya terkadang mengalami keinginan rasa berkemih yang meningkat saat
jantung berdetak lebih cepat
3.4 Intervensi Keperawatan
1 Harga diri rendah kronis Setelah dilakukan tindakan Promo harga diri 1. Untuk mengetahui
berhubungan dengan tidak keperawatan selama 3x pertemuan Observasi adanya pernyataan
mampu mencapai standar harga diri meningkat dengan 1. Observasi adanya verbalisasi verbalisasi merendahkan
dibuktikan dengan Klien kriteria hasil merendahkan diri diri
mengatakan bahwa dirinya 1. Penilaian diri positif: 2. Observasi adanya verbalisasi 2. Untuk mengetahui
tidak mempunyai teman karena meningkat (klien mengatakan penilaian positif adanya verbalisasi
tidak pintar dan tidak kaya dari pintar atau mampu dalam Terapeutik memberikan pernyataan
kelas 1 hingga sekarang, Klien bidang yang lain dan kaya positif terhadap
mengatakan bahwa dirinya dalam aspek yang lain, klien 3. Motivasi dalam verbalisasi positif kemampuan diri
memang bodoh sehingga teman mengatakan bahwa dirinya 4. Diskusikan pengalaman yang 3. Untuk meningkatkan
teman saya tidak mau bertemen memang pintar mampu meningkatkan harga diri harga diri dari kemampuan
dengan saya, Klien mengatakan dalam bidang yang lain, 5. Diskusikan alas an mengkritik diri yankg klien miliki
bahwa dirinya merasa sedih Klien mengatakan bahwa 6. Diskusikan penetapan tujuan 4. Untuk meningkatkan
karena tidak mempunyai teman dirinya tidak merasa sedih realitis untuk mencapai harga diri harga diri klien dari
di sekolah, Klien mengatakan karena mempunyai teman yang lebih tinggi pengalaman atau
bahwa saya tidak pantas untuk ditempat yang lain, Klien 7. Diskusikan Bersama keluarga kemampuan yang klien
sekolah disini karena saya mengatakan bahwa saya untuk menetapkan harapan dan miliki yang sudah tercapai
bukan orang yang pintar dan pantas dan mampu untuk Batasan yang jelas 5. Memberikan kesempatan
kaya, Klien mengatakan bahwa sekolah disini karena saya 8. Berikan Terapi kognitif klien untuk menyatakan
dirinya tidak mampu untuk pintar atau mampu dalam Edukasi alasan mengkritik diri dan
menyeterakan kepintaran dan bidang yang lain dan kaya menghubungkan dengan
44
kekayaan teman temannya, dalam aspek yang lain) 9. Jelaskan kepada keluarga pencapaian atau
klien mengatakan dapat bertatap 2. Perasaan malu: menurun pentingnya dukungan dalam proses kemampuan yang dimiliki
muka dengan saudara saat (Klien mengatakan bahwa peningkatan harga diri klien
berinteraksi dirinya tidak merasa malu 10. Ajarkan cara mengatasi bullying 6. Untuk meningkatkan
Klien mengatakan bahwa saya untuk berteman dengan 11. Latih pernyataan terkait harga diri klien dengan
merasa sedih dan merasa saya temannya yang pintar dan kemampuan positif diri menentukan tujuan yang
benar benar bodoh ketika teman kaya) realisitis
saya bilang memang kamu bisa 3. Perasaan memiliki kamampuan 7. Untuk mencegah
mengerjakan soalnya, Klien positif: meningkat (klien timbulnya harga diri rendah
mengatakan bahwa dirinya mampu mengerjakan dengan dari keluarga dengan
merasa malu untuk berteman baik sesuai bidangnya, Klien menentukan harapan dan
dengan temannya yang pintar mengatakan bahwa saya tidak Batasan yang jelas sesuai
dan kaya, klien mengatakan merasa sedih dan tidak merasa dengan kemampuan yang
dapat bertatap muka dengan saya benar benar bodoh, Klien klien miliki
teman temannya saat mengatakan bahwa dirinya 8. melatih klien untuk
berinteraksi, terdapat kontak mampu untuk menyeterakan mengubah pikiran
mata saat berinteraksi dengan kepintaran dalam bidang yang otomatis negatif dan cara
perawat lain dan mampu menyetarakan pandang seseorang terhadap
kekayaan teman temannya sesuatu sehingga
dalam aspek yang lain) menimbulkan perasaan
4. Kontak mata: meningkat (klien lebih baik dan dapat
mengatakan dapat bertatap bertindak lebih
muka dengan teman saat produktif
berinteraksi) 9. Agar keluarga dapat
memberikan dukungan
dalam proses peningkatan
45
untuk mengerjakan soal, klien berbicara dan tidak ada yang relaksasi nafas dalam bila
mengatakan bahwa dirinya membantu saya bila saya timbul kecemasan
merasa takut, khwatir saat kesulitan untuk mengerjakan soal,
dirinya tidak dapat kelompok, klien mengatakan bahwa dirinya
klien mengatakan bahwa tidak merasa takut,tidak khwatir
jantungnya berdetak lebih cepat saat dia tidak dapat kelompok)
ketika dirinya tahu teman 2. Palpitasi: menurun (klien
dekatnya tidak masuk dan saat mengatakan bahwa jantung saya
pembagian kelompok, klien berdetak lebih cepat ketika saya
mengatakan bahwa dirinya tahu teman sebangku saya tidak
terkadang mengalami keinginan masuk dan saat pembagian
rasa berkemih yang meningkat kelompok)
saat jantung berdetak lebih 3. Pola berkemih: membaik
cepat (klien mengatakan terkadang
mengalami keinginan rasa
berkemih yang meningkat saat
jantung berdetak lebih cepat)
48
3-10-21 11.00-11.25 1 Mendiskusikan alasan mengkritik diri sendiri. Perawat mendiskusikan dengan klien terkait alasan
mengkritik diri sendiri. Perawat menanyakan kepada klien kenapa Nn T mengkritik diri sendiri
seperti. Perawat menanyakan alasan mengkritik diri sendiri?
Respon: Nn T mengatakan karena saya tidak pintar dan tidak kaya sehingga teman teman saya
disekolah tidak mau bertemen dengan saya, klien mengatakan bahwa saya pernah dibilangin sama
teman saya ketika saya bertanya kepada teman saya terkait tugas kelompok, kemudian teman saya
bilang memang kamu bisa mengerjakan soalnya, dari situ saya merasa saya benar benar bodoh dan
tidak bisa apa apa, dari situ teman teman saya tidak mau berteman dengan saya dan dari situ saya
merasa sedih tidak punya teman di sekolah, sehingga saya merasa tidak tidak pantas untuk sekolah
disini karena saya bukan orang yang pintar dan kaya, Nn T mengatakan saya merasa malu untuk
berteman dengan teman saya yang pintar dan kaya, Nn T mengatakan bahwa saya tidak mampu
untuk menyeterakan kepintaran dan kekayaan teman temannya saya,
11.25-11.38 1 Mendiskusikan pengalaman yang meningkatkan harga diri dan memberikan terapi kognitif.
