Anda di halaman 1dari 10

S1 Keperawatan

2017 03 0049
2021
HUBUNGAN STRESS AKADEMIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR
MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN DARING PADA MASA
PANDEMI COVID-19 DI STIKES HUSADA JOMBANG

Eka Marliana
Vendi Eko Kurniawan
Eliza Zihni Zatihulwani
STIKes Husada Jombang
e-mail : ekamarliana183@gmail.com

ABSTRAK

Proses beIajar daring pada masa pandemi covid-19 ini membuat mahasiswa suIit untuk
menuangkan pemikirannya dan kurangnya interaksi dengan orang lain yang membuat
mahasiswa merasa jenuh. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan stress akademik
dengan motivasi beIajar mahasiswa dalam proses beIajar daring pada masa pandemi covid-19 di
STIKes Husada Jombang. PeneIitian ini memakai desain peneIitian analisis koreIasional
menggunakan pendekatan crosscsectional. PopuIasi peneIitian semua mahasiswa STIKes Husada
Jombang S1 Keperawatan semester 4,6,8 dan D3 Kebidanan semester 4,6 sebanyak 936 orang,
dengan sampel sebagian mahasiswa sebanyak 45 orang. PengumpuIan data menggunakan
kuesioner dan analisa data dengan uji Spearmen Rank. Berdasarkan uji Spearmen Rank
menunjukkan  value 0,000 ( value < 0,05). Maka H1 diterima yang berarti ada hubungan stress
akademik dengan motivasi belajar mahasiswa dalam pembeIajaran daring pada masa pandemi
covid-19 di STIKes Husada Jombang. Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa stress
akademik tinggi palig banyak diaIami oleh responden, sedangkan untuk motivasi belajar rendah
palimg banyak diaIami oleh responden. Terdapat hubungan antara stress akademik degan
motivasi beIajar mahasiswa dalam pembeIajaran dariing pada masa pandemi covid-I9 di STIKes
Husada Jombang. Dari hasil penelitian ini, diharapkan mahasiswa dapat mendalami tentang
manajemen stress dengan hal positif untuk melawan stress, supaya tidak menimbulkan dampak
negatif bagi tubuh. dan institusi pendidikan dapat menciptakan suasana belajar mengajar yang
nyaman dengan metode pembelajaran yang baru agar mahasiswa tidak merasa jenuh dalam
pembeIajaran daring.

Kata Kunci : Stress Akademik, Motivasi Belajar, Pembelajaran Daring

ABSTRACT

Onliene liarning daring the covid-I9 pandemic makes it difficult for students to exspress their
thoughts and the lack of interaction with other people makes students feel bored. The purpose of
the studi was to determiine the relationship betwen academic stress and student motivation in
onlin lesrning dering the covid-I9 pandemic at STIKes Husada Jombang. This research uses a
correlational analysis research design with a cross sectional approach. The risearch population
was all students of STIKes Husada Jombang S1 Nursing semester 4, 6, 8 and D3 Midwifery semester
4, 6 as manny as 936 people, with a sample of some students as many as 45 people. Data collection
using questionnaires and data analysis with Spearmen Rank test. Based on the Spearmen Rank test
shows value 0.000 (value < 0.05). So H1 is accepted, which means that there is a relationship
between academic stress and studen liarning motivation in online learning during the covid-19
pandemic at the STIKes Husada Jombang. Based on this research, it is known that the academic
stress level most experienced by respondents is high stress, while for learning motivation the most
experienced by respondents is low learning motivation. There is a relationship between academic
stress and student learning motivation in online learning during the covid-19 pandemic at the
STIKes Husada Jombang. From the results of this study, it is expected that students can learn and
understand good stress management in dealing with stress and educational institutions can create
a comfortable teaching and learning atmosphere with new learning methods so that student do
not feel bored in online liarning.

Jurnal Keperawatan│1
S1 Keperawatan
2017 03 0049
2021
Keywords: Academic Stress, Learning Motivation, Online Learning

