Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Bimbingan Konseling
TEKNIK DASAR MEMAHAMI PERKEMBANGAN
MURID
Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah
Dosen Pengampu:

SARI KUMALA, S.Pd.I. M.Pd

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 1


IRPANSYAH : 2005030048
MAIMUNAH ADELIANA 2005030024
NPM. KELAS BANJARMASIN B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS STUDI ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD
AL-BANJARI BANJARMASIN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah ‘Azza wajalla


yang telah mencurahkan rahmat dan hidayah nya ,sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Bimbingan Konseling yang di ampu oleh ibu Sari
Kumala, S.Pd.I M.Pd.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan dan


suri tauladan kita Nabi Besar Muhammad Sholallahu’alaihi wasallam beserta
keluarga,sahabat,dan pengikut beliau hingga akhir zaman.

Semoga makalah ini memberikan manfaat kepada saya pribadi dan bagi
siapa saja yang membacanya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan.karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan saya,maka kritik dan
saran yang membangun ,sangat saya harapkan demi kebaikan di masa
mendatang dan semoga bisa memberikan manfaat bagi pembaca

Banjarmasin , 02 Oktober 2021

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk suatu kata yang abstrak dan
tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui:
angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lain-lain. Peneliti dapat
menggunakan salah satu atau gabungan teknik tergantung dari masalah yang dihadapi
atau yang diteliti.
Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan
metode dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya.
Secara sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang
dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau
kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian. Dalam prakteknya,
pengumpulan data ada yang dilaksanakan melalui pendekatan penelitian kuantitatif dan
kualitatif.
Oleh karena itu, dalam BK pengumpulan data sangat penting untuk medapatakan
kata yang valid tentan peserta didik sehingga teknik pengumpulan data sangat penting
bagi konselor.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Jenis-jenis data yang dibutuhkan dalam pelayanan BK?
2. Bagaimana Kegunaan data dalam layanan BK?
3. Bagaimana Pengetian dan kegunaan alat pengumpulan data tes dalam BK ?
4. Bagaimana Pengetian dan kegunaan alat pengumpulan data non tes dalam BK?

1
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui Jenis-jenis data yang dibutuhkan dalam pelayanan BK.
2. Untuk mengetahui Kegunaan data dalam layanan BK.
3. Untuk mengetahui Pengetian dan kegunaan alat pengumpulan data tes dalam BK.
4. Untuk mengetahui Pengetian dan kegunaan alat pengumpulan data non tes dalam
BK.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis-jenis Data Yang Dibutuhkan Dalam Pelayanan BK

Pada dasarnya data ada dua jenis data yang perlu dikumpulkan dalam pelayanan BK
yang efektif dan efesien, yaitu:
1. Data Pribadi
Data pribadi adalah berupa data perorangan, yaitu yang dikumpulkan dari
masing-masing peserta didik. Dari data pribadi dapat diperoleh pemahaman tentang
keunikan pribadi masing-masing peserta didik.
Untuk memperoleh pemahaman yang utuh tentang keunikan pribadi setiap peserta didik
diperlukan data sebagai berikut:
a. Data kenal diri (nama, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, dan lain
sebagainya).
b. Data tentang keluarga (orang tua, jumlah saudara, keadaan sosial, ekonomi dan lain
sebagainya).
c. Data tentang perkembangan dan kesehatan (perkembangan phisik dan psikis).
d. Data tentang pendidikan dan hasil belajar (riwayat sekolah, angka rapor dan
sebagaiya).
e. Data tentang kecerdasan, bakat, minat aspirasi dan cita-cita.
f. Data tentang keadaan lingkungan, kegiatan luar sekolah, penyesuaian sosila, nilai-
nilai dan sikap.
g. Data tentang kematangan emosional dan kebiasaan sehari-hari.
h. Data tentang masalah-masalah yang dihadapi.
Data pribadi, ini dapat dikelompokkan sehinga dengan demikian dapat
dikumpulkan suatu data kelompok. Dari data kelompok ini dapat diketahui
kecenderungan umum yang terdapat di dalam suatu kelompok, selain dari pada
kedudukan seseorang individu dalam kelompoknya.

