Anda di halaman 1dari 40

Bab

11
Gelombang Cahaya

A. Pemantulan Cahaya
B. Pembiasan Cahaya
C. Dispersi Cahaya
D. Difraksi dan Interferensi Cahaya
E. Polarisasi Cahaya
F. Teknologi LCD dan LED

BUKU SISWA Aktif dan Kreatif Belajar Fisika 2 untuk SMA/MA Kelas XI
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam
Pelangi merupakan salah satu bentuk kebesaran
Tuhan yang telah menciptakan kumpulan warna
menjadi satu kesatuan yang indah.

Pernahkah Anda melihat pelangi? Bagaimana pelangi dapat menghasilkan


cahaya tampak yang sejajar dan berwarna-warni di langit? Sebelum Anda
mempelajari bab ini, diskusikan bersama teman kelompok Anda mengenai
spektrum cahaya. Kemudian, kemukakan hasilnya kepada guru Anda.
A. Pemantulan Cahaya

Pada abad ke–17, Willebrod Snell (1591–1626), seorang ahli


Matematika berkebangsaan Belanda, melakukan penelitian tentang
pemantulan cahaya dan berhasil menemukan suatu hukum yang
dikenal sebagai Hukum Pemantulan atau Hukum Snellius.

Menurut Hukum Snellius,


a. sinar datang, sinar pantul, dan garis normal (N)
berpotongan pada satu titik dan terletak pada
satu bidang datar;
b. sudut datang (i) besarnya sama dengan sudut
pantul (r).
1. Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar

Lakukan Aktivitas Ilmiah 11.1 secara berkelompok dan tunjukkan perilaku


ilmiah dalam melakukan percobaan dan diskusi.

Sifat-sifat bayangan benda yang terletak di depan cermin datar adalah


1. maya (terletak di belakang cermin);
2. tegak dan menghadap berlawanan arah terhadap bendanya;
3. sama besar dengan bendanya (pembesaran bayangannya = 1);
4. jarak bayangan terhadap cermin (s') sama dengan jarak benda terhadap cermin (s).

1
𝐿min = 𝐻
2

1
ℎ= 𝐻−𝑥
2
2. Pemantulan pada Cermin Sferis

Pada gambar tersebut


diperlihatkan cermin cekung
(concave mirror) (a) dan cermin
cembung (convex mirror) (b)
yang terbuat dari irisan bola
sehingga disebut cermin sferis.

Berkas sinar sejajar sumbu utama setelah


dipantulkan berkumpul di suatu titik yang
disebut titik fokus cermin tersebut, letaknya
dapat dianggap di tengah-tengah antara P dan O
Jarak titik fokus F ke pusat cermin O disebut
jarak fokus cermin ( f ) dan jarak dari O ke P
adalah R.

R
f 
2
Berikut merupakan tiga sinar istimewa pada cermin cekung.
1) Sinar datang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan
melalui titik fokus (F). Gambar (a).
2) Sinar datang melalui titik fokus (F) dipantulkan sejajar
dengan sumbu utama. Gambar (b).
3) Sinar datang melalui pusat kelengkungan (P) akan
dipantulkan kembali melalui titik pusat kelengkungan
cermin. Gambar (c).
Seperti halnya pada cermin cekung, pada cermin cembung pun terdapat tiga sinar
istimewa. Ketiga sinar tersebut dilukiskan sebagai berikut.
1) Sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal
dari titik fokus (F). Gambar (a).
2) Sinar yang datang melalui titik fokus (F) dipantulkan sejajar dengan sumbu
utama.Gambar (b).
3) Sinar yang menuju titik pusat kelengkungan cermin (P) dipantulkan seolah-olah
berasal dari titik pusat kelengkungan tersebut. Gambar (c).
Pada cermin selalu berlaku persamaan pendekatan sinar sejajar
(sudut kecil), yaitu

1 1 1 s = jarak benda ke cermin (m)


  s' = jarak bayangan ke cermin (m)
s s f f = panjang fokus cermin (m)

