“FISIOLOGI”
ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
KELAS E
Dosen : Andung Jati Nugroho, ST., M.Sc.
Disusun oleh :
Kelompok 8
1. Fakhya Rufi Wibiatma 5200611202
2. Wa’a Gunawan Zalukhu 5200611189
3. M. Gilang Zaky Nadhifki 5200611212
Kerja fisik adalah kerja yang memerlukan energi fisik otot manusia sebagai sumber tenaganya
(power). Kerja fisik seringkali juga disebut sebagai “manual operation” dimana performan kerja
sepenuhnya akan tergantung manusia baik yang berfungsi sebagai sumber tenaga (power) ataupun
pengendali (control). Kerja fisik seringkali pula dikonotasikan sebagai kerja berat ataupun kerja kasar.
Dapat juga dirumuskan sebagai kegiatan yang memerlukan usaha fisik manusia yang kuat selama periode
kerja berlangsung.
Kerja yaitu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menyelesaikan atau mengerjakan
sesuatu yang menghasilkan alat pemenuhan kebutuhan , seperti barang atau jasa dan memperoleh
bayaran atau upah. Yang dilakukan dengan mengeluarkan tenaga maupun pikiran.
Kerja Fisiologi kerja adalah ilmu untuk mempelajari fungsi organ tubuh manusia yang
dipengaruhi oleh otot. Fungsi utama pada fisiologi adalah sistem yang mengizinkan setiap individu untuk
bekerja tanpa dipengaruhi kelelahan yang berlebihan sehingga saat pekerjaan berakhir setiap individu
tidak hanya dapat memulihkan diri dari kelelahan fisik tetapi dapat juga menikmati kegiatan saat setiap
individu tidak bekerja.
Tingkat kelelahan seseorang dapat dilihat dari energi xependitur seseorang yang dikeluarkan
tidak boleh melebihi kapasitas energi seseorang. Untuk perhitungan energi expenditur dapat dihitung
dengan konsumsi oksigen dan detak jantung.
a) Kriteria Faali Kriteria faali meliputi: Kecepatan denyut jantung, konsumsi Oksigen, tekanan
darah, tingkat penguapan, temperatur tubuh, komposisi kimiawi dalam darah dan air seni.
Kriteria ini digunakan untuk mengetahui perubahan fungsi alatalat tubuh.
b) Kriteria Kejiwaan adalah berfokus pada kesehatan jiwa sesorang baik dalam dampak gangguan
jiwa dan sebagainya.
c) Kinerja berdasarkan hasil Kerja. Kriteria ini berfokus pada apa yang telah dicapai atau
dihasilkan ketimbang bagaimana sesuatu dicapai atau dihasilkan. Kriteria ini sering dikritik
karena meninggalkan aspek kritis pekerjaan yang penting seperti kualitas.
1.1. % CVL
Menentukan klasifikasi beban kerja berdasarkan peningkatan denyut nadi kerja yang
dibandingkan denga denyut nadi maksimum beban kerja karena beban kardiovaskular
(cardiovascular load = CVL % ).
Tidak terjadi kelelahan karena masih masuk kedalam kriteria x < 30%
(112−88)
%CVL (1) = 100% =33,33 %
(160−88)
Tidak terjadi kelelahan karena masih masuk kedalam kriteria x < 30%
(133−100)
%CVL (1,5) =100% =55 %
(160−100)
Aktivitas 0,5 km :
60−66 2,5−𝑥
60−100
= 2,5−5,0
−6 2,5−𝑥
=
−40 −2,5
15 = -100+40x
X = 2,85
Aktivitas 1 km :
60−88 2,5−𝑥
=
60−100 2,5−5,0
−28 2,5−𝑥
−40
= −2,5
70 = -100+40x
X = 4,25
Aktivitas 1,5 km :
60−100 2,5−𝑥
60−100
= 2,5−5,0
−40 2,5−𝑥
−40
= −2,5
100 = -100+40x
X = 5
−33 2,5 −𝑥
=
−40 2,5
−12 5,0−𝑥
−25
= 5,0−7,5
30 = -125 + 25x
X = 6,2
Aktivitas 1,5 km :
125−133 7,5−x
125−150
= 7,5−10,0
−8 7,5−𝑥
=
−25 −2,5
20 = -187,5 + 25x
X = 8,3
Regression Equation :
Jarak ( x ) = - 1,81 + 0,0250 DN kerja Y
IV. KESIMPULAN
Data ini bisa dijadikan untuk perusahaan dalam menentukan beban kerja seseorang agar dapat
dievaluasi untuk menjadikan pekerja mearasa aman nyaman saat bekerja dan tidak mengalami
kelelahan dalam bekerja.