Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MAKALAH

BIMBINGAN PENGEMBANGAN WAWASAN KARIR /


MANAJEMEN DAN PENDUKUNG SISTEM BIMBINGAN DI SD/MI
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Bimbingan Konseling SD/MI

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5

RIZKA FAUZA (2005030017)


LAILATUL QADRIYAH (2005030019)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS STUDI ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM KAL-SEL MUHAMMAD ARSYAD AL- BANJARI
BANJARMASIN
2021
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya
sehingga makalah ini digunakan sebagai salah satu media pembelajaran guna menunjang
terlaksananya proses perkuliahan matakuliah Bimbingan Konseling SD/MI

Makalah ini bukan satu-satunya media pembelajaran bagi mahasiswa, sehingga


diharapkan kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan dari berbagai pihak untuk
perbaikan dan penyusunan makalah berikutnya.

Banjarmasin, Oktober 2021

Penulis
Daftar isi

Kata Pengantar

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

1. BIMBINGAN PENGEMBANGAN WAWASAN KARIR :


A. Perkembangan bimbingan karir
B. Pengertian bimbingan karir
C. Pentingnya bimbingan karir di SD
D. Tujuan dari bimbingan karir
E. Tahapan dan karakteristik perkembangan karir murid SD/MI
F. Pelaksanaan teknik bimbingan karir bagi murid di SD/MI
2. MANAJEMEN DAN PENDUKUNG SISTEM BIMBINGAN DI SD/MI ;
A. Struktur program bimbingan di SD/MI
B. Pengembangan program bimbingan di SD/MI
C. Keterpaduan program bimbingan dalam KBM
D. Organisasi dan administrasi bimbingan di SD/MI

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menghadapi era globalisasi dan tantangan dunia pekerjaan yang semakin kompetitif,
mengarahkan murid sedini mungkin mengenal karir merupakan upaya strategis dalam
mempersiapkan generasi yang tangguh.
Mungkin ada pihak-pihak yang masih meragukan apa tidak terlalu dini memberikan
bimbingan karir di SD, namun dengan tahapan inilah justru karakteristik perkembangan karir
bagi murid SD dapat memberikan wawasan kepada kita semua, bahwa dalam tahap
perkembangan anak ada titik rawan yang dapat diintervensi sacara efektif.

B. Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, penulis merumuskan berbagai permasalahan
yang akan dibahas, sebagai berikut :
1. Mengapa bimbingan karir di SD perlu dilaksanakan?
2. Apa tujuan diadakan pelaksanaan bimbingan karir di SD?
3. Apa saja tahapan, karakteristik, dan teknik bimbingan karir bagi murid SD?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk lebih memfokuskan kesadaran karir
kepada murid.
BAB II
PEMBAHASAN

1. BIMBINGAN PENGEMBANGAN WAWASAN KARIR :

A. Perkembangan bimbingan karir

Secara kronologis perkembangan bimbingan karir dapat dirangkum seperti berikut:


Antara tahun 1850 – 1900 bimbingan karir belum mulai diorganisasikan secara memadai
karena factor ekonomi, social, ideology dan kegiatan ilmiah belum memungkinkan dan belum
merasakan perlunya bimbingan karir. Pada akhir abad 19 ini mulai muncul beberapa tulisan dan
kegiatan yang berkaitan dengan bimbingan karir. Pada tahun 1890, James McKeen Cattell
menerbitkan artikelnya yang berjudul Mind di mana istilah “tes mental” mulai digunakan di
dalam iteratur psikologi. Dalam meramalkam perfomans akademik, Cattell menggunakan tesnya
untuk mengukur kecakapan individu.
Pada tahun 1909, Frank Parson menerbitkan bukunya yang berjudul Choosing a
Vocational, dan dia mengidentifikasikan tiga variable dasar dalam pengambilan keputusan karir,
yaitu: (1) melindungi, (2) pekerjaan, dan (3) hubungan di antara keduanya.
Tahun 1951 Donald E. super melakukan serangkaian studi yang membuka bimbingan karir
dari keadaan statis yang terarah kepada pengambilan keputusan dengan pilihan tunggal,
pemusatan perhatian yang berorientasi kepada kontribusi potensial sosiologi dan ekonomi,
menuju kepada bidang dan penempatan studi tentang tingkah laku karir dalam kaitannya dengan
perkembangan manusia.
Pada tahun 1963, Bordin, Nachman, dan Segal mulai merintis tentang pentingnya variable
kepribadian didalam proses pemilihan dan penyesuaian terhadap pekerjaan. Dengan
menggunakan kerangka rujukan kerja ini, Bordin (1968) mengembangkan suatu model
bimbingan karir di mana dia menggambarkan tentang bagaimana proses bimbingan karir dapat di
pahami yang seringkali merupakan hubungan yang rumit antara kepribadian dan pengambilan
keputusan.
Ada beberapa kecenderungan yang dirasakan sampai saat ini dalam membantu individu
memilih dan melakukan penyesuain karir. Pendekatan yang paling dominan adalah yang
memutuskan diri pada individu, pekerjaan dan hubungan di antara keduanya. Model ini disebut
model Trait dan factor yang menekankan kepada penggunaan tes dan informasi jabatan.
Pandangan lain menganggap bahwa masalah pemilihan dan penyesuaian karir adalah masalah
kepribadian, baik itu disebut konsep diri maupun kebutuhan. Prinsip ini dianut oleh pendekatan
bimbingan yang berpusat kepada klien. Kecenderungan lain memandang bahwa pemilihan karir
adalah suatu proses perkembangan yang terbuka sepanjang hidup individu dan hal ini merupakan
kebalikan dari pendekatan prilaku yang menekankan kepada intervensi dalam proses pilihan dan
tidak memperhatikan karir mana yang dipilih individu (isi).
Perkembangan pelaksanaan bimbingan karir pada SD di Indonesia telah dirintis melalui SD
PPSP, kemudian dicoba dikembangkan di SD lain sebagai pelengkap pelaksanaan bimbingan
konseling. Buku paket bimbingan karir telah dikembangkan oleh Pusat Kurikulum dan Sarana
Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan.

B. Pengertian bimbingan karir

Istilah karir mungkin sering dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan. Untuk itu ada
baiknya dikenali beberapa istilah khusus yang berkaitan dengan bimbingan karir, yakni:
a. Karir: keseluruhan pekerjaan yang dialami seseorang dalam keseluruhan hidupnya. Secara lebih
terbatas karir diartikan sebagai pengalaman kerja di dalam suatu bidang tertentu.
b. Jabatan: suatu pekerjaan khusus atau kegiatan kerjaan tertentu.
c. Perkembangan karir: keseluruhan perkembangan individu yang menekankan kepada proses
persiapan, memasuki dan kemajuan dalam dunia pekerjaan.
d. Pendidikan karir: kegiatan yang direncanakan untuk memberikan pengalaman kepada individu
yang akan memberikan kemudahan perkembangan karir.
Masalah pekerjaan berbeda dari masalah pribadi tetapi saling berkaitan erat.
Terdapat dua kecenderungan umum dalam mengartikan bimbingan karir, yaitu yang
menekankan keterlibatan variable emosi dan kepribadian dalam pemilihan karir, dan yang
menekankan kepada proses pengambilan keputusan dalam konteks perkembangan.
Kecenderungan pertama mengartikan bimbingan karir sebagai bantuan kepada individu untuk
memilih, mempersiapkan untuk memasuki dan mengembangkan suatu jabatan. Sedangkan
kecenderungan kedua (Super, 1951) merumuskan pengertian bimbingan karir sebagai proses
membantu seseorang untuk mengembangkan dan menerima gambaran diri secara terintegrasi dan
peranan lainnya dalam dunia kerja, menguji konsep tersebut terhadap kenyataan,
mengkonversikan kedalam kenyataan dengan memberikan kepuasan kepada diri sendiri dan
manfaat bagi masyarakat.
Secara umum bimbingan karir diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu untuk
menstimulasi (mendorong) dan memberikan kemudahan perkembangan karir dalam
kehidupannya. Bantuan tersebut menyangkup perencanaan karir, pengambilan keputusan dan
penyesuaian pekerjaan (karir).
Didalam sekolah bimbingan karir dipandang sebagai proses perkembangan yang
berkelanjutan dalam upaya membantu individu mempersiapkan karir melalui intervensi kurikuler
yang berkaitan dengan; perencanaan karir, pengambilan keputusan, pengembangan keterampilan
mengatasi masalah, informasi karir dan pemahaman diri.
Bimbingan karir di SD diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta
didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif
terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang
positif. Bimbingan karir disekolah dasar juga berkaitan erat dengan upaya membantu peserta
didik memahami apa yang disukai dan tidak disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol
kegiatan sendiri. Layanan bimbingan karir amat erat kaitannya dengan tiga layanan bimbingan
yang lainnya karena kecakapan-kecakapan yang dikembangkan di dalam bimbingan belajar,
pribadi, maupun social akan mendukung perkembangan karir peserta didik.
Menurut Miller (1989, dalam Muro & Kotman, 1995) peranan konselor dalam bimbingan
karir adalah membantu murid agar murid memiliki kesadaran diri, meningkatkan keterampilan
diri, seperti dalam kerja sama, dan memberikan informasi tentang dunia kerja.