Perawat mendiskusikan pengalaman yang meningkatkan harga diri klien sekaligus memberikan
terapi kognitif dengan mengatakan pencapaian, kemampuan positif yang dimiliki,
Respon : klien mengatakan saya akan berusaha untuk menghargai apapun yang sudah saya
lakukan sperti kakak bicarakan
11.38-11.45 1 Memotivasi verbalisasi positif untuk diri sendiri. Perawat memotivasi klien untuk mengucapkan
verbalisasi positif untuk diri sendiri terkait pencapaian atau kemampuan yang sudah dimiliki klien
Respon:
klien tampak mendengarkan pernyataan yang diberikan oleh perawat,
klien mengatakan bahwa saya akan mencoba menghargai pencapaian tentang proses
pembelajaran yang saya lakukan saat ini,
49
klien mengatakan bahwa saya berusaha untuk mengucapkan pada diri saya bahwa saya pintar
dan mampu dalam bidang yang lain dan kaya dalam aspek yang lain,
klien mengatakan saya harus berusaha mengucapkan bahwa saya tidak merasa sedih karena
saya mempunyai teman ditempat yang lain atau klien mengatakan bahwa saya mempunyai teman
di lingkungkan yang lain,
klien mengatakan bahwa saya berusaha untuk mengucapkan pada diri saya jika saya pantas dan
mampu,
klien mengatakan bahwa saya harus berusaha mengucapkan bahwa untuk tidak merasa malu
untuk berteman dengan teman yang pintar dan kaya,
klien mengatakan pada diri sendiri bahwa klien berusaha untuk mampu mengerjakan tugas saya
dengan baik sesuai kemampuan saya,
Klien mengatakan bahwa saya berusaha untuk mengucapkan pada diri saya sendiri bahwa saya
tidak merasa sedih dan tidak bodoh teman teman saya pikirkan, klien mengatakan bahwa saya
berusaha
11.45-11.55 1 mendiskusikan penetapan tujuan realitis untuk mencapai harga diri yang lebih tinggi. Perawat
mendiskusikan penetapan tujuan realistis untuk mencapai harga diri yang lebih tinggi dengan cara
menanyakan kepada Nn T terkait tujuan yang saat ini Nn T inginkan sesuai dengan kamampuan
yang Nn T miliki
respon: klien tampak mendengarkan pertanyaan yang perawat berikan, Nn T mengatakan tujuan
saat ini yang saya inginkan adalah fokus dalam belajar sehingga saya bisa lulus dari SMA ini dan
berusaha untuk menghargai diri sendiri terhadap usaha yang sudah saya lakukan
11.55-12.05 1 Menganjarkan cara mengatasi bullying. Perawat mengajarkan cara mengatasi bulying dengan cara
meminta Nn T untuk menunjukkan kemampuan atau pencapaian yang sudah didapatkan oleh Nn T,
Nn T harus menumbuhkan dan menunjukkan rasa percaya diri kepada teman teman Nn T, Nn T
juga harus mampu menjadikan bullyaan terhadap Nn T sebagai penyemangat Nn T untuk lebih giat
belajar lagi, Nn T jangan sampai menunjukkan sikap takut atau sedih ketika Nn T mendapatkan
perlakuan tidak baik,
Respon: klien tampak mendengarkan pernyataan yang dilakukan oleh perawat. Klien mengatakan
akan berusaha untuk melakukan apa yang seperti perawat ajarkan kepada saya
50
12.05-12.10 1 Melatih pernyataan terkait kemampuan positif diri. perawat melatih pernyataan terkait kemampuan
positif diri dengan cara menyatakan verbalisasi positif terhadap kemampuan atau pencapaian yang
sudah didapatkan seperti meminta Nn T untuk mengikuti pernyataan yang diucapkan oleh perawat
yaitu saya pintar atau mampu dalam bidang yang lain dan kaya dalam aspek yang lain, saya tidak
merasa sedih karena saya mempunyai teman ditempat yang lain, saya pantas dan mampu untuk
sekolah disini karena saya pintar dan mampu dalam bidang yang lain dan kaya dalam aspek yang
lain, saya tidak merasa malu untuk berteman dengan teman saya yang pintar dan kaya, saya
mampu mengerjakan tugas saya dengan baik sesuai kemampuan saya, Nn T mengatakan saya tidak
merasa sedih dan tidak merasa saya benar benar bodoh, saya mampu untuk menyeterakan
kepintaran dalam bidang yang lain dan mampu menyetarakan status sosial teman teman saya dalam
aspek yang lain
Respon: klien mau dan menerima untuk mengikuti pernyataan yang diucapkan oleh perawat
12.10-12.18 2 Menyadarkan bahwa kondisi yang dialami memiliki nilai yang penting dan memberikan teknik
berfikir positif serta afirmasi positif. Perawat menyadarkan bahwa kondisi yang dialami memiliki
nilai yang penting dan memberikan teknik berfikir positif serta afirmasi positif dengan cara
memberikan pernyataan positif terhadap kondisi yang dialami klien
Respon: klien tampak mendengarkan pernyataan yang diberikan oleh perawat, klien mengatakan
bahwa saya akan berusaha untuk tidak menanamkan pikiran tentang perasaan yang diasingkan oleh
teman teman saya dan saya berusaha untuk tidak merasa tertekan untuk tetap sekolah disini hingga
lulus
12.18-12.30 2 Memandu mengingat kembali kenangan yang menyenangkan. Perawat memandu mengingat
kembali kenangan yang menyenangkan dengan cara, perawat menayakan kepada Nn T usaha yang
sudah dilalui Nn T untuk meraih keinginan agar masuk di SMA ini? Dan bisa diceritain
kenanganan yang menyenangkan saat berusaha agar bisa masuk di SMA ini
Respon: klien mengatakan bahwa saya dulu berusaha sampek saya waktu mendekati UN, ujian
sekolah dan ujian praktek SMP saya selalu tidur larut malam bahkan pagi dan begitu terus sampai
UN tiba, dan menurut saya bahwa apa yang saya lakukan untuk keterima di SMA yang saya
inginkan ini merupakan kenangan yang tidak saya lupakan terkhusus proses yang saya jalani tidak
lah mudah
51
12.30-12.40 2 Melatih menyusun tujuan sesuai harapan. Perawat melatih untuk menyusun tujuan sesuai harapan
dengan cara menanyakan kepada klien apa tujuan atau harapan Nn T selama sekolah disini dan
setelah lulus dari sini
Respon: klien mengatakan bahwa harapan saya selama sekolah disini adalah fokus belajar untuk
menyelesaikan studi saya di SMA ini dan harapan saya setelah lulus dari sini adalah masuk dunia
perkuliahan dengan beasiswa dan semoga dapat bekerja lebih baik setelah lulus kuliah
12.40-12.45 2 Melatih cara mengenang dan menikmati masa lalu. Perawat melatih cara mengenang dan
menikmati masa lalu dengan cara menanyakan proses yang tidak terlupakan dalam mencapai
keinginan untuk sekolah di SMA yang saat ini Nn T dapatkan