Bayangan benda yang dibentuk oleh cermin lengkung dapat


diperbesar atau diperkecil dari benda asalnya dan dapat
diketahui dari pembesaran linearnya (M). Pembesaran linear
didefinisikan sebagai perbandingan antara tinggi bayangan
(h') dan tinggi benda (h), atau perbandingan jarak bayangan
(s') dan jarak benda (s). Secara matematis, dapat diturunkan
menjadi

h s 
M  
h s
B. Pembiasan Cahaya
Perambatan sinar lampu senter ketika mengenai
bidang batas antara medium udara dan larutan
tepung kanji. Sinar dari lampu senter tersebut
dibelokkan dengan sudut tertentu. Gejala tersebut
dinamakan pembiasan atau refraksi cahaya.
1. Pembiasan Cahaya pada Bidang Batas Dua Medium

Hukum I Pembiasan atau Hukum I Snellius


mengatakan bahwa: sinar datang, sinar bias, dan
garis normal terletak pada satu bidang datar.

Hukum II Snellius yang menyatakan


bahwa sinar datang dari medium yang
kurang rapat menuju ke medium yang
lebih rapat dibiaskan mendekati garis
normal. Sebaliknya, sinar yang datang
dari medium yang lebih rapat menuju
ke medium yang kurang rapat dibiaskan
menjauhi garis normal.
Indeks bias ada dua macam, yaitu indeks bias mutlak dan indek bias relatif.
Indeks bias mutlak suatu medium didefinisikan sebagai perbandingan cepat
rambat cahaya di ruang hampa (c) terhadap cepat rambat cahaya di medium
tersebut (v).

Indeks Bias Mutlak Beberapa Medium Secara matematis indeks bias medium
terhadap ruang hampa (vakum) dapat
dituliskan menjadi
c
n Oleh karena c > v maka diperoleh n > 1
v
Indeks bias relatif suatu medium merupakan
perbandingan indeks bias medium tersebut
terhadap medium yang lain. Secara matematis

𝑛21 = indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1


𝑛12 = indeks bias relatif medium 1 terhadap medium 2 n2 n
n21  atau n12 
𝑛1 = indeks bias mutlak medium 1 n1 n
𝑛2 = indeks bias mutlak medium 2
Seberkas sinar datang dari air dengan indeks
bias 𝑛1 = 4/3 menuju kaca dengan indeks
bias 𝑛2 = 3/2. Oleh karena sinar menuju
medium yang lebih rapat (𝑛2 > 𝑛1 ), sinar
dibiaskan mendekati garis normal (N).

c vf
n
v sin i n2 v1 sin i n2 v1 1
n1 sin i  n2 sin r     
sin r n1 v2 sin r n1 v2 2
2. Pemantulan Sempurna

Sinar C dengan sudut datang 𝑖2 disebut sebagai sudut kritis 𝑖𝑘 karena sudut biasnya,
yaitu 𝑟2 membentuk sudut 90°. Sinar D mengalami pemantulan sempurna, yaitu
dengan sinar pantul D'. Sudut kritis dapat dihitung dari persamaan berikut.

sin i n2 sin ik n n
   2  sin ik  2
sin r n1 sin 90  n1 n2
3. Pembiasan Cahaya pada Bidang Lengkung

Pembiasan sinar-sinar datang dari sebuah benda pada suatu permukaan


lengkung (bidang sferis). Pada pembiasan tersebut, untuk sinar sejajar berlaku
persamaan
n1 n2 n2  n1
 
s s  R

𝑛1 = indeks bias tempat sinar datang


𝑛2 = indeks bias tempat yang dituju sinar (tempat sinar dibiaskan)
R = jari-jari bidang lengkung (diukur dari titik pusat P)
s = jarak benda ke permukaan bidang lengkung O
s' = jarak bayangan ke permukaan bidang lengkung O
Pembesaran bayangan (M) diberikan oleh persamaan

h s  n1 h' = tinggi bayangan


M   
h s n2 h = tinggi benda

Bidang datar dapat dianggap sebagai bidang lengkung dengan


jari-jari kelengkungan tak berhingga (R = ∞)
n1 n2 n2  n1
 
s s 
n1 n2 n1 n
  0 sehingga  2
s s  s s

Dengan demikian, untuk pembiasan cahaya pada bidang datar


berlaku:

n2
s   s
n1
d. Pembentukan Bayangan pada Lensa Sederhana
(a) Lensa cembung
atau lensa positif
bersifat
mengumpulkan sinar.
(b) Lensa cekung
atau lensa negatif
bersifat menyebarkan
sinar