2. Data Lingkungan
Data lingkungan ini berguna untuk sebagai informasi dan penjelasan kepada para
peserta didik, selain itu diperlukan untuk membantu peserta didik dalam proses
penyesuaian. Adapun data lingkungan yang perlu dikumpulkan, meliputi:

3
a. Data tentang informasi pendidikan meliputi jenis program, kurikulum, system
belajar dan sebagainya.
b. Data tentang informasi jabatan/pekerjaan, meliputi jenis-jenis jabatan, kesempatan
dan syarat-syarat bekerja dan lain sebagainya.
c. Data tentang lingkungan sosial, meliputi adat istiadat, norma dan nilai-nilai,
lembaga atau organisasi sosial dan lain sebagainya.

3. Jadi data lingkungan ini berguna sebagai pemberi informasi jelas kepada para peserta
didiknya, sehingga para peserta didik dapat terhindar dari keraguan, kesulitan dan
perbuatan tercela.

4. Di bawah ini adalah sumber data langsung sampai ke sumber data yang tak langsung
yaitu sebagai berikut:
a. Sumber data yang paling awal adalah peserta didik tersebut
b. Orang-orang yang plaing dekat dan paling bertanggung jawab terhadap individu
yang bersnagkutan, misalnya guru/dosen, wali kelas, kepala sekolah, penasehat
akademis, ketua jurusan, dekan dan lain sebagainya.
c. Orang-orang yang dekat dengan individu tapi tidak brtanggung jawab dengan dia
seperti teman-temannya, pengasuh, anggota keluarga dan lain-lain.
d. Orang-orang yang agak jauh hubungannya dengan individu akan tetapi dapat
membri keterangan tentang individu tersebut seperti tetangga, pegawai tata usaha,
sekolah, dokter, kepalal desa dan lain sebagainya.
e. Lembaga-lembaga diluar sekolah dan rumah tangga seperti rumah sakit, kantor
polisi, masjid, perkumpulan-perkumpulan pemuda, organisasi pemuda dan lain
sebagainya

B. Kegunaan Data Dalam Layanan BK


Menurut Winkel dan Hastuti, data dalam layanan bimbingan dan konseling memiliki
4 manfaat yang akan menunjang layanan bimbingan dan konseling. Winkel dan Hastuti
(2010) membagi keempat manfaat tersebut menjadi dua, yaitu manfaat untuk konselor
dan manfaat untuk konseli (klien). Keempat manfaat itu sebagai berikut:
Untuk konselor

4
1. Data dapat digunakan untuk mengetahui apakah kompetensi konselor mampu
dan cukup berwenang dalam memberikan pelayanan kepada konseli dengan inti
permasalahan yang telah diketahui.
2. Data digunakan sebagai sarana memperoleh informasi lebih dalam serta lebih
lengkap tentang berbagai aspek dari pribadi konseli, sehingga konselor diharapakan
dapat memberikan layanan yang optimal.
Untuk konseli (klien)
3. Data dapat membantu konseli menentukan suatu program pendidikan maupun
karir yang sesuai dengan potensi dan minat yang dimiliki.
4. Data dapat membantu konseli memahami diri sendiri dan melakukan evaluasi
diri sehingga diharapkan konseli dapat mencapai perkembangan yang optimal dan sesuai
dengan bakat dan minat yang dimiliki.