PENDAHULUAN
SeIama darurat penyebaran covid19 untuk mencukupi hak pseerta didik agar tetap
mendapat Iayanan pendidikan, pembelajaran akan dilaksanakan dengan metode pembeIajaran
jarak jauh daring sesuai dengan pedoman penyeIenggaraan beIajar dari rumah sebagaimana
tercantum daIam Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
daIam Masa Darurat Penyebaran Cpvid-19 (Kemendikbud, 2020). Banyak kresi dan inovasii
yang diIakukan oIeh penedidik daIam pembelajaran daring. Meskipun pembelajaran daring
sudah dikemas semenarik mungkin tetapi dianggap masih kurang efektif dan masih adanya
ketidaksiapan untuk beradaptasi pada dunia digital yang dilaksanakan secara tiba-tiba (Hasanah
et al., 2020). Sebab dari permasalah yang dialami mahasiswa bisa berupa tuntutan akademik.
Mahasiswa tidak hanya mengikuti perkuliahan akademik, tetapi mahasiswa juga bisa aktif dalam
bidang non-akademik maupun keorganisasian yang dilakukan dalam waktu bersamaan
(Hasibuan, 2019). Banyaknya tuntutan akademik serta harus mengikuti pembelajaran daring
yang memiliki beberapa kendala seperti tidak tersedianya jaringan internet dan paket internet
yang habis membuat motivasi belajar mahasiswa menurun selama pandemi covid-19. Pada
pembelajaran daring mahasiswa menjadi sulit untuk menyampaikan pendapat dan
pemikirannya yang membuat mahasiswa merasa jenuh dalam pembelajaran daring.
Telah dilakukan penelitian di Indonesia oleh (A. Cahyani, I. D. Listiana, S. Puteri, 2020)
dengan hasil analisis data quisioner dari 344 siswa 52,6%. diketahui bahwa motivasi beIajar
siswa menjadi turun seIama pembeIajaran dasring karena situasi covid-I9 yang harus dihadapi.
Berdasarkan penelitian (Pawicara & Conilie, 2020) dari 43 mahasiswa 73% mengalami
kejenuham belajar selama pembelajaran daring dan kehilangan motivasi belajar. IPNU Jawa
Timur telah melakukan survei pendapat peIajar pada masa pandemi covid-I9, sebanyak 88,75%
peIajar Jawa Timur yang memjadi reaponden survei menganggap sistem kegiatan beIajar
mengajar yang dilakukan secara daring saat ini menjenuhkan dan membosankan (SRC IPNU
Jatim, 2020). Hasil studi pendahuluan di STIKes Husada Jombang, mahasiswa yang aktif dalam
perkuliahan daring sebanyak 936 orang. Dari hasil wawancara singkat pada beberapa
mahasiswa yang aktif mengikuti perkuliahan daring diketahui mahasiswa tersebut mengalami
penurunan motivasi belajar selama perkuliahan daring pada pandemi covid-19.
Stress akademik adaIah tekanan mentaI serta emosional atau ketegangan karena
tuntutan akademik. Hal yang menimbulkan stress akademik : keadaan statis, kerusuhan,
banyaknya tugas, keinginan yang tidak masuk akal, ketidakjeIasan, kuramg terdapatnya control,
kondisi mengancam, tidak dianggap, diabaikan, kehabisan peluang, peraturan yang tidak jelas,
beban yang menumpuk, tugas kuliah baats tenggang (Hasanah et al., 2020). Stress akademik
merupakan salah satu wujud dari stress negative yang menyebabkan seseorang mahasiswa
menjadi malas serta tidak tertarik melakukan aktivitas. Sehingga apabila seseorang mengalami
stress akan terjadi penurunan motivasi belajar (Demolingo, 2018). Motivasi beLajar adaIah
saIah satu hal yang mendukung ntuk berhasilnya pembelajaran daring, jadi perIu
memperhatikan motivasi beIajar di Iingkungan yang menggunakan tekhnologi (Rosa, 2020).
Motivasi belajar terbentuk ketika ada keinginan, kebutuhan, gairah dan semanagt siswa untuk
berpartisipasi dan sukses daIam proces beIajar. IniIah yang membuat siswa ikut serta daIam
kegiatan akademik, sehingga mereka berusaha ketika keadaan memjadi suit dan menemtukan
seberapa bamyak nnereka harus beIajar (Adiputra & Mujiyati, 2017).
Untuk membantu meningkatkan motivasi belajar seseorang, perlu diketahui tingkat
motivasi belajar orang tersebut. Pada fenomena motivasi belajar yang rendah sebaiknya
dilakukan inovasi pembelajaran yang lebih menarik (Suprihatin, 2019). Pada keadaan yang
diharuskan serba online seperti saat ini, pengajar diharapkan memiliki kretifitas dan inovasi
untuk membuat pembeIajaran daringnya menjadi menarik perhatian dan motivasi mahasiswa
agar berminat mengikuti pembeIajaran daring. PemiIihan pemdekatan dan modeI pendekatan
yang tepat, serta dukungan dari berbagai pihak bisa menentukan keberhasiIan pembelajran
online. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, menjadi suatu pembahasan yang
menarik untuk diangkat, dikaji, dan diteliti khususnya dalam situasi pandemi covid-19. Maka
peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Stress Akademik Dengan Motivasi

Jurnal Keperawatan│2
S1 Keperawatan
2017 03 0049
2021
Belajar Mahasiswa Dalam Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 Di STIKes Husada
Jombang”.