Seperti halnya pada cermin, lensa juga


memiliki sinar-sinar istimewa. Berikut ini
tiga sinar istimewa pada lensa cembung.
1) Sinar yang datang sejajar dengan
sumbu utama, dibiaskan melalui titik
fokus aktif 𝐹1 . Gambar (a).
2) Sinar yang datang melalui titik fokus
pasif 𝐹2 dibiaskan sejajar dengan
sumbu utama. Gambar (b).
3) Sinar yang datang melalui titik pusat
optik O diteruskan tanpa dibiaskan.
Gambar (c).
Pada lensa cekung juga terdapat tiga sinar
istimewa. Berikut ini sinar-sinar istimewa
pada lensa cekung.
1) Sinar yang datang sejajar dengan sumbu
utama, dibiaskan seolah-olah berasal dari
titik fokus aktif 𝐹2 . Gambar (a).
2) Sinar yang datang seolah-olah menuju ke
titik fokus 𝐹1 , dibiaskan sejajar dengan
sumbu utama. Gambar (b).
3) Sinar yang datang melalui titik pusat optik
O diteruskan tanpa dibiaskan. Gambar (c).

Pada lensa cembung dan lensa cekung berlaku persamaan

1 1 1
 
f s s

Untuk lensa tipis, pembesaran bayangannya dinyatakan dengan persamaan:

h s 
M  
h s
5. Jarak Fokus dan Kekuatan Lensa

Lakukan Kegiatan 8.1 halaman 175 untuk lebih memahami tentang


gelombang.

Sebuah lensa dengan


indeks bias nL yang
berjari-jari 𝑅1 dan 𝑅2
dan berada di dalam
medium dengan indeks
bias 𝑛𝑚 akan memiliki
jarak fokus sebesar

nm  1 1  1  nL  1 1 
  n L  nm     atau   1   
f  1
R R2  f  nm  1
R R2 
Kekuatan lensa berbanding terbalik dengan jarak fokus f
dan dinyatakan secara matematis dengan persamaan

1 100
P atau P 
f m f  cm 

Pg  P1  P2  P3  ...

1 1 1 1
    ...
fg f1 f 2 f 3 Kerjakan Uji Kompetensi
11.1 di Buku Siswa Aktif dan
Kreatif Belajar Fisika 2
halaman 251.
C. Dispersi Cahaya

Mengapa warna pelangi selalu sama yaitu merah, jingga, kuning,


hijau, biru, nila, dan ungu ? Lakukan Kegiatan 11.1.

Cahaya merupakan salah satu bentuk energi yang merambat berupa gelombang
elekromagnetik dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.
Spektrum cahaya adalah bagian dari spektrum elektromagnetik. Spektrum cahaya
terdiri atas spektrum cahaya tampak dan spektrum cahaya tidak tampak.
Spektrum optik adalah spektrum yang kontinu sehingga tidak ada batas yang jelas
antara satu warna dengan warna lainnya. Berikut adalah panjang gelombang untuk
warna-warna spektrum cahaya tampak.
ungu 380 - 450 nm
biru 450 - 495 nm
hijau 495 - 570 nm
kuning 570 - 590 nm
jingga 590 - 620 nm
merah 620 - 750 nm
Jika seberkas cahaya monokromatis dilewatkan pada sebuah
prisma segitiga, berkas cahaya tersebut akan mengalami
deviasi atau penyimpangan.
Untuk sudut pembias () yang sangat kecil akan berlaku
persamaan


Peristiwa penguraian warna cahaya menjadi komponen-komponennya disebut
dispersi cahaya.
Panjang gelombang suatu warna cahaya tertentu terhadap medium
yang dilaluinya memiliki persamaan
Selisih sudut deviasi warna ungu dan sudut deviasi warna
merah disebut sudut dispersi ( ). Persamaannya adalah
Susunan dua prisma yang tidak menghasilkan dispersi disebut prisma
akromatik.
Susunan prisma akromatik didapatkan jika dispersi oleh prisma (1) sama
dengan dispersi oleh prisma (2) sehingga kedua dispersi tersebut saling
meniadakan. Secara matematis dapat dirumuskan

