OLEH:
Regita Adelia
NRP: 4205021014
3.2.Pengertian Kepemimpinan
Dalam manajemen yang telah diterapakan dalam
sebuah organisai tidak akan berjalan tanpa adanya sosok
pemimpin. Namun, keberadaan seorang pemimpin juga tidak
menjamin tujuan organisasi tercapai secara efektif dan
efisien. Agar tujuan tercapai secara efektif dan efisien, maka
seorang pemimpin perlu menerapkan kepemimpinan secara
baik dan benar.
IV. Pembahasan
4.1.Cara menjaga produktivitas karyawan selama work
from home
Pada masa pandemi ini secara tidak langsung
menuntut seluruh dunia harus melaksanakan new normal,
yang mana karyawan dipaksa beradaptasi disituasi baru
tersebut. Tuntutan dan persoalan yang dihadapi karyawan
yang bekerja di rumah dapat lebih tinggi dari ketika bekerja
di kantor. Hal ini tentu mengharapkan adanya kepemimpinan
yang tepat. Kepemimpinan empati dapat menjadi salah satu
pilihan pemimpin dalam menjalankan tugas
kepemimpinannya.
Empati dipamahi sebagai salah satu kemampuan
untuk memahami kebutuhan orang lain, yang artinya
mengerti dengan benar perasaan dan pikiran orang lain.
Lolly Daskal penulis buku The Leadership Gap:
What gets between you and your greatness, menjelaskan ada
enam cara empati yang akan membentuk kepemimpinan,
yaitu:
1. Empati membangun keterikatan.
Ketika anda peduli terhadap orang lain, maka anda tengah
membangun keterikatan yang kuat. Anda akan dapat dengan
mudah memahami ketertarikan dan motivasi mereka.
2. Empati memberikan pemahaman
Pemahaman terbangun ketika kita mampu mendengarkan
orang lain. Dengan mendengar kita belajar, dengan belajar
kita akan memupuk pemahaman atas orang lain.
3. Empati mengajarkan kita hadir ketika bawahan
membutuhkan.
Dalam konteks ini, empati dikaitkan dengan kemampuan
mendengar aktif. Kehadiran anda sebagai pemimpin saat ini
adalah untuk mendengarkan, mengerti, membimbing dan
mendukung, bukan bertujuan membetulkan atau memberikan
saran.
4. Empati membawa pada pengertian.
sejatinya kepemimpinan empati bertujuan untuk
mendengarkan bukan merespon, bukan membalas namun
mengerti mengapa bawahan berperilaku tertentu.
5. Empati mempertajam ketrampilan sosial.
Upaya membangun ketrampilan orang lain bermula dengan
ketertarikan kita sebagai pemimpin dengan apa yang
dilakukan bawahan.
6. Empati membangun iklim komunikasi yang lebih baik.
Empati yang diperlihatkan oleh pemimpin akan membuat
orang yang dipimpin secara gampang terikat dan loyal
dengan apa yang harus dikerjakan, karena adanya perasaan
bahwa apa yang dilakukan dilihat sebagai sebuah proses
bukan hasil semata.
V. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas. Di masa pandemi ini
peranan kepemimpinan sangat berperan penting
terhadap kelangsungan new normal ini. Pada masa ini
banyak pekerja yang mengalami stress akibat dari
pandemi ini, disini peranan pemimpin yang dapat
memahami (memiliki empati) diharapkan dapat
memudahkan karyawan lebih mudah beradap tasi
dengan kondisi ini, dan terdapat enam cara empati yang
dapat membentuk kepemimpinan yaitu, Empati
membangun keterikatan, Empati memberikan
pemahaman, Empati memberikan pemahaman, Empati
mengajarkan kita hadir ketika bawahan membutuhkan,
Empati membawa pada pengertian, Empati
mempertajam ketrampilan sosial, dan Empati
membangun iklim komunikasi yang lebih baik.
Menjaga agar lingkungan kerja tetap mematuhi
protokol kesehatan dan mebuat kebijakan yang
membahagiakan agar imun karyawan tetap terjaga agar
karyawan dan bawahan tidak terjangkit virus covid-19
selama bekerja merupakan tanggung jawab seorang
pemimpin. Dengan memfasilitasi dan memastikan
tempat kerja yang aman dan sehat, dapat membantu
meminimalisir penyebaran virus covid-19.