Respon: klien mengatakan proses yang tidak terlupakan dalam mencapai keinginan saya untuk
sekolah disini adalah kerja keras yang saya lakukan, mulai dari saya mengikuti les di sekolah SMP,
kemudian sampek rumah saya belajar soal soal UN, dan mempelajari ulang pembahasan
pembahasan yang terdapat pada soal tersebut, kemudian ada jadwalnya untuk belajar bersama
sama dengan teman teman yang lain dan begitu terus dari kelas 2 hingga UN tiba
12.45-12.55 3 Memahami situasi yang membuat ansietas dan mendengarkan dengan penuh perhatian. Perawat
memahami situasi yang membuat Nn T ansietas dengan cara memahami timbulnya ansietas
dikarenakan persepsi negatif yang ditanamkan oleh klien terkait bulying yang dilakukan oleh
teman temannya, Perawat menanyakan kepada klien, kenapa klien merasa gelisah atau tidak
tenang ketika teman deketnya tidak sekolah offline ketika Nn T masuk sekolah offline, kemudian
kenapa Nn T merasa takut, kwatir saat Nn T tidak mendapatkan kelompok
Respon: klien mengatakan bahwa saya merasa gelisah takut dan khawatir ketika teman dekat saya
tidak sekolah offline ketika saya sekolah offline dikarenakan saya tidak ada teman berbicara, tidak
ada teman bermain selama jam sekolah, dan saya takut dan kwatir tidak ada yang membantu saya
bila saya kesulitan untuk mengerjakan soal, dan kenapa saya takut, kwatir saat saya tidak
mendapatkan kelompok, karena saya takut tidak mendapatkan nilai kelompok, klien mengatakan
bahwa jantung saya berdetak lebih cepat ketika saya tahu teman deket saya tidak masuk dan saat
pembagian kelompok, klien mengatakan terkadang saya mengalami keinginan rasa berkemih yang
meningkat saat jantung berdetak lebih cepat
12.55-13.05 3 mendiskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang. Perawat mendiskusikan
52
perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang dengan memberikan pernyataan kepada
Nn T untuk mengalihkan rasa kesepian dengan kegiatan yang lain, Nn T jangan merasa malu untuk
memberitahukan kepada guru pengajar ketika Nn T tidak mendapatkan kelompok, dan Nn T juga
dapat menanyakan kepada guru terkait tugas yang dirasa sulit oleh Nn T, dan menurut saya Nn T
harus berani mengambil tindakan yang dapat membuat Nn T bisa menyelesaikan studi Nn T di
SMA ini dengan nilai yang baik, sehingga ketika Nn T dapat melakukan hal tersebut, Nn T tidak
akan merasa gelisah, takut, kwatir apabila teman dekat Nn T tidak masuk sekolah offline
respon: klien tampak mendengarkan pernyataan yang diberikan oleh perawat, klien mengatakan
bahwa saya akan berusaha tidak merasa gelisah atau tenang ketika teman deket saya tidak sekolah
offline ketika saya masuk sekolah offline, klien mengatakan bahwa saya berusaha tidak merasa
takut dan tidak khwatir bila teman deket saya tidak masuk meskipun tidak ada yang menemani
berbicara dan tidak ada yang membantu saya bila saya kesulitan untuk mengerjakan soal, klien
mengatakan bahwa saya berusaha tidak merasa takut, tidak khwatir saat saya tidak dapat
kelompok, klien mengatakan saya akan menerapkan sesuai yang kakak berikan kepada saya
13.05-13.15 2 Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam. Perawat mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
dengan cara Atur posisi pasien dengan posisi duduk ditempat tidur atau dikursi 2. Letakkan satu
tangan pasien diatas abdomen ( tepat bawah iga) dan tangan lainnya berada di tengah-tengah dada
untuk merasakan gerakan dada dan abdomen saat bernafas 3. Keluarkan nafas dengan perlahan-
lahan 4. Tarik nafas dalam melalui hidung secara perlahan-lahan selama 4 detik sampai dada dan
abdomen terasa terangkat maksimal, jaga mulut tetap tertutup selama menarik nafas 5. Tahan nafas
selama 3 detik 6. Hembuskan dan keluarkan nafas secara perlahan-lahan melalui mulut selama 4
detik 7. Lakukan secara berulang dalam 5 siklus selama 15 menit dengan periode istirahat 2 menit (
1 siklus adalah 1 kali proses mulai dari tarik nafas, tahan dan hembuskan).
Respon: klien menerima dan mengikuti Teknik relaksasi nafas dalam yang sudah diajarkan, klien
mengatakan sudah bisa untuk melakukan Teknik relaksasi nafas dalam
13.16-13.17 1 Mengobservasi adanya verbalisasi merendahkan diri
Respon: klien tidak mengatakan verbalisasi merendahkan diri
13.17-13.18 1 mengobservasi adanya verbalisasi penilaian positif
respon:
53
klien mengatakan bahwa saya berusaha untuk menngucapkan pada diri saya bahwa saya pintar
atau mampu dalam bidang yang lain dan kaya dalam aspek yang lain,
klien mengatakan saya berusaha mengucapkan pada diri saya bahwa saya memang pintar
mampu dalam bidang yang lain,
klien mengatakan saya harus berusaha mengucapkan bahwa saya tidak merasa sedih karena
saya mempunyai teman dilingkungan sosial yang lain,
klien mengatakan saya berusaha untuk mengucapkan pada diri saya bahwa saya pantas dan
mampu untuk sekolah disini karena saya pintar dan mampu dalam bidang yang lain dan kaya
dalam aspek yang lain,
klien mengatakan bahwa saya harus berusaha mengucapkan bahwa saya tidak merasa malu
untuk berteman dengan teman saya yang pintar dan kaya,
klien mengatakan bahwa saya harus berusaha mengatakan pada diri saya bahwa saya mampu
mengerjakan tugas saya dengan baik sesuai kemampuan saya,
Klien mengatakan bahwa saya berusaha untuk mengucapkan pada diri saya bahwa saya tidak
merasa sedih dan tidak merasa saya bodoh,
klien mengatakan bahwa saya harus berusaha mengucapkan pada diri saya bahwa saya mampu
untuk menyeterakan kepintaran dalam bidang yang lain dan mampu menyetarakan status sosial
teman teman saya dalam aspek yang lain,
kontak mata: klien mengatakan dapat bertatap muka dengan teman saat berinteraksi, terdapat
kontak mata saat berinteraksi dengan perawat
13.18-13.19 2 Mengobservasi adanya perasaan pengasingan, perasaan tertekan
Respon: klien mengatakan bahwa saya akan berusaha untuk tidak menanamkan pikiran tentang
perasaan yang diasingkan dan saya berusaha untuk tidak merasa tertekan untuk tetap sekolah disini
hingga lulus,
54
18.30-18.38 1 Mendiskusikan pengalaman yang meningkatkan harga diri dan memberikan terapi kognitif.