Latihan Soal
Sebuah cahaya monokromatis merah menjalar dalam air, kemudian mengalami
deviasi oleh sebuah prisma yang sudut pembiasannya 30o. Jika indeks bias air ¾
dan indeks bias prisma 1,4, tentukan besar sudut deviasinya.
D. Difraksi dan Interferensi Cahaya
Jika cahaya dilewatkan pada sebuah celah yang sempit, gelombang cahaya akan
mengalami lenturan. Peristiwa lenturan ini disebut difraksi. Peristiwa difraksi juga dapat
disebabkan oleh kisi.
Kisi adalah sebuah penghalang yang terdiri atas banyak celah sempit.
Interferensi adalah paduan gelombang atau lebih menjadi satu gelombang baru.
Interferensi terjadi jika terpenuhi dua syarat berikut.
1. Kedua gelombang cahaya harus koheren, dalam arti bahwa kedua gelombang cahaya
harus memiliki beda fase yang selalu tetap, oleh sebab itu keduanya harus memiliki
frekuensi yang sama.
2. Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplituda yang hampir sama.

1. Difraksi dan Interferensi Celah Tunggal


Christian Huygens (1629 – 1695) menjelaskan bahwa akibat
terjadinya difraksi maka setiap bagian celah berfungsi
sebagai sumber gelombang sehingga cahaya dari satu bagian
celah dapat berinterferensi dengan cahaya dari bagian celah
lainnya.
Interferensi minimum yang menghasilkan garis gelap pada layar akan terjadi,
jika gelombang 1 dan 3 atau gelombang 2 dan 4 berbeda fase 1/2 , atau beda
lintasannya sebesar setengah panjang gelombang.
Maka persamaan interferensi minimum diperoleh; d sin  = m
Pola interferensi maksimum terjadi ketika cahaya yang melewati celah memiliki
fase yang sama dan beda lintasannya dikurangi 1/2 dari interferensi minimum.

Persamaan pola interferensi maksimum celah tunggal dapat


dituliskan menjadi

2. Difraksi dan Interferensi Celah Ganda


Garis terang terjadi jika kedua sumber
cahaya mengalami interferensi yang saling
menguatkan atau interferensi maksimum,
sedangkan garis gelap terjadi jika kedua Lakukan Aktivitas Ilmiah 11.3
sumber cahaya mengalami interferensi secara berkelompok dan tunjukkan
yang saling melemahkan atau interferensi perilaku ilmiah dalam melakukan
minimum. percobaan dan diskusi.
Perhatikan gambar berikut.

Selisih jarak yang ditempuhnya kedua


cahaya disebut beda lintasan. Secara
matematis, beda lintasan ditulis
sebagai berikut.

S
Selisih lintasan yang ditempuh oleh cahaya dari sumber S2 dan
sumber S1 adalah

Interferensi maksimum terjadi jika kedua gelombang yang tiba di titik A memiliki
fase sama.
Dua gelombang memiliki fase sama jika beda lintasannya merupakan kelipatan
bilangan cacah dari panjang gelombang.

Interferensi maksimum (garis terang) yang terjadi


di titik O disebut terang pusat atau terang orde nol.
Interferensi minimum terjadi jika

Persamaan dari interferensi minimum adalah

Contoh Soal

dp
dpS 
Cahaya monokromatis dengan panjang gelombang 5.000 Å melewati celah ganda yang
terpisah pada jarak 2 mm. Jika jarak celah ke layar 1 meter, tentukanlah jarak terang
pusat dengan garis terang orde ketiga pada layar.
Jawab:


Diketahui: d = 2 mm; ℓ = 1 m = 1x 103 mm;  = 5.000 Å = 5 x 10–4 mm; dan m = 3.

