1. Kerjakan Tugas Teori Ekonomi Makro dengan model soal essay
2. Tulis lengkap: Nama. NIM. Mata Kuliah. Jurusan. Kelas 3. Waktu mengerjakan 60 menit 4. Pengumpulan tugas terakhir hari Rabu tanggal 22 September 2021 5. Keterlambatan menyerahkan jawaban dengan alasan apapun akan saya diskualifikasi. 6. Jawaban dikirim lewat E-learning 7. Jawaban tugas yang copas akan saya diskualifikasi
Nama : Zanu Adhi Putra
NIM : 2018330044 Matkul : Teori Ekonomi Makro Jurusan : Akuntansi Kelas :A 1. Pada tingkat pendapatan Rp. 500.000,00 besarnya konsumsi Rp. 400.000,00 dan pada tingkat pendapatan Rp. 1.000.000,00 besarnya konsumsi Rp. 600.000,00. Berdasarkan data tersebut a. Tentukan fungsi konsumsinya b. Tentukan fungsi tabungannya c. Tentukan BEI d. Gambarkan Dik : Y1 = Rp. 500.000,00 C1 = Rp. 400.000,00 Y2 = Rp. 1.000.000,00 C2 = Rp. 600.000,00 Dit : a) Fungsi konsumsi? b) Fungsi Tabungan? c) BEI? d) Gambarkan? Jawab : a) MPC = Y2/Y1 = 1.000.000/500.000 = 0,4 APC = C1/Y1 = 400.000/500.000 = 0,8 a = (0,8 - 0,4) x 500.000 = 0,4 x 500.000 = 200.000 Jadi, C = a + bY C = 200.000 + 0,4Y b) S = -a + (1-b)Y S = -200.000 + (1 - 0.4) Y c) BEI --- Y = C Y = a + bY Y = 200.000 + 0,4Y Y – 0,4Y = 200.000 0,6Y = 200.000 Y = 200.000 0,6 Y = 333.333 d) Kurva C Y = 333.333 C = 200.000 + 0,4Y
200.000
2. Diketahui fungsi konsumsi masyarakat adalah C = 60 milyar + 0,7 Y. Jika pendapatan
nasionalnya Rp. 300.000 milyar maka besarnya tabungan masyarakat adalah ... Jawab : C = 60 M + 0,7 Y S = -60 M + (1-0,7)Y S = -60 M + 0,3 x 300.000 M S = -60 M + 90.000 M S = 89.940 Milyar 3. Diketahui fungsi saving adalah S = 0,30Y -150 Ditanyakan a. Apa arti persamaan tersebut diatas b. Berapakah besarnya MPC dan MPS c. Carilah besarnya Break Even Income d. Gambarakan Diket : S = 0,30Y – 150 Dit : a) Arti persamaan b) MPC & MPS c) BEI d) Gambarkan Jawab : a) S = Besarnya saving/tabungan - 150 = Dissaving yaitu besarnya pengeluaran tabungan pada saat pendapatan nol 0,3Y = MPS (Marginal Propencity to Save) yaitu tambahan pendapatan yang digunakan untuk tambahan tabungan. Y = Pendapatan b) S = -a + (1-b)Y -150 + 0,3Y Diubah menjadi fungsi konsumsi : C = a + bY C = 150 + 0,7Y C’ = 0,7 = MPC MPS = 1 – MPC MPS = 1 – 0,7 MPS = 0,3 c) BEI Y = a + bY Y = 150 + 0,7Y Y – 0,7Y = 150 0,3Y = 150 Y = 150 0,3 Y = 500 d) Kurva S S = 0,30Y – 150
-150
4. a, Jelaskan apa yang dimaksud dengan APC dan APS
b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan MPC dan MPS c, Jelaskan perbedaan MPC orang kota dan MPC orang desa Jawab : a. APC adalah perbandingan antara besarnya konsumsi pada suatu tingkat pendapatan nasional (C) dengan besarnya tingkat pendapatan nasional itu sendiri (Y) Rumus APC = C/Y. Sedangkan APS adalah perbandingan antara besarnya Saving pada suatu tingkat pendapatan nasional (S) dengan besarnya tingkat pendapatan nasional itu sendiri (Y) Rumus APS = S/Y. b. MPC adalah angka perbandingan antara besarnya perubahan konsumsi dengan besarnya pendapatan nasional, sehingga dapat dirumuskan:
ΔC = selisih konsumsi atau tambahan konsumsi atau perubahan konsumsi
ΔY = selisih pendapatan atau tambahan pendapatan atau perubahan pendapatan MPS adalah angka perbandingan antara besarnya perubahan tabungan dengan besarnya pendapatan nasional, sehingga dapat dirumuskan: ΔS = selisih tabungan atau tambahan tabungan atau perubahan tabungan ΔY = selisih pendapatan atau tambahan pendapatan atau perubahan pendapatan c. ketahui bahwa tingkat penghasilan masyarakat perkotaan dengan masyarakat pedesaan sangat jauh berbeda. Dengan demikian dilihat dari penghasilan per kapita jauh lebih tinggi masyarakat perkotaan di bandingkan dengan masyarakat pedesaan, maka secara otomatis pengeluaran konsumsi masyarakat desa dan masyarakat kota juga akan berbeda. Sedangkan untuk pendapatan daerah antara desa, kabupaten, profinsi bahkan jenjang yang lebih atas juga mempunyai jumlah nominal masing- masing pada setiap daerah. Pada masyarakat desa yang kehidupan ekonominya relatif belum mapan, biasanya angka MPC mereka relatif besar. Pola konsumsi masyarakat desa biasanya lebih didominasi oleh konsumsi kebutuhan-kebutuhan pokok atau primer. Sedangkan pengeluaran konsumsi masyarakat kota cenderung lebih banyak teralokasikan ke kebutuhan sekunder atau bahkan tersier.