Anda di halaman 1dari 2

Lampiran 1

Rancangan Prosedur Pelaksanaan EBN Peningkatan


Kualitas Tidur dengan Sleep Hygiene pada Pasien Stroke

MANAJEMEN PENINGKATAN KUALITAS TIDUR DENGAN SLEEP


HYGIENE PADA PASIEN STROKE

RSCM
STANDAR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 1/2
PROSEDUR
Tanggal terbit Ditetapkan oleh:
Direktur RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo
(XXXXXXX)
PENGERTIAN Panduan pelaksanaan Sleep Hygiene adalah aktivitas dan pengetahuan
tentang perilaku kebiasaan serta faktor lingkungan yang dapat mengganggu
tidur agar memperoleh tidur yang sehat dan berkualitas

TUJUAN Sebagai acuan bagi perawat dapat menerapkan aktivitas yang dianjurkan dan
hal yang dihindari sebelum tidur, sehingga mencapai kualitas tidur yang
optimal.

KEBIJAKAN Prosedur disusun dengan dasar, intervensi diterapkan oleh perawat pada
pasien stroke dengan gangguan tidur, selama 2 minggu dengan frekuensi 4
kali seminggu. Semua tindakan keperawatan harus berdasarkan kepada
kebijakan tertentu atau standar operasional prosedur yang jelas sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.

PROSEDUR I. Persiapan
1. Periksa catatan kesehatan pasien dan pengkajian kepada pasien terkait
gangguan tidur (penilaian dengan Pittsburg Sleep QualityIndex).
2. Siapkan pasien bersama keluarga yang mendampingi untuk diberikan
informasi tentang sleep hygiene education.
1. Siapkan alat bantu atau media pembelajaran (booklet) untuk
menjelaskan sleep hygiene education (SHE).

II. Pelaksanaan
1. Perawat melakukan kontrak dan inform consent pada pasien yang
terpilih memenuhi kriteria. Sebelumnya perawat mengecek rekam
medis untuk melihat tanda vital pasien dan mengecek kontraindikasi
Usia >80 tahun, pasien gannguan neurologis dengan komorbid,
menderita akut psikiatri sindrom, pasien yang melakukan perjalanan
saat malam atau kerja di malam hari, riwayat sleep apnue.

2. Prosedur pemberian intervensi SHE adalah sebagai berikut


a. Perawat membutuhkan berkisar 15 menit yang dibagi menjadi
pendahuluan selama 4 menit untuk pemberian penjelasan,
mengucapkan salam pembuka dan memperkenalkan diri serta
menjelaskan cakupan materi sleep hygiene.
b. Perawat akan menjelaskan materi sleep hygiene kepada pasien
dan keluarga selama 7 menit dengan metode ceramah dan tanya
jawab.
c. Selanjutnya kontrak waktu selama 1 menit untuk penjelasan
pengisian sleep diary.
d. Perawatan mengajarkan cara pengisian sleep diary yang akan
diisi saat pagi dan malam hari. Booklet sleep hygiene education
dan sleep diary akan dibawa pulang oleh pasien dan keluarga.
e. Selanjutnya penutup selama 3 menit untuk tanya jawab,
menanyakan perasan klien setelah pemberian materi dan
menyimpulkan materi.
3. Kontrak selanjutnya untuk pematauan sleep diary saat pasien
berkunjung ke RS selanjutnya dan pemantau melalui telephone setiap
dua hari.

4. Pada pertemuan kedelapan perawat akan memberikan kuesioner


insomnia (post test), serta memvaliasi dan mengumpulkan kelengkapan
sleep diary.

III. EVALUASI :
1. Jika saat dilakukan sleep hygiene pasien merasakan sakit, berat, pusing,
maka sleep hygiene dihentikan.
2. Sebelum pasien pulang dari rawat inap, keluarga atau care giver diberikan
edukasi dan diminta mendemontrasikan cara melakukan sleep report
(diary), keluarga juga diberikan booklet untuk sleep hygiene. Perawat
meminta keluarga untuk melekakuka sleep hygiene di rumah.
3. Evaluasi harian dilakukan by phone dan dilakukan follow-up dengan home
visit atau pada saat pasien kontrol ke Poliklinik Neurologi
4. Pasien dievaluasi setelah 2 minggu melakukan latihan motor imagery, bisa
dilakukan pada saat kontrol rawat jalan atau di rumah pasien pada saat
home visit.
5. Dokumentasikan respon pasien terkait sleep hygiene

UNIT TERKAIT Rawat Inap Neurologi dan Poliklinik Neurologi bagian Neurorestorasi

DOKUMEN - Format informed consent


TERKAIT - Format penjelasan tentang prosedur dan tindakan yang akan dilakukan

Anda mungkin juga menyukai