C. Alat Pengumpulan Data Test BK


Tes merupakan prosedur untuk mengungkapkan tingkah laku seseorang dan
menggambarkanna dalam bentuk skala angka atau klasifikasi tertentu (Cronbach, 1970
dalam Prayitno dan Amit, 2013). Teknik ini menggunakan pertanyaan-pertanyaan, baik
lisan dan tertulis, atau tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh orang yang dites
(Prayitno dan Amit, 2013; Walgito, 2004).
Pertanyaan-pertanyaan atau tugas-tugas tersebut disusun menjadi sebuah instrumen
yang terstandarisasi dan memiliki validitas dan reliabilitas yang baik. Tohirin (2014)
menguraikan instrumen terstandarisasi berarti instrumen ini memiliki keseragaman
dalam cara penyelenggaraan, cara pemeriksaan dan cara penafsirannya.
Selanjutnya, dia menjelaskan tes harus memiliki validitas, yaitu ada kesesuian antara
apa yang diukur dalam tes dengan aspek yang direncanakan untuk diukur, dan reliabiitas,
yaitu ada keajegan dalam hasil yang diperoleh apabila seseorang mengerjakan suatu tes
pada waktu yang berlainan.
Ada bermacam-macam tes untuk mengumpulkan data tentang siswa. Umumnya, tes
digunakan untuk mengumpulkan data pribadi siswa yang berupa kemampuan potensial
atau kemampuan dasar, seperti kecerdasan, bakat, minat dan sebagainya, serta untuk
mengumpulkan data tentang prestasi belajar siswa. Berikut beberapa tes yang digunakan
dalam layanan bimbingan dan konseling: 

5
a. Tes hasil belajar (achievement test)
Tes ini digunakan untuk mengukur apa yang telah dipelajari oleh siswa di berbagai
mata pelajaran. Tes kompetensi, tes untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa, dan
tes diagnostik, tes untuk mengukur kelebihan dan kelemahan siswa serta penyebab-
penyebab kesulitan yang di alami siswa, merupakan contoh tes hasil belajar.
b. Tes bakat dan tes minat
Tes ini digunakan untuk mengungkapkan bakat yang dimiliki individu dan
minatnya. Tes ini penting dalam layanan bimbingan dan konseling karena dengan tes ini
konselor dapat mengarahkan dan menempatkan siswa ke jurusan yang tepat sesuai bakat
dan minatnya.
c. Tes kepribadian
Tes ini digunakan untuk mengukur ciri-ciri kepribadian tertentu pada siswa seperti
karakter, tempramen, corak kehidupan emosional, kesehatan mental, relasi sosial dengan
orang lain dan bidang-bidang kehidupan yang menimbulkan kesukaran dalam
penyesuaian diri. Personality inventory adalah salah satu tes kepribadian. Ada pula tes
proyeksi yang digunakan untuk mengukur sifat-sifat kepribadian melalui reaksi-reaksi
terhadap suatu kisah, gambaran, atau suatu kata. Test Rorschach (Ro) dan TAT
(Thematic Apperception Test) adalah contoh tes proyeksi.
d. Tes intelegensi
Sesuai dengan namanya, tes intelegensi digunakan untuk mengungkapkan tingkat
intelegensi atau kecerdasan seseorang. Contoh-contoh tes intelegensi adalah Tes Binet,
Test Weschsler, SPM, balok (Kohsblock), dan AGCT.

D. Alat Pengumpulan Data Non-Test Dalam BK


Teknik lain-lain untuk mengumpulkan data disamping teknik tes digolongkan ke
dalam teknik non-tes. Teknik ini umumnya digunakan untuk menghimpun data-data
tentang tingkah laku, sikap, minat, perhatian, karakteristik, dan lain-lain.
Teknik tes dan non-tes bekerja saling melengkapi dan terkadang data yang sama
dapat dikumpulkan melalui dua teknik ini. Berikut adalah beberapa teknik non-tes
beserta deskripsi singkatnya:
a. Angket/ kuesioner
Angket/kuesioner memuat beberapa pertanyaan yang harus dijawab siswa secara
tertulis. Berdasarkan orang yang mengisi, angket dibedakan menjadi 2, yaitu angket

