Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

(TEORI PRAKTEK MIKROBIOLOGI DASAR)

Dosen pengampu Sugito,A.Md.AK,S.Pd,SKM,M.Kes

Disusun oleh:
Riki Rivaldo
TK 1A
201071045

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK
2021
PRAKTIKUM VIII

(TEORI PRAKTEK MIKROBIOLOGI DASAR)

Hari & tanggal : Senin, 26 Juli 2021

Tujuan : 1. Mempelajari kehidupanmikroorganisme.
2. Cara berkembang biaknya sertakelemahannya.

Prinsip : 1. Klasifikasi dan taksonomi mikroorganisme (bakteri)


Berdasarkan taksonomi bakteri, mikroorganisme prokariotik
dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu eubakteri yang
merupakan bakteri sejati dan archaea serta kelompok bakteri terdiri
atas semua organisme prokariotik patogen dan nonpatogen yang
terdapat di daratan dan perairan serta organisme prokariotik yang
bersifat fotoautotrof. Spesies bakteri dapat dibedakan
berdasarkan morfologi (bentuk), komposisi kimia, kebutuhan
nutrisi, aktivitas biokimia dan sumber energi.

2. Aktivitas reaksi biokimia mikroorganisme


Saat berlangsungnya reaksi enzimatik terjadi ikatan sementara
antara enzim dengan substratnya (reaktan). Ikatan sementara ini
bersifat labil dan hanya untuk waktu yang singkat saja. Selanjutnya
ikatan enzim-substrat akan pecah menjadi enzim dan hasil akhir.
Enzim yang terlepas kembali setelah reaksi dapat berfungsi lagi
sebagai biokatalisator untuk reaksi yang sama.

3. Pengendalian mikroorganisme (mikroba)


Proses penghambatan terhadap pertumbuhan mikroba (bakteri)
oleh senyawa anti bakteri dapat berupa perusakan dinding sel
dengan cara menghambat pembentukannya dan atau dapat
mengubahnya setelah selesai terbentuk serta perubahan
permeabilitas membran sitoplasma sehingga menyebabnya
keluarnya bahan makanan dari dalam sel.
4. Media dan sterilisasi
Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran
yang hendak dicapai. Sedangkan cara-cara yang umum sterilisasi
yaitu sterilisasi secara fisik, sterilisasi secara kimia, dan sterilisasi
mekanik.
5. Pewarnaa sel bakteri
Pewarnaan / pengecatan kuman (mikroorganisme) umumnya
menggunakan lebih dari satu tingkatan pewarnaan / pengecatan.
Hasil-hasil pewarnaan / pengecatan sampai dipengaruhi beberapa
faktor seperti fiksasi, substrat (bahan) dan pelunturan.

Dasar teori : 1. Klasifikasi dan taksonomi mikroorganisme (bakteri)

Klasifikasi adalah penyusunan bersistem dalam kelompok atau


golongan menurut kaidah atau standar yang ditetapkan maupun
suatu istilah yang berkaitan dan seringkali digunakan dengan
taksonomi. Kalsifikasi merupakan suatu kegiatan secara
keseluruhan, yakni tentang pengklasifikasian, penamaan, dan
pengidentifikasian mikroorganisme, disebut sebagai sistematika
mikroba.
Taksonomi adalah cabang biologi yang menelaah penamaan,
perincian, dan pengelompokan makhluk hidup berdasarkan
persamaan dan pembedaan sifatnya maupun suatu ilmu mengenai
klasifikasi atau penataan sistematika organisme ke dalam
kelompok atau kategori yang disebut taksa (tunggal: takson).
Mikroorganisme merupakan suatu kelompok organisme yang tidak
dapat dilihat secara langsung dengan mata, sehingga diperlukan
alat bantu untuk dapat melihatnya, seperti mikroskop, lup dan lain-
lain.
Klasifikasi mikroorganisme bakteri yaitu nomenklatur adalah suatu
penamaan satuan-satuan yang dicirikan dan dibatasi oleh
klasifikasi, seperti penggunaan analogi yang sama (persamaan
antar bentuk). Identifikasi adalah suatu penggunaan kriteria yang
ditetapkan untuk klasifikasi dan nomenklatur dari mikroorganisme
dengan membandingkan ciri-ciri yang ada pada satuan yg belum
diketahui dengan satuan-satuan yang sudah dikenal.

