Dokumen - Tips Laporan Praktikum Fisika Dasar Gerak Peluru
Dokumen - Tips Laporan Praktikum Fisika Dasar Gerak Peluru
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Permasalahan
Dari data yang diperoleh harus dapat ditentukan:
• Harga Vo dari masing-masing percobaan.
• Tinggi maksimum dari masing-masing percobaan.
• Menetukan harga V dan θ pada saat peluru mengenai switch stop
1 II
BAB
DASAR TEORI
R
Gb 1. 1
Pada peluru yang ditembakkan dengan sudut miring θo dan kecepatan Vo dari
titik A, selalu dipengaruhi oleh percepatan gravitasi g. Pada keadaan awal (t=0),
benda ada di A ( X dan Y=0) dan komponen kecepatannya diuraikan menjadi
komponen horisontal VoX dan komponen vertikal VoY yang besarnya :
VoX = Vo cos θo
VoY = Vo sin θo
Karena komponen kecepatan horison konstan, maka pada tiap saat t kita dapatkan:
VX = VoX = Vo cos θo
Percepatan vertikal ialah -g, sehingga komponen kecepatan vertikal pada saat t ialah:
VY = VoY - gt = Vo sin θo - gt
Komponen- komponen ini dapat dijumlahkan secara vektor untuk menentukan
kecepatan resultan V, yang besarnya adalah:
V= √V X
2
+ VY2 2
VX
Koordinat peluru pada sembarang saat dapat ditentukan berdasarkan gerak dengan
koordinat X dan Y :
X = Xo + VoX t dan Y = VoY t - 1/2 g.t
= Xo + (Vo cos θo) t = Yo + (Vo sin θo) t - 1/2 g t2
karena Xo = Yo = 0, maka
X = ( Vo cos θo ) t ------ t= X
Vo cos θo
Persamaan ini disubstitusikan ke persamaan Y
Y = Vo sin θo X - 1/2 g ( X )2
Vo cos θo Vo cos θo
Y = (tan θo ) X - 1/2 ( g ) X2
Vo2 cos 2 θo
terlihat bahwa bentuk persamaan lintasan adalah :
Y = -a X2 + b X yang merupakan persamaan dari parabola.
Hal lain yang istimewa dari gerak peluru ini adalah menghitung jarak tembak
(R). Di titik A, Y = 0 =, sedang Y0 = 0. Jadi dari persamaan lintasan didapatkan:
0 = (tan θo ) R - 1/2 ( g ) R 2
Vo2 cos2 θo
atau
R= tan θo = 2 Vo2 sin θo cos θo
g / 2Vo2 cos2 θo g
R = Vo2 sin 2 θo
g
Dari persamaan ini terlihat bahwa R akan maksimum bila sin 2θo = 1 atau 2θo = 90 0
sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa jarak tembak akan maksimum jika peluru
ditembakkan dengan sudut θo= 450.
BAB III
PERALATAN DAN CARA KERJA
3.1 Peralatan
Stop clock
Ballistic missile
Switch on/off
Gb 1. 2
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
No. α1 t1 _ _
(dtk) (x-x) ( x - x )2
1. 30 1,4 -0,08 0,0064
2. 30 1,4 -0,08 0,0064
3. 30 1,9 0,42 0,1764
4. 30 1,6 0,12 0,0144
5. 30 1,1 -0,38 0,1444
_ _
Rata-rata ( x ): 1,48 ∑ ( x - x )2 : 0,348
Tabel 1.1
Ralat mutlak: _
∑ ( x - x )2 1/2
∆=
n ( n - 1)
1/2
= 0,348
20
= 0,1
Jadi waktu yang diperlukan peluru untuk sampai ke tanah sebenarnya terletak antara
(1,48-0,1) dan (1,48+0,1).
