Anda di halaman 1dari 10

J.

Pembelajaran Ke-12
1. Refleksi Pada Permukaan Datar dan Sferis
2. Tujuan Materi Pembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran dari materi kuliah ini ialah sebagai berikut:
a. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menganalisa sifat-sifat cahaya yang
jatuh pada permukaan datar dan sferis secara geometris setelah
direfleksikan.
b. Mahasiswa mampu menganalisa sifat-sifat cahaya untuk mendapatkan
persamaan cermin.

3. Materi Pembelajaran
Refleksi Pada Permukaan Datar dan Sferis

3.1.Permukaan Datar

Contoh : cermin datar

O d0 v di
θ θ

Gambar 32. Sinar datang jatuh pada permukaan cermin datar

Sebuah sumber cahaya berupa titik O (benda) terletak pada jarak d 0 dari cermin
datar. Cahaya jatuh pada cermin di titik verteks v (titik perpotongan cahaya yang
jatuh tegak lurus terhadap cermin) akan dipantulkan melalui jalan semula dan satu
lagi jatuh pada titik A dengan sudut datang (θ) akan dipantulkan sengan sudut
pantul yang sama dengan sudut datang sesuai dengan hukum Refleksi.

Jika sinar-sinar yang direfleksi diperpanjang kebelakang dan berpotongan di satu


titik, maka titik perpotongan tersebut adalah titik bayangan (I), yang terletak pada
sisi yang berbeda dengan benda, dan berjarak sama dengan jarak benda ke cermin,
sehingga I disebut bayangan dari benda O.

Analisis Geometri

Pada gambar sinar datang menumbuk cermin dititik A dengan sudut datang θ
terhadap Normal atau dapat ditulis: sudut AOv = sudut AIv = θ, karena itu :
ΔAOvA dan ΔAIvA adalah segitiga sama dan sebangun sehingga :

d0 = - di

dimana : do = jarak benda kecermin

di = jarak bayangan ke cermin

tanda negatip ( - ) menyatakan benda dan bayangan terletak pada daerah (sisi)
yang belawanan dan dipisahkan oleh cermin.

Bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah bayangan Maya (Semu).

Catatan:

 Bayangan Nyata yaitu cahaya betul-betul melalui titik bayangan


(dapat ditangkap oleh layar) dan diperoleh dari hasil perpotongan
langsung sinar-sinar yang dipantulkan.
 Bayangan Maya yaitu cahaya seolah-olah terpancar dari titik
bayangan (dapat dilihat langsung oleh mata tetapi tidak dapat
ditangkap oleh layar) dan diperoleh dari hasil perpanjangan sinar-
sinar yang dipantulkan.

3.2. Permukaan Sferis

Permukaan sferis adalah permukaan benda yang berbentuk bola (melengkung) dan
untuk cermin yang permukaannya sferis adalah cermin cekung dan cembung.
Contoh: cermin Cekung cermin cembung

sisi R sisi V sisi R sisi V

v v
C O C

Gambar 33. Sinar datang jatuh pada permukaan cermin cekung dan cembung

Dimana :

O = Objek (benda)

C= Pusat kelengkungan cermin

I = bayangan

v = titik verteks

Ov = do = jarak benda ke cermin

Iv = di = jarak bayangan ke cermin

Cv = R = jari-jari kelengkungan cermin

Berkas cahaya (benda O) jatuh pada cermin sferis (cekung dan cembung) yang
jari-jari kelengkungannya R. Garis yang melalui O dan pusat kelengkungan
cermin dan berpotongan dengan cermin diverteks digunakan sebagai sumbu
acuan.

 Sinar dari O yang membentuk sudut  dengan sumbu acuan, memotong


sumbu acuan dititik I setelah direfleksikan oleh cermin dititik A
( langsung atau perpanjangan )
 Sinar dari O yang melalui sumbu acuan akan direfleksikan oleh cermin
dititik v kembali melalui jalan semula dan juga melalui titik I. Jadi
I adalah bayangan dari O.
Analisis Geometri

Hukum Geometri menyatakan : besar sudut luar segitiga sama dengan besar
jumlah kedua sudut dalam yang bersisian dengan sudut luar segitiga tsb.

Jadi dalam ΔOACO dan ΔOAIO pada gambar Cermin cekung, maka:

pada ΔOACO :      ........................... ( 44 )

pada ΔOAIO :     2 ........................... ( 45 )

Eleminasi θ dari kedua persamaan diatas maka diperoleh:

    2    

    2(   )

    2  2

    2

Atau     2 .......................... ( 46 )

Bila sudut-sudut ,  , dinyataka dalam radian, maka:

Av

Ov
Av
  .............................. ( 47 )
Cv
Av
 
Iv

Persmaan ( 5 ) disubstitusi ke persamaan ( 4 ), maka diperoleh:

Av Av Av
 2
Ov Iv Cv

Sehingga diperoleh Persamaan Cermin:

1 1 2
  …………………. ( 48)
do di R
Kesimpulan :

Berdasarkan hasil Eksperiment:

 Jarak bayangan di (+) jika bayangan Nyata dan terletak disisi R


 Jarak bayangan di (-) jika bayangan Maya dan terletak disisi V
 Cermin Cekung: jari-jari kelengkungan cermin R (+) jika pusat
kelengkungan cermin terletak disisi R
 Cermin Cembung: jari-jari kelengkungan cermin R (-) jika pusat
kelengkungan cermin terletak disisi V

Jika cahaya datang sejajar sumbu acuan jatuh pada cermin maka titik bayangan
( nyata atau maya ) disebut titik Fokus F (titik Api) dari cermin tersebut.