Perawat mendiskusikan pengalaman yang meningkatkan harga diri klien sekaligus memberikan
terapi kognitif dengan memberikan pertanyaan pencapaian, kemampuan positif yang dimiliki yang
sudah dilakukan hari ini
Respon : klien mengatakan saya akan berusaha untuk menghargai apapun yang sudah saya
lakukan sperti kakak bicarakan
18.38-18.56 1 Memotivasi verbalisasi positif untuk diri sendiri. Perawat memotivasi klien untuk mengucapkan
verbalisasi positif untuk diri sendiri terkait pencapaian atau kemampuan yang dimiliki klien dengan
cara mempertegas kembali pencapaian dan kemampuan yang NnT miliki
Respon:
klien tampak mendengarkan pernyataan yang diberikan oleh perawat,
56
klien mengatakan bahwa saya akan mencoba menghargai pencapaian tentang penugasan yang
saya lakukan saat ini,
Klien mengatakan bahwa saya sudah dan mampu mengerjakan penugasan disekolah dengan
baik, Klien mengatakan bahwa saya tidak merasa sedih dan tidak merasa saya bodoh
klien mengatakan bahwa saya berusaha untuk menngucapkan pada diri saya bahwa saya pintar
atau mampu dalam bidang yang lain dan kaya dalam aspek yang lain,
klien mengatakan saya harus berusaha mengucapkan bahwa saya tidak merasa sedih karena
saya mempunyai teman dilingkungan sosial yang lain,
klien mengatakan saya berusaha untuk mengucapkan pada diri saya bahwa saya pantas dan
mampu untuk sekolah disini karena saya pintar dan mampu dalam bidang yang lain dan kaya
dalam aspek yang lain,
klien mengatakan saya masih merasa malu untuk berteman dengan teman saya yang pintar dan
kaya,, klien mengatakan bahwa saya harus berusaha mengucapkan pada diri saya bahwa saya
mampu untuk menyeterakan kepintaran dalam bidang yang lain dan mampu menyetarakan status
sosial teman teman saya dalam aspek yang lain,
18.56-19.05 1 Melatih pernyataan terkait kemampuan positif diri. perawat melatih pernyataan terkait kemampuan
positif diri dengan cara menyatakan verbalisasi positif terhadap kemampuan atau pencapaian yang
sudah didapatkan seperti meminta Nn M untuk mengikuti pernyataan yang diucapkan oleh
perawat yaitu Nn M mengatakan saya pintar dan mampu dalam bidang pekerjaan yang saya
lakukan saat ini, Nn M mengatakan bahwa saya benar benar pinter atau mampu dalam bidang
pekerjaan yang saya lakukan saat ini, Nn M mengatakan saya tidak malu saat ditanya tentang
pekerjaan saya, saya akan menunjukkan pencapaian, reward atau kemampuan secara verbal kepada
saudara saya,Nn M mengatakan saya mampu mengerjakan tugas saya dengan baik sesuai pekerjaan
saya saat ini, Nn M mengatakan tidak merasa sedih bila kerjaan saya dibandingkan dengan
kerjaan kakak saya oleh saudara saya karena saya mempunyai kemampuan di bidang saya dan
kakak saya mempunyai kemampuan dibidangnya
Respon: klien mau dan menerima untuk mengikuti pernyataan yang diucapkan oleh perawat
19.05-19.15 2 Menyadarkan bahwa kondisi yang dialami memiliki nilai yang penting dan memberikan teknik
berfikir positif serta afirmasi positif. Perawat menyadarkan bahwa kondisi yang dialami memiliki
57
nilai yang penting dan memberikan teknik berfikir positif serta afirmasi positif dengan cara
memberikan pernyataan positif terhadap kondisi yang dialami klien
Respon: klien tampak mendengarkan pernyataan yang diberikan oleh perawat, klien mengatakan
bahwa saya akan berusaha untuk tidak menanamkan pikiran tentang perasaan yang diasingkan oleh
teman teman saya dan saya berusaha untuk tidak merasa tertekan untuk tetap sekolah disini hingga
lulus
19.15-19.25 2 Melatih menyusun tujuan sesuai harapan. Perawat melatih untuk menyusun tujuan sesuai harapan
dengan cara menanyakan kepada klien apa tujuan atau harapan Nn T selama sekolah disini dan
setelah lulus dari sini dan menuliskannya dalam suatu kertas serta jelaskan bagaiamana usaha yang
harus dilakukan Nn T untuk mencapai tujuan tersebut
Respon: klien mengatakan bahwa harapan saya selama sekolah disini adalah fokus belajar untuk
menyelesaikan studi saya di SMA ini sehinga usaha yang lakukan adalah belajar lebih giat dan
menghilangkan perasaan saya tertekan untuk melanjutkan sekolah disini dan harapan saya setelah
lulus dari sini adalah masuk dunia perkuliahan dengan beasiswa dan semoga dapat bekerja lebih
baik setelah lulus kuliah dan usaha yang saya lakukan adalah belajar mempersiapkan proses
smbptn, snmptn dan mencari informasi terkait beasiwa yang ada disekolah tersebut
19.25-19.38 3 Memahami situasi yang membuat ansietas dan mendengarkan dengan penuh perhatian. Perawat
memahami situasi yang membuat Nn T ansietas dengan cara memahami timbulnya ansietas
dikarenakan persepsi negatif yang ditanamkan oleh klien terkait bulying yang dilakukan oleh
teman temannya, Perawat menanyakan kepada klien, apakah klien hari ini masih merasa gelisah
atau tidak tenang ketika teman deketnya tidak sekolah offline ketika Nn T masuk sekolah offline,
kemudian apakah hari ini ada pembagian kelompok?
Respon: klien mengatakan bahwa saya akan masih merasa gelisah atau tidak tenang ketika teman
deket saya tidak sekolah offline pada hari ini ketika saya masuk sekolah offline, klien mengatakan
bahwa saya masih merasa takut dan khwatir karena tidak ada yang menemani berbicara dan tidak
ada yang membantu saya bila saya kesulitan untuk mengerjakan soal, klien mengatakan bahwa
jantung saya berdetak tidak secepat kemarin ketika saya tahu teman deket saya tidak masuk
sekolah offline hari ini, dan saya tidak merasakan keinginan untuk BAK secara tiba tiba, klien
mengtakan untuk hari ini tidak ada pembagian kelompok
58
19.38-19.45 3 mendiskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang. Perawat mendiskusikan
perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang dengan memberikan pernyataan kepada
Nn T untuk mengalihkan rasa kesepian dengan kegiatan yang lain, Nn T jangan merasa malu untuk
memberitahukan kepada guru pengajar ketika Nn T tidak mendapatkan kelompok, dan Nn T juga
dapat menanyakan kepada guru terkait tugas yang dirasa sulit oleh Nn T, dan menurut saya Nn T
harus berani mengambil tindakan yang dapat membuat Nn T bisa menyelesaikan studi Nn T di
SMA ini dengan nilai yang baik, sehingga ketika Nn T dapat melakukan hal tersebut, Nn T tidak
akan merasa gelisah, takut, kwatir apabila teman dekat Nn T tidak masuk sekolah offline
respon: klien tampak mendengarkan pernyataan yang diberikan oleh perawat, klien mengatakan
bahwa saya akan berusaha tidak merasa gelisah atau tenang ketika teman deket saya tidak sekolah
offline ketika saya masuk sekolah offline, klien mengatakan bahwa saya berusaha tidak merasa
takut dan tidak khwatir bila teman deket saya tidak masuk meskipun tidak ada yang menemani
berbicara dan tidak ada yang membantu saya bila saya kesulitan untuk mengerjakan soal, klien
mengatakan bahwa saya berusaha tidak merasa takut, tidak khwatir saat saya tidak dapat
kelompok, klien mengatakan saya akan menerapkan sesuai yang kakak berikan kepada saya
19.45-19.48 1 Mengobservasi adanya verbalisasi positif.