Ralat nisbi: I = ∆ /
x x 100 %
= 0,1 x 100 %
1,48
= 6,75 %
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 6,75 %
K = 93,25 %
No. α1 S1 _ _
(cm) (x-x) ( x - x )2
1.1.1 30 25,8 0,54 0,2916
.
1.1.1
.
1.1.1
1.1.1 30 25,7 0,44 0,1936
.
5
1.1.1 30 24,5 -0,76 0,5776
.
1.1.1
.
1.1.3
1.1.1 30 24,6 -0,66 0,4356
.
1.1.1
.
1.1.4
1.1.1 30 25,7 0,44 0,1936
.
1.1.1
.
1.1.5
_ _
Rata-rata ( x ): 25,26 ∑ ( x - x )2 : 1,692
Tabel 1.2
Ralat mutlak: _
∑ ( x - x ) 2 1/2
∆=
n ( n - 1)
1/2
= 1,692
20
= 0,29
Jadi jarak jangkauan peluru sebenarnya terletak antara ( 25,26 - 0,29 ) m dan ( 25,26
+ 0,29 ) m
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 1,14% 6
K = 98,86 %
No. α2 t2 _ _
(dtk) (x-x) ( x - x )2
1.1. 45 1,7 -0,24 0,0576
1.1.
1.1.
1.1.
1
1.1. 45 1,8 -0,14 0,0196
1.1.
1.1.
1.1.
2
1.1. 45 1,9 -0,04 0,0016
1.1.
1.1.
1.1.
3
1.1. 45 2,2 0,26 0,0676
1.1.
1.1.
1.1.
4
1.1. 45 2,1 0,16 0,0256
1.1.
1.1.
1.1.
5
_ _
Rata-rata ( x ) : 1,94 ∑ ( x - x )2 : 0,172
Tabel 1.3
Ralat mutlak: _
∑ ( x - x ) 2 1/2
∆=
n ( n - 1)
1/2
= 0,172
20
7
1/2
= 0,0086
= 0,092
Jadi waktu yang diperlukan peluru untuk sampai ke tanah sebenarnya terletak antara
(1,94 - 0,092) dan (1,94 + 0,092).
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 4,74%
K = 95,26 %
No. α2 S2 _ _
(cm) (x-x) ( x - x )2
1.1.1 45 24 0,06 0,0036
.
1.1.1
.
1.1.1
1.1.1 45 23,5 -0,44 0,1936
.
1.1.1
.
1.1.2
1.1.1 45 23,5 -0,44 0,1936
.
1.1.1
.
1.1.3
1.1.1 45 24,5 0,56 0,3136
.
1.1.1
8
1.1.1 45 24,2 0,26 0,0676
.
1.1.1
.
1.1.5
_ _
Rata-rata ( x ) : 23,94 ∑ ( x - x )2 : 0,772
Tabel 1.4
Ralat mutlak: _
∑ ( x - x ) 2 1/2
∆=
n ( n - 1)
1/2
= 0,772
20
1/2
= 0,0386
= 0,19
Jadi jarak jangkauan peluru sebenarnya terletak antara (23,94 - 0,19 ) m dan (23,94+
0,19 ) m
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 0,79 %
K = 99,21 %
No. α3 t3 _ _
(dtk) (x-x) ( x - x )2
1.1. 60 1,8 -0,12 0,0144
1.1.
9
1.1. 60 2,3 0,38 0,1444
1.1.
1.1.
1.1.
2
1.1. 60 1,9 -0,02 0,0004
1.1.
1.1.
1.1.
3
1.1. 60 2,1 0,18 0,0324
1.1.
1.1.
1.1.
4
1.1. 60 1,5 -0,42 0,1764
1.1.
1.1.
1.1.
5
_ _
Rata-rata ( x ) : 1,92 ∑ ( x - x )2 : 0,368
Tabel 1.5
Ralat mutlak: _
∑ ( x - x ) 2 1/2
∆=
n ( n - 1)
1/2
= 0,368
20
1/2
= 0,0184
= 0,135
Jadi waktu yang diperlukan peluru untuk sampai ke tanah sebenarnya terletak antara
(1,92 - 0,135) dan (1,92 - 0,135).