C. Pentingnya Bimbingan Karir

Karir merupakan suatu yang sangat erat hubungannya dengan masalah pribadi. Individu
yang mengalami masalah karir akan mengalami masalah pribadi juga. Bimbingan karir
dipelajaari secara khusus, yang didasarkan kepada nggapan, bahwa:
• Kebutuhan bimbingan karir akan jauh lebih besar daripada kebutuhan akan psikoterapi.
Bimbingan karir mencakup suatu individu dari dalam dan luar secara keseluruhan
• Bimbingan karir lebih bersifat terapeutik atau sebagai penyembuhan. Seperti yang
dikemukakan oleh Super, bahwa dengan membantu membebaskan ketegangan, mengklarifikasi
perasaan, memberikan wawasan, membantu memperoleh sukses, dan mengembangkan perasaan
kompeten dalam suatu wilayah penyesuaian jabatan, memungkinkan individu menguasai aspek
kehidupan lain secara tepat. Dengan demikian penyesuaian bimbingan karir membawa perbaikan
dalam penyesuaian diri secaraa keseluruhan.
• Psikoterapi yang berorientasi kepada perubahan struktur kepribadian harus diikuti oleh
bimbingan karir

D. Tujuan Bimbingan Karir di SD

Menuru Muro dan Kotman (1995:351) Program bimbingan karir di SD difokuskan pada
kesadaran diri dan kesadaran karir (self and career awareness). Bimbingan karir di sekolah dasar
diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragamkegiatan
dan pekerjaan didunia sekitarnya, pengembangan sifat positif pada semua jenis pekerjaan orang
lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif.
Secara operasional, tujuan layanan bimbingan karir di SD adalah:
a. Mengenal macam – macam dan ciri – ciri dari berbagai jenis pekerjaan yang ada
b. Merencanakan masa depan
c. Membantu arah pekerjaan
d. Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan
e. Membantu mencapai cita – cita
Menurut Bailey dan Nihien (1989) , bahwa program pengembangan kesadaran karir di
tingkat sekolah dasar, khususnya pada kelas tinggi, hendaknya dikembangkan secara terpadu,
dan mencakup hal – hal berikut :
· Informasi yang difokuskan kepada tanggung jawab dan struktur pekerjaan
· Penyediaan waktu dan kesempatan bagi peserta didik untuk berbagi pengetahuan tentang dunia
kerja dan pengalaman yang diperolehnya dari orang – orang sekitar tentang berbagai pekerjaan
· Kesempatan bagi peserta didik untuk berinteraksi dengan orang – orang yang bekerja di
sekitarnya. Interaksi ini yang menjembatani murid SD dengan dunia kerja
· Kesempatan bagi peserta didik untuk mengetahui bagaimana dan merasakan pekerjaan atau
profesi yang dipilihnya
· Kesempatan bagi peserta didik untuk mengenali peran faktor jenis (gender) dalam pekerjaan.

E. Tahapan dan Karakteristik Perkembangan Karir Murid SD

Perkembangan karir merupakan bagian dari perkembangan manusia, karena:


a. Perkembangan terjadi sepanjang hidup manusia.
b. Perkembangan individu dipengaruhi oleh factor pembawaan dan lingkungan.
c. Perkembangan adalah proses yang continue
d. Program perkembangan karir harus memperhatikan aspek-aspek dominan pada tahap
perkembangan tertentu.
e. Perkembangan individu mencangkup diferensiasi dan integrasi konsep diri dan persepsi tentang
dunianya.
f. Perkembangan individual, sehingga adanya keragaman individual program intervensi termaksud
bimbingan karir harus memperhatikan keragaman individual tersebut.

