Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

DENGAN DIAGNOSA MEDIS TUMOR INTRA ABDOMEN

DI RUANGAN EBONY KELAS III

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORABELO

DISUSUN OLEH:

NAMA : MEGA

NIM : P07120421021

POLTEKKES KEMENKES PALU

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI NERS PALU

TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN INDIVIDU

PRAKTEK PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN

MEDIKAL BEDAH PROFESI

DI RUMAH SAKIT TORABELO

DISUSUN OLEH :

NAMA : MEGA

NIM : PO7120421021

Telah diperiksa dan disetujui oleh preceptor klinik dan preceptor akademik institusi pada

Hari ........................Tanggal......................Tahun 2021

Preceptor Institusi Preceptor klinik

(.....................................) (.....................................)

Mengetahui

Program studi pendidikan profesi ners

Ketua

Dr. Jurana. S.Kep. Ns. M.Kes

NIP : 197112151991012001
LAPORAN PENDAHULUAN

TUMOR INTRA ABDOMEN

A.PENGERTIAN

Tumor merupakan kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus menerus,
tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan disekitarnya serta tidak berguna bagi tubuh.
Tumor intra abdomen merupakan massa yang padat dengan ketebalan yang berbeda-beda, yang
disebabkan oleh sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secara autonom lepas dari
kendali pertumbuhan sel normal, sehingga sel tersebut berbeda dari sel normal dalam bentuk dan
strukturnya. Secara patologi kelainan ini mudah terkelupas dan dapat meluas ke retroperitonium,
dapat terjadi obstruksi ureter atau vena kava inferior. Massa jaringan fibrosis mengelilingi dan
menentukan struktur yang di bungkusnya tetapi tidak menginvasinya. Yang termasuk tumor intra
abdomen antara lain, Tumor hepar, Tumor limpa /lien, Tumor lambung/usus halus, Tumor colon,
Tumor ginjal (hipernefroma), Tumor pankreas. Pada anak-anak dapat terjadi Tumor wilms(ginjal).

B.ETIOLOGI

Penyebab terjadinya tumor karena terjadinya pembelahan sel yang abnormal.Perbedaan sel tumor
tergantung dari besarnya penyimpangan dalam bentuk dan fungsi autonominya dalam pertumbuhan,
kemampuanya mengadakan infiltrasi dan menyebabkan metastasis. Ada beberapa faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya tumor antara lain:

1.Karsinogen

a.Kimiawi

Bahan kimia dapat berpengrauh langsung (karsinogen) atau memerlukan aktivasi terlebih dahulu
(ko-karsinogen) untuk menimbulkan neoplasi. Bahan kimia ini dapat merupakan bahan alami atau
bahan sintetik/semisintetik. Benzopire suatu pencemar lingkungan yang terdapat di mana saja,
berasal dari pembakaran tak sempurna pada mesin mobil dan atau mesin lain (jelaga dan ter) dan
terkenal sebagai suatu karsinogen bagi hewan maupun manusia. Berbagai karsinogen lain antara lain
nikel arsen, aflatoksin, vinilklorida. Salah satu jenis benzo (a) piren, yakni, hidrokarbon aromatik
polisiklik (PAH), yang banyak ditemukan di dalam makanan yang dibakar menggunakan arang
menimbulkan kerusakan DNA sehingga menyebabkan neoplasia usus, payudara atau prostat.

b.Fisik

Radiasi gelombang radioaktif seirng menyebabkan keganasan. Sumber radiasi lain adalah pajanan
ultraviolet yang diperkirakan bertambah besar dengan hilangnya lapisan ozon pada muka bumi
bagian selatan. Iritasi kronis pada mukosa yang disebabkan oleh bahan korosif atau penyakit tertentu
juga bisa menyebabkan terjadinyaneoplasia.

c.Viral

Dapat dibagi menjadi dua berdasarkan jenis asam ribonukleatnya; virus DNA serta RNA. Virus
DNA yang sering dihubungkan dengan kanker antara human papiloma virus (HPV), Epstein-Barr
virus (EPV), hepatiti B virus (HBV), dan hepatitis C virus (HCV). Virus RNA yang karsonogenik
adalah human T-cell leukemia virus I (HTLV-I).
2.Hormon

Hormon dapat merupakan promoter kegananasan.

3.Faktor gayahidup

Kelebihan nutrisi khususnya lemak dan kebiasaan makan- makanan yang kurang berserat.Asupan
kalori berlebihan, terutama yang berasal dari lemak binatang, dan kebiasaan makan makanan
kurang serat meningkatkan risiko berbagai keganasan, seperti karsinoma payudara dan
karsinomakolon.

4.Parasit

Parasit schistosoma hematobin yang mengakibatkan karsinoma planoseluler.

5.Genetik, infeksi, trauma, hipersensivitas terhadap obat.

C. MANIFESTASIKLINIS

Kanker dini sering kali tidak memberikan keluhan spesifik atau menunjukan tanda selama beberapa
tahun.Umumnya penderita merasa sehat, tidak nyeri dan tidak terganggu dalam melakukan pekerjaan
sehari-hari. Pemeriksaan darah atau pemeriksaan penunjang umumnya juga tidak menunjukkan
kelainan. Oleh karena itu, American Cancer Society telah mengeluarkan peringatan tentang tanda
dan gejala yang mungkin disebabkan kanker. Tanda ini disebut “7-danfer warning signals
CAUTION”. Yayasan Kanker Indonesia menggunakan akronim WASPADA sebagai tanda bahaya
keganasan yang perludicurigai.