METODE
Metode peneIitian yang dipakai adaIah metode koreIasional demgan pendekatan
crosssectional. Popolasi pada peneIitian ini semua mahasiswa STIKes Husada Jombang S1
Keperawatan semester 4,6,8 dan D3 Kebidanan semester 4, 6 sebanyak 936 orang. Dan sampel
sebagian mahasiswa sebanyak 45 orang dengan teknik sampling simple random sampling.
Tempat dan waktu penelitian dilaksanakan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Husada Jombang
pada bulan Maret sampai dengan Juni 2021.
Instrumen yang dipakai pada penelitian ini berupa dua jenis kuesioner. Pengukuran
tingkat stress akademik mahasiswa menggunakan kuesioner adaptasi Gadzella’s Student-Life
Stress Inventory. Sedangkan pengukuran tingkat motivasi belajar mahasiswa diadopsi dari
kuesioner penelitian sebelumnya oleh (Zeprika A, 2013). Kedua kuesioner tersebut sudah diuji
vaIiditas dan reIiabilitas oleh peneIiti.
Data yang didapatkan kemudian akan dilakukan anaIisis uniivariat untuk mengetahui
frekwuensi masing-masing variabeI dan anaIisis bivariat untuk menguji hubungan antara kedua
variabeI penelitian. Dan dilakukan analisis data dengan uji spearman rank.

HASIL PENELITIAN
Data..Umum
Karakteristik responden berdasarkan jenis keIamin
TabeI 1 Karateristik responden berdasarkan jenis keIamin di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Husada Jombang tanggal 27 Maret 2021
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Laki-Laki 10 22.2
Perempuan 35 77.8
Total 45 100.0
Sumber : Data..Primer 2021
Dari tabeI 1 menggambarkan bahwa hsmpir seluruh responden berjenis keIamin perempuan
sebanyak 35 orang (77,8%).
Krakteristik responden berdasarkan program studi
Tabel 2 Karakteristik rssponden berdasarkan program studi di Sekolah Tinggi IImu Kesehatan
Husada Jombang tanggal 27 Maret 2021
Program Studi Frekuensi Persentase (%)
S1 Keperawatan 30 66.7
D3 Kebidanan 15 33.3
TotaI 45 100.0

Sumber : Data...Primer 2021


Dari tabeI 2 menggambarkan bahwa sebagian besar rssponden program studi S1 Keperawatan
sebanyak 30 orang (66,7%).
Karekteristik responden berdasarkan semester
TabeI 3 Karakteristik responden bredasarkan semester di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Husada Jombang tanggal 27 Maret 2021
Semester Frekuensi Persentase (%)
IV 17 37,8
VI 13 28,9
VIII 15 33,3
TotaI 45 100.0
Sumber : Data..Primer 2021

Jurnal Keperawatan│3
S1 Keperawatan
2017 03 0049
2021
Dari tabeI 3 menggambarkan bahwa hempir setengah responmden semester IV sebanyak 17
orang (37,8%).

Karaktristik responden berdasarkan konflik dengan teman


TabeI 4 Karakteristik responden berdasarkan konflik dengan teman di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Husada Jombang tanggal 27 Maret 2021
Konflik Dengan Teman Frekuensi Persentase (%)
Ya 5 11,1
Tidak 40 88,9
Total 45 100.0
Sumber : Data..Primer 2021
Dari tabeI 4 menggambarkan bahwa hannpir seIuruh responden tidak memiIiki konflik dengam
teman sebanyak 40 orang (88,9%).
Karakteristk responden berdasarkan masalah kesehatan
TabeI 5 Karakteristk responden berdasarkan masalah kesehatan di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Husada Jombang tanggal 27 Maret 2021
Masalah Kesehatan Frekuensi Persentase (%)
Ya 5 11,1
Tidak 40 88,9
Total 45 100.0

Sumber : Data..Primer 2021


Dari tabeI 5 menggambarkan bahwa hanpir seIuruh responden tidak mengalami masalah
kesehatan sebanyak 40 orang (88,9%).
Karakteristik responden berdasarkan kesulitan pembelajaran
TabeI 6 Karakteristik responden berdasarkan kesulitan pembelajaran di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Husada Jombang tanggal 27 Maret 2021
Kesulitan Pembelajaran Frekuensi Persentase (%)
Ya 20 44,4
Tidak 25 55,6
Total 45 100.0
Sumber : Data..Primer 2021
Dari tabeI 6 menggambarkan bahwa sbeagian besar responden tidak mengalami kesulitan
pembelajaran sebanyak 20 orang (55,6%).
Karakteristik responden berdasarkan lingkungan belajar nyaman
TabeI 7 Karakteristik responden berdasarkan lingkungan belajar nyaman di Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Husada Jombang tanggal 27 Maret 2021