Berikut adalah penjelasan elemen-elemen perkembangan karir:


a. Kesadaran diri; yaitu sadar akan diri sendiri, kebutuhan, kekuatan yang menuntut pengembangan
dan pemahaman diri dan identitas diri yang positif yang akan mempermudah keputusan karir
yang efektif.
b. Kesadaran pendidikan; murid mengenal dan menyadari pentingnya pengembangan keterampilan
dasar dan pengusaan isi pengetahuan sebagai alat pencapaian tujuan karir.
c. Kesadaran karir: murid menyadari bahwa perkembangan karir berkembang melalui pendidikan
dan pengalaman kerja dan memahami tentang adanya keragaman dunia kerja.
d. Kesadaran ekonomis; memahami hubungan secara ekonomis antara ekonomi, gaya hidup dan
pekerjaan.
e. Pengambilan keputusan; menyadari bahwa pengambilan keputusan melibatkan tindakan dalam
hal mengidentifikasikan alternative, memilih alternative yang konsisten dengan tujuan dan
implementasi keputusan tersebut.
f. Kompentensi awal; mengembangkan keterampilan kognitif yang diperlukan untuk memasuki
dunia karir.
g. Apresiasi dan sikap; internalisasi karir yang memberikan kepuasan baik secara pribadi maupun
social.

F. Teknik Bimbingan Karir bagi Murid SD

Bimbingan karir di sekolah dasar dapat dilaksanakan dengan berbagai teknik, seperti: Terpadu
dalam KBM, Paket bimbingan karir, pengamatan, Bacaan dan Nara Sumber. Berikut disajikan
bahasan singkat dari masing-masing teknik.
a. Terpadu dalam KBM
Teknik ini merupakan teknik yang paling memungkinkan mengingat pelaksanaan bimbingan
di SD adalah guru. Dalam teknik terpadu, guru hendaknya meneliti materi kurikulum yang dapat
disisipi bimbingan karir.
Untuk memberikan gambaran lebih nyata bagaimana isi bimbingan karir dapat dipadukan
dalam kegiatan belajar mengajar, berikut ini disajikan sebuah contoh. Seorang guru kelas III
bermaksud memadukan isi bimbingan karir tentang: pemahaman hobi dan cita-cita dalam KBM.
Langkah pertama, mencari mata pelajaran yang relevan, dan ditemukan pada pelajaran 5 bahasa
Indonesia. Pelajaran 5 bahasa Indonesia membahas tentang kegemaran dan anak-anak. Langkah
berikutnya adalah membuat satuan layanan bimbingan konseling.

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SD


A. Topic bahasan : Pemahaman Hobi dan Cita-cita
B. Bidang bimbingan : Bimbingan karir
C. Jenis bimbingan : Bimbingan kelompok
D. Fungsi layanan : Pemahaman diri dan pengembangan
E. Sasaran layanan : Siswa kelas III
F. Uraian kegiatan :

1. Kegiatan awal:
a. Memeriksa kehadiran siswa
b. Memeriksa peralatan murid, seperti buku bahasa Indonesia, kertas warna kuning dan hijau,
gunting, dan lem.
c. Apersepsi mengenai kegemaran anak.

2. Kegiatan inti:
a. Guru mengajak murid untuk membaca pelajaran 5 bahasa Indonesia, tentang kegemaran Anak-
anak (soelaeman, dkk., 1997 : 70-71).
b. Guru menempel gambar pohon harapan (cita0cita) pada papan tulis.
c. Guru membagikan kertas yang telah diberi pola buah apel.
d. Guru menyuruh murid menggunting buah apel pada kertas, masing-masing memperoleh buah
apel, satu warna kuning dan satu lagi warna hijau.
e. Guru menyruhkan murid untuk menuliskankegemaran dirinyapada kertas apel warna hiau dan
menuliskan cita-cita pada apel warna kuning. Setelah diisi identiras diri murid, buah ape lapel
ditempel pada pohon harapan.
f. Guru bersama murid, mendiskusikan, siapa –siapa yang memiliki kegemaran yang diperkirakan
telah menunjang cita-citanya, dan siapa yang belum.

3. Kegiatan akhir:
Siswa mengerjakan LKS berkenaan dengan kegemaran anak-anak.

4. Metode : instruksional

5. Alat dan perlengkapan :


a. Buku pelajaran bahasa Indonesia,jilid IIIC, LKS damn BAllpoin.
b. Gunting, kertas, lem, dan karton yang diberi gambar pohon harapan.