2. Aktivitas reaksi biokimia mikroorganisme


Enzim adalah suatu katalis organik yang membantu
mempercepatan reaksi biologis. Enzim berfungsi seperti katalisator
anorganik, yaitu untuk mempercepat reaksi kimia. Setelah reaksi
berlangsung, enzim tidak mengalami perubahan jumlah, sehingga
jumlah enzim sebelum dan setelah reaksi adalah tetap.
Pada umumnya enzim tersusun dari protein. Protein penyusun
enzim dapat berupa protein sederhana atau protein yang terikat
pada gugusan non-protein. Enzim yang hanya terdiri protein saja,
misal tripsin. Dialisis enzim dapat memisahkan bagian-bagian
protein, yaitu bagian protein yang disebut apoenzim dan bagian
nonprotein yang berupa koenzim, gugus prostetis dan kofaktor ion
logam. Masing-masing bagian tersebut apabila terpisah menjadi
tidak aktif. Apoenzim apabila bergabung dengan bagian
nonprotein disebut holoenzim yang bersifat aktif sebagai
biokatalisator.

2. Pengendalian mikroorganisme (mikroba)


Pengendalian adalah segala kegiatan yang dapat menghambat,
membasmi dan menyingkirkan mikroorganisme. Tujuan
pengendalian mikroorganisme adalah mencegah penyakit dan
infeksi, mengendalikan mikroorganisme pada inang yang terinfeksi
dan mencegah pembusukan dan perusakan bahan oleh
mikroorganisme.
Kegiatan pengendalian mikroorganisme (bakteri) mencegah
penyebaran penyakit dan infeksi pada manusia, hewan dan
tumbuhan serta mencegah pembusukan dan perusakan bahan oleh
mikroorganisme. Bentuk kegiatan pengendalian terdiri dari
pengendalian secara fisik, pengendalian secara kimia dan
pengendalian secara biologi.

3. Media dan sterilisasi


Media merupakan suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi
yang dipakai untuk menumbuhkan mikroorganisme baik dalam
mengkultur bakteri, jamur dan mikroorganisme. Media harus
mengandung senyawa-senyawa organik (protein, karbohidrat,
lemak, mineral, dan vitamin).
Sterilisasi merupakan suatu proses membebaskan peralatan atau
bahan dari mikroorganisme yang tidak dikehendaki. Untuk
mencapai tujuan ini, ada beberapa macam sterilisasi yang dapat
dipilih dan disesuaikan dengan sifat bahan yang akan disterilkan.

4. Pewarnaan sel bakteri


Pewarnaan adalah Suatu proses pemberian zat warna pada sediaan
yang akan digunakan untuk pemeriksaan (identifikasi) bentuk, sel
atau jaringan. Menurut Cohn, pewarnaan adalah suatu senyawa
organik yang mempunyai gugusan khromofor dan gugus
auksokhrom yang terikat dalam cincin benan (pada bakteri). Gugus
khromofor merupakan gugusan yang dapat memberikan warna
pada molekul cat, sedangkan auksokhrom adalah yg dapat
memberikan desosiasi elektrolit-elektrolit pada molekul cat
sehingga cat mudah bereaksi.

Pembahasan : 1. Aktivitas reaksi biokimia mikroorganisme


Enzim dapat digolongkan berdasarkan tempat bekerjanya, substrat
yang dikatalisis, daya katalisisnya, dan cara terbentuknya.
Umumnya pemberian nama enzim didasarkan atas nama substrat
yang dikatalisis atau daya katalisisnya dengan penambahan kata
-ase misalnya proteinase adalah enzim yang dapat mengkatalisis
pemecahan protein.
Penggolongan enzim berdasar cara terbentuknya adalah:
a. Enzim konstitutif
Di dalam sel terdapat enzim yang merupakan bagian dari
susunan sel normal, sehingga enzim tersebut selalu ada
umumnya dalam jumlah tetap pada sel hidup. Contoh enzim
yang jumlahnya dipengaruhi kadar substratnya misalnya enzim
amilase.
b. Enzim adaptif
Enzim adaptif adalah enzim yang pembentukannya dirangsang
oleh adanya substrat. Contohnya adalah enzim beta
galaktosidase yang dihasilkan oleh bakteri E.coli yang
ditumbuhkan di dalam medium yang mengandung laktosa.
Enzim beta galaktosidase berfungsi untuk merombak laktosa

2. Pewarnaan sel bakteri


Berdasarkan zat warna, maka pewarnaan / pengecatan dapat
dibedakan yaitu pewarna simultan adalah suatu proses
pewarnaan dimana 2 macam zat warna atau lebih diberikan
secara bersama-sama dalam satu waktu dan pewarna suksedan
yaitu suatu proses pewarnaan dimana zat warna yang digunakan
diberikan secara bergantian, satu persatu dan ada masa
pencucian sendiri-sendiri