C = Change in bowel or bladder habit A = a sore that does not heal

U = unusual bleding or discharge

T = thickening in breast or elsewhere I = indigestion or difficult

O = obvious change in wart or mole N = nagging cough or hoarseness

Tumor abdomen merupakan salah satu tumor yang sangat sulit untuk dideteksi. Berbeda dengan
jenis tumor lainnya yang mudah diraba ketika mulai mendesak jaringan di sekitarnya.Hal ini
disebabkan karena sifat rongga tumor abdomen yang longgar dan sangat fleksibel. Tumor abdomen
bila telah terdeteksi harus mendapat penanganan khusus. Bahkan, bila perlu dilakukan pemantauan
disertai dukungan pemeriksaan secara intensif. Bila demikian, pengangkatan dapat dilakukan
sedinimungkin.

Biasanya adanya tumor dalam abdomen dapat diketahui setelah perut tampak membuncit dan
mengeras.Jika positif, harus dilakukan pemeriksaan fisik dengan hati- hati dan lembut untuk
menghindari trauma berlebihan yang dapat mempermudah terjadinya tumor pecah ataupun
metastasis.Dengan demikian mudah ditentukan pula apakah letak tumornya intraperitoneal atau
retroperitoneal.Tumor yang terlalu besar sulit menentukan letak tumor secara pasti.Demikian pula
bila tumor yang berasal dari rongga pelvis yang telah mendesak ke rongga abdomen. Berbagai
pemeriksaan penunjang perlu pula dilakukan, seperti pemeriksaan darah tepi, laju endap darah
untuk menentukan tumor ganas atau tidak. Kemudian mengecek apakah tumor telah mengganggu
sistem hematopoiesis, seperti pendarahan intra tumor atau metastasis ke sumsum tulang dan
melakukan pemeriksaan USG atau pemeriksaanlainnya.
Tanda dan Gejala :

a. Hiperplasia.

b. Konsistensi tumor umumnya padat ataukeras.

c. Tumor epitel biasanya mengandung sedikit jaringan ikat, dan apabila tumor berasal dari
masenkim yang banyak mengandung jaringan ikat elastis kenyal ataulunak.

d. Kadang tampak hipervaskulari di sekitartumor.

e. Bisa terjadi pengerutan dan mengalamiretraksi.

f. Edema sekitar tumor disebabkan infiltrasi ke pembuluhlimfa.

g. Konstipasi.

h. Nyeri.

i. Anoreksia, mual,lesu.

j. Penurunan berat badan.

i. Pendarahan.

D. PATOFISIOLOGI

Tumor adalah proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal di ubah oleh mutasi genetic dari
DNA seluler, sel abnormal ini membentuk kolon dan berpopliferasi secara abnormal, mengabaikan
sinyal mengatur pertumbuhan dalam lingkungan sekitar sel tersebut. Sel-sel neoplasma mendapat
energi terutama dari anaerob karena kemampuan sel untuk oksidasi berkurang, meskipun
mempunyai enzim yang lengkap untukoksidasi.Susunan enzim sel uniform sehingga lebih
mengutamakan berkembang biak yang membutuhkan energy untuk anabolisme daripada untuk
berfungsi yang menghasilkan energi dengan jalankatabolisme.

Jaringan yang tumbuh memerlukan bahan-bahan untuk membentuk protioplasma dan energi,
antara lain asam amino. Sel-sel neoplasma dapat mengalahkan sel-sel normal dalam mendapatkan
bahan-bahan tersebut.(Kusuma, Budi drg.2001)

Ketika dicapai suatu tahap dimana sel mendapatkan ciri-ciri invasi, dan terjadi perubahan pada
jaringan sekitarnya. Sel-sel tersebut menginfiltrasi jaringan sekitar dan memperoleh akses ke limfe
dan pembuluh-pembuluh darah, melalui pembuluh darah tersebut sel-sel dapat terbawa ke area lain
dalam tubuh untuk membentuk metastase (penyebaran tumor) pada bagian tubuh yanglain.

Meskipun penyakit ini dapat diuraikan secara umum seperti yang telah digunakan, namun tumor
bukan suatu penyakit tunggal dengan penyebab tunggal : tetapi lebih kepada suatu kelompok
penyakit yang jelas dengan penyebab, metastase, pengobatan dan prognosa yang berbeda.
E. PATHWAY

karsinoge gaya parasit faktor lain


hormon
n hidup

Proliferasi sel
abnormal
RISIKO PERDARAHA N
Metastase sel Prosedur
operatif

peradangan Distensi abdomen


menekan gaster
NYERI RISIKO
INFEKSI NAUSEA

F. PENANGANAN

1.Pembedahan

Pembedahan adalah modalitas penanganan utama, biasanya gasterektomi subtotal


atau total, dan digunakan untuk baik pengobatan maupun paliasi. Pasien dengan
tumor lambung tanpa biopsy dan tidak ada bukti matastatis jauh harusmenjalani
laparotomi eksplorasi atau seliatomi untuk menentukan apakah pasien harus
menjalani prosedur kuratif atau paliatif. Komplikasi yang berkaitan dengan
tindakan adalah injeksi, perdarahan, ileus, dan kebocoran anastomoisis.