6. Penilaian :
a. Aktivitas siswa dalam kegiatan
b. Pemahaman siswa akan materi bacaan
c. Pemahan siswa aklan kegemaran dan cita-citanya

b. Paket Bimbingan Karir


Paket bimbingan karir dikemas berupa modul yang masing-masing paket terdiri dari satu
topic dan sub topic pembahasan.
1) Paket I: pemahaman diri
Sub topic yang dibahas dalam paket pemahaman diri adalah; bakat, minat, keadaan fisik,
keadaan social,ekonomo, budaya, cita-cita.
2) Paket II: pemahaman lingkungan
· Sub topic yang dibahas untuk kelas I, dan kelas II: kemungkinan jabatan dan informasi jabatan,
serta informasi pekerjaan.
· Sub topic yang dibahas untuk kelas III dan IV. Pengantar pemahaman lingkungan, informasi
jabatan, dan wiraswasta.
· Sub topic yang dibahas untuk kelas V: informasi pendidikan, informasi pembangunan,
kemungkinan jabatan dan wiraswasta.

3) Paket III: hambatan dan mengatasi hambatan


Sub topic yang dibahas khusus untuk kelas V mencakup; prasangka, hambatan dari diri sendiri,
hambatan dari luar.
4) Paket IV: hambatan dan Cara mengatasi hambatan

Paket ini khusus kelas V, sub topic yang dibahas adalah; informasi diri dan lingkungan, cita –
cita dan gaya hidup, rencana untuk masa depan.
2. MANAJEMEN DAN PENDUKUNG SISTEM BIMBINGAN DI SD/MI :

A. STRUKTUR PROGRAM BIMBINGAN DI SD


Stuktur program bimbingan perkembangan yang komprehensif terdiri atas empat
komponen, yaitu:
1. Layanan Dasar Bimbingan
Tujuan layanan dassar bimbingan adalah membantu seluruh murid dalam
mengembangkan keterampilan dasar untuk kehidupan. Komponen ini merupakan landasan bagi
program bimbingan perkembangan. Isi layanan dasar bimbingan adalah hal-hal umum yang perlu
dikembangkan bagi seluruh murid melalui layanan bimbingan konseling dalam membantu murid
mengambangkan keterampilan hidup dan perilaku efektif. Fungsi layanan dasar bimbingan lebih
bersifat pengembangan karena merupakan upaya mempersiapkan isi bimbingan secara sistemik
bagi seluruh murid. Contoh materi program bimbingan perkembangan di SD mencakup:
a. Self-esteem
b. Motivasi berprestasi
c. Keterampilan pengambilan keputusan merumuskan tujuan, dan membuat perencanaan
d. Keterampilan pemecahan masalah
e. Keefektifan dalam hubungan antar pribadi
f. Keterampilan berkomunikasi
g. Keefektifan dalam memahami lintas budaya
h. Perilaku yang bertanggung jawab.

2. Layanan Responsif (Responsive Service)


Tujuan komponen layanan responsif adalah mengintervensi masalah-masalah atau
kepedulian pribadi siswa yang muncul segera dan dirasakan saat itu, berkenaan dengan masalah
sosial-pribadi, karir, dan/atau masalah pengembangan pendidikan. Sekalipun layanan ini
merespon kepedulian siswa, beberapa topik telah diindetifikasi sebagai topik yang memiliki
prioritas dan/atau relevan dalam adegan sekolah dasar di antaranya, yaitu:
a. Kesuksesan akademik.
b. Masalah bunuh diri pada kalangan remaja dan anak.
c. Kenakalan anak.
d. Masalah putus sekolah.
e. Penyalahgunaan obat.
f. Kehamilan pada usia sekolah.
Layanan responsif bersifat preventif dan remedial. Preventif dengan memberikan
intervensi kepada siswa agar mampu menentukan pilihan pada situasi tertentu. Remedial dengan
memberikan intervensi terhadap siswa yang tidak memiliki kemampuan memecahkan masalah.
3. Sistem Perencanaan Individual
Tujuannya adalah merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pendidikan, karir
dan pengembangan sosial oleh dirinya sendiri. Isi perencanaan individual adalah hal yang
menjadi kebutuhan siswa untuk memahami perkembangan dirinya. Melalui sistem perencanaan
individual siswa dapat :
a. Mempersiapkan pendidikan, karir dan tujuan sosial pribadi.
b. Merumuskan rencana untuk mencapai tujuan jangka pendek, dan jangka panjang.
c. Menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya.
d. Mengukur tingkat pencapaian tujuan dirinya.
e. Mengambil keputusan.
4. Pendukung Sistem (System Support)
Komponen pendukung sistem lebih diarahkan pada pemberian layanan dan kegiatan
manajemen yang tidak secara langsung bermanfaat bagi siswa. Layanan mencakup:
a. Konsultasi dengan guru – guru.
b. Dukungan bagi program pendidikan orang tua dan masyarakat.
c. Partisipasi dalam kegiatan sekolah.
d. Implementasi dan program standarisasi instrument tes.
e. Kerjasama dalam melaksanakan riset yang relevan
f. Memberikan masukan terhadap pembuat keputusan dalam kurikulum pengajaran, berdasarkan
perspektif siswa.

B. PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN


Tugas pokok guru di SD dalam melaksanakan bimbingan adalah : menyususn program
bimbingan, evaluasi pelaksanaan bimbingan analisis hasil pelaksanaan bimbingan dan tindak
lanjut dalam program bimbingan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya
(keputusan Menpan Nomor 93, 1995). Penyusunan program bimbingan konseling adalah
membuat rencana pelayanan bimbingan konseling dalam bidang bimbingan pribadi, bimbingan
sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karier.
Program bimbingan di SD terdiri atas program umum dan program khusus. Dari program
umum kemudian dijabarkan kembali menjadi program khusus, diantaranya adalah:
1. Pengumpulan Data Siswa
Salah satu tujuan dari keseluruhan program bimbingan di SD adalah identifikasi awal
tentang identitas murid, kemampuan, keberbakatan dan keterbatasan murid, serta kondisi sosial
ekonomi orang tua murid. Kegiatan pengumpulan data umumnya dilaksanakan pada setiap tahun
ajaran baru.

2. Layanan Orientasi dan Pemberian Informasi


Layanan orientasi dan pemberian informasi pada awal memasuki sekolah merupakan
kegiatan yang strategis. Dalam kegiatan ini murid diperkenalkan dengan guru – guru, kelas,
tempat belajar, ruangan perpustakaan, ruang UKS, WC, dan fasilitas sekolah lainnya, tata tertib
sekolah cara belajar dan cara bergaul. Mengingat anak SD masih kecil maka orang tua dilibatkan
dalam kegiatan orientasi dan pemberian informasi, agar orang tua menjelaskan kembali kepada
anaknya dengan gaya bahasa yang lebih bisa dipahami. Hal ini merupakan bentuk dari
bimbingan kepada orang tua agar lebih memahami serta meningkatkan bantuannya terhadap
perkembangan anaknya di sekolah.
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran yang perlu dikembangkan di SD mencakup :
layanan penempatan dan penyaluran bagi kelas 1, penempatan dan penyaluran dalam kegiatan
ekstra kurikuler serta penempatan dalam kelas unggulan.
a. Layanan penempatan dan penyaluran bagi kelas 1
Pengalaman pra sekolah mempengaruhi kemampuan murid dalam belajar di sekolah.
Para siswa kelas 1 SD memiliki pengalaman pra sekolah yang berbeda-beda baik ketika di TK
maupun di rumah. Kemampuan murid kelas 1 sangat beragam. Ada murid yang telah menguasai
kemampuan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung ada yang belum. Dalam peraturan TK
belum boleh mengajarkan membaca, menulis, dan berhitung namun dalam kenyataan banyak
anak TK yang telah mengenalnya, termasuk orang tua murid di rumah.
Andai kata ketika masuk kelas satu diadakan seleksi sederhana dalam kemampuan
mambaca, menulis dan berhitung, maka hasil seleksi ini berguna untuk keperluan penempatan,
bukan untuk menerima atau menolak calon murid. Hasil seleksi dapat dimanfaatkan untuk
penempatan tempat duduk. Anak yang belum menguasai kemampuan dasar calisting disuruh
duduk di bangku sebelah depan supaya mudah dibantu guru atau
juga bisa anak yang belum menguasai kemampuan dasar calisting duduk sebangku dengan murid
yang sudah menguasai sehingga dapat berperan sebagai tutor sebaya. Model penempatan dan
penyaluran seperti ini dapat diterapkan dalam kelas-kelas selanjutnya termasuk dalam kelompok
belajar tambahan.
b. Layanan Penempatan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler
SD bermutu biasanya memiliki banyak kegiatan ekstrakurikuler, sehingga siswa bingung
dalam menentukan pilihannya. Guru SD diharapkan memiliki pemahaman tentang minat bakat
siswa, sehingga dapat menempatkan siswa dalam ekstrakurikuler yang cocok.