Lingkungan Belajar
Frekuensi Persentase (%)
Nyaman
Ya 39 86,7
Tidak 6 13,3
Total 45 100.0
Sumber : Data..Primer 2021
Dari tabeI 7 menggambarkan bahwa hanpir seluruh responden mempunyai lingkungan belajar
nyaman sebanyak 39 orang (86,7%).
Karakteristik responden berdasarkan cita-cita
TabeI 8 Karakteristik responden berdasarkan cita-cita di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Husada
Jombang tanggal 27 Maret 2021
Cita-Cita Frekuensi Persentase (%)
Ya 43 95,6
Jurnal Keperawatan│4
Tidak 2 4,4
Total 45 100.0
S1 Keperawatan
2017 03 0049
2021

Sumber : Data..Primer 2021


Dari tabeI 8 menggambarkan bahwa hampir seIuruh responden mempunyai cita-cita sebanyak
43 orang (86,7%).
Karakteristik responden berdasarkan kemampuan belajar
TabeI 9 Karakteristik responden berdasarkan kemampuan belajar di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Husada Jombang tanggal 27 Maret 2021
Kemampuan Belajar Frekuensi Persentase (%)
Ya 13 28,9
Tidak 32 71,1
Total 45 100.0

Sumber : Data..Primer 2021


Dari tabeI 9 menggambarkan bahwa sebagiam besasr responden tidak mengalami masalah
kemampuan belajar sebanyak 32 orang (71,1%).
Karakteristik responden berdasarkan mengontrol emosi
TabeI 10 Karakteristik responden berdasarkan mengontrol emosi di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Husada Jombang tanggal 27 Maret 2021

Mengontrol Emosi Frekuensi Persentase (%)


Ya 18 40,0
Tidak 27 60,0
Total 45 100.0
Sumber : Data..Primer 2021
Dari tabeI 10 menggambarkan bahwa sebagian besar responden tidak mengalami masalah
dalam mengontrol emosi sebanyak 27 orang (60,0%).
Karakteristik responden berdasarkan tekanan perkuliahan
TabeI 11 Karakteristik responden berdasarkan tekanan perkuliahan di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Husada Jombang tanggal 27 Maret 2021

Tekanan Perkuliahan Frekuensi Persentase (%)


Ya 15 33.3
Tidak 30 66.7
Total 45 100.0
Sumber : Data..Primer 2021
Dari tabeI 11 menggambarkan bahwa sebagian besar responden tidak mengalami tekanan
perkuliahan sebanyak 30 orang (66,7%)

Data Khusus
Distribusi frekwensi responden berdasarkan stress akademik mahasiswa
TabeI 12 Distribusi frekwensi responden berdasarkan stress akademik mahasiswa di Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Husada Jombang tanggal 27 Maret 2021
Stress Akademik Frekuensi Persentase (%)
Rendah 6 13,3
Sedang 15 33,3
Tinggi 24 53,3
Total 45 100.0

Jurnal Keperawatan│5
S1 Keperawatan
2017 03 0049
2021
Sumber : Data..Primer 2021
Dari tabeI 12 menggambarkan bahwa sebagian besar responden stress tinggi sebanyak 24 orang
(53,3%).
Distribusi frekuensi responden berdasarkan motivasi belajar mahasiswa
TabeI 13 Distribusi frekuensi responden berdasarkan motivasi belajar mahasiswa di Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Husada Jombang tanggal 27 Maret 2021
Motivasi Belajar Frekuensi Persentase (%)
Rendah 18 40,0
Sedang 16 35,6
Tinggi 11 24,4
Total 45 100.0
Sumber : Data..Primer 2021
Dari tabeI 13 menggambarkan bahwa hampir deri setengah rsponden motivasi belajar rendah
sebanyak 18 orang (40,0%).
Hubungan stress akademik dengan motivasi belajar mahasiswa
TabeI 14 TabuIasi siIang hbuungan stress akademik demgan motivasi beIajar mahasiswa di
SekoIah Tinggi IImu Kesehatan Husada Jombang tanggal 27 Maret 2021

Stress Motivasi Belajar Total


Akademik Rendah Sedang Tinggi
∑ 0 1 5 6
Rendah % Total .0% 2.2% 11.1% 13.3%
% .0% 16.7% 83.3% 100%
∑ 3 8 4 15
Sedang % Total 6.7% 17.8% 8.9% 33.3%
Sumber : Data..Primer
% 0.20% 53.3% 26.7% 100%
2021
∑ 15 7 2 24
Dari tabeI 14
Tinggi % Total 33.3% 15.6% 4.4% 53.3%
menggambarkan bahwa
% 62.5% 29.2% 8.3% 100%
dari 6 reesponden stress
∑ 18 16 11 45 akademik rendah hanpir
Total
% 40.0% 35.6% 24.4% 100.0% seIuruhnya mengalami
motivasi belajar tinggi sejumlah 5 orang (83.3%) dan dari 45 reponden stress akademik tinggi
sebagian besar mengalami motivasi belajar rendah sejumlah 15 orang (62.5%).