2.Radioterapi

Penggunaaan partikel energy tinggi untuk menghancurkan sel-sel dalam pengobatan


tumor dapat menyebabkan perubahan pada DNA dan RNA sel tumor. Bentuk
energy yang digunakan pada radioterapi adalah ionisasi radiasi yaitu energy tertinggi
dalam spektrumelektromagnetik.

3.Kemoterapi

Kemoterapi sekarang telah digunakan sebagai terapi tambahan untuk reseksi tumor,
untuk tumor lambung tingkat tinggi lanjutan dan pada kombinasi dengan terapi
radiasi dengan melawan sel dalam proses pembelahan, tumor dengan fraksi
pembelahan yang tinggi ditangani lebih efektif dengankemoterapi.

4.Bioterapi

Terapi biologis atau bioterapi sebagai modalitas pengobatan keempat untuk kanker
dengan menstimulasi system imun(biologic response modifiers/BRM) berupa
antibody monoclonal, vaksin, factor stimulasi koloni, interferon, interleukin.
G.PEMERIKSAANPENUNJANG

Beberapa pemeriksaan penunjang yang biasa dilakukan adalah:

a.Radiografi polos atau radiografi tanpa kontras, contoh: X-fototengkorak, leher,


toraks, abdomen, tulang,mammografi.

b.Radiografi dengan kontras, contoh: Foto Upper Gr, bronkografi, Colon in


loop,kistografi.

c.USG (Ultrasonografi), yaitu pemeriksaan dengan menggunakan gelombang suara.


Contoh: USG abdomen, USG urologi,mammosografi.

d.CT-scan (Computerized Tomography Scanning), contoh: Scan kepala, thoraks,


abdomen, whole body scan,dll.

e.MRI (Magnetic Resonance Imaging).Merupakan alat scanning yang masih


tergolong baru dan pada umumnya hanya berada di rumah sakit besar.Hasilnya
dikatakan lebih baik dariCT.

f.RIA (Radio Immuno Assay), untuk mengetahui petanda tumor (tumor marker).

H.PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan klinik di sini adalah pemeriksaan rutin yang biasa dilakukan dengan
cara anamnesis dan pemeriksaan fisik,yaitu:

- Inspeksi

- Palpasi

- Perkusi

- Auskultasi

Pemeriksaan ini sangat penting, karena dari hasil pemeriksaan klinik yang dilakukan
secara teliti, menyeluruh, dan sebaik-baiknya dapat ditegakkan diagnosis klinik
yang baik pula. Pemeriksaan klinik yang dilakukan harus secara holistik, meliputibio-
psiko-sosio-kulturo-spiritual.

Pengkajian merupakan tahap awal dan merupakan dasar proses keperawatan


diperlukan pengkajian yang cermat untuk mengenal masalah klien agar dapat
memberikan tindakan keperawatan. Keberhasilan keperawatan sangat penting dalam
pengkajian. Tahap pengkajian ini terdiri dari komponen antara lain: anamnesis,
pengumpulan data, analisa data, perumusan diagnosa keperawatan

a.Anamnesis

Identitas klien meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia mudah), JK
(banyak laki-laki karena sering ngebut–ngebutan dengan motor tanpa pengaman
helm), pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam masuk
rumah sakit, no registrasi, diagnosa medis.

b.Riwayat kesehatan:

perasaan lelah, nyeri abdomen (PQRST), pola eliminasi terdahulu dan saat ini,
deskripsi tentang warna, bau, dan konsistensi feses, mencakup adanya darah
danmukus.

c.Riwayat masa lalu tentang penyakit usus inflamasi kronis atau polip kolon, riwayat
keluarga dari penyakit kolon dan terapi obat saat ini. Kebiasaan diet diidentifikasi
mencakup masukan lemak dan atau serat serta jumlah konsumsi alkohol.Penting
dikaji riwayat penurunan berat badan.

d.Auskultasi terhadap bising usus dan palpasi untuk nyeri tekan, distensi dan masa
padat. Specimen feses diinspeksi terhadap karakter dan adanya darah.

e.Aktivitas danistirahat

Gejala: Kelemahan, kelelahan, malaise, cepat lelah. Insomnia, tidak tidur semalaman
karena diare.Merasa gelisah dan ansietas. Pembatasan aktivitas/kerja sehubungan
dengan efek proses penyakit.

f.Sirkulasi

Tanda: Takikardia (respon terhadap demam, dehidrasi, proses inflamasi dan nyeri).
Kemerahan, area ekimosis (kekurangan vitamin K).Tekanandarah hipotensi, termasuk
postural. Kulit/membran mukosa: turgor buruk, kering, lidah pecah–pecah
(dehidrasi/malnutrisi).
g.Integritasego

Gejala: Ansietas, ketakutan misalnya: perasaan tak berdaya/tak ada harapan. Faktor
stress akut/kronis misalnya: hubungan dengan keluarga dan pekerjaan, pengobatan
yang mahal.

Tanda: Menolak, perhatian menyempit, depresi.

h.Eliminasi

Gejala: Tekstur feses bervariasi dari bentuk lunak sampai bau atau berair. Episode
diare berdarah tak dapat diperkirakan, hilang timbul, sering tak dapat dikontrol
(sebanyak 20-30 kali defekasi/hari); perasaan dorongan/kram (tenesmus); defekasi
darah/pus/mukosa dengan atau tanpa keluar feses.Pendarahan per rektal.Riwayat batu
ginjal (dehidrasi).

