Disusun oleh :
1. Tafsir Al-Misbah
Surat ini penuh dengan uraian tentang kesulitan, perjuangan, kepahitan,
dan gangguan. Ia juga mengandung aneka tuntutan keagamaan serta bimbingan
moral , baik dalam prinsip-prinsip dasar agama maupun dalam rinciannya.
Penutup surat ini mengajak: hai orang-orang yang berian kepada Allah dan
RasulNYA, dan semua yang di uraikan dalam surah ini, bersabarlah dalam
melaksanakann tugas-tugas, berjuang dan berperang di jalan Allah , serta
memikul petaka kamu dan kuatkanlah kesabaranmu saat menghadapi lawan yang
sabar , dan tetaplah bersiapa siaga di perbatasan negerimu dengan kekuatan yang
dapat menggentarkan musuh untuk menyerang kamu dan bertaqwalah kepada
Allah dalam seluruh aktifitas kamu supaya kamu terus menerus beruntung, yakni
memperoleh seluruh apa yang engkau harapkan.
Kata ()صبرshabar/sabar terambil dari kata yang terdiri dari huruf, Shad,ba’
dan Ra’. Maknanya berkisar pada tiga hal : petama , “ menahan” : Kedua “
ketinggian sesuatu” dan ketiga “sejenis batu”. Dari makna menahan lahir makna
“konsisten/bertahan”, karena yang bertahan itu menahan pandangannya pada satu
sikap. Seseorang yang menahan gejolak hatinya , di namai bersabar, yang di tahan
dan di penjara sampai mati di namai ()مصبورۃmashburah. Dari makna yang kedua
lahir kata ( )صبرshubr ,yang berarti “puncak sesuatu”, dan dari makna yang ketiga
muncul kata (برۃbb)الصashsubroh , yakni “batu yang kukuh lagi kasar “ atau
“potongan besi”.
Ketiga makna tersebut dapat saling berkait, apalagi bila pelakunya adalah
manusia. Seorang yang sabar akan menahan diri. Dan untuk itu ia merlukan
kekukuhan jiwa dan mental baja agar dapat mencapai ketinggian yang di
harapkan.
2. Tafsir Al-Maraghi
Wa sabiru, artinya bertahanlah kalian dalam menghadapi hal- hal yang
kkalian tidak sukai , yang datang dari orang- orang selain kalian. Dikategorikan
dalam hal ini, yaitu menahan derita akaibat disakiti oleh keluarga dan tetangga.,
serta tidak mau membalas dendam terhadap orang yang pernah menyakitinya .
Allah SWT Sering menyebutkan kata taqwa di dalam kitab-Nya. Dan di
maksudkan taqwa ialah memelihara diri dari hal-hal yang membuat Allah murka
dan marah padanya. Hal itu tidak akan bisa tercapai kecualai setelah terlebih
dahulu mengetahui Allah dan apa-apa yang menyebabakan Allah Ridha dan
murka. Hal itu tidak akan bisa di capai kecuali oleh orang-orang yang memeahami
kitabullah dan mengetahui sunnah nabi-Nya , serta perbuatan orang-orang shalih.
Dari umat Islam.
Barang siapa yang telah melakukan hal-hal yang di sebutkan, kemudian ia
bersabar, dan mempersiapkan diri untuk membela kebenaran dan para
pemeluknya juga menyebarkan dakwah dan taqwa kepada Tuhannya, dalam
segala urusannya, berarti ia telah beruntung dan memperoleh kebahagiaan di sisi
Tuhan.
Terkadang dalam kehidupan, kita mengalami sesuatu yang telah di
turunkan oleh Al-Qur’an. Yakni sabar. Sebab bersabar dalam menghadapi
musush, bersiaga, dan bertaqwa semua itu adalah sarana-sarana yang bisa
mengantarkan seseorang kepada kemenangan ‘atas musuh di dunia ini.
sebagaimana hal-hal tersebut merupakan sebab-sebab kebahagiaan di akhirat
kelak, setelah memang niatnya baik dan tujuannya untuk menegakkan kebenaran
dan keadailan.
1. Tafsir Muyasar
Wahai orang-orang mukmin, mintalah bentuan kepada Allah dalam segala
urusan kalian dengan bersabar atas segala musibah dan cobaan, bersabar dalam
meninggalkan kemaksiatan-kemaksiatan dan dosa-dosa, dan bersabar dalam
menjalankan ketaatan-ketaatan dan kebaikan-kabaikan.
Dan bersabarlah dalam menjalankan shalat di mana jiwa menjadi tenang
dengannya, serta mampu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar melalui pertolongan, taufik
dan bimbingan-Nya. Ayat ini menetapkan maiyah Allah (kebersamaan) yang
khusus bagi orang-orang mukmin yang menuntut apa yang telah disebutkan.
Adapun maiyah umum yang berarti ilmu dan pengetahuan Allah yang meliputi,
maka ia berlaku untuk seluruh makhluk-Nya.
2. Tafsir Ibnu Katsir
Setelah Allah subhanahu wa ta’ala menerangkan perintah untuk bersyukur
kepada-Nya, maka melalui ayat ini Dia menjelaskan perihal sabar dan hikmah
yang terkandung di dalam masalah menjadikan sabar dan salat sebagai penolong
serta pembimbing. Karena sesungguhnya seorang hamba itu adakalanya berada
dalam kenikmatan, lalu ia mensyukurinya, atau berada dalam cobaan, lalu ia
bersabar menanggungnya.
Sebagaimana yang disebutkan oleh sebuah hadis yang mengatakan:
Mengagumkan perihal orang mukmin itu. Tidak sekali-kali Allah menetapkan
suatu ketetapan baginya, melainkan hal itu baik belaka baginya. Jika dia mendapat
kesenangan, maka bersyukurlah dia yang hal ini adalah lebih baik baginya, dan
jika tertimpa kesengsaraan, maka bersabarlah dia yang hal ini adalah lebih baik
baginya.