3. Klasifikasi dan taksonomi mikroorganisme (bakteri)


Klasifikasi mikroorganisme bakteri mengelompokkan organisme
sedemikian hingga mencerminkan semua kesamaan maupun
kelainannya. Perbeda-perbedaan atau kriteria berdasarkan sifat-
sifat morfologi atau fisiologi dan imunologinya.
Contoh klasifikasi spesies Streptococcus
Divisi = Protophyta
Klas = Schizomycetes (kelompok II)
Ordo = Eubacteriales
Family = Lactobacteriaceae
Genus = Streptococcus
Spesies = lactis
Ordo adalah suatu tingkatan takson yang menghimpun
beberapa famili dalam tingkatan klasifikasi makhluk
hidup. Genus adalah tingkatan takson yang berada satu tingkat
diatas spesies, genus terdiri atas beberapa spesies yang memiliki
ciri-ciri tertentu yang sama. Spesies atau jenis adalah suatu
peringkat taksonomi yang dipakai dalam klasifikasi biologis untuk
merujuk pada satu atau beberapa kelompok individu makhluk
hidup yang serupa dan dapat saling membuahi satu sama lain di
dalam kelompoknya sehingga menghasilkan keturunan dikawinkan
(interbreeding) yang fertil.

4. Pengendalian mikroorganisme (mikroba)


a. Pengendalian mikroorganisme dengan pemanasan kering
 Pembakaran
Pembakaran (insinarator) dengan suhu tinggi > 100⁰C efektif
hanya untuk alat pemanasan mikroorganisme (sisa jarum alat
gelas, tabung reaksi) efektif juga untuk bangkai hewan.
Pembakaran dapat dilakukan dengan lampu spirtus atau
bunsen pada alat alat seperti osse jarum / bulat dan tabung
reaksi)
 Alat oven
Sterilisasi udara kering pada suhu 160 - 180⁰C selama 1-2
jam. Digunakan untuk alat-alat gelas, pipet, cawan petri,
tabung reaksi, labu ukur dan lain-lain.
 Pengeringan
Sterilisasi dengan pengeringan untuk mengurangi atau
mematikan sel mikroorganisme. Penjemuran dan pengasapan
bahan makanan seperti pisang salai atau ikan yang disalai
b. Pengendalian mikroorganisme dengan cara pemanasan basah
 Merebus (boiling)
Kegiatan waktu desinfektif 15 menit setelah air mendidih
sel-sel vegatatif akan mati tidak dengan spora dan virus.
 Autoclave
Proses sterilisasi panas yang digabungkan dalam keadaan
lembab dan tekanan yang tinggi dengan suhu 121⁰C dengan
tekanan 1 atm dipertahankan selama 15 - 20 menit. Dapat
membunuh semua mikroorganisme (bakteri). Sterilisasi ini
dapat digunakan untuk sterilisasi media dan peralatan medis.
 Pasteurisasi
Dengan cara kerja memanaskan bahan pada suhu 62 - 65⁰C
dalam waktu 30 menit. Digunakan untuk sterilisasikan
kuman (Staphylococcus, M tuberculosis, Salmonella,
Shygella) pada susu.
c. Pengendalian mikroorganisme dengan cara radiasi
Radiasi ion menggunakan sinar δ dan sinar x digunakan untuk
mensterilkan obat dan bahan makanan. Radiasi non ion
sterilisasi dilakukan dengan cahaya UV.
d. Pengendalian mikroorganisme dengan cara filter
Sterilisasi proses penyaringan suatu bahan melewati pori - pori
saring yang sangat kecil (membran filter), sehingga
mikroorganisme tertahan di permukaan saringan. Cara ini
dilakukan terutama untuk bahan yang tidak boleh dipanaskan
seperti vaksin, darah dan serum
e. Pengendalian mikroorganisme dengan suhu rendah
Mikrobiostatis digunakan untuk memperlambat pertumbuhan
mikroorganisme (bakteri). Peralatan yang digunakan seperti
Refrigerator dengan suhu 0 - 16⁰C. dan Freezer pada suhu <
0⁰C digunakan untuk melindungi makanan, media dan kultur.