Tanda: Menurunya bising usus, tak adanya peristaltik atau adanya peristaltik yang
dapat dilihat di hemoroid, fisura anal (25 %), fistula perianal.

i.Makanan dancairan

Gejala: Penurunan lemak, tonus otot dan turgor kulit buruk. Membran mukosa bibir
pucat; luka, inflamasi rongga mulut.

Tanda: Anoreksia, mual dan muntah. Penurunan berat badan, tidak toleran terhadap
diit/sensitive; buah segar/sayur, produk susu, makanan berlemak.

j.Hygiene

Tanda: Ketidakmampuan mempertahankan perawatan diri. Stomatitis menunjukan


kekurangan vitamin.Baubadan.

k.Nyeri dankenyamanan

Gejala; Nyeri/nyeri tekan pada kuadran kiri bawah (mungkin hilang dengan defekasi),
titik nyeri berpindah, nyeri tekan (atritis).

Tanda: Nyeri tekan abdomen/distensi.


l.Keamanan

Gejala; Riwayat lupus eritematosus, anemia hemolitik, vaskulitis, Arthritis


(memperburuk gejala dengan eksaserbasi penyakit usus).Peningkatan suhu 39-
40°Celcius (eksaserbasi akut). Penglihatan kabur, alergi terhadap makanan/produk
susu (mengeluarkan histamine kedalam usus dan mempunyai efek inflamasi).

Tanda: Lesi kulit mungkin ada misalnya: eritema nodusum (meningkat, nyeri tekan,
kemerahan dan membengkak) pada tangan, muka; pioderma ganggrenosa (lesi tekan
purulen/lepuh dengan batas keunguan) pada paha, kaki dan matakaki.

m.Interaksisocial

Gejala: Masalah hubungan/peran sehubungan dengan kondisi. Ketidak mampuan


aktif dalam sosial.

n.Penyuluhan danpembelajaran

Gejala: Riwayat keluarga berpenyakit inflamasi usus

o.Pemerikasaan fisik persistem(B1-B6)

1).Breathing (pernapasan): Biasanya ditandai dengan napas pendek dispnea, ditandai


dengan takipne dan frekuensi napasmenurun.

2).Blood (Sirkulasi/kardio): Terdapat takikardi, perubahan perfusi ditandai dengan


turgor buruk, kulitpucat.

3).Brain (persarafan): Kesadaran composmentis–coma refleksmenurun

4).Blader (perkemihan): Oliguria, inkontenensia, penurunan jumlah urin akibat


kurangnya intake cairan,dehidrasi.

5).Bowel (pencernaan): Ditandai dengan anoreksia, mual, muntah, penurunan BB,


tidak toleran terhadap diet, kehilangan nafsu makan, feses bervariasi dari bentuk
lunak sampai keras, diare, feses berdarah, menurunnya bisingusus.

6).Bone (muskuloskeletal): Penurunan kekuatan otot, kelemahan, dan malaise.


I. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitasjaringan.

b. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya luka post operasi.

c. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit.

RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosa Rencana Keperawatan Rasional


Tujuan Intervensi
Nyeri akut Setelah Manajemen Manajemen nyeri
dilakukan nyeri Observasi:
berhubungan dengan
tindakan Observasi : - untuk
agen pencedera keperawatan - Identifikasi mengetahui
1X 24 jam lokasi, daerah nyeri
fisiologis
maka karakteristik, kualitas dan
(neoplasma)ditandai diharapkan durasi, kapan di rasakan
nyeri menurun frekuensi, nyeri
dengan :
dengan kriteria kualitas ,
Data Subjektif : hasil : intesitas nyeri
-klien mengatakan - Mampu - Identifikasi -untuk
mengontrol skala nyeri. mengetahui
nyeri pada bagian
Nyeri tingkat nyeringi
perut menurun rasa nyeri.
- Melaporkan -Identifikasi
-klien mengatakan
bahwa faktor penyebab -untuk
nyeri hilang timbul nyerinya memperberat mengetahui
berkurang dan faktor yang
Data Objektif:
- Mengatakan memperingan memperberat dan
-klien tampak
rasa nyaman nyeri memperingan
meringis setelah nyeri nyeri
berkurang
-skala 5 (sedang)
- Tanda-tanda Terapeutik :
- terdapat nyeri tekan vital rentang - Berikan Terapeutik:
dalam teknikhnik -untuk
pada perut
normal. nonfarmakolo memberikan efek
-TTV: gi untuk relaksasi pada
mengurangi pasien
TD : 130/80 mmHg
rasa nyeri
N : 80 x/menit (tekhnik
napas dalam)
S : 36,4C - Kontrol
RR : 24 x/menit lingkungan - untuk
yang mempertahankan
memperberat rasa nyaman pada
rasa nyeri pasien
(kebisingan)
- Fasilitasi
istirahat dan -untuk
tidur. mengetahui pola
Edukasi : tidur pasien.
- Jelaskan
penyebab Edukasi
periode dan -agar pasien
pemicu nyeri mengetahui
- Ajarkan peyebab dan
tekhnik pemicu nyeri
nonfarmakolo -dapat membantu
gi untuk menghilangkan
mengurangi perhatian
rasa nyeri terhadap nyeri
sehingga massa
Kolaborasi : nyeri berkurang.
- Kolaborasi
pemberian
analgetik:
Asam
mefenamat
3x500 mg