Hasil analisa
Tabel 15 Hasil uji hubungan stress akademik dengan motivasi belajar mahasiswa dalam
pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19 di sekolah tinggi ilmu kesehatan husada
jombang
Stress Motivasi
Akademik Belajar
Correlation
1.000 -.585**
Stress Coefficient
Akademik Sig. (2-tailed) . .000
Spearman's N 45 45
rho Correlation
-.585** 1.000
Motivasi Coefficient
BeIajar Sig. (2-tailed) .000 .
N 45 45 Jurnal Keperawatan│6
S1 Keperawatan
2017 03 0049
2021

Berdasarkan tabel 15 menunjukkan hasil analisis dari uji statistik spearman rank
didapatkan angka signifkan (0,000) jauh Iebih rendah deri stamdart signifkan 0,05 atau (<),
Jadi H1 diterima yang berarti ada hubungan stress akademik dengan motivasi beIajar mahasiswa
daIam pembeIajaran daring pada masa pandemi covid19 di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Husada Jombang.

PEMBAHASAN
Stress akademik pada mahasiswa
Berdasarkanhasil penelitian diketahui dari 45 responden sebagian besar yaitu 24
rsponden (53,3%) mengalami stress tinggi, hampir dari setengahnya yaitu 15 responden
(33,3%) mengalami stress sedang dan sebagian kecil yaitu 6 responden (13,3%) mengalami
stress rendah.
Stress akademik adalah suatu reaksi peserta didk trhadap tuntutan akademik yang
mengharuskan sehingga menyebabkan perasaan ttidak nyaman, kekakuan dan tingkah laku
yang berubah (Desmita, 2017). Stress akademik muncul saat banyaknya kewajiban dan
pekerjaan yang harus diselesaikan oleh mahasiswa. Stress juga akan timbul apabila ada tekad
untuk berprestasi secara berlebihan (Fernandez, 2015). Hal yang dapat menimbulkan stress
akademik (Wycliffe Yumba, 2008) yaitu : interaksi sekitar, faktor personal, faktor akademis dan
faktor lingkungan. Hasil peneIitian ini sejaIan demgan peneIitian yang diIakukan (Demolingo,
2018), menyatakan behwa rata-rata tingkat stress Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Sam RatuIangi Manado adalah 52,66.
Menurut (Wycliffe Yumba, 2008) terdapat konflik antara individu dengan kerabat atau
masalah keluarga dan frustasi dapat mempengaruhi stress akademik. Setelah dilakukan tabulasi
silang antara stress akademik dengan data umum konflik dengan teman dan keluarga
didapatkan hasil dari 24 mahasiswa yang mengalami stress akademik tinggi, hanya 3 mahasiswa
yang memiliki konflik dengan teman dan keluarga. Menurut peneliti hasil penelitian yang telah
dilakukan tidak sesuaidengan teori tersebut dikarenakan hampir seluruhnya mahasiswa yang
mengalami stress akademik tinggi tidak memiliki konflik dengan teman dan keluarga.
Mahasiswa tidak memiliki konflik dengan teman dan keluarga karena mahasiswa memiliki
komunikasi dan hubungan yang baik antar sesama teman, sehingga konflik dengan teman tidak
mempengaruhi mahasiswa mengalami stress akademik.
Menurut (Wycliffe Yumba, 2008) masalah kesehatan termasuk ke dalam faktor personal
yang mempengaruhi stress akademik. Selain masalah kesehatan, faktor personal yang lain
mencakup pola makan, pola tidur, sulitannya keuangan dan tanggung jawab juga mempengaruhi
stress akademik. Setelah dilakukan tabulasi silang antara stress akademik dengan data umum
masalah kesehatan didapatkan hasil dari 24 mahasiswa yang mengalami stress akademik tinggi,
hanya 4 mahasiswa yang mengalami masalah kesehatan. Menurut peneliti hasil penelitian yang
telah dilakukan tidak ssuai dengan teori tersebut dikarenakan hampir seluruhnya mahasiswa
yang mengalami stress akademik tinggi tidak mengalami masalah kesehatan. Mahasiswa tidak
mengalami masalah faktor personal karena memiliki koping stress yang baik sehingga tidak
mempengaruhi terjadinya stress akademik.