5. Media dan sterilisasi


Menurut bentuknya media terbagi menjadi 3 yaitu:
a. Media cair
Media cair adalah media yang tidak ditambahkan zat pemadat
(agar), sehingga media ini dalam keadaan encer (cair).
Contohnya L. Broth dan Nutrient Broth.
b. Media semi padat
Media semi padat adalah media yang mengandung bahan yang
sama dengan media cair, tetapi ditambah sedikit agar ½
konsentrasi agar, sehingga menjadi agak padat. Media ini
dipakai untuk menumbuhkan mikroba yang banyak
memerlukan air dan hidup dalam lingkungan yang anaerob atau
anaerob fakultatif. Media ini juga dipakai untuk uji motilitas
suatu bakteri.
c. Media padat adalah
Media cair yang ditambahkan dengan agar-agar sehingga
menjadi padat. Contohnya Nutrient Agar (NA), Potato Dextrose
Agar (PDA), dan lain-lain.
Cara-cara yang umum Sterilisasi
a. Sterilisasi dengan pemanasan
 Pemanasan dengan udara kering atau udara basah
Cara ini sangat cocok untuk mensterilkan alat-alat atau
bahan-bahan yang tahan panas. biasanya, temperatur yang
dipakai adalah 170⁰C dan dilakukan selama 1 – 2 jam.
 Tindalisasi
Cara ini dipakai untuk mensterilkan bahan-bahan yang tidak
tahan suhu tinggi. biasanya, bahan dan alat dipanaskan
selama 30 menit pada suhu 100⁰C dan diulang sebanyak 3
kali berturut-turut, dengan selang waktu 1 hari
 Pasteurisasi
Cara ini dipakai untuk mensterilkan bahan makanan yang
akan mengalami denaturasi pada suhu tinggi. Dengan cara
ini alat dan bahan dipanaskan pada suhu 60 - 65⁰C selama
satu jam sebanyak 3 kali berturut-turut dengan selang waktu
1 hari.
 Sterilisasi dengan nyala api langsung
Cara ini sangat cocok untuk mensterilkan jarum inokulasi,
tabung reaksi dan vinset.
 Sterilisasi dengan uap panas yang bertekanan
Cara ini umum dipakai untuk mensterilkan alat dan bahan
yang tahan panas tinggi dan tekanan. Alat yang dipakai
adalah autoclave yang dapat mencapai suhu 121⁰C dengan
tekanan 1 atm dan selama 15-20 menit.
b. Sterilisasi dengan zat kimia
Zat-zat kimia yang sering digunakan seperti alkohol, formalin,
karbol, lisol, sabun, dan lain-lain dapat dipakai untuk
mensterilkan alat-alat.

Alat & Bahan:


1. Autoclave
2. Oven
3. Cawan petri
4. Ose bulat dan ose lurus
5. Tabung reaksi dan tabung durham
6. Pengaduk L
7. Lampu spirtus
8. Rak tabung reaksi
9. Desikator / eksikator
10. Sentrifus
11. Inkubtor
12. Colony counter
13. Mikroskop

Kesimpulan : 1. Klasifikasi dan taksonomi mikroorganisme (bakteri)


Klasifikasi merupakan suatu kegiatan secara keseluruhan, yakni
tentang pengklasifikasian, penamaan, dan pengidentifikasian
mikroorganisme, disebut sebagai sistematika mikroba. Taksonomi
adalah suatu ilmu mengenai klasifikasi atau penataan sistematika
organisme ke dalam kelompok atau kategori yang disebut taksa
(tunggal: takson). Klasifikasi Mikroorganisme Bakteri
mengelompokkan organisme sedemikian hingga mencerminkan
semua kesamaan maupun kelainannya. Perbeda-perbedaan atau

2. Aktivitas reaksi biokimia mikroorganisme

Enzim adalah suatu katalis organik yang membantu


mempercepatan reaksi biologis.
Enzim berfungsi seperti katalisator anorganik, yaitu untuk
mempercepat reaksi kimia
enzim tidak mengalami perubahan jumlah, sehingga jumlah enzim
sebelum dan setelah reaksi adalah tetap. berdasarkan sifat-sifat
morfologi atau fisiologi dan imunologinya.

3. Pengendalian mikroorganisme (mikroba)


Pengendalian adalah segala kegiatan yang dapat menghambat,
membasmi dan menyingkirkan mikroorganisme. Pengendalian
mikroorganisme dapat dilakukan dengan Pamanasan kering,
pemanasan basah, cara radiasi, secara kimia, dengan cara filter,

4. Media dan streilisasi


Media merupakan suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi
yang dipakai untuk menumbuhkan mikroorganisme baik dalam
mengkultur bakteri, jamur, & mikroorganisme. Menurut bentuknya
media terbagi menjadi 3 yaitu media cair, media semi padat dan
media padat. Sterilisasi merupakan suatu proses membebaskan
peralatan atau bahan dari mikroorganisme yang tidak dikehendaki.

5. Pewarnaan sel bakteri


Pewarnaan adalah suatu proses pemberian zat warna pada sediaan
yang akan digunakan untuk pemeriksaan (identifikasi) bentuk, sel
atau jaringan. Macam-macam pewarnaan / pengecatan sel bakteri
adalah pewarnaan kapsul (burry giems, tinta china, tinta india),
Pewarnaan spora (Moeller dan Schaefer fulton), Pewarnaan
granuler Albert`s dan Neisser, Pewarnaan flagel (Leifsor, Balley
dan Muir) dan pewarnaan spora.

Praktikan Paraf Dosen Nilai

Riris Azhariyati
(201071047)
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai