Anda di halaman 1dari 8

PERANAN PENTING KEPEMIMPINAN

PADA MASA PANDEMI COVID-19


PROPOSAL

OLEH:
Regita Adelia
NRP: 4205021014

FAKULTAS VOKASI AKUNTANSI D3


UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA
MANDALA SURABAYA
2021
I. Latar Belakang
Dari hasil survei yang dilakukan Tim Jawa Pos
memaparkan bahwa Skor Kesejahteraan 360° yang
dilakukan Cigna secara global terhadap 18.000
responden di 21 negara pada kuartal kedua 2021,
terbukti bahwa pandemi Covid-19 telah menyebabkan
tingkat stres masyarakat meningkat. Sebagian besar
menyatakan bahwa penyebab terbesar stress adalah
adanya kekhawatiran mereka akan kesehatan dan
keselamatan anggota keluarga dari maraknya virus
covid-19.
Situasi pandemi pada saat ini bukanlah peristiwa
yang mudah dilalui bagi setiap orang. Hampir semua
orang menghadapi stress baik mereka yang bekerja
dikantor maupun mereka yang sedang menjalani work
form home. Maka dari itu, muncul banyak pertimbangan
peranan kepemimpinan apa yang tepat dalam
menghadapi situasi pandemi semacam ini.

II. Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara menjaga produktivitas karyawan
selama work from home ini?
2. Bagaimana menjamin karyawan dan bawahan tetap
sehat dan tidak terjangkit virus covid-19 selama
bekerja?
3. Bagaimana membuat kebijakan yang membahagiakan
karyawan agar imun tubuh mereka tetap terjaga?
III. Landasan Teori
3.1.Pengertian Peranan
Peranan berasal dari kata “peran”, peran sendiri
memiliki makna yaitu seperangkat tingkat atau tahapan yang
dimiliki oleh seseorang yang memiliki kedudukan di
masyarakat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007)
“peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus
dilaksanakan”.

Istilah “peran” sering diucapkan banayk orang, kata peran


sering disengkut pautkan dengan posisi atau kedudukan
seseorang. Atau “peran” dikaitkan dengan apa yang
dimainkan oleh seorang aktor dalam suatu drama, lebih
jelasnya kata “peran” atau role dalam kamus oxford
dictionary diartikan: Actor’s part; one’s or function. Yang
berarti aktor; tugas seseorang atau fungsi.

3.2.Pengertian Kepemimpinan
Dalam manajemen yang telah diterapakan dalam
sebuah organisai tidak akan berjalan tanpa adanya sosok
pemimpin. Namun, keberadaan seorang pemimpin juga tidak
menjamin tujuan organisasi tercapai secara efektif dan
efisien. Agar tujuan tercapai secara efektif dan efisien, maka
seorang pemimpin perlu menerapkan kepemimpinan secara
baik dan benar.

Secara umum kepemimpinan merupakan


kemampuan untuk mempengaruhi orang lain guna mencapai
tujuan organisasi. Kepemimpinan memegang peranan yang
dominan, krusial, dan kritikal dalam keseluruhan upaya
untuk meningkatkan prestasi kerja, baik pada tingkatkan
individual, kelompok, dan organisasi.
3.3.Pengertian Pandemi Covid-19
Pandemi sendiri merupakan sebuah epidemi yang
telah menyebar ke berbagai benua dan negara, umumnya
menyerang banyak orang. Sementara epidemi sendiri adalah
sebuah istilah yang telah digunakan untuk mengetahui
peningkatan jumlah kasus penyakit secara tiba-tiba pada
suatu populasi area tertentu.

Pasalnya, istilah pandemi tidak digunakan untuk


menunjukkan tingginya tingkat suatu penyakit, melainkan
hanya memperlihatkan tingkat penyebarannya saja. Perlu
diketahui, dalam kasus pandemi COVID-19 ini menjadi yang
pertama dan disebabkan oleh virus corona yang telah ada
sejak akhir tahun lalu.

Sebelum pandemi COVID-19 ini menyerang, pada


tahun 2009 yang lalu pernah merebak virus yang bernama flu
babi. Penyakit ini bisa terjadi ketika strain influenza baru
atau H1N1 menyebar ke seluruh belahan dunia, termasuk
Indonesia.

