PROPOSAL
DIAJUKAN OLEH:
i
GAMBARAN PERILAKU KELUARGA TERHADAP
PENGGUNAAN JAMBAN DI DESA CATUR
KARYA DUSUN 2 JATILUIH
KECAMATAN BALINGGI
KABUPATEN PARIGI
MOUTONG
PROPOSAL
OLEH:
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
i
NIDN. 9990414471
DAFTAR ISI
Isi Hal
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................5
C. Tujuan Penelitian................................................................................5
D. Manfaat Penelitian..............................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................38
LAMPIRAN
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya cendrung akan
kesehatan (Manda, 2010) Salah satu perilaku sehat dapat diwujudkan dengan
membuang kotoran manusia (tinja) atau BAB dengan cara sehat atau pada
yang paling efektif, sederhana dan murah untuk mencegah berbagai macam
merupakan salah satu bahan buangan yang jika dibuang sembarangan akan
sumber air dan bau busuk serta estetika. (Anwar Daud, 2010). Perilaku Buang
banyak ditemukannya penduduk yang buang air besar di area terbuka karena
1
pengetahuan yang kurang, tingkat sosial ekonomi yang rendah, pengetahuan
(Chandra, 2012).
besar, maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak
sehat menjadi sehat. Salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih
RI, 2011). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan
penggunaan jamban sehat atau stop buang air besar sembarangan, namun
perilaku buang air besar sembarangan (BABs) belum dapat terselesaikan pada
Drinking Water pada tahun 2010 diperkirakan sebesar 1.1 milyar orang atau
17% penduduk dunia masih buang air besar di area terbuka. Dari data tersebut
di atas sebesar 81% penduduk yang buang air besar sembarangan (BABS)
2
terdapat di 10 negara dan Indonesia sebagai negara kedua terbanyak
permanen, 5.715. 263 keluarga masih menumpang jamban sehat dan terdapat
sehat dan 144.199 keluarga yang masih buang air besar sembarangan dengan
Dusun 2 Jatiluih jumlah kepala keluarga yang ada di dusun ini berjumlah 60
Sembarangan (BABs).
3
Perilaku seseorang dalam menggunakan jamban dipengaruhi oleh
seseorang menghasilkan kotoran atau tinja rata-rata sehari 330 gram. Apabila
maka setiap hari jumlah kotoran atau tinja yang dihasilkan dan dibuang di
lingkungan terbuka sekitar 194.000 ton. Hal ini akan semakin memperburuk
hasil dari 366 responden 39,9% yang memiliki tingkat pengetahuan cukup
keluarga 44,8% sedangkan yang tidak memanfaatkan 55,2%. Selain itu dari
4
Teluk Ambon Kota Ambon didapatkan hasil bahwa responden yang memiliki
Kemudian sikap responden yang memiliki sikap positif adalalah 58,1% dan
yang bersikap negatif 4,9% dan ketersediaan jamban dirumah sebesar 76,3%.
mempunyai jamban dan masih Buang Air Besar Sembarangan (BABs) dan
alasan belum ada pembebasan lahan, mereka mengatakan sama sekali tidak
mengetahui akibat dari buang air besar sembarangan, sikap dan tindakan yang
mereka lakukan adalah membuang air besar disungai dengan alasan cepat dan
5
praktis. Walaupun sudah ada wc umum yang di bangun oleh pemerintah,
B. Rumusan Masalah
Moutong ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
6
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
7
3. Bagi Peneliti
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Perilaku
stimulasi dan respons serta dapat diamati secara langsung maupun tidak
(rangsangan dari luar). Pengertian ini dikenal dengan teori „S-O‟R” atau
9
a. Respon respondent atau reflektif Adalah respon yang dihasilkan oleh
gembira atau lucu, sedih jika mendengar musibah, kehilangan dan gagal
a. Perilaku sadar, perilaku yang melalui kerja otak dan pusat susunan
saraf.
3. Domain Perilaku
10
yakni kognitif (cognitive), afektif (affektive) dan psikomotor
(Notoatmodjo, 2010).
a. Pengetahuan
1) Pengertian
2) Tahapan Pengetahaun
a) Tahu (know)
b) Memahami (comprehension)
11
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
c) Aplikasi (application)
d) Analisis (analysis)
sama lain.
e) Sintesis (synthesis)
f) Evaluasi (evalution)
yaitu
a) Pendidikan
12
Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi
b) Media massa
13
d) Lingkungan
individu.
e) Pengalaman
f) Usia
14
upaya menyesuaikan diri menuju usia tua (Wawan dan Dewi
M, 2010).
4) Pengukuran Pengetahuan
angket yang menyatakan tentang isi materi yang ingin di ukur dari
formal (Natoatmodjo,2012 ).
seluruh pertanyaan.
seluruh pertanyaan.
15
c) Kurang, bila subyek menjawab dengan benar <56% dari seluruh
pertanyaan.
b. Sikap
1) Pengertian sikap
(Notoatmodjo,2014 ).
16
2) Komponen Pokok Sikap
2012).
3) Tahapan Sikap
a) Menerima (receiving).
b) Menanggapi (responding).
c) Menghargai (valuing).
17
mengambil sikap tertentu berdasarkan keyakinannya, dia harus
a) Pengalaman pribadi
c) Pengaruh kebudayaan
18
yang memberi corak pengalaman individu-individu masyarakat
asuhannya.
d) Media massa
mempengaruhi sikap.
f) Faktor emosional
(Azwar, 2013).
5) Pengukuran sikap
19
dengan pernyataan- pernyataan hipotesis kemudian ditanyakan
(4), Ragu-ragu (3) TS= Tidak Setuju (2), STS = Sangat Tidak
sebagai berikut :
(Nursalam, 2015).
d. Tindakan
1) Pengertian Tindakan
20
pada teori tindakan serta usaha untuk memperbaikinya (Johnson,
2012).
3) Pengukuran Tindakan
21
Pengukuran aspek tindakan dapat menggunakan skala Likert.
berikut :
1. Pengertan Jamban
jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa
22
yang sehat dapat menghindari semaksimal mungkin akibat negatif yang di
2. Letak Jamban
letak sumber air, apabila terpaksa di atasnya maka jarak tidak boleh
kurang dari 15 meter dan letak harus agak ke kanan atau kekiri dari
sumur.
b. Bila daerahnya datar, jamban sedapat mungkin harus diluar lokasi yang
dibuat lebih tinggi dari permukaan air yan tertinggi pada waktu banjir.
berjarak 10 meter dari sumber air bersih atau air minum,jika keadaan
tanah berkapur atau tanah liat yang retak-retak pada saat musim
b. Tidak berbau dan tinja tidak dapat di jamak oleh serangga maupun
tikus.
23
c. Air seni tidak mencemari tanah sekitarnya,untuk lantai jamban harus
berwarna terang
ruang jamban tidak berbau dan pemakai jamban lebih merasa nyaman.
h. Adanya air dalam jumlah yang cukup dan memiliki alat pembersih
dalam jamban.
yaitu:
sebuah galian yang di atasnya diberi lantai dan tempat jongkok. Lantai
jamban ini dapat dibuat dari bambu atau kayu tetapi dapat juga terbuat
24
dari batu bata atau beton. Jamban semacam ini masih menimbulkan
b. Jamban plengsengan.
tempat jongkok dari jamban ini tidak dibuat persis diatas penampungan,
tetapi agak jauh. Jamban semacam ini sedikit lebih baik dan
c. Jamban bor.
dengan menggunakan bor. Bor yang digunakan adalah bor tangan yang
disebut bor auger dengan diameter antara 30-40 cm. Jamban bor ini
Akan tetapi kerugian jamban bor ini adalah perembesan kotoran akan
lebih jauh dan mengotori air tanah. Angsatrine (Water seal latrine). Di
bawah tempat jongkok jamban ini ditempatkan atau dipasang suatu alat
yang berbentuk seperti leher angsa yang disebut bowl. Bowl ini
25
Membuat jamban diatas balong (yang kotorannya dialirkan ke balong)
di air
6) Tidak terdapat sumber air minum yang terletak sejajar dengan jarak
15 meter
anaerob. Septictank dapat terdiri dari dua bak atau lebih serta dapat pula
terdiri atas satu bak saja dengan mengatur sedemikian rupa (misalnya
26
bak bagian pertama akan terdapat proses penghancuran, pembusukan
2) Lapisan cair
3) Lapisan endapan
yaitu:
a) Tempat jongkok dan leher angsa atau pemasangan slab dan bowl
b) Tempat jongkok dan leher angsa atau pemasangan slab dan bowl
27
dengan kurangnya penyediaan air bersih. Kondisi-kondisi seperti ini akan
pencemaran lingkungan dan bau busuk. Air yang telah tercemar mudah
menular akibat pencemaran air dapat terjadi karena berbagai macam sebab,
mikroba patogen.
b. Air yang telah tercemar tidak dapat digunakan sebagai air pembersih,
C. Landasan Teori
28
factor) ini mencakup pengetahuan dan sikap seseorag terhadap sesuatu.
factor), faktor- faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau
poliklinik, posyandu, polindes, pos obat desa, dokter atau bidan praktek
factor), Faktor-faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat,
tokoh agama dan para petugas kesehatan. Termasuk juga disini undang-
ketersediaan fasilitas, sikap, dan perilaku para petugas kesehatan juga akan
Green, 1980).
29
Predisposing Faktor
(Faktor predisposisi)
a. Pengetahuan
b. Sikap
c. Kepercayaan
d. Tradisi
e. Nilai
Enabling Faktor
(faktor kemungkinan)
Reinforcing faktor
(faktor pendukung)
a. Sikap
b. Perilaku petugas
c. Peraturan undang- 30
undang
Gambar 2.1. Landasan teori
E. Kerangka Pikir
pengetahuan, sikap dan tindakan yang dimiliki oleh keluarga tersebut. Dalam
penggunaan jamban.
Variabel Penelitian
Perilaku Keluarga Penggunaan Jamban
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Moutong.
1. Variabel Penelitian
2. Defenisi Operasional
32
Hasil ukur :
seluruh pertanyaan.
seluruh pertanyaan.
pertanyaan.
b. Sikap keluarga adalah reaksi atau respon yang diberikan keluarga dalam
menggunakan jamban
Hasil ukur :
Hasil ukur :
33
3 = baik, jika skor jawaban responden 76- 100%
1. Jenis Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
34
yang salah. Selanjutnya total skor akan dikategorikan menjadi tiga
kategori, baik bila subyek menjawab dengan benar 76% - 100% dari
(Notoadmodjo, 2012).
dari 4 point (sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju). Untuk
sangat setuju, skor 3 untuk jawaban setuju, skor 2 untuk jawaban kurang
setuju, dan skor 1 untuk jawaban tidak tidak setuju. Selanjutnya total skor
100%, Cukup jika diperoleh skor 65 - 79%, Kurang baik jika diperoleh
kategori, baik jika diperoleh skor 76-100%, cukup jika diperoleh skor 56-
35
Dalam proses penelitian, langkah-langkah yang dilakukan peneliti
E. Pengolahan Data
1. Editing data
2. Coding data
36
3. Tabulating
diteliti.
4. Entry data
5. Cleaning data
6. Describing
F. Analisa Data
dengan rumus:
f
p= ×100 %
n
Keterangan :
P : persentase
f : frekuensi
n : jumlah sampel
37
G. Penyajian Data
1. Populasi
2. Sampel
Penentuan Sampel
slovin
N
n=
1+ N ¿ ¿
Keterangan :
N = Ukuran Populasi
60
n=
1+60 ¿ ¿
38
60
n=
1+60 ¿ ¿
60
n=
1+(60 x 0,0025)
60
n=
1+(60 x 0,0025)
60
n=
1+0,15
60
n=
1,15
b. Kriteria Sampel
1) Kriteria Inklusi
a) Kepala Keluarga
2) Kriteria Ekslusi
a) Lanjut usia
39
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2011. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Depkes RI, Jakarta.
Depkes RI. 2010. Peningkatan PHBS Pusat Promosi Kesehatan. Depkes RI.
Jakarta.
Kemenkes RI. 2011. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Pusat Promosi Kesehatan. Jakarta.
Kemenkes RI. 2018. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Review Data dan
Rekomendasi. Kemenkes RI. Jakarta.
Maryunani. 2013. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Trans Info Media. Jakarta.
40
Musriyaty. 2018. Perilaku Masyarakat dalam Menggunakan Jamban Bersih dan
Sehat di Dusun Banglandek, Desa Gunung Kesan Kecamatan Karang
Penang.
(Online).https://ejournalwiraraja.com/index.php/FIK/article/view/690.
Diakses 11 Juli 2020.
Notoatmodjo, S,. 2011. Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta
Jakarta.
Notoatmodjo, S,. 2012. Kesehatan Masyarakat, Ilmu dan Seni. Rineka Cipta.
Jakarta.
Wawan A & Dewi M. 2010. Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap dan
perilaku. Nuha Medik. Yogyakarta.
41
(Online).https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jpki/article/view/12737
. Diakses 11 Juli 2020.
Lampiran 1
KepadaYth,
Bapak/Ibu
DenganHormat,
DenganinimemohonkesediaanBapak/Ibu, agar
dapatberpartisipasidalampenelitianinigunamembantudalampenyusunanskripsi.Segalahal
yang bersifatrahasiaakansayarahasiakandandigunakanuntukkepentinganpenelitianini.
UntukitusayaberharapBapak/Ibuuntukbersediamenjadirespondendalampenelitianini.
AtasbantuanBapak/Ibumenjadirespondendalampenelitianini,
sayaucapkanterimakasih.
Palu.,...................................2020
Peneliti
42
Lampiran 2
responden dalam penelitian yang akan dilakukan oleh mahasiswa program studi
Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu yang
bernama Desak ayu sinta sari dengan judul “Gambaran Perilaku Keluarga
bahwa penelitian ini tiak berdampak buruk terhadap saya, maka dari itu saya
Jatiluih......................2020
Peneliti Responden
43
Lampiran III
KUESIONER
A. Keterangan/Identitas Responden
1. Inisial :
2. Umur :
2. Jenis Kelamin :
3. Pendidikan Terakhir :
4. Pekerjaan :
5. Memiliki Jamban : Ya Tidak
B. Kuesioner Pengetahuan
Berilah tanda checklist (√) pada jawaban yang menurut anda benar
Keterangan :
Benar = poin 1
Salah = tidak ada poin (0)
No Pernyataan Benar Salah
1. Jamban atau WC adalah tempat yang digunakan
untuk membuang air besar dan air kecil
44
tertutup dan jambannya selalu dibersihkan
4. Jamban yang memenuhi syarat kesehatan yaitu: tidak
mengotori sumber air, bebas dari serangga, tidak
berbau serta mudah dibersihkan
C. Kuesioner Sikap
Petunjuk : Berilah tanda check (√) pada kolom pilihan yang tersedia.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju KS : Kurang Setuju
S : Setuju TS : Tidak Setuju
Jawaban
No Pernyataan
SS S KS TS
1. Menurut Bapak/Ibu, sebaiknya membuang
kotoran/Tinja di Jamban
2. Untuk menghindari pencemaran air, jarak
jamban 10 meter dari sumber air
45
bapak/ibu
7. Bapak?ibu perlu mendapatkan penyuluhan
jamban yang memenuhi syarat kesehatan
8. Petugas kesehatan perlu memberi penyuluhan
jamban sehat
D. Kuesioner Tindakan
46
c. Orang Lain
6. Bila ada anak yang di bawah lima tahun (Balita), dimana biasanya mereka
Buang Air Besar
a. Di Jamban
b. Di sungai
c. Tempat Lainnya (Halaman rumah, Kebun)
47