Anda di halaman 1dari 4

Senin 12, Juli 2021

Nama : OKIS SAPUTRA


Nim : 201101046
Prodi : DIII-KEPERAWATAN
Makul : ETIKA KEPERAWATAN
- Essay
1. Jelaskan prinsip-prinsip etika dalam asuhan keparawatan..!
2. Jelaskan etika dalam kejujuran seorang perawat..!
3. Jelaskan mengapa etika kujujuran itu sangat penting..?

- Jawaban
1) 1. Beneficence (Berbuat Baik)
2. Justice (Keadilan)
3. Non-maleficence (tidak merugikan)
4. Veracity (Kejujuran)
5. Fidelity (Menepati janji)
6. Confidentiality (Kerahasiaan)
7. Accountability (Akuntabilitasi)
8. Autonomy ( Menghormati keputusa pasien untuk menentukan hidupnya )

2) perawat yang memberikan informasi kepada pasien harus sesuai dengan


ketentuan yang berlaku dan juga harus memberikan informasi yang lengkap,
akurat  dan objektif pada pasien serta keluarga. Untuk meningkatkan rasa saling
percaya antara perawat dan pasien maka sikap jujur perawat dapat
mempermudah pelayanan asuhan keperawat oleh perawat kepada pasien.

3) Kejujuran merupakan suatu pondasi yang mendasari iman seseorang, karena


sesungguhnya iman itu adalah membenarkan dalam hati akan adanya Allah SWT.
Seorang muslim dan muslimah sudah seharusnya menghiasi dirinya dengan
sifat jujur. Seseorang yang bersifat jujur akan mudah mendapat kepercayaan
orang lain. Seperti yang di contohkan oleh nabi muhammad saw. Mengenai
prilaku kejujuran dalam kehidupan sehari-hari, Nabi Muhammad saw merupakan
kekasih Allah SWT yang berakhlak mulia. Atas kejujuran yang dimilikinya, ia
mendapatkan gelar Al Amin yang artinya orang yang dapat dipercaya.pada awal
masahidupnya.

Al Amin memiliki makna setiap orang yang hidup di bumi hendaklah untuk
senantiasa berbuat jujur baik dalam lisan maupun perbuatannya. Selain itu, ketika
diberikan tanggung jawab hendaklah menjalankan tanggungjawabnya dengan
baik dan amanah. Sifat jujur dan amanah itu yang menjadikan orang akan
mendapatkan kepercayaan.

Allah SWT telah berfirman dalam Q.S An-Nisa ayat 58 sebagai berikut,

ِ ‫ش ْىءٍ َف ُردُّوهُ إِلَى ٱهَّلل‬ َ ‫سول َ َوأ ُ ۟ولِى ٱأْل َ ْم ِر مِن ُك ْم ۖ َفإِن َت ٰ َن َز ْع ُت ْم فِى‬ ُ ‫ٱلر‬
َّ ‫وا‬ ۟ ‫ٰ َٓيأ َ ُّي َها ٱلَّذِينَ َءا َم ُن ٓو ۟ا أَطِ ي ُع‬
۟ ‫وا ٱهَّلل َ َوأَطِ ي ُع‬
ٰ
َ ‫ول إِن ُكن ُت ْم ُت ْؤ ِم ُنونَ ِبٱهَّلل ِ َوٱ ْل َي ْو ِم ٱلْ َءاخ ِِر ۚ َذلِ َك َخ ْي ٌر َوأَ ْح‬
‫سنُ َتأْ ِوياًل‬ ِ ‫س‬ ُ ‫ٱلر‬
َّ ‫َو‬

Artinya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada


yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah
Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

 Poin penting yang mendasari kejujuran

a) Kejujuran dalam akidah nabi muhammad saw.

Sejak usia dini beliau sudah memegang teguh kejujuran bahkan saat


berdagang. Ia tidak pernah mengurangi timbangan dan tidak pernah pula
memberikan janji berlebihan. Transaksi jual beli yang dilakukan atas dasar
sepakat kedua belah pihak dan nabi juga tidak pernah bersumpah atas nama
apapun kala itu.

b) Kejujuran dalam ahlak nabi muhammad saw.

Kejujuran setiap perkataan yang diucapkan nabi muhammad saw. Sesuia


dengan apa yang di perbuat nya, tidak menyimpang dan selalu taat akan perintah
dari allah swt. Sesuai dengan ajaran agama islam.
c) Kejujuran dalam kehidupan sehari-hari

Para pembohong diistilahkan sebagai orang-orang munafik yang tempatnya di


neraka paling dalam. Ciri orang munafik adala; ketika berbicara selalu dusta,
ketika berjanji selalu mungkir, dan ketika dipercaya ia khianat. (HR Bukhari dan
Muslim). 

d) Kejujuran dalam beribadah

Perilaku jujur dalam ibadah merupakan perilaku seseorang untuk taat kepada
allah

Dan mendekatkan diri kepadanya untuk senantiasa memohon pertolongan dan


meminta ampun atas segala dosa yang di perbuat, sesuai dengan ketentuan yang
di ajarkan agama islam dalam mengenai beribadatan, serta tidak membohongi diri
sendiri dan orang lain saat melaksanakan ibadah.

e) Kejujuran dalam beramal soleh

Kejujuran mengantarkan pada kebaikan, dan kebaikan mengatarkan kepada


surga. Suatu hari Rasulullah SAW didatangi oleh seorang pemuda, “Ya
Muhammad, aku ingin masuk Islam dan bersyahadat, tapi aku tidak mau
meninggalkan berzina, aku tidak mau meninggalkan berjudi dan meminum
khamar. Apakah syahadatku diterima.” Rasulullah menjawab, “Ya, asalkan
engkau selalu berkata jujur kepadaku.” (Alhadits).
Keesokan harinya orang ini selalu menjaga kejujurannya pada Rasulullah, dan
akhirnya meninggalkan semua perbuatan buruknya karena merasa malu bila
bertemu dengan beliau dan ditanya, “Apa yang telah engkau lakukan kemarin
hari, ya Fulan, sedang aku telah berbuat maksiat.” Demikianlah hidayah Allah
akan turun kepada mereka yang jujur. Allah SWT berfirman, “.....tetapi jikalau
mereka benar (imannya) terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik
bagi mereka.” (Muhammad: 21).

Anda mungkin juga menyukai