IV. Pembahasan
4.1.Cara menjaga produktivitas karyawan selama work
from home
Pada masa pandemi ini secara tidak langsung
menuntut seluruh dunia harus melaksanakan new normal,
yang mana karyawan dipaksa beradaptasi disituasi baru
tersebut. Tuntutan dan persoalan yang dihadapi karyawan
yang bekerja di rumah dapat lebih tinggi dari ketika bekerja
di kantor. Hal ini tentu mengharapkan adanya kepemimpinan
yang tepat. Kepemimpinan empati dapat menjadi salah satu
pilihan pemimpin dalam menjalankan tugas
kepemimpinannya.
Empati dipamahi sebagai salah satu kemampuan
untuk memahami kebutuhan orang lain, yang artinya
mengerti dengan benar perasaan dan pikiran orang lain.
Lolly Daskal penulis buku The Leadership Gap:
What gets between you and your greatness, menjelaskan ada
enam cara empati yang akan membentuk kepemimpinan,
yaitu:
1. Empati membangun keterikatan.
Ketika anda peduli terhadap orang lain, maka anda tengah
membangun keterikatan yang kuat. Anda akan dapat dengan
mudah memahami ketertarikan dan motivasi mereka.
2. Empati memberikan pemahaman
Pemahaman terbangun ketika kita mampu mendengarkan
orang lain. Dengan mendengar kita belajar, dengan belajar
kita akan memupuk pemahaman atas orang lain.
3. Empati mengajarkan kita hadir ketika bawahan
membutuhkan.
Dalam konteks ini, empati dikaitkan dengan kemampuan
mendengar aktif. Kehadiran anda sebagai pemimpin saat ini
adalah untuk mendengarkan, mengerti, membimbing dan
mendukung, bukan bertujuan membetulkan atau memberikan
saran.
4. Empati membawa pada pengertian.
sejatinya kepemimpinan empati bertujuan untuk
mendengarkan bukan merespon, bukan membalas namun
mengerti mengapa bawahan berperilaku tertentu.
5. Empati mempertajam ketrampilan sosial.
Upaya membangun ketrampilan orang lain bermula dengan
ketertarikan kita sebagai pemimpin dengan apa yang
dilakukan bawahan.
6. Empati membangun iklim komunikasi yang lebih baik.
Empati yang diperlihatkan oleh pemimpin akan membuat
orang yang dipimpin secara gampang terikat dan loyal
dengan apa yang harus dikerjakan, karena adanya perasaan
bahwa apa yang dilakukan dilihat sebagai sebuah proses
bukan hasil semata.

4.2.Menjamin karyawan dan bawahan tetap sehat dan


tidak terjangkit virus covid-19 selama bekerja
dalam rangkah menjaga produktivitas masyarakat di masa
pandemi ini, Pemerintah tealah menerbitkan Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020
tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di
Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung
Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi.
“Dunia usaha dan masyarakat pekerja memiliki kontribusi
yang besar dalam memutus rantai penularan Covid-19.
Jumlah pekerja, mobilitas dan interaksi dalam aktivitas
pekerja cukup besar, dan apabila bisa dilakukan mitigasi dan
menyiapkan tempat kerja yang aman, maka kita dapat
memutus rantai penularan,” kata Direktur Kesehatan Kerja
dan Olahraga Kartini Rustandi
Sebagai pemimpin, tentunya memegang penuh tanggung
jawab atas kesehatan karyawan serta bawahan di kantor.
Dengan cara memfasilitasi dan memastikan tempat kerja
yang aman dan sehat, seperti menjaga kebersihan tempat
kerja, menyediakan sarana cuci tangan, menerapkan
pebatasan mobilitas sosial dengan memberi jarak antar meja
karyawan, memberikan sosialisasi kepada karyawan tentang
Covid-19, rutin memantau kesehatan pekerja, serta
melaporkan dan berkoordinasi kepada Dinas Kesehatan
setempat jika ada pekerja yang sakit.
4.3.Kebijakan yang membahagiakan karyawan agar
imun tubuh mereka tetap terjaga.
Daya tahan tubuh adalah kemampuan dari tubuh kita
sendiri yang berfungsi untuk membentengi tubuh dari
serangan virus maupun kuman sehingga badan dalam
keadaan sehat dan mampu melakukan aktivitas tanpa adanya
gangguan kesehatan.
Oleh karena itu, mengetahui bagaimana cara
menjaga daya tahan tubuh sangat penting untuk setiap orang
apalagi bagi seorang pekerja yang dituntut dengan padatnya
jadwal pekerjaan.
Peranan pemimpin dalam membahagiakan karyawan
agar imun tubuh mereka tetap terjaga adalah dengan
menciptakan suasana kerja yang menyenangkan namun tetap
produkif, serta tedak memberi pressure berlebihan kepada
karyawan meskipin mereka sedang WFH. melakukan
aktivitas fisik yang terlalu berat seharian menjadi salah satu
faktor penyebab menurunnya daya tahan tubuh.

V. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas. Di masa pandemi ini
peranan kepemimpinan sangat berperan penting
terhadap kelangsungan new normal ini. Pada masa ini
banyak pekerja yang mengalami stress akibat dari
pandemi ini, disini peranan pemimpin yang dapat
memahami (memiliki empati) diharapkan dapat
memudahkan karyawan lebih mudah beradap tasi
dengan kondisi ini, dan terdapat enam cara empati yang
dapat membentuk kepemimpinan yaitu, Empati
membangun keterikatan, Empati memberikan
pemahaman, Empati memberikan pemahaman, Empati
mengajarkan kita hadir ketika bawahan membutuhkan,
Empati membawa pada pengertian, Empati
mempertajam ketrampilan sosial, dan Empati
membangun iklim komunikasi yang lebih baik.
Menjaga agar lingkungan kerja tetap mematuhi
protokol kesehatan dan mebuat kebijakan yang
membahagiakan agar imun karyawan tetap terjaga agar
karyawan dan bawahan tidak terjangkit virus covid-19
selama bekerja merupakan tanggung jawab seorang
pemimpin. Dengan memfasilitasi dan memastikan
tempat kerja yang aman dan sehat, dapat membantu
meminimalisir penyebaran virus covid-19.

Anda mungkin juga menyukai