Menurut (Wycliffe Yumba, 2008) kesulitan pembelajaran termasuk ke dalam faktor


akademis yang mempengaruhi stress akademik. Selain kesulitan pembelajaran, faktor personal
yang lain adalah bertambahnya beban tugas, rendahnya nilai dan banyaknya waktu belajar juga
mempengaruhi stress akademik. Setelah dilakukan tabulasi silang antara stress akademik
dengan data umum kesulitan pembelajaran didapatkan hasil dari 24 mahasiswa yang
mengalami stress akademik tinggi,, ada 12 mahasiswa yang mengalami kesulitan pembelajaran.
Menurut peneliti hasil penelitian yang telah dilakukansesuai dengan teori tersebut karena dari

Jurnal Keperawatan│7
S1 Keperawatan
2017 03 0049
2021
hasil penelitian setengah mahasiswa yang mengalami stress akademik tinggi mengalami
masalah kesulitan pembelajaran.
Menurut (Wycliffe Yumba, 2008) lingkungan belajar nyaman termasuk ke dalam faktor
lingkungan yang mempengaruhi stress akademik. Selain lingkungan belajar yang nyaman, faktor
lingkungan yang lain mecakup pindah ke lingkungan baru, kurangnya liburan dan waktu
istirahat juga memepengaruhi stress akademik. Setelah dilakukan tabulasi silang antara stress
akademik dengan data umum lingkungan belajar nyaman didapatkan hasil dari 24 mahasiswa
yang mengalami stress akademik tinggi, hanya 4 mahasiswa yang tidak memiliki lingkungan
belajar nyaman. Menurut peneliti hasil penelitian yang telah dilakukan tidak sesuaidengan teori
tersebut dikarenakan hampir seluruhnya mahasiswa yang mengalami stress akademik tinggi
memiliki lingkungan belajar nyaman. Pembelajaran daring dilakukan dari rumah mahasiswa
masing-masing sehingga mahasiswa merasa nyaman pada lingkungannya. Sehingga faktor
lingkungan tidak mempengaruhi stress akademik mahasiswa.
Menurut peneliti, mahasiswa belum terbiasa dengan metode perkuliahan daring yang
dilaksanakan sehingga tingkat stress akademik mahasiswa masih tinggi. Berdasarkan hasil skor
kuesioner responden, modus butir pertanyaan yang paling mempengaruhi stress akademik
mahasiswa yang tinggi yaitu “Saya merasa lebih senang saat masa perkuliahan belajar di kelas
dibandingkan perkuliahan daring”. Butir pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan favorable
dari indikator perubahan hidup yang mengganggu kehidupan individu. Penyebab stress
akademik tinggi yang dialami mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Husada Jombang
dipengaruhi oleh kegiatan perkuliahan yang tiba-tiba dilakukan secara daring tanpa persiapan,
sehingga mahasiswa merasa terbebani.
Motivasi belajar pada mahasiswa
Berdasarkanhasil peneIitian diperoleh dari 45responden hempir dari setenghnya yaitu
18 responden (40,0%) mengalami motivasi belajar rendah, hampir dari setengahnya yaitu 16
responden (35,6%) juga mengalami motivasi belajar sedang dan sebagian kecil yaitu 11
responden (24,4%) mengalami motivasi belajar tinggi.
Motivasi adaIah swatu kekuatan seseorang agar menghasilkan kegigihan serta semangat
tertentu ketika melakukan aktivitas, baik dari dalam atau dari Iuar diri seseorang, motivasi
belajar juga dapat menentukan tingkat keberhasilan maupun etika dalam proses belajar, bekerja
dan lain-lain (Sary Y, 2015). Hal yang dapat memicu motivasi belajar (Sakamoto, 2015)yaitu :
harapan dan keinginan, kemampuan yang dibutuhkan seorang mahasiswa, unsur-unsur dinamis
belajar dan adanya tekanan di perkuliahan. Hasil penelitian ini seesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Sakamoto, 2015) dengan hasil analisis data quesioner dari 344 siswa 52,6%
diketahui bahwa terjadi penurunan motivasi belajar selama pembelajaran dering karena situasi
covid19 yang harus dihadapi. Penelitian oleh (Pawicara & Conilie, 2020) juga menunjukkan hasil
dari 43 mahasiswa 73% mengalami kejenuhan belajar selama pembelajaran daring dan
kehilangan motivasi belajar.
Menurut (Sakamoto, 2015) harapan dan keinginan akan menginspirasi semangat
mahasiswa dalam belajar serta meraih kesuksesan. Adanya harapan dan keinginan dalam benak
mahasiswa akan meningkatkan motivasi blajar. Setelah dilakukan tabulasi silang antara
motivasi belajar dengan data umum cita-cita didapatkan hasil dari 18 mahasiswa yang
mengalami motivasi belajar rendah, hanya 1 mahasiswa yang tidak memiliki cita-cita. Menurut
peneliti hasil penelitian yang telah dilakukan tidak sessuai dengan teori tersebut, meskipun
hampir seluruhnya mahasiswa mengalami motivasi belajar rendah, tetapi mereka masih
memiliki cita-cita. Setiap mahasiswa memiliki cita-cita untuk diraih dan keinginan untuk dicapai.
Namun cita-cita saja tidak cukup kuat untuk memotivasi belajar mahasiswa menjadi tingggi.
Harus ada dorongan dari dalam diri mahasiswa tersebut.