10
Ralat nisbi: I = ∆ /
x x 100 %
= 0,135 x 100 %
1,92
= 7,03 %
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 7,03 %
K = 92,97 %
No. α3 S3 _ _
(cm) (x-x) ( x - x )2
1.1. 60 15 -0,74 0,5476
1.1.
1.1.
1.1.
1
1.1. 60 18,7 2,96 8,7616
1.1.
1.1.
1.1.
2
1.1. 60 14,5 -1,24 1,5376
1.1.
1.1.
1.1.
3
1.1. 60 15 -0,74 0,5476
1.1.
1.1.
1.1.
4
1.1. 60 15,5 -0,24 0,0576
1.1.
1.1.
1.1.
5
_ _
Rata-rata ( x ) : 15,74 ∑ ( x - x )2 : 11,452
Tabel 1.6
Ralat mutlak: _ 11
∑ ( x - x ) 2 1/2
∆=
n ( n - 1)
1/2
= 11,452
20
1/2
= 0,5726
= 0,756
Jadi jarak jangkauan peluru sebenarnya terletak antara ( 15,74 - 0,756) m dan ( 15,74
+ 0,756 ) m
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 4,80 %
K = 95,2 %
No. α1 t1 _ _
(dtk) (x-x) ( x - x )2
1.1. 30 1,4 -0,06 0,0036
1.1.
1.1.
1.1.
1
1.1. 30 1,4 -0,06 0,0036
1.1.
1.1.
1.1.
12
1.1. 30 1,7 0,24 0,0576
1.1.
1.1.
1.1.
3
1.1. 30 1,4 -0,06 0,0036
1.1.
1.1.
1.1.
4
1.1. 30 1,4 -0,06 0,0036
1.1.
1.1.
1.1.
5
_ _
Rata-rata ( x ): 1,46 ∑ ( x - x )2 : 0,072
Ralat mutlak:
∑ ( x - x )2 1/2
∆=
n ( n - 1)
1/2
= 0,072
20
1/2
= 0,0036
= 0,06
Jadi waktu yang diperlukan peluru untuk sampai ke tanah sebenarnya terletak antara
(1,46 - 0,06) dan (1,46 + 0,06).
Keseksamaan: K = 100 % - I 13
= 100 % - 4,11%
K = 95,89%
No. α1 S1 _ _
(cm) (x-x) ( x - x )2
1.1. 30 26 -1,28 1,6384
1.1.
1.1.
1.1.
1
1.1. 30 27,3 0,02 0,0004
1.1.
1.1.
1.1.
2
1.1. 30 29,2 1,92 3,6864
1.1.
1.1.
1.1.
3
1.1. 30 27,2 -0,08 0,0064
1.1.
1.1.
1.1.
4
1.1. 30 26,7 -0,58 0,3364
1.1.
1.1.
1.1.
5
_ _
Rata-rata ( x ) : 27,28 ∑ ( x - x )2 : 5,668
Ralat mutlak: _
∑ ( x - x ) 2 1/2
∆=
n ( n - 1)
1/2
= 0,00032
20
1/2
= 0,000016
14
= 0,004
Jadi waktu yang diperlukan peluru untuk sampai ke tanah sebenarnya terletak antara
(0,076 - 0,004) dan (0,076 + 0,004).
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 5,26 %
K = 94,74 %
No. α1 t1 _ _
(dtk) (x-x) ( x - x )2
1.1. 30 0,07 -0,006 0,000036
1.1.
1.1.
1.1.
1
1.1. 30 0,08 0,004 0,000016
1.1.
1.1.
1.1.
2
1.1. 30 0,07 -0,006 0,000036
1.1.
1.1.
1.1.
3
1.1. 30 0,09 0,014 0,000196
1.1.
15
1.1. 30 0,07 -0,006 0,000036
1.1.
1.1.
1.1.
5
_ _
Rata-rata ( x ): 0,076 ∑ ( x - x )2 : 0,00032
Tabel 2.1
Ralat mutlak: _
∑ ( x - x ) 2 1/2
∆=
n ( n - 1)
1/2
= 0,00032
20
1/2
= 0,000016
= 0,004
Jadi waktu yang diperlukan peluru untuk sampai ke tanah sebenarnya terletak antara
(0,076 - 0,004) dan (0,076 + 0,004).
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 5,26 %
K = 94,74 %
No. α1 S1 _ _
(cm) (x-x) ( x - x )2
1.1. 30 53,4 -0,64 0,4096
1.1.
1.1.
1.1.
16
1.1. 30 53,5 -0,54 0,2916
1.1.
1.1.
1.1.
2
1.1. 30 54,2 0,16 0,0256
1.1.
1.1.
1.1.
3
1.1. 30 55,1 1,06 1,1236
1.1.
1.1.
1.1.
4
1.1. 30 54 -0,04 0,0016
1.1.
1.1.
1.1.
5
_ _
Rata-rata ( x ) : 54,04 ∑ ( x - x )2 : 1,852
Tabel 2.2
Ralat mutlak: _
∑ ( x - x ) 2 1/2
∆=
n ( n - 1)
1/2
= 1,852
20
1/2
= 0,0926
= 0,3
17
Jadi jarak jangkauan peluru sebenarnya terletak antara (54,04 - 0,3 ) m dan (54,04 +
0,3 ) m
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 0,56 %
K = 99,44 %
No. α2 t2 _ _
(dtk) (x-x) ( x - x )2
1.1. 45 0,05 -0,004 0,000016
1.1.
1.1.
1.1.
1
1.1. 45 0,06 0,006 0,000036
1.1.
1.1.
1.1.
2
1.1. 45 0,05 -0,004 0,000016
1.1.
1.1.
1.1.
3
1.1. 45 0,05 -0,004 0,000016
1.1.
1.1.
1.1.
4
1.1. 45 0,06 0,006 0,000036
1.1.
1.1.
1.1.
5
_ 18 _
Rata-rata ( x ) : 0,054 ∑ ( x - x )2 : 0,00012
Tabel 2.3
Ralat mutlak: _
∑ ( x - x ) 2 1/2
∆ =
n ( n - 1)
1/2
= 0,00012
20
1/2
= 0,000006
= 0,003
Jadi waktu yang diperlukan peluru untuk sampai ke tanah sebenarnya terletak antara
(0,054 - 0,003) dan (0,054 + 0,003).
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 5,56 %
K = 94,44 %
No. α2 S2 _ _
(cm) (x-x) ( x - x )2
1.1. 45 55,9 -0,5 0,25
1.1.
1.1.
1.1.
1
1.1. 45 57 0,6 0,36
1.1.
19
1.1. 45 56,3 -0,1 0,01
1.1.
1.1.
1.1.
3
1.1. 45 55,7 -0,7 0,49
1.1.
1.1.
1.1.
4
1.1. 45 57,1 0,7 0,49
1.1.
1.1.
1.1.
5
_ _
Rata-rata ( x ) : 56,4 ∑ ( x - x )2 : 1,6
Tabel 2.4
Ralat mutlak: _
∑ ( x - x )2 1/2
∆ =
n ( n - 1)
1/2
= 1,6
20
1/2
= 0,08
= 0,3
Jadi jarak jangkauan peluru sebenarnya terletak antara (56,4 - 0,30) m dan (56,4 +
0,30) m
56,4 20
= 0,53 %
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 0,53 %
K = 99,47 %
No. α3 t3 _ _
(dtk) (x-x) ( x - x )2
1.1. 60 0,05 -0,006 0,000036
1.1.
1.1.
1.1.
1
1.1. 60 0,04 -0,016 0,000256
1.1.
1.1.
1.1.
2
1.1. 60 0,07 0,014 0,000196
1.1.
1.1.
1.1.
3
1.1. 60 0,05 -0,006 0,000036
1.1.
1.1.
1.1.
4
1.1. 60 0,07 0,014 0,000196
1.1.
1.1.
1.1.
5
_ _
Rata-rata ( x ) : 0,056 ∑ ( x - x )2 : 0,00072
Tabel 2.5
Ralat mutlak: _
∑ ( x - x ) 2 1/2
∆ =
n ( n - 1) 21
1/2
= 0,00072
20
1/2
= 0,000036
= 0,006
Jadi waktu yang diperlukan peluru untuk sampai ke tanah sebenarnya terletak antara
(0,056 - 0,006) dan (0,056 + 0,006).
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 10.71 %
K = 89,29 %
No. α3 S3 _ _
(cm) (x-x) ( x - x )2
1.1. 60 47,6 -1,1 1,21
1.1.
1.1.
1.1.
1
1.1. 60 48 -0,7 0,49
1.1.
1.1.
1.1.
2
1.1. 60 50,1 1,4 1,96
1.1.
1.1.
1.1.
3
1.1. 60 48,3 -0,4 0,16
22
1.1. 60 49,5 0,8 0,64
1.1.
1.1.
1.1.
5
_ _
Rata-rata ( x ) : 48,7 ∑ ( x - x )2 : 4,46
Tabel 2.6
Ralat mutlak: _
∑ ( x - x ) 2 1/2
∆ =
n ( n - 1)
1/2
= 4,46
20
1/2
= 0,223
= 0,5
Jadi jarak jangkauan peluru sebenarnya terletak antara (48,7 - 0,50) m dan (48,7 +
0,50) m
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 1,03 %
K = 98,97 %
4.2 Pembahasan
Dari percobaan Vo I dengan sudut elevasi 300 didapat:
1.1.1.1.1.1.1.1.1 Vo = S
23
t cos θo
= 27,42
0,044. 1/2√3
= 719,496 cm/dtk
Jadi kecepatan awal untuk percobaan I dengan sudut elevasi 300 adalah 719,496
cm/dtk.
V = √V +V X
2
Y
2
= √388253,61+128025,75
= 719,28 cm/dt
Jadi kecepatan saat mengenai pitch stop untuk percobaan I dengan sudut elevasi 300
adalah 719,28 cm/dt.
1.1.1.1.1.1.1.1.1 θ = θ00
= 300
θ = 300
Jadi θ saat mengenai pitch stop untuk percobaan I dengan sudut elevasi 300 adalah
300.
1.1.1.1.1.1.1.1.1 Vo = S
t cos θo
= 28,78
0,0744. 1/2√2 24
= 547,15 cm/dtk
Jadi kecepatan awal untuk percobaan I dengan sudut elevasi 450 adalah 547,15
cm/dtk
V = √V +VX
2
Y
2
= √ 149683,87 + 149108,73
= 546,62 cm/dt
Jadi kecepatan saat mengenai pitch stop untuk percobaan I dengan sudut elevasi 450
adalah 546,62 cm/dt.
1.1.1.1.1.1.1.1.1 θ = θ00
= 450
θ = 450
Jadi θ saat mengenai pitch stop untuk percobaan I dengan sudut elevasi 450 adalah
450.
1.1.1.1.1.1.1.1.1 Vo = S
t cos θo
= 23,12
0,047. 1/2
= 983,83 cm/dtk 25
Jadi kecepatan awal untuk percobaan I dengan sudut elevasi 600 adalah 983,83
cm/dtk
V = √V +V
X
2
Y
2
= √241985,29 + 725137,4
= 983,42 cm/dt
Jadi kecepatan saat mengenai pitch stop untuk percobaan I dengan sudut elevasi 600
adalah 983,42 cm/dt.
1.1.1.1.1.1.1.1.1 θ = θ00
= 600
θ = 600
Jadi θ saat mengenai pitch stop untuk percobaan I dengan sudut elevasi 600 adalah
600.
1.1.1.1.1.1.1.1.1 Vo = S
t cos θo
= 54,04
0,076. 1/2√3
= 821,277 cm/dtk
Jadi kecepatan awal untuk percobaan II26dengan sudut elevasi 300 adalah 821,277
cm/dtk.
V = √V +V X
2
Y
2
= √505876,56 + 168001,61
= 820,9 cm/dt
Jadi kecepatan saat mengenai pitch stop untuk percobaan II dengan sudut elevasi 300
adalah 820,9 cm/dt.
1.1.1.1.1.1.1.1.1 θ = θ00
= 300
θ = 300
Jadi θ saat mengenai pitch stop untuk percobaan II dengan sudut elevasi 300 adalah
300.
1.1.1.1.1.1.1.1.1 Vo = S
t cos θo
= 56,4
0,054. 1/2√2
= 1484,21 cm/dtk
Jadi kecepatan awal untuk percobaan II dengan sudut elevasi 450 adalah 1484,21
cm/dtk
V = √V +V
X
2
Y
2
= √ 1101429,26 + 110296,1
= 1483,82 cm/dt
Jadi kecepatan saat mengenai pitch stop untuk percobaan II dengan sudut elevasi 450
adalah 1483,82 cm/dt.
1.1.1.1.1.1.1.1.1 θ = θ00
= 450
θ = 450
Jadi θ saat mengenai pitch stop untuk percobaan II dengan sudut elevasi 450 adalah
44,990.
Dari percobaan Vo II dengan sudut elevasi 600 didapat:
1.1.1.1.1.1.1.1.1 Vo = S
t cos θo
= 48,7
0,056. 1/2
= 1739,29 cm/dtk
Jadi kecepatan awal untuk percobaan II dengan sudut elevasi 600 adalah 1739,29
cm/dtk
20 28
= 113442,36
Jadi tinggi maksimum untuk percobaan II dengan sudut elevasi 600 adalah
113442,36 cm.
V = √V +VX
2
Y
2
= √756291,12 + 2267132,49
= 1738,799 cm/dt
Jadi kecepatan saat mengenai pitch stop untuk percobaan II dengan sudut elevasi 600
adalah 1738,799 cm/dt.
1.1.1.1.1.1.1.1.1 θ = θ00
= 600
θ = 600
Jadi θ saat mengenai pitch stop untuk percobaan II dengan sudut elevasi 600 adalah
600.
29 V
BAB
KESIMPULAN
Dari hasil analisa data percobaan dapat ditarik kesimpulan bahwa pada
1.1.1.1.1.1.1.1.1 Pada sudut elevasi 450 , peluru mencapai jarak yang maksimum.
DAFTAR PUSTAKA
30
1. Dosen - dosen Fisika, Fisika I, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
31
ABSTRAK
32
DAFTAR ISI
1.1.1.1.1.1.1.1.1 Abstrak
............................................................................................ ( i)
1.1.1.1.1.1.1.1.1 Daftar isi
.......................................................................................... ( ii )
1.1.1.1.1.1.1.1.1 Daftar gambar
..................................................................................... ( iii )
1.1.1.1.1.1.1.1.1 Daftar tabel
........................................................................................ ( iv )
1.1.1.1.1.1.1.1.1 BAB I Pendahuluan
.......................................................................... 1
1.1 Latar belakang ........................................................................... 1
1.2 Tujuan percobaan ....................................................................... 1
1.3 Permasalahan ............................................................................. 1
33
DAFTAR GAMBAR
34 TABEL
DAFTAR
DAFTAR GRAFIK
35
36