c. Layanan Penempatan Dan Penyaluran Dalam Kelas Unggulan
Siswa pilihan untuk siswa kelas unggulan adalah siswa kelas IV, sebab siswa kelas IV
dapat berpikir rasional. Cara mendapatkan siswa unggulan adalah dengan memilih siswa yang
memenuhi persyaratan.
C. KETERPADUAN PROGRAM BIMBINGAN DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Sampai saat ini dalam sistem pendidikan sekolah dasar, layanan bimbingan masih
menjadi tugas terpadu dari guru kelas. Pelaksanaan bimbingan di SD tetap memerlukan
dukungan manajerial yang memadai. Aspek – aspek yang perlu dipertimbangkan dalam upaya
penyelenggaraan layanan bimbingan di SD antara lain:
1. Aspek Program
Program bimbingan biasa menyangkut bimbingan belajar, pribadi, dan sosial serta bimbingan
karir. Isi bimbingan dari jenis bimbingan tersebut perlu dikembangkan secara relevan dengan
konsep dan kebutuhan yang dihadapi siswa dalam perkembangannya.
2. Aspek Ketenagaan
Guru SD perlu memiliki pemahaman yang tepat dan ketrampilan yang memadai untuk
melaksanakan layanan bimbingan, sebab guru SD dipandang sebagai personel yang paling
mungkin melaksanakan layanan bimbingan.
3. Aspek Prosedur/ Teknik
Bimbingan di sekolah dasar lebih berorientasi kepada pengembangan. Oleh karena itu sistem
peluncuran bimbingan di sekolah dasar menghendaki keterpaduan antara pendekatan dan teknik
instruksional dengan transaksional. Pengembangan iklim pembelajaran yang kondusif bagi
pengembangan perilaku efektif baik yang menyangkut pengembangan perilaku belajar, pribadi
dan sosial, serta perkembangan karier sebagai strategi yang efektif untuk digunakan di SD.
4. Daya Dukung Lingkungan
Proses bimbingan hanya akan berjalan dengan baik jika mendapat tempat yang layak dalam
sistem itu, sehingga layanan bimbingan akan dirasakan memberikan kontribusi terhadap
pencapaian tujuan pendidikan. Para guru bukanlah petugas yang dapat bekerja sendiri tanpa
bantuan dan dukungan manajerial, sosial, maupun sarana fisik merupakan salah satu faktor
penting dari upaya peningkatan mutu pelaksanaan bimbingan di sekolah dasar
D. ORGANISASI DAN ADMINISTRASI BIMBINGAN DI SD
Pelaksanaan bimbingan di SD saat ini dilaksanakan langsung oleh guru kelas. Pemerintah
memiliki rencana untuk mengangkat guru pembimbing sesuai dengan PP 38 tentang Tenaga
Pendidikan, paling tidak untuk satu kecamatan seorang guru pembimbing. Tugas dan tanggung
jawab setiap personil dalam kegiatan layanan bimbingan sehingga dapat memahami tugas-
tugasnya dan melaksanakannya sesuai dengan tugas masing-masing.
1. Kepala sekolah. Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan, termasuk layanan
bimbingan, tugas Kepala Sekolah adalah sebagai berikut:
a. Mengkoordinasikan kegiatan layanan bimbingan
b. Menyediakan tenaga, sarana, dan fasilitas yang diperlukan
c. Melakukan supervisi terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kegiatan layanan
bimbingan
2. Guru kelas/ Guru pembimbing. Sebagai pelaksana pelayanan bimbingan, guru kelas bertugas
sebagai berikut:
a. Merencanakan program bimbingan, termasuk rencana mengidentifikasi siswa bermasalah
(anak berbakat, anak berkelainan)
b. Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah dan guru mata pelajaran
c. Melaksanakan kegiatan layanan bimbingan dengan mengintregasikan pada mata pelajaran
masing – masing
d. Menilai proses dan hasil layanan bimbingan
e. Menganalisa hasil penelitian layanan bimbingan
f. Melaksanakan tindak lanjut/ alih tangan berdasarkan hasil penilaian
g. Membantu siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler

3. Guru mata pelajaran


a. Melaksanakan bimbingan melalui PBM sesuai dengan mata pelajaran yang menjadi tanggung
jawabnya.
b. Berkonsultasi dengan guru kelas/guru pembimbing dalam hal masalah – masalah yang
berkaitan dengan bimbingan.
c. Bekerja sama dengan guru kelas/ guru pembimbing dalam hal pengembangan program
bersama/ terpadu.
Untuk menjamin terlaksananya layanan bimbingan secara tepat diperlukan kegiatan
pengawasan, bimbingan baik secara teknis maupun administratif. Fungsi pengawasan adalah
memantau, menilai, memperbaiki, meningkatkan dan mengembangkan kegiatan layanan
bimbingan di SD di tingkat nasional kepengawasan berada di Direktorat Pendidikan Dasar. Di
tingkat wilayah kepengawasan berada di seksi Pendidikan Dasar. Di tingkat kecamatan
kepengawasan berada di penilik TK/ SD.
Program yang telah disusun sedemikian rupa, dapat terlaksana dengan efektif apabila
didukung oleh tersedianya sarana dan prasarana yang memadai sesuai dengan kekhususan
layanan bimbingan. Sarana yang diperlukan untuk menunjang layanan bimbingan adalah:
1. Alat pengumpul data, Seperti format – format, pedoman observasi, pedoman wawancara,
angket, catatan harian, daftar nilai prestasi belajar, kartu konsultasi dan sebagainya.
2. Alat penyimpan data, misalnya kartu pribadi, buku pribadi, map, dan sebagainya.
3. Perlengkapan Teknis, seperti buku pedoman/petunjuk, buku informasi (pribadi-sosial,
pendidikan, dan karier), paket bimbingan (pribadi, belajar dan karier).
4. Perlengkapan administrasi, seperti blanko surat, agenda surat, alat-alat tulis, dan sebagainya.
Prasarana penunjang layanan bimbingan adalah ruang bimbingan. Dalam kondisi ideal
ruang bimbingan terdiri dari ruang tamu, ruang konsultasi, ruang diskusi, ruang dokumentasi,
dan sebagainya.
Anggaran biaya diperlukan untuk menunjang kegiatan layanan bimbingan seperti biaya
surat menyurat, transportasi, penataran, dan sebagainya. Selain itu kerjasaman juga harus
dilakukan. Kerjasama dengan pihak di dalam sekolah. Kerjasama antara guru kelas dan guru
mata pelajaran lainnya serta tenaga administrasi pendidikan. Kerjasama dengan pihak di luar
sekolah, antara lain: orang tua murid, BP3, organisasi profesi, puskesmas, psikolog, dan
sebagainya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Istilah karir mungkin sering dikaitkan dengan oekerjaan atau jabatan. Untuk itu ada
baiknya dikenali beberapa istilah khusus yang berkaitan dengan bimbingan karir, yakni:
• Karir: keseluruhan pekerjaan yang dialami seseorang dalam keseluruhan hidupnya.
Secara lebih terbatas karir diartikan sebagai pengalaman kerja di dalam suatu bidang
tertentu.
• Jabatan: suatu pekerjaan khusus atau kegiatan kerjaan tertentu.
• Perkembangan karir: keseluruhan perkembangan individu yang menekankan kepada
proses persiapan, memasuki dan kemajuan dalam dunia pekerjaan.
• Pendidikan karir: kegiatan yang direncanakan untuk memberikan pengalaman kepada
individu yang akan memberikan kemudahan perkembangan karir.

tujuan layanan bimbingan karir di SD adalah:


a. Mengenal macam – macam dan ciri – ciri dari berbagai jenis pekerjaan yang ada
b. Merencanakan masa depan
c. Membantu arah pekerjaan
d. Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan
e. Membantu mencapai cita – cita

B. Saran
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini tidak terbatas dari
keterbatasan pengetahuan penulis. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini dan semoga makalah ini bermanfaat
untuk kita semua

Anda mungkin juga menyukai