Menurut (Sakamoto, 2015) Keahlian yang dimiliki mahasiswa untuk belajar berupa
observasi, care, memori, berpikir dan fantasi. Keberhasilan belajar yang tinggi akan
meningkatkan motivsi belajar mahasiswa. Setelah dilakukan tabulasi silang antara motivasi
belajar dengan data umum kemampuan belajar didapatkan hasil dari 18 mahasiswa yang
mengalami motivasi belajar rendah, hanya 3 mahasiswa yang memiliki masalah kemampuan
belajar. Menurut peneliti hasil penelitian yang telah dilakukan tidak sesuaii dengan teori
tersebut karena hanya sebagian kecil mahasiswa yang mengalami motivasi belajar rendah

Jurnal Keperawatan│8
S1 Keperawatan
2017 03 0049
2021
memiliki masalah kemampuan belajar. Mahasiswa tidak memiliki masalah kemampuan belajar
karena masih memiliki daya pikir yang bagus dan fantasi yang luas sebagai seorang remaja.
Menurut (Sakamoto, 2015) faktor lain dalan belajar yang tidak konsisten, kadang tinggi
kadang rendah atau tidak ada sama sekali yang bersifat kondisional. Contohnya emosional
mahasiswa, semangat mahasiswa dan situsi dalam belajaar . Setelah dilakukan tabulasi silang
antara motivasi belajar dengan data umum mengontrol emosi didapatkan hasil dari 18
mahasiswa yang mengalami motivasi belajar rendah, ada 7 mahasiswa yang memiliki masalah
mengontrol emosi. Menurut peneliti hasil penelitian yang telah dilakukan sejuai dengan teori
tersebut karena berdasarkan hasil penelitian hampir dari setengahnya mahasiswa yang
mengalami motivasi belajar rendah memiliki masalah mengontrol emosi.
Menurut (Sakamoto, 2015) adanya tekanan pada perkuliahan akan menimbulkan stress
bagi mahasiswa. Tekanan semacam ini menimbulkan stress. Meningkatnya stress mahasiswa
akan menyebabkan turunnya motivasi belajar. Setelah dilakukan tabulasi silang antara motivasi
belajar dengan data umum tekanan perkuliahan didapatkan hasil dari 18 mahasiswa yang
mengalami motivasi belajar rendah, ada 7 mahasiswa yang mengalami tekanan perkuliahan.
Menurut peneliti hasil penelitian yang telah dilakukan susuai dengan teori tersebut karena
berdasarkan hasil penelitian hampir dari setengahnya mahasiswa yang mengalami motivasi
belajar rendah mengalami tekanan perkuliahan.
Menurut peneliti mahasiswa merasa jenuh dalam pembelajaran daring yang dilakukan.
Mahasiswa menjadi sulit untuk menyampaikan pendapat dan pemikirannya serta mahasiswa
tidak dapat bersosialisasi atau beratatap muka secara langsung dengan dosen dan temannya
sehingga membuat motivasi belajar mahasiswa menurun. Berdasarkan hasil skor kuesioner
responden, modus butir pertanyaan yang paling mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa
yang rendah yaitu “Saya tidak suka dengan metode pembelajaran daring”. Butir pertanyaan
tersebut merupakan pertanyaan unfovarable dari indikatoradanya kegiatan yamg menarik
dalam belajar. Penyebab motivasi belajar rendah yang dialami mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Husada Jombang disebabkan oleh kejenuhan mahasiswa dalam pelaksanaan
perkuliahan daring.
Hubungan stress akademik dengan motivasi belajar mahasiswa
Berdasarkan hasil tabuIasi siIang pada tabeI 5.14 menunjkan bahwa dsri 45 reesponden
stress akademik hampir dari setengahnya mempengaruhi motivasi belajar rendah sejumlah 18
orang (40,0%). Dan sebagian kecil responden mengalami motivasi belajar tinggi sejumlah 11
orang (23,4%). Dsri hasiI uji statistik spearmanrank didapatkan angka signifkan (0,000) jauh
Iebih rendah dari standart signifkan 0,05 atau (<), jadi H1 dterima yang artinya ada hubungan
stress akademik dengan motivasi beIajar mahasiswa daIam pembeIajaran daring pada masa
pandemi covid-I9 di sekolah tinggi ilmu kesehatan husada jombang.
Stress akademik menyatu dengan lingkup pendidikan mahasiswa karena banyaknya
harapan dari dalam maupun luar (Sujadi et al, 2018). Stress akademik yang dialami mahasiswa
selama pembelajaran daring tentu bisa berpengaruh negatif terhadap prestasi akademiknya.
Mahasiswa tersebut akan susah untuk fokus, sulit mengingat materi, sulit memahami materi,
sering menunda penyelesaian tugas dan berfikir negatif pada diri sendiri (Aryani, 2016). Dalam
stress akademik normal dan ringan bisa mendukung jalannya kegiatan belajar. Apabila tingkat
stress sedang sampai berat bisa menunda jalannya kegiatan belajar. HaI ini dapat menruunkan
kemampuan seseorang yang mengakibatkan tidak bisa fokus atau melaksanakan sesuatu,
seperti tugas perkuIiahan (Potter P.A, 2010).
Hubungan stress dengan motivasi adalah tambah tingi timgkat stress jadi tambah
menurun minat beIajar mahasiswa. Minat belajar adalah alat untuk mendorong mahasiswa
untuk termotivasi. Sehingga secara tidak langsung tambah tinggi tingkat stress mahasiiswa
membuat motivasi belajar mahasiswa turun (Djamarah, 2011). Motivasi beIajar merupakan
suatu pemicu supaya mahasiswa memiliki semangat beIajar. Motvasi beIajar salah satu aspek
psikiis yang sifatnya non-inteIektual yang fungsinya sebagai penumbuh gairah, rasa bahagia dan
semangat untuk beIajar (Prayascitta, 2010). Ketika mahasiswa berfikir tidak kompeten dengan
apa yang dilakukan, merasa tidak percaya jika usahanya akan terlaksana sesuai keinginan dan
apabila mahasiswa tersebut sudah berusaha, mereka masih berfikir bahwa tidak mendapatkan