6
langsung (apabila yang mengisi siswa) dan angket tidak langsung (apabila yang mengisi
orang lain, misalnya orang tua siswa) (Tohirin, 2014).
b. Wawancara
Teknik wawancara mengharuskan siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan secara
lisan. Teknik ini menuntut komunikasi langsung, sehingga konselor dan siswa harus
bertatap muka.
c. Observasi
Teknik ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara saksama baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap berbagai aktivitas siswa di lingkungan sekolah
maupun di luar lingkungan sekolah termasuk di rumah (Tohirin, 2014). Observasi dapat
dilakukan dalam dua cara. Pertama pengobservasi ikut telibat dalam aktivitas siswa,
sehingga siswa tidak merasa sedang diawasi ketika beraktivitas. Kedua, pengamat tidak
ikut terlibat dalam aktivitas siswa.
d. Otobiografi
Teknik ini mengharuskan siswa menulis biografi/riwayat kehidupan dirinya sendiri.
Kemudian, data didapat dari hasil tulisan tersebut. Untuk mempermudah, siswa dapat
disuruh untuk menulis catatan harian atau membuat karangan mengenai dirinya.
e. Catatan Anekdot
Catatan anekdot merupakan laporan singkat tentang berbagai kejadian atau perilaku
tentang siswa dan memuat deskripsi objektif tentang perilaku siswa pada saat tertentu
(Tohirin, 2014). Catatan anekdot ditulis apabila ada kejadian-kejadian tertentu yang
melibatkan siswa atau sekelompok siswa, misal tawuran, pencurian, bolos sekolah, dan
lain-lain.
f. Sosiometri
Sosiometri merupakan teknik untuk mengumpulkan data tentang hubungan-
hubungan sosial dan tingkah laku sosial siswa. Data yang diperoleh dari teknik ini adalah
data tentang susunan hubungan antar siswa, struktur hubungan siswa, dan arah hubungan
sosial.

E. Penyimpanan Data
1. Catatan Komulatif
Catatan komulatif (cummulative Records) ialah tempat menyimpan data atau
keterangan atau informasi, yang menyeluruh mengenai diri individu yang dikumpulkan
dengan berbagai teknik pengumpul data dalam jangka waktu yang lama seperti hasil

7
observasi, interview, kuesioner, inventori, hasil tes psikologi, hasil tes prestasi belajar,
dan dokumen data yang lain.
Catatan komulatif ini memuat keterangan atau informasi individu tentang : identitas
siswa, latar pendidikan, latar keluarga, hasil tes yang terstandar, riwayat kesehatan,
pengalaman – penaglaman diluar sekolah, kepribadian, cita-cita atau renacna masa
depan, masalah-masalah yang pernah dialami, keterangan yang lain.
Catatan komulatif bermanfaat dalam mendukung pencapaian tujuan bimbingan
yakni membantu siswa untuk mengenali diri, memahami diri dan lingkungan serta dapat
mengembangkan potensinya secara optimal.
2. Bantuan Software
Software aplikasi BK / BP berfungsi untuk menyimpan dan membuat arsip perilaku
dan perkembangan jiwa siswa. Dengan menggunakan aplikasi ini, sekolah akan bisa
melihat dengan cepat dan mudah daftar pelanggaran siswa. Selain itu juga sekolah dapat
melihat perkembangan kepribadian siswa yang bermasalah dan dengan cepat mengambil
keputusan atau tindakan terhadap siswa tersebut. Data yang bisa disimpan dalam
software ini antara lain:
a. Daftar Bimbingan Konseling: Mencatat semua bimbingan yang pernah
dilakukan guru BP, dari inti permasalahan, saran dan solusi permasalahan.
b. Daftar Pelanggaran: Mencatat semua pelanggaran siswa sehingga sekolah
dapat dengan mudah melihat perkembangan jiwa siswa.
c. Daftar Pelanggaran Periode: Mencatat daftar pelanggaran siswa yang
dilakukan pada periode tertentu
3. Himpunan data
Himpunan data mencakup semua usaha untuk memperoleh data tentang siswa,
menganalisis dan menafsirkan data, serta menyimpan data itu. Prayitno, dkk (2013)
menyatakan, bahwa salah satu di antara tugas guru pembimbing adalah melaksanakan
segenap program kegiatan pendukung, sedangkan himpunan data merupakan bagian dari
kegiatan pendukung. Kegiatan penyelenggaraan himpunan data menurut Prayitno (2013)
meliputi perencanaan, pelaksanaan , evaluasi dan laporan.
Penyelenggaraan himpunan data bermaksud menghimpun seluruh data daan
keterangan yang relevan dengan keperluan pengembanagn siswa dalam berbagai
aspeknya. Data yang terhimpun merupakan hasil dari upaya aplikasi instrumentasi, dan
apa yang menjadi isi himpunan data dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam kegiatan
layanan bimbingan.