2. Gangguan pola tidur Setelah Dukungan tidur


dilakukan Observasi : Observasi
berhubungan dengan
tindakan - Identifikasi -mengetahui pola
kurangnya kontrol keperawatan pola aktivitas aktivitas tidur
selama 1x24 dan tidur pasien
tidur ditandai dengan:
jam diharapkan - Identifikasi - untuk menjadi
Data Subjektif : kualitas tidur faktor solusi agar pasien
-klien mengatakan membaik gangguan nyenyak saat
beberapa hari tidak dengan kriteria tidur (fisik) tidur.
bisa tidur hasil :
-klien mengatakan - Keluhan sulit Terapeutik : Terapeutik
pola tidurnya berubah tidur - Modifikasi -untuk
menurun lingkungan memberikan
Data Objektif : -keluhan pola misalnya kenyamanan
-terdapat tidur berubah (kebisingan) pada pasien
pembengkakan -keluhan sering - Batasi waktu -untuk
pada perut terjaga tidur siang menghindari
-klien tampak lemas menurun terjaga pada
malam hari
-klien tampak cemas.
-sesuaikan - untuk
- tanda-tanda vital jadwal mengontrol pola
pemberian obat tidur pasien.
TD: 120/80 mmHg
atau tindakan
N:82 x/menit untuk
menunjang
S:36.5C siklus tidur
P: 22 x/ menit terjaga

Edukasi : Edukasi
- Jelaskan -agar pasien
pentingnya mengetahui
tidur cukup pentingnya tidur
selama sakit cukup
- Anjurkan -agar terkontrol
menepati pola tidur pasien
kebiasaan
waktu tidur
Daftar Pustaka

Bulechek, G.M., Butcher, H.K., &Dotcherman,J.M. 2008.


Nursing Interventions Classification, 5th ed. St. Louis: Mosby-
YearBook.

Herdman, T. H eather dkk. NANDA nursing diagnoses: definitions and


classification 2012-2014. Philadelphia: NANDA International.

Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L., & Swanson, E. 2008. Nursing
Outcomes Classification, 4th edition. Mosby Elsevier.

Nurarif, A.H., & Kusuma, H. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan


berdasarkan Diagnosa Medis, NANDA, dan N0C-NIC Jilid 1.
Yogyakarta: MediAction.

Smeltzer, Suzanna C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.


Brunner & Suddart edisi 8 volume 1,2,3. Jakarta: EGC.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.M
DENGAN DIAGNOSA MEDIS TUMOR INTRA ABDOMEN
RUANG EBONY (BEDAH)

1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Tanggal masuk : 18 November 2021
Jam masuk : 22:55
Ruangan : Ebony
No. Register : 04 74 29
Dx. Medis : tumor intra abdomen
Tanggal pengkajian : 23 November 2021

A. IDENTITAS PASIENN
Nama : Ny. M
Umur : 58 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Agama : Kristen
Suku : Toraja
Alamat : Kamarora
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn.H
Umur : 28 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Suku : Toraja
Alamat : Desa berdikari
Hubungan dengan klien : Anak

B. RIWAYAT PENYAKIT
1. Keluhan utama saat masuk RS
 Perut membesar
2. Riwayat keluhan utama
 Klien masuk rumah sakit melalui IGD pada tanggal 18 November
2021dengan keluhan nyeri adanya pembengkakan pada perut sejak 1
tahun yang lalu terakhir. Pasien merasakan nyeri seperti di tusuk-tusuk ,
hilang timbul, dengan skala 5 (sedang).
3. Riwayat keluhan saat di kaji
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 23 November 2021 jam 09:00.
Klien mengatakan nyeri di bagian perut karena perut membesar terasa
seperti ditusuk-tusuk,hilang timbul, dengan skala 5 (sedang). Klien tampak
meringis, klien tampak lemah, klien merasa ketakutan dank lien tampak kl
cemas
4. Keluhan yang menyertai
pembengkak pada area kaki
5. Riwayat kesehatan masa lalu
Klien mengatakan pernah di rawat dirumah sakit dengan penyakit sesak
nafas (asma) pada tahun 2020.
6. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan di dalam keluarganya ada yang memiliki penyakit yang
seperti di alami sekarang yaitu saudara perempuannya dan keluarga lainnya
mengalami riwayat DM dan sesak nafas (asma)
7. Riwayat alergi (obata dan makanan)
Klien mengatakan tidak alergi terhadap obat dan makanan.
C. GENOGRAM

Keterangan :
: Laki-laki X : Meninggal
: Perempuan : Klien
: Menikah : Serumah
: Keturunan

D. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL


1. Persepsi Kesehatan
Sebelum sakit : Klien mengatakan bisa melakukan aktivitas
sehari-hari
Saat sakit : Klien mengatakan belum bisa melakukan aktivitas
karena ada pembengkakan pada perut
2. Pola Nutrisi

