Proposal Iin Koreksi 4
Proposal Iin Koreksi 4
PROPOSAL
DIAJUKAN OLEH :
IIN NUR’UZANI
PK 115 016 076
PROPOSAL
OLEH :
IIN NUR’UZANI
PK 115 016 076
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
ii
DAFTAR ISI
Isi Hal
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian.............................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 32
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial, tidak hanya terbebas dari
penyakit, kelemahan atau cacat. Defenisi tersebut jelas bahwa sehat bukan
sekedar terbebas dari penyakit atau cacat. Individu tidak akan di katakan sehat
jika hanya fisik saja dan sebaliknya kesehatan jiwa adalah di mana kondisi
seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual dan social
Orang yang jiwanya sehat adalah jika kondisi mental sejahtera dan
juta terkena skizofrenia, serta 47,5 juta terkena dimensia (Kemenkes RI,
2016). Hasil dari data Riset Kesehatan Dasar atau (Riskesdas) pada
1
tahun 2018, indonesia termasuk salah satu negara berkembang dimana
indonesia pada tahun 2013 berjumlah 1.728 orang. Selain itu prevalensi
indonesia secara nasional yaitu 6.0% dari subjek yang telah dianalisis
emosional tertinggi pada tahun 2018 adalah Bali 11,1% sedangkan yang
Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2018 tercatat jumlah pasien jiwa
dengan jenis kelamin laki-laki 1090 orang dan wanita 515 orang,
sedangkan pada tahun 2019 tercatat jumlah pasien jiwa dari bulan
srikaya berjumlah 271 orang sedangkan pada tahun 2019 dari bulan
2
bulan Januarijuni berjumlah 129 orang. (Rumah Sakit Umum Daerah
adalah suatu gangguan jiwa berat yang di tandai dengan penurunan atau
waham), efek yang tidak wajar atau tumpul, gangguan kognitif (tidak
lingkungan, terapi bermain, terapi okupasi dan terapi aktifitas kelompok yang
akan mengurangi persepsi sensorik yang salah dan meningkatkan rasa makna
3
Mengontrol Halusinasi pada Pasien Halusinasi di RSJ Dr. Amino
salak dan srikaya, perawat ruangan jiwa mengatakan bahwa ruang rawat
inap jiwa Rumah Sakit Umum Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah
rabu dan sabtu, TAK yang paling sering dilakukan adalah TAK
klinik diruangan, Rumah Sakit juga tidak memiliki SOP TAK halusinasi
dengan baik dan ketika ditanya mampu menjawab pertanyaan dengan baik.
B. Rumusan Masalah
4
kelompok stimulasi persepsi terhadap kemampuan stimulasi pada pasien
Sulawesi Tengah’’?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat penelitian
3. Bagi peneliti
5
melalui pengumpulan data-data dan informasi-informasi ilmiah yang
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Rentang respon
menyimpan
7
Emosi konsisten Emosional berlebihan Tidak mampu
kurang
a. Respon adaptif
1) Pikiran logis
2) Persepsi akurat
3) Emosi konsisten
pengalaman ahli.
4) Perilaku social
5) Hubungan social
lingkungan.
b. Respon Maladaptif
8
Respon maladaptif adalah respon yang di berikan individu
1) Kelainan pikiran
2) Halusinasi
hati
teratur.
3. Etiologi
Stuart dan Sudden Dalam Damayanti & Iskandar (2012), belum ada
antara lain :
a. Faktor predisposisi
pendengaran adalah
1) Faktor perkembangan
9
Pada dasarnya kemampuan seseorang untuk berhubungan
maladaptif.
2) Faktor sosiolkultural
pada lingkungannya.
3) Faktor biologis
b. Faktor presipitasi
10
Stresor presipitasi terjadinya halusinasi dapat ditimbulkan
11
1) Stresor sosial budaya
2) Stresor Biokimia
terjadinya skizofrenia.
adalah :
12
b. Mendengar suara atau bunyi
e. Mendengar suara yang mengancam diri klien atau orang lain atau
yang membahayakan
5. Akibat
penampilan dan tingkah laku masa lalu serta tingkah laku yang tidak
13
6. Penatalaksanaan
a. Psikoformokologi
14
sebagai terapi, dan kelompok sebagai target asuhan ( Keliat &
Akemat, 2014).
1. Definisi Skizofrenia
kronis atau bertahan dalam jangka waktu yang lama. Gangguan ini biasa
muncul pada masa akhir remaja atau dewasa muda, skizofrenia dapat
terjadi karena adanya kelainan di dalam otak yang dapat berpengarug pada
2. Tujuan
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
3. Proses sosialisasi
15
a. Tahapan persiapan
b. Tahap meniru
c. Tahap bertindak
dengan cakupan dan ruang lingkup yang lebih luas juga sudah
mulai dipahami.
16
d. Tahap penerimaan norma kolektif
kenalnya.
1. Definisi
2. Manfaat
manfaat :
a. Umum
17
2) Membentuk sosialisasi
b. Khusus
sehari-hari
pemecahannya.
terminasi kelompok.
18
a. Fase prakelompok
membagi fase ini menjadi tiga fase, yaitu orientasi, konflik, dan
kohesif.
1) Tahap orientasi
2) Tahap konflik
19
3) Tahap kohesif
informasi dan lebi intim satu sama lain (Kaliat & Akemat,
2014).
muka, ucapan.
20
D. Landasan Teori
dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sesi terapi, hasil diskusi kelompok
21
E. Kerangka pikir
Skizofrenia
F. Hipotesis
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
group pre test and post test design adalah rancangan penelitian menggunakan
awal (pre test) lalu diberikan perlakuan sebanyak satu kali dan diberikan
O1 X O2
Keterangan:
halusinasi.
halusinasi
23
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Variabel penelitian
stimulasi persepsi
2. Definisi operasional
Kelompok (TAK)
Cara ukur : Observasi dan wawancara
Alat ukur : Ceklist
Skala : Rasio
Hasil ukur : Dinyatakan dalam bentuk angka
1. Verbal
24
0 = kurang mampu berkomunikasi dengan baik
2. Non verbal
instruksi
D. Bahan
a. Spidol digunakan untuk mencatat nama
dan Alat
panggilan
25
klien sampai semua klien mendapatkan
sema gilirannya.
1. Jenis Data
a. Data primer
b. Data Sekunder
2. Pengumpulan Data
diadopsi dari Keliat 2012 tentang teori terapi aktivitas kelompok dan
lembar observasi non verbal diadopsi dari Nursanti 2018 tentang pengaruh
Rumah Sakit Umum Daerah Madani. Peneliti hanya melakukan TAK sesi
26
sebelum dan sesudah diberikan perlakuan TAK. Penilaian pada sesi 1
Tiap aspek penilain jika nilai 1 dikatakan mampu dan bila nilai 0
F. Pengolahan Data
1. Editing
2. Coding
dari yang berbentuk huruf menjadi data yang berbentuk angka untuk
3. Tabulating
27
Yaitu pelaksanaan dan perhitungan data berdasarkan variabel yang
detile.
4. Entry Data
6. Describing
dikumpul.
G. Analisa Data
1. Analisis Univariat
f
P= × 100 %
n
Keterangan :
28
P = Persentase
f = Frekuensi
n = Jumlah Responden
2. Analisis Bivariat
melihat pra test dan post test. Analisis ini menggunakan uji wilcoxon
test yaitu pengujian untuk mengetahui apakah ada perbedaan nilai dari
sampel yang sama, hanya saja dilakukan pengambilan data dua kali
pengaruh yang disignifikan dan jika p value > 0,05, maka H0 diterima
H. Penyajian Data
dianalisis.
29
I. Populasi dan Sampel
1) Populasi
2) Sampel
30
Jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 4 orang pasien
mengenal halusinasinya
2) Pasien bisu.
31
DAFTAR PUSTAKA
32
Dilami, Suliswati,, 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Masalah Halusinasi.
Trans Info Jakarta.
Dinas Kesehatan Profinsi Sulawesi Tengah. 2020. Data Kesehatan Jiwa. Palu.
Nursanti, 2018. Pengaruh Tak Isolasi Terhadap Pengendalian Isolasi sosial Pada
Pasien isolasi Di Rumah Sakit Umum Daerah Madani.STIK-IJ. Palu
Prabowo. 2014 konsep Dan Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa Medika .
Yogyakarta.
Rumah Sakit Umum Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah. 2020. Data
Pasien Jiwa 2018 & 2019, Profil Rumah Sakit Umum Daerah Madani
2020. Palu.
33
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta,
Bandung.
Yosep H, I. 2014. Buku Ajar Keperawatan Jiwa dan Advance Mental Health
Nursing. Refika Aditama. Bandung.
A. Kemampuan Verbal
34
1) Menyebutkan isi halusinasi
halusinasi
halusinasi
Jumla
1 2) Memperagakan percakapan
3) Menyebutkan cara
mengenal halusinasi
Jumla
Catatan
35
1 : Bila klien “ Ya “
36