8
Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh penyelenggaraan himpunan data ialah
fungsi pemahaman.

9
BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Teknik tes merupakan salah satu metode atau cara yang digunakan untuk mengukur
atau mengetahui tingkat kemampuan dan kelemahan seseorang. Teknik tes terbagi beberapa
macam diantaranya: Tes intelegensi, Tes bakat, Tes kepribadian, Tes prestasi belajar
Selain itu untuk memahami perkembangan anak sebagai peserta didik digunakan Non-
tes yang merupakan proses pengumpulan data untuk memahami pribadi pada umumnya
bersifat kualitatif.
Macam-macam non-tes diantaranya adalah Observasi, Wawancara, Catatan anekdot,
Autobiografi, Sosiometri, Studi khusus
Teknik-teknik tersebut bertujuan untuk membantu memberi informasi kepada guru
untuk mengetahui anak yang berbakat, kemampuan tinggi, kemampuan rendah, anak
bermasalah dan sebagainya.
Untuk itu kita bisa mencoba melakukan teknik tes ataupun non-tes untuk mengetahui
suatu informasi yang diperlukan.

B. Saran
Sebagai calon guru SD, hendaknya kita mengetahui teknik-teknik dalam memahami
perkembangan murid kita, agar dalam mendidik murid nantinya kita dapat memberikan
bantuan pada murid kita jika ada yang mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar
baik murid normal ataupun anak yang berkebutuhan khusus
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah
ini,oleh sebab itu kritik yang membangun sangat diharapkan oleh penulis. Adapun beberapa
saran yang dapat kami sampaikan yaitu berikan kesempatan kepada siswa untuk
mengungkapkan keinginannya, lakukanlah beberapa teknik tes atau non-tes yang bisa
memecahkan masalah yang dihadapi siswa., lakukanlah secara kontinue/berkesinambungan
untuk mengetahui keadaan siswa., berikanlah bimbingan juga pengarahan tambahan atau
lebih kepada siswa bila diperlukan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Budiarti Melik, Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar


(Magetan : CV. AE MEDIA GRAFIKA 2017)
Rubino Rubiyanto, dkk. 2008. Bimbingan Konseling SD.
(Surakarta: Badan Penerbit-FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.)
Sumber dari Internet :
https://www.kompasiana.com/mochfajriainunnabiel6153/5bab8666ab12ae553a52b602/mema
hami-fungsi-dan-prinsip-bimbingan-konseling
http://mikikomala.blogspot.com/2012/12/kedudukan-dan-permasalahan-bk-di-sd.html?m=1
https://www.kompasiana.com/denny54868/5dc02292d541df7131298c92/bimbingan-dan-
konseling-di-sd?page=5
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk
http://imronfauzi.wordpress.com/2008/06/15/prinsip-%E2%80%93-prinsip-bimbingan-dan-
konseling/
https://www.kajianpustaka.com/2018/02/pengertian-fungsi-tujuan-dan-asas-bimbingan-
konseling.html?m=1

11

Anda mungkin juga menyukai