Sebelum sakit : Klien mengatakan nafsu makan baik, makan 3x


sehari, tidak gangguan mengunyah dan menelan
makanan, klien minum 8 gelas per hari
Saat sakit : Klien mengatakan makan dan minum klien baik,
porsi dihabiskan
3. Pola istirahattidur
Sebelum sakit : Klien mengatakan tidak ada gangguan pola tidur,
tidur siang sekitar 2-3 jam, tidur malam 8 jam
Saat sakit : Klien mengatakan ada gangguan pola tidur karena
nyeri pada perut
4. Pola kebersihan diri
Sebelum sakit :Klien mengatakan mandi 2x sehari, menggosok
gigi,keramas,dan memotong kuku jika kuku sudah
mulai panjang
Saat sakit :Klien mengatakan setelah post operasi
membersihkan diri dengan cara waslap atau tissue
basah.
5. Pola eliminasi
Sebelum sakit : Klien mengatakan BAB dan BAK lancar , tidak
ada gangguan saat BAB dan BAK
Saat sakit : Klien mengatakan BAB seperti biasa, 2-3 sehari,
BAK lancar.
6. Pola aktivitas
Sebelumsakit : Klien mengatakan aktivitasnya tanpa di bantu
keluarga

Saat sakit : Klien mengatakan belum bisa melakukan aktivitas


karena keadannya pembengkakan pada perut

7. Pola hubungan peran


Sebelum sakit : Klien mengatakan selama dirumah masih mampu
bersosialisasi dengan baik dengan keluarga dan
masyarakat setempat.
Saat sakit : Klien mengatakan selama sakit masih tidak
mampu bersosialisasi dengan baik
8. Pola koping-toleransi stress
Sebelum sakit : Klien mengatakan selalu senang ketika melakukan
aktivitas yang biasa dilakukan
Saat sakit : Klien mengatakan masih bisa melakukan aktivitas
walaupun sedang sakit
9. Pola nilai kepercayaan
Sebelum sakit : Klien mengatakan melakasanakan ibadah dan
selalu berdo’a
sakit : Klien mengatakan klien berdo’a untuk
kesembuhannya.
E. PEMERIKSAAN FISIK
BB sebelum sakit : 40 Kg
BB saat sakit : 45 Kg
Tinggi badan :158 cm
Kesadaran : Compost mentis
Tanda-tanda vital
TD : 130/80mmHg
N : 80x/menit
RR : 24x/menit
SB :36,4oC
SpO2 :100%
1. Kepala dan rambut
Inspeksi : bentuk kepala bulat, warena rambut hitam dan
kepala bersih
Palpasi : tidak teraba pembengkakan dikepala klien, tidak
ada nyeri tekan
2. Mata
Inspeksi : bentuk mata simetris kiri dan kanan, sklera
nampak putih,
konjungtifa normal (merah muda), pupil isokor

Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada kedua bola mata

3. Hidung
Inspeksi : bentuk rongga hidung simetris, tidak tedapat
deviasi septum, tidak ada cuping hidung, tidak ada
tanda-tanda infeksi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada hidung.
4. Telinga
Inspeksi : Tampak simetris kiri dan kanan, tidak ada tanda-
tanda peradangan, fungsi pendengaran baik
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
5. Mulut
Inspeksi : bibir kehitaman, tidak ada sianosis tidak ada
peradangan lidah bersih
Palpasi : tidak ada pembengkakan pada gusi
6. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak
nampak pembengkakan kelenjar tyroid
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat benjolan
7. Dada (jantung dan paru)
Inspeksi : pengembangan dada simetris, tidak terdapat
retraksi dinding dada, tidak menggunakan alat
bantu pernapasan, iktus cardis tidak tampak
Palpasi : pada dada tidak ada nyeri tekan, dan tidak ada
massa, pada jantung iktus cardis teraba pada area
intercosta ke-5 mid klavikula kiri
Perkusi : bunyi paru terdengar sonor, bunyi jantung redup.
Auskultasi : pada dada bunyi napas vesikuler, dan tidak ada
terdengar suara napas tambahan, pada jantung
terdengar seperti lup-dup (mur mur)
8. Abdomen
Inspeksi :terdapat pembengkakan pada perut
Auskultasi : bising usus 10x/menit
Palpasi : terdapat nyeri tekan pada bagian perut, hepar tidak
teraba
Perkusi : timpani
9. Genetalia/Anus : tidak dikaji karena klien menolak
10. Ekstremitas atas
Inspeksi : kedua tangan dapat digerakkan, kekuatan otot 5 5
Sebelah kiri terpasang IVFD RL 20tpm
Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
11. Ekstremitas bawah
Inspeksi : kedua kaki dapat digerakkan,kekuatan otot 5 5
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
12. Kulit
Inspeksi : warna kulit sawo matang, ada bintik-bintik
kemerahan, tidak ada tanda-tanda alergi
Palpasi :akral hangat, tidak ada tanda sianosis turgor kulit
baik.
F. DATA PENUNJANG
a. Hasil laboratoium
Hari/tanggal : Senin,23 November 2021

Jenis pemeriksaan Hasil pemeriksaan Nilai Rujukan


WBC 10.72 10.0
RBC 17.25 5.80
HGB 14.3 16.0
HCT 47.2 47.0
PLT 257 500
NEUT % 70.1 99.9
Masa Perdarahan 3 menit 1-4 menit
Masa Pembekuan 6 menit 4-12 menit
HBSAG Negatif Negatif
Glukosa Sewaktu 103mg/dl 65-110mg/dl

b. Radiologi
Jenis pemeriksaan thorax
Nama : Ny. M
Hari/tanggal : Kamis, 18 November 2021
Kesan : - cardiomegaly