Respon:
Klien mengatakan bahwa saya sudah dan mampu mengerjakan penugasan disekolah dengan
baik,
Klien mengatakan bahwa saya tidak merasa sedih dan tidak merasa saya bodoh
klien mengatakan bahwa saya berusaha untuk mengucapkan pada diri saya bahwa saya pintar
atau mampu dalam bidang yang lain dan kaya dalam aspek yang lain
klien mengatakan saya harus berusaha mengucapkan bahwa saya tidak merasa sedih karena
saya mempunyai teman dilingkungan sosial yang lain,
klien mengatakan saya berusaha untuk mengucapkan pada diri saya bahwa saya pantas dan
mampu untuk sekolah disini karena saya pintar dan mampu dalam bidang yang lain dan kaya
dalam aspek yang lain,
klien mengatakan saya masih merasa malu untuk berteman dengan teman saya yang pintar dan
kaya,, klien mengatakan bahwa saya harus berusaha mengucapkan pada diri saya bahwa saya
59
mampu untuk menyeterakan kepintaran dalam bidang yang lain dan mampu menyetarakan status
sosial teman teman saya dalam aspek yang lain,
kontak mata: klien mengatakan dapat bertatap muka dengan teman saat berinteraksi, terdapat
kontak mata saat berinteraksi dengan perawat
19.48-19.49 1 Mengoberservasi adanya verbalisasi merendahkan diri
Respon: klien tidak mengatakan verbalisasi merendahkan diri
19.49-19.50 2 Mengobservasi adanya perasaan pengasingan dan tertekan
Respon: klien mengatakan bahwa saya akan berusaha untuk tidak menanamkan pikiran tentang
perasaan yang diasingkan dan saya berusaha untuk tidak merasa tertekan untuk tetap sekolah disini
hingga lulus,
19.50-19.51 3 Memonitor tanda tanda ansietas. Perawat menanyakan kepada klien bagaimana perasaan Nn T
ketika mengikuti proses pembelajaran luring hari ini
Respon: klien mengatakan bahwa saya merasa kecamasan saya berkurang ketika teman deket saya
tidak sekolah offline pada hari ini ketika saya masuk sekolah offline, klien mengatakan bahwa saya
merasa ketakutan dan kekhwatiran saya mulai berkurang karena tidak ada yang menemani
berbicara dan tidak ada yang membantu saya bila saya kesulitan untuk mengerjakan soal, klien
mengatakan bahwa jantung saya berdetak tidak secepat kemarin ketika saya tahu teman deket saya
tidak masuk sekolah offline hari ini, dan saya tidak merasakan keinginan untuk BAK secara tiba
tiba (pembelajaran offline)
7-10-21 18.00-18.10 1 Mengobservasi adanya verbalisasi positif. Perawat menanyakan kepada klien apakah hari ini Nn T
sudah melakukan yang terbaik untuk penugasan disekolah, perawat menanyakan kepada klien
bagaianana perasaan Nn T setelah mengikuti proses pembelajaran hari ini.
Respon:
Klien mengatakan bahwa saya sudah dan mampu mengerjakan penugasan disekolah dengan
baik, Klien mengatakan bahwa saya tidak merasa sedih dan tidak merasa saya bodoh
klien mengatakan bahwa pintar atau mampu dalam bidang yang lain dan kaya dalam aspek
yang lain,
klien mengatakan saya merasa sedih karena saya mempunyai teman di sekolah,
klien mengatakan saya berusaha untuk mengucapkan pada diri saya bahwa saya pantas dan
60
mampu untuk sekolah disini karena saya pintar dan mampu dalam bidang yang lain dan kaya
dalam aspek yang lain,
klien mengatakan saya masih merasa malu untuk berteman dengan teman saya yang pintar dan
kaya,,
klien mengatakan bahwa saya harus berusaha mengucapkan pada diri saya bahwa saya mampu
untuk menyeterakan kepintaran dalam bidang yang lain dan mampu menyetarakan status sosial
teman teman saya dalam aspek yang lain, kontak mata:
klien mengatakan dapat bertatap muka dengan teman saat berinteraksi, terdapat kontak mata
saat berinteraksi dengan perawat
18.10-18.12 1 Mengoberservasi adanya verbalisasi merendahkan diri
Respon: klien tidak mengatakan verbalisasi merendahkan diri
18.12-18.16 2 Mengobservasi adanya perasaan pengasingan dan tertekan, apakah klien masih merasakan
perasaan diasingkan atau tidak dianggap oleh teman teman Nn T dan merasa tertekan untuk
melanjutkan studi di SMA tersebut, apakah klien sudah menerapkan apa yang kita diskusikan
kemarin
Respon: klien mengatakan bahwa saya masih merasa diasingkan dan saya berusaha untuk tidak
merasa tertekan untuk tetap sekolah disini hingga lulus, klien mengatakan sudah menerapkan apa
yang kita diskusikan kemarin
18.16-18.20 3 Memonitor tanda tanda ansietas. Perawat menanyakan kepada klien bagaimana perasaan Nn T
ketika mengikuti proses pembelajaran offline hari ini
Respon: klien mengatakan bahwa saya merasa kecamasan saya berkurang ketika teman deket saya
tidak sekolah offline pada hari ini ketika saya masuk sekolah offline, klien mengatakan bahwa saya
merasa ketakutan dan kekhwatiran saya mulai berkurang karena tidak ada yang menemani
berbicara dan tidak ada yang membantu saya bila saya kesulitan untuk mengerjakan soal, klien
mengatakan bahwa jantung saya berdetak tidak secepat kemarin ketika saya tahu teman deket saya
tidak masuk sekolah offline hari ini, dan saya tidak merasakan keinginan untuk BAK secara tiba
tiba
18.20-18.25 1 Mendiskusikan pengalaman yang meningkatkan harga diri dan memberikan terapi kognitif.