Gambar 34. Sinar datang sejajar jatuh pada permukaan cermin cekung

Jarak fokus, f adalah jarak titik Fokus ke cermin (verteks), yang sama dengan
jarak bayangan ke cermin ( f = di )

Jika cahaya datangnya sejajar maka jarak benda kecermin dianggap tidak
berhingga ( d0 = ∞ ), sehingga dari persamaan cermin diperoleh:

1 1 2
 
do di R

1 1 2
 
 f R
1 2 R
  f  .................... ( 49 )
f R 2

Dari hubungan antara jari-jari kelengkungan dengan jarak fokus, maka


persamaan cermin dapat juga ditulis menjadi:

1 1 1
  ………………………. ( 50 )
do di f

Dimana : d0 = jarak benda

di = jarak bayangan

f = jarak fokus

3.3. Diagram Berkas ( untuk benda yang bukan titik/lilin )

Sinar-sinar istimewa cermin cekung :

a. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus.


b. Sinar datang melalui titik fokus F dipantulkan sejajar sumbu utama.
c. Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui titik
itu juga.

Gambar 35. Diagram berkas sinar istimewa untuk cermin cekung

Sinar-sinar istimewa cermin cembung :

a. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik
fokus.
b. Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.
c. Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan titik itu juga.
benda bayangan

Gambar 36. Diagram berkas sinar istimewa untuk cermin cembung

3.4. Perbesaran Bayangan


AB = h = tinggi benda

DE = h’= tinggi bayangan


B
Av = d0 = jarak benda
D θ v
A
E
θ Dv = di = jarak bayangan

Analisis geometris:

Hukum Geometris menyatakan: ΔABvA dan ΔDEvD adalah segitiga sebangun


oleh karena itu, perbandingin sisi-sisi yang bersesuaian adalah sama besar, atau
dapat ditulis:

DE Dv

AB Av

Atau:
h di
m  …………….(51)
h' do

Maka perbesaran bayangan dapat diperoleh:

h di
m atau m   tanda (-) menyatakan bayangan terbalik
h' do
Kesimpulan :

 m bertanda negatip (-) bayangan terbalik


 m bertanda positip (+) bayangan tegak
 m >1 , bayangan diperbesar
 m < 1 , bayangan diperkecil
 m = 1 , bayangan dan benda sama besar

4. Evaluasi
Contoh Soal:
1. Sebuah benda diletakkan pada jarak 2cm didepan cermin sferis yang jari-jari
kelengkungannya 8cm. Tentukan letak bayangan yang terjadi jika cermin
yang digunakan : a. cermin cekung b. cermin cembung

2. Seseorang berdiri pada jarak 1,3m didepan sebuah cermin pada taman
hiburan, jika bayangan orang tersebut 1/3x tingginya.

Hitung :

a. jari jari kelengkungan cermin dan sebutkan jenis cermin tsb


b. tinggi bayangannya, jika tinggi orang tersebut 1,55m

5. Kunci jawaban
1. Dik : d0 = 2cm
R = 8cm
Dit : a. di =….? Cermin cekung R (+)
b. di =….? Cermin cembung R (-)
Penyelesaian:
1 1 2
a.  
do di R
1 1 2
 
2cm di 8cm
1 2 1 2 4 2
    
di 8cm 2cm 8cm 8cm 8cm
(di (-) : bayangan terbalik)
1 1 2
b.  
do di R
1 1 2
 
2cm di  8cm

  2  1   2  4   6
1
di 8cm 2cm 8cm 8cm 8cm

( di (-) : bayangan terbalik)

2. Dik : do = 1,3m

Dit : a. R = ….?
b. h’ = ….? h = 1,55m
Penyelesaian:
a.

( )

(() )
6. Tugas
Kerjakan soal berikut:

1. Sebuah benda tingginya 4cm diletakkan 16cm di depan cermin cembung. Jika jarak
fokusnya 12cm, tentukanlah:
a. letak bayangan.
b. perbesaran bayangan.
c. tinggi bayangan dan sifat bayangan

2. Kaca spion sebuah mobil yang cembung memiliki jari-jari kelengkungan 40cm.
Tentukan posisi dan perbesaran bayangan dari mobil lain yang berjarak 10m dari
mobil tersebut. Dan jika tinggi mobil tersebut 1,5m berapa tingginya ketika dilihat
dari kaca spion.

Anda mungkin juga menyukai