Jenis pemeriksaan USG Abdomen


Nama : Ny.M
Hari/tanggal : kamis 18 November 2021
Kesan : - hepatomegaly
- Massive splenomegaly
- Ascites
-
c. Penatalaksanaan terapi medis
 Tablet penambah darah 1x1
 Omeprazole 2x20 mg
 Asam mefenamat 3x500 mg
 Metronidazole 2x500 mg
 Cefadroxil 2x500 mg
KLASIFIKASI DATA

No Data Subjektif Data Objektif


1 -Klien mengatakan nyeri pada bagian -Klien tampak meringis
perut -terdapat nyeri tekan pada perut
-klien mengatakan nyerinya hilang -terdapat pembengkakan pada perut
timbul -klien tampak lemah
-klien mengatakan nyeri seperti -klien tampak cemas
ditusuk-tusuk -skala nyeri 5 (sedang)
-Klien mengatakan beberapa hari TTV:
tidak bisa tidur TD: 130/80 mmHg
-klien mengeluh pola tidurnya N : 80 x/menit
berubah S: 36,4 C
RR : 24 x/menit

ANALISA DATA
Nama Klien : Ny. M
Diagnosa Medis : Tumor intra abdomen

No Data Etiologi Masalah

1 Data Subjektif : Agen pencedera fisiologis Nyeri Akut


-klien mengatakan nyeri (neoplasma)
pada bagian perut
-klien mengatakan nyeri
hilang timbul
-klien mengatakan nyeri
seperti ditusuk-tusuk

Data Objektif :
- Klien tampak meringis
- Skala nyeri 5 (sedang)
- Terdapat nyeri
tekan .......
TTV:
TD: 130/80 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,4 C
RR : 24 x/menit

2 Data Subjektif : Kurangnya control tidur Gangguan pola


- Klien mengatakan tidur
beberapa hari tidak bisa
tidur
- Klien mengeluh pola
tidurnya berubah
Data Objektif :

- Terdapat
pembengkakan pada
perut
- Klien tampak lemah
- Klien tampak cemas
RENCANA KEPERAWATAN

Nama : Ny.M
Diagnosa : tumor intra abdomen

No Diagnosa Rencana Keperawatan Rasional


Tujuan Intervensi
Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan Manajemen nyeri Manajemen nyeri
tindakan Observasi : Observasi:
dengan agen pencedera
keperawatan 1X - Identifikasi - untuk
fisiologis 24 jam maka lokasi, mengetahui daerah
diharapkan nyeri karakteristik, nyeri kualitas dan
(neoplasma)ditandai
menurun dengan durasi, kapan di rasakan
dengan : kriteria hasil : frekuensi, nyeri
- Mampu kualitas ,
Data Subjektif :
mengontrol intesitas nyeri
-klien mengatakan nyeri
Nyeri menurun - Identifikasi -untuk mengetahui
pada bagian perut - Melaporkan skala nyeri. tingkat nyeringi
bahwa rasa nyeri.
-klien mengatakan nyeri
nyerinya
hilang timbul berkurang -Identifikasi -untuk mengetahui
- Mengatakan faktor penyebab faktor yang
Data Objektif:
rasa nyaman memperberat dan memperberat dan
-klien tampak meringis
setelah nyeri memperingan memperingan
-skala 5 (sedang) berkurang nyeri nyeri
- Tanda-tanda
- terdapat nyeri tekan pada
vital rentang
perut dalam normal. Terapeutik : Terapeutik:
- Berikan -untuk
-TTV:
teknikhnik memberikan efek
TD : 130/80 mmHg nonfarmakolog relaksasi pada
i untuk pasien
N : 80 x/menit
mengurangi
S : 36,4C rasa nyeri
(tekhnik napas
RR : 24 x/menit dalam)
- Kontrol - untuk
lingkungan mempertahankan
yang rasa nyaman pada
memperberat pasien
rasa nyeri
(kebisingan)
- Fasilitasi -untuk mengetahui
istirahat dan pola tidur pasien.
tidur.
Edukasi : Edukasi
- Jelaskan -agar pasien
penyebab mengetahui
periode dan peyebab dan
pemicu nyeri pemicu nyeri
- Ajarkan -dapat membantu
tekhnik menghilangkan
nonfarmakolog perhatian terhadap
i untuk nyeri sehingga
mengurangi massa nyeri
rasa nyeri berkurang.

Kolaborasi :
- Kolaborasi
pemberian
analgetik:
Asam
mefenamat
3x500 mg

2. Gangguan pola tidur Setelah dilakukan Dukungan tidur


tindakan Observasi : Observasi
berhubungan dengan
keperawatan - Identifikasi pola -mengetahui pola
kurangnya kontrol tidur selama 1x24 jam aktivitas dan aktivitas tidur
diharapkan tidur pasien
ditandai dengan:
kualitas tidur - Identifikasi - untuk menjadi
Data Subjektif : membaik dengan faktor gangguan solusi agar pasien
-klien mengatakan kriteria hasil : tidur (fisik) nyenyak saat tidur.
beberapa hari tidak bisa - Keluhan sulit
tidur tidur menurun Terapeutik : Terapeutik
-klien mengatakan pola -keluhan pola - Modifikasi -untuk
tidurnya berubah tidur berubah lingkungan memberikan
-keluhan sering misalnya kenyamanan pada
Data Objektif : terjaga menurun (kebisingan) pasien
-terdapat pembengkakan - Batasi waktu -untuk
pada perut tidur siang menghindari
-klien tampak lemas terjaga pada
malam hari
-klien tampak cemas.
-sesuaikan jadwal - untuk mengontrol
- tanda-tanda vital pemberian obat pola tidur pasien.
atau tindakan
TD: 120/80 mmHg
untuk menunjang
N:82 x/menit siklus tidur terjaga
S:36.5C Edukasi : Edukasi
P: 22 x/ menit - Jelaskan -agar pasien
pentingnya mengetahui
tidur cukup pentingnya tidur
selama sakit cukup
- Anjurkan -agar terkontrol
menepati pola tidur pasien
kebiasaan
waktu tidur
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