Jurnal Keperawatan│9
S1 Keperawatan
2017 03 0049
2021
hasil yang diharapkan maka mahasiswa tersebut mengalami motivasi belajar rendah (Rucker,
2012).
Hasil penelitian ini seswai dengan yang diIakukan (Eko Sujadi, 2021), bahwa adanya
hubungan antera stress akademik dngan motivasi beIajar mahasiswa. Bisa diartikan jika
semakim tinggi stress akademik membuat rendahnya motivasi beIajar, sebaIiknya semakin
rendah stress akademik membuat tingginya motivasi beIajar mahasiswa. Temuan serupa juga
ditemukan oleh peneliti. Mahasiswa yang mengalami motivasi belajar rendah memiliki tingkat
stress akademik tinggi.

KESIMPULAN DAN SARAN


Deri hasiI peneIitian yamg teIah diIakukan sbagian bwsar responden mengaIami stress
akedemik tinggi dalam pembeIajaran daring pada masa pandemi covid-19 sebanyak 24
responden (53,3%) dan hampir setengahnya mengalami motivasi beIajar rendah daIam
pebelajaran daring pada masa pandami covid19 sebanyak 18 responden (40,0%). Selain itu ada
hubungan stress akademik dengam motivasi beIajar mahasiswa dalam pembeIajaran daring
pada masa psndemi covid-19 di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Husada Jombang.
Saran yang dapat diberikan oleh peneliti bagi institusi pendidikan yaitu diharapkan
institusi pendidikan menciptakan suasana belajar mengajar yang nyaman dengan metode
pembelajaran yang baru agar mahasiswa tidak merasa jenuh dalam pembelajaran daring. Saran
bagi mahasiswa diharapkan mahasiswa dapat mendalami tentang manajemen stress dengan hal
positif untuk melawan stress, supaya tidak menimbuIkan dempak negatif untuk tubuh. selalu
berfikir positif dan menyelesaikan tuntutan akademik dengan baik meskipun dihadapkan pada
situasi pandemic dapat tetap produktif. Dan saran untuk peneliti selanjutnya dari hasil
penelitian ini bisa memperluas wawasan dan informasi untuk melakukan penelitian lanjutan
mengenai hubungan antara stress akademik terhadap motivasi belajar.

Jurnal Keperawatan│10

Anda mungkin juga menyukai