Jadi, jarak garis terang pusat ke garis terang orde


ketiga adalah sebesar 0,75 mm.
3. Difraksi dan Interferensi pada Kisi

Jika seberkas cahaya monokromatis


dilewatkan pada kisi, maka akibat tempatnya
interferensi dari cahaya yang mengalami Kerjakan Aktivitas Ilmiah 11.4
fraksi akan menghasilkan pola difraksi garis secara berkelompok.
terang dan garis gelap pada layar.
Pola difraksi yang dihasilkan oleh kisi jauh lebih tajam dibandingkan pola
interferensi celah ganda yang ditunjukkan oleh Young.
Pola difraksi maksimum pada kisi menjadi
seperti berikut.
Coba Anda buktikan bahwa persamaan untuk pola

d si
interferensi minimum (garis gelap) dari dua celah adalah

Pola difraksi dari N celah. Semakin ke pinggir,


intensitasnya semakin kecil dan hampir tidak
teramati.
Contoh Soal
Sebuah kisi memiliki 10.000 celah garis per cm. Pada kisi dilewat-kan cahaya
tegak lurus dengan panjang gelombang . Garis terang difraksi maksimum orde
pertama membentuk sudut 30° terhadap garis normal. Tentukanlah .
Jawab:
Diketahui:

1
𝑑 sin 𝜃 = 𝑚
1
10−4 cm = 1  →  = 0,5 × 10−4 cm = 5.000Å
2

Jadi, panjang gelombang cahaya yang digunakan 5.000 Å.


Latihan Soal

1. Cahaya biru dengan panjang gelombang 460 nm didifraksi oleh kisi yang
memiliki 5.000 garis/cm. tentukan :
a. sudut deviasi bayangan orde ketiga;
b. maksimum orde ke berapakah yang masih dapat dilihat di sini?
2. Cahaya monokormatis dengan panjang gelombang 660 nm datang tegak
lurus mengenai sebuah kisi difraksi dan menghasilkan pola/pita
interferensi pada layar di belakangnya. Jarak antarpita tersebut adalah 6
mm. Jika diinginkan jarak antarpita 5 mm, maka perlu dipergunakan
cahaya monokromatis lain dengan panjang gelombang ….
3. Mengapa energi cahaya hilang saat terjadi interferensi destruktif?

Kerjakan Uji Kompetensi 11.2 di Buku


Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Fisika 2
halaman 261.
E. Polarisasi Cahaya

Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan


peristiwa polarisasi, lakukan Aktivitas Ilmiah 11.3.

1. Polarisasi pada Kristal


Secara umum, intensitas yang
melewati analisator dinyatakan
Untuk mengetahui polarisasi
dengan persamaan kristal, lakukan Kegiatan 11.2.

Peristiwa polarisasi yang telah dibahas disebut


polarisasi absorpsi selektif. Pada polarisasi ini,
sebagian dari intensitas cahaya yang akan
ditransmisikan ada yang hilang karena
pantulan dan absorpsi sehingga intensitas
cahaya yang dilewatkan adalah I1 < 50% I0.
Jadi, I1 = 1/2 I0 hanya berlaku untuk polarisasi
Polarisator dan analisator ideal.
membentuk sudut .
2. Polarisasi pada Pemantulan dan Pembiasan

Sinar datang yang dijatuhkan pada permukaan bidang batas dua medium, akan
mengalami pemantulan dan pembiasan.
Jika sudut sinar bias dan sudut sinar pantul membentuk sudut 90° (tegak lurus), maka
sudut sinar datangnya disebut sudut polarisasi atau sudut Brewster.
Menurut Hukum Snellius, diperoleh persamaan

Dalam sebuah kristal tertentu, cahaya alamiah


yang masuk ke dalam kristal dapat mengalami
pembiasan ganda. Pembiasan ganda ini dapat
terjadi karena kristal tersebut memiliki dua nilai
indeks bias.

Sinar pantul terpolarisasi


linear, sedangkan sinar bias
mengalami polarisasi
sebagian
Contoh Soal
3. Polarisasi dengan Hamburan

Seberkas cahaya yang melewati gas akan mengalami polarisasi sebagian karena partikel-
partikel gas dapat menyerap dan memancarkan kembali cahaya yang mengenainya.

Penyerapan dan pemancaran cahaya oleh partikel-partikel gas disebut hamburan.


Contohnya, langit pada siang hari tampak berwarna biru.