HARI: SELASA/09/11/2021

No Hari / Tanggal Diagnosa Jam Implementasi Evalusi


Keperawatan
1 Selasa/23/11/2021 NyeriAkut 09.00 - Mengidentifikasi Evaluasi : 13. 20
Berhubungan S : klien mengatakan
lokasi,
dengan agen nyeri pada perut
pencedera karakteristik, terarsa di tusuk-
fisiologis tusuk hilang
durasi, frekuensi,
( neoplasma) timbul dengan
intensitas nyeri. skala nyeri 5
sedang.
Hasil: nyeri pada
perut tertusuk- O :– pasien tampak
meringis
tusuk hilang
- Skala 5
timbul skala 5 sedang
- TTV
(sedang)
TD: 120/80
09.20 - mengidentifikasi mmHg
S: 36,4 C
skala nyeri dengan
N: 82
Hasil : skala nyeri x/menit
P: 22 x/
sedang 5
menit
09.30 - mengidentifikasi A: nyeri akut belum
teratasi
faktor penyebab
memperberat dan P: Lanjutkan
intervensi
memperingan
nyeri. Observasi
-identifikasi lokasi
Hasil: saat
karakteristik durasi
beraktivitas frekuensi dan
insentisas nyeri
menambah nyeri
-Identifikasi skala
dan mereda pada nyeri
-identifikasi faktor
saat beristirahat.
penyebab yang
Terapeutik memperberat dan
-memberikan teknik memperingan rasa
10.00 nyeri
nonfarmakologis
untuk mengurangi Terapeutik
-berikan teknik
rasa nyeri
nonfarmakologis
Hasil: teknik nafas untuk mengurangi
rasa nyeri
dalam
-kontrol lingkungan
-megontrol yang memperberat
13.00 rasa nyeri
lingkungan yang
-fasilitasi istirahat
memperberat dan dan tidur
memperingan rasa
Edukasi
nyeri ( kebisingan ) -jelaskan penyebab
periode dan pemicu
Hasil: pasien merasa
nyeri
di ruangan bising -ajarkan teknik
nonfarmakologis
karena dari keluarga
untuk mengurangi
pasien rasa nyeri
-memfasilitasi
-Kolaborasi
13:10 istirahat dan tidur pemberian analgetik
Hasil: klien tidur
kurang dari 40 menit
Edukasi
-jelaskan penyebab
13:20
periode dan pemicu
nyeri
Hasil: klien tampak
mendengarkan
penjelasan dengan
baik
-menganjurkan teknil
13:30
nonfarmakologis
untuk mengurasi rasa
nyeri
Hasil: klien
mengikuti apa yang
diajarkan ( nafas
dalam)
- Kolaborasi
pemberian
analgetik dengan
hasil :
Asam mefenamat
3x500 mg

2 Selasa/23/11/2021 Gangguan pola 11.00 Dukungan tidur S : pasien


tidur
Observasi mengatakan susah
berhubungan
dengan -mengidentifikasi tidur dan sering
kurangnya
pola aktvitas dan terjaga pada malam
control tidur
tidur hari.
Hasil: pasien terjaga O:- klien tampak
malam hari lemas
-mengidentifikasi -klien tampak cemas
09.20
faktor pengganggu TTV
tidur ( fisik dan TD: 110/80 mmHg
psikologis) S: 36,4C
Hasil: nyeri perut N: 82X/menit
mengakibatkan pola P: 22x/ menit
tidur terganggu
Terapeutik A :gangguan pola
-memodifikasi tidur belum teratasi.
09.30
lingkungan P: lanjutkan
misalnya intervensi
( kebisingan) Observasi
Hasil: keluarga -mengidentifikasi
pasien terlalu ribut pola aktivitas dan
sehingga pasien tidur
susah tidur -mengidentifikasi
-membatasi waktu faktor gangguan
10.00
tidur siang tidur
Hasil: pasien Terapeutik
mengatakan tidur -menbatasi waktu
siang kurang 40 tidur siang
menit -menyesuaikan
11.00
-menyesuaikan jadwal pemberian
jadwal pemberian obat atau tindakan
obat dan waktu untuk menunjang
tindakan untuk siklus tidur terjaga.
menunjang silkus
12.00 tidur terjaga Edukasi
Hasil: obat diberikan -menjelaskan
sesuai yang jadwal pentignya tidur
yang telah cukup selama sakit
diprogramkan -mengajurkan
Edukasi menepati kebiasaan
-menjelaskan waktu tidur
pentingnya tidur
cukup selama sakit
Hasil:pasien
memahai bahwa
pentingnya tidur
hanya saja pasien
susah tidur karena
nyeri perut
-menganjurkan
menepati kebiasaan
waktu tidur
Hasil: pasien masih
susah untuk
menepati waktu
jam tidur.

Anda mungkin juga menyukai