Perawat mendiskusikan pengalaman yang meningkatkan harga diri klien sekaligus memberikan
61
terapi kognitif dengan memberikan pertanyaan pencapaian, kemampuan positif yang dimiliki yang
sudah dilakukan hari ini
Respon : klien mengatakan saya akan berusaha untuk menghargai apapun yang sudah saya
lakukan sperti kakak bicarakan
18.25-18.30 2 Memotivasi verbalisasi positif untuk diri sendiri. Perawat memotivasi klien untuk mengucapkan
verbalisasi positif untuk diri sendiri terkait pencapaian atau kemampuan yang dimiliki klien dengan
cara mempertegas kembali pencapaian dan kemampuan yang NnT miliki serta menanyakan terkait
komunikasi Nn T dengan teman sekelasnya
Respon:
klien tampak mendengarkan pernyataan yang diberikan oleh perawat, klien mengatakan bahwa
saya akan mencoba menghargai pencapaian tentang penugasan yang saya lakukan saat ini,
Klien mengatakan bahwa saya sudah dan mampu mengerjakan penugasan disekolah dengan
baik, Klien mengatakan bahwa saya tidak merasa sedih dan tidak merasa saya bodoh
klien mengatakan bahwa saya bahwa saya pintar atau mampu dalam bidang yang lain dan kaya
dalam aspek yang lain, klien mengatakan saya harus berusaha mengucapkan bahwa saya tidak
merasa sedih karena saya mempunyai teman dilingkungan sosial yang lain,
klien mengatakan saya pantas dan mampu untuk sekolah disini karena saya pintar dan mampu
dalam bidang yang lain dan kaya dalam aspek yang lain,
klien mengatakan saya masih merasa malu untuk berteman dengan teman saya yang pintar dan
kaya,,
klien mengatakan bahwa saya harus berusaha mengucapkan pada diri saya bahwa saya mampu
untuk menyeterakan kepintaran dalam bidang yang lain dan mampu menyetarakan status sosial
teman teman saya dalam aspek yang lain,
klien mengatakan saya dapat berinteraksi dengan teman saya di whatapps grup dan hanya
beberapa yang menjawab wa saya, namun saya masih merasa malu jika saya berinteraksi langsung
dengan teman saya
18.30-18.35 1 Melatih pernyataan terkait kemampuan positif diri. perawat melatih pernyataan terkait kemampuan
positif diri dengan cara menyatakan verbalisasi positif terhadap kemampuan atau pencapaian yang
sudah didapatkan seperti meminta Nn M untuk mengikuti pernyataan yang diucapkan oleh
62
perawat yaitu Nn M mengatakan saya pintar dan mampu dalam bidang pekerjaan yang saya
lakukan saat ini, Nn M mengatakan bahwa saya benar benar pinter atau mampu dalam bidang
pekerjaan yang saya lakukan saat ini, Nn M mengatakan saya tidak malu saat ditanya tentang
pekerjaan saya, saya akan menunjukkan pencapaian, reward atau kemampuan secara verbal kepada
saudara saya,Nn M mengatakan saya mampu mengerjakan tugas saya dengan baik sesuai pekerjaan
saya saat ini, Nn M mengatakan tidak merasa sedih bila kerjaan saya dibandingkan dengan
kerjaan kakak saya oleh saudara saya karena saya mempunyai kemampuan di bidang saya dan
kakak saya mempunyai kemampuan dibidangnya
Respon: klien mau dan menerima untuk mengikuti pernyataan yang diucapkan oleh perawat
18.35-18.45 2 Menyadarkan bahwa kondisi yang dialami memiliki nilai yang penting dan memberikan teknik
berfikir positif serta afirmasi positif. Perawat menyadarkan bahwa kondisi yang dialami memiliki
nilai yang penting dan memberikan teknik berfikir positif serta afirmasi positif dengan cara
memberikan pernyataan positif terhadap kondisi yang dialami klien
Respon: klien tampak mendengarkan pernyataan yang diberikan oleh perawat, klien mengatakan
bahwa saya tidak akan menanamkan pikiran tentang perasaan yang diasingkan oleh teman teman
saya dan saya berusaha untuk tidak merasa tertekan untuk tetap sekolah disini hingga lulus
18.45-18.57 Memahami situasi yang membuat ansietas dan mendengarkan dengan penuh perhatian. Perawat
memahami situasi yang membuat Nn T ansietas dengan cara memahami timbulnya ansietas
dikarenakan persepsi negatif yang ditanamkan oleh klien terkait bulying yang dilakukan oleh
teman temannya, Perawat menanyakan kepada klien, apakah klien hari ini masih merasa gelisah
atau tidak tenang ketika teman deketnya tidak sekolah offline ketika Nn T masuk sekolah offline,
kemudian apakah hari ini ada pembagian kelompok?
Respon: klien mengatakan bahwa saya tidak akan merasa camasan ketika teman deket saya tidak
sekolah offline pada hari ini ketika saya masuk sekolah offline, klien mengatakan bahwa saya tidak
akan merasa ketakutan dan kekhwatiran saya mulai berkurang karena tidak ada yang menemani
berbicara dan tidak ada yang membantu saya bila saya kesulitan untuk mengerjakan soal, klien
mengatakan bahwa jantung saya berdetak tidak secepat kemarin ketika saya tahu teman deket saya
tidak masuk sekolah offline hari ini, dan saya tidak merasakan keinginan untuk BAK secara tiba
tiba, klien mengatakan bahwa saya tidak merasa cemas ketika saya tidak mendapatkan kelompok,
63
karena saya menghilangkan rasa malu saya untuk memberitahukan kepada guru saya bila saya
tidak mendapatkan kelompok, karna hal ini merupakan salah satu usaha saya untuk meraih tujuan
saya
18.57-19.08 mendiskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang. Perawat mendiskusikan
perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang dengan memberikan pernyataan kepada
Nn T untuk mengalihkan rasa kesepian dengan kegiatan yang lain, Nn T jangan merasa malu untuk
memberitahukan kepada guru pengajar ketika Nn T tidak mendapatkan kelompok, dan Nn T juga
dapat menanyakan kepada guru terkait tugas yang dirasa sulit oleh Nn T, dan menurut saya Nn T
harus berani mengambil tindakan yang dapat membuat Nn T bisa menyelesaikan studi Nn T di
SMA ini dengan nilai yang baik, sehingga ketika Nn T dapat melakukan hal tersebut, Nn T tidak
akan merasa gelisah, takut, kwatir apabila teman dekat Nn T tidak masuk sekolah offline
respon: klien tampak mendengarkan pernyataan yang diberikan oleh perawat, klien mengatakan
bahwa saya akan berusaha tidak merasa gelisah atau tenang ketika teman deket saya tidak sekolah
offline ketika saya masuk sekolah offline, klien mengatakan bahwa saya berusaha tidak merasa
takut dan tidak khwatir bila teman deket saya tidak masuk meskipun tidak ada yang menemani
berbicara dan tidak ada yang membantu saya bila saya kesulitan untuk mengerjakan soal, klien
mengatakan bahwa saya berusaha tidak merasa takut, tidak khwatir saat saya tidak dapat
kelompok, klien mengatakan saya akan menerapkan sesuai yang kakak berikan kepada saya
19.08-19.10 Mengobservasi adanya verbalisasi positif.
Respon:
Klien mengatakan bahwa saya sudah dan mampu mengerjakan penugasan disekolah dengan
baik, Klien mengatakan bahwa saya tidak merasa sedih dan tidak merasa saya bodoh
klien mengatakan bahwa saya bahwa saya pintar atau mampu dalam bidang yang lain dan kaya
dalam aspek yang lain,
klien mengatakan saya harus berusaha mengucapkan bahwa saya tidak merasa sedih karena
saya mempunyai teman dilingkungan sosial yang lain,
klien mengatakan saya pantas dan mampu untuk sekolah disini karena saya pintar dan mampu
dalam bidang yang lain dan kaya dalam aspek yang lain,
klien mengatakan saya masih merasa malu untuk berteman dengan teman saya yang pintar dan
64
kaya,,
klien mengatakan bahwa saya harus berusaha mengucapkan pada diri saya bahwa saya mampu
untuk menyeterakan kepintaran dalam bidang yang lain dan mampu menyetarakan status sosial
teman teman saya dalam aspek yang lain,
kontak mata: klien mengatakan dapat bertatap muka dengan teman saat berinteraksi, terdapat
kontak mata saat berinteraksi dengan perawat
klien mengatakan saya dapat berinteraksi dengan teman saya di whatapps grup dan hanya
beberapa yang menjawab wa saya, namun saya masih merasa malu jika saya berinteraksi langsung
dengan teman saya
19.10-19.12 Mengoberservasi adanya verbalisasi merendahkan diri
Respon: klien tidak mengatakan verbalisasi merendahkan diri
Mengobservasi adanya perasaan pengasingan dan tertekan
Respon: klien mengatakan bahwa saya tidak akan menanamkan pikiran tentang perasaan yang
diasingkan oleh teman teman saya dan saya berusaha untuk tidak merasa tertekan untuk tetap
sekolah disini hingga lulus
19.14-19.18 Memonitor tanda tanda ansietas.
Respon: klien mengatakan bahwa saya tidak akan merasa camasan ketika teman deket saya tidak
sekolah offline pada hari ini ketika saya masuk sekolah offline, klien mengatakan bahwa saya tidak
akan merasa ketakutan dan kekhwatiran saya mulai berkurang karena tidak ada yang menemani
berbicara dan tidak ada yang membantu saya bila saya kesulitan untuk mengerjakan soal, klien
mengatakan bahwa jantung saya berdetak tidak secepat kemarin ketika saya tahu teman deket saya
tidak masuk sekolah offline hari ini, dan saya tidak merasakan keinginan untuk BAK secara tiba
tiba, klien mengatakan bahwa saya tidak merasa cemas ketika saya tidak mendapatkan kelompok,
karena saya menghilangkan rasa malu saya untuk memberitahukan kepada guru saya bila saya
tidak mendapatkan kelompok, karna hal ini merupakan salah satu usaha saya untuk meraih tujuan
saya
3.6 Evaluasi Keperawatan
Pada bab ini akan dibahas mengenai ada tidaknya kesenjangan antara
teori dan praktik pada laporan asuhan keperawatan jiwa pada Nn T usia 18
Tahun dengan harga diri rendah. Pembahasan yang akan dibahas pada bab ini
meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan,
implementasi serta evaluasi keperawatan.
bahu rileks dan punggung tegak (posisi senyaman mungkin), anjurkan klien
bernafas menggunakan pernafasan perut, anjurkan klien tetap fokus dan
melakukan nafas dalam (tarik nafas dalam 4 detik, hembuskan perlahan 8
detik) ulangi 2-3 kali, lakukan pernafasan biasa bila memungkinkan
pejamkan mata dan tetap fokus, anjurkan klien fokus pada pernafasan, setiap
hembusan nafas anjurkan klien merasakan bahwa sedang melepaskan
ketegangan yang ada, merasakan setiap tubuh menjadi lebih ringan dan segar
dan merasakan adanya gerakan nafas yang keluar dan masuk, anjurkan klien
mengucapkan kalimat afirmasi yang ditentukan klien sendiri dengan cara
menanyakan apa yang dirasakan dan ingin dilakukan contoh kalimat afirmasi
“semua baik-baik saja”, “saya merasa tenang”, “saya pasti bisa”, “Tuhan
sayang sama saya” (Yusuf, Suarilah & Rahmat, 2010). Hal ini didukung
oleh Jannah & Putri (2015), menyatakan kombinasi dari berfikir positif dan
afirmasi positif terbukti menurunkan tanda dan gejala ketidakberdayaan pada
klien. Menurut pendapat penulis pemberian promosi harga diri, teknik
berfikir positif dan afirmasi positif diberikan kepada klien dengan tujuan
mampu memberikan rasa tenang, dan memberikan kepercayaan apda diri
klien dan kemampuan melakukan hal-hal yang diinginkan sesuai dengan
harapan klien serta menurunkan rasa ketidakberdayaan klien, implementasi
dilakukan berdasarkan hasil pengkajian yang diperoleh dari klien dan
berpedoman terhadap standar diagnosis keperawatan Indonesia dan standar
intervensi keperawatan Indonesia.
Implementasi yang telah dilakukan pada klien dengan diagnosa
ansietas adalah reduksi ansietas dan relaksasi nafas dalam. Menurut PPNI
(2018) reduksi ansietas adalah kondisi individu dan pengalaman subjektif
terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang
memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman.
Adapun tatalaksana pemberian intervensi reduksi ansietas yaitu memahami
situasi yang membuat ansietas, mendengarkan dengan penuh perhatian,
mendiskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang,
78
Evaluasi pada diagnosa harga diri rendah kronis teratasi sebagian, hasil
tersebut berdasarkan pada evaluasi yang telah diperoleh setelah melakukan intervensi
3x pertemuan yaitu, klien mengatakan bahwa saya sudah mampu mengerjakan
penugasan disekolah dengan baik, klien mengatakan tidak merasa sedih dan tidak
merasa benar-benar bodoh, klien mengatakan bahwa saya pintar atau mampu dalam
bidang yang lain dan kaya dalam aspek lain, klien mengatakan saya harus berusaha
mengucapkan bahwa saya tidak merasa sedih karena saya mempunyai teman
dilingkungan sosial lain, klien mengatakan saya pantas dan mampu untuk sekolah
disini karena saya pintar dan mampu dalam bidang lain serta kaya dalam aspek lain
(penilaian diri positif), klien mengatakan masih merasa malu untuk berteman dengan
teman yang pintar dan kaya (perasaan malu), klien mengatakan bahwa saya harus
berusaha mengucapkan pada diri sendiri bahwa mampu untuk menyetarakan
kepintaran dan menyetarakan status sosial dalam bidang/aspek yang lain (perasaan
memiliki kemampuan positif). Menurut PPNI (2018) menyatakan bahwa pengertian
intervensi promosi harga diri adalah meningkatkan penilaian perasaan atau persepsi
terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. Menurut Townsend et al (2014)
menyatakan pemberian kognitif merupakan suatu tindakan psikoterapi dimana
tindakan tersebut berdasarkan modifikasi dari distorsi kognitif dan perilaku
maladaptif. Teori tersebut juga didukung oleh penelitian Efendi et al, (2016), dengan
judul pengaruh terapi kognitif terhadap peningkatan harga diri pada remaja, yang
menyatakan hasil yang diperoleh yaitu p value 0,000 (<0,05), artinya terdapat
pengaruh terapi kognitif terhadap peningkatan harga diri pada remaja. Menurut
pendapat penulis intervensi yang berlandaskan standar luaran keperawatan Indonesia
pada kriteria hasil yang dinginkan oleh penulis, dan pada intervensi promosi harga
diri dan terapi kognitif terdapat adanya sedikit perubahan terkait harga diri rendah
situasional pada klien dikarenakan dalam intervensi dilakukan pemberian intervensi
klien masih memiliki perasaan malu untuk berteman dengan teman yang pintar dan
kaya, sehingga disimpulkan bahwa masalah teratasi sebagian.
Evaluasi pada diagnosa ketidakberdayaan memperoleh hasil masalah teratasi
80
sebagian. Hasil tersebut sesuai dengan evaluasi klien setelah dilakukan intervensi 3x
pertemuan yaitu, klien mengatakan bahwa saya tidak akan menanamkan pikiran
tentang perasaan yang diasingkan oleh teman-teman saya (perasaan pengasingan) dan
berusaha untuk tidak merasa tertekan saat sekolah disini hingga lulus (perasaan
tertekan), klien mengatakan saya masih merasa malu untuk berteman dengan teman
saya yang pintar dan kaya, klien mengatakan saya dapat berinteraksi dengan teman
saya di whatapps grup dan hanya beberapa yang menjawab wa saya, namun saya
masih merasa malu jika saya berinteraksi langsung dengan teman saya (perasaan
malu). Menurut PPNI (2018), menyatakan intervensi promosi harapan memiliki arti
yaitu meningkatkan kepercayaan pada kemampuan untuk memulai dan
mempertahankan tindakan. Menurut Jannah & Putri (2015) dengan judul Penerapan
teknik berpikir positif dan afirmasi pada klien ketidakberdayaan dengan gagal jantung
kongestif, menyatakan bahwa latihan berfikir positif dan latihan afirmasi positif yang
disertai dengan sukungan sosial terbukti efektif dalam mengatasi ketidakberdayaan
klien dengan gagal jantung. Teori tersebut didukung pula oleh Zainiyah, Dewi &
Waniyah (2018), menyatakan nilai (p<0,05) dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh signifikan antara teknik relaksasi afirmasi terhadap stres yang dialami
mahasiswa skripsi di program studi ilmu keperawatan Universitas Jember, teknik
relaksasi afirmasi termasuk salah satu manajemen stres yang dilakukan dengan cara
strategi fisik (relaksasi nafas dalam) dan strategi kognitif (afirmasi) yang memberikan
dampak pada kondisi fisik dan psikologis serta menjadi lebih rileks dan mengurangi
ketegangan. Menurut pendapat penulis perubahan terkait ketidakberdayaan klien
dikarenakan pemberian intervensi yang dilakukan yaitu promosi harapan, teknik
berfikir positif dan afirmasi positif.
Evaluasi pada diagnosa ansietas memperoleh hasil masalah teratasi.
Hasil tersebut sesuai dengan evaluasi hari ketiga memperoleh hasil klien
mengatakan bahwa saya tidak akan merasa camasan ketika teman dekat saya
tidak sekolah offline pada hari ini ketika saya masuk sekolah offline, klien
mengatakan bahwa saya tidak akan merasa ketakutan dan kekhawatiran jika
tidak ada yang menemani berbicara dan tidak ada yang membantu bila saya
81
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
1. Bagi Mahasiswa
Effendi, Z., Poeranto, S., & Supriati, L. (2016). Pengaruh Terapi Kognitif Terhadap
Peningkatan Harga Diri Remaja. Jurnal Kesehatan Mesencephalon, 2(4), 292–301.
https://doi.org/10.36053/mesencephalon.v2i4.5
Fajariyah. (2014). Asuhan keperawatan dengan Ganguan Harga Diri Rendah. Trans
Info Media.
Falk, L., & Leweke, F. (2017). Social Anxiety Disorder. Recognition. Assessment
and Treatment. New England Journal of Medicine, 159, 2255–2264.
https://doi.org/10.1056/NEJMcp1614701
Jannah, N & Putri, Y.S.E (2015). Penerapan Teknik Berfikir Positif dan Afirmasi
Positif pada Klien Ketidakberdayaan dengan Jantung Kongestif. Jurnal
Keperawatan Jiwa. 3(2):114-123
Keliat & Akemat, 2014. Model Praktik Keperawatan Professional Jiwa. Jakarta:
EGC
Kogan, C. S., Stein, D. J., Maj, M., First, M. B., Emmelkamp, P. M. G., & Reed, G.
M. (2016). The Classification of Anxiety and Fear-Related Disorders in the
ICD-11. Depression and Anxiety, 33(12), 1141–1154.
https://doi.org/10.1002/da.22530
Octa, A., & Rokawie, N. (2017). Relaksasi Nafas Dalam Menurunkan Kecemasan
Pasien Pre Operasi Bedah Abdomen. 257–262.
Sarwili, I., Rizal, A & Malinda, M (2021). Studi Kasus: Asuhan Keperawatan Jiwa
dengan Terapi Kreasi Seni Menggambar Terhadap Pasien Harga Diri
Rendah:HDR. JNEP. 01(01):1-4
Yusuf, Ah., Suarilah, I & Rahmat, P (2010). Relaksasi Afirmasi Meningkatkan Self
Efficacy Pasien Kanker Nasofaring. Jurnal Ners. 5(1):29=37
Yusuf, Ahmad Dkk. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika.
Yusuf, R.S & Wardani, I.Y (2015). Analisis Praktik Klinik Keperawatan Kesehatan
Masyarakat Perkotaan Ketidakberdayaan Pada Klien Diabetes Melitus Tipe II
di Ruang Antasena Rumah Sakit DR.Marzoeki Mahdi Bogor. Jurnal
Keperawatan Jiwa. 3(2):145-153.
Zainiyah, R., Dewi, E.I & Wantiyah (2018). Pengaruh Teknik Relaksasi Afirmasi
terhadap Stres Mahasiswa yang Menempuh Skripsi di Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Jember. . e-Jurnal Pustaka Kesehatan. 6(2):319-322
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Dokumentasi
https://drive.google.com/file/d/1Q8JkRn40VuFnMY1gZyIdOx72bXFFtujv/view?
usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/1OODW3t2pR913dGfBY4a6_WzGMlXBmo_x/view
?usp=sharing
87
88
LAMPIRAN 2 Leaflet