Bulan tidak memiliki atmosfer, sehingga tidak dapat menghamburkan cahaya matahari.
Tahukah kalian apa akibatnya terhadap warna langit di bulan? Coba Anda jelaskan.
Latihan Soal

1. Sebuah cahaya terpolarisasi mengenai polaroid pertama dengan intensitas I0.


Tentukan intensitas cahaya keluar dari sistem polaroid yang terdiri atas dua buah
polaroid, jika sudut antara kedua sumbu transmisi adalah 30o.
2. Sama dengan Soal nomor 1, dengan sudut antara kedua sumbu transmisi adalah
45o.
3. Bagaimanakah caranya membedakan cahaya tak terpolarisasi dengan cahaya
terpolarisasi?
4. Mengapa intensitas cahaya yang diteruskan oleh polarisator adalah setengah
dari intensitas cahaya alami terpolarisasi yang datang padanya?
5. Apa kelebihan dari kacamata hitam polaroid daripada kacamata hitam biasa?
Jelaskan.

Kerjakan Uji Kompetensi 11.3


di Buku Siswa Aktif dan Kreatif
Belajar Fisika 2 halaman 264.
E. Teknologi LCD dan LED
LCD (Liquid Crystal Display) merupakan bentuk layar datar yang menggunakan teknologi
kristal cair. LCD ini memiliki dua lapisan kaca yang terpolarisasi dan saling menempel
Kristal cair ini berfungsi melewatkan cahaya, agar menghasilkan gambar pada layar saat
arus listrik melewatinya.
Cahaya berasal dari serangkaian lampu neon di belakang layar. Dengan bantuan lampu
neon (sebagai back light), gambar yang dibuat oleh kristal menjadi terlihat.
Bentuk paling sederhana dari teknologi LCD ini terdapat di kalkulator yang kita gunakan
sehari-hari, atau penunjuk waktu (timer) pada microwave saat memanggang kue, dan
tampilan jam digital. Bentuk paling canggih dari LCD yang dapat kita nikmati di
sekeliling kita terdapat pada TV, layar monitor komputer, dan laptop.
LED (Light Emitting Diode) merupakan perangkat semikonduktor yang
menghasilkan cahaya ketika arus listrik melewati celah antara katoda
dan anoda di dalam sistem perangkat.
Teknologi LED juga mulai digunakan secara luas untuk keperluan
penerangan umum, seperti penerangan di dalam atau di luar ruangan.
Bentuk paling canggih dari teknologi LED yaitu, TV digital telah
menggunakan teknologi televisi berlayar datar yang disebut LED TV.
Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa
elektron yang menerjang sambungan p-n juga melepaskan energi berupa
energi panas dan energi cahaya.
Salah satu perbedaan LCD dan LED adalah pada sumber cahaya yang berada di
belakang layar. TV LCD menggunakan lampu neon, sedangkan TV LED
menggunakan LED.
Latihan Soal

1. Apa yang dimaksud dengan LCD dan LED? Jelaskan.


2. Sebutkan penerapan teknologi LCD dan LED dalam kehidupan sehari-hari.
3. Sebutkan perbedaan LCD dan LED dalam penerapan teknologi TV.

Kerjakan Tugas Projek di Buku


Siswa Aktif dan Kreatif Belajar
Fisika 2 halaman 265.
Kesimpulan

Untuk mengetahui
tentang
Gelombang
Cahaya, buka
website berikut.
Kuis
1. Suatu lapisan minyak di atas permukaan air memiliki indeks bias 1,25
ketebalannya 1.200 Å. Ternyata, lapisan minyak ini menghasilkan
interferensi maksimum orde nol ketika sudut biasnya membentuk sudut
37o. Tentukan panjang gelombang cahaya yang dipantulkan oleh
permukaan minyak.
2. Seberkas cahaya monokromatis datang pada sebuah prisma yang
memiliki sudut pembias 30o dan terjadi deviasi minimum. Cahaya
meninggalkan prisma dengan sudut bias 25o. Tentukan besarnya sudut
datang pada prisma tersebut.
3. Pada peristiwa dispersi cahaya oleh prisma, mengapa sinar ungu
dibiaskan lebih besar dibandingkan sinar merah? Jelaskan.

Kerjakan Uji Kompetensi Bab 11


di Buku Siswa Aktif dan Kreatif
Belajar Fisika 2 halaman 266 – 268.
“Semakin banyak perangkat (indra) yang Anda
libatkan, semakin banyak pula informasi yang
terekam.”
Collin Rose
Referensi

